Ikan merupakan sumber protein hewani bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu komoditas ikan konsumsi yang memiliki ikan dengan gizi yang baik adalah ikan kuwe. Ikan kuwe (Caranx sp.) merupakan salah satu jenis ikan karang yang sangat potensial untuk dikembangkan karena mempunyai beberapa keunggulan komparatif antara lain mampu hidup dalam kondisi kepadatan yang tinggi (150 ekor/m2), mempunyai laju pertumbuhan tinggi, sangat tanggap terhadap penambahan pakan dari ikan rucah, konversi pakan cukup efisien dan digemari konsumen (Mansauda, dkk., 2013). Budidaya ikan kuwe sudah lama dikenal dan dilakukan oleh masyarakat pantai. Masyarakat terus menerus membudidayakan ikan kuwe karena ditunjang oleh nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan lainnya (Fakhrudin, dkk, 2017). Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk usaha budidaya antara lain cara membudidayakan, kondisi fisik dan kimia perairan, ketersediaan pakan, pemilihan lokasi sehingga kegiatan budidaya ini dapat berlanjut dan mampu mengatasi masalah produksi (Lumi, dkk., 2019).
Ikan Kuwe selalu berfluktuasi menurut musim penangkapan baik jumlah
maupun jenisnya (Nadia, dkk., 2017). Ikan Kuwe (Caranx sp.) termasuk dalam kelompok ikan karnivora, mencari makan terutama pada malam hari. Kelompok ikan karnivora cenderung mempunyai usus yang relatif pendek. Lama pencernaan makanannya lebih cepat dibandingkan dengan ikan-ikan herbivora (Langi & Kaim, 2015).
Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
suatu usaha budidaya. Pakan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Biaya pakan dapat mencapai 60-70% dari total biaya produksi. Ketersediaan pakan yang cukup, tepat waktu, dan bergizi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan usaha budidaya ikan (Langi & Kaim, 2015). Salah satu jenis pakan mandiri yang sering digunakan dalam budidaya ikan laut di KJA adalah ikan rucah. Ketersediaan ikan rucah sebagai pakan utama ikan Kuwe selalu berfluktuasi menurut musim penangkapan baik jumlah maupun jenisnya. Pada saat tertentu ketersediaan pakan ini sedikit sehingga menjadi masalah besar dalam pemeliharaannya (Mansaudah, dkk., 2013). Upaya alternatif yang dapat dilakukan adalah menggunakan pakan lain yang dapat memenuhi kebutuhan pakan ikan kuwe seperti pakan pelet.
Pakan pelet memiliki kelebihan diantaranya kandungan nutrisi yang dapat
diatur sesuai dengan pertumbuhan dan kelangsungan hidup biota budidaya. Untuk itu dalam formulasi pakan pelet bahan-bahan baku yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan nutisi ikan, mencukupi gizi untuk perkembangan dan pertumbuhan ikan yang dibudidayakan serta harganya terjangkau. Sehingga perlu dilakukan penelitian terkait perbedaan bahan baku pakan terhadap pertumbuhan bibit ikan kuwe.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan bahan baku pada pakan yang baik untuk pertumbuhan bibit ikan kuwe (Caranx sp.) yang optimal. Kegunaan dari penelitian ini yakni sebagai pengganti pakan ikan rucah pada budidaya ikan kuwe (Caranx sp.). BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Kuwe (Caranx sp.)
2.2 Kebiasaan Makan
2.3 Pakan 2.4 Pertumbuhan 2.5 Kualitas Air 2.5.1 Suhu 2.5.2 pH 2.5.3 Salinitas 2.6 Isi BAB III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat 3.2.2 Bahan 3.2.3 Ikan Uji 3.2.4 Wadah Penelitian 3.2.5 Pakan 3.3 Rancangan Percobaan 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan Penelitian 3.4.2 Pelaksanaan Penelitian 3.5 Parameter Yang Diamati 3.5.1 Kelangsungan Hidup 3.5.2 Laju Pertumbuhan 3.5.3 Pertumbuhan Berat Mutlak 3.5.4 FCR Rasio Konversi Pakan 3.5.5 Kualitas Air 3.6 Analisis Data 3.7 isi
Juliana Jurnal Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Siam Pangasius Hypophothalmus Yang Diberi Pakan Buatan Cacing Sutra Tubifex SP Dan Kombinasi Keduanya