Anda di halaman 1dari 90

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Konvensi Internasional tentang Garis Beban

1966

Pemerintah Kontraktor,

BERKEINGINAN untuk menetapkan prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang seragam sehubungan dengan batas-batas yang dapat

dimuati kapal-kapal dalam pelayaran internasional dengan memperhatikan kebutuhan untuk melindungi jiwa dan harta benda di laut;

MENIMBANG bahwa tujuan ini paling baik dicapai dengan diadakannya suatu Konvensi;

TELAH MENYETUJUI sebagai berikut:

Pasal 1

Kewajiban Umum di bawah Konvensi

1) Pemerintah Penandatangan berjanji untuk memberlakukan ketentuan-ketentuan


Konvensi ini dan Lampiran-lampirannya, yang merupakan bagian integral dari
Konvensi ini. Setiap referensi ke Konvensi ini pada saat yang sama merupakan
referensi ke Lampiran.

2) Pemerintah Penandatangan harus melakukan semua tindakan yang mungkin diperlukan untuk

memberlakukan Konvensi ini.

Pasal 2

Definisi

Untuk tujuan Konvensi ini, kecuali secara tegas ditentukan lain:

1) “Peraturan” berarti Peraturan yang dilampirkan pada Konvensi ini.

2) "Administrasi" berarti Pemerintah Negara yang benderanya dikibarkan kapal.

3) “Disetujui” berarti disetujui oleh Administrasi.

1
4) “pelayaran internasional” berarti pelayaran laut dari suatu negara tempat Konvensi ini berlaku ke pelabuhan

di luar negara tersebut, atau sebaliknya. Untuk tujuan ini, setiap wilayah untuk hubungan internasional

yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Penandatangan atau yang untuknya Perserikatan Bangsa-

Bangsa sebagai otoritas administrasi dianggap sebagai negara yang terpisah.

5) “Kapal penangkap ikan” adalah kapal yang digunakan untuk menangkap ikan, paus, anjing laut, anjing laut atau sumber

daya hayati laut lainnya.

6) “Kapal baru” berarti sebuah kapal yang lunasnya telah diletakkan, atau berada pada tahap konstruksi

yang serupa, pada atau setelah tanggal mulai berlakunya Konvensi ini untuk setiap Pemerintah

Penandatangan.

7) “Kapal lama” adalah kapal yang bukan merupakan kapal baru.

8) “Panjang” berarti 96 persen dari panjang total pada garis air pada 85 persen dari kedalaman

cetakan terkecil yang diukur dari bagian atas lunas, atau panjang dari sisi depan batang ke

sumbu batang kemudi di permukaan air itu, jika itu lebih besar. Pada kapal yang dirancang

dengan garu lunas, garis air yang diukur panjangnya harus sejajar dengan garis air yang

dirancang.

Pasal 3

Ketentuan Umum

1) Tidak ada kapal yang tunduk pada Konvensi ini yang akan melanjutkan pelayaran
internasional setelah tanggal berlakunya Konvensi ini kecuali telah disurvei,
ditandai dan dilengkapi dengan Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) atau, jika
sesuai, Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional sesuai dengan ketentuan
Konvensi ini.

2) Tidak ada ketentuan dalam Konvensi ini yang dapat mencegah suatu Pemerintah untuk menetapkan lambung timbul

yang lebih besar daripada lambung timbul minimum yang ditentukan sesuai dengan Lampiran I.

Pasal 4

Aplikasi

2
1) Konvensi ini berlaku untuk:

A) kapal yang terdaftar di negara-negara yang Pemerintahnya adalah Pemerintah

Penandatangan;

B) kapal yang terdaftar di wilayah-wilayah dimana Konvensi ini diperluas menurut

Pasal 32; Dan

C) kapal-kapal yang tidak terdaftar yang mengibarkan bendera suatu Negara, yang Pemerintahnya merupakan

suatu Pemerintah Penandatangan.

2) Konvensi ini berlaku untuk kapal-kapal yang melakukan pelayaran internasional.

3) Peraturan yang tercantum dalam Lampiran I berlaku khusus untuk kapal baru.

4) Kapal-kapal yang ada yang tidak sepenuhnya memenuhi persyaratan Peraturan yang tercantum dalam Lampiran I

atau bagiannya harus memenuhi setidaknya persyaratan terkait yang lebih rendah seperti yang diterapkan oleh

Administrasi pada kapal-kapal dalam pelayaran internasional sebelum pemberlakuan Konvensi ini ; dalam hal

apa pun kapal semacam itu tidak perlu menambah lambung timbul mereka.

Untuk mengambil manfaat dari setiap pengurangan lambung timbul dari yang ditetapkan

sebelumnya, kapal-kapal yang ada harus memenuhi semua persyaratan Konvensi ini.

5) Peraturan yang tercantum dalam Lampiran II berlaku untuk kapal baru dan yang sudah ada yang

Konvensi ini berlaku.

Pasal 5

Pengecualian

1) Konvensi ini tidak berlaku untuk:

A) kapal perang;

B) kapal baru dengan panjang kurang dari 24 meter (79 kaki);

C) kapal yang ada dengan tonase kotor kurang dari 150;

D) yacht kesenangan yang tidak terlibat dalam perdagangan;

e) kapal penangkap ikan.

3
2) Tidak ada ketentuan di sini yang berlaku untuk kapal yang semata-mata berlayar:

A) Danau Besar Amerika Utara dan Sungai St. Lawrence sejauh timur, sebagai garis
rhumb yang ditarik dari Cap des Rosiers ke West Point, Pulau Anticosti, dan, di
sisi utara Pulau Anticosti, meridian garis bujur 63° B;

B) Laut Kaspia;

C) Sungai Plate, Parana dan Uruguay sejauh timur seperti garis rhumb yang ditarik antara

Punta Norte, Argentina, dan Punta del Este, Uruguay.

Pasal 6

Pengecualian

1) Kapal-kapal yang sedang melakukan pelayaran internasional antara pelabuhan-pelabuhan yang berdekatan dari

dua atau lebih Negara dapat dikecualikan oleh Administrasi dari ketentuan-ketentuan Konvensi ini, selama

kapal-kapal tersebut tetap terlibat dalam pelayaran-pelayaran tersebut, jika Pemerintah Negara-negara

tersebut dalam di mana pelabuhan-pelabuhan tersebut terletak harus dipuaskan bahwa sifat atau kondisi

pelayaran antara pelabuhan-pelabuhan tersebut membuatnya tidak masuk akal atau tidak praktis untuk

menerapkan ketentuan-ketentuan Konvensi ini pada kapal-kapal yang sedang melakukan pelayaran tersebut.

2) Administrasi dapat mengecualikan setiap kapal yang memiliki ciri-ciri jenis baru dari salah satu

ketentuan Konvensi ini yang penerapannya dapat secara serius menghambat penelitian

pengembangan ciri-ciri tersebut dan penggabungannya dalam kapal-kapal yang melakukan

pelayaran internasional. Setiap kapal tersebut, bagaimanapun, harus memenuhi persyaratan

keselamatan, yang menurut pendapat Administrasi itu, cukup untuk layanan yang dimaksudkan dan

sedemikian rupa untuk menjamin keselamatan kapal secara keseluruhan dan yang dapat diterima

oleh Pemerintah. negara-negara yang akan dikunjungi oleh kapal tersebut.

3) Administrasi yang mengizinkan pengecualian berdasarkan ayat (1) dan (2) Pasal ini harus
menyampaikan kepada Organisasi Konsultasi Maritim Antar-Pemerintah (selanjutnya
disebut Organisasi) hal-hal yang sama dan alasan-alasan yang karenanya Organisasi harus
diedarkan ke Kontraktor Pemerintah untuk informasi mereka.

4) Sebuah kapal yang biasanya tidak melakukan pelayaran internasional tetapi, dalam keadaan
luar biasa, diharuskan untuk melakukan satu pelayaran internasional dapat dibebaskan
oleh Administrasi dari salah satu persyaratan Konvensi ini, asalkan kapal tersebut

4
memenuhi persyaratan keselamatan yang, menurut pendapat Administrasi itu, cukup
untuk pelayaran yang akan dilakukan oleh kapal.

Pasal 7

Keadaan Kahar

1) Kapal yang tidak tunduk pada ketentuan-ketentuan Konvensi ini pada saat keberangkatannya dalam

suatu pelayaran tidak akan tunduk pada ketentuan-ketentuan tersebut karena penyimpangan dari

pelayaran yang dimaksudkan karena tekanan cuaca atau sebab-sebab lain dariforce majeure.

2) Dalam menerapkan ketentuan-ketentuan Konvensi ini, Pemerintah-pemerintah Penandatangan harus

mempertimbangkan dengan semestinya setiap penyimpangan atau keterlambatan yang disebabkan oleh setiap kapal

karena tekanan cuaca atau sebab lain dariforce majeure.

Pasal 8

Setara

1) Pemerintah dapat mengizinkan pemasangan, bahan, peralatan atau aparatus, atau ketentuan

lain yang harus dibuat di kapal, selain yang disyaratkan oleh Konvensi ini, jika dipenuhi melalui

uji coba atau sebaliknya bahwa pemasangan tersebut , bahan, alat atau aparatus, atau

penyediaan, setidaknya sama efektifnya dengan yang disyaratkan oleh Konvensi.

2) Administrasi yang mengizinkan pemasangan, bahan, alat atau aparatus, atau ketentuan, selain yang

disyaratkan oleh Konvensi ini, harus menyampaikan kepada Organisasi untuk diedarkan kepada

Pemerintah Penandatangan rinciannya, bersama dengan laporan tentang percobaan yang

dilakukan.

Pasal 9

Persetujuan untuk Tujuan Eksperimental

5
1) Tidak ada ketentuan dalam Konvensi ini yang dapat mencegah suatu Administrasi untuk membuat persetujuan

khusus untuk tujuan percobaan sehubungan dengan kapal yang mana Konvensi tersebut berlaku.

2) Suatu Administrasi yang membuat persetujuan tersebut harus menyampaikan kepada Organisasi untuk diedarkan

kepada Pemerintah Penandatangan mengenai hal-hal khusus tersebut.

Pasal 10

Perbaikan, Perubahan dan Modifikasi

1) Kapal yang mengalami perbaikan, pengubahan, modifikasi dan perlengkapan yang berhubungan dengan itu harus tetap

memenuhi sekurang-kurangnya persyaratan-persyaratan yang berlaku sebelumnya untuk kapal itu. Sebuah kapal

yang ada dalam kasus seperti itu, sebagai aturan, tidak boleh memenuhi persyaratan untuk kapal baru pada tingkat

yang lebih rendah daripada sebelumnya.

2) Perbaikan, pengubahan dan modifikasi karakter utama dan perlengkapan yang terkait dengannya

harus memenuhi persyaratan untuk kapal baru sejauh yang dianggap wajar dan dapat dilakukan

oleh Administrasi.

Pasal 11

Zona dan Area

1) Sebuah kapal dimana Konvensi ini berlaku harus memenuhi persyaratan yang berlaku untuk kapal

tersebut di zona dan daerah yang dijelaskan dalam Lampiran II.

2) Sebuah pelabuhan yang berada pada garis batas antara dua zona atau area harus dianggap berada di

dalam zona atau area dari atau tempat kapal tiba atau berangkat.

Pasal 12

Perendaman

1) Kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat (2) dan (3) pasal ini, garis muat yang sesuai
pada sisi kapal yang sesuai dengan musim dalam setahun dan zona atau daerah di mana

6
kapal tidak boleh ditenggelamkan sewaktu-waktu pada saat kapal melaut, selama pelayaran atau pada saat

kedatangan.

2) Ketika sebuah kapal berada di perairan tawar dengan kerapatan satu garis muat yang sesuai dapat

terendam dengan jumlah tunjangan air tawar yang ditunjukkan pada International Load Line

Certificate (1966). Jika kerapatannya bukan satu, kelonggaran harus dibuat sebanding dengan

selisih antara 1,025 dan kerapatan sebenarnya.

3) Ketika kapal berangkat dari pelabuhan yang terletak di sungai atau perairan pedalaman, pemuatan yang

lebih dalam harus diizinkan sesuai dengan berat bahan bakar dan semua bahan lain yang diperlukan

untuk konsumsi antara titik pemberangkatan dan laut.

Pasal 13

Survei, Inspeksi dan Penandaan

Peninjauan, pemeriksaan dan penandaan kapal, berkenaan dengan pelaksanaan ketentuan

Konvensi ini dan pemberian pengecualian daripadanya, harus dilakukan oleh pejabat Pemerintah.

Akan tetapi, Pemerintah dapat mempercayakan survei, inspeksi dan penandaan baik kepada

surveyor yang ditunjuk untuk tujuan tersebut atau kepada organisasi yang diakui olehnya. Dalam

setiap kasus Administrasi yang bersangkutan sepenuhnya menjamin kelengkapan dan efisiensi

survei, inspeksi dan penandaan.

Pasal 14

Survei dan Inspeksi Awal dan Berkala

1) Kapal harus tunduk pada survei dan inspeksi yang ditentukan di bawah ini:

A) Survey sebelum kapal dioperasikan, yang meliputi inspeksi lengkap terhadap


struktur dan perlengkapannya sejauh kapal tersebut dicakup oleh Konvensi
ini. Survey ini harus sedemikian rupa untuk memastikan bahwa pengaturan,
bahan, dan scantling sepenuhnya sesuai dengan persyaratan Konvensi ini.

7
B) Suatu survei berkala dengan selang waktu yang ditentukan oleh Pemerintah,
tetapi tidak lebih dari lima tahun, yang harus sedemikian rupa untuk
memastikan bahwa struktur, peralatan, susunan, bahan dan ukuran
sepenuhnya sesuai dengan persyaratan Konvensi ini.

C) Inspeksi berkala dalam waktu tiga bulan setiap tanggal ulang tahun sertifikat,
untuk memastikan bahwa perubahan belum dilakukan pada lambung atau
bangunan atas yang akan mempengaruhi perhitungan yang menentukan posisi
garis muatan dan untuk memastikan pemeliharaan dalam kondisi efektif
perlengkapan dan peralatan untuk:

i) perlindungan bukaan;

ii) pagar pembatas;

iii) membebaskan pelabuhan; Dan

iv) sarana akses ke tempat awak kapal.

2) Inspeksi berkala sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)(c) Pasal ini harus disahkan pada Sertifikat

Garis Muat Internasional (1966) atau pada Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional

yang dikeluarkan untuk kapal yang dikecualikan berdasarkan ayat (2) Pasal 6 Konvensi ini.

Pasal 15

Pemeliharaan Kondisi setelah Survey

Setelah setiap survey kapal menurut Pasal 14 telah diselesaikan, tidak boleh ada perubahan yang

dilakukan dalam struktur, perlengkapan, susunan, bahan atau ukuran yang dicakup oleh survey,

tanpa sanksi dari Pemerintah.

Pasal 16

Penerbitan Sertifikat

8
1) Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) harus diterbitkan untuk setiap kapal yang
telah disurvei dan ditandai sesuai dengan Konvensi ini.

2) Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional harus diterbitkan untuk setiap kapal yang telah

diberikan pengecualian berdasarkan dan sesuai dengan ayat (2) atau (4) Pasal 6.

3) Sertifikat tersebut akan dikeluarkan oleh Pemerintah atau oleh setiap orang atau organisasi yang diberi wewenang

olehnya. Dalam setiap kemudahan, Administrasi memikul tanggung jawab penuh atas sertifikat tersebut.

4) Menyimpang dari ketentuan lain dari Konvensi ini, setiap sertifikat garis muat internasional yang

berlaku pada saat Konvensi ini berlaku untuk Pemerintah Negara yang benderanya dikibarkan

oleh kapal tersebut akan tetap berlaku selama dua tahun atau sampai habis masa berlakunya. ,

mana yang lebih dulu. Setelah itu, International Load Line Certificate (1966) akan dibutuhkan.

Pasal 17

Penerbitan Sertifikat oleh Pemerintah lain

1) Suatu Pemerintah Penandatangan dapat, atas permintaan Pemerintah Penandatangan lainnya,

memerintahkan suatu kapal untuk disurvei dan, jika puas bahwa ketentuan-ketentuan Konvensi ini

dipenuhi, akan menerbitkan atau mengizinkan dikeluarkannya suatu Sertifikat Garis Muat

Internasional (1966 ) ke kapal sesuai dengan Konvensi ini.

2) Salinan sertifikat, salinan laporan survei yang digunakan untuk menghitung lambung timbul,
dan salinan perhitungan harus disampaikan sedini mungkin kepada Pemerintah yang
meminta.

3) Sertifikat yang dikeluarkan harus berisi pernyataan yang menyatakan bahwa sertifikat tersebut telah dikeluarkan

atas permintaan Pemerintah Negara yang bendera kapalnya sedang atau akan berkibar dan memiliki kekuatan

yang sama serta mendapat pengakuan yang sama sebagai sertifikat yang diterbitkan berdasarkan Pasal 16.

4) Tidak ada Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) yang akan diterbitkan untuk kapal yang mengibarkan bendera

Negara yang Pemerintahnya bukan merupakan Pemerintah Penandatangan.

9
Pasal 18

Bentuk Sertifikat

1) Sertifikat dibuat dalam bahasa resmi atau bahasa negara penerbit. Jika bahasa yang
digunakan bukan bahasa Inggris atau bahasa Prancis, teks harus menyertakan terjemahan
ke dalam salah satu bahasa tersebut.

2) Bentuk sertifikat harus sesuai dengan model yang diberikan dalam Lampiran III. Susunan bagian

cetakan dari setiap sertifikat model harus direproduksi secara tepat dalam setiap sertifikat yang

diterbitkan, dan dalam setiap salinan resminya.

Pasal 19

Durasi Sertifikat

1) Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) harus diterbitkan untuk jangka waktu yang ditentukan oleh

Pemerintah, yang tidak boleh lebih dari lima tahun sejak tanggal penerbitan.

2) Jika, setelah survei berkala sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)(b) Pasal 14, sertifikat baru tidak

dapat diterbitkan untuk kapal sebelum berakhirnya sertifikat yang semula diterbitkan, orang

atau organisasi yang melakukan survei dapat memperpanjang validitas sertifikat asli untuk

jangka waktu yang tidak lebih dari lima bulan. Perpanjangan ini harus disahkan pada sertifikat,

dan harus diberikan hanya jika tidak ada perubahan dalam struktur, perlengkapan,

pengaturan, material atau scantling yang mempengaruhi lambung timbul kapal.

3) Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) akan dibatalkan oleh Administrasi jika
salah satu keadaan berikut terjadi:

A) perubahan material telah terjadi di lambung atau bangunan atas kapal


seperti yang memerlukan penambahan lambung timbul;

B) perlengkapan dan peralatan yang disebutkan dalam sub-ayat (c) ayat (1)
Pasal 14 tidak terpelihara dalam kondisi efektif;

C) sertifikat tidak disahkan untuk menunjukkan bahwa kapal telah diperiksa

sebagaimana diatur dalam sub-ayat (c) ayat (1) Pasal 14;

10
D) kekuatan struktural kapal diturunkan sedemikian rupa sehingga kapal tidak
aman.

4)

A) Jangka waktu Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional yang dikeluarkan oleh suatu

Administrasi untuk kapal yang dikecualikan berdasarkan ayat (2) Pasal 6 tidak boleh lebih dari

lima tahun sejak tanggal penerbitan. Sertifikat tersebut tunduk pada prosedur pembaharuan,

pengesahan dan pembatalan yang serupa dengan yang disediakan untuk Sertifikat Garis

Muatan Internasional (1966) berdasarkan Pasal ini.

B) Jangka waktu Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional yang diterbitkan untuk kapal

yang dikecualikan berdasarkan ayat (4) Pasal 6 akan dibatasi untuk pelayaran tunggal yang

diterbitkannya.

5) Suatu sertifikat yang diterbitkan untuk suatu kapal oleh suatu Administrasi akan berhenti berlaku pada saat

pengalihan kapal tersebut ke bendera Negara lain.

Pasal 20

Penerimaan Sertifikat

Sertifikat-sertifikat yang diterbitkan di bawah wewenang Pemerintah Penandatangan sesuai dengan Konvensi

ini harus diterima oleh Pemerintah Penandatangan lainnya dan dianggap untuk semua tujuan yang dicakup

oleh Konvensi ini memiliki kekuatan yang sama dengan sertifikat-sertifikat yang diterbitkan oleh mereka.

Pasal 21

Kontrol

1) Kapal-kapal yang memiliki sertifikat yang diterbitkan berdasarkan Pasal 16 atau Pasal 17, ketika berada di

pelabuhan-pelabuhan Negara Penandatangan lainnya, harus diawasi oleh petugas yang diberi wewenang

oleh Pemerintah tersebut. Negara-negara Peserta harus memastikan bahwa kendali tersebut

dilaksanakan sejauh wajar dan dapat dipraktikkan dengan maksud untuk memverifikasi bahwa ada

sertifikat yang sah di atas kapal berdasarkan Konvensi ini. Jika ada Garis Muat Internasional yang valid

11
Certificate (1966) di atas kapal, pengawasan tersebut harus dibatasi untuk tujuan
menentukan bahwa:

A) kapal tidak dimuat melebihi batas yang diperbolehkan oleh sertifikat;

B) posisi garis muat kapal sesuai dengan sertifikat; Dan

C) kapal tidak diubah secara material sehubungan dengan hal-hal yang diatur dalam sub-

ayat (a) dan (b) ayat (3) Pasal 19 sehingga kapal secara nyata tidak layak untuk

mengarungi lautan tanpa membahayakan nyawa manusia.

Jika di atas kapal terdapat Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional yang masih berlaku, pengawasan

tersebut harus dibatasi untuk tujuan menentukan bahwa syarat-syarat yang ditetapkan dalam sertifikat itu telah

dipenuhi.

2) Jika pengawasan tersebut dilaksanakan berdasarkan sub-paragraf (c) ayat (1) Pasal ini, hal itu hanya akan

dilaksanakan sejauh mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa kapal tidak akan berlayar sampai dapat

melanjutkan ke laut tanpa membahayakan penumpang atau awak kapal.

3) Dalam hal pengawasan yang diatur dalam Pasal ini menimbulkan intervensi dalam bentuk apapun,

petugas yang melakukan pengawasan tersebut harus segera memberitahukan secara tertulis

kepada Konsul atau perwakilan diplomatik Negara yang bendera kapalnya berkibar tentang

keputusan ini. dan semua keadaan di mana intervensi dianggap perlu.

Pasal 22

Keistimewaan

Keistimewaan Konvensi ini tidak dapat diklaim demi kepentingan kapal mana pun kecuali kapal tersebut

memiliki sertifikat yang sah menurut Konvensi.

Pasal 23

Korban

1) Setiap Administrasi berjanji untuk melakukan penyelidikan terhadap setiap korban yang terjadi pada

kapal yang menjadi tanggung jawabnya dan yang tunduk pada ketentuan-ketentuan ini.

12
Konvensi ketika menilai bahwa penyelidikan semacam itu dapat membantu dalam menentukan

perubahan apa dalam Konvensi yang mungkin diinginkan.

2) Setiap Negara Penandatangan berjanji untuk memberikan informasi yang relevan kepada Organisasi mengenai

temuan-temuan penyelidikan tersebut. Tidak ada laporan atau rekomendasi dari Organisasi yang didasarkan

pada informasi tersebut yang mengungkapkan identitas atau kewarganegaraan kapal yang bersangkutan atau

dengan cara apapun menetapkan atau menyiratkan tanggung jawab atas kapal atau orang manapun.

Pasal 24

Perjanjian dan Konvensi Sebelumnya

1) Semua perjanjian, konvensi dan pengaturan lain yang berkaitan dengan masalah garis muat
yang saat ini berlaku antara Pemerintah Pihak Konvensi ini akan terus berlaku penuh dan
lengkap selama ketentuannya mengenai:

A) kapal yang Konvensi ini tidak berlaku; Dan

B) kapal yang kepadanya Konvensi ini berlaku, sehubungan dengan hal-hal yang belum

ditentukan secara tegas.

2) Akan tetapi, sepanjang perjanjian, konvensi atau pengaturan tersebut bertentangan


dengan ketentuan Konvensi ini, maka ketentuan Konvensi ini yang akan berlaku.

Pasal 25

Peraturan Khusus yang disusun berdasarkan Perjanjian

Apabila sesuai dengan Konvensi ini peraturan-peraturan khusus dibuat dengan kesepakatan di antara semua atau

beberapa Pemerintah Penandatangan, peraturan-peraturan tersebut harus dikomunikasikan kepada Organisasi

untuk diedarkan ke semua Pemerintah Penandatangan.

Pasal 26

13
Komunikasi Informasi

1) Pemerintah-pemerintah Penandatangan berjanji untuk mengkomunikasikan kepada dan menyimpan kepada

Organisasi:

A) jumlah yang cukup dari spesimen sertifikat mereka yang diterbitkan berdasarkan

ketentuan Konvensi ini untuk diedarkan ke Pemerintah Penandatangan;

B) naskah undang-undang, keputusan, perintah, peraturan dan instrumen lain


yang akan diumumkan tentang berbagai hal dalam ruang lingkup Konvensi
ini; Dan

C) daftar lembaga non-pemerintah yang diberi wewenang untuk bertindak atas nama

mereka dalam administrasi masalah garis beban untuk diedarkan ke Negara-negara

Peserta.

2) Setiap Pemerintah Penandatangan setuju untuk membuat standar kekuatannya tersedia bagi setiap Pemerintah

Penandatangan lainnya, berdasarkan permintaan.

Pasal 27

Tanda Tangan, Penerimaan dan Aksesi

1) Konvensi ini akan tetap terbuka untuk penandatanganan selama tiga bulan sejak
tanggal 5 April 1966 dan selanjutnya akan tetap terbuka untuk aksesi. Pemerintah
Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau Badan Khusus, atau Badan Energi
Atom Internasional, atau pihak Statuta Mahkamah Internasional dapat menjadi pihak
Konvensi dengan:

A) tanda tangan tanpa syarat untuk penerimaan;

B) tanda tangan tunduk pada penerimaan diikuti dengan penerimaan; atau

C) pencapaian.

2) Penerimaan atau aksesi akan berlaku dengan penyimpanan instrumen penerimaan atau aksesi pada

Organisasi yang akan menginformasikan kepada semua Pemerintah yang telah menandatangani

Konvensi atau mengaksesi setiap penerimaan atau aksesi baru dan tanggal penyimpanannya.

14
Pasal 28

Mulai berlaku

1) Konvensi ini mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal tidak kurang dari lima belas pemerintah

Negara, termasuk tujuh masing-masing dengan tidak kurang dari satu juta tonase kotor pelayaran,

telah menandatangani tanpa syarat mengenai penerimaan atau instrumen penerimaan yang

disimpan atau aksesi sesuai dengan Pasal 27. Organisasi harus menginformasikan kepada semua

Pemerintah yang telah menandatangani atau mengaksesi Konvensi ini tentang tanggal mulai

berlakunya Konvensi ini.

2) Untuk Pemerintah yang telah menyerahkan instrumen penerimaan atau aksesi


Konvensi ini selama dua belas bulan yang disebutkan dalam ayat (1) Pasal ini,
penerimaan atau aksesi akan mulai berlaku pada berlakunya Konvensi ini atau tiga
bulan setelah tanggal penyimpanan instrumen penerimaan atau aksesi, mana
yang lebih akhir.

3) Untuk Pemerintah yang telah menyerahkan instrumen penerimaan atau aksesi


Konvensi ini setelah tanggal pemberlakuannya, Konvensi akan mulai berlaku tiga
bulan setelah tanggal penyimpanan instrumen tersebut.

4) Setelah tanggal di mana semua tindakan yang diperlukan untuk memberlakukan


amandemen Konvensi ini telah selesai, atau semua penerimaan yang diperlukan dianggap
telah diberikan berdasarkan sub-ayat (b) ayat (2) Pasal 29 dalam hal amandemen dengan
penerimaan bulat, setiap instrumen penerimaan atau aksesi yang disimpan dianggap
berlaku untuk Konvensi sebagaimana diubah.

Pasal 29

Amandemen

1) Konvensi ini dapat diamandemen atas usulan Pemerintah Penandatangan dengan salah
satu prosedur yang ditentukan dalam Pasal ini.

2) Amandemen dengan penerimaan bulat:

15
A) Atas permintaan suatu Pemerintah Penandatangan, setiap amandemen yang diusulkan olehnya

pada Konvensi ini harus disampaikan oleh Organisasi kepada semua Pemerintah Penandatangan

untuk dipertimbangkan dengan pandangan untuk penerimaan dengan suara bulat.

B) Setiap amandemen tersebut akan mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal

penerimaannya oleh semua Pemerintah Penandatangan kecuali tanggal yang lebih awal

disepakati. Suatu Pemerintah Penandatangan yang tidak menyampaikan penerimaan atau

penolakannya atas amandemen Organisasi dalam waktu tiga tahun sejak komunikasi

pertamanya oleh yang terakhir akan dianggap telah menerima amandemen tersebut.

C) Setiap amandemen yang diusulkan akan dianggap ditolak jika tidak diterima

berdasarkan sub-paragraf (b) dari paragraf ini dalam waktu tiga tahun setelah pertama

kali dikomunikasikan kepada semua Pemerintah Penandatangan oleh Organisasi.

3) Perubahan setelah pertimbangan dalam Organisasi:

A) Atas permintaan suatu Pemerintah Penandatangan, setiap amandemen yang diusulkan

olehnya terhadap Konvensi ini akan dipertimbangkan dalam Organisasi. Jika diadopsi oleh

mayoritas dua pertiga dari mereka yang hadir dan memberikan suara dalam Komite

Keselamatan Maritim Organisasi, amandemen tersebut harus dikomunikasikan kepada

semua Anggota Organisasi dan semua Pemerintah Penandatangan setidaknya enam bulan

sebelum pertimbangannya oleh Majelis Negara Anggota. organisasi.

B) Jika disetujui oleh dua pertiga mayoritas dari mereka yang hadir dan memberikan suara di

Majelis, amandemen tersebut harus dikomunikasikan oleh Organisasi kepada semua

Pemerintah Penandatangan untuk diterima.

C) Amandemen tersebut akan mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal

diterimanya oleh dua pertiga dari Pemerintah Penandatangan. Amandemen akan

mulai berlaku terhadap semua Pemerintah Penandatangan kecuali mereka yang,

sebelum mulai berlaku, membuat pernyataan bahwa mereka tidak menerima

amandemen tersebut.

D) Majelis, dengan mayoritas dua pertiga dari mereka yang hadir dan memberikan suara,

termasuk dua pertiga dari Pemerintah diwakili pada Komite Keselamatan Maritim dan

hadir dan memberikan suara di Majelis, dapat mengusulkan suatu keputusan pada saat

adopsi bahwa amandemen adalah yang sedemikian pentingnya sehingga setiap

Pemerintah Peserta yang membuat pernyataan berdasarkan sub-ayat (c), dan

16
yang tidak menerima amandemen tersebut dalam jangka waktu dua belas bulan
setelah berlakunya, akan berhenti menjadi pihak Konvensi ini setelah
berakhirnya jangka waktu tersebut. Penentuan ini tunduk pada penerimaan
sebelumnya dari dua pertiga dari Pemerintah Penandatangan Konvensi ini.

e) Tidak ada dalam ayat ini yang dapat mencegah Pemerintah Penandatangan yang

pertama kali mengusulkan tindakan berdasarkan ayat ini mengenai amandemen

Konvensi ini untuk sewaktu-waktu mengambil tindakan alternatif yang dianggap perlu

sesuai dengan ayat (2) atau (4) Pasal ini.

4) Amandemen oleh konferensi:

A) Atas permintaan Pemerintah Penandatangan, yang disetujui oleh sekurang-kurangnya

sepertiga dari Pemerintah Penandatangan, konferensi Pemerintah akan

diselenggarakan oleh Organisasi untuk mempertimbangkan amandemen Konvensi ini.

B) Setiap amandemen yang diadopsi oleh konferensi tersebut oleh dua pertiga mayoritas dari mereka

yang hadir dan memberikan suara dari Pemerintah Penandatangan harus dikomunikasikan oleh

Organisasi kepada semua Pemerintah Penandatangan untuk diterima.

C) Amandemen tersebut akan mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal

diterimanya oleh dua pertiga dari Pemerintah Penandatangan. Amandemen akan

mulai berlaku terhadap semua Pemerintah Penandatangan kecuali mereka yang,

sebelum mulai berlaku, membuat pernyataan bahwa mereka tidak menerima

amandemen tersebut.

D) Dengan mayoritas dua pertiga dari mereka yang hadir dan memberikan suara, suatu konferensi

yang diadakan berdasarkan sub-ayat (a) dapat menentukan pada saat pengesahannya bahwa

suatu amandemen bersifat sedemikian penting sehingga setiap Pemerintah Penandatangan yang

membuat pernyataan berdasarkan sub- ayat (c), dan yang tidak menerima amandemen tersebut

dalam jangka waktu dua belas bulan setelah berlakunya, akan berhenti menjadi Pihak Konvensi ini

setelah berakhirnya jangka waktu tersebut.

5) Setiap amandemen Konvensi ini yang dibuat berdasarkan Pasal ini yang berkaitan dengan

struktur kapal hanya berlaku untuk kapal yang lunasnya diletakkan, atau yang berada pada

tahap konstruksi yang serupa, pada atau setelah tanggal amandemen mulai berlaku.

17
6) Organisasi harus menginformasikan kepada semua Pemerintah Penandatangan setiap amandemen

yang mulai berlaku berdasarkan Pasal ini, bersama dengan tanggal berlakunya setiap amandemen

tersebut.

7) Setiap penerimaan atau pernyataan berdasarkan Pasal ini harus dibuat dengan suatu pemberitahuan tertulis

kepada Organisasi yang akan memberitahu semua Pemerintah Penandatangan mengenai penerimaan atau

pernyataan tersebut.

Pasal 30

Pengaduan

1) Konvensi ini dapat dibatalkan oleh setiap Pemerintah Penandatangan setiap saat
setelah lewat waktu lima tahun sejak tanggal Konvensi mulai berlaku bagi Pemerintah
tersebut.

2) Penarikan diri akan diberlakukan dengan pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada Organisasi yang akan

menginformasikan kepada semua Pemerintah Penandatangan lainnya tentang setiap pemberitahuan yang diterima

dan tanggal penerimaannya.

3) Penarikan diri akan berlaku satu tahun, atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana ditentukan dalam

pemberitahuan, setelah diterima oleh Organisasi.

Pasal 31

Penangguhan

1) Dalam hal permusuhan atau keadaan luar biasa lainnya yang mempengaruhi kepentingan vital suatu

Negara yang Pemerintahnya merupakan Pemerintah Penandatangan, Pemerintah tersebut dapat

menangguhkan pelaksanaan seluruh atau sebagian dari Konvensi ini. Pemerintah yang menangguhkan

harus segera memberikan pemberitahuan tentang penangguhan tersebut kepada Organisasi.

2) Penangguhan demikian tidak menghilangkan hak kontrol Pemerintah Penandatangan lainnya berdasarkan

Konvensi ini atas kapal-kapal Pemerintah penangguhan ketika kapal-kapal tersebut berada di pelabuhan

mereka.

18
3) Pemerintah yang menangguhkan dapat sewaktu-waktu menghentikan penangguhan tersebut dan harus segera

menyampaikan pemberitahuan penghentian tersebut kepada Organisasi.

4) Organisasi harus memberitahu semua Pemerintah Penandatangan tentang penangguhan atau pengakhiran

penangguhan berdasarkan Pasal ini.

Pasal 32

Wilayah

1)

A) Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam hal di mana mereka adalah penguasa administrasi suatu

wilayah, atau setiap Pemerintah Penandatangan yang bertanggung jawab atas hubungan

internasional suatu wilayah, harus sesegera mungkin berkonsultasi dengan wilayah tersebut

dalam upaya untuk memperluas Konvensi ini ke wilayah itu dan dapat sewaktu-waktu dengan

pemberitahuan tertulis kepada Organisasi menyatakan bahwa Konvensi ini akan diperluas ke

wilayah tersebut.

B) Konvensi ini, sejak tanggal penerimaan pemberitahuan atau dari tanggal lain yang

dapat ditentukan dalam pemberitahuan, meluas ke wilayah yang disebutkan di

dalamnya.

2)

A) Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau setiap Pemerintah Penandatangan yang telah

membuat pernyataan berdasarkan sub-paragraf (a) ayat (1) Pasal ini, setiap saat setelah

berakhirnya jangka waktu lima tahun sejak tanggal Konvensi tersebut dibuat. diperluas

ke wilayah mana pun, dapat dengan pemberitahuan tertulis kepada Organisasi

menyatakan bahwa Konvensi ini akan berhenti meluas ke wilayah mana pun yang

disebutkan dalam pemberitahuan.

B) Konvensi ini akan berhenti berlaku untuk setiap wilayah yang disebutkan dalam pemberitahuan

tersebut satu tahun, atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana ditentukan di dalamnya,

setelah tanggal penerimaan pemberitahuan oleh Organisasi.

3) Organisasi harus menginformasikan kepada semua Pemerintah Penandatangan tentang


perluasan Konvensi ini ke wilayah mana pun berdasarkan ayat (1) Pasal ini, dan tentang

19
pengakhiran perpanjangan tersebut berdasarkan ketentuan ayat (2), yang menyatakan dalam setiap

kasus tanggal dari mana Konvensi ini telah atau akan berhenti diperpanjang.

Pasal 33

Registrasi

1) Konvensi ini akan disimpan pada Organisasi dan Sekretaris Jenderal Organisasi harus
mengirimkan salinan aslinya yang disahkan kepada semua Pemerintah Penandatangan
dan kepada semua Pemerintah yang menyetujui Konvensi ini.

2) Segera setelah Konvensi ini mulai berlaku, Konvensi ini harus didaftarkan oleh
Organisasi sesuai dengan Pasal 102 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pasal 34

Bahasa

Konvensi ini dibuat dalam satu salinan dalam bahasa Inggris dan Perancis, kedua teks tersebut sama-

sama otentik. Terjemahan resmi dalam bahasa Rusia dan Spanyol harus disiapkan dan disimpan dengan

dokumen asli yang ditandatangani.

SEBAGAI KESAKSIAN OLEH KARENA ITU, yang bertanda tangan di bawah ini yang diberi wewenang penuh oleh

Pemerintah masing-masing untuk tujuan itu telah menandatangani Konvensi ini.

Selesai di London pada hari kelima April 1966.

20
Lampiran I

Peraturan Penetapan Garis Beban

Bab I

UMUM

Peraturan mengasumsikan bahwa sifat dan penyimpanan muatan, ballast, dll., sedemikian rupa untuk

menjamin stabilitas kapal yang memadai dan menghindari tekanan struktural yang berlebihan.

Regulasi juga mengasumsikan bahwa jika ada persyaratan internasional yang berkaitan dengan

stabilitas atau subdivisi, persyaratan ini telah dipenuhi.

Peraturan 1

Kekuatan Lambung

Badan Pemerintah harus memastikan bahwa kekuatan struktur umum lambung cukup untuk
sarat yang sesuai dengan lambung timbul yang ditetapkan. Kapal yang dibangun dan
dipelihara sesuai dengan persyaratan dari badan klasifikasi yang diakui oleh Pemerintah dapat
dianggap memiliki kekuatan yang memadai.

Peraturan 2

Aplikasi

1) Kapal dengan alat penggerak mekanis atau korek api, tongkang atau kapal lain
tanpa alat penggerak independen, harus diberi lambung timbul sesuai dengan
ketentuan Peraturan 1-40 termasuk Lampiran ini.

2) Kapal yang mengangkut kargo geladak kayu dapat ditugaskan, selain lambung timbul yang
ditentukan dalam ayat (1) Regulasi ini, lambung timbul kayu sesuai dengan ketentuan
Peraturan 41-45 termasuk Lampiran ini.

21
3) Kapal-kapal yang dirancang untuk membawa layar, baik sebagai satu-satunya alat pendorong atau

sebagai alat tambahan, dan kapal tunda, harus diberi lambung timbul sesuai dengan ketentuan

Peraturan 1–40 termasuk Lampiran ini. Freeboard tambahan tersebut harus diwajibkan

sebagaimana ditentukan oleh Pemerintah.

4) Kapal dari kayu atau konstruksi komposit, atau dari bahan lain yang penggunaannya telah disetujui

oleh Badan Pemerintah, atau kapal yang fitur konstruksinya sedemikian rupa sehingga membuat

penerapan ketentuan Lampiran ini tidak masuk akal atau tidak dapat dilaksanakan, harus diberi

lambung timbul sebagai ditentukan oleh Administrasi.

5) Peraturan 10-26 termasuk Lampiran ini wajib berlaku untuk setiap kapal yang diberi lambung

timbul minimum. Relaksasi dari persyaratan ini dapat diberikan kepada kapal yang diberi

lambung timbul lebih besar dari minimum dengan syarat bahwa Pemerintah puas dengan

persyaratan keselamatan yang diberikan.

Peraturan 3

Definisi Istilah yang digunakan dalam Lampiran

1) Panjang. Panjang (L) harus diambil sebagai 96 persen dari panjang total pada garis air pada 85 persen

dari kedalaman cetakan terkecil yang diukur dari bagian atas lunas, atau sebagai panjang dari sisi

depan batang ke sumbu stok kemudi di permukaan air itu, jika itu lebih besar. Pada kapal yang

dirancang dengan garu lunas, garis air yang diukur panjangnya harus sejajar dengan garis air yang

dirancang.

2) Tegak Lurus. Garis tegak lurus depan dan belakang harus diambil pada ujung depan dan
belakang panjang (L). Garis tegak lurus ke depan harus berimpit dengan sisi depan batang
pada garis air yang panjangnya diukur.

3) Di tengah kapal. Bagian tengah kapal berada di bagian tengah panjang (L).

4) Luas. Kecuali ditentukan lain secara tegas, lebar (B) adalah lebar maksimum kapal, diukur
dari tengah kapal ke garis cetakan rangka kapal dengan cangkang logam dan ke
permukaan luar lambung kapal dengan cangkang dari materi lainnya.

5) Kedalaman Dibentuk

22
A) Kedalaman cetakan adalah jarak vertikal yang diukur dari bagian atas
lunas ke bagian atas balok geladak lambung timbul di samping. Di kapal
kayu dan komposit, jarak diukur dari tepi bawah rabbet lunas. Jika bentuk
di bagian bawah bagian tengah kapal berkarakter berongga, atau di
mana garboard tebal dipasang, jarak diukur dari titik di mana garis datar
dasar berlanjut ke dalam memotong sisi lunas.

B) Pada kapal yang memiliki gunwale bundar, kedalaman cetakan harus diukur sampai titik

perpotongan antara garis cetak geladak dan pelat lambung samping, garis memanjang

seolah-olah pagar pembatas memiliki desain bersudut.

C) Bila geladak lambung timbul diinjak dan bagian geladak yang dinaikkan memanjang di

atas titik di mana kedalaman cetakan akan ditentukan, kedalaman cetakan harus diukur

ke garis referensi yang memanjang dari bagian bawah geladak sepanjang garis sejajar

dengan bagian yang diangkat.

6) Kedalaman Freeboard (D)

A) Kedalaman lambung timbul (D) adalah kedalaman cetakan di tengah kapal,


ditambah ketebalan pelat balok geladak lambung timbul, jika dipasang,
ditambah T(L–S)/L, jika geladak lambung timbul terselubung, di mana T adalah
ketebalan rata-rata dari geladak terbuka selubung bebas bukaan, dan S adalah
panjang total bangunan atas sebagaimana ditentukan dalam sub-ayat (10)(d)
Regulasi ini.

B) Kedalaman untuk lambung timbul (D) pada kapal yang memiliki gunwale bundar dengan radius lebih dari

4 persen lebarnya (B) atau memiliki sisi atas dengan bentuk yang tidak biasa adalah kedalaman lambung

timbul dari kapal yang memiliki bagian tengah kapal dengan sisi atas vertikal dan dengan putaran balok

yang sama dan luas penampang sisi atas sama dengan yang disediakan oleh penampang tengah kapal

sebenarnya.

7) Blokir Koefisien. Itu memblokir koefisien (CB) adalah diberikan oleh:

CB = t/(LD X B X D1), Di mana

t adalah volume perpindahan cetakan kapal, tidak termasuk bossing, di kapal dengan cangkang

logam, dan adalah volume perpindahan ke permukaan luar lambung di kapal dengan cangkang dari

bahan lain, keduanya diambil di draf cetakan d1; dan dimana d1adalah 85 persen dari kedalaman

yang paling sedikit dibentuk.

23
8) papan tulis. Freeboard yang ditetapkan adalah jarak yang diukur secara vertikal ke bawah di

tengah kapal dari tepi atas garis geladak ke tepi atas garis muatan terkait.

9) Dek Freeboard. Geladak lambung timbul biasanya adalah geladak lengkap paling atas yang terpapar

cuaca dan laut, yang memiliki sarana permanen untuk menutup semua bukaan di bagian cuacanya,

dan di bawahnya semua bukaan di sisi kapal dilengkapi dengan sarana penutup kedap air

permanen. Pada kapal yang memiliki geladak lambung timbul yang tidak menerus, garis terbawah

dari geladak terbuka dan kelanjutan dari garis itu yang sejajar dengan bagian atas geladak

dianggap sebagai geladak lambung timbul. Atas pilihan pemilik dan tunduk pada persetujuan

Badan Pemerintah, suatu geladak bawah dapat ditetapkan sebagai geladak lambung timbul asalkan

geladak tersebut lengkap dan permanen yang menyambung ke arah depan dan belakang sekurang-

kurangnya antara ruang mesin dan sekat puncak dan lintas terus menerus. Ketika geladak bawah

ini diinjak, garis terbawah dari geladak dan kelanjutan dari garis itu sejajar dengan bagian atas

geladak dianggap sebagai geladak lambung timbul. Ketika geladak bawah ditetapkan sebagai

geladak lambung timbul, bagian lambung yang memanjang di atas geladak lambung timbul

diperlakukan sebagai superstruktur sejauh menyangkut penerapan kondisi penugasan dan

perhitungan lambung timbul. Dari dek inilah freeboard dihitung.

10) Superstruktur

A) Struktur atas adalah struktur geladak di geladak lambung timbul, memanjang dari

sisi ke sisi kapal atau dengan pelat sisi tidak berada di dalam pelat cangkang lebih

dari 4 persen lebarnya (B). Dek seperempat yang ditinggikan dianggap sebagai

superstruktur.

B) Bangunan atas tertutup adalah bangunan atas dengan:

i) melampirkan sekat konstruksi yang efisien;

ii) bukaan akses, jika ada, pada sekat yang dilengkapi dengan pintu yang sesuai

dengan persyaratan Peraturan 12;

iii) semua bukaan lain di sisi atau ujung bangunan atas dilengkapi dengan sarana

penutup kedap cuaca yang efisien.

Jembatan atau poop tidak boleh dianggap tertutup kecuali akses disediakan
bagi awak kapal untuk mencapai mesin dan ruang kerja lain di dalam
superstruktur ini dengan sarana alternatif yang tersedia setiap saat ketika
bukaan sekat ditutup.

24
C) Ketinggian bangunan atas adalah ketinggian vertikal terkecil yang diukur pada sisi dari

puncak balok geladak bangunan atas sampai puncak balok geladak lambung timbul.

D) Panjang bangunan atas (S) adalah panjang rata-rata bagian bangunan


atas yang terletak di dalam panjang (L).

11) Kapal Flush Deck. Kapal geladak rata adalah kapal yang tidak memiliki bangunan atas di geladak lambung timbul.

12) Kedap cuaca. Kedap cuaca artinya dalam kondisi laut apapun air tidak akan tembus ke dalam kapal.

Peraturan 4

Garis Dek

Garis dek adalah garis horizontal dengan panjang 300 milimeter (12 inci) dan lebar 25
milimeter (1 inci). Itu harus ditandai di tengah kapal pada setiap sisi kapal, dan tepi atasnya
biasanya harus melewati titik di mana sambungan ke luar dari permukaan atas geladak
lambung timbul memotong permukaan luar cangkang (seperti yang diilustrasikan dalam
Gambar 1), asalkan bahwa garis geladak dapat ditempatkan dengan mengacu pada titik tetap
lain di kapal dengan syarat bahwa lambung timbul juga diperbaiki. Lokasi titik acuan dan
identifikasi geladak lambung timbul dalam semua hal harus ditunjukkan pada International
Load Line Certificate (1966).

25
Gambar 1. Garis Dek

Peraturan 5

Tanda Garis Beban

Tanda Garis Beban harus terdiri dari sebuah cincin dengan diameter luar 300 milimeter (12 inci) dan

lebar 25 milimeter (1 inci) yang berpotongan dengan garis horizontal dengan panjang 450 milimeter (18

inci) dan lebar 25 milimeter (1 inci). , tepi atas yang melewati pusat cincin. Bagian tengah ring harus

ditempatkan di tengah kapal dan pada jarak yang sama dengan freeboard musim panas yang ditentukan

diukur secara vertikal di bawah tepi atas garis geladak (seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2).

Gbr. 2. Garis Muat Tanda dan garis yang akan digunakan dengan tanda ini

Peraturan 6

Garis yang akan digunakan dengan Tanda Garis Beban

26
1) Garis yang menunjukkan garis beban yang ditetapkan sesuai dengan Peraturan ini harus berupa garis

mendatar dengan panjang 230 milimeter (9 inci) dan lebarnya 25 milimeter (1 inci) yang memanjang

ke depan, kecuali dinyatakan lain secara tegas, dan pada sudut siku-siku ke, garis vertikal dengan

lebar 25 milimeter (1 inci) yang ditandai pada jarak 540 milimeter (21 inci) di depan pusat cincin

(seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2)

2) Garis beban berikut harus digunakan:

A) Garis Beban Musim Panas ditunjukkan oleh tepi atas garis yang melewati
pusat ring dan juga garis bertanda S.

B) Garis Beban Musim Dingin ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda W.

C) Garis Beban Atlantik Utara Musim Dingin ditunjukkan oleh tepi atas garis
bertanda WNA.

D) Garis Beban Tropis ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda T.

e) Garis Beban Air Tawar di musim panas ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda F.

Garis Beban Air Tawar di musim panas ditandai di belakang garis vertikal.

Perbedaan antara Garis Beban Air Tawar di musim panas dan Garis Beban Musim

Panas adalah kelonggaran yang harus dibuat untuk memuat di air tawar pada garis

beban lainnya.

F) Garis Beban Air Tawar Tropis ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda TF, dan
ditandai di belakang garis vertikal.

3) Jika papan timbul kayu ditetapkan sesuai dengan Peraturan ini, garis muatan kayu harus diberi tanda

selain garis muatan biasa. Garis-garis ini harus berupa garis horizontal dengan panjang 230

milimeter (9 inci) dan lebar 25 milimeter (1 inci) yang memanjang ke belakang kecuali secara tegas

ditentukan lain, dan tegak lurus terhadap, garis vertikal dengan lebar 25 milimeter (1 inci) yang

ditandai pada jarak 540 milimeter (21 inci) di belakang bagian tengah cincin (seperti yang

diilustrasikan pada Gambar 3).

4) Garis muatan kayu berikut harus digunakan:

A) Garis Beban Kayu Musim Panas ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda LS.

B) Garis Beban Kayu Musim Dingin ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda LW.

27
C) Garis Beban Kayu Atlantik Utara Musim Dingin ditunjukkan oleh tepi atas garis
bertanda LWNA.

D) Garis Beban Kayu Tropis ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda LT.

e) Garis Beban Kayu Air Tawar di musim panas ditunjukkan oleh tepi atas garis

bertanda LF dan ditandai di depan garis vertikal. Perbedaan antara Jalur Muatan

Kayu Air Tawar di musim panas dan Jalur Muatan Kayu Musim Panas adalah

kelonggaran yang harus dibuat untuk pemuatan di air tawar pada jalur muatan kayu

lainnya.

F) Garis Beban Kayu Air Tawar Tropis ditunjukkan oleh tepi atas garis
bertanda LTF dan ditandai di depan garis vertikal.

5) Apabila karakteristik kapal atau sifat layanan kapal atau batas navigasi membuat salah satu garis

musiman tidak dapat diterapkan, garis ini dapat dihilangkan.

6) Bila sebuah kapal diberi lambung timbul lebih besar dari minimum sehingga garis muat ditandai

pada posisi yang sesuai dengan, atau lebih rendah dari, garis muat musiman terendah

ditetapkan pada lambung timbul minimum sesuai dengan Konvensi ini, hanya Muatan Air

Tawar Garis perlu ditandai.

7) Di kapal layar hanya Garis Muat Air Tawar dan Garis Muat Musim Dingin Atlantik Utara yang perlu diberi tanda

(seperti yang diilustrasikan pada Gambar 4).

8) Apabila Garis Beban Musim Dingin Atlantik Utara identik dengan Garis Beban Musim Dingin yang

berkorespondensi dengan garis vertikal yang sama, garis beban ini harus diberi tanda W.

9) Garis muat tambahan yang disyaratkan oleh konvensi internasional lainnya yang berlaku dapat diberi tanda

tegak lurus ke dan di belakang garis vertikal yang ditentukan dalam ayat (1) Regulasi ini.

28
Gbr. 3. Tanda Garis Beban Kayu dan garis yang akan digunakan dengan tanda ini

Gbr. 4. Tanda Garis Muat pada kapal layar dan garis yang akan digunakan dengan tanda ini

Peraturan 7

Tanda Pemberi Wewenang

29
Tanda Otoritas yang menetapkan garis beban dapat ditunjukkan di samping cincin garis beban
di atas garis horizontal yang melewati pusat lingkaran, atau di atas dan di bawahnya. Tanda ini
harus terdiri dari tidak lebih dari empat inisial untuk mengidentifikasi nama Otorita, masing-
masing berukuran sekitar 115 milimeter (4 1/2 inci) tingginya dan 75 milimeter (3 inci)
lebarnya.

Peraturan 8

Detail Penandaan

Cincin, garis dan huruf harus dicat putih atau kuning di atas dasar gelap atau hitam di atas
dasar terang. Mereka juga harus diberi tanda secara permanen pada sisi-sisi kapal yang
disetujui oleh Pemerintah. Tanda harus terlihat dengan jelas dan, jika perlu, pengaturan
khusus harus dibuat untuk tujuan ini.

Peraturan 9

Verifikasi Merek

Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) tidak akan diserahkan ke kapal sampai perwira atau juru

ukur yang bertindak berdasarkan ketentuan Pasal 13 Konvensi ini telah menyatakan bahwa tanda-

tanda itu ditunjukkan dengan benar dan permanen di sisi kapal.

Bab II

SYARAT PENUGASAN FREEBOARD

Peraturan 10

Informasi yang akan diberikan kepada Guru

30
1) Nakhoda setiap kapal baru harus diberi informasi yang cukup, dalam bentuk yang disetujui, untuk

memungkinkannya mengatur pemuatan dan pemberat kapalnya sedemikian rupa untuk

menghindari terciptanya tegangan yang tidak dapat diterima dalam struktur kapal , asalkan

persyaratan ini tidak perlu diterapkan pada setiap panjang, desain atau kelas kapal tertentu dimana

Administrasi menganggapnya tidak perlu.

2) Nakhoda setiap kapal baru yang belum dilengkapi dengan informasi stabilitas berdasarkan konvensi

internasional untuk keselamatan jiwa di laut yang berlaku harus diberikan informasi yang cukup

dalam bentuk yang disetujui untuk memberinya petunjuk mengenai stabilitas kapal. dalam berbagai

kondisi pelayanan, dan salinannya harus diberikan kepada Administrasi.

Peraturan 11

Sekat Ujung Superstruktur

Sekat-sekat pada ujung-ujung terbuka dari bangunan atas yang tertutup harus dibuat dengan konstruksi yang

efisien dan harus memuaskan Pemerintah.

Peraturan 12

Pintu

1) Semua bukaan akses pada sekat pada ujung bangunan atas tertutup harus dilengkapi dengan pintu

dari baja atau bahan lain yang setara, dipasang secara permanen dan kuat pada sekat, dan

dibingkai, dikakukan dan dipasang sehingga seluruh struktur memiliki kekuatan yang setara dengan

dinding yang tidak ditembus. sekat dan kedap cuaca saat ditutup. Sarana untuk mengamankan pintu

ini agar kedap cuaca harus terdiri dari paking dan alat penjepit atau sarana lain yang setara dan

harus dipasang secara permanen ke sekat atau ke pintu itu sendiri, dan pintu harus diatur

sedemikian rupa sehingga dapat dioperasikan dari kedua sisi sekat. .

2) Kecuali ditentukan lain dalam Peraturan ini, ketinggian ambang bukaan akses pada
sekat di ujung bangunan atas tertutup harus paling sedikit 380 milimeter (15 inci) di
atas geladak.

31
Peraturan 13

Posisi Hatchways, Pintu dan Ventilator

Untuk tujuan Regulasi, dua posisi palka, pintu masuk dan ventilasi didefinisikan
sebagai berikut:

Posisi 1 — Di atas lambung timbul dan geladak seperempat yang ditinggikan, dan di atas geladak bangunan

atas yang terbuka yang terletak di depan suatu titik yang terletak seperempat panjang kapal dari tegak lurus

ke depan.

Posisi 2 — Di atas geladak superstruktur terbuka yang terletak di belakang seperempat panjang

kapal dari tegak lurus depan.

Peraturan 14

Cargo dan Hatchways lainnya

1) Konstruksi dan sarana untuk mengamankan kedap cuaca kargo dan tempat palka lainnya di
posisi 1 dan 2 sekurang-kurangnya harus setara dengan persyaratan Peraturan 15 dan 16
Lampiran ini.

2) Pinggir dan penutup palka pada palka terbuka pada geladak di atas geladak
bangunan atas harus memenuhi persyaratan Pemerintah.

Peraturan 15

Lubang palka ditutup dengan Penutup Portabel dan diamankan dengan Weathertight dengan Terpal dan Perangkat

Battening

Lubang Penetasan

1) Pinggiran palka yang ditutup dengan penutup portabel yang dijamin kedap cuaca dengan terpal dan alat

pelindung harus memiliki konstruksi yang kokoh, dan tingginya di atas geladak harus sekurang-kurangnya

sebagai berikut:

32
600 milimeter (23 1/2 inci) jika di posisi 1.

450 milimeter (17 1/2 inci) jika di posisi 2.

Penutup Hatchway

2) Lebar setiap permukaan bantalan untuk penutup palka harus paling sedikit 65 milimeter (2 1/2

inci).

3) Jika penutup terbuat dari kayu, ketebalan akhir harus paling sedikit 60 milimeter (2 3/8 inci)
terkait dengan bentang tidak lebih dari 1,5 meter (4,9 kaki).

4) Jika penutup terbuat dari baja ringan, kekuatan harus dihitung dengan asumsi beban tidak

kurang dari 1,75 metrik ton per meter persegi (358 pon per kaki persegi) pada palka di posisi 1,

dan tidak kurang dari 1,30 metrik ton per meter persegi ( 266 pound per kaki persegi) pada

palka di posisi 2, dan hasil dari tegangan maksimum yang dihitung dan faktor 4,25 tidak boleh

melebihi kekuatan ultimat minimum material. Mereka harus dirancang untuk membatasi

lendutan tidak lebih dari 0,0028 kali bentang di bawah beban ini.

5) Asumsi beban pada palka di posisi 1 dapat dikurangi menjadi 1 metrik ton per meter persegi (205

pon per kaki persegi) untuk kapal dengan panjang 24 meter (79 kaki) dan tidak boleh kurang

dari 1,75 metrik ton per meter persegi (358 pon per kaki persegi) untuk kapal sepanjang 100

meter (328 kaki). Beban yang sesuai pada palka di posisi 2 dapat dikurangi masing-masing

menjadi 0,75 metrik ton per meter persegi (154 pon per kaki persegi) dan 1,30 metrik ton per

meter persegi (266 pon per kaki persegi). Dalam semua kasus, nilai pada panjang antara harus

diperoleh dengan interpolasi.

Balok Portabel

6) Bila balok portabel untuk mendukung penutup palka terbuat dari baja lunak,
kekuatannya harus dihitung dengan asumsi beban tidak kurang dari 1,75 metrik ton
per meter persegi (358 pon per kaki persegi) pada palka di posisi 1 dan tidak kurang
dari 1,30 metrik ton per meter persegi (266 pon per kaki persegi) pada palka di posisi 2
dan produk dari tegangan maksimum yang dihitung dan faktor 5 tidak boleh melebihi
kekuatan batas minimum material. Untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 100
meter (328 kaki), persyaratan ayat (5) Peraturan ini berlaku.

Penutup ponton

33
7) Jika penutup ponton digunakan sebagai pengganti balok portabel dan penutup terbuat dari baja

ringan, kekuatannya harus dihitung dengan beban yang diasumsikan diberikan dalam ayat (4)

Peraturan ini, dan hasil tegangan maksimum dihitung dengan demikian dan faktor 5 tidak boleh

melebihi kekuatan ultimit minimum material. Mereka harus dirancang sedemikian rupa untuk

membatasi defleksi tidak lebih dari 0,0022 kali bentang. Pelat baja ringan yang membentuk bagian

atas penutup tidak boleh kurang tebal dari satu persen jarak pengaku atau 6 milimeter (0,24 inci) jika

lebih besar. Untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 100 meter (328 kaki)

sepanjang persyaratan ayat (5) Peraturan ini berlaku.

8) Kekuatan dan kekakuan penutup yang terbuat dari bahan selain baja ringan harus
setara dengan baja ringan sesuai ketentuan Pemerintah.

Operator atau Soket

9) Pembawa atau soket untuk balok portabel harus dari konstruksi yang kuat, dan harus menyediakan

sarana untuk pemasangan dan pengamanan balok yang efisien. Jika digunakan jenis gelinding balok,

pengaturan harus memastikan bahwa balok tetap berada pada posisinya dengan baik saat palka

ditutup.

Cleat

10) Cleat harus diatur agar pas dengan taper wedges. Lebarnya minimal 65 milimeter (2
1/2 inci) dan berjarak tidak lebih dari 600 milimeter (23 1/2 inci) dari pusat ke pusat;
gerigi di setiap sisi atau ujung tidak boleh lebih dari 150 milimeter (6 inci) dari sudut
palka.

Reng dan Wedges

11) Reng dan irisan harus efisien dan dalam kondisi baik. Irisan harus dari kayu keras atau bahan

lain yang setara. Mereka harus memiliki lancip tidak lebih dari 1 dalam 6 dan harus tidak kurang

dari 13 milimeter (1/2 inci) tebal di jari kaki.

Terpal

12) Setidaknya dua lapis terpal dalam kondisi baik harus disediakan untuk setiap palka di posisi
1 atau 2. Terpal harus kedap air dan cukup kuat. Mereka harus dari bahan sekurang-
kurangnya berat dan kualitas standar yang disetujui.

Keamanan Penutup Hatchway

34
13) Untuk semua lubang palka pada posisi 1 atau 2 batang baja atau sarana lain yang setara harus disediakan

secara efisien dan independen untuk mengamankan setiap bagian penutup lubang palka setelah terpal

dipasang. Penutup lubang palka dengan panjang lebih dari 1,5 meter (4,9 kaki) harus diamankan dengan

setidaknya dua peranti pengaman tersebut.

Peraturan 16

Hatchways ditutup oleh Weathertight Covers of Steel atau bahan setara lainnya yang dilengkapi dengan

Gasket dan Alat Penjepit

Lubang Penetasan

1) Pada posisi 1 dan 2 ketinggian di atas geladak penutup palka yang dilengkapi dengan penutup palka kedap

cuaca dari baja atau bahan setara lainnya yang dilengkapi dengan gasket dan alat penjepit harus seperti

yang ditentukan dalam Peraturan 15(1). Ketinggian batas-batas ini dapat dikurangi, atau batas-batas

tersebut dihilangkan sama sekali, dengan syarat bahwa Administrasi yakin bahwa keselamatan kapal tidak

terganggu dalam kondisi laut apapun. Di mana coamings disediakan mereka harus dari konstruksi yang

substansial.

Penutup Kedap Cuaca

2) Jika penutup kedap cuaca terbuat dari baja ringan, kekuatannya harus dihitung dengan asumsi

beban tidak kurang dari 1,75 metrik ton per meter persegi (358 pon per kaki persegi) pada

lubang palka di posisi 1, dan tidak kurang dari 1,30 metrik ton per meter persegi ( 266 pound

per kaki persegi) pada palka di posisi 2, dan hasil dari tegangan maksimum yang dihitung

dengan demikian dan faktor 4,25 tidak boleh melebihi kekuatan ultimit minimum material.

Mereka harus dirancang untuk membatasi lendutan tidak lebih dari 0,0028 kali bentang di

bawah beban ini. Pelat baja ringan yang membentuk bagian atas penutup tidak boleh kurang

tebal dari satu persen jarak pengaku atau 6 milimeter (0,24 inci) jika lebih besar. Ketentuan

Peraturan 15(5) berlaku untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 100 meter (328 kaki).

3) Kekuatan dan kekakuan penutup yang terbuat dari bahan selain baja ringan harus
setara dengan baja ringan sesuai ketentuan Pemerintah.

Sarana untuk Mengamankan Kedap Cuaca

35
4) Sarana untuk mengamankan dan memelihara kekedapan cuaca harus disetujui oleh Pemerintah.

Pengaturan harus memastikan bahwa kekencangan dapat dipertahankan dalam setiap kondisi

laut, dan untuk tujuan ini pengujian kekencangan harus diperlukan pada survei awal, dan

mungkin diperlukan pada survei berkala dan inspeksi tahunan atau pada interval yang lebih

sering.

Peraturan 17

Bukaan Ruang Mesin

1) Bukaan ruang mesin pada posisi 1 atau 2 harus dibingkai dengan baik dan ditutup secara efisien dengan

selongsong baja dengan kekuatan yang cukup, dan jika selongsong tidak dilindungi oleh struktur lain,

kekuatannya harus dipertimbangkan secara khusus. Bukaan akses dalam selubung tersebut harus

dilengkapi dengan pintu yang sesuai dengan persyaratan Peraturan 12(1), ambang yang harus paling

sedikit 600 milimeter (23 1/2 inci) di atas geladak jika di posisi 1, dan paling sedikit 380 milimeter (15 inci)

di atas geladak jika pada posisi 2. Bukaan lain pada selongsong tersebut harus dilengkapi dengan penutup

yang setara, dipasang secara permanen pada posisinya yang semestinya.

2) Coaming dari setiap fiddley, corong atau ventilasi ruang mesin dalam posisi terbuka di geladak

lambung timbul atau bangunan atas harus setinggi di atas geladak yang wajar dan dapat

dipraktikkan. Bukaan fiddley harus dilengkapi dengan penutup yang kuat dari baja atau bahan

lain yang setara yang dipasang secara permanen pada posisi yang tepat dan dapat diamankan

dari cuaca.

Peraturan 18

Bukaan Lain-Lain di Dek Freeboard dan Superstruktur

1) Manholes dan flush scuttle pada posisi 1 atau 2 atau di dalam superstruktur selain superstruktur

tertutup harus ditutup dengan penutup substansial yang dapat dibuat kedap air. Kecuali

diamankan dengan baut jarak dekat, penutup harus dipasang secara permanen.

2) Bukaan di geladak lambung timbul selain lubang palka, bukaan ruang mesin, manholes dan flush scuttles

harus dilindungi oleh bangunan atas tertutup, atau oleh rumah geladak atau jalan pendamping dengan

kekuatan dan kedap cuaca yang setara. Bukaan semacam itu di geladak bangunan atas yang terbuka atau

di puncak rumah geladak di geladak lambung timbul yang memberikan akses ke

36
ruang di bawah geladak lambung timbul atau ruang di dalam superstruktur tertutup harus dilindungi oleh

rumah geladak atau jalan pendamping yang efisien. Pintu-pintu pada rumah geladak atau ruang

tambahan tersebut harus dilengkapi dengan pintu-pintu yang sesuai dengan persyaratan Peraturan 12(1).

3) Pada posisi 1 ketinggian di atas geladak kusen ke pintu masuk di sepanjang jalan harus
setidaknya 600 milimeter (23 1/2 inci). Di posisi 2 setidaknya 380 milimeter (15 inci).

Peraturan 19

Ventilator

1) Ventilator pada posisi 1 atau 2 ke ruang di bawah geladak lambung timbul atau geladak

bangunan atas tertutup harus memiliki lapisan baja atau bahan lain yang setara, yang secara

substansial dibangun dan dihubungkan secara efisien ke geladak. Jika coaming dari setiap

ventilator melebihi 900 milimeter (35 1/2 inci) tingginya harus didukung secara khusus.

2) Ventilator yang melewati bangunan atas selain bangunan atas tertutup harus
memiliki lapisan baja atau bahan lain yang setara di geladak lambung timbul.

3) Ventilator pada posisi 1 yang batasnya mencapai lebih dari 4,5 meter (14,8 kaki) di atas
geladak, dan pada posisi 2 batas yang diperpanjang hingga lebih dari 2,3 meter (7,5 kaki) di
atas geladak, tidak perlu dipasang dengan pengaturan penutupan kecuali secara khusus
diminta oleh Administrasi.

4) Kecuali sebagaimana diatur dalam ayat (3) dari Peraturan ini bukaan ventilator harus dilengkapi

dengan peralatan penutup kedap cuaca yang efisien. Di kapal dengan panjang tidak lebih dari

100 meter (328 kaki), peralatan penutup harus dipasang secara permanen; jika tidak disediakan

di kapal lain, mereka harus ditempatkan dengan mudah di dekat ventilasi yang akan dipasang.

Ventilator pada posisi 1 harus memiliki batas ketinggian minimal 900 milimeter (35 1/2 inci) di

atas geladak; pada posisi 2 tepian harus memiliki ketinggian sekurang-kurangnya 760 milimeter

(30 inci) di atas geladak.

37
5) Dalam posisi terbuka, ketinggian coamings mungkin diperlukan untuk dinaikkan
sesuai keinginan Pemerintah.

Peraturan 20

Pipa udara

Bila pipa udara ke balas dan tangki lainnya memanjang di atas geladak lambung timbul atau bangunan

atas, bagian pipa yang terbuka harus dari konstruksi yang kokoh; ketinggian dari geladak ke titik di

mana air dapat memiliki akses ke bawah harus paling sedikit 760 milimeter (30 inci) pada geladak

lambung timbul dan 450 milimeter (17 1/2 inci) pada geladak bangunan atas. Dimana ketinggian ini

dapat mengganggu kerja kapal, ketinggian yang lebih rendah dapat disetujui, asalkan Administrasi puas

bahwa pengaturan penutupan dan keadaan lain membenarkan ketinggian yang lebih rendah.

Memuaskan berarti terpasang secara permanen, harus disediakan untuk menutup bukaan pipa udara.

Peraturan 21

Pelabuhan Kargo dan Bukaan serupa lainnya

1) Pelabuhan kargo dan bukaan serupa lainnya di sisi kapal di bawah geladak lambung timbul harus

dilengkapi dengan pintu yang dirancang sedemikian rupa untuk menjamin kedap air dan

keutuhan struktur yang sepadan dengan pelat kulit sekelilingnya. Jumlah bukaan tersebut

harus sesuai dengan desain dan kerja kapal yang tepat.

2) Kecuali diizinkan oleh Badan Pemerintah, tepi bawah dari bukaan tersebut tidak boleh berada di bawah garis yang

ditarik sejajar dengan geladak lambung timbul di samping, yang pada titik terendahnya merupakan tepi atas

dari garis beban paling atas.

Peraturan 22

Scuppers, Inlet dan Discharges

1) Pelepasan melalui cangkang baik dari ruang di bawah geladak lambung timbul atau dari dalam superstruktur dan

rumah geladak di geladak lambung timbul yang dilengkapi dengan pintu yang sesuai dengan

38
persyaratan Peraturan 12 harus dilengkapi dengan sarana yang efisien dan dapat
diakses untuk mencegah masuknya air ke dalam kapal. Biasanya setiap pelepasan
yang terpisah harus memiliki satu katup satu arah otomatis dengan sarana positif
untuk menutupnya dari posisi di atas geladak lambung timbul. Namun, jika jarak
vertikal dari garis air beban musim panas ke ujung bagian dalam pipa pelepasan
melebihi 0,01 L, pelepasan dapat memiliki dua katup satu arah otomatis tanpa alat
penutup positif, asalkan katup bagian dalam selalu dapat diakses untuk
pemeriksaan. dalam kondisi layanan; di mana jarak vertikal melebihi 0,02 L, satu
katup satu arah otomatis tanpa alat penutup yang positif dapat diterima dengan
persetujuan Badan Pemerintah.

2) Di ruang mesin berawak, saluran masuk dan pelepasan laut utama dan tambahan yang berhubungan

dengan pengoperasian mesin dapat dikontrol secara lokal. Kontrol harus mudah diakses dan harus

dilengkapi dengan indikator yang menunjukkan apakah terbuka atau tertutup.

3) Scuppers dan pipa pelepasan yang berasal dari setiap tingkat dan menembus cangkang lebih

dari 450 milimeter (17 1/2 inci) di bawah geladak lambung timbul atau kurang dari 600

milimeter (23 1/2 inci) di atas garis air beban musim panas harus disediakan dengan katup satu

arah di cangkangnya. Katup ini, kecuali disyaratkan oleh ayat (1), dapat dihilangkan jika

perpipaannya cukup tebal.

4) Scupper yang mengarah dari bangunan atas atau rumah geladak yang tidak dilengkapi dengan pintu yang sesuai

dengan persyaratan Peraturan 12 harus digiring ke laut.

5) Semua katup dan perlengkapan cangkang yang disyaratkan oleh Peraturan ini harus terbuat dari baja, perunggu,

atau bahan ulet lainnya yang disetujui. Katup dari besi tuang biasa atau bahan serupa tidak dapat diterima.

Semua pipa yang mengacu pada Peraturan ini harus terbuat dari baja atau bahan lain yang setara

yang disetujui oleh Pemerintah.

Peraturan 23

Scuttle Samping

1) Pengaman samping ke ruang di bawah geladak lambung timbul atau ke ruang di dalam superstruktur tertutup harus

dilengkapi dengan lampu mati berengsel yang efisien yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat ditutup secara

efektif dan diamankan kedap air.

39
2) Tidak boleh ada scuttle samping yang dipasang pada posisi sehingga ambangnya berada di bawah garis

yang ditarik sejajar dengan geladak lambung timbul di samping dan memiliki titik terendah 2,5 persen

lebar (B) di atas garis air muatan, atau 500 milimeter ( 19 1/2 inci), mana yang lebih jauh.

3) Scuttle samping, bersama kacanya, jika dipasang, dan lampu mati, harus dari konstruksi
yang kokoh dan disetujui.

Peraturan 24

Membebaskan Pelabuhan

1) Jika benteng pada bagian cuaca geladak lambung timbul atau bangunan atas membentuk sumur, ketentuan

yang cukup harus dibuat untuk membebaskan geladak dengan cepat dari air dan untuk

mengeringkannya. Kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat (2) dan (3) Regulasi ini, luas pelabuhan

bebas minimum (A) pada setiap sisi kapal untuk setiap sumur di geladak lambung timbul adalah seperti

yang diberikan oleh rumus berikut dalam hal di jalan sumur adalah standar atau lebih besar dari standar.

Luas minimum untuk setiap sumur pada geladak bangunan atas harus setengah dari luas yang diberikan

oleh rumus.

Dimana panjang bulwark (l) di dalam sumur kurang lebih 20 meter

A = 0,7 + 0,035 l meter persegi,

dimana l melebihi 20 meter

A = 0,07 l meter persegi.

Saya tidak perlu diambil lebih besar dari 0,7 L.

Jika kubu rata-rata tingginya lebih dari 1,2 meter, luas yang diperlukan harus ditambah 0,004 meter

persegi per meter panjang sumur untuk setiap perbedaan ketinggian 0,1 meter. Jika tinggi rata-rata

benteng kurang dari 0,9 meter, luas yang dibutuhkan dapat dikurangi 0,004 meter persegi per

meter panjang sumur untuk setiap perbedaan ketinggian 0,1 meter.

Atau,

di mana panjang benteng (l) di dalam sumur adalah 66 kaki atau kurang

40
A = 7,6 + 0,115 l kaki persegi,

di mana l melebihi 66 kaki

A = 0,23 l kaki persegi.

Saya tidak perlu diambil lebih besar dari 0,7 L.

Jika kubu rata-rata tingginya lebih dari 3,9 kaki, luas yang diperlukan harus ditambah 0,04 kaki persegi

per kaki panjang sumur untuk setiap perbedaan ketinggian kaki. Jika benteng rata-rata tingginya kurang

dari 3 kaki, luas yang diperlukan dapat dikurangi 0,04 kaki persegi per kaki panjangnya untuk setiap

perbedaan ketinggian kaki.

2) Di kapal tanpa kemiringan, luas yang dihitung harus ditambah 50 persen. Dimana sheer
kurang dari standar persentase harus diperoleh dengan interpolasi.

3) Jika sebuah kapal dilengkapi dengan sebuah bagasi yang tidak sesuai dengan persyaratan

Peraturan 36 (1) (e) atau jika pinggiran sisi palka yang terus menerus atau secara substansial

terus menerus dipasang di antara bangunan atas yang terpisah, luas minimum dari bukaan

pelabuhan bebas adalah dihitung dari tabel berikut ini:

Lebar palka atau bagasi dalam Area pelabuhan pembebasan dalam kaitannya dengan

kaitannya dengan lebar kapal total area benteng

40% atau kurang 20%


75% atau lebih 10%

Area pelabuhan bebas pada lebar tengah harus diperoleh dengan interpolasi linier.

4) Di kapal yang memiliki bangunan atas yang terbuka di salah satu atau kedua ujungnya, ketentuan yang memadai

untuk mengosongkan ruangan di dalam bangunan atas tersebut harus disediakan sesuai dengan ketentuan

Pemerintah.

5) Tepi bawah dari pelabuhan pembebasan harus sedekat mungkin dengan geladak. Dua pertiga dari area

pelabuhan bebas yang dibutuhkan harus disediakan di setengah dari sumur yang terdekat dengan titik terendah

dari kurva terjal.

41
6) Semua bukaan seperti itu di benteng harus dilindungi oleh rel atau batang yang berjarak sekitar 230 milimeter (9

inci) satu sama lain. Jika daun jendela dipasang ke port pembebasan, jarak bebas yang cukup harus disediakan

untuk mencegah kemacetan. Engsel harus memiliki pin atau bantalan dari bahan yang tidak mudah berkarat.

Jika daun jendela dilengkapi dengan peranti pengaman, peranti ini harus dari konstruksi yang disetujui.

Peraturan 25

Perlindungan Kru

1) Kekuatan rumah geladak yang digunakan untuk akomodasi awak kapal harus sesuai
dengan ketentuan Pemerintah.

2) Rel pengaman atau benteng yang efisien harus dipasang pada semua bagian geladak lambung timbul dan

bangunan atas yang terbuka. Ketinggian benteng pertahanan atau pagar pengaman harus sekurang-

kurangnya 1 meter (39 1/2 inci) dari geladak, asalkan ketinggian ini akan mengganggu pengoperasian

normal kapal, ketinggian yang lebih rendah dapat disetujui jika Badan Pemerintah puas bahwa

perlindungan yang memadai disediakan.

3) Bukaan di bawah jalur terendah pagar pengaman tidak boleh melebihi 230 milimeter (9 inci).

Kursus lainnya tidak boleh lebih dari 380 milimeter (15 inci) terpisah. Dalam hal kapal dengan

talang bundar, penopang pagar pengaman harus ditempatkan di bagian datar geladak.

4) Sarana yang memuaskan (dalam bentuk pagar pengaman, tali pengaman, gang atau lorong di bawah geladak, dll.) harus

disediakan untuk melindungi awak kapal dalam perjalanan ke dan dari tempat tinggal mereka, ruang mesin dan semua

bagian lain yang digunakan dalam keperluan yang diperlukan. pekerjaan kapal.

5) Kargo geladak yang diangkut di setiap kapal harus disimpan sedemikian rupa sehingga bukaan yang berada di

jalur kargo dan yang memberikan akses ke dan dari tempat awak kapal, ruang mesin dan semua bagian lain

yang digunakan dalam pekerjaan kapal yang diperlukan, dapat ditutup dengan benar dan diamankan terhadap

masuknya air. Perlindungan yang efektif bagi awak kapal dalam bentuk pagar pengaman atau tali pengaman

harus disediakan di atas kargo geladak jika tidak ada jalur yang nyaman di atas atau di bawah geladak kapal.

42
Peraturan 26

Kondisi Khusus Penugasan untuk Kapal Tipe “A”.

Selubung Mesin

1) Selubung mesin pada kapal Tipe "A" sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan 27 harus dilindungi

oleh kotoran atau jembatan tertutup dengan ketinggian standar, atau oleh rumah geladak dengan

tinggi yang sama dan kekuatan yang setara, asalkan selongsong mesin dapat terbuka jika ada tidak

ada bukaan yang memberikan akses langsung dari geladak lambung timbul ke ruang mesin. Akan

tetapi, pintu yang memenuhi persyaratan Peraturan 12 dapat diizinkan di dalam selubung mesin,

dengan ketentuan bahwa pintu itu mengarah ke ruang atau lorong yang dibuat sekuat selubung dan

dipisahkan dari tangga ke ruang mesin dalam sedetik. pintu kedap cuaca dari baja atau bahan lain

yang setara.

Gang dan Akses

2) Sebuah gang permanen depan dan belakang yang dibangun secara efisien dengan kekuatan yang cukup harus

dipasang pada kapal Tipe "A" pada tingkat geladak bangunan atas antara buritan dan anjungan tengah kapal

atau rumah geladak jika dipasang, atau sarana akses yang setara harus disediakan untuk melaksanakan tujuan

gang, seperti lorong di bawah geladak. Di tempat lain, dan pada kapal Tipe “A” tanpa anjungan tengah kapal,

pengaturan yang memuaskan Badan Pemerintah harus disediakan untuk melindungi awak kapal dalam

menjangkau semua bagian yang digunakan dalam pekerjaan kapal yang diperlukan.

3) Akses yang aman dan memuaskan dari tingkat gangway harus tersedia antara
akomodasi kru yang terpisah dan juga antara akomodasi kru dan ruang mesin.

Lubang palka

4) Palka terbuka di lambung timbul dan geladak depan atau di atas batang ekspansi pada
kapal Tipe "A" harus dilengkapi dengan penutup kedap air yang efisien dari baja atau
bahan lain yang setara.

Pengaturan Pembebasan

5) Kapal tipe “A” dengan benteng pertahanan harus memiliki rel terbuka yang dipasang setidaknya setengah

dari panjang bagian geladak cuaca yang terbuka atau pengaturan pembebasan efektif lainnya. Tepi atas

strake tipis harus dijaga serendah mungkin.

43
6) Jika bangunan atas dihubungkan dengan batang, rel terbuka harus dipasang untuk seluruh panjang

bagian terbuka geladak lambung timbul.

Bab III

Papan Bebas

Peraturan 27

Jenis Kapal

1) Untuk keperluan perhitungan lambung timbul, kapal harus dibagi menjadi Tipe "A" dan Tipe "B".

Ketik kapal "A".

2) Kapal Tipe “A” adalah kapal yang dirancang hanya untuk membawa kargo cair dalam jumlah besar, dan di mana

tangki kargo hanya memiliki bukaan akses kecil yang ditutup dengan penutup gasket kedap air dari baja atau

bahan yang setara.

Kapal seperti itu tentu memiliki ciri-ciri bawaan sebagai berikut:

A) integritas tinggi dari geladak terbuka; Dan

B) tingkat keamanan yang tinggi terhadap banjir, akibat permeabilitas ruang

kargo yang rendah dan tingkat subdivisi yang biasanya disediakan.

3) Kapal Tipe "A", jika panjangnya lebih dari 150 meter (492 kaki), dan dirancang untuk memiliki

kompartemen kosong saat dimuat ke saluran air muatan musim panasnya, harus mampu menahan

banjir salah satu dari kompartemen kosong ini pada permeabilitas diasumsikan 0,95, dan tetap

bertahan dalam kondisi keseimbangan dianggap memuaskan oleh Administrasi. Di kapal seperti itu,

jika panjangnya lebih dari 225 meter (738 kaki), ruang mesin harus diperlakukan sebagai

kompartemen yang dapat digenangi air tetapi dengan permeabilitas 0,85.

44
Untuk pedoman Administrasi batas-batas berikut dapat dianggap memuaskan:

A) garis air terakhir setelah penggenangan berada di bawah tepi bawah dari setiap bukaan

yang melaluinya penggenangan progresif dapat terjadi;

B) sudut kemiringan maksimum karena banjir yang tidak simetris adalah sekitar 15

derajat;

C) ketinggian metasentrik dalam kondisi tergenang adalah positif.

4) Kapal Tipe “A” harus diberi lambung timbul tidak kurang dari yang berdasarkan Tabel A
Peraturan 28.

Ketik kapal "B".

5) Semua kapal yang tidak termasuk dalam ketentuan mengenai kapal Tipe “A” dalam paragraf

(2) dan (3) Peraturan ini akan dianggap sebagai kapal Tipe “B”.

6) Kapal tipe “B”, yang pada posisi 1 memiliki palka yang dilengkapi dengan penutup palka yang memenuhi

persyaratan Peraturan 15(7) atau 16, kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat (7) sampai (10) termasuk

Peraturan ini, harus freeboard yang ditugaskan berdasarkan Tabel B Peraturan 28.

7) Setiap kapal Tipe “B” dengan panjang lebih dari 100 meter (328 kaki) dapat diberi lambung timbul

kurang dari yang disyaratkan berdasarkan ayat (6) Regulasi ini asalkan, sehubungan dengan

jumlah pengurangan yang diberikan, Administrasi puas itu:

A) langkah-langkah yang diberikan untuk perlindungan awak kapal memadai;

B) pengaturan pembebasan memadai;

C) penutup pada posisi 1 dan 2 memenuhi ketentuan Peraturan 16 dan memiliki

kekuatan yang memadai, perhatian khusus diberikan pada penyegelan dan

pengaturan pengamanannya;

D) kapal, ketika dimuat ke garis air muatan musim panasnya, akan tetap mengapung

dalam kondisi keseimbangan yang memuaskan setelah membanjiri setiap

kompartemen yang rusak dengan asumsi permeabilitas 0,95 tidak termasuk ruang

mesin; Dan

e) di kapal seperti itu, jika panjangnya lebih dari 225 meter (738 kaki), ruang mesin harus

diperlakukan sebagai kompartemen yang dapat digenangi air tetapi dengan permeabilitas 0,85.

45
Untuk panduan Administrasi dalam menerapkan sub-paragraf (d) dan (e) dari paragraf ini, batas-batas

yang diberikan dalam sub-paragraf (3)(a), (b) dan (c) dapat dianggap memuaskan.

Perhitungan yang relevan mungkin didasarkan pada asumsi utama berikut:

— tingkat kerusakan vertikal sama dengan kedalaman kapal;

— penetrasi kerusakan tidak lebih dari B/5;

— tidak ada sekat melintang utama yang rusak;

— ketinggian pusat gravitasi di atas garis dasar dinilai memungkinkan pemuatan ruang kargo yang homogen,

dan untuk 50 persen dari kapasitas yang dirancang untuk cairan dan penyimpanan yang dapat dikonsumsi, dll.

8) Dalam menghitung lambung timbul untuk kapal Tipe “B” yang memenuhi
persyaratan ayat (7) Regulasi ini, nilai dari Tabel B Regulasi 28 tidak boleh dikurangi
lebih dari 60 persen selisih antara “ Nilai tabular B” dan “A” untuk panjang kapal
yang sesuai.

9) Pengurangan freeboard tabular yang diperbolehkan berdasarkan ayat (8) Peraturan ini dapat

ditingkatkan hingga perbedaan total antara nilai pada Tabel A dan Tabel B Peraturan 28 dengan

syarat bahwa kapal memenuhi persyaratan Peraturan 26 (1), (2), (3), (5) dan (6), seolah-olah

merupakan kapal Tipe “A”, dan selanjutnya memenuhi ketentuan ayat (7)(a) sampai (d) inklusif

Regulasi ini kecuali bahwa acuan dalam sub-paragraf (d) untuk penggenangan salah satu

kompartemen yang rusak adalah penggenangan dua kompartemen depan dan belakang yang

berdekatan, yang keduanya bukan ruang mesin. Juga setiap kapal dengan panjang lebih dari

225 meter (738 kaki), ketika dimuat ke garis air muatan musim panasnya, harus tetap

mengapung dalam kondisi keseimbangan yang memuaskan setelah membanjiri ruang mesin,

diambil sendiri,

10) Kapal tipe “B”, yang pada posisi 1 memiliki palka yang dilengkapi dengan penutup palka
yang memenuhi persyaratan Regulasi 15, selain ayat (7), harus diberi lambung timbul
berdasarkan nilai yang diberikan pada Tabel B Regulasi 28 dinaikkan dengan nilai yang
diberikan dalam tabel berikut:

46
Freeboard bertambah dari freeboard tabular untuk kapal Tipe “B”, untuk kapal dengan tutup palka tidak

mematuhi Peraturan 15 (7) atau 16

Panjang dariPapan Gratis Panjang dariPapan Gratis Panjang dariPapan Gratis


mengirimkan meningkatkan kapal (meter) meningkatkan kapal (meter) meningkatkan

(meter) (milimeter) (milimeter) (milimeter)


108 dan 50 139 175 170 290
di bawah

109 52 140 181 171 292


110 55 141 186 172 294
111 57 142 191 173 297
112 59 143 196 174 299
113 62 144 201 175 301
114 64 145 206 176 304
115 68 146 210 177 306
116 70 147 215 178 308
117 73 148 219 179 311
118 76 149 224 180 313
119 80 150 228 181 315
120 84 151 232 182 318
121 87 152 236 183 320
122 91 153 240 184 322
123 95 154 244 185 325
124 99 155 247 186 327
125 103 156 251 187 329
126 108 157 254 188 332
127 112 158 258 189 334
128 116 159 261 190 336
129 121 160 264 191 339
130 126 161 267 192 341
131 131 162 270 193 343
132 136 163 272 194 346
133 142 164 275 195 348
134 147 165 278 196 350
135 153 166 280 197 353
136 159 167 283 198 355
137 164 168 285 199 357
138 170 169 287 200 358

Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.

Kapal dengan panjang lebih dari 200 meter akan ditangani oleh Pemerintah.

47
Freeboard bertambah dari freeboard tabular untuk kapal Tipe “B”, untuk kapal dengan tutup palka tidak

mematuhi Peraturan 15 (7) atau 16

Panjang kapal (feet) Papan Gratis menambah Panjang kapal (feet) Peningkatan papan luncur
(inci) (inci)
350 ke bawah 2,0 510 9,6
360 2,3 520 10,0
370 2,6 530 10,4
380 2,9 540 10,7
390 3,3 550 11,0
400 3,7 560 11,4
410 4,2 570 11,8
420 4,7 580 12,1
430 5,2 590 12,5
440 5,8 600 12,8
450 6,4 610 13,1
460 7,0 620 13,4
470 7,6 630 13,6
480 8,2 640 13,9
490 8,7 650 14,1
500 9,2 660 14,3
Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.

Kapal dengan panjang di atas 660 kaki akan ditangani oleh Administrasi.

11) Korek api, tongkang atau kapal lain tanpa alat penggerak tersendiri harus diberi lambung
timbul sesuai dengan ketentuan Peraturan ini. Namun, dalam hal tongkang yang tidak
berawak persyaratan Peraturan 25, 26(2) dan (3) dan 39 tidak berlaku. Tongkang tak
berawak yang pada geladak lambung timbul hanya memiliki bukaan akses kecil yang
ditutup dengan penutup gasket kedap cuaca dari baja atau bahan yang setara dapat diberi
lambung timbul 25 persen lebih sedikit daripada yang dihitung sesuai dengan Peraturan
ini.

Peraturan 28

Meja freeboard

Ketik "A" Kapal

1) Tabular freeboard untuk kapal Tipe “A” harus ditentukan dari tabel berikut:

48
Tabel A

Meja Freeboard untuk Kapal Tipe 'A'

Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
24 200 60 573 96 1074
25 208 61 587 97 1089
26 217 62 600 98 1105
27 225 63 613 99 1120
28 233 64 626 100 1135
29 242 65 639 101 1151
30 250 66 653 102 1166
31 258 67 666 103 1181
32 267 68 680 104 1196
33 275 69 693 105 1212
34 283 70 706 106 1228
35 292 71 720 107 1244
36 300 72 733 108 1260
37 308 73 746 109 1276
38 316 74 760 110 1293
39 325 75 773 111 1309
40 334 76 786 112 1326
41 344 77 800 113 1342
42 354 78 814 114 1359
43 364 79 828 115 1376
44 374 80 841 116 1392
45 385 81 855 117 1409
46 396 82 869 118 1426
47 408 83 883 119 1442
48 420 84 897 120 1459
49 432 85 911 121 1476
50 443 86 926 122 1494
51 455 87 940 123 1511
52 467 88 955 124 1528
53 478 89 969 125 1546
54 490 90 984 126 1563
55 503 91 999 127 1580
56 516 92 1014 128 1598
57 530 93 1029 129 1615
58 544 94 1044 130 1632
59 559 95 1059 131 1650

49
Tabel A (lanjutan)

Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
132 1667 168 2240 204 2650
133 1684 169 2254 205 2659
134 1702 170 2268 206 2669
135 1719 171 2281 207 2678
136 1736 172 2294 208 2687
137 1753 173 2307 209 2696
138 1770 174 2320 210 2705
139 1787 175 2332 211 2714
140 1803 176 2345 212 2723
141 1820 177 2357 213 2732
142 1837 178 2369 214 2741
143 1853 179 2381 215 2749
144 1870 180 2393 216 2758
145 1886 181 2405 217 2767
146 1903 182 2416 218 2775
147 1919 183 2428 219 2784
148 1935 184 2440 220 2792
149 1952 185 2451 221 2801
150 1968 186 2463 222 2809
151 1984 187 2474 223 2817
152 2000 188 2486 224 2825
153 2016 189 2497 225 2833
154 2032 190 2508 226 2841
155 2048 191 2519 227 2849
156 2064 192 2530 228 2857
157 2080 193 2541 229 2865
158 2096 194 2552 230 2872
159 2111 195 2562 231 2880
160 2126 196 2572 232 2888
161 2141 197 2582 233 2895
162 2155 198 2592 234 2903
163 2169 199 2602 235 2910
164 2184 200 2612 236 2918
165 2198 201 2622 237 2825
166 2212 202 2632 238 2932
167 2226 203 2641 239 2939

50
Tabel A (lanjutan)

Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
240 2946 277 3163 314 3312
241 2956 278 3167 315 3315
242 2959 279 3172 316 3318
243 2966 280 3176 317 3322
244 2973 281 3181 318 3325
245 2979 282 3185 319 3328
246 2986 283 3189 320 3331
247 2993 284 3194 321 3334
248 3000 285 3198 322 3337
249 3006 286 3202 323 3339
250 3012 287 3207 324 3342
251 3018 288 3211 325 3345
252 3024 289 3215 326 3347
253 3030 290 3220 327 3350
254 3036 291 3224 328 3353
255 3042 292 3228 329 3355
256 3048 293 3233 330 3358
257 3054 294 3237 331 3361
258 3060 295 3241 332 3363
259 3066 296 3246 333 3366
260 3072 297 3250 334 3368
261 3078 298 3254 335 3371
262 3084 299 3258 336 3373
263 3089 300 3262 337 3375
264 3095 301 3266 338 3378
265 3101 302 3270 339 3380
266 3106 303 3274 340 3382
267 3112 304 3278 341 3385
268 3117 305 3281 342 3387
269 3123 306 3285 343 3389
270 3128 307 3288 344 3392
271 3133 308 3292 345 3394
272 3138 309 3295 346 3396
273 3143 310 3298 347 3399
274 3148 311 3302 348 3401
275 3153 312 3305 349 3303
276 3158 313 3308 350 3406

51
Tabel A (lanjutan)

Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
351 3408 356 3418 361 3427
352 3410 357 3420 362 3428
353 3412 358 3422 363 3430
354 3414 359 3423 364 3432
355 3416 360 3425 365 3433
Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.

Kapal dengan panjang di atas 365 meter akan ditangani oleh Pemerintah.

Tabel A

Meja Freeboard untuk Kapal Tipe 'A'

Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis
(kaki) (inci) (kaki) (inci) (kaki) (inci)
80 8.0 380 54.7 680 105.5
90 8.9 390 56.8 690 106.6
100 9.8 400 58.8 700 107.7
110 10.8 410 60.9 710 108.7
120 11.9 420 62.9 720 109.7
130 13.0 430 65.0 730 110.7
140 14.2 440 67.0 740 111.7
150 15.5 450 69.1 750 112.6
160 16.9 460 71.1 760 113.5
170 18.3 470 73.1 770 114.4
180 19.8 480 75.1 780 115.3
190 21.3 490 77.1 790 116.1
200 22.9 500 79.0 800 117.0
210 24.5 510 80.9 810 117.8
220 26.2 520 82.7 820 118.6
230 27.8 530 84.5 830 119.3
240 29.5 540 86.3 840 120.1
250 31.1 550 88.0 850 120.7
260 32.8 560 89.6 860 121.4
270 34.6 570 91.1 870 122.1
280 36.3 580 92.6 880 122.7
290 38.0 590 94.1 890 123.4
300 39.7 600 95.5 900 124.0
310 41.4 610 96.9 910 124.6
320 43.2 620 98.3 920 125.2

52
330 45.0 630 99.6 930 125.7
340 46.9 640 100.9 940 126.2
350 48.8 650 102.1 950 126.7
360 50.7 660 103.3 960 127.2
370 52.7 670 104.4 970 127.7

Tabel A(lanjutan)

Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis
(feet) (inci) (kaki) (inci) (kaki) (inci)
980 128.1 1060 131.4 1140 133.8
990 128.6 1070 131.7 1150 134.0
1000 129.0 1080 132.0 1160 134.3
1010 129.4 1090 132.3 1170 134.5
1020 129.9 1100 132.6 1180 134.7
1030 130.3 1110 132.9 1190 135.0
1040 130.7 1120 133.2 1200 135.2
1050 131.0 1130 133.5
Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.

Kapal dengan panjang di atas 1200 kaki akan ditangani oleh Administrasi.

Ketik kapal 'B'

2) Tabular freeboard untuk kapal Tipe 'B' harus ditentukan dari tabel berikut:

53
Tabel B

Meja Freeboard untuk Kapal Tipe 'B'

Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
24 200 48 420 72 754
25 208 49 432 73 769
26 217 50 443 74 784
27 225 51 455 75 800
28 233 52 467 76 816
29 242 53 478 77 833
30 250 54 490 78 850
31 258 55 503 79 868
32 267 56 516 80 887
33 275 57 530 81 905
34 283 58 544 82 923
35 292 59 559 83 942
36 300 60 573 84 960
37 308 61 587 85 978
38 316 62 601 86 996
39 325 63 615 87 1015
40 334 64 629 88 1034
41 344 65 644 89 1054
42 354 66 659 90 1075
43 364 67 674 91 1096
44 374 68 689 92 1116
45 385 69 705 93 1135
46 396 70 721 94 1154
47 408 71 738 95 1172

54
Tabel B(lanjutan)

Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
96 1190 132 1940 168 2680
97 1209 133 1959 169 2698
98 1229 134 1979 170 2716
99 1250 135 2000 171 2735
100 1271 136 2021 172 2754
101 1293 137 2043 173 2774
102 1315 138 2065 174 2795
103 1337 139 2087 175 2815
104 1359 140 2109 176 2835
105 1380 141 2130 177 2855
106 1401 142 2151 178 2875
107 1421 143 2171 179 2895
108 1440 144 2190 180 2915
109 1459 145 2209 181 2933
110 1479 146 2229 182 2952
111 1500 147 2250 183 2970
112 1521 148 2271 184 2977
113 1543 149 2293 185 3007
114 1565 150 2315 186 3025
115 1587 151 2334 187 3044
116 1609 152 2354 188 3062
117 1630 153 2375 189 3080
118 1651 154 2396 190 3098
119 1671 155 2418 191 3116
120 1690 156 2440 192 3134
121 1709 157 2460 193 3151
122 1729 158 2480 194 3167
123 1750 159 2500 195 3185
124 1771 160 2520 196 3202
125 1793 161 2540 197 3219
126 1815 162 2560 198 3235
127 1837 163 2580 199 3249
128 1859 164 2600 200 3264
129 1880 165 2620 201 3280
130 1901 166 2640 202 3296
131 1921 167 2660 203 3313

55
Tabel B(lanjutan)

Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard


(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
204 3330 241 3893 278 4373
205 3347 242 3906 279 4385
206 3363 243 3920 280 4397
207 3380 244 3934 281 4408
208 3397 245 3949 282 4420
209 3413 246 3965 283 4432
210 3430 247 3978 284 4443
211 3445 248 3992 285 4455
212 3460 249 4005 286 4467
213 3475 250 4018 287 4478
214 3490 251 4032 288 4490
215 3505 252 4045 289 4502
216 3520 253 4058 290 4513
217 3537 254 4072 291 4525
218 3554 255 4085 292 4537
219 3570 256 4098 293 4548
220 3586 257 4112 294 4560
221 3601 258 4125 295 4572
222 3615 259 4139 296 4583
223 3630 260 4152 297 4595
224 3645 261 4165 298 4607
225 3660 262 4177 299 4618
226 3675 263 4189 300 4630
227 3690 264 4201 301 4642
228 3705 265 4214 302 4654
229 3720 266 4227 303 4665
230 3735 267 4240 304 4676
231 3750 268 4252 305 4686
232 3765 269 4264 306 4695
233 3780 270 4276 307 4704
234 3795 271 4289 308 4714
235 3808 272 4302 309 4725
236 3821 273 4315 310 4736
237 3835 274 4327 311 4748
238 3549 275 4339 312 4757
239 3864 276 4350 313 4768
240 3880 277 4362 314 4779

56
Tabel B(lanjutan)

Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
315 4790 332 4975 349 5150
316 4801 333 4985 350 5160
317 4812 334 4995 351 5170
318 4823 335 5005 352 5180
319 4834 336 5015 353 5190
320 4844 337 5025 354 5200
321 4855 338 5035 355 5210
322 4866 339 5045 356 5220
323 4878 340 5055 357 5230
324 4890 341 5065 358 5240
325 4899 342 5075 359 5250
326 4909 343 5086 360 5260
327 4920 344 5097 361 5268
328 4931 345 5108 362 5276
329 4943 346 5119 363 5285
330 4955 347 5130 364 5294
331 4965 348 5140 365 5303
Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.

Kapal dengan panjang di atas 365 meter akan ditangani oleh Pemerintah.

Tabel B

Meja Freeboard untuk Kapal Tipe 'B'

Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis
(feet) (inci) (kaki) (inci) (kaki) (inci)
80 8.0 180 19.8 280 38.7
90 8.9 190 21.3 290 41.0
100 9.8 200 22.9 300 43.3
110 10.8 210 24.7 310 45.7
120 11.9 220 26.6 320 48.2
130 13.0 230 28.5 330 50.7
140 14.2 240 30.4 340 53.2
150 15.5 250 32.4 350 55.7
160 16.9 260 34.4 360 58.2
170 18.3 270 36.5 370 60.7

57
Tabel B(lanjutan)

Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Panjang kapal Papan Gratis


(kaki) Freeboard (inci) (kaki) (inci) (kaki) (inci)
380 63.2 660 129.3 940 176.1
390 65.7 670 131.3 950 177.5
400 68.2 680 133.3 960 178.9
410 70.7 690 135.3 970 180.3
420 73.2 700 137.1 980 181.7
430 75.7 710 139.0 990 183.1
440 78.2 720 140.9 1000 184.4
450 80.7 730 142.7 1010 185.8
460 83.1 740 144.5 1020 187.2
470 85.6 750 146.3 1030 188.5
480 88.1 760 148.1 1040 189.8
490 90.6 770 149.8 1050 191.0
500 93.1 780 151.5 1060 192.3
510 95.6 790 153.2 1070 193.5
520 98.1 800 154.8 1080 194.8
530 100.6 810 156.4 1090 196.1
540 103.0 820 158.0 1100 197.3
550 105.4 830 159.6 1110 198.6
560 107.7 840 161.2 1120 199.9
570 110.0 850 162.8 1130 201.2
580 112.3 860 164.3 1140 202.3
590 114.6 870 165.9 1150 203.5
600 116.8 880 167.4 1160 204.6
610 119.0 890 168.9 1170 205.8
620 121.1 900 170.4 1180 206.9
630 123.2 910 171.8 1190 208.1
640 125.3 920 173.3 1200 209.3
650 127.3 930 174.7
Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.

Kapal dengan panjang di atas 1200 kaki akan ditangani oleh Administrasi.

58
Peraturan 29

Koreksi Freeboard untuk Kapal dengan panjang di bawah 100 meter (328 kaki).

Tabular lambung timbul untuk kapal Tipe “B” dengan panjang antara 24 meter (79 kaki) dan 100 meter

(328 kaki) yang memiliki superstruktur tertutup dengan panjang efektif hingga 35 persen dari panjang

kapal harus ditambah dengan :

7,5 (100 – L) (0,35 – E/L ) milimeter

dimana L = panjang kapal dalam meter,

E = panjang efektif bangunan atas dalam meter sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan 35;

atau

0,09 (328 – L) (0,35 – E/L) inci

Di mana

L = panjang kapal dalam kaki,

E = panjang efektif bangunan atas dalam kaki seperti yang didefinisikan dalam Peraturan 35.

Peraturan 30

Koreksi untuk Koefisien Blok

Dimana koefisien blok (CB) melebihi 0,68, papan timbul tabular yang ditentukan dalam Peraturan 28

sebagaimana diubah, jika berlaku, dengan Peraturan 27(8), 27(10) dan 29 harus dikalikan dengan faktor

(CB+ 0,68)/1,36

Peraturan 31

Koreksi untuk Kedalaman

1) Jika D melebihi L/15 maka lambung timbul harus dinaikkan sebesar (D – L/15)R milimeter, di mana R adalah

L/0,48 pada panjang kurang dari 120 meter dan 250 pada panjang 120 meter ke atas, atau (D –

59
L/15)R inci, di mana R adalah L/131,2 dengan panjang kurang dari 396,6 kaki dan 3 dengan panjang 393,6 kaki ke

atas.

2) Dimana D kurang dari L/15 tidak boleh ada pengurangan kecuali di kapal dengan struktur atas tertutup

yang menutupi paling sedikit 0,6 L di tengah kapal, dengan batang lengkap, atau kombinasi dari

bangunan atas tertutup terpisah dan batang yang memanjang ke depan dan ke belakang, di mana

lambung timbul harus dikurangi dengan tarif yang ditentukan dalam ayat (1) Peraturan ini.

3) Bila tinggi bangunan atas atau batang kurang dari tinggi standar, reduksi harus dalam perbandingan antara

tinggi sebenarnya dengan tinggi standar sebagaimana ditentukan dalam Peraturan 33.

Peraturan 32

Koreksi Posisi Garis Geladak

Bila kedalaman aktual tepi atas garis geladak lebih besar atau lebih kecil dari D, perbedaan antara

kedalaman harus ditambahkan atau dikurangi dari lambung timbul.

Peraturan 33

Ketinggian Standar Superstruktur

Ketinggian standar bangunan atas harus seperti yang diberikan dalam tabel berikut:

Tinggi Standar (dalam meter)

L (meter) Dek Kuartal yang Dibesarkan Semua Superstruktur lainnya


30 atau kurang 0,90 1,80
75 1,20 1,80
125 atau lebih 1,80 2,30

Tinggi Standar (dalam kaki)

L (kaki) Dek Kuartal yang Dibesarkan Semua Superstruktur lainnya


98,5 atau kurang 3,0 5,9
246 3,9 5,9
410 atau lebih 5,9 7,5

60
Ketinggian standar pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.

Peraturan 34

Panjang Superstruktur

1) Kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat (2) Peraturan ini, panjang suatu bangunan atas (S) harus

merupakan panjang rata-rata dari bagian-bagian bangunan atas yang terletak di dalam panjang (L).

2) Jika sekat ujung bangunan atas tertutup memanjang dalam kurva cembung yang wajar di
luar perpotongannya dengan sisi bangunan atas, panjang bangunan atas dapat ditambah
berdasarkan sekat bidang ekivalen. Peningkatan ini harus menjadi dua pertiga dari luas
kelengkungan depan dan belakang. Kelengkungan maksimum yang dapat diperhitungkan
dalam menentukan peningkatan ini adalah setengah lebar bangunan atas pada titik
perpotongan ujung lengkung bangunan atas dengan sisinya.

Peraturan 35

Panjang Efektif Superstruktur

1) Kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat (2) Regulasi ini, panjang efektif (E) bangunan
atas tertutup dengan tinggi standar adalah panjangnya.

2) Dalam semua kasus dimana bangunan atas tertutup dengan ketinggian standar dipasang dari sisi kapal

sebagaimana diizinkan dalam Peraturan 3(10), panjang efektif adalah panjang yang dimodifikasi dengan

rasio b/Bs, dimana

b adalah lebar superstruktur di tengah panjangnya;

Dan

Bs adalah lebar kapal di tengah panjang bangunan atas.

Bila suatu bangunan atas dipasang untuk sebagian panjangnya, modifikasi ini harus diterapkan hanya pada

susunan sebagian.

61
3) Jika tinggi bangunan atas tertutup kurang dari tinggi standar, panjang efektif harus
dikurangi dengan perbandingan tinggi sebenarnya dengan tinggi standar.

4) Panjang efektif geladak seperempat yang ditinggikan, jika dilengkapi dengan sekat depan utuh, harus panjangnya

sampai maksimum 0,6 L. Apabila sekat tidak utuh, geladak seperempat yang ditinggikan harus diperlakukan

sebagai kotoran kurang dari dari ketinggian standar.

5) Bangunan atas yang tidak tertutup tidak boleh mempunyai panjang efektif.

Peraturan 36

Celana pendek

1) Bagasi atau struktur serupa yang tidak memanjang ke sisi kapal harus dianggap
efisien pada kondisi berikut:

A) batangnya setidaknya sekuat superstruktur;

B) palka berada di geladak bagasi, dan tepi palka serta penutupnya


memenuhi persyaratan Peraturan 13 sampai 16 inklusif dan lebar balok
geladak menyediakan gang yang memuaskan dan kekakuan lateral
yang memadai. Namun, bukaan akses kecil dengan penutup kedap air
diperbolehkan di geladak lambung timbul;

C) platform kerja permanen depan dan belakang yang dilengkapi dengan pagar pengaman

disediakan oleh dek bagasi, atau dengan batang terpisah yang terhubung ke superstruktur

melalui gang permanen yang efisien;

D) ventilator dilindungi oleh bagasi, dengan penutup kedap air atau dengan cara lain

yang setara;

e) rel terbuka dipasang pada bagian cuaca geladak lambung timbul di jalan bagasi

setidaknya setengah panjangnya;

F) selubung mesin dilindungi oleh bagasi, oleh bangunan atas dengan ketinggian minimal

standar, atau oleh rumah geladak dengan ketinggian yang sama dan kekuatan yang

setara;

G) lebar bagasi sekurang-kurangnya 60 persen dari lebar kapal; Dan

62
H) di mana tidak ada superstruktur, panjang batang setidaknya 0,6 L.

2) Panjang penuh batang yang efisien dikurangi dengan perbandingan rata-rata lebarnya dengan B akan menjadi

panjang efektifnya.

3) Tinggi standar sebuah bagasi adalah tinggi standar bangunan atas selain dek seperempat yang

dinaikkan.

4) Jika tinggi batang kurang dari tinggi standar, panjang efektifnya harus dikurangi dalam

perbandingan antara tinggi sebenarnya dengan tinggi standar. Bila tinggi ambang palka pada

geladak bagasi kurang dari yang disyaratkan dalam Peraturan 15 (1), pengurangan dari tinggi

sebenarnya dari ambang batas harus dibuat sesuai dengan perbedaan antara tinggi aktual dan

tinggi ambang yang disyaratkan.

Peraturan 37

Pengurangan untuk Superstruktur dan Batang

1) Apabila panjang efektif superstruktur dan trunk adalah 1,0 L, pengurangan dari lambung timbul

adalah 350 milimeter pada panjang kapal 24 meter, 860 milimeter pada panjang 85 meter, dan

1070 milimeter pada panjang 122 meter ke atas (14 inci pada 79 panjang kaki kapal, 34 inci

dengan panjang 279 kaki, dan 42 inci dengan panjang 400 kaki ke atas); pengurangan pada

panjang antara harus diperoleh dengan interpolasi linier.

2) Bila total panjang efektif bangunan atas dan batang kurang dari 1,0 L pengurangan harus berupa

persentase yang diperoleh dari salah satu tabel berikut:

Persentase Pengurangan Kapal Tipe “A”.

Total Panjang Efektif Superstruktur dan Batang


0 0,1 L 0,2 L 0,3 L 0,4 L 0,5 L 0,6 L 0,7 L 0,8 L 0,9 L 1,0 L
Persentase dari0 7 14 21 31 41 52 63 75,3 87,7 100
deduksi untuk

semua jenis dari


superstruktur

Persentase pada panjang antara bangunan atas harus diperoleh dengan interpolasi linier.

63
Persentase Pengurangan Kapal Tipe “B”.

Total Panjang Efektif Superstruktur dan Batang


Garis0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1.0
L L L L L L L L L L
Kapal dengan SAYA 0 5 10 15 23,5 32 46 63 75,3 87,7 100
peramal Dan
tanpa
terpisah
menjembatani

Kapal dengan II 0 6,3 12,7 19 27,5 36 46 63 75,3 87,7 100


peramal Dan
terpisah
menjembatani

Persentase pada panjang antara bangunan atas harus diperoleh dengan interpolasi linier.

3) Untuk kapal Tipe “B”:

A) Jika panjang efektif jembatan kurang dari 0,2 L, persentase harus


diperoleh dengan interpolasi linier antara garis I dan II.

B) Jika panjang efektif prakiraan lebih dari 0,4 L, persentase harus


diperoleh dari baris II.

C) Jika panjang efektif prakiraan kurang dari 0,07 L, persentase di atas


harus dikurangi dengan:

di mana f adalah panjang efektif peramalan.

Peraturan 38

Belaka

Umum

1) Kemiringan harus diukur dari geladak di samping ke garis acuan yang ditarik sejajar dengan lunas

melalui garis kemiringan tengah kapal.

64
2) Pada kapal yang didesain dengan rake of keel, sheer harus diukur dalam kaitannya dengan garis referensi

yang ditarik sejajar dengan garis air beban desain.

3) Pada kapal geladak rata dan pada kapal dengan bangunan atas terpisah, sheer harus diukur pada geladak

lambung timbul.

4) Di kapal dengan bagian atas yang bentuknya tidak biasa di mana ada pijakan atau jeda di bagian atas, kemiringan harus

dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kedalaman yang setara di bagian tengah kapal.

5) Di kapal dengan bangunan atas dengan ketinggian standar yang membentang sepanjang

geladak lambung timbul, sheer harus diukur pada geladak bangunan atas. Dimana tinggi

melebihi standar perbedaan terkecil (Z) antara tinggi aktual dan standar harus ditambahkan ke

setiap ordinat ujung. Begitu pula dengan ordinat perantara pada jarak 1/6 L dan 1/3

L dari masing-masing garis tegak lurus akan bertambah masing-masing sebesar 0,444 Z dan 0,111 Z.

6) Apabila geladak bangunan atas tertutup memiliki kemiringan yang paling sedikit sama dengan geladak lambung

timbul yang terbuka, kemiringan bagian geladak lambung timbul yang tertutup tidak boleh diperhitungkan.

7) Apabila poop atau forecastle tertutup memiliki tinggi standar dengan kemiringan yang lebih besar dari geladak

lambung timbul, atau lebih dari ketinggian standar, tambahan terhadap kemiringan geladak lambung timbul

harus dibuat sebagaimana diatur dalam ayat (12) dari Peraturan ini.

Profil Tipis Standar

8) Koordinat profil tipis standar diberikan dalam tabel berikut:

Profil Tipis Standar

(Di mana L dalam meter)

Stasiun Ordinasi (dalam mm) Faktor


Setelah setengah Setelah Tegak Lurus 25 (L/3 + 10) 1
1/6 L dari AP 11,1 (L/3 + 10) 3
1/3 L dari AP 2,8 (L/3 + 10) 3
Di bagian tengah kapal 0 1

65
Stasiun Ordinasi (dalam mm) Faktor
Maju setengah Di bagian tengah kapal 0 1
1/3 L dari FP 5,6 (L/3 + 10) 3
1/6 L dari FP 22,2 (L/3 + 10) 3
Maju Tegak Lurus 50 (L/3 + 10) 1

Profil Tipis Standar

(Di mana L dalam satuan kaki)

Stasiun Ordinasi (dalam inci) Faktor


Setelah setengah Setelah Tegak Lurus 0,1L + 10 1
1/6 L dari AP 0,0444 L + 4,44 3
1/3 L dari AP 0,111 L + 1,11 3
Di bagian tengah kapal 0 1
Maju setengah Di bagian tengah kapal 0 1
1/3 L dari FP 0,0222 L + 2,22 3
1/6 L dari FP 0,0888 L + 8,88 3
Maju Tegak Lurus 0,2L + 20 1

Pengukuran Variasi dari Standard Sheer Profile.

9) Jika profil tipis berbeda dari standar, empat ordinat dari setiap profil di bagian depan atau
belakang harus dikalikan dengan faktor yang sesuai yang diberikan dalam tabel ordinat.
Selisih antara penjumlahan masing-masing produk dan standar dibagi 8 mengukur
kekurangan atau kelebihan sheer di bagian depan atau belakang. Rata-rata aritmatika dari
kelebihan atau kekurangan di bagian depan dan belakang mengukur kelebihan atau
kekurangan belaka.

10) Bila bagian belakang profil tipis lebih besar dari standar dan setengah bagian depan kurang dari

standar, tidak ada kredit yang diperbolehkan untuk kelebihan bagian dan hanya kekurangan yang

harus diukur.

11) Bila bagian depan profil tipis melebihi standar, dan bagian belakang profil tipis tidak kurang dari

75 persen standar, kredit diperbolehkan untuk bagian yang berlebih; di mana bagian

sesudahnya kurang dari 50 persen dari standar, tidak ada kredit yang diberikan untuk kelebihan

semata-mata ke depan. Jika after sheer antara 50 persen dan 75 persen dari standar,

kelonggaran antara dapat diberikan untuk kelebihan sheer forward.

12) Jika kredit semata-mata diberikan untuk kotoran atau prakiraan, rumus berikut harus digunakan:

66
dimana s = sheer credit, dikurangkan dari kekurangan atau ditambahkan ke excess of sheer,

y = selisih antara ketinggian sebenarnya dan standar bangunan atas pada ujung terjal,

L' = rata-rata panjang kotoran atau forecastle yang tertutup hingga panjang maksimum 0,5 L,

L = panjang kapal sebagaimana ditentukan dalam Peraturan 3(1) Lampiran ini.

Rumus di atas memberikan kurva dalam bentuk parabola yang bersinggungan dengan kurva tipis

sebenarnya di geladak lambung timbul dan memotong ordinat ujung pada titik di bawah geladak

bangunan atas dengan jarak yang sama dengan tinggi standar bangunan atas. Geladak bangunan

atas tidak boleh kurang dari ketinggian standar di atas kurva ini pada setiap titik. Kurva ini harus

digunakan dalam menentukan profil tipis untuk bagian depan dan belakang kapal.

Koreksi untuk Variasi dari Standard Sheer Profile.

13) Koreksi sheer adalah kekurangan atau kelebihan sheer (lihat ayat (9) sampai dengan
(11) termasuk Peraturan ini), dikalikan

di mana S adalah panjang total superstruktur tertutup.

Penambahan untuk Kekurangan di Sheer.

14) Bila sheer kurang dari standar, koreksi kekurangan sheer (lihat ayat (13) Regulasi
ini) harus ditambahkan ke lambung timbul.

Pengurangan untuk Kelebihan Tipis.

15) Di kapal-kapal yang struktur atas tertutup menutupi 0,1 L di depan dan 0,1 L di belakang di tengah kapal,

koreksi kelebihan kemiringan sebagaimana dihitung berdasarkan ketentuan ayat (13) Peraturan ini harus

dikurangkan dari lambung timbul; di kapal di mana tidak ada bangunan atas tertutup yang menutupi

bagian tengah kapal, tidak boleh ada pengurangan dari lambung timbul; di mana bangunan atas tertutup

mencakup kurang dari 0,1 L sebelum dan 0,1 L di belakang tengah kapal, pengurangan harus diperoleh

dengan interpolasi linier. Pengurangan maksimum untuk kelebihan tipis harus pada tingkat 125 milimeter

per 100 meter panjang (1 1/2 inci per 100 kaki panjang).

67
Peraturan 39

Tinggi Busur Minimum

1) Tinggi haluan yang didefinisikan sebagai jarak vertikal pada tegak lurus depan antara garis air yang sesuai

dengan freeboard musim panas yang ditentukan dan trim yang dirancang dan bagian atas geladak

terbuka di samping tidak boleh kurang dari:

untuk kapal dengan panjang di bawah 250 meter,

milimeter;

untuk kapal dengan panjang 250 meter ke atas,

milimeter;

dimana L adalah panjang kapal dalam meter,

CBadalah koefisien blok yang diambil tidak kurang dari 0,68.

atau,

untuk kapal dengan panjang di bawah 820 kaki,

inci;

untuk kapal dengan panjang 820 kaki ke atas,

inci;

di mana L adalah panjang kapal dalam kaki,

CBadalah koefisien blok yang diambil tidak kurang dari 0,68.

2) Apabila tinggi haluan yang disyaratkan dalam ayat (1) Regulasi ini diperoleh dengan sheer, sheer

harus memanjang sekurang-kurangnya 15 persen dari panjang kapal yang diukur dari tegak lurus

depan. Apabila diperoleh dengan memasang bangunan atas, bangunan atas tersebut harus

68
memanjang dari batang ke titik sekurang-kurangnya 0,07 L di belakang tegak lurus depan, dan

harus memenuhi persyaratan berikut:

A) untuk kapal yang panjangnya tidak lebih dari 100 meter (328 kaki) harus tertutup sebagaimana

didefinisikan dalam Peraturan 3 (10), dan

B) untuk kapal dengan panjang lebih dari 100 meter (328 kaki) tidak perlu memenuhi

Peraturan 3(10) tetapi harus dilengkapi dengan peralatan penutup yang disetujui

oleh Pemerintah.

3) Kapal yang, untuk memenuhi persyaratan operasional yang luar biasa, tidak dapat
memenuhi persyaratan ayat (1) dan (2) Regulasi ini dapat diberikan pertimbangan khusus
oleh Pemerintah.

Peraturan 40

Freeboard Minimal

Freeboard Musim Panas

1) Papan timbul minimum di musim panas adalah papan timbul yang berasal dari tabel Peraturan

28 sebagaimana diubah dengan koreksi Peraturan 27, sebagaimana berlaku, 29, 30, 31, 32, 37,

38 dan, jika berlaku, 39.

2) Tinggi lambung timbul di air asin, sebagaimana dihitung sesuai dengan ayat (1) Peraturan ini,

tetapi tanpa perbaikan garis geladak, sebagaimana diatur dalam Peraturan 32, tidak boleh

kurang dari 50 milimeter (2 inci). Untuk kapal yang mempunyai palka posisi 1 dengan penutup

yang tidak memenuhi persyaratan Peraturan 15(7), 16 atau 26, lambung timbul tidak boleh

kurang dari 150 milimeter (6 inci).

Papan Bebas Tropis

3) Freeboard minimum di Zona Tropis adalah freeboard yang diperoleh dengan pengurangan dari

freeboard musim panas sebesar seperempat puluh delapan dari draft musim panas yang diukur dari

bagian atas lunas ke pusat cincin tanda garis beban.

4) Kapal timbul di air asin, sebagaimana dihitung sesuai dengan ayat (3) Peraturan ini, tetapi
tanpa perbaikan garis geladak, sebagaimana ditentukan oleh Peraturan 32, tidak boleh

69
kurang dari 50 milimeter (2 inci). Untuk kapal yang mempunyai palka posisi 1 dengan
penutup yang tidak memenuhi persyaratan Peraturan 15 (7), 16 atau 26, lambung timbul
tidak boleh kurang dari 150 milimeter (6 inci).

Freeboard Musim Dingin

5) Papan timbul minimum di musim dingin adalah papan timbul yang diperoleh dengan tambahan pada papan

timbul musim panas sebesar seperempat puluh delapan draught musim panas, diukur dari bagian atas

lunas ke tengah lingkaran tanda garis muatan.

Freeboard Atlantik Utara Musim Dingin.

6) Freeboard minimum untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 100 meter (328 kaki), yang memasuki bagian

manapun dari Atlantik Utara yang ditentukan dalam Peraturan 52 (Lampiran II) selama periode musim dingin,

akan menjadi freeboard musim dingin ditambah 50 milimeter (2 inchi). Untuk kapal lain, Freeboard Atlantik

Utara Musim Dingin akan menjadi freeboard musim dingin.

Freeboard Air Tawar.

7) Tinggi timbulan minimum di air tawar dengan kerapatan satuan diperoleh dengan mengurangkan

timbulan minimum dalam air asin:

Δ/40T sentimeter (inci)

di mana Δ = perpindahan dalam air asin dalam ton pada garis air beban musim panas,

T = ton per sentimeter (inci) perendaman dalam air asin pada garis air beban musim panas.

8) Apabila perpindahan pada garis air beban musim panas tidak dapat disahkan, pengurangan harus menjadi

satu per empat puluh delapan dari angin musim panas, diukur dari bagian atas lunas ke pusat lingkaran

tanda garis beban.

70
Bab IV

PERSYARATAN KHUSUS UNTUK KAPAL YANG DIPASTIKAN PAPAN BEBAS KAYU

Peraturan 41

Penerapan Bab ini

Peraturan 42 sampai 45 hanya berlaku untuk kapal yang jalur muatan kayunya ditetapkan.

Peraturan 42

Definisi

1) 'Kargo Dek Kayu'. Istilah "kargo geladak kayu" berarti muatan kayu yang diangkut pada bagian geladak

lambung timbul atau bangunan atas yang tidak tertutup. Istilah tersebut tidak termasuk bubur kayu atau

muatan serupa.

2) 'Jalur Beban Kayu'. Kargo geladak kayu dapat dianggap memberi kapal daya apung tambahan tertentu

dan tingkat perlindungan yang lebih besar terhadap laut. Untuk itu, kapal yang mengangkut muatan

geladak kayu dapat diberikan pengurangan lambung timbul yang dihitung menurut ketentuan

Peraturan 45 dan diberi tanda pada lambung kapal sesuai dengan ketentuan Peraturan 6 (3) dan (4).

Akan tetapi, agar lambung timbul khusus tersebut dapat diberikan dan digunakan, muatan geladak

kayu harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang diatur dalam Peraturan 44, dan kapal itu sendiri

juga harus memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan konstruksinya yang diatur dalam

Peraturan. 43.

Peraturan 43

Pembangunan Kapal

Superstruktur

1) Kapal harus memiliki prakiraan ketinggian minimal standar dan panjang minimal 0,07 L.
Selain itu, jika panjang kapal kurang dari 100 meter (328 kaki), buritan minimal standar

71
tinggi, atau geladak seperempat yang ditinggikan dengan rumah geladak atau tudung baja yang kuat dengan ketinggian total yang

setidaknya sama harus dipasang di belakang.

Tank Bawah Ganda.

2) Tangki alas ganda yang dipasang di dalam setengah panjang tengah kapal harus memiliki

subdivisi longitudinal kedap air yang memadai.

Benteng.

3) Kapal harus dilengkapi baik dengan benteng permanen yang tingginya paling sedikit 1 meter (39 1/2 inci), yang

dikakukan secara khusus pada tepi atas dan ditopang oleh penopang benteng yang kuat yang melekat pada

geladak dan dilengkapi dengan pelabuhan pembebasan yang diperlukan, atau dengan rel efisien dengan

ketinggian yang sama dan konstruksi yang sangat kuat.

Peraturan 44

Pergudangan

Umum

1) Bukaan di geladak cuaca di mana muatan disimpan harus ditutup rapat dan ditutup
rapat. Ventilator harus dilindungi secara efisien.

2) Pemuatan geladak kayu harus memanjang sekurang-kurangnya sepanjang panjang yang tersedia

yang merupakan panjang total sumur atau sumur-sumur di antara bangunan atas. Jika tidak ada

bangunan atas pembatas di ujung belakang, kayu harus memanjang setidaknya sampai ujung

belakang palka paling belakang. Kayu harus disimpan sekokoh mungkin hingga setinggi standar

bangunan atas.

3) Di kapal dalam zona musiman musim dingin di musim dingin, ketinggian muatan geladak di atas

geladak cuaca tidak boleh melebihi sepertiga dari lebar terjauh kapal.

4) Muatan geladak kayu harus disimpan dengan rapat, diikat dan diamankan. Itu tidak akan mengganggu dengan

cara apapun navigasi dan pekerjaan yang diperlukan dari kapal.

Tegak.

72
5) Tegak, bila diperlukan oleh sifat kayunya, harus memiliki kekuatan yang memadai dengan

mempertimbangkan lebar kapal; jarak tanam harus sesuai dengan panjang dan karakter kayu yang

diangkut, tetapi tidak boleh lebih dari 3 meter (9,8 kaki). Sudut yang kuat atau soket logam atau sarana

yang sama efisiennya harus disediakan untuk mengamankan bagian atas.

Banyaknya.

6) Kargo geladak kayu harus diamankan secara efisien di sepanjang panjangnya dengan tali
pengikat independen yang berjarak tidak lebih dari 3 meter (9,8 kaki). Pelat mata untuk
lashing ini harus dipasang secara efisien ke sheer strake atau ke pelat deck stringer dengan
interval tidak lebih dari 3 meter (9,8 kaki). Jarak dari sekat ujung bangunan atas ke pelat
mata pertama tidak boleh lebih dari 2 meter (6,6 kaki). Pelat mata dan pengikat harus
disediakan 0,6 meter (23 1/2 inci) dan 1,5 meter (4,9 kaki) dari ujung muatan geladak kayu
di mana tidak ada sekat.

7) Pengikatan harus tidak kurang dari 19 milimeter (3/4 inci) rantai penghubung dekat atau tali kawat fleksibel

dengan kekuatan setara, dilengkapi dengan sliphook dan turnbuckle, yang harus dapat diakses setiap saat.

Ikatan tali kawat harus memiliki rantai penghubung panjang yang pendek untuk memungkinkan panjang

pengikatan diatur.

8) Bila panjang kayu kurang dari 3,6 meter (11,8 kaki), jarak pengikatan harus dikurangi atau

ketentuan lain yang sesuai dibuat untuk menyesuaikan panjang kayu.

9) Semua perlengkapan yang diperlukan untuk mengamankan ikatan harus memiliki kekuatan yang sesuai

dengan kekuatan ikatan.

Stabilitas.

10) Ketentuan harus dibuat untuk margin stabilitas yang aman pada semua tahap pelayaran, dengan

memperhatikan penambahan berat, seperti yang disebabkan oleh penyerapan air dan icing dan

kehilangan berat seperti yang disebabkan oleh konsumsi bahan bakar. dan toko.

Perlindungan Kru, Akses ke Ruang Mesin, dll.

11) Selain persyaratan Peraturan 25(5) Lampiran ini pagar pengaman atau tali penolong dengan jarak

tidak lebih dari 330 milimeter (13 inci) satu sama lain secara vertikal harus disediakan di setiap sisi

muatan geladak dengan ketinggian minimal 1 meter (39 1/2 inci) di atas kargo.

Pengaturan Kemudi.

73
12) Susunan kemudi harus dilindungi secara efektif dari kerusakan muatan dan, sejauh
mungkin, harus dapat diakses. Ketentuan yang efisien harus dibuat untuk kemudi jika
terjadi kerusakan pada pengaturan kemudi utama.

Peraturan 45

Perhitungan untuk Freeboard

1) Freeboard musim panas minimum harus dihitung sesuai dengan Peraturan 27 (5), 27 (6), 27
(11), 28, 29, 30, 31, 32, 37 dan 38, kecuali Peraturan 37 diubah dengan mengganti
persentase berikut untuk yang diberikan dalam Peraturan37:

Total Panjang Efektif Superstruktur


Persentase dari 0 0,1 L 0,2 L 0,3 L 0,4 L 0,5 L 0,6 L 0,7 L 0,8 L 0,9 L 1,0 L
pengurangan untuk 20 31 42 53 64 70 76 82 88 94 100
semua jenis
superstruktur

Persentase pada panjang antara bangunan atas harus diperoleh dengan interpolasi linier.

2) Freeboard Kayu Musim Dingin harus diperoleh dengan menambahkan ke Freeboard Kayu Musim Panas seper tiga

puluh enam draught kayu musim panas yang dicetak.

3) Freeboard Kayu Atlantik Utara Musim Dingin harus sama dengan Freeboard Musim Dingin Atlantik Utara

yang ditentukan dalam Peraturan 40(6).

4) Freeboard Kayu Tropis harus diperoleh dengan memotong dari Freeboard Kayu Musim Panas

seperempat puluh delapan dari draft kayu musim panas cetakan.

5) Freeboard Kayu Air Tawar harus dihitung sesuai dengan Peraturan 40 (7) berdasarkan
garis air muatan kayu musim panas.

74
Lampiran II

Zona, Area, dan Periode Musiman

Zona dan kawasan dalam Lampiran ini pada umumnya berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Musim panas—tidak lebih dari 10 persen angin berkekuatan 8 Beaufort (34 knot) atau lebih.

Tropis—tidak lebih dari 1 persen angin berkekuatan 8 Beaufort (34 knot) atau lebih. Tidak lebih dari satu

badai tropis dalam 10 tahun di area seluas 5 derajat persegi dalam satu bulan kalender terpisah.

Di area khusus tertentu, untuk alasan praktis, beberapa tingkat relaksasi dapat
diterima.

Sebuah bagan dilampirkan pada Lampiran ini untuk mengilustrasikan zona dan area yang ditentukan di bawah ini.

Peraturan 46

Zona dan Area Musiman Musim Dingin Utara

1) Zona Musiman Musim Dingin Atlantik Utara I dan II.

A) Zona Musiman Musim Dingin Atlantik Utara I terletak di meridian bujur


50°W dari pantai Greenland hingga lintang 45°LU, kemudian sejajar
dengan lintang 45°LU hingga bujur 15°BB, dari situ meridian bujur
15°BB hingga lintang 60°LU, maka paralel lintang 60°LU ke Greenwich
Meridian, maka meridian ini ke utara.

Periode musiman:

MUSIM DINGIN: 16 Oktober hingga 15 April.

MUSIM PANAS: 16 April hingga 15 Oktober.

B) Zona Musiman Musim Dingin Atlantik Utara II terletak di meridian bujur


68°30'B dari pantai Amerika Serikat hingga lintang 40°LU, kemudian
garis rhumb ke titik lintang 36°LU, bujur 73°B, kemudian garis

75
paralel dari garis lintang 36°N ke garis bujur 25°W dan kemudian garis rhumb ke

Tanjung Torinana.

Dikecualikan dari zona ini adalah Zona Musiman Musim Dingin Atlantik Utara I

dan Laut Baltik yang dibatasi oleh paralel garis lintang The Skaw di Skagerrak.

Periode musiman:

MUSIM DINGIN: 1 November hingga 31 Maret.

MUSIM PANAS: 1 April hingga 31 Oktober.

2) Area Musiman Musim Dingin Atlantik Utara.

Batas Wilayah Musiman Musim Dingin Atlantik Utara adalah — garis bujur 68°30'B dari
pantai Amerika Serikat hingga garis lintang 40°LU, kemudian garis rhumb ke
perpotongan paling selatan dari garis bujur 61°B dengan pantai Kanada dan kemudian
pantai timur Kanada dan Amerika Serikat.

Periode musiman:

Untuk kapal dengan panjang lebih dari 100 meter (328 kaki):

MUSIM DINGIN: 16 Desember hingga 15 Februari.

MUSIM PANAS: 16 Februari hingga 15 Desember.

Untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) ke bawah:

MUSIM DINGIN: 1 November hingga 31 Maret.

MUSIM PANAS: 1 April hingga 31 Oktober.

3) Zona Musiman Musim Dingin Pasifik Utara.

Batas selatan Zona Musiman Musim Dingin Pasifik Utara adalah — paralel garis lintang
50°LU dari pantai timur Uni Soviet hingga pantai barat Sakhalin, kemudian pantai barat
Sakhalin hingga ujung selatan Tanjung Kurilion, dari sana rhumb garis ke Wakkanai,
Hokkaido, Jepang, kemudian pantai timur dan selatan Hokkaido hingga bujur 145°BT,
kemudian meridian bujur 145°BT hingga lintang 35°LU, kemudian Paralel lintang

76
35°N ke garis bujur 150°W dan kemudian garis rhumb ke ujung selatan Pulau Dall,
Alaska.

Periode musiman:

MUSIM DINGIN: 16 Oktober hingga 15 April.

MUSIM PANAS: 16 April hingga 15 Oktober.

Peraturan 47

Zona Musiman Musim Dingin Selatan

Batas utara Zona Musiman Musim Dingin Selatan adalah — garis rhumb dari pantai
timur benua Amerika di Cape Tres Puntas ke titik garis lintang 34°S, garis bujur 50°B,
dari situ paralel garis lintang 34°S ke garis bujur 17 °BT, kemudian garis rhumb ke titik
lintang 35°10'LS, bujur 20°BT, selanjutnya garis rhumb ke titik lintang 34°LS, bujur
28°BT, selanjutnya sepanjang garis rhumb ke titik lintang 35°30'LS; bujur 118°BT, dan
kemudian garis rhumb ke Cape Grim di pantai barat laut Tasmania; kemudian
sepanjang pantai utara dan timur Tasmania ke titik paling selatan Pulau Bruny,
kemudian garis rhumb ke Black Rock Point di Pulau Stewart, kemudian garis rhumb ke
titik lintang 47°S, bujur 170°BT, kemudian sepanjang rhumb garis lintang ke titik 33°S;
bujur 170°W,

Periode musiman:

MUSIM DINGIN: 16 April hingga 15 Oktober.

MUSIM PANAS: 16 Oktober hingga 15 April.

Peraturan 48

Zona Tropis

1) Batas Utara Zona Tropis.

Batas utara Zona Tropis adalah — garis lintang 13°LU dari pantai timur benua
Amerika hingga garis bujur 60°B, dari situ garis rhumb ke titik

77
lintang 10°LU, bujur 58°W, maka sejajar lintang 10°LU hingga bujur 20°W,
kemudian meridian bujur 20°W hingga lintang 30°LU dan kemudian sejajar lintang
30°LU ke pantai barat Afrika; dari pantai timur Afrika sejajar garis lintang 8°LU
sampai garis bujur 70°BT, kemudian meridian garis bujur 70°BT sampai garis
lintang 13°LU, kemudian sejajar garis lintang 13°LU sampai pantai barat India; dari
situ pantai selatan India sampai lintang 10°30'LU di pantai timur India, kemudian
garis rhumb sampai titik lintang 9°LU, bujur 82°BT, kemudian meridian bujur 82°BT
sampai lintang 8°LU , kemudian sejajar garis lintang 8°LU dengan pantai barat
Malaysia, kemudian garis pantai Asia Tenggara sampai pantai timur Vietnam pada
garis lintang 10°LU, kemudian sejajar garis lintang 10°LU sampai garis bujur 145° E,

Saigon dianggap berada di garis batas Zona Tropis dan Area Tropis Musiman.

2) Batas Selatan Zona Tropis.

Batas selatan Zona Tropis adalah — garis rhumb dari Pelabuhan Santos, Brasil, ke
titik di mana meridian bujur 40°W memotong Tropic of Capricorn; dari situ Tropic of
Capricorn ke pantai barat Afrika; dari pantai timur Afrika paralel garis lintang 20°S
ke pantai barat Madagaskar, kemudian pantai barat dan utara Madagaskar hingga
garis bujur 50°BT, kemudian meridian garis bujur 50°BT hingga garis lintang 10°S,
kemudian garis bujur sejajar lintang 10°S hingga bujur 98°BT, kemudian garis
rhumb ke Port Darwin, Australia, kemudian pesisir Australia dan Pulau Wessel ke
arah timur hingga Cape Wessel, kemudian paralel lintang 11°LS ke sisi barat Cape
York ; dari sisi timur Cape York sejajar garis lintang 11°S sampai garis bujur 150°B,
kemudian garis rhumb sampai titik lintang 26°S, garis bujur 75°B,

Coquimbo dan Santos dianggap berada di garis batas Zona Tropis dan Musim
Panas.

3) Wilayah yang termasuk dalam Zona Tropis.

Area-area berikut harus diperlakukan sebagai termasuk dalam Zona Tropis —

A) Terusan Suez, Laut Merah, dan Teluk Aden, dari Port Said hingga
bujur bujur 45°BT.

78
Aden dan Berbera harus dianggap berada di garis batas ke Zona
Tropis dan Daerah Tropis Musiman.

B) Teluk Persia ke garis bujur 59°BT.

C) Daerah yang dibatasi garis lintang 22°LS dari pantai timur Australia
hingga Great Barrier Reef, kemudian dari Great Barrier Reef hingga
lintang 11°LS. Batas utara wilayah tersebut merupakan batas selatan
Zona Tropis.

Peraturan 49

Daerah Tropis Musiman

Berikut Daerah Tropis Musiman:

1) Di Atlantik Utara

Sebuah wilayah yang dibatasi — di utara oleh garis rhumb dari Cape Catoche, Yucatan, ke Cape

San Antonio, Kuba, pantai utara Kuba hingga garis lintang 20°LU dan dari situ sejajar dengan

garis lintang 20°LU hingga garis bujur 20°B; di sebelah barat di tepi pantai benua Amerika; di

selatan dan timur oleh batas utara Zona Tropis.

Periode musiman:

TROPIS: 1 November hingga 15 Juli.

MUSIM PANAS: 16 Juli hingga 31 Oktober.

2) Di Laut Arab

Sebuah daerah yang dibatasi — di sebelah barat oleh pantai Afrika, garis bujur
45°BT di Teluk Aden, pantai Arabia Selatan dan garis bujur 59°BT di Teluk Oman; di
utara dan timur di tepi pantai Pakistan dan India; di selatan oleh batas utara Zona
Tropis.

Periode musiman:

TROPIS: 1 September hingga 31 Mei.

79
MUSIM PANAS: 1 Juni hingga 31 Agustus.

3) Di Teluk Benggala

Teluk Benggala di utara batas utara Zona Tropis.

Periode musiman:

TROPIS: 1 Desember hingga 30 April.

MUSIM PANAS: 1 Mei hingga 30 November.

4) Di Samudera Hindia Selatan

A) Suatu daerah yang dibatasi — di utara dan barat oleh batas selatan
Zona Tropis dan pantai timur Madagaskar; di selatan sejajar garis
lintang 20°S; di sebelah timur oleh garis rhumb dari titik lintang 20°LS,
bujur 50°BT, ke titik lintang 15°LS, bujur 51°30'BT, dan selanjutnya oleh
meridian bujur 51°30'BT ke lintang 10 °S.

Periode musiman:

TROPIS: 1 April hingga 30 November.

MUSIM PANAS: 1 Desember hingga 31 Maret.

B) Daerah yang dibatasi — di utara oleh batas selatan Zona Tropis; di


sebelah timur di tepi pantai Australia; di selatan sejajar garis lintang
15°S dari garis bujur 51°30'BT, ke garis bujur 120°BT dan kemudian
meridian garis bujur 120°BT ke pantai Australia; di sebelah barat
dengan garis bujur bujur 51°30'BT.

Periode musiman:

TROPIS: 1 Mei hingga 30 November.

MUSIM PANAS: 1 Desember hingga 30 April.

5) Di Laut Cina.

Suatu daerah yang dibatasi — di sebelah barat dan utara oleh pesisir Vietnam dan Cina dari garis lintang

10°N sampai Hong Kong; di sebelah timur oleh garis rhumb dari Hong Kong ke Pelabuhan Su

80
(Pulau Luzon) dan pesisir barat Kepulauan Luzon, Samar, dan Leyte hingga garis lintang
10°LU; di selatan dengan garis lintang 10°LU.

Hong Kong dan Su harus dianggap berada di perbatasan Daerah Tropis Musiman dan
Zona Musim Panas.

Periode musiman:

TROPIS: 21 Januari hingga 30 April.

MUSIM PANAS: 1 Mei hingga 20 Januari.

6) Di Pasifik Utara.

A) Daerah yang dibatasi — di sebelah utara oleh garis lintang paralel 25°LU; di
sebelah barat dengan garis bujur 160°BT; di selatan sejajar garis lintang
13°LU; di sebelah timur dengan garis bujur 130°B.

Periode musiman:

TROPIS: 1 April hingga 31 Oktober.

MUSIM PANAS: 1 November hingga 31 Maret.

B) Area yang dibatasi — di utara dan timur oleh pantai barat benua
Amerika; di sebelah barat oleh garis bujur 123°B dari pantai benua
Amerika hingga garis lintang 33°LU dan oleh garis rhumb dari titik
lintang 33°LU, bujur 123°BB, hingga titik lintang 13°LU, bujur 105°B;
di selatan dengan garis lintang 13°LU.

Periode musiman:

TROPIS: 1 Maret sampai dengan 30 Juni dan

1 November hingga 30 November.

MUSIM PANAS: 1 Juli sampai dengan 31 Oktober dan

1 Desember hingga 28/29 Februari.

7) Di Pasifik Selatan.

A) Teluk Carpentaria di selatan garis lintang 11°S.

81
Periode musiman:

TROPIS: 1 April hingga 30 November.

MUSIM PANAS: 1 Desember hingga 31 Maret.

B) Suatu daerah yang dibatasi — di sebelah utara dan timur oleh batas selatan

Zona Tropis; di selatan oleh Tropic of Capricorn dari pantai timur Australia

hingga garis bujur 150°W, kemudian oleh garis bujur 150°W hingga garis

lintang 20°S dan kemudian oleh paralel garis lintang 20°S ke titik

perpotongannya batas selatan Zona Tropis; di sebelah barat berbatasan

dengan wilayah di dalam Great Barrier Reef yang termasuk dalam Zona Tropis

dan di sebelah pantai timur Australia.

Periode musiman:

TROPIS: 1 April hingga 30 November.

MUSIM PANAS: 1 Desember hingga 31 Maret.

Peraturan 50

Zona Musim Panas

Area yang tersisa merupakan Zona Musim Panas.

Namun, untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) dan kurang, wilayah tersebut dibatasi —

di utara dan barat oleh pantai timur Amerika Serikat; di sebelah timur oleh garis bujur bujur 68°30'B

dari pantai Amerika Serikat ke lintang 40°LU dan kemudian oleh garis rhumb ke titik lintang 36°LU,

bujur 73°B; di selatan sejajar garis lintang 36°LU; adalah Area Musiman Musim Dingin.

Periode musiman:

MUSIM DINGIN: 1 November hingga 31 Maret.

MUSIM PANAS: 1 April hingga 31 Oktober.

82
Peraturan 51

Laut Tertutup

1) Laut Baltik.

Laut yang dibatasi oleh garis lintang Para Skaw di Skagerrak ini termasuk dalam Zona
Musim Panas.

Namun, untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) dan di bawahnya, ini adalah Area Musiman Musim Dingin.

Periode musiman:

MUSIM DINGIN: 1 November hingga 31 Maret.

MUSIM PANAS: 1 April hingga 31 Oktober.

2) Laut Hitam.

Laut ini termasuk dalam Zona Musim Panas.

Namun, untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) dan di bawahnya, wilayah utara garis lintang 44°N

merupakan Area Musiman Musim Dingin.

Periode musiman:

MUSIM DINGIN: 1 Desember hingga 28/29 Februari.

MUSIM PANAS: 1 Maret hingga 30 November.

3) Mediterania.

Laut ini termasuk dalam Zona Musim Panas.

Namun, untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) dan kurang dari itu, wilayah yang dibatasi

— di utara dan barat oleh pantai Prancis dan Spanyol dan meridian bujur 30E dari pesisir Spanyol

hingga garis lintang 40°LU; di selatan sejajar garis lintang 40°LU dari garis bujur 3°BT ke pantai barat

Sardinia; di sebelah timur oleh pantai barat dan utara Sardinia dari garis lintang 40°LU sampai garis

bujur 9°BT, kemudian oleh meridian garis bujur 9°E ke pantai selatan Korsika, kemudian oleh pantai

barat dan utara Korsika sampai garis bujur 90E dan kemudian oleh garis rhumb ke Cape Sicie; adalah

Area Musiman Musim Dingin.

83
Periode musiman:

MUSIM DINGIN: 16 Desember hingga 15 Maret.

MUSIM PANAS: 16 Maret hingga 15 Desember.

4) Laut Jepang.

Laut di selatan garis lintang 50°N ini termasuk dalam Zona Musim Panas.

Namun, untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) dan di bawahnya, area antara garis

lintang 50°N dan garis rhumb dari pantai timur Korea pada garis lintang 38°LU ke pantai barat

Hokkaido, Jepang, pada garis lintang 43°12'N adalah Area Musiman Musim Dingin.

Periode musiman:

MUSIM DINGIN: 1 Desember hingga 28/29 Februari.

MUSIM PANAS: 1 Maret hingga 30 November.

Peraturan 52

Garis Beban Musim Dingin Atlantik Utara

Bagian Atlantik Utara sebagaimana dimaksud dalam Peraturan 40 (6) (Lampiran I) terdiri dari:

A) bagian dari Zona Musiman Musim Dingin Atlantik Utara II yang terletak di

antara meridian 15°B dan 50°B;

B) seluruh Zona Musiman Musim Dingin Atlantik Utara I, Kepulauan


Shetland dianggap berada di perbatasan.

84
85
Lampiran III

Sertifikat

SERTIFIKAT GARIS BEBAN INTERNASIONAL (1966)


(Segel resmi)

Dikeluarkan berdasarkan ketentuan International Convention on Load Lines, 1966, dibawah


kewenangan Pemerintah

(penunjukan resmi penuh negara)


......................................................................................................................................................

oleh(penunjukan resmi lengkap dari orang atau organisasi yang kompeten yang diakui berdasarkan
ketentuan Konvensi Internasional tentang Garis Muat, 1966)

......................................................................................................................................................

Nama Kapal Nomor Khas Pelabuhan Pendaftaran Panjang (L) sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 2(8)

atau Surat

Freeboard ditugaskan sebagai*: Jenis kapal

Sebuah kapal baru* Ketik 'A'*

Ketik 'B'*

Kapal yang ada* Ketik 'B' dengan pengurangan freeboard*

Ketik 'B' dengan peningkatan freeboard*

Freeboard dari garis dek Garis muat

Tropis . . . . mm (inci) (T) . . . . mm (inci) di atas (S)

Musim panas . . . . mm (inci) (S) Tepi atas garis melalui tengah ring
Musim dingin . . . . mm (inci) (W) . . . . mm (inci) di bawah (S)

Musim Dingin Atlantik Utara . . . . mm. (inci) (WNA) . . . . mm. (inci) di bawah (S)

Kayu tropis . . . . mm. (inci) (LT) . . . . mm. (inci) di atas (LS)

Musim panas kayu . . . . mm. (inci) (LS) . . . . mm. (inci) di atas (S)

Musim dingin kayu . . . . mm.(inci) (LW) . . . . mm. (inci) di bawah (LS)

Timber NorthAtlantic....mm.(inci) (LWNA) . . . . mm. (inci) di bawah (LS)

* Hapus apa pun yang tidak dapat diterapkan

Penyisihan air bersih untuk semua lambung timbul selain kayu .... mm. (inci). Untuk
balok kayu .... mm (inci).

86
Tepi atas garis geladak dari mana papan timbul ini diukur adalah .... mm (inci) . . . . . .
sisi dek.

Tanggal survei awal atau periodik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ini untuk menyatakan bahwa kapal ini telah disurvei dan bahwa lambung timbul telah
ditetapkan dan garis muat yang ditunjukkan di atas telah ditandai sesuai dengan Konvensi
Internasional tentang Garis Muat, 1966.

Sertifikat ini berlaku hingga . . . . . . . . . . . . . . . , tunduk pada inspeksi berkala sesuai


dengan Pasal 14(1)(c) Konvensi.
Isu di ................................................ ............................................................... ...................................

(Tempat penerbitan sertifikat)

..................... ............................................................................................................

(Tanggal pengeluaran) (Tanda tangan pejabat yang mengeluarkan sertifikat)

dan/atau

(Stempel otoritas penerbit)

Jika ditandatangani, paragraf berikut harus ditambahkan:

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa ia diberi kuasa oleh Pemerintah tersebut untuk mengeluarkan

sertifikat ini.

........................................................................................................ (Tanda tangan)

CATATAN:

1. Ketika kapal berangkat dari pelabuhan yang terletak di sungai atau perairan pedalaman, pemuatan yang lebih dalam harus

diizinkan sesuai dengan berat bahan bakar dan semua bahan lain yang diperlukan untuk konsumsi antara titik pemberangkatan

dan laut.

2. Ketika sebuah kapal berada di perairan tawar dengan kepadatan satuan, garis muatan yang sesuai dapat terendam

dengan jumlah kuota air tawar yang ditunjukkan di atas. Jika kerapatannya bukan satu, kelonggaran harus dibuat

sebanding dengan selisih antara 1,025 dan kerapatan sebenarnya.

Kebalikan dari sertifikat

87
Ini untuk menyatakan bahwa pada inspeksi berkala yang disyaratkan oleh Pasal 14 (1)
(c) Konvensi, kapal ini ditemukan memenuhi ketentuan Konvensi yang relevan.
Tempat ................................................. .. Tanggal ................

Tanda tangan dan/atau Meterai otoritas penerbit.

Tempat ................................................. .. Tanggal ................

Tanda tangan dan/atau Meterai otoritas penerbit.

Tempat ................................................. .. Tanggal ................

Tanda tangan dan/atau Meterai otoritas penerbit.

Tempat ................................................. .. Tanggal ................

Tanda tangan dan/atau Meterai otoritas penerbit.

Ketentuan Konvensi dipenuhi sepenuhnya oleh kapal ini, masa berlaku sertifikat ini,
sesuai dengan Pasal 19 (2) Konvensi, diperpanjang
hingga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tempat ................................................. .. Tanggal ................

Tanda tangan dan/atau Meterai otoritas penerbit.

88
SERTIFIKAT PEMBEBASAN GARIS BEBAN INTERNASIONAL
(Segel resmi)

Dikeluarkan berdasarkan ketentuan Konvensi Internasional tentang Garis Muat, 1966, di bawah
kewenangan Pemerintah RI
(penunjukan resmi penuh negara)
......................................................................................................................................................

oleh (penunjukan resmi penuh dari orang atau organisasi yang kompeten yang diakui berdasarkan
ketentuan Konvensi Internasional tentang Garis Muat, 1966)

.............................................................................................................................................

Nama Kapal Angka atau Huruf Khas Pelabuhan Pendaftaran

Ini untuk menyatakan bahwa kapal tersebut di atas dibebaskan dari ketentuan Konvensi
1966, di bawah kewenangan yang diberikan oleh Pasal 6 (2)/Pasal 6 (4)* Konvensi yang
disebutkan di atas.

Ketentuan Konvensi yang mengecualikan kapal berdasarkan Pasal 6(2) adalah:


......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Pelayaran yang diberikan pembebasan menurut Pasal 6(4) adalah :

Dari:................................................ ............................................................... ...............................................

Ke : ................................................ ............................................................... ..............................................

Kondisi, jika ada pengecualian diberikan berdasarkan Pasal 6 (2) atau Pasal 6 (4):

......................................................................................................................................................

* Hapus mana yang tidak berlaku

89
Sertifikat ini berlaku sampai dengan ............................................... ...................................
tunduk, jika perlu, untuk inspeksi berkala sesuai dengan Pasal 14 ( 1) (c) Konvensi.

Isu di ................................................ ............................................................... ..............................

(Tempat penerbitan sertifikat)

........................... .................................................................................................

(Tanggal pengeluaran) (Tanda tangan pejabat yang mengeluarkan sertifikat)

dan/atau

(Stempel otoritas penerbit)

Jika ditandatangani, paragraf berikut harus ditambahkan:

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa ia diberi kuasa oleh Pemerintah tersebut untuk mengeluarkan

sertifikat ini.

.................................................................

(Tanda tangan)

Kebalikan dari Sertifikat

Ini untuk menyatakan bahwa kapal ini terus memenuhi persyaratan di mana
pembebasan ini diberikan.
Tempat ................................................. .. Tanggal ................

Tanda tangan dan/atau Meterai otoritas penerbit.

Tempat ................................................. .. Tanggal ................

Tanda tangan dan/atau Meterai otoritas penerbit.

Tempat ................................................. .. Tanggal ................

Tanda tangan dan/atau Meterai otoritas penerbit.

Tempat ................................................. .. Tanggal ................

Tanda tangan dan/atau Meterai otoritas penerbit.

Kapal ini tetap memenuhi persyaratan-persyaratan di mana pembebasan ini diberikan dan
masa berlaku sertifikat ini, sesuai dengan Pasal 19 (4) (a) Konvensi, diperpanjang
hingga ........... ............................................................... ....................

Tempat ................................................. .. Tanggal ................

Tanda tangan dan/atau Meterai otoritas penerbit.

90

Anda mungkin juga menyukai