Anda di halaman 1dari 4

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan merupakan sumber protein hewani bagi kelangsungan hidup manusia.
Salah satu komoditas ikan konsumsi yang memiliki ikan dengan gizi yang baik
adalah ikan kuwe. Ikan kuwe (Caranx sp.) merupakan salah satu jenis ikan karang
yang sangat potensial untuk dikembangkan karena mempunyai beberapa
keunggulan komparatif antara lain mampu hidup dalam kondisi kepadatan yang
tinggi (150 ekor/m2), mempunyai laju pertumbuhan tinggi, sangat tanggap terhadap
penambahan pakan dari ikan rucah, konversi pakan cukup efisien dan digemari
konsumen (Mansauda, dkk., 2013). Budidaya ikan kuwe sudah lama dikenal dan
dilakukan oleh masyarakat pantai. Masyarakat terus menerus membudidayakan
ikan kuwe karena ditunjang oleh nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan
ikan lainnya (Fakhrudin, dkk, 2017). Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan
untuk usaha budidaya antara lain cara membudidayakan, kondisi fisik dan kimia
perairan, ketersediaan pakan, pemilihan lokasi sehingga kegiatan budidaya ini dapat
berlanjut dan mampu mengatasi masalah produksi (Lumi, dkk., 2019).

Ikan Kuwe selalu berfluktuasi menurut musim penangkapan baik jumlah


maupun jenisnya (Nadia, dkk., 2017). Ikan Kuwe (Caranx sp.) termasuk dalam
kelompok ikan karnivora, mencari makan terutama pada malam hari. Kelompok
ikan karnivora cenderung mempunyai usus yang relatif pendek. Lama pencernaan
makanannya lebih cepat dibandingkan dengan ikan-ikan herbivora (Langi & Kaim,
2015).

Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan


suatu usaha budidaya. Pakan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Biaya pakan dapat mencapai 60-70%
dari total biaya produksi. Ketersediaan pakan yang cukup, tepat waktu, dan bergizi
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan usaha budidaya
ikan (Langi & Kaim, 2015).
Salah satu jenis pakan mandiri yang sering digunakan dalam budidaya ikan
laut di KJA adalah ikan rucah. Ketersediaan ikan rucah sebagai pakan utama ikan
Kuwe selalu berfluktuasi menurut musim penangkapan baik jumlah maupun
jenisnya. Pada saat tertentu ketersediaan pakan ini sedikit sehingga menjadi
masalah besar dalam pemeliharaannya (Mansaudah, dkk., 2013). Upaya alternatif
yang dapat dilakukan adalah menggunakan pakan lain yang dapat memenuhi
kebutuhan pakan ikan kuwe seperti pakan pelet.

Pakan pelet memiliki kelebihan diantaranya kandungan nutrisi yang dapat


diatur sesuai dengan pertumbuhan dan kelangsungan hidup biota budidaya. Untuk
itu dalam formulasi pakan pelet bahan-bahan baku yang digunakan harus sesuai
dengan kebutuhan nutisi ikan, mencukupi gizi untuk perkembangan dan
pertumbuhan ikan yang dibudidayakan serta harganya terjangkau. Sehingga perlu
dilakukan penelitian terkait perbedaan bahan baku pakan terhadap pertumbuhan
bibit ikan kuwe.

1.2 Tujuan dan Kegunaan


Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan bahan baku pada
pakan yang baik untuk pertumbuhan bibit ikan kuwe (Caranx sp.) yang optimal.
Kegunaan dari penelitian ini yakni sebagai pengganti pakan ikan rucah pada
budidaya ikan kuwe (Caranx sp.).
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Kuwe (Caranx sp.)

2.2 Kebiasaan Makan


2.3 Pakan
2.4 Pertumbuhan
2.5 Kualitas Air
2.5.1 Suhu
2.5.2 pH
2.5.3 Salinitas
2.6 Isi
BAB III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
3.2.2 Bahan
3.2.3 Ikan Uji
3.2.4 Wadah Penelitian
3.2.5 Pakan
3.3 Rancangan Percobaan
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Persiapan Penelitian
3.4.2 Pelaksanaan Penelitian
3.5 Parameter Yang Diamati
3.5.1 Kelangsungan Hidup
3.5.2 Laju Pertumbuhan
3.5.3 Pertumbuhan Berat Mutlak
3.5.4 FCR Rasio Konversi Pakan
3.5.5 Kualitas Air
3.6 Analisis Data
3.7 isi

Anda mungkin juga menyukai