Anda di halaman 1dari 8

Kasus Posisi Contract Drafting Internal Law Competition 2023

“Peran Hukum Dalam Pengembangan Telekomunikasi”


Kelompok Riset dan Debat
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
2023
Sesuai dengan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Periode (“RPJMN”) 2020 – 2024, Pemerintah Indonesia mengamanatkan agar pembangunan
Indonesia difokuskan pada percepatan secara holistik dalam berbagai bidang dengan
memberikan perhatian khusus pembangunan struktur perekonomian yang kokoh dan didukung
dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Keberlangsungan perekonomian suatu negara
cenderung akan bergantung pada ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang dapat digunakan.
Lebih lanjut, infrastruktur adalah suatu sarana dasar yang dianggap mampu memberikan dampak
bagi masyarakat dalam aktivitas produksi sehingga ketersediaan infrastruktur yang baik dan
mumpuni akan meningkatkan kualitas produk baik barang maupun jasa.
Tak hanya secara konvensional, integrasi ekonomi di era digital juga perlu ditunjang
melalui fondasi infrastruktur telekomunikasi yang kuat. Hal itu disebabkan karena informasi
merupakan salah satu komoditas ekonomi dengan nilai tinggi bagi setiap pihak yang melakukan
kerjasama. Infrastruktur telekomunikasi yang kuat sangat diperlukan untuk pertumbuhan
ekonomi suatu negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah
Indonesia secara khusus melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (“Kemenkominfo”)
menyiapkan Rencana Strategis Kemenkominfo 2020 – 2024 untuk memperkuat transformasi dan
pemerataan infrastruktur telekomunikasi. Rencana Strategis tersebut merujuk pada Peraturan
Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020 – 2024 dan pada Rencana Strategis
Kemenkominfo yang sebelumnya pada tahun 2015 – 2019. Dalam melaksanakan hal tersebut,
Kemenkominfo turut andil dalam meningkatkan ketersediaan infrastruktur teknologi, informasi,
dan komunikasi yang salah satunya melalui pembangunan Tower Telekomunikasi. Tower
telekomunikasi adalah sebuah tower atau menara yang berfungsi sebagai sarana penunjang
menempatkan perangkat telekomunikasi.
Namun, pembangunan tower telekomunikasi membutuhkan proses yang cukup panjang
dengan biaya pembangunan yang cukup besar. Dalam rangka meningkatkan layanan internet
yang diselenggarakannya, serta mendorong kinerja perusahaan untuk dapat menghasilkan
revenue atau laba bersih yang lebih besar dari dari kegiatan usaha yang dijalankannya, PT
Telekomunikasi Jaya ("PT TJ") berkeinginan untuk dapat menambah kepemilikan tower
telekomunikasi. PT TJ yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam layanan
penyelenggara jasa telekomunikasi dan penyelenggara infrastruktur pasif telekomunikasi yang
berdomisili di Jl. Wolter Monginsidi No. 27, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta,
12180, Indonesia sebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian No.21 yang dibuat serta telah
disahkan dihadapan Maximus Sumber Vito , S.H., M.Kn., selaku Notaris di Jakarta Selatan
Tanggal 12 April 2002, serta telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan HAM
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-12519.AH.08.02. tahun 2001, tanggal 24 April, Guna
melakukan penghematan biaya dan waktu, PT TJ berencana untuk membeli beberapa tower
telekomunikasi dari PT Maju Ananda Prakasa ("PT MAP") yang merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang pembangunan dan instalasi sentral komunikasi. PT MAP merupakan
perusahaan yang berdomisili di Jl. Panjang No. 05, Kec. Kebon Jeruk, Kota Jakarta Selatan, DKI
Jakarta, 11530, Indonesia sebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian No. 15 yang dibuat dan
disahkan di hadapan Irene Hartono, S.H., M.Kn., selaku Notaris di Jakarta Barat dengan No. 15,
tanggal 26 Mei 2001, serta telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan HAM
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-13426.AH.10.28. tahun 2002, tanggal 20 September.
Pada 3 Mei 2022, dalam rangka merealisasikan rencana pembelian tower telekomunikasi,
PT TJ mengadakan pertemuan dengan PT MAP untuk membahas mengenai ketentuan pembelian
tower telekomunikasi. PT MAP yang merupakan perusahaan penyelenggara infrastruktur pasif
telekomunikasi. Kemudian, pada tanggal 6 Mei 2022, PT MAP membuat surat penawaran yang
berisi penjelasan tentang 5 (lima) aset tower miliknya untuk dijual kepada PT TJ. Kelima tower
tersebut berjenis rectangular (empat kaki) dengan tinggi rata-rata 40 meter dan berdiri di atas
lahan tanah sewa. Adapun beberapa tower tersebut terletak di lokasi sebagai berikut:
No. Nama Tower Alamat Tower Koordinat Tower

1. Tower Mars Jl. Sawo 46, RT.8/RW.1, 6°16'23.4"S 106°51'22.3"E


Balekambang, Kec. Kramat jati,
Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13530

2. Tower Saturnus Jl. H. Muin 66-13, Tugu, Kec. 6°21'30.1"S 106°50'29.5"E


Cimanggis, Kota Depok, Jawa
Barat 16451

3. Tower Uranus Jl. Kencana III, RT.14/RW.13, 6°16'59.5"S 106°48'09.1"E


Cilandak Barat., Kec. Cilandak,
Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12430

4. Tower Jupiter Jl. Gebang Sari Blok Gerbang 6°18'51.6"S 106°54'11.7"E


Sari No.15, RT.1/RW.3, Bambu
Apus, Kec. Cipayung, Kota
Jakarta Timur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 13890

5. Tower Pluto Jl. Ciledug Raya No.2, 6°14'20.2"S 106°46'35.3"E


RT.7/RW.2, Cipulir, Kec. Kby.
Lama, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12230
Guna memastikan kondisi tower-tower telekomunikasi yang ditawarkan oleh PT MAP,
pada tanggal 9 Mei 2022, PT TJ melakukan pemeriksaan lapangan dari kelima tower
telekomunikasi tersebut. Namun, setelah PT TJ melakukan pemeriksaan lokasi, ternyata
ditemukan permasalahan pada Tower Uranus dan Tower Saturnus. Dalam hal ini, Tower Uranus
tidak memiliki sarana pendukung yang layak, dimana penangkal petir dan pagar pengaman pada
tower tersebut rusak, sehingga diperlukan perbaikan terlebih dahulu. Kemudian, permasalahan
lainnya yakni pada Tower Saturnus yang tidak memiliki identitas hukum yang jelas mengenai
nama pemilik menara, lokasi, dan tinggi menara yang sudah seharusnya identitas tersebut
terdapat pada setiap Tower Telekomunikasi.
Disamping itu, diketahui juga bahwa jangka waktu sewa lahan tower Jupiter yang terletak
di daerah Jakarta Timur telah habis pada bulan Februari 2021. Tower jupiter diketahui dibangun
di atas tanah warga dan belum dibayarkan biaya sewanya oleh PT MAP. Oleh karena adanya
hambatan-hambatan di atas, PT TJ dan PT MAP mengadakan suatu pertemuan untuk membahas
mengenai hal tersebut pada. Dari hasil pertemuan, disepakati bahwa PT MAP akan terlebih
dahulu melakukan perbaikan pada tiap kerusakan dan kekurangan di lokasi tower serta
melakukan kewajiban yang masih tertunda sebelum tower dialihkan pada PT TJ. Selain itu,
disepakati pula bahwa PT TJ akan melakukan pembayaran dalam 3 (tiga) termin dengan
pembagian sebagai berikut:
1. Termin pertama pada tanggal 18 Mei 2022 (delapan belas Mei dua ribu dua puluh dua);
2. Termin kedua pada tanggal 2 Juni 2022 (dua Juni dua ribu dua puluh dua);
3. Termin ketiga pada tanggal 27 Juni 2022 (dua puluh tujuh Juni dua ribu dua puluh dua).
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU)
pada tanggal 12 Mei 2022 oleh PT TJ dan PT MAP. pada tanggal 18 Mei 2022, untuk
menindaklanjuti MoU tersebut, PT MAP dan PT TJ membuat suatu perjanjian untuk
menyepakati ketentuan-ketentuan tertentu terkait penjualan aset tower tersebut. Beberapa tower
yang hendak dijual oleh PT MAP tersebar di beberapa lokasi sehingga terdapat perbedaan
ketentuan antara masing-masing tower di berbagai lokasi.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, peserta diminta untuk membuat suatu perjanjian yang
dapat memenuhi kepentingan para pihak. Delegasi diharapkan dapat membuat suatu kontrak
yang relevan terhadap fakta-fakta yang dikemukakan di atas. Berikut adalah beberapa pertanyaan
yang perlu diperhatikan dalam menyusun kontrak tersebut, yaitu:
1. KETENTUAN UMUM
a. Setiap ketentuan dalam kontrak harus sesuai dengan ketentuan perundang
undangan yang berlaku di Indonesia. Jika terdapat kebiasaan-kebiasaan untuk
mengadopsi atau sebaliknya mengesampingkan ketentuan hukum perdata, maka
sebaiknya ketentuan-ketentuan tersebut diadopsi pula dalam kontrak kerjasama
ini.
b. Kontrak kerjasama seperti apa yang sesuai narasi yang dijelaskan dalam kasus
posisi? Delegasi diharapkan dapat membuat jenis kontrak yang tepat dan sesuai
dengan kasus posisi.
c. Formalitas adalah hal yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu kontrak yang
mengikat seluruh pihak. Siapakah pihak dalam kontrak kerjasama ini yang harus
menandatangani kontrak?
d. Harap turut sertakan klausul-klausul standar yang lazim dicantumkan dalam suatu
perjanjian!
e. Harap perhatikan alur dan kronologis peletakan klausul-klausul beserta referensi,
definisi, dan interpretasi dalam menyusun kontrak sehingga memudahkan
pemahaman pihak lain yang tidak terlibat dalam perjanjian ini!
f. Harap perhatikan isu-isu yang mungkin muncul saat proses jual beli tower serta
klausul yang diperlukan untuk menghadapi hal tersebut!
2. KETENTUAN KHUSUS
a. Harap membaca kasus posisi yang telah diberikan di atas secara teliti sehingga
pada saat penyusunan perjanjian Delegasi sudah dapat mengetahui permasalahan
dan risiko yang ada. Peserta diharap secara tepat menemui risiko dan mengatasi
atau mencegah risiko tersebut dalam bentuk klausul pada perjanjian.
b. Harap diperhatikan pula permasalahan terkait adanya tower yang tidak memenuhi
syarat. Peserta diharapkan dapat mencari solusi untuk masalah tersebut.
c. Harap diperhatikan bahwa terdapat kekhawatiran dari PT TJ terhadap lahan tower
yang telah habis masa sewanya.
3. PERNYATAAN DAN JAMINAN
a. Apakah ketentuan yang dinyatakan dan dijaminkan dalam kontrak ini?
b. Apakah ada bentuk jaminan yang dapat diberikan oleh masing-masing pihak
untuk menjamin pelaksanaan hak dan kewajiban para pihak?
c. Bagaimana pengaturan apabila pernyataan yang dijaminkan ini ternyata tidak
sesuai dengan pelaksanaannya?
4. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
a. Bagaimana pengaturan hak dan kewajiban antara para pihak?
b. Hak dan kewajiban dari masing-masing pihak harus jelas agar tidak terjadi
drafting yang repetitif (mirror clause), seperti:
i. Penerima jasa wajib membayar; dan
ii. Penyedia jasa berhak menerima pembayaran.
5. JANGKA WAKTU
a. Sebutkan dan jelaskan berapa lama jangka waktu berlakunya pelaksanaan kontrak
bagi para pihak?
6. NILAI KONTRAK
a. Sebutkan berapa nilai kontrak yang tepat terkait jual beli tower telekomunikasi?
7. BIAYA DAN METODE PEMBAYARAN
a. Bagaimana pengaturan biaya terkait dengan jual beli tower telekomunikasi?
b. Bagaimana ketentuan apabila terjadi keterlambatan dalam pembayaran pembelian
tower tersebut?
c. Sebutkan dan jelaskan ketentuan terkait pajak dan retribusi dalam kontrak!
d. Apa metode pembayaran yang lazim digunakan dalam perjanjian ini?
8. PERIZINAN
a. Apa saja perizinan yang diperlukan para pihak untuk melaksanakan kontrak ini?
b. Bagaimana cara menjamin bahwa para pihak memiliki perizinan yang digunakan
untuk keseluruhan kontrak?
9. KERAHASIAAN INFORMASI
a. Sebutkan dan jelaskan pengaturan terkait dengan kerahasiaan informasi dalam
kontrak!
10. PENGALIHAN
a. Apakah pada jenis kontrak ini dapat dilakukan Pengalihan secara keseluruhan
atau sebagian?
b. Bagaimana proses pengalihan terjadi dalam kontrak ini?
c. Dalam menjalankan kontrak ini, apakah para pihak dapat melakukan
penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lainnya? Jelaskan hal-hal yang
harus diperhatikan!
11. RISIKO DAN PERTANGGUNGJAWABAN
a. Apakah risiko yang terjadi apabila terdapat pelanggaran saat pelaksanaan
kontrak?
b. Bagaimana pertanggungjawaban yang dapat diberikan antara para pihak?
c. Sebutkan dan jelaskan pembatasan pertanggungjawaban antara para pihak!
d. Bagaimana pembebasan perihal keadaan ganti rugi bagi para pihak?
12. WANPRESTASI
a. Apa saja kondisi yang dapat dikategorikan ke dalam perihal wanprestasi?
b. Bagaimana pengaturan yang berlaku apabila terjadi wanprestasi antara para
pihak?
13. GAGAL BAYAR
a. Sebutkan dan jelaskan ketentuan yang dapat dikategorikan perihal gagal bayar?
b. Bagaimana pengaturan yang berlaku apabila PT TJ berada di dalam kondisi gagal
bayar?
14. FORCE MAJEURE
a. Apa saja hal-hal yang termasuk ke dalam ketentuan force majeure?
b. Bagaimana pelaksanaan kontrak antara para pihak apabila terjadi force majeure?
15. MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA
a. Sebutkan dan jelaskan bagaimana para pihak menentukan prosedur penyelesaian
sengketa dalam kontrak!
16. PERUBAHAN HUKUM
a. Sebutkan dan jelaskan apa yang akan terjadi apabila terjadi perubahan hukum
yang mengakibatkan perubahan terhadap hal-hal di dalam perjanjian!
17. PEMBATALAN ATAU PENGAKHIRAN KONTRAK
a. Apa saja hal-hal yang dapat menyebabkan batalnya atau berakhirnya ketentuan
dalam kontrak tersebut?
b. Apa akibat hukum yang timbul dari pembatalan atau pengakhiran kontrak
terutama di antara para pihak?
18. LAIN-LAIN
a. Sebutkan dan jelaskan mengenai ketentuan lain-lain yang terdapat dalam kontrak!
b. Sebutkan dan jelaskan mengenai ketentuan yang diperlukan dalam lampiran?

Anda mungkin juga menyukai