Pemerintah mulai membatasi jenis pupuk bersubsidi yang diberikan kepada
petani menjadi hanya Urea dan NPK. Sebelum dikurangi, pemerintah memberikan subsidi untuk lima jenis pupuk. Empat diantaranya merupakan pupuk kimia yaitu ZA, SP36, Urea, dan NPK, satu jenis lagi merupakan pupuk organik. Pembatasan penyaluran pupuk subsidi ini disebabkan karna naiknya harga pupuk dipasar internasional dampak kondisi perang Rusia-Ukraina. Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia, menyampaikan bahwa pemerintah perlu memperluas sosialisasi kepada seluruh petani di Indonesia sebelum menerapkan kebijakan tersebut. Hal itu agar petani dapat lebih memahami mengapa pemerintah melakukan langkah-langkah itu untuk mengurangi anggaran negara. Sementara itu Komisioner Ombudsman meminta masyarakat dan pemerintah daerah ikut mengawasi perubahan kebijakan pupuk bersubsidi, agar tidak timbul kisruh di masyarakat.