Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Muqadimah Nur Indah Wulandari

NIM : 2302090

PRODI : Keperawatan S1 semester (1)

MATKUL : Ilmu Biomedik Dasar

POSISI DAN GERAKAN TUBUH MANUSIA

A.) POSISI FOWLER


Posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagaian kepala tempat tidur lebih tinggi atau
dinaikan. Posisi setengah duduk dengan sudut sandaran antara 90 derajat, bagian kepala
tempat tidur dinaikan. Posisi duduk ini dilakukan bertujuan untuk mempertahankan serta
meningkatkan kenyamanan dan memberikan ruang pada pernapasan pasien.

Infark Miokard Akut (IMA) atau sering disebut AMI adalah keadaan otot jantung
mengalami gangguan memompa yang menyebabkan kekurangan oksigensi otak.
Penderita IMA/ AMI mengalami kematian sel-sel otot jantung yang disebabkan
kekurangan aliran darah ke organ tubuh akibat gangguan pembulu darah yang
berlangsung lama akibat dari sumbatan dipembuludarah jantung. Adanya sumbatan
dipembuludarah jantung menyebabkan kurangnya asupan oksigen ke jantung, dan terjadi
gangguan perfusi ke jaringan tubuh. Apabila perjalanan penyakit yang lamban dan tidak
tertangani dengan segera dapat menjadikan kerja jantung lebih berat akibat kekurangan
aliran oksigen sehingga penderita mengalami penurunan saturasi oksigen. Saturasi
oksigen adalah kemampuan hemoglobin (HB) meningkat oksigen dalam darah.
Salah satu tindakan keperawatan yang dapat dilaksanakan selain menggunakan terapi
oksigenasi yaitu pemberian posisi bebaring yang sering digunakan pada pasien IMA/
AMI yaitu posisi duduk (fowler) dan posisi setengah duduk (semi fowler).

1
B.) POSISI ANATOMI (BERDIRI)
Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi berdiri dan mata memandang lurus. Telapak
tangan menggantung pada sisi-sisi tubuh dan menghadap kedepan. Telapak kaki juga
menujuk kedepan dan tungkai kaki lurus sempurna. Juga dikenal sebagai onatomi
standar, adalah posisi tubuh manusia yang konsisten dimana pacuan posisi dibuat untuk
tata nama anatomi.

C.) POSISI SUPINE (TERLENTANG)


Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah menghadap keatas.

Posisi kepala pasien stroke akut yang dipertimbangkan saat ini adalah supenasi atau
elevasi. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saat ini, opsi
terbaik masih belum diketahui secara pasti karna jumlah uji klinis acak terkontrol yang
bersekala besar mengenai posisi kepala pasien stroke masih sedikit.
Dapat disimpulkan bahwa posisi supinasi maupun elevasi tidak menghasilkan perbedaan
luaran klinis yang signifikan.

D.) POSISI SIMS (MIRING KANAN KIRI)


Posisi sims atau posisi semi tengkurap ketika pasien mengambil posisi setengah antara
posisi menyamping dan tengkurap. Lengan bawah diposisikan dibelakang klien, dan
lengan atas difleksikan pada bahu dan siku. Tungkai bagian atas lebih fleksi pada pinggul

2
dan lutut dibandingkan tungkai bawah.

Posisi sims dapat digunakan pada klien yang tidak sadarkan diri karena memfalitasi
drainase dari mulut dan mencegah aspirasi cairan. Mengurangi tekanan tubuh bagian
bawah, hal ini juga dapat digunakan untuk klien yang lumpuh karena mengurangi
tekanan pada sakrum dan trokanter mayor pinggul. Visualisasi dan perawatan area
parineum. Hal ini sering digunakan untuk klien yang menerima enema dan kadang-
kadang untuk klien yang menjalani pemeriksaan atau perawatan didaerah parineum.
Kenyamanan ibu hamil mungkin merasa nyaman dengan posisi sims untuk tidur.

E.) POSISI KNEE CHEST


Posisi tidur dengan lutut pasien ditekuk sampai menempel pada dinding dada. Posisi ini
digunakan untuk memperiksa daerah rectum dan vagina dan untuk menurunkan nyeri
setelah persalinan.

Posisi knee chest biasanya digunakan oleh ibu hamil dengan cara menungging untuk
mengatasi bayi sungsang. Posisikan dada kearah lantai dan pastikan lutut menempel pada
lantai. Kemudian, gerakan bahu dan tangan kedepan tapi usahakan agar lutut diam
ditempat. Sebaiknya selipkan bantal tipis dibawah dada.
Ibu hamil dapat meminta tolong pada suami atau pendamping agar berada dibelakang
untuk membantu menopang berat badan menggunakan kain yang kuat. Usahakan posisi
lutut kanan dan kiri berjauhan dan tidak menempel. Tahan posisi ini selama kurang lebih
15-30 menit.

F.) POSISI PRONE / PRONASI (TENGKURAP)


Pada posisi ini punggung menghadap keatas

3
Posisi tidur pornasi telah digunakan sejak lama untuk membantu pasien yang mengalami
gangguan pernapasan agar bisa lebih nyaman. Posisi pronasi pronasi memungkinkan
kantung udara (alveoli) diparu-paru mengembang dengan lebih baik sehingga bisa
membantu mengeluarkan cairan diparu-paru. Posisi ini juga bisa membantu saluran
napas menjadi lebih lapang dan meningkatkan jumlah oksigen didalam tubuh.
Dengan begitu, pasien COVID-19 yang mengalami sesak napas atau penurunan jumlah
oksigen (hipoksia) yang bergejala maupun tidak (happy hypoxia) diharapkan bisa
bernapas lebih baik dan lebih nyaman

G.) POSISI GENU PECTROCAL


Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada
bagian alas tempat tidur.

Posisi genu pectoral digunakan untuk ibu yang hamil sungsang. Posisi ini ketika posisi
pasien terlentang dengan kedua tungkai ditekuk, sedikit direnggangkan dan kedua kaki
menampak pada kasur. Posisi ini biasanya untuk pemeriksaan obgyn dan melahirkan.

H.) POSISI DORSAL RECUMBENT


Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik /
direnggangkan).

Dorsal recumbent dimana pasien berbaring terlentang dengan lutut tertekuk dan kaki rata
dipermukaan ranjang. Posisi ini membantu dalam proses melahirkan dan juga
meningkatkan kenyamanan bagi pasien. Posisi meneran pada saat persalinan sangat

4
mempengaruhi terjadi robekan perineum dalam persalinan, posisi meneran ini yang
sering digunakan

I.) POSISI LITOTOMI


Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang paha diangkat vertical dan betis lurus
horizontal.

Posisi ini digunakan kan ibu hamil untuk persalinan dengan posisi berbaring diata tempat
tidur, dan menggantungkan betisnya pada penopang yang biasanya ada pada tempat tidur
obsterti. Kelebihan dari posisi ini adalah dokter dapat dengan leluasa mengukur
perkembangan proses melahirkan. Namun kekurangan dari posisi ini adalah membuat ibu
sulit untuk mengejan, hal ini dikarenakan gaya berat tubuh ibu sejajar dengan posisi bayi.

J.) POSISI TRENDELENBERG


Pada posisi ini pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
daripada bagian kaki.

Posisi medis yang digunakan dalam perawatan atau pemeriksaan pasien, dimana tubuh
pasien dimiringkan ke belakang sehingga kepala pasien berada diposisi lebih rendah
daripada kaki. Posisi ini digunakan untuk pasien yang syok untuk meningkatkan aliran
darah ke otak. Syok hipovolemik merupakan konsi medis atau bedah dimana terjadi
kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ.

5
PERGERAKAN

1.) FLEKSI
Fleksi adalah gerakan menekuk atau membengkokkan

2.) EKSTENSI
Ekstensi adalah gerakan meluruskan atau memanjangkan

3.) ADUKSI
Aduksi adalah gerakanyang mendekati badan, saat gerakan mengembalikan tangan
keposisi semula setelah merentangkan tangan contohnya.

4.) ABDUKSI
Abduksi adalah gerakan menjauhi badan, saat gerakan merentangkan tangan
contohnya

5.) ROTASI
Rotasi adalah suatu gerakan memutar

6.) ROTASI MEDIAL


Rotasi medial terjadi ketika permukaan anterior melakukan rotasi kearah dalam
menuju garis tengah.

7.) ROTASI LATERAL


Rotasi lateral terjadi ketika permukaan anterior melakukan rotasi ke luar, menjauhi
garis tengah.

8.) SIRKUMDIKSI
Sirkumdiksi ialah gerakan bagian tubuh yang melukiskan sebuah kerucut. Puncak dari
kerucut adalah sendinya dan bidang dasar dari kerucut dilukiskanoleh ujung bagian
tubuh yang bergerak.

9.) PRONASI
Pronasi adalah gerakan memutar telapak tangan sehingga mengarah ke bawah.

10.) SUPINASI

Supinasi adalah gerakan memutar telapak tangan sehingga mengarah ke atas.

6
11.) PROTAKSI

Proktasi adalah gerakan tulang kedepan tanpa perlu mengubah sudut.

12.) REKTRAKSI

Rektraksi adalah gerakan tulang mengarah kebelakang dengan tetap mempertahankan


sudutnya.

13.) RADIAL

Radial adalah gerakan sendi pergelangan tangan

14.) ULNAR

Ulnar adalah saraf yang berjalan sepanjang putaran belakang bagian dalam siku,
menembus celah sempit antara otot lengan bawah.

15.) TIBIAL

Tibial merupakan otot yang berkerja saat plantar fleksi dan sangat berperan penting
dalam melangkah.

16.) FEMORAL

Femoral adalah gerakan kearah os femoris.

17.) FRONTAL

Frontal adalah gerakan yangterjadi pada bidang koronal bersifat lateral


(menyamping)

18.) OKSPITAL

Okspital adalah nyeri saraf atau sakit kepala yang disebabkan oleh peradangan atau
cedera pada saraf okspital.

Anda mungkin juga menyukai