com
1966
Pemerintah Kontraktor,
BERKEINGINAN untuk menetapkan prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang seragam sehubungan dengan batas-batas yang dapat
dimuati kapal-kapal dalam pelayaran internasional dengan memperhatikan kebutuhan untuk melindungi jiwa dan harta benda di laut;
MENIMBANG bahwa tujuan ini paling baik dicapai dengan diadakannya suatu Konvensi;
Pasal 1
2) Pemerintah Penandatangan harus melakukan semua tindakan yang mungkin diperlukan untuk
Pasal 2
Definisi
1
4) “pelayaran internasional” berarti pelayaran laut dari suatu negara tempat Konvensi ini berlaku ke pelabuhan
di luar negara tersebut, atau sebaliknya. Untuk tujuan ini, setiap wilayah untuk hubungan internasional
yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Penandatangan atau yang untuknya Perserikatan Bangsa-
5) “Kapal penangkap ikan” adalah kapal yang digunakan untuk menangkap ikan, paus, anjing laut, anjing laut atau sumber
6) “Kapal baru” berarti sebuah kapal yang lunasnya telah diletakkan, atau berada pada tahap konstruksi
yang serupa, pada atau setelah tanggal mulai berlakunya Konvensi ini untuk setiap Pemerintah
Penandatangan.
8) “Panjang” berarti 96 persen dari panjang total pada garis air pada 85 persen dari kedalaman
cetakan terkecil yang diukur dari bagian atas lunas, atau panjang dari sisi depan batang ke
sumbu batang kemudi di permukaan air itu, jika itu lebih besar. Pada kapal yang dirancang
dengan garu lunas, garis air yang diukur panjangnya harus sejajar dengan garis air yang
dirancang.
Pasal 3
Ketentuan Umum
1) Tidak ada kapal yang tunduk pada Konvensi ini yang akan melanjutkan pelayaran
internasional setelah tanggal berlakunya Konvensi ini kecuali telah disurvei,
ditandai dan dilengkapi dengan Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) atau, jika
sesuai, Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional sesuai dengan ketentuan
Konvensi ini.
2) Tidak ada ketentuan dalam Konvensi ini yang dapat mencegah suatu Pemerintah untuk menetapkan lambung timbul
yang lebih besar daripada lambung timbul minimum yang ditentukan sesuai dengan Lampiran I.
Pasal 4
Aplikasi
2
1) Konvensi ini berlaku untuk:
Penandatangan;
C) kapal-kapal yang tidak terdaftar yang mengibarkan bendera suatu Negara, yang Pemerintahnya merupakan
3) Peraturan yang tercantum dalam Lampiran I berlaku khusus untuk kapal baru.
4) Kapal-kapal yang ada yang tidak sepenuhnya memenuhi persyaratan Peraturan yang tercantum dalam Lampiran I
atau bagiannya harus memenuhi setidaknya persyaratan terkait yang lebih rendah seperti yang diterapkan oleh
Administrasi pada kapal-kapal dalam pelayaran internasional sebelum pemberlakuan Konvensi ini ; dalam hal
apa pun kapal semacam itu tidak perlu menambah lambung timbul mereka.
Untuk mengambil manfaat dari setiap pengurangan lambung timbul dari yang ditetapkan
sebelumnya, kapal-kapal yang ada harus memenuhi semua persyaratan Konvensi ini.
5) Peraturan yang tercantum dalam Lampiran II berlaku untuk kapal baru dan yang sudah ada yang
Pasal 5
Pengecualian
A) kapal perang;
3
2) Tidak ada ketentuan di sini yang berlaku untuk kapal yang semata-mata berlayar:
A) Danau Besar Amerika Utara dan Sungai St. Lawrence sejauh timur, sebagai garis
rhumb yang ditarik dari Cap des Rosiers ke West Point, Pulau Anticosti, dan, di
sisi utara Pulau Anticosti, meridian garis bujur 63° B;
B) Laut Kaspia;
C) Sungai Plate, Parana dan Uruguay sejauh timur seperti garis rhumb yang ditarik antara
Pasal 6
Pengecualian
1) Kapal-kapal yang sedang melakukan pelayaran internasional antara pelabuhan-pelabuhan yang berdekatan dari
dua atau lebih Negara dapat dikecualikan oleh Administrasi dari ketentuan-ketentuan Konvensi ini, selama
kapal-kapal tersebut tetap terlibat dalam pelayaran-pelayaran tersebut, jika Pemerintah Negara-negara
tersebut dalam di mana pelabuhan-pelabuhan tersebut terletak harus dipuaskan bahwa sifat atau kondisi
pelayaran antara pelabuhan-pelabuhan tersebut membuatnya tidak masuk akal atau tidak praktis untuk
menerapkan ketentuan-ketentuan Konvensi ini pada kapal-kapal yang sedang melakukan pelayaran tersebut.
2) Administrasi dapat mengecualikan setiap kapal yang memiliki ciri-ciri jenis baru dari salah satu
ketentuan Konvensi ini yang penerapannya dapat secara serius menghambat penelitian
keselamatan, yang menurut pendapat Administrasi itu, cukup untuk layanan yang dimaksudkan dan
sedemikian rupa untuk menjamin keselamatan kapal secara keseluruhan dan yang dapat diterima
3) Administrasi yang mengizinkan pengecualian berdasarkan ayat (1) dan (2) Pasal ini harus
menyampaikan kepada Organisasi Konsultasi Maritim Antar-Pemerintah (selanjutnya
disebut Organisasi) hal-hal yang sama dan alasan-alasan yang karenanya Organisasi harus
diedarkan ke Kontraktor Pemerintah untuk informasi mereka.
4) Sebuah kapal yang biasanya tidak melakukan pelayaran internasional tetapi, dalam keadaan
luar biasa, diharuskan untuk melakukan satu pelayaran internasional dapat dibebaskan
oleh Administrasi dari salah satu persyaratan Konvensi ini, asalkan kapal tersebut
4
memenuhi persyaratan keselamatan yang, menurut pendapat Administrasi itu, cukup
untuk pelayaran yang akan dilakukan oleh kapal.
Pasal 7
Keadaan Kahar
1) Kapal yang tidak tunduk pada ketentuan-ketentuan Konvensi ini pada saat keberangkatannya dalam
suatu pelayaran tidak akan tunduk pada ketentuan-ketentuan tersebut karena penyimpangan dari
pelayaran yang dimaksudkan karena tekanan cuaca atau sebab-sebab lain dariforce majeure.
mempertimbangkan dengan semestinya setiap penyimpangan atau keterlambatan yang disebabkan oleh setiap kapal
Pasal 8
Setara
1) Pemerintah dapat mengizinkan pemasangan, bahan, peralatan atau aparatus, atau ketentuan
lain yang harus dibuat di kapal, selain yang disyaratkan oleh Konvensi ini, jika dipenuhi melalui
uji coba atau sebaliknya bahwa pemasangan tersebut , bahan, alat atau aparatus, atau
2) Administrasi yang mengizinkan pemasangan, bahan, alat atau aparatus, atau ketentuan, selain yang
disyaratkan oleh Konvensi ini, harus menyampaikan kepada Organisasi untuk diedarkan kepada
dilakukan.
Pasal 9
5
1) Tidak ada ketentuan dalam Konvensi ini yang dapat mencegah suatu Administrasi untuk membuat persetujuan
khusus untuk tujuan percobaan sehubungan dengan kapal yang mana Konvensi tersebut berlaku.
2) Suatu Administrasi yang membuat persetujuan tersebut harus menyampaikan kepada Organisasi untuk diedarkan
Pasal 10
1) Kapal yang mengalami perbaikan, pengubahan, modifikasi dan perlengkapan yang berhubungan dengan itu harus tetap
memenuhi sekurang-kurangnya persyaratan-persyaratan yang berlaku sebelumnya untuk kapal itu. Sebuah kapal
yang ada dalam kasus seperti itu, sebagai aturan, tidak boleh memenuhi persyaratan untuk kapal baru pada tingkat
2) Perbaikan, pengubahan dan modifikasi karakter utama dan perlengkapan yang terkait dengannya
harus memenuhi persyaratan untuk kapal baru sejauh yang dianggap wajar dan dapat dilakukan
oleh Administrasi.
Pasal 11
1) Sebuah kapal dimana Konvensi ini berlaku harus memenuhi persyaratan yang berlaku untuk kapal
2) Sebuah pelabuhan yang berada pada garis batas antara dua zona atau area harus dianggap berada di
dalam zona atau area dari atau tempat kapal tiba atau berangkat.
Pasal 12
Perendaman
1) Kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat (2) dan (3) pasal ini, garis muat yang sesuai
pada sisi kapal yang sesuai dengan musim dalam setahun dan zona atau daerah di mana
6
kapal tidak boleh ditenggelamkan sewaktu-waktu pada saat kapal melaut, selama pelayaran atau pada saat
kedatangan.
2) Ketika sebuah kapal berada di perairan tawar dengan kerapatan satu garis muat yang sesuai dapat
terendam dengan jumlah tunjangan air tawar yang ditunjukkan pada International Load Line
Certificate (1966). Jika kerapatannya bukan satu, kelonggaran harus dibuat sebanding dengan
3) Ketika kapal berangkat dari pelabuhan yang terletak di sungai atau perairan pedalaman, pemuatan yang
lebih dalam harus diizinkan sesuai dengan berat bahan bakar dan semua bahan lain yang diperlukan
Pasal 13
Konvensi ini dan pemberian pengecualian daripadanya, harus dilakukan oleh pejabat Pemerintah.
Akan tetapi, Pemerintah dapat mempercayakan survei, inspeksi dan penandaan baik kepada
surveyor yang ditunjuk untuk tujuan tersebut atau kepada organisasi yang diakui olehnya. Dalam
setiap kasus Administrasi yang bersangkutan sepenuhnya menjamin kelengkapan dan efisiensi
Pasal 14
1) Kapal harus tunduk pada survei dan inspeksi yang ditentukan di bawah ini:
7
B) Suatu survei berkala dengan selang waktu yang ditentukan oleh Pemerintah,
tetapi tidak lebih dari lima tahun, yang harus sedemikian rupa untuk
memastikan bahwa struktur, peralatan, susunan, bahan dan ukuran
sepenuhnya sesuai dengan persyaratan Konvensi ini.
C) Inspeksi berkala dalam waktu tiga bulan setiap tanggal ulang tahun sertifikat,
untuk memastikan bahwa perubahan belum dilakukan pada lambung atau
bangunan atas yang akan mempengaruhi perhitungan yang menentukan posisi
garis muatan dan untuk memastikan pemeliharaan dalam kondisi efektif
perlengkapan dan peralatan untuk:
i) perlindungan bukaan;
2) Inspeksi berkala sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)(c) Pasal ini harus disahkan pada Sertifikat
Garis Muat Internasional (1966) atau pada Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional
yang dikeluarkan untuk kapal yang dikecualikan berdasarkan ayat (2) Pasal 6 Konvensi ini.
Pasal 15
Setelah setiap survey kapal menurut Pasal 14 telah diselesaikan, tidak boleh ada perubahan yang
dilakukan dalam struktur, perlengkapan, susunan, bahan atau ukuran yang dicakup oleh survey,
Pasal 16
Penerbitan Sertifikat
8
1) Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) harus diterbitkan untuk setiap kapal yang
telah disurvei dan ditandai sesuai dengan Konvensi ini.
2) Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional harus diterbitkan untuk setiap kapal yang telah
diberikan pengecualian berdasarkan dan sesuai dengan ayat (2) atau (4) Pasal 6.
3) Sertifikat tersebut akan dikeluarkan oleh Pemerintah atau oleh setiap orang atau organisasi yang diberi wewenang
olehnya. Dalam setiap kemudahan, Administrasi memikul tanggung jawab penuh atas sertifikat tersebut.
4) Menyimpang dari ketentuan lain dari Konvensi ini, setiap sertifikat garis muat internasional yang
berlaku pada saat Konvensi ini berlaku untuk Pemerintah Negara yang benderanya dikibarkan
oleh kapal tersebut akan tetap berlaku selama dua tahun atau sampai habis masa berlakunya. ,
mana yang lebih dulu. Setelah itu, International Load Line Certificate (1966) akan dibutuhkan.
Pasal 17
memerintahkan suatu kapal untuk disurvei dan, jika puas bahwa ketentuan-ketentuan Konvensi ini
dipenuhi, akan menerbitkan atau mengizinkan dikeluarkannya suatu Sertifikat Garis Muat
2) Salinan sertifikat, salinan laporan survei yang digunakan untuk menghitung lambung timbul,
dan salinan perhitungan harus disampaikan sedini mungkin kepada Pemerintah yang
meminta.
3) Sertifikat yang dikeluarkan harus berisi pernyataan yang menyatakan bahwa sertifikat tersebut telah dikeluarkan
atas permintaan Pemerintah Negara yang bendera kapalnya sedang atau akan berkibar dan memiliki kekuatan
yang sama serta mendapat pengakuan yang sama sebagai sertifikat yang diterbitkan berdasarkan Pasal 16.
4) Tidak ada Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) yang akan diterbitkan untuk kapal yang mengibarkan bendera
9
Pasal 18
Bentuk Sertifikat
1) Sertifikat dibuat dalam bahasa resmi atau bahasa negara penerbit. Jika bahasa yang
digunakan bukan bahasa Inggris atau bahasa Prancis, teks harus menyertakan terjemahan
ke dalam salah satu bahasa tersebut.
2) Bentuk sertifikat harus sesuai dengan model yang diberikan dalam Lampiran III. Susunan bagian
cetakan dari setiap sertifikat model harus direproduksi secara tepat dalam setiap sertifikat yang
Pasal 19
Durasi Sertifikat
1) Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) harus diterbitkan untuk jangka waktu yang ditentukan oleh
Pemerintah, yang tidak boleh lebih dari lima tahun sejak tanggal penerbitan.
2) Jika, setelah survei berkala sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)(b) Pasal 14, sertifikat baru tidak
dapat diterbitkan untuk kapal sebelum berakhirnya sertifikat yang semula diterbitkan, orang
atau organisasi yang melakukan survei dapat memperpanjang validitas sertifikat asli untuk
jangka waktu yang tidak lebih dari lima bulan. Perpanjangan ini harus disahkan pada sertifikat,
dan harus diberikan hanya jika tidak ada perubahan dalam struktur, perlengkapan,
3) Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) akan dibatalkan oleh Administrasi jika
salah satu keadaan berikut terjadi:
B) perlengkapan dan peralatan yang disebutkan dalam sub-ayat (c) ayat (1)
Pasal 14 tidak terpelihara dalam kondisi efektif;
10
D) kekuatan struktural kapal diturunkan sedemikian rupa sehingga kapal tidak
aman.
4)
A) Jangka waktu Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional yang dikeluarkan oleh suatu
Administrasi untuk kapal yang dikecualikan berdasarkan ayat (2) Pasal 6 tidak boleh lebih dari
lima tahun sejak tanggal penerbitan. Sertifikat tersebut tunduk pada prosedur pembaharuan,
pengesahan dan pembatalan yang serupa dengan yang disediakan untuk Sertifikat Garis
B) Jangka waktu Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional yang diterbitkan untuk kapal
yang dikecualikan berdasarkan ayat (4) Pasal 6 akan dibatasi untuk pelayaran tunggal yang
diterbitkannya.
5) Suatu sertifikat yang diterbitkan untuk suatu kapal oleh suatu Administrasi akan berhenti berlaku pada saat
Pasal 20
Penerimaan Sertifikat
Sertifikat-sertifikat yang diterbitkan di bawah wewenang Pemerintah Penandatangan sesuai dengan Konvensi
ini harus diterima oleh Pemerintah Penandatangan lainnya dan dianggap untuk semua tujuan yang dicakup
oleh Konvensi ini memiliki kekuatan yang sama dengan sertifikat-sertifikat yang diterbitkan oleh mereka.
Pasal 21
Kontrol
1) Kapal-kapal yang memiliki sertifikat yang diterbitkan berdasarkan Pasal 16 atau Pasal 17, ketika berada di
pelabuhan-pelabuhan Negara Penandatangan lainnya, harus diawasi oleh petugas yang diberi wewenang
oleh Pemerintah tersebut. Negara-negara Peserta harus memastikan bahwa kendali tersebut
dilaksanakan sejauh wajar dan dapat dipraktikkan dengan maksud untuk memverifikasi bahwa ada
sertifikat yang sah di atas kapal berdasarkan Konvensi ini. Jika ada Garis Muat Internasional yang valid
11
Certificate (1966) di atas kapal, pengawasan tersebut harus dibatasi untuk tujuan
menentukan bahwa:
C) kapal tidak diubah secara material sehubungan dengan hal-hal yang diatur dalam sub-
ayat (a) dan (b) ayat (3) Pasal 19 sehingga kapal secara nyata tidak layak untuk
Jika di atas kapal terdapat Sertifikat Pengecualian Garis Muat Internasional yang masih berlaku, pengawasan
tersebut harus dibatasi untuk tujuan menentukan bahwa syarat-syarat yang ditetapkan dalam sertifikat itu telah
dipenuhi.
2) Jika pengawasan tersebut dilaksanakan berdasarkan sub-paragraf (c) ayat (1) Pasal ini, hal itu hanya akan
dilaksanakan sejauh mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa kapal tidak akan berlayar sampai dapat
3) Dalam hal pengawasan yang diatur dalam Pasal ini menimbulkan intervensi dalam bentuk apapun,
petugas yang melakukan pengawasan tersebut harus segera memberitahukan secara tertulis
kepada Konsul atau perwakilan diplomatik Negara yang bendera kapalnya berkibar tentang
Pasal 22
Keistimewaan
Keistimewaan Konvensi ini tidak dapat diklaim demi kepentingan kapal mana pun kecuali kapal tersebut
Pasal 23
Korban
1) Setiap Administrasi berjanji untuk melakukan penyelidikan terhadap setiap korban yang terjadi pada
kapal yang menjadi tanggung jawabnya dan yang tunduk pada ketentuan-ketentuan ini.
12
Konvensi ketika menilai bahwa penyelidikan semacam itu dapat membantu dalam menentukan
2) Setiap Negara Penandatangan berjanji untuk memberikan informasi yang relevan kepada Organisasi mengenai
temuan-temuan penyelidikan tersebut. Tidak ada laporan atau rekomendasi dari Organisasi yang didasarkan
pada informasi tersebut yang mengungkapkan identitas atau kewarganegaraan kapal yang bersangkutan atau
dengan cara apapun menetapkan atau menyiratkan tanggung jawab atas kapal atau orang manapun.
Pasal 24
1) Semua perjanjian, konvensi dan pengaturan lain yang berkaitan dengan masalah garis muat
yang saat ini berlaku antara Pemerintah Pihak Konvensi ini akan terus berlaku penuh dan
lengkap selama ketentuannya mengenai:
B) kapal yang kepadanya Konvensi ini berlaku, sehubungan dengan hal-hal yang belum
Pasal 25
Apabila sesuai dengan Konvensi ini peraturan-peraturan khusus dibuat dengan kesepakatan di antara semua atau
Pasal 26
13
Komunikasi Informasi
Organisasi:
A) jumlah yang cukup dari spesimen sertifikat mereka yang diterbitkan berdasarkan
C) daftar lembaga non-pemerintah yang diberi wewenang untuk bertindak atas nama
Peserta.
2) Setiap Pemerintah Penandatangan setuju untuk membuat standar kekuatannya tersedia bagi setiap Pemerintah
Pasal 27
1) Konvensi ini akan tetap terbuka untuk penandatanganan selama tiga bulan sejak
tanggal 5 April 1966 dan selanjutnya akan tetap terbuka untuk aksesi. Pemerintah
Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau Badan Khusus, atau Badan Energi
Atom Internasional, atau pihak Statuta Mahkamah Internasional dapat menjadi pihak
Konvensi dengan:
C) pencapaian.
2) Penerimaan atau aksesi akan berlaku dengan penyimpanan instrumen penerimaan atau aksesi pada
Organisasi yang akan menginformasikan kepada semua Pemerintah yang telah menandatangani
Konvensi atau mengaksesi setiap penerimaan atau aksesi baru dan tanggal penyimpanannya.
14
Pasal 28
Mulai berlaku
1) Konvensi ini mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal tidak kurang dari lima belas pemerintah
Negara, termasuk tujuh masing-masing dengan tidak kurang dari satu juta tonase kotor pelayaran,
telah menandatangani tanpa syarat mengenai penerimaan atau instrumen penerimaan yang
disimpan atau aksesi sesuai dengan Pasal 27. Organisasi harus menginformasikan kepada semua
Pemerintah yang telah menandatangani atau mengaksesi Konvensi ini tentang tanggal mulai
Pasal 29
Amandemen
1) Konvensi ini dapat diamandemen atas usulan Pemerintah Penandatangan dengan salah
satu prosedur yang ditentukan dalam Pasal ini.
15
A) Atas permintaan suatu Pemerintah Penandatangan, setiap amandemen yang diusulkan olehnya
pada Konvensi ini harus disampaikan oleh Organisasi kepada semua Pemerintah Penandatangan
B) Setiap amandemen tersebut akan mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal
penerimaannya oleh semua Pemerintah Penandatangan kecuali tanggal yang lebih awal
penolakannya atas amandemen Organisasi dalam waktu tiga tahun sejak komunikasi
pertamanya oleh yang terakhir akan dianggap telah menerima amandemen tersebut.
C) Setiap amandemen yang diusulkan akan dianggap ditolak jika tidak diterima
berdasarkan sub-paragraf (b) dari paragraf ini dalam waktu tiga tahun setelah pertama
olehnya terhadap Konvensi ini akan dipertimbangkan dalam Organisasi. Jika diadopsi oleh
mayoritas dua pertiga dari mereka yang hadir dan memberikan suara dalam Komite
semua Anggota Organisasi dan semua Pemerintah Penandatangan setidaknya enam bulan
B) Jika disetujui oleh dua pertiga mayoritas dari mereka yang hadir dan memberikan suara di
C) Amandemen tersebut akan mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal
amandemen tersebut.
D) Majelis, dengan mayoritas dua pertiga dari mereka yang hadir dan memberikan suara,
termasuk dua pertiga dari Pemerintah diwakili pada Komite Keselamatan Maritim dan
hadir dan memberikan suara di Majelis, dapat mengusulkan suatu keputusan pada saat
16
yang tidak menerima amandemen tersebut dalam jangka waktu dua belas bulan
setelah berlakunya, akan berhenti menjadi pihak Konvensi ini setelah
berakhirnya jangka waktu tersebut. Penentuan ini tunduk pada penerimaan
sebelumnya dari dua pertiga dari Pemerintah Penandatangan Konvensi ini.
e) Tidak ada dalam ayat ini yang dapat mencegah Pemerintah Penandatangan yang
Konvensi ini untuk sewaktu-waktu mengambil tindakan alternatif yang dianggap perlu
B) Setiap amandemen yang diadopsi oleh konferensi tersebut oleh dua pertiga mayoritas dari mereka
yang hadir dan memberikan suara dari Pemerintah Penandatangan harus dikomunikasikan oleh
C) Amandemen tersebut akan mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal
amandemen tersebut.
D) Dengan mayoritas dua pertiga dari mereka yang hadir dan memberikan suara, suatu konferensi
yang diadakan berdasarkan sub-ayat (a) dapat menentukan pada saat pengesahannya bahwa
suatu amandemen bersifat sedemikian penting sehingga setiap Pemerintah Penandatangan yang
membuat pernyataan berdasarkan sub- ayat (c), dan yang tidak menerima amandemen tersebut
dalam jangka waktu dua belas bulan setelah berlakunya, akan berhenti menjadi Pihak Konvensi ini
5) Setiap amandemen Konvensi ini yang dibuat berdasarkan Pasal ini yang berkaitan dengan
struktur kapal hanya berlaku untuk kapal yang lunasnya diletakkan, atau yang berada pada
tahap konstruksi yang serupa, pada atau setelah tanggal amandemen mulai berlaku.
17
6) Organisasi harus menginformasikan kepada semua Pemerintah Penandatangan setiap amandemen
yang mulai berlaku berdasarkan Pasal ini, bersama dengan tanggal berlakunya setiap amandemen
tersebut.
7) Setiap penerimaan atau pernyataan berdasarkan Pasal ini harus dibuat dengan suatu pemberitahuan tertulis
kepada Organisasi yang akan memberitahu semua Pemerintah Penandatangan mengenai penerimaan atau
pernyataan tersebut.
Pasal 30
Pengaduan
1) Konvensi ini dapat dibatalkan oleh setiap Pemerintah Penandatangan setiap saat
setelah lewat waktu lima tahun sejak tanggal Konvensi mulai berlaku bagi Pemerintah
tersebut.
2) Penarikan diri akan diberlakukan dengan pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada Organisasi yang akan
menginformasikan kepada semua Pemerintah Penandatangan lainnya tentang setiap pemberitahuan yang diterima
3) Penarikan diri akan berlaku satu tahun, atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 31
Penangguhan
1) Dalam hal permusuhan atau keadaan luar biasa lainnya yang mempengaruhi kepentingan vital suatu
menangguhkan pelaksanaan seluruh atau sebagian dari Konvensi ini. Pemerintah yang menangguhkan
2) Penangguhan demikian tidak menghilangkan hak kontrol Pemerintah Penandatangan lainnya berdasarkan
Konvensi ini atas kapal-kapal Pemerintah penangguhan ketika kapal-kapal tersebut berada di pelabuhan
mereka.
18
3) Pemerintah yang menangguhkan dapat sewaktu-waktu menghentikan penangguhan tersebut dan harus segera
4) Organisasi harus memberitahu semua Pemerintah Penandatangan tentang penangguhan atau pengakhiran
Pasal 32
Wilayah
1)
A) Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam hal di mana mereka adalah penguasa administrasi suatu
wilayah, atau setiap Pemerintah Penandatangan yang bertanggung jawab atas hubungan
internasional suatu wilayah, harus sesegera mungkin berkonsultasi dengan wilayah tersebut
dalam upaya untuk memperluas Konvensi ini ke wilayah itu dan dapat sewaktu-waktu dengan
pemberitahuan tertulis kepada Organisasi menyatakan bahwa Konvensi ini akan diperluas ke
wilayah tersebut.
B) Konvensi ini, sejak tanggal penerimaan pemberitahuan atau dari tanggal lain yang
dalamnya.
2)
membuat pernyataan berdasarkan sub-paragraf (a) ayat (1) Pasal ini, setiap saat setelah
berakhirnya jangka waktu lima tahun sejak tanggal Konvensi tersebut dibuat. diperluas
menyatakan bahwa Konvensi ini akan berhenti meluas ke wilayah mana pun yang
B) Konvensi ini akan berhenti berlaku untuk setiap wilayah yang disebutkan dalam pemberitahuan
tersebut satu tahun, atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana ditentukan di dalamnya,
19
pengakhiran perpanjangan tersebut berdasarkan ketentuan ayat (2), yang menyatakan dalam setiap
kasus tanggal dari mana Konvensi ini telah atau akan berhenti diperpanjang.
Pasal 33
Registrasi
1) Konvensi ini akan disimpan pada Organisasi dan Sekretaris Jenderal Organisasi harus
mengirimkan salinan aslinya yang disahkan kepada semua Pemerintah Penandatangan
dan kepada semua Pemerintah yang menyetujui Konvensi ini.
2) Segera setelah Konvensi ini mulai berlaku, Konvensi ini harus didaftarkan oleh
Organisasi sesuai dengan Pasal 102 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pasal 34
Bahasa
Konvensi ini dibuat dalam satu salinan dalam bahasa Inggris dan Perancis, kedua teks tersebut sama-
sama otentik. Terjemahan resmi dalam bahasa Rusia dan Spanyol harus disiapkan dan disimpan dengan
SEBAGAI KESAKSIAN OLEH KARENA ITU, yang bertanda tangan di bawah ini yang diberi wewenang penuh oleh
20
Lampiran I
Bab I
UMUM
Peraturan mengasumsikan bahwa sifat dan penyimpanan muatan, ballast, dll., sedemikian rupa untuk
menjamin stabilitas kapal yang memadai dan menghindari tekanan struktural yang berlebihan.
Regulasi juga mengasumsikan bahwa jika ada persyaratan internasional yang berkaitan dengan
Peraturan 1
Kekuatan Lambung
Badan Pemerintah harus memastikan bahwa kekuatan struktur umum lambung cukup untuk
sarat yang sesuai dengan lambung timbul yang ditetapkan. Kapal yang dibangun dan
dipelihara sesuai dengan persyaratan dari badan klasifikasi yang diakui oleh Pemerintah dapat
dianggap memiliki kekuatan yang memadai.
Peraturan 2
Aplikasi
1) Kapal dengan alat penggerak mekanis atau korek api, tongkang atau kapal lain
tanpa alat penggerak independen, harus diberi lambung timbul sesuai dengan
ketentuan Peraturan 1-40 termasuk Lampiran ini.
2) Kapal yang mengangkut kargo geladak kayu dapat ditugaskan, selain lambung timbul yang
ditentukan dalam ayat (1) Regulasi ini, lambung timbul kayu sesuai dengan ketentuan
Peraturan 41-45 termasuk Lampiran ini.
21
3) Kapal-kapal yang dirancang untuk membawa layar, baik sebagai satu-satunya alat pendorong atau
sebagai alat tambahan, dan kapal tunda, harus diberi lambung timbul sesuai dengan ketentuan
Peraturan 1–40 termasuk Lampiran ini. Freeboard tambahan tersebut harus diwajibkan
4) Kapal dari kayu atau konstruksi komposit, atau dari bahan lain yang penggunaannya telah disetujui
oleh Badan Pemerintah, atau kapal yang fitur konstruksinya sedemikian rupa sehingga membuat
penerapan ketentuan Lampiran ini tidak masuk akal atau tidak dapat dilaksanakan, harus diberi
5) Peraturan 10-26 termasuk Lampiran ini wajib berlaku untuk setiap kapal yang diberi lambung
timbul minimum. Relaksasi dari persyaratan ini dapat diberikan kepada kapal yang diberi
lambung timbul lebih besar dari minimum dengan syarat bahwa Pemerintah puas dengan
Peraturan 3
1) Panjang. Panjang (L) harus diambil sebagai 96 persen dari panjang total pada garis air pada 85 persen
dari kedalaman cetakan terkecil yang diukur dari bagian atas lunas, atau sebagai panjang dari sisi
depan batang ke sumbu stok kemudi di permukaan air itu, jika itu lebih besar. Pada kapal yang
dirancang dengan garu lunas, garis air yang diukur panjangnya harus sejajar dengan garis air yang
dirancang.
2) Tegak Lurus. Garis tegak lurus depan dan belakang harus diambil pada ujung depan dan
belakang panjang (L). Garis tegak lurus ke depan harus berimpit dengan sisi depan batang
pada garis air yang panjangnya diukur.
3) Di tengah kapal. Bagian tengah kapal berada di bagian tengah panjang (L).
4) Luas. Kecuali ditentukan lain secara tegas, lebar (B) adalah lebar maksimum kapal, diukur
dari tengah kapal ke garis cetakan rangka kapal dengan cangkang logam dan ke
permukaan luar lambung kapal dengan cangkang dari materi lainnya.
5) Kedalaman Dibentuk
22
A) Kedalaman cetakan adalah jarak vertikal yang diukur dari bagian atas
lunas ke bagian atas balok geladak lambung timbul di samping. Di kapal
kayu dan komposit, jarak diukur dari tepi bawah rabbet lunas. Jika bentuk
di bagian bawah bagian tengah kapal berkarakter berongga, atau di
mana garboard tebal dipasang, jarak diukur dari titik di mana garis datar
dasar berlanjut ke dalam memotong sisi lunas.
B) Pada kapal yang memiliki gunwale bundar, kedalaman cetakan harus diukur sampai titik
perpotongan antara garis cetak geladak dan pelat lambung samping, garis memanjang
C) Bila geladak lambung timbul diinjak dan bagian geladak yang dinaikkan memanjang di
atas titik di mana kedalaman cetakan akan ditentukan, kedalaman cetakan harus diukur
ke garis referensi yang memanjang dari bagian bawah geladak sepanjang garis sejajar
B) Kedalaman untuk lambung timbul (D) pada kapal yang memiliki gunwale bundar dengan radius lebih dari
4 persen lebarnya (B) atau memiliki sisi atas dengan bentuk yang tidak biasa adalah kedalaman lambung
timbul dari kapal yang memiliki bagian tengah kapal dengan sisi atas vertikal dan dengan putaran balok
yang sama dan luas penampang sisi atas sama dengan yang disediakan oleh penampang tengah kapal
sebenarnya.
t adalah volume perpindahan cetakan kapal, tidak termasuk bossing, di kapal dengan cangkang
logam, dan adalah volume perpindahan ke permukaan luar lambung di kapal dengan cangkang dari
bahan lain, keduanya diambil di draf cetakan d1; dan dimana d1adalah 85 persen dari kedalaman
23
8) papan tulis. Freeboard yang ditetapkan adalah jarak yang diukur secara vertikal ke bawah di
tengah kapal dari tepi atas garis geladak ke tepi atas garis muatan terkait.
9) Dek Freeboard. Geladak lambung timbul biasanya adalah geladak lengkap paling atas yang terpapar
cuaca dan laut, yang memiliki sarana permanen untuk menutup semua bukaan di bagian cuacanya,
dan di bawahnya semua bukaan di sisi kapal dilengkapi dengan sarana penutup kedap air
permanen. Pada kapal yang memiliki geladak lambung timbul yang tidak menerus, garis terbawah
dari geladak terbuka dan kelanjutan dari garis itu yang sejajar dengan bagian atas geladak
dianggap sebagai geladak lambung timbul. Atas pilihan pemilik dan tunduk pada persetujuan
Badan Pemerintah, suatu geladak bawah dapat ditetapkan sebagai geladak lambung timbul asalkan
geladak tersebut lengkap dan permanen yang menyambung ke arah depan dan belakang sekurang-
kurangnya antara ruang mesin dan sekat puncak dan lintas terus menerus. Ketika geladak bawah
ini diinjak, garis terbawah dari geladak dan kelanjutan dari garis itu sejajar dengan bagian atas
geladak dianggap sebagai geladak lambung timbul. Ketika geladak bawah ditetapkan sebagai
geladak lambung timbul, bagian lambung yang memanjang di atas geladak lambung timbul
10) Superstruktur
A) Struktur atas adalah struktur geladak di geladak lambung timbul, memanjang dari
sisi ke sisi kapal atau dengan pelat sisi tidak berada di dalam pelat cangkang lebih
dari 4 persen lebarnya (B). Dek seperempat yang ditinggikan dianggap sebagai
superstruktur.
ii) bukaan akses, jika ada, pada sekat yang dilengkapi dengan pintu yang sesuai
iii) semua bukaan lain di sisi atau ujung bangunan atas dilengkapi dengan sarana
Jembatan atau poop tidak boleh dianggap tertutup kecuali akses disediakan
bagi awak kapal untuk mencapai mesin dan ruang kerja lain di dalam
superstruktur ini dengan sarana alternatif yang tersedia setiap saat ketika
bukaan sekat ditutup.
24
C) Ketinggian bangunan atas adalah ketinggian vertikal terkecil yang diukur pada sisi dari
puncak balok geladak bangunan atas sampai puncak balok geladak lambung timbul.
11) Kapal Flush Deck. Kapal geladak rata adalah kapal yang tidak memiliki bangunan atas di geladak lambung timbul.
12) Kedap cuaca. Kedap cuaca artinya dalam kondisi laut apapun air tidak akan tembus ke dalam kapal.
Peraturan 4
Garis Dek
Garis dek adalah garis horizontal dengan panjang 300 milimeter (12 inci) dan lebar 25
milimeter (1 inci). Itu harus ditandai di tengah kapal pada setiap sisi kapal, dan tepi atasnya
biasanya harus melewati titik di mana sambungan ke luar dari permukaan atas geladak
lambung timbul memotong permukaan luar cangkang (seperti yang diilustrasikan dalam
Gambar 1), asalkan bahwa garis geladak dapat ditempatkan dengan mengacu pada titik tetap
lain di kapal dengan syarat bahwa lambung timbul juga diperbaiki. Lokasi titik acuan dan
identifikasi geladak lambung timbul dalam semua hal harus ditunjukkan pada International
Load Line Certificate (1966).
25
Gambar 1. Garis Dek
Peraturan 5
Tanda Garis Beban harus terdiri dari sebuah cincin dengan diameter luar 300 milimeter (12 inci) dan
lebar 25 milimeter (1 inci) yang berpotongan dengan garis horizontal dengan panjang 450 milimeter (18
inci) dan lebar 25 milimeter (1 inci). , tepi atas yang melewati pusat cincin. Bagian tengah ring harus
ditempatkan di tengah kapal dan pada jarak yang sama dengan freeboard musim panas yang ditentukan
diukur secara vertikal di bawah tepi atas garis geladak (seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2).
Gbr. 2. Garis Muat Tanda dan garis yang akan digunakan dengan tanda ini
Peraturan 6
26
1) Garis yang menunjukkan garis beban yang ditetapkan sesuai dengan Peraturan ini harus berupa garis
mendatar dengan panjang 230 milimeter (9 inci) dan lebarnya 25 milimeter (1 inci) yang memanjang
ke depan, kecuali dinyatakan lain secara tegas, dan pada sudut siku-siku ke, garis vertikal dengan
lebar 25 milimeter (1 inci) yang ditandai pada jarak 540 milimeter (21 inci) di depan pusat cincin
A) Garis Beban Musim Panas ditunjukkan oleh tepi atas garis yang melewati
pusat ring dan juga garis bertanda S.
B) Garis Beban Musim Dingin ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda W.
C) Garis Beban Atlantik Utara Musim Dingin ditunjukkan oleh tepi atas garis
bertanda WNA.
e) Garis Beban Air Tawar di musim panas ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda F.
Garis Beban Air Tawar di musim panas ditandai di belakang garis vertikal.
Perbedaan antara Garis Beban Air Tawar di musim panas dan Garis Beban Musim
Panas adalah kelonggaran yang harus dibuat untuk memuat di air tawar pada garis
beban lainnya.
F) Garis Beban Air Tawar Tropis ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda TF, dan
ditandai di belakang garis vertikal.
3) Jika papan timbul kayu ditetapkan sesuai dengan Peraturan ini, garis muatan kayu harus diberi tanda
selain garis muatan biasa. Garis-garis ini harus berupa garis horizontal dengan panjang 230
milimeter (9 inci) dan lebar 25 milimeter (1 inci) yang memanjang ke belakang kecuali secara tegas
ditentukan lain, dan tegak lurus terhadap, garis vertikal dengan lebar 25 milimeter (1 inci) yang
ditandai pada jarak 540 milimeter (21 inci) di belakang bagian tengah cincin (seperti yang
A) Garis Beban Kayu Musim Panas ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda LS.
B) Garis Beban Kayu Musim Dingin ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda LW.
27
C) Garis Beban Kayu Atlantik Utara Musim Dingin ditunjukkan oleh tepi atas garis
bertanda LWNA.
D) Garis Beban Kayu Tropis ditunjukkan oleh tepi atas garis bertanda LT.
e) Garis Beban Kayu Air Tawar di musim panas ditunjukkan oleh tepi atas garis
bertanda LF dan ditandai di depan garis vertikal. Perbedaan antara Jalur Muatan
Kayu Air Tawar di musim panas dan Jalur Muatan Kayu Musim Panas adalah
kelonggaran yang harus dibuat untuk pemuatan di air tawar pada jalur muatan kayu
lainnya.
F) Garis Beban Kayu Air Tawar Tropis ditunjukkan oleh tepi atas garis
bertanda LTF dan ditandai di depan garis vertikal.
5) Apabila karakteristik kapal atau sifat layanan kapal atau batas navigasi membuat salah satu garis
6) Bila sebuah kapal diberi lambung timbul lebih besar dari minimum sehingga garis muat ditandai
pada posisi yang sesuai dengan, atau lebih rendah dari, garis muat musiman terendah
ditetapkan pada lambung timbul minimum sesuai dengan Konvensi ini, hanya Muatan Air
7) Di kapal layar hanya Garis Muat Air Tawar dan Garis Muat Musim Dingin Atlantik Utara yang perlu diberi tanda
8) Apabila Garis Beban Musim Dingin Atlantik Utara identik dengan Garis Beban Musim Dingin yang
berkorespondensi dengan garis vertikal yang sama, garis beban ini harus diberi tanda W.
9) Garis muat tambahan yang disyaratkan oleh konvensi internasional lainnya yang berlaku dapat diberi tanda
tegak lurus ke dan di belakang garis vertikal yang ditentukan dalam ayat (1) Regulasi ini.
28
Gbr. 3. Tanda Garis Beban Kayu dan garis yang akan digunakan dengan tanda ini
Gbr. 4. Tanda Garis Muat pada kapal layar dan garis yang akan digunakan dengan tanda ini
Peraturan 7
29
Tanda Otoritas yang menetapkan garis beban dapat ditunjukkan di samping cincin garis beban
di atas garis horizontal yang melewati pusat lingkaran, atau di atas dan di bawahnya. Tanda ini
harus terdiri dari tidak lebih dari empat inisial untuk mengidentifikasi nama Otorita, masing-
masing berukuran sekitar 115 milimeter (4 1/2 inci) tingginya dan 75 milimeter (3 inci)
lebarnya.
Peraturan 8
Detail Penandaan
Cincin, garis dan huruf harus dicat putih atau kuning di atas dasar gelap atau hitam di atas
dasar terang. Mereka juga harus diberi tanda secara permanen pada sisi-sisi kapal yang
disetujui oleh Pemerintah. Tanda harus terlihat dengan jelas dan, jika perlu, pengaturan
khusus harus dibuat untuk tujuan ini.
Peraturan 9
Verifikasi Merek
Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) tidak akan diserahkan ke kapal sampai perwira atau juru
ukur yang bertindak berdasarkan ketentuan Pasal 13 Konvensi ini telah menyatakan bahwa tanda-
Bab II
Peraturan 10
30
1) Nakhoda setiap kapal baru harus diberi informasi yang cukup, dalam bentuk yang disetujui, untuk
menghindari terciptanya tegangan yang tidak dapat diterima dalam struktur kapal , asalkan
persyaratan ini tidak perlu diterapkan pada setiap panjang, desain atau kelas kapal tertentu dimana
2) Nakhoda setiap kapal baru yang belum dilengkapi dengan informasi stabilitas berdasarkan konvensi
internasional untuk keselamatan jiwa di laut yang berlaku harus diberikan informasi yang cukup
dalam bentuk yang disetujui untuk memberinya petunjuk mengenai stabilitas kapal. dalam berbagai
Peraturan 11
Sekat-sekat pada ujung-ujung terbuka dari bangunan atas yang tertutup harus dibuat dengan konstruksi yang
Peraturan 12
Pintu
1) Semua bukaan akses pada sekat pada ujung bangunan atas tertutup harus dilengkapi dengan pintu
dari baja atau bahan lain yang setara, dipasang secara permanen dan kuat pada sekat, dan
dibingkai, dikakukan dan dipasang sehingga seluruh struktur memiliki kekuatan yang setara dengan
dinding yang tidak ditembus. sekat dan kedap cuaca saat ditutup. Sarana untuk mengamankan pintu
ini agar kedap cuaca harus terdiri dari paking dan alat penjepit atau sarana lain yang setara dan
harus dipasang secara permanen ke sekat atau ke pintu itu sendiri, dan pintu harus diatur
2) Kecuali ditentukan lain dalam Peraturan ini, ketinggian ambang bukaan akses pada
sekat di ujung bangunan atas tertutup harus paling sedikit 380 milimeter (15 inci) di
atas geladak.
31
Peraturan 13
Untuk tujuan Regulasi, dua posisi palka, pintu masuk dan ventilasi didefinisikan
sebagai berikut:
Posisi 1 — Di atas lambung timbul dan geladak seperempat yang ditinggikan, dan di atas geladak bangunan
atas yang terbuka yang terletak di depan suatu titik yang terletak seperempat panjang kapal dari tegak lurus
ke depan.
Posisi 2 — Di atas geladak superstruktur terbuka yang terletak di belakang seperempat panjang
Peraturan 14
1) Konstruksi dan sarana untuk mengamankan kedap cuaca kargo dan tempat palka lainnya di
posisi 1 dan 2 sekurang-kurangnya harus setara dengan persyaratan Peraturan 15 dan 16
Lampiran ini.
2) Pinggir dan penutup palka pada palka terbuka pada geladak di atas geladak
bangunan atas harus memenuhi persyaratan Pemerintah.
Peraturan 15
Lubang palka ditutup dengan Penutup Portabel dan diamankan dengan Weathertight dengan Terpal dan Perangkat
Battening
Lubang Penetasan
1) Pinggiran palka yang ditutup dengan penutup portabel yang dijamin kedap cuaca dengan terpal dan alat
pelindung harus memiliki konstruksi yang kokoh, dan tingginya di atas geladak harus sekurang-kurangnya
sebagai berikut:
32
600 milimeter (23 1/2 inci) jika di posisi 1.
Penutup Hatchway
2) Lebar setiap permukaan bantalan untuk penutup palka harus paling sedikit 65 milimeter (2 1/2
inci).
3) Jika penutup terbuat dari kayu, ketebalan akhir harus paling sedikit 60 milimeter (2 3/8 inci)
terkait dengan bentang tidak lebih dari 1,5 meter (4,9 kaki).
4) Jika penutup terbuat dari baja ringan, kekuatan harus dihitung dengan asumsi beban tidak
kurang dari 1,75 metrik ton per meter persegi (358 pon per kaki persegi) pada palka di posisi 1,
dan tidak kurang dari 1,30 metrik ton per meter persegi ( 266 pound per kaki persegi) pada
palka di posisi 2, dan hasil dari tegangan maksimum yang dihitung dan faktor 4,25 tidak boleh
melebihi kekuatan ultimat minimum material. Mereka harus dirancang untuk membatasi
lendutan tidak lebih dari 0,0028 kali bentang di bawah beban ini.
5) Asumsi beban pada palka di posisi 1 dapat dikurangi menjadi 1 metrik ton per meter persegi (205
pon per kaki persegi) untuk kapal dengan panjang 24 meter (79 kaki) dan tidak boleh kurang
dari 1,75 metrik ton per meter persegi (358 pon per kaki persegi) untuk kapal sepanjang 100
meter (328 kaki). Beban yang sesuai pada palka di posisi 2 dapat dikurangi masing-masing
menjadi 0,75 metrik ton per meter persegi (154 pon per kaki persegi) dan 1,30 metrik ton per
meter persegi (266 pon per kaki persegi). Dalam semua kasus, nilai pada panjang antara harus
Balok Portabel
6) Bila balok portabel untuk mendukung penutup palka terbuat dari baja lunak,
kekuatannya harus dihitung dengan asumsi beban tidak kurang dari 1,75 metrik ton
per meter persegi (358 pon per kaki persegi) pada palka di posisi 1 dan tidak kurang
dari 1,30 metrik ton per meter persegi (266 pon per kaki persegi) pada palka di posisi 2
dan produk dari tegangan maksimum yang dihitung dan faktor 5 tidak boleh melebihi
kekuatan batas minimum material. Untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 100
meter (328 kaki), persyaratan ayat (5) Peraturan ini berlaku.
Penutup ponton
33
7) Jika penutup ponton digunakan sebagai pengganti balok portabel dan penutup terbuat dari baja
ringan, kekuatannya harus dihitung dengan beban yang diasumsikan diberikan dalam ayat (4)
Peraturan ini, dan hasil tegangan maksimum dihitung dengan demikian dan faktor 5 tidak boleh
melebihi kekuatan ultimit minimum material. Mereka harus dirancang sedemikian rupa untuk
membatasi defleksi tidak lebih dari 0,0022 kali bentang. Pelat baja ringan yang membentuk bagian
atas penutup tidak boleh kurang tebal dari satu persen jarak pengaku atau 6 milimeter (0,24 inci) jika
lebih besar. Untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 100 meter (328 kaki)
8) Kekuatan dan kekakuan penutup yang terbuat dari bahan selain baja ringan harus
setara dengan baja ringan sesuai ketentuan Pemerintah.
9) Pembawa atau soket untuk balok portabel harus dari konstruksi yang kuat, dan harus menyediakan
sarana untuk pemasangan dan pengamanan balok yang efisien. Jika digunakan jenis gelinding balok,
pengaturan harus memastikan bahwa balok tetap berada pada posisinya dengan baik saat palka
ditutup.
Cleat
10) Cleat harus diatur agar pas dengan taper wedges. Lebarnya minimal 65 milimeter (2
1/2 inci) dan berjarak tidak lebih dari 600 milimeter (23 1/2 inci) dari pusat ke pusat;
gerigi di setiap sisi atau ujung tidak boleh lebih dari 150 milimeter (6 inci) dari sudut
palka.
11) Reng dan irisan harus efisien dan dalam kondisi baik. Irisan harus dari kayu keras atau bahan
lain yang setara. Mereka harus memiliki lancip tidak lebih dari 1 dalam 6 dan harus tidak kurang
Terpal
12) Setidaknya dua lapis terpal dalam kondisi baik harus disediakan untuk setiap palka di posisi
1 atau 2. Terpal harus kedap air dan cukup kuat. Mereka harus dari bahan sekurang-
kurangnya berat dan kualitas standar yang disetujui.
34
13) Untuk semua lubang palka pada posisi 1 atau 2 batang baja atau sarana lain yang setara harus disediakan
secara efisien dan independen untuk mengamankan setiap bagian penutup lubang palka setelah terpal
dipasang. Penutup lubang palka dengan panjang lebih dari 1,5 meter (4,9 kaki) harus diamankan dengan
Peraturan 16
Hatchways ditutup oleh Weathertight Covers of Steel atau bahan setara lainnya yang dilengkapi dengan
Lubang Penetasan
1) Pada posisi 1 dan 2 ketinggian di atas geladak penutup palka yang dilengkapi dengan penutup palka kedap
cuaca dari baja atau bahan setara lainnya yang dilengkapi dengan gasket dan alat penjepit harus seperti
yang ditentukan dalam Peraturan 15(1). Ketinggian batas-batas ini dapat dikurangi, atau batas-batas
tersebut dihilangkan sama sekali, dengan syarat bahwa Administrasi yakin bahwa keselamatan kapal tidak
terganggu dalam kondisi laut apapun. Di mana coamings disediakan mereka harus dari konstruksi yang
substansial.
2) Jika penutup kedap cuaca terbuat dari baja ringan, kekuatannya harus dihitung dengan asumsi
beban tidak kurang dari 1,75 metrik ton per meter persegi (358 pon per kaki persegi) pada
lubang palka di posisi 1, dan tidak kurang dari 1,30 metrik ton per meter persegi ( 266 pound
per kaki persegi) pada palka di posisi 2, dan hasil dari tegangan maksimum yang dihitung
dengan demikian dan faktor 4,25 tidak boleh melebihi kekuatan ultimit minimum material.
Mereka harus dirancang untuk membatasi lendutan tidak lebih dari 0,0028 kali bentang di
bawah beban ini. Pelat baja ringan yang membentuk bagian atas penutup tidak boleh kurang
tebal dari satu persen jarak pengaku atau 6 milimeter (0,24 inci) jika lebih besar. Ketentuan
Peraturan 15(5) berlaku untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 100 meter (328 kaki).
3) Kekuatan dan kekakuan penutup yang terbuat dari bahan selain baja ringan harus
setara dengan baja ringan sesuai ketentuan Pemerintah.
35
4) Sarana untuk mengamankan dan memelihara kekedapan cuaca harus disetujui oleh Pemerintah.
Pengaturan harus memastikan bahwa kekencangan dapat dipertahankan dalam setiap kondisi
laut, dan untuk tujuan ini pengujian kekencangan harus diperlukan pada survei awal, dan
mungkin diperlukan pada survei berkala dan inspeksi tahunan atau pada interval yang lebih
sering.
Peraturan 17
1) Bukaan ruang mesin pada posisi 1 atau 2 harus dibingkai dengan baik dan ditutup secara efisien dengan
selongsong baja dengan kekuatan yang cukup, dan jika selongsong tidak dilindungi oleh struktur lain,
kekuatannya harus dipertimbangkan secara khusus. Bukaan akses dalam selubung tersebut harus
dilengkapi dengan pintu yang sesuai dengan persyaratan Peraturan 12(1), ambang yang harus paling
sedikit 600 milimeter (23 1/2 inci) di atas geladak jika di posisi 1, dan paling sedikit 380 milimeter (15 inci)
di atas geladak jika pada posisi 2. Bukaan lain pada selongsong tersebut harus dilengkapi dengan penutup
2) Coaming dari setiap fiddley, corong atau ventilasi ruang mesin dalam posisi terbuka di geladak
lambung timbul atau bangunan atas harus setinggi di atas geladak yang wajar dan dapat
dipraktikkan. Bukaan fiddley harus dilengkapi dengan penutup yang kuat dari baja atau bahan
lain yang setara yang dipasang secara permanen pada posisi yang tepat dan dapat diamankan
dari cuaca.
Peraturan 18
1) Manholes dan flush scuttle pada posisi 1 atau 2 atau di dalam superstruktur selain superstruktur
tertutup harus ditutup dengan penutup substansial yang dapat dibuat kedap air. Kecuali
diamankan dengan baut jarak dekat, penutup harus dipasang secara permanen.
2) Bukaan di geladak lambung timbul selain lubang palka, bukaan ruang mesin, manholes dan flush scuttles
harus dilindungi oleh bangunan atas tertutup, atau oleh rumah geladak atau jalan pendamping dengan
kekuatan dan kedap cuaca yang setara. Bukaan semacam itu di geladak bangunan atas yang terbuka atau
36
ruang di bawah geladak lambung timbul atau ruang di dalam superstruktur tertutup harus dilindungi oleh
rumah geladak atau jalan pendamping yang efisien. Pintu-pintu pada rumah geladak atau ruang
tambahan tersebut harus dilengkapi dengan pintu-pintu yang sesuai dengan persyaratan Peraturan 12(1).
3) Pada posisi 1 ketinggian di atas geladak kusen ke pintu masuk di sepanjang jalan harus
setidaknya 600 milimeter (23 1/2 inci). Di posisi 2 setidaknya 380 milimeter (15 inci).
Peraturan 19
Ventilator
1) Ventilator pada posisi 1 atau 2 ke ruang di bawah geladak lambung timbul atau geladak
bangunan atas tertutup harus memiliki lapisan baja atau bahan lain yang setara, yang secara
substansial dibangun dan dihubungkan secara efisien ke geladak. Jika coaming dari setiap
ventilator melebihi 900 milimeter (35 1/2 inci) tingginya harus didukung secara khusus.
2) Ventilator yang melewati bangunan atas selain bangunan atas tertutup harus
memiliki lapisan baja atau bahan lain yang setara di geladak lambung timbul.
3) Ventilator pada posisi 1 yang batasnya mencapai lebih dari 4,5 meter (14,8 kaki) di atas
geladak, dan pada posisi 2 batas yang diperpanjang hingga lebih dari 2,3 meter (7,5 kaki) di
atas geladak, tidak perlu dipasang dengan pengaturan penutupan kecuali secara khusus
diminta oleh Administrasi.
4) Kecuali sebagaimana diatur dalam ayat (3) dari Peraturan ini bukaan ventilator harus dilengkapi
dengan peralatan penutup kedap cuaca yang efisien. Di kapal dengan panjang tidak lebih dari
100 meter (328 kaki), peralatan penutup harus dipasang secara permanen; jika tidak disediakan
di kapal lain, mereka harus ditempatkan dengan mudah di dekat ventilasi yang akan dipasang.
Ventilator pada posisi 1 harus memiliki batas ketinggian minimal 900 milimeter (35 1/2 inci) di
atas geladak; pada posisi 2 tepian harus memiliki ketinggian sekurang-kurangnya 760 milimeter
37
5) Dalam posisi terbuka, ketinggian coamings mungkin diperlukan untuk dinaikkan
sesuai keinginan Pemerintah.
Peraturan 20
Pipa udara
Bila pipa udara ke balas dan tangki lainnya memanjang di atas geladak lambung timbul atau bangunan
atas, bagian pipa yang terbuka harus dari konstruksi yang kokoh; ketinggian dari geladak ke titik di
mana air dapat memiliki akses ke bawah harus paling sedikit 760 milimeter (30 inci) pada geladak
lambung timbul dan 450 milimeter (17 1/2 inci) pada geladak bangunan atas. Dimana ketinggian ini
dapat mengganggu kerja kapal, ketinggian yang lebih rendah dapat disetujui, asalkan Administrasi puas
bahwa pengaturan penutupan dan keadaan lain membenarkan ketinggian yang lebih rendah.
Memuaskan berarti terpasang secara permanen, harus disediakan untuk menutup bukaan pipa udara.
Peraturan 21
1) Pelabuhan kargo dan bukaan serupa lainnya di sisi kapal di bawah geladak lambung timbul harus
dilengkapi dengan pintu yang dirancang sedemikian rupa untuk menjamin kedap air dan
keutuhan struktur yang sepadan dengan pelat kulit sekelilingnya. Jumlah bukaan tersebut
2) Kecuali diizinkan oleh Badan Pemerintah, tepi bawah dari bukaan tersebut tidak boleh berada di bawah garis yang
ditarik sejajar dengan geladak lambung timbul di samping, yang pada titik terendahnya merupakan tepi atas
Peraturan 22
1) Pelepasan melalui cangkang baik dari ruang di bawah geladak lambung timbul atau dari dalam superstruktur dan
rumah geladak di geladak lambung timbul yang dilengkapi dengan pintu yang sesuai dengan
38
persyaratan Peraturan 12 harus dilengkapi dengan sarana yang efisien dan dapat
diakses untuk mencegah masuknya air ke dalam kapal. Biasanya setiap pelepasan
yang terpisah harus memiliki satu katup satu arah otomatis dengan sarana positif
untuk menutupnya dari posisi di atas geladak lambung timbul. Namun, jika jarak
vertikal dari garis air beban musim panas ke ujung bagian dalam pipa pelepasan
melebihi 0,01 L, pelepasan dapat memiliki dua katup satu arah otomatis tanpa alat
penutup positif, asalkan katup bagian dalam selalu dapat diakses untuk
pemeriksaan. dalam kondisi layanan; di mana jarak vertikal melebihi 0,02 L, satu
katup satu arah otomatis tanpa alat penutup yang positif dapat diterima dengan
persetujuan Badan Pemerintah.
2) Di ruang mesin berawak, saluran masuk dan pelepasan laut utama dan tambahan yang berhubungan
dengan pengoperasian mesin dapat dikontrol secara lokal. Kontrol harus mudah diakses dan harus
3) Scuppers dan pipa pelepasan yang berasal dari setiap tingkat dan menembus cangkang lebih
dari 450 milimeter (17 1/2 inci) di bawah geladak lambung timbul atau kurang dari 600
milimeter (23 1/2 inci) di atas garis air beban musim panas harus disediakan dengan katup satu
arah di cangkangnya. Katup ini, kecuali disyaratkan oleh ayat (1), dapat dihilangkan jika
4) Scupper yang mengarah dari bangunan atas atau rumah geladak yang tidak dilengkapi dengan pintu yang sesuai
5) Semua katup dan perlengkapan cangkang yang disyaratkan oleh Peraturan ini harus terbuat dari baja, perunggu,
atau bahan ulet lainnya yang disetujui. Katup dari besi tuang biasa atau bahan serupa tidak dapat diterima.
Semua pipa yang mengacu pada Peraturan ini harus terbuat dari baja atau bahan lain yang setara
Peraturan 23
Scuttle Samping
1) Pengaman samping ke ruang di bawah geladak lambung timbul atau ke ruang di dalam superstruktur tertutup harus
dilengkapi dengan lampu mati berengsel yang efisien yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat ditutup secara
39
2) Tidak boleh ada scuttle samping yang dipasang pada posisi sehingga ambangnya berada di bawah garis
yang ditarik sejajar dengan geladak lambung timbul di samping dan memiliki titik terendah 2,5 persen
lebar (B) di atas garis air muatan, atau 500 milimeter ( 19 1/2 inci), mana yang lebih jauh.
3) Scuttle samping, bersama kacanya, jika dipasang, dan lampu mati, harus dari konstruksi
yang kokoh dan disetujui.
Peraturan 24
Membebaskan Pelabuhan
1) Jika benteng pada bagian cuaca geladak lambung timbul atau bangunan atas membentuk sumur, ketentuan
yang cukup harus dibuat untuk membebaskan geladak dengan cepat dari air dan untuk
mengeringkannya. Kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat (2) dan (3) Regulasi ini, luas pelabuhan
bebas minimum (A) pada setiap sisi kapal untuk setiap sumur di geladak lambung timbul adalah seperti
yang diberikan oleh rumus berikut dalam hal di jalan sumur adalah standar atau lebih besar dari standar.
Luas minimum untuk setiap sumur pada geladak bangunan atas harus setengah dari luas yang diberikan
oleh rumus.
Jika kubu rata-rata tingginya lebih dari 1,2 meter, luas yang diperlukan harus ditambah 0,004 meter
persegi per meter panjang sumur untuk setiap perbedaan ketinggian 0,1 meter. Jika tinggi rata-rata
benteng kurang dari 0,9 meter, luas yang dibutuhkan dapat dikurangi 0,004 meter persegi per
Atau,
di mana panjang benteng (l) di dalam sumur adalah 66 kaki atau kurang
40
A = 7,6 + 0,115 l kaki persegi,
Jika kubu rata-rata tingginya lebih dari 3,9 kaki, luas yang diperlukan harus ditambah 0,04 kaki persegi
per kaki panjang sumur untuk setiap perbedaan ketinggian kaki. Jika benteng rata-rata tingginya kurang
dari 3 kaki, luas yang diperlukan dapat dikurangi 0,04 kaki persegi per kaki panjangnya untuk setiap
2) Di kapal tanpa kemiringan, luas yang dihitung harus ditambah 50 persen. Dimana sheer
kurang dari standar persentase harus diperoleh dengan interpolasi.
3) Jika sebuah kapal dilengkapi dengan sebuah bagasi yang tidak sesuai dengan persyaratan
Peraturan 36 (1) (e) atau jika pinggiran sisi palka yang terus menerus atau secara substansial
terus menerus dipasang di antara bangunan atas yang terpisah, luas minimum dari bukaan
Lebar palka atau bagasi dalam Area pelabuhan pembebasan dalam kaitannya dengan
Area pelabuhan bebas pada lebar tengah harus diperoleh dengan interpolasi linier.
4) Di kapal yang memiliki bangunan atas yang terbuka di salah satu atau kedua ujungnya, ketentuan yang memadai
untuk mengosongkan ruangan di dalam bangunan atas tersebut harus disediakan sesuai dengan ketentuan
Pemerintah.
5) Tepi bawah dari pelabuhan pembebasan harus sedekat mungkin dengan geladak. Dua pertiga dari area
pelabuhan bebas yang dibutuhkan harus disediakan di setengah dari sumur yang terdekat dengan titik terendah
41
6) Semua bukaan seperti itu di benteng harus dilindungi oleh rel atau batang yang berjarak sekitar 230 milimeter (9
inci) satu sama lain. Jika daun jendela dipasang ke port pembebasan, jarak bebas yang cukup harus disediakan
untuk mencegah kemacetan. Engsel harus memiliki pin atau bantalan dari bahan yang tidak mudah berkarat.
Jika daun jendela dilengkapi dengan peranti pengaman, peranti ini harus dari konstruksi yang disetujui.
Peraturan 25
Perlindungan Kru
1) Kekuatan rumah geladak yang digunakan untuk akomodasi awak kapal harus sesuai
dengan ketentuan Pemerintah.
2) Rel pengaman atau benteng yang efisien harus dipasang pada semua bagian geladak lambung timbul dan
bangunan atas yang terbuka. Ketinggian benteng pertahanan atau pagar pengaman harus sekurang-
kurangnya 1 meter (39 1/2 inci) dari geladak, asalkan ketinggian ini akan mengganggu pengoperasian
normal kapal, ketinggian yang lebih rendah dapat disetujui jika Badan Pemerintah puas bahwa
3) Bukaan di bawah jalur terendah pagar pengaman tidak boleh melebihi 230 milimeter (9 inci).
Kursus lainnya tidak boleh lebih dari 380 milimeter (15 inci) terpisah. Dalam hal kapal dengan
talang bundar, penopang pagar pengaman harus ditempatkan di bagian datar geladak.
4) Sarana yang memuaskan (dalam bentuk pagar pengaman, tali pengaman, gang atau lorong di bawah geladak, dll.) harus
disediakan untuk melindungi awak kapal dalam perjalanan ke dan dari tempat tinggal mereka, ruang mesin dan semua
bagian lain yang digunakan dalam keperluan yang diperlukan. pekerjaan kapal.
5) Kargo geladak yang diangkut di setiap kapal harus disimpan sedemikian rupa sehingga bukaan yang berada di
jalur kargo dan yang memberikan akses ke dan dari tempat awak kapal, ruang mesin dan semua bagian lain
yang digunakan dalam pekerjaan kapal yang diperlukan, dapat ditutup dengan benar dan diamankan terhadap
masuknya air. Perlindungan yang efektif bagi awak kapal dalam bentuk pagar pengaman atau tali pengaman
harus disediakan di atas kargo geladak jika tidak ada jalur yang nyaman di atas atau di bawah geladak kapal.
42
Peraturan 26
Selubung Mesin
1) Selubung mesin pada kapal Tipe "A" sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan 27 harus dilindungi
oleh kotoran atau jembatan tertutup dengan ketinggian standar, atau oleh rumah geladak dengan
tinggi yang sama dan kekuatan yang setara, asalkan selongsong mesin dapat terbuka jika ada tidak
ada bukaan yang memberikan akses langsung dari geladak lambung timbul ke ruang mesin. Akan
tetapi, pintu yang memenuhi persyaratan Peraturan 12 dapat diizinkan di dalam selubung mesin,
dengan ketentuan bahwa pintu itu mengarah ke ruang atau lorong yang dibuat sekuat selubung dan
dipisahkan dari tangga ke ruang mesin dalam sedetik. pintu kedap cuaca dari baja atau bahan lain
yang setara.
2) Sebuah gang permanen depan dan belakang yang dibangun secara efisien dengan kekuatan yang cukup harus
dipasang pada kapal Tipe "A" pada tingkat geladak bangunan atas antara buritan dan anjungan tengah kapal
atau rumah geladak jika dipasang, atau sarana akses yang setara harus disediakan untuk melaksanakan tujuan
gang, seperti lorong di bawah geladak. Di tempat lain, dan pada kapal Tipe “A” tanpa anjungan tengah kapal,
pengaturan yang memuaskan Badan Pemerintah harus disediakan untuk melindungi awak kapal dalam
menjangkau semua bagian yang digunakan dalam pekerjaan kapal yang diperlukan.
3) Akses yang aman dan memuaskan dari tingkat gangway harus tersedia antara
akomodasi kru yang terpisah dan juga antara akomodasi kru dan ruang mesin.
Lubang palka
4) Palka terbuka di lambung timbul dan geladak depan atau di atas batang ekspansi pada
kapal Tipe "A" harus dilengkapi dengan penutup kedap air yang efisien dari baja atau
bahan lain yang setara.
Pengaturan Pembebasan
5) Kapal tipe “A” dengan benteng pertahanan harus memiliki rel terbuka yang dipasang setidaknya setengah
dari panjang bagian geladak cuaca yang terbuka atau pengaturan pembebasan efektif lainnya. Tepi atas
43
6) Jika bangunan atas dihubungkan dengan batang, rel terbuka harus dipasang untuk seluruh panjang
Bab III
Papan Bebas
Peraturan 27
Jenis Kapal
1) Untuk keperluan perhitungan lambung timbul, kapal harus dibagi menjadi Tipe "A" dan Tipe "B".
2) Kapal Tipe “A” adalah kapal yang dirancang hanya untuk membawa kargo cair dalam jumlah besar, dan di mana
tangki kargo hanya memiliki bukaan akses kecil yang ditutup dengan penutup gasket kedap air dari baja atau
3) Kapal Tipe "A", jika panjangnya lebih dari 150 meter (492 kaki), dan dirancang untuk memiliki
kompartemen kosong saat dimuat ke saluran air muatan musim panasnya, harus mampu menahan
banjir salah satu dari kompartemen kosong ini pada permeabilitas diasumsikan 0,95, dan tetap
bertahan dalam kondisi keseimbangan dianggap memuaskan oleh Administrasi. Di kapal seperti itu,
jika panjangnya lebih dari 225 meter (738 kaki), ruang mesin harus diperlakukan sebagai
44
Untuk pedoman Administrasi batas-batas berikut dapat dianggap memuaskan:
A) garis air terakhir setelah penggenangan berada di bawah tepi bawah dari setiap bukaan
B) sudut kemiringan maksimum karena banjir yang tidak simetris adalah sekitar 15
derajat;
4) Kapal Tipe “A” harus diberi lambung timbul tidak kurang dari yang berdasarkan Tabel A
Peraturan 28.
5) Semua kapal yang tidak termasuk dalam ketentuan mengenai kapal Tipe “A” dalam paragraf
(2) dan (3) Peraturan ini akan dianggap sebagai kapal Tipe “B”.
6) Kapal tipe “B”, yang pada posisi 1 memiliki palka yang dilengkapi dengan penutup palka yang memenuhi
persyaratan Peraturan 15(7) atau 16, kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat (7) sampai (10) termasuk
Peraturan ini, harus freeboard yang ditugaskan berdasarkan Tabel B Peraturan 28.
7) Setiap kapal Tipe “B” dengan panjang lebih dari 100 meter (328 kaki) dapat diberi lambung timbul
kurang dari yang disyaratkan berdasarkan ayat (6) Regulasi ini asalkan, sehubungan dengan
pengaturan pengamanannya;
D) kapal, ketika dimuat ke garis air muatan musim panasnya, akan tetap mengapung
kompartemen yang rusak dengan asumsi permeabilitas 0,95 tidak termasuk ruang
mesin; Dan
e) di kapal seperti itu, jika panjangnya lebih dari 225 meter (738 kaki), ruang mesin harus
diperlakukan sebagai kompartemen yang dapat digenangi air tetapi dengan permeabilitas 0,85.
45
Untuk panduan Administrasi dalam menerapkan sub-paragraf (d) dan (e) dari paragraf ini, batas-batas
yang diberikan dalam sub-paragraf (3)(a), (b) dan (c) dapat dianggap memuaskan.
— ketinggian pusat gravitasi di atas garis dasar dinilai memungkinkan pemuatan ruang kargo yang homogen,
dan untuk 50 persen dari kapasitas yang dirancang untuk cairan dan penyimpanan yang dapat dikonsumsi, dll.
8) Dalam menghitung lambung timbul untuk kapal Tipe “B” yang memenuhi
persyaratan ayat (7) Regulasi ini, nilai dari Tabel B Regulasi 28 tidak boleh dikurangi
lebih dari 60 persen selisih antara “ Nilai tabular B” dan “A” untuk panjang kapal
yang sesuai.
9) Pengurangan freeboard tabular yang diperbolehkan berdasarkan ayat (8) Peraturan ini dapat
ditingkatkan hingga perbedaan total antara nilai pada Tabel A dan Tabel B Peraturan 28 dengan
syarat bahwa kapal memenuhi persyaratan Peraturan 26 (1), (2), (3), (5) dan (6), seolah-olah
merupakan kapal Tipe “A”, dan selanjutnya memenuhi ketentuan ayat (7)(a) sampai (d) inklusif
Regulasi ini kecuali bahwa acuan dalam sub-paragraf (d) untuk penggenangan salah satu
kompartemen yang rusak adalah penggenangan dua kompartemen depan dan belakang yang
berdekatan, yang keduanya bukan ruang mesin. Juga setiap kapal dengan panjang lebih dari
225 meter (738 kaki), ketika dimuat ke garis air muatan musim panasnya, harus tetap
mengapung dalam kondisi keseimbangan yang memuaskan setelah membanjiri ruang mesin,
diambil sendiri,
10) Kapal tipe “B”, yang pada posisi 1 memiliki palka yang dilengkapi dengan penutup palka
yang memenuhi persyaratan Regulasi 15, selain ayat (7), harus diberi lambung timbul
berdasarkan nilai yang diberikan pada Tabel B Regulasi 28 dinaikkan dengan nilai yang
diberikan dalam tabel berikut:
46
Freeboard bertambah dari freeboard tabular untuk kapal Tipe “B”, untuk kapal dengan tutup palka tidak
Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.
Kapal dengan panjang lebih dari 200 meter akan ditangani oleh Pemerintah.
47
Freeboard bertambah dari freeboard tabular untuk kapal Tipe “B”, untuk kapal dengan tutup palka tidak
Panjang kapal (feet) Papan Gratis menambah Panjang kapal (feet) Peningkatan papan luncur
(inci) (inci)
350 ke bawah 2,0 510 9,6
360 2,3 520 10,0
370 2,6 530 10,4
380 2,9 540 10,7
390 3,3 550 11,0
400 3,7 560 11,4
410 4,2 570 11,8
420 4,7 580 12,1
430 5,2 590 12,5
440 5,8 600 12,8
450 6,4 610 13,1
460 7,0 620 13,4
470 7,6 630 13,6
480 8,2 640 13,9
490 8,7 650 14,1
500 9,2 660 14,3
Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.
Kapal dengan panjang di atas 660 kaki akan ditangani oleh Administrasi.
11) Korek api, tongkang atau kapal lain tanpa alat penggerak tersendiri harus diberi lambung
timbul sesuai dengan ketentuan Peraturan ini. Namun, dalam hal tongkang yang tidak
berawak persyaratan Peraturan 25, 26(2) dan (3) dan 39 tidak berlaku. Tongkang tak
berawak yang pada geladak lambung timbul hanya memiliki bukaan akses kecil yang
ditutup dengan penutup gasket kedap cuaca dari baja atau bahan yang setara dapat diberi
lambung timbul 25 persen lebih sedikit daripada yang dihitung sesuai dengan Peraturan
ini.
Peraturan 28
Meja freeboard
1) Tabular freeboard untuk kapal Tipe “A” harus ditentukan dari tabel berikut:
48
Tabel A
Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
24 200 60 573 96 1074
25 208 61 587 97 1089
26 217 62 600 98 1105
27 225 63 613 99 1120
28 233 64 626 100 1135
29 242 65 639 101 1151
30 250 66 653 102 1166
31 258 67 666 103 1181
32 267 68 680 104 1196
33 275 69 693 105 1212
34 283 70 706 106 1228
35 292 71 720 107 1244
36 300 72 733 108 1260
37 308 73 746 109 1276
38 316 74 760 110 1293
39 325 75 773 111 1309
40 334 76 786 112 1326
41 344 77 800 113 1342
42 354 78 814 114 1359
43 364 79 828 115 1376
44 374 80 841 116 1392
45 385 81 855 117 1409
46 396 82 869 118 1426
47 408 83 883 119 1442
48 420 84 897 120 1459
49 432 85 911 121 1476
50 443 86 926 122 1494
51 455 87 940 123 1511
52 467 88 955 124 1528
53 478 89 969 125 1546
54 490 90 984 126 1563
55 503 91 999 127 1580
56 516 92 1014 128 1598
57 530 93 1029 129 1615
58 544 94 1044 130 1632
59 559 95 1059 131 1650
49
Tabel A (lanjutan)
Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
132 1667 168 2240 204 2650
133 1684 169 2254 205 2659
134 1702 170 2268 206 2669
135 1719 171 2281 207 2678
136 1736 172 2294 208 2687
137 1753 173 2307 209 2696
138 1770 174 2320 210 2705
139 1787 175 2332 211 2714
140 1803 176 2345 212 2723
141 1820 177 2357 213 2732
142 1837 178 2369 214 2741
143 1853 179 2381 215 2749
144 1870 180 2393 216 2758
145 1886 181 2405 217 2767
146 1903 182 2416 218 2775
147 1919 183 2428 219 2784
148 1935 184 2440 220 2792
149 1952 185 2451 221 2801
150 1968 186 2463 222 2809
151 1984 187 2474 223 2817
152 2000 188 2486 224 2825
153 2016 189 2497 225 2833
154 2032 190 2508 226 2841
155 2048 191 2519 227 2849
156 2064 192 2530 228 2857
157 2080 193 2541 229 2865
158 2096 194 2552 230 2872
159 2111 195 2562 231 2880
160 2126 196 2572 232 2888
161 2141 197 2582 233 2895
162 2155 198 2592 234 2903
163 2169 199 2602 235 2910
164 2184 200 2612 236 2918
165 2198 201 2622 237 2825
166 2212 202 2632 238 2932
167 2226 203 2641 239 2939
50
Tabel A (lanjutan)
Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
240 2946 277 3163 314 3312
241 2956 278 3167 315 3315
242 2959 279 3172 316 3318
243 2966 280 3176 317 3322
244 2973 281 3181 318 3325
245 2979 282 3185 319 3328
246 2986 283 3189 320 3331
247 2993 284 3194 321 3334
248 3000 285 3198 322 3337
249 3006 286 3202 323 3339
250 3012 287 3207 324 3342
251 3018 288 3211 325 3345
252 3024 289 3215 326 3347
253 3030 290 3220 327 3350
254 3036 291 3224 328 3353
255 3042 292 3228 329 3355
256 3048 293 3233 330 3358
257 3054 294 3237 331 3361
258 3060 295 3241 332 3363
259 3066 296 3246 333 3366
260 3072 297 3250 334 3368
261 3078 298 3254 335 3371
262 3084 299 3258 336 3373
263 3089 300 3262 337 3375
264 3095 301 3266 338 3378
265 3101 302 3270 339 3380
266 3106 303 3274 340 3382
267 3112 304 3278 341 3385
268 3117 305 3281 342 3387
269 3123 306 3285 343 3389
270 3128 307 3288 344 3392
271 3133 308 3292 345 3394
272 3138 309 3295 346 3396
273 3143 310 3298 347 3399
274 3148 311 3302 348 3401
275 3153 312 3305 349 3303
276 3158 313 3308 350 3406
51
Tabel A (lanjutan)
Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
351 3408 356 3418 361 3427
352 3410 357 3420 362 3428
353 3412 358 3422 363 3430
354 3414 359 3423 364 3432
355 3416 360 3425 365 3433
Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.
Kapal dengan panjang di atas 365 meter akan ditangani oleh Pemerintah.
Tabel A
Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis
(kaki) (inci) (kaki) (inci) (kaki) (inci)
80 8.0 380 54.7 680 105.5
90 8.9 390 56.8 690 106.6
100 9.8 400 58.8 700 107.7
110 10.8 410 60.9 710 108.7
120 11.9 420 62.9 720 109.7
130 13.0 430 65.0 730 110.7
140 14.2 440 67.0 740 111.7
150 15.5 450 69.1 750 112.6
160 16.9 460 71.1 760 113.5
170 18.3 470 73.1 770 114.4
180 19.8 480 75.1 780 115.3
190 21.3 490 77.1 790 116.1
200 22.9 500 79.0 800 117.0
210 24.5 510 80.9 810 117.8
220 26.2 520 82.7 820 118.6
230 27.8 530 84.5 830 119.3
240 29.5 540 86.3 840 120.1
250 31.1 550 88.0 850 120.7
260 32.8 560 89.6 860 121.4
270 34.6 570 91.1 870 122.1
280 36.3 580 92.6 880 122.7
290 38.0 590 94.1 890 123.4
300 39.7 600 95.5 900 124.0
310 41.4 610 96.9 910 124.6
320 43.2 620 98.3 920 125.2
52
330 45.0 630 99.6 930 125.7
340 46.9 640 100.9 940 126.2
350 48.8 650 102.1 950 126.7
360 50.7 660 103.3 960 127.2
370 52.7 670 104.4 970 127.7
Tabel A(lanjutan)
Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis
(feet) (inci) (kaki) (inci) (kaki) (inci)
980 128.1 1060 131.4 1140 133.8
990 128.6 1070 131.7 1150 134.0
1000 129.0 1080 132.0 1160 134.3
1010 129.4 1090 132.3 1170 134.5
1020 129.9 1100 132.6 1180 134.7
1030 130.3 1110 132.9 1190 135.0
1040 130.7 1120 133.2 1200 135.2
1050 131.0 1130 133.5
Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.
Kapal dengan panjang di atas 1200 kaki akan ditangani oleh Administrasi.
2) Tabular freeboard untuk kapal Tipe 'B' harus ditentukan dari tabel berikut:
53
Tabel B
Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
24 200 48 420 72 754
25 208 49 432 73 769
26 217 50 443 74 784
27 225 51 455 75 800
28 233 52 467 76 816
29 242 53 478 77 833
30 250 54 490 78 850
31 258 55 503 79 868
32 267 56 516 80 887
33 275 57 530 81 905
34 283 58 544 82 923
35 292 59 559 83 942
36 300 60 573 84 960
37 308 61 587 85 978
38 316 62 601 86 996
39 325 63 615 87 1015
40 334 64 629 88 1034
41 344 65 644 89 1054
42 354 66 659 90 1075
43 364 67 674 91 1096
44 374 68 689 92 1116
45 385 69 705 93 1135
46 396 70 721 94 1154
47 408 71 738 95 1172
54
Tabel B(lanjutan)
Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
96 1190 132 1940 168 2680
97 1209 133 1959 169 2698
98 1229 134 1979 170 2716
99 1250 135 2000 171 2735
100 1271 136 2021 172 2754
101 1293 137 2043 173 2774
102 1315 138 2065 174 2795
103 1337 139 2087 175 2815
104 1359 140 2109 176 2835
105 1380 141 2130 177 2855
106 1401 142 2151 178 2875
107 1421 143 2171 179 2895
108 1440 144 2190 180 2915
109 1459 145 2209 181 2933
110 1479 146 2229 182 2952
111 1500 147 2250 183 2970
112 1521 148 2271 184 2977
113 1543 149 2293 185 3007
114 1565 150 2315 186 3025
115 1587 151 2334 187 3044
116 1609 152 2354 188 3062
117 1630 153 2375 189 3080
118 1651 154 2396 190 3098
119 1671 155 2418 191 3116
120 1690 156 2440 192 3134
121 1709 157 2460 193 3151
122 1729 158 2480 194 3167
123 1750 159 2500 195 3185
124 1771 160 2520 196 3202
125 1793 161 2540 197 3219
126 1815 162 2560 198 3235
127 1837 163 2580 199 3249
128 1859 164 2600 200 3264
129 1880 165 2620 201 3280
130 1901 166 2640 202 3296
131 1921 167 2660 203 3313
55
Tabel B(lanjutan)
56
Tabel B(lanjutan)
Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis
(meter) (milimeter) (meter) (milimeter) (meter) (milimeter)
315 4790 332 4975 349 5150
316 4801 333 4985 350 5160
317 4812 334 4995 351 5170
318 4823 335 5005 352 5180
319 4834 336 5015 353 5190
320 4844 337 5025 354 5200
321 4855 338 5035 355 5210
322 4866 339 5045 356 5220
323 4878 340 5055 357 5230
324 4890 341 5065 358 5240
325 4899 342 5075 359 5250
326 4909 343 5086 360 5260
327 4920 344 5097 361 5268
328 4931 345 5108 362 5276
329 4943 346 5119 363 5285
330 4955 347 5130 364 5294
331 4965 348 5140 365 5303
Freeboard pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.
Kapal dengan panjang di atas 365 meter akan ditangani oleh Pemerintah.
Tabel B
Panjang kapal Freeboard Panjang kapal Papan Gratis Panjang kapal Papan Gratis
(feet) (inci) (kaki) (inci) (kaki) (inci)
80 8.0 180 19.8 280 38.7
90 8.9 190 21.3 290 41.0
100 9.8 200 22.9 300 43.3
110 10.8 210 24.7 310 45.7
120 11.9 220 26.6 320 48.2
130 13.0 230 28.5 330 50.7
140 14.2 240 30.4 340 53.2
150 15.5 250 32.4 350 55.7
160 16.9 260 34.4 360 58.2
170 18.3 270 36.5 370 60.7
57
Tabel B(lanjutan)
Kapal dengan panjang di atas 1200 kaki akan ditangani oleh Administrasi.
58
Peraturan 29
Koreksi Freeboard untuk Kapal dengan panjang di bawah 100 meter (328 kaki).
Tabular lambung timbul untuk kapal Tipe “B” dengan panjang antara 24 meter (79 kaki) dan 100 meter
(328 kaki) yang memiliki superstruktur tertutup dengan panjang efektif hingga 35 persen dari panjang
E = panjang efektif bangunan atas dalam meter sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan 35;
atau
Di mana
E = panjang efektif bangunan atas dalam kaki seperti yang didefinisikan dalam Peraturan 35.
Peraturan 30
Dimana koefisien blok (CB) melebihi 0,68, papan timbul tabular yang ditentukan dalam Peraturan 28
sebagaimana diubah, jika berlaku, dengan Peraturan 27(8), 27(10) dan 29 harus dikalikan dengan faktor
(CB+ 0,68)/1,36
Peraturan 31
1) Jika D melebihi L/15 maka lambung timbul harus dinaikkan sebesar (D – L/15)R milimeter, di mana R adalah
L/0,48 pada panjang kurang dari 120 meter dan 250 pada panjang 120 meter ke atas, atau (D –
59
L/15)R inci, di mana R adalah L/131,2 dengan panjang kurang dari 396,6 kaki dan 3 dengan panjang 393,6 kaki ke
atas.
2) Dimana D kurang dari L/15 tidak boleh ada pengurangan kecuali di kapal dengan struktur atas tertutup
yang menutupi paling sedikit 0,6 L di tengah kapal, dengan batang lengkap, atau kombinasi dari
bangunan atas tertutup terpisah dan batang yang memanjang ke depan dan ke belakang, di mana
lambung timbul harus dikurangi dengan tarif yang ditentukan dalam ayat (1) Peraturan ini.
3) Bila tinggi bangunan atas atau batang kurang dari tinggi standar, reduksi harus dalam perbandingan antara
tinggi sebenarnya dengan tinggi standar sebagaimana ditentukan dalam Peraturan 33.
Peraturan 32
Bila kedalaman aktual tepi atas garis geladak lebih besar atau lebih kecil dari D, perbedaan antara
Peraturan 33
Ketinggian standar bangunan atas harus seperti yang diberikan dalam tabel berikut:
60
Ketinggian standar pada panjang tengah kapal harus diperoleh dengan interpolasi linier.
Peraturan 34
Panjang Superstruktur
1) Kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat (2) Peraturan ini, panjang suatu bangunan atas (S) harus
merupakan panjang rata-rata dari bagian-bagian bangunan atas yang terletak di dalam panjang (L).
2) Jika sekat ujung bangunan atas tertutup memanjang dalam kurva cembung yang wajar di
luar perpotongannya dengan sisi bangunan atas, panjang bangunan atas dapat ditambah
berdasarkan sekat bidang ekivalen. Peningkatan ini harus menjadi dua pertiga dari luas
kelengkungan depan dan belakang. Kelengkungan maksimum yang dapat diperhitungkan
dalam menentukan peningkatan ini adalah setengah lebar bangunan atas pada titik
perpotongan ujung lengkung bangunan atas dengan sisinya.
Peraturan 35
1) Kecuali sebagaimana ditentukan dalam ayat (2) Regulasi ini, panjang efektif (E) bangunan
atas tertutup dengan tinggi standar adalah panjangnya.
2) Dalam semua kasus dimana bangunan atas tertutup dengan ketinggian standar dipasang dari sisi kapal
sebagaimana diizinkan dalam Peraturan 3(10), panjang efektif adalah panjang yang dimodifikasi dengan
Dan
Bila suatu bangunan atas dipasang untuk sebagian panjangnya, modifikasi ini harus diterapkan hanya pada
susunan sebagian.
61
3) Jika tinggi bangunan atas tertutup kurang dari tinggi standar, panjang efektif harus
dikurangi dengan perbandingan tinggi sebenarnya dengan tinggi standar.
4) Panjang efektif geladak seperempat yang ditinggikan, jika dilengkapi dengan sekat depan utuh, harus panjangnya
sampai maksimum 0,6 L. Apabila sekat tidak utuh, geladak seperempat yang ditinggikan harus diperlakukan
5) Bangunan atas yang tidak tertutup tidak boleh mempunyai panjang efektif.
Peraturan 36
Celana pendek
1) Bagasi atau struktur serupa yang tidak memanjang ke sisi kapal harus dianggap
efisien pada kondisi berikut:
C) platform kerja permanen depan dan belakang yang dilengkapi dengan pagar pengaman
disediakan oleh dek bagasi, atau dengan batang terpisah yang terhubung ke superstruktur
D) ventilator dilindungi oleh bagasi, dengan penutup kedap air atau dengan cara lain
yang setara;
e) rel terbuka dipasang pada bagian cuaca geladak lambung timbul di jalan bagasi
F) selubung mesin dilindungi oleh bagasi, oleh bangunan atas dengan ketinggian minimal
standar, atau oleh rumah geladak dengan ketinggian yang sama dan kekuatan yang
setara;
62
H) di mana tidak ada superstruktur, panjang batang setidaknya 0,6 L.
2) Panjang penuh batang yang efisien dikurangi dengan perbandingan rata-rata lebarnya dengan B akan menjadi
panjang efektifnya.
3) Tinggi standar sebuah bagasi adalah tinggi standar bangunan atas selain dek seperempat yang
dinaikkan.
4) Jika tinggi batang kurang dari tinggi standar, panjang efektifnya harus dikurangi dalam
perbandingan antara tinggi sebenarnya dengan tinggi standar. Bila tinggi ambang palka pada
geladak bagasi kurang dari yang disyaratkan dalam Peraturan 15 (1), pengurangan dari tinggi
sebenarnya dari ambang batas harus dibuat sesuai dengan perbedaan antara tinggi aktual dan
Peraturan 37
1) Apabila panjang efektif superstruktur dan trunk adalah 1,0 L, pengurangan dari lambung timbul
adalah 350 milimeter pada panjang kapal 24 meter, 860 milimeter pada panjang 85 meter, dan
1070 milimeter pada panjang 122 meter ke atas (14 inci pada 79 panjang kaki kapal, 34 inci
dengan panjang 279 kaki, dan 42 inci dengan panjang 400 kaki ke atas); pengurangan pada
2) Bila total panjang efektif bangunan atas dan batang kurang dari 1,0 L pengurangan harus berupa
Persentase pada panjang antara bangunan atas harus diperoleh dengan interpolasi linier.
63
Persentase Pengurangan Kapal Tipe “B”.
Persentase pada panjang antara bangunan atas harus diperoleh dengan interpolasi linier.
Peraturan 38
Belaka
Umum
1) Kemiringan harus diukur dari geladak di samping ke garis acuan yang ditarik sejajar dengan lunas
64
2) Pada kapal yang didesain dengan rake of keel, sheer harus diukur dalam kaitannya dengan garis referensi
3) Pada kapal geladak rata dan pada kapal dengan bangunan atas terpisah, sheer harus diukur pada geladak
lambung timbul.
4) Di kapal dengan bagian atas yang bentuknya tidak biasa di mana ada pijakan atau jeda di bagian atas, kemiringan harus
dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kedalaman yang setara di bagian tengah kapal.
5) Di kapal dengan bangunan atas dengan ketinggian standar yang membentang sepanjang
geladak lambung timbul, sheer harus diukur pada geladak bangunan atas. Dimana tinggi
melebihi standar perbedaan terkecil (Z) antara tinggi aktual dan standar harus ditambahkan ke
setiap ordinat ujung. Begitu pula dengan ordinat perantara pada jarak 1/6 L dan 1/3
L dari masing-masing garis tegak lurus akan bertambah masing-masing sebesar 0,444 Z dan 0,111 Z.
6) Apabila geladak bangunan atas tertutup memiliki kemiringan yang paling sedikit sama dengan geladak lambung
timbul yang terbuka, kemiringan bagian geladak lambung timbul yang tertutup tidak boleh diperhitungkan.
7) Apabila poop atau forecastle tertutup memiliki tinggi standar dengan kemiringan yang lebih besar dari geladak
lambung timbul, atau lebih dari ketinggian standar, tambahan terhadap kemiringan geladak lambung timbul
harus dibuat sebagaimana diatur dalam ayat (12) dari Peraturan ini.
65
Stasiun Ordinasi (dalam mm) Faktor
Maju setengah Di bagian tengah kapal 0 1
1/3 L dari FP 5,6 (L/3 + 10) 3
1/6 L dari FP 22,2 (L/3 + 10) 3
Maju Tegak Lurus 50 (L/3 + 10) 1
9) Jika profil tipis berbeda dari standar, empat ordinat dari setiap profil di bagian depan atau
belakang harus dikalikan dengan faktor yang sesuai yang diberikan dalam tabel ordinat.
Selisih antara penjumlahan masing-masing produk dan standar dibagi 8 mengukur
kekurangan atau kelebihan sheer di bagian depan atau belakang. Rata-rata aritmatika dari
kelebihan atau kekurangan di bagian depan dan belakang mengukur kelebihan atau
kekurangan belaka.
10) Bila bagian belakang profil tipis lebih besar dari standar dan setengah bagian depan kurang dari
standar, tidak ada kredit yang diperbolehkan untuk kelebihan bagian dan hanya kekurangan yang
harus diukur.
11) Bila bagian depan profil tipis melebihi standar, dan bagian belakang profil tipis tidak kurang dari
75 persen standar, kredit diperbolehkan untuk bagian yang berlebih; di mana bagian
sesudahnya kurang dari 50 persen dari standar, tidak ada kredit yang diberikan untuk kelebihan
semata-mata ke depan. Jika after sheer antara 50 persen dan 75 persen dari standar,
12) Jika kredit semata-mata diberikan untuk kotoran atau prakiraan, rumus berikut harus digunakan:
66
dimana s = sheer credit, dikurangkan dari kekurangan atau ditambahkan ke excess of sheer,
y = selisih antara ketinggian sebenarnya dan standar bangunan atas pada ujung terjal,
L' = rata-rata panjang kotoran atau forecastle yang tertutup hingga panjang maksimum 0,5 L,
Rumus di atas memberikan kurva dalam bentuk parabola yang bersinggungan dengan kurva tipis
sebenarnya di geladak lambung timbul dan memotong ordinat ujung pada titik di bawah geladak
bangunan atas dengan jarak yang sama dengan tinggi standar bangunan atas. Geladak bangunan
atas tidak boleh kurang dari ketinggian standar di atas kurva ini pada setiap titik. Kurva ini harus
digunakan dalam menentukan profil tipis untuk bagian depan dan belakang kapal.
13) Koreksi sheer adalah kekurangan atau kelebihan sheer (lihat ayat (9) sampai dengan
(11) termasuk Peraturan ini), dikalikan
14) Bila sheer kurang dari standar, koreksi kekurangan sheer (lihat ayat (13) Regulasi
ini) harus ditambahkan ke lambung timbul.
15) Di kapal-kapal yang struktur atas tertutup menutupi 0,1 L di depan dan 0,1 L di belakang di tengah kapal,
koreksi kelebihan kemiringan sebagaimana dihitung berdasarkan ketentuan ayat (13) Peraturan ini harus
dikurangkan dari lambung timbul; di kapal di mana tidak ada bangunan atas tertutup yang menutupi
bagian tengah kapal, tidak boleh ada pengurangan dari lambung timbul; di mana bangunan atas tertutup
mencakup kurang dari 0,1 L sebelum dan 0,1 L di belakang tengah kapal, pengurangan harus diperoleh
dengan interpolasi linier. Pengurangan maksimum untuk kelebihan tipis harus pada tingkat 125 milimeter
per 100 meter panjang (1 1/2 inci per 100 kaki panjang).
67
Peraturan 39
1) Tinggi haluan yang didefinisikan sebagai jarak vertikal pada tegak lurus depan antara garis air yang sesuai
dengan freeboard musim panas yang ditentukan dan trim yang dirancang dan bagian atas geladak
milimeter;
milimeter;
atau,
inci;
inci;
2) Apabila tinggi haluan yang disyaratkan dalam ayat (1) Regulasi ini diperoleh dengan sheer, sheer
harus memanjang sekurang-kurangnya 15 persen dari panjang kapal yang diukur dari tegak lurus
depan. Apabila diperoleh dengan memasang bangunan atas, bangunan atas tersebut harus
68
memanjang dari batang ke titik sekurang-kurangnya 0,07 L di belakang tegak lurus depan, dan
A) untuk kapal yang panjangnya tidak lebih dari 100 meter (328 kaki) harus tertutup sebagaimana
B) untuk kapal dengan panjang lebih dari 100 meter (328 kaki) tidak perlu memenuhi
Peraturan 3(10) tetapi harus dilengkapi dengan peralatan penutup yang disetujui
oleh Pemerintah.
3) Kapal yang, untuk memenuhi persyaratan operasional yang luar biasa, tidak dapat
memenuhi persyaratan ayat (1) dan (2) Regulasi ini dapat diberikan pertimbangan khusus
oleh Pemerintah.
Peraturan 40
Freeboard Minimal
1) Papan timbul minimum di musim panas adalah papan timbul yang berasal dari tabel Peraturan
28 sebagaimana diubah dengan koreksi Peraturan 27, sebagaimana berlaku, 29, 30, 31, 32, 37,
2) Tinggi lambung timbul di air asin, sebagaimana dihitung sesuai dengan ayat (1) Peraturan ini,
tetapi tanpa perbaikan garis geladak, sebagaimana diatur dalam Peraturan 32, tidak boleh
kurang dari 50 milimeter (2 inci). Untuk kapal yang mempunyai palka posisi 1 dengan penutup
yang tidak memenuhi persyaratan Peraturan 15(7), 16 atau 26, lambung timbul tidak boleh
3) Freeboard minimum di Zona Tropis adalah freeboard yang diperoleh dengan pengurangan dari
freeboard musim panas sebesar seperempat puluh delapan dari draft musim panas yang diukur dari
4) Kapal timbul di air asin, sebagaimana dihitung sesuai dengan ayat (3) Peraturan ini, tetapi
tanpa perbaikan garis geladak, sebagaimana ditentukan oleh Peraturan 32, tidak boleh
69
kurang dari 50 milimeter (2 inci). Untuk kapal yang mempunyai palka posisi 1 dengan
penutup yang tidak memenuhi persyaratan Peraturan 15 (7), 16 atau 26, lambung timbul
tidak boleh kurang dari 150 milimeter (6 inci).
5) Papan timbul minimum di musim dingin adalah papan timbul yang diperoleh dengan tambahan pada papan
timbul musim panas sebesar seperempat puluh delapan draught musim panas, diukur dari bagian atas
6) Freeboard minimum untuk kapal dengan panjang tidak lebih dari 100 meter (328 kaki), yang memasuki bagian
manapun dari Atlantik Utara yang ditentukan dalam Peraturan 52 (Lampiran II) selama periode musim dingin,
akan menjadi freeboard musim dingin ditambah 50 milimeter (2 inchi). Untuk kapal lain, Freeboard Atlantik
7) Tinggi timbulan minimum di air tawar dengan kerapatan satuan diperoleh dengan mengurangkan
di mana Δ = perpindahan dalam air asin dalam ton pada garis air beban musim panas,
T = ton per sentimeter (inci) perendaman dalam air asin pada garis air beban musim panas.
8) Apabila perpindahan pada garis air beban musim panas tidak dapat disahkan, pengurangan harus menjadi
satu per empat puluh delapan dari angin musim panas, diukur dari bagian atas lunas ke pusat lingkaran
70
Bab IV
Peraturan 41
Peraturan 42 sampai 45 hanya berlaku untuk kapal yang jalur muatan kayunya ditetapkan.
Peraturan 42
Definisi
1) 'Kargo Dek Kayu'. Istilah "kargo geladak kayu" berarti muatan kayu yang diangkut pada bagian geladak
lambung timbul atau bangunan atas yang tidak tertutup. Istilah tersebut tidak termasuk bubur kayu atau
muatan serupa.
2) 'Jalur Beban Kayu'. Kargo geladak kayu dapat dianggap memberi kapal daya apung tambahan tertentu
dan tingkat perlindungan yang lebih besar terhadap laut. Untuk itu, kapal yang mengangkut muatan
geladak kayu dapat diberikan pengurangan lambung timbul yang dihitung menurut ketentuan
Peraturan 45 dan diberi tanda pada lambung kapal sesuai dengan ketentuan Peraturan 6 (3) dan (4).
Akan tetapi, agar lambung timbul khusus tersebut dapat diberikan dan digunakan, muatan geladak
kayu harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang diatur dalam Peraturan 44, dan kapal itu sendiri
juga harus memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan konstruksinya yang diatur dalam
Peraturan. 43.
Peraturan 43
Pembangunan Kapal
Superstruktur
1) Kapal harus memiliki prakiraan ketinggian minimal standar dan panjang minimal 0,07 L.
Selain itu, jika panjang kapal kurang dari 100 meter (328 kaki), buritan minimal standar
71
tinggi, atau geladak seperempat yang ditinggikan dengan rumah geladak atau tudung baja yang kuat dengan ketinggian total yang
2) Tangki alas ganda yang dipasang di dalam setengah panjang tengah kapal harus memiliki
Benteng.
3) Kapal harus dilengkapi baik dengan benteng permanen yang tingginya paling sedikit 1 meter (39 1/2 inci), yang
dikakukan secara khusus pada tepi atas dan ditopang oleh penopang benteng yang kuat yang melekat pada
geladak dan dilengkapi dengan pelabuhan pembebasan yang diperlukan, atau dengan rel efisien dengan
Peraturan 44
Pergudangan
Umum
1) Bukaan di geladak cuaca di mana muatan disimpan harus ditutup rapat dan ditutup
rapat. Ventilator harus dilindungi secara efisien.
2) Pemuatan geladak kayu harus memanjang sekurang-kurangnya sepanjang panjang yang tersedia
yang merupakan panjang total sumur atau sumur-sumur di antara bangunan atas. Jika tidak ada
bangunan atas pembatas di ujung belakang, kayu harus memanjang setidaknya sampai ujung
belakang palka paling belakang. Kayu harus disimpan sekokoh mungkin hingga setinggi standar
bangunan atas.
3) Di kapal dalam zona musiman musim dingin di musim dingin, ketinggian muatan geladak di atas
geladak cuaca tidak boleh melebihi sepertiga dari lebar terjauh kapal.
4) Muatan geladak kayu harus disimpan dengan rapat, diikat dan diamankan. Itu tidak akan mengganggu dengan
Tegak.
72
5) Tegak, bila diperlukan oleh sifat kayunya, harus memiliki kekuatan yang memadai dengan
mempertimbangkan lebar kapal; jarak tanam harus sesuai dengan panjang dan karakter kayu yang
diangkut, tetapi tidak boleh lebih dari 3 meter (9,8 kaki). Sudut yang kuat atau soket logam atau sarana
Banyaknya.
6) Kargo geladak kayu harus diamankan secara efisien di sepanjang panjangnya dengan tali
pengikat independen yang berjarak tidak lebih dari 3 meter (9,8 kaki). Pelat mata untuk
lashing ini harus dipasang secara efisien ke sheer strake atau ke pelat deck stringer dengan
interval tidak lebih dari 3 meter (9,8 kaki). Jarak dari sekat ujung bangunan atas ke pelat
mata pertama tidak boleh lebih dari 2 meter (6,6 kaki). Pelat mata dan pengikat harus
disediakan 0,6 meter (23 1/2 inci) dan 1,5 meter (4,9 kaki) dari ujung muatan geladak kayu
di mana tidak ada sekat.
7) Pengikatan harus tidak kurang dari 19 milimeter (3/4 inci) rantai penghubung dekat atau tali kawat fleksibel
dengan kekuatan setara, dilengkapi dengan sliphook dan turnbuckle, yang harus dapat diakses setiap saat.
Ikatan tali kawat harus memiliki rantai penghubung panjang yang pendek untuk memungkinkan panjang
pengikatan diatur.
8) Bila panjang kayu kurang dari 3,6 meter (11,8 kaki), jarak pengikatan harus dikurangi atau
9) Semua perlengkapan yang diperlukan untuk mengamankan ikatan harus memiliki kekuatan yang sesuai
Stabilitas.
10) Ketentuan harus dibuat untuk margin stabilitas yang aman pada semua tahap pelayaran, dengan
memperhatikan penambahan berat, seperti yang disebabkan oleh penyerapan air dan icing dan
kehilangan berat seperti yang disebabkan oleh konsumsi bahan bakar. dan toko.
11) Selain persyaratan Peraturan 25(5) Lampiran ini pagar pengaman atau tali penolong dengan jarak
tidak lebih dari 330 milimeter (13 inci) satu sama lain secara vertikal harus disediakan di setiap sisi
muatan geladak dengan ketinggian minimal 1 meter (39 1/2 inci) di atas kargo.
Pengaturan Kemudi.
73
12) Susunan kemudi harus dilindungi secara efektif dari kerusakan muatan dan, sejauh
mungkin, harus dapat diakses. Ketentuan yang efisien harus dibuat untuk kemudi jika
terjadi kerusakan pada pengaturan kemudi utama.
Peraturan 45
1) Freeboard musim panas minimum harus dihitung sesuai dengan Peraturan 27 (5), 27 (6), 27
(11), 28, 29, 30, 31, 32, 37 dan 38, kecuali Peraturan 37 diubah dengan mengganti
persentase berikut untuk yang diberikan dalam Peraturan37:
Persentase pada panjang antara bangunan atas harus diperoleh dengan interpolasi linier.
2) Freeboard Kayu Musim Dingin harus diperoleh dengan menambahkan ke Freeboard Kayu Musim Panas seper tiga
3) Freeboard Kayu Atlantik Utara Musim Dingin harus sama dengan Freeboard Musim Dingin Atlantik Utara
4) Freeboard Kayu Tropis harus diperoleh dengan memotong dari Freeboard Kayu Musim Panas
5) Freeboard Kayu Air Tawar harus dihitung sesuai dengan Peraturan 40 (7) berdasarkan
garis air muatan kayu musim panas.
74
Lampiran II
Zona dan kawasan dalam Lampiran ini pada umumnya berdasarkan kriteria sebagai berikut:
Musim panas—tidak lebih dari 10 persen angin berkekuatan 8 Beaufort (34 knot) atau lebih.
Tropis—tidak lebih dari 1 persen angin berkekuatan 8 Beaufort (34 knot) atau lebih. Tidak lebih dari satu
badai tropis dalam 10 tahun di area seluas 5 derajat persegi dalam satu bulan kalender terpisah.
Di area khusus tertentu, untuk alasan praktis, beberapa tingkat relaksasi dapat
diterima.
Sebuah bagan dilampirkan pada Lampiran ini untuk mengilustrasikan zona dan area yang ditentukan di bawah ini.
Peraturan 46
Periode musiman:
75
paralel dari garis lintang 36°N ke garis bujur 25°W dan kemudian garis rhumb ke
Tanjung Torinana.
Dikecualikan dari zona ini adalah Zona Musiman Musim Dingin Atlantik Utara I
dan Laut Baltik yang dibatasi oleh paralel garis lintang The Skaw di Skagerrak.
Periode musiman:
Batas Wilayah Musiman Musim Dingin Atlantik Utara adalah — garis bujur 68°30'B dari
pantai Amerika Serikat hingga garis lintang 40°LU, kemudian garis rhumb ke
perpotongan paling selatan dari garis bujur 61°B dengan pantai Kanada dan kemudian
pantai timur Kanada dan Amerika Serikat.
Periode musiman:
Untuk kapal dengan panjang lebih dari 100 meter (328 kaki):
Batas selatan Zona Musiman Musim Dingin Pasifik Utara adalah — paralel garis lintang
50°LU dari pantai timur Uni Soviet hingga pantai barat Sakhalin, kemudian pantai barat
Sakhalin hingga ujung selatan Tanjung Kurilion, dari sana rhumb garis ke Wakkanai,
Hokkaido, Jepang, kemudian pantai timur dan selatan Hokkaido hingga bujur 145°BT,
kemudian meridian bujur 145°BT hingga lintang 35°LU, kemudian Paralel lintang
76
35°N ke garis bujur 150°W dan kemudian garis rhumb ke ujung selatan Pulau Dall,
Alaska.
Periode musiman:
Peraturan 47
Batas utara Zona Musiman Musim Dingin Selatan adalah — garis rhumb dari pantai
timur benua Amerika di Cape Tres Puntas ke titik garis lintang 34°S, garis bujur 50°B,
dari situ paralel garis lintang 34°S ke garis bujur 17 °BT, kemudian garis rhumb ke titik
lintang 35°10'LS, bujur 20°BT, selanjutnya garis rhumb ke titik lintang 34°LS, bujur
28°BT, selanjutnya sepanjang garis rhumb ke titik lintang 35°30'LS; bujur 118°BT, dan
kemudian garis rhumb ke Cape Grim di pantai barat laut Tasmania; kemudian
sepanjang pantai utara dan timur Tasmania ke titik paling selatan Pulau Bruny,
kemudian garis rhumb ke Black Rock Point di Pulau Stewart, kemudian garis rhumb ke
titik lintang 47°S, bujur 170°BT, kemudian sepanjang rhumb garis lintang ke titik 33°S;
bujur 170°W,
Periode musiman:
Peraturan 48
Zona Tropis
Batas utara Zona Tropis adalah — garis lintang 13°LU dari pantai timur benua
Amerika hingga garis bujur 60°B, dari situ garis rhumb ke titik
77
lintang 10°LU, bujur 58°W, maka sejajar lintang 10°LU hingga bujur 20°W,
kemudian meridian bujur 20°W hingga lintang 30°LU dan kemudian sejajar lintang
30°LU ke pantai barat Afrika; dari pantai timur Afrika sejajar garis lintang 8°LU
sampai garis bujur 70°BT, kemudian meridian garis bujur 70°BT sampai garis
lintang 13°LU, kemudian sejajar garis lintang 13°LU sampai pantai barat India; dari
situ pantai selatan India sampai lintang 10°30'LU di pantai timur India, kemudian
garis rhumb sampai titik lintang 9°LU, bujur 82°BT, kemudian meridian bujur 82°BT
sampai lintang 8°LU , kemudian sejajar garis lintang 8°LU dengan pantai barat
Malaysia, kemudian garis pantai Asia Tenggara sampai pantai timur Vietnam pada
garis lintang 10°LU, kemudian sejajar garis lintang 10°LU sampai garis bujur 145° E,
Saigon dianggap berada di garis batas Zona Tropis dan Area Tropis Musiman.
Batas selatan Zona Tropis adalah — garis rhumb dari Pelabuhan Santos, Brasil, ke
titik di mana meridian bujur 40°W memotong Tropic of Capricorn; dari situ Tropic of
Capricorn ke pantai barat Afrika; dari pantai timur Afrika paralel garis lintang 20°S
ke pantai barat Madagaskar, kemudian pantai barat dan utara Madagaskar hingga
garis bujur 50°BT, kemudian meridian garis bujur 50°BT hingga garis lintang 10°S,
kemudian garis bujur sejajar lintang 10°S hingga bujur 98°BT, kemudian garis
rhumb ke Port Darwin, Australia, kemudian pesisir Australia dan Pulau Wessel ke
arah timur hingga Cape Wessel, kemudian paralel lintang 11°LS ke sisi barat Cape
York ; dari sisi timur Cape York sejajar garis lintang 11°S sampai garis bujur 150°B,
kemudian garis rhumb sampai titik lintang 26°S, garis bujur 75°B,
Coquimbo dan Santos dianggap berada di garis batas Zona Tropis dan Musim
Panas.
A) Terusan Suez, Laut Merah, dan Teluk Aden, dari Port Said hingga
bujur bujur 45°BT.
78
Aden dan Berbera harus dianggap berada di garis batas ke Zona
Tropis dan Daerah Tropis Musiman.
C) Daerah yang dibatasi garis lintang 22°LS dari pantai timur Australia
hingga Great Barrier Reef, kemudian dari Great Barrier Reef hingga
lintang 11°LS. Batas utara wilayah tersebut merupakan batas selatan
Zona Tropis.
Peraturan 49
1) Di Atlantik Utara
Sebuah wilayah yang dibatasi — di utara oleh garis rhumb dari Cape Catoche, Yucatan, ke Cape
San Antonio, Kuba, pantai utara Kuba hingga garis lintang 20°LU dan dari situ sejajar dengan
garis lintang 20°LU hingga garis bujur 20°B; di sebelah barat di tepi pantai benua Amerika; di
Periode musiman:
2) Di Laut Arab
Sebuah daerah yang dibatasi — di sebelah barat oleh pantai Afrika, garis bujur
45°BT di Teluk Aden, pantai Arabia Selatan dan garis bujur 59°BT di Teluk Oman; di
utara dan timur di tepi pantai Pakistan dan India; di selatan oleh batas utara Zona
Tropis.
Periode musiman:
79
MUSIM PANAS: 1 Juni hingga 31 Agustus.
3) Di Teluk Benggala
Periode musiman:
A) Suatu daerah yang dibatasi — di utara dan barat oleh batas selatan
Zona Tropis dan pantai timur Madagaskar; di selatan sejajar garis
lintang 20°S; di sebelah timur oleh garis rhumb dari titik lintang 20°LS,
bujur 50°BT, ke titik lintang 15°LS, bujur 51°30'BT, dan selanjutnya oleh
meridian bujur 51°30'BT ke lintang 10 °S.
Periode musiman:
Periode musiman:
5) Di Laut Cina.
Suatu daerah yang dibatasi — di sebelah barat dan utara oleh pesisir Vietnam dan Cina dari garis lintang
10°N sampai Hong Kong; di sebelah timur oleh garis rhumb dari Hong Kong ke Pelabuhan Su
80
(Pulau Luzon) dan pesisir barat Kepulauan Luzon, Samar, dan Leyte hingga garis lintang
10°LU; di selatan dengan garis lintang 10°LU.
Hong Kong dan Su harus dianggap berada di perbatasan Daerah Tropis Musiman dan
Zona Musim Panas.
Periode musiman:
6) Di Pasifik Utara.
A) Daerah yang dibatasi — di sebelah utara oleh garis lintang paralel 25°LU; di
sebelah barat dengan garis bujur 160°BT; di selatan sejajar garis lintang
13°LU; di sebelah timur dengan garis bujur 130°B.
Periode musiman:
B) Area yang dibatasi — di utara dan timur oleh pantai barat benua
Amerika; di sebelah barat oleh garis bujur 123°B dari pantai benua
Amerika hingga garis lintang 33°LU dan oleh garis rhumb dari titik
lintang 33°LU, bujur 123°BB, hingga titik lintang 13°LU, bujur 105°B;
di selatan dengan garis lintang 13°LU.
Periode musiman:
7) Di Pasifik Selatan.
81
Periode musiman:
B) Suatu daerah yang dibatasi — di sebelah utara dan timur oleh batas selatan
Zona Tropis; di selatan oleh Tropic of Capricorn dari pantai timur Australia
hingga garis bujur 150°W, kemudian oleh garis bujur 150°W hingga garis
lintang 20°S dan kemudian oleh paralel garis lintang 20°S ke titik
dengan wilayah di dalam Great Barrier Reef yang termasuk dalam Zona Tropis
Periode musiman:
Peraturan 50
Namun, untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) dan kurang, wilayah tersebut dibatasi —
di utara dan barat oleh pantai timur Amerika Serikat; di sebelah timur oleh garis bujur bujur 68°30'B
dari pantai Amerika Serikat ke lintang 40°LU dan kemudian oleh garis rhumb ke titik lintang 36°LU,
bujur 73°B; di selatan sejajar garis lintang 36°LU; adalah Area Musiman Musim Dingin.
Periode musiman:
82
Peraturan 51
Laut Tertutup
1) Laut Baltik.
Laut yang dibatasi oleh garis lintang Para Skaw di Skagerrak ini termasuk dalam Zona
Musim Panas.
Namun, untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) dan di bawahnya, ini adalah Area Musiman Musim Dingin.
Periode musiman:
2) Laut Hitam.
Namun, untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) dan di bawahnya, wilayah utara garis lintang 44°N
Periode musiman:
3) Mediterania.
Namun, untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) dan kurang dari itu, wilayah yang dibatasi
— di utara dan barat oleh pantai Prancis dan Spanyol dan meridian bujur 30E dari pesisir Spanyol
hingga garis lintang 40°LU; di selatan sejajar garis lintang 40°LU dari garis bujur 3°BT ke pantai barat
Sardinia; di sebelah timur oleh pantai barat dan utara Sardinia dari garis lintang 40°LU sampai garis
bujur 9°BT, kemudian oleh meridian garis bujur 9°E ke pantai selatan Korsika, kemudian oleh pantai
barat dan utara Korsika sampai garis bujur 90E dan kemudian oleh garis rhumb ke Cape Sicie; adalah
83
Periode musiman:
4) Laut Jepang.
Laut di selatan garis lintang 50°N ini termasuk dalam Zona Musim Panas.
Namun, untuk kapal dengan panjang 100 meter (328 kaki) dan di bawahnya, area antara garis
lintang 50°N dan garis rhumb dari pantai timur Korea pada garis lintang 38°LU ke pantai barat
Hokkaido, Jepang, pada garis lintang 43°12'N adalah Area Musiman Musim Dingin.
Periode musiman:
Peraturan 52
Bagian Atlantik Utara sebagaimana dimaksud dalam Peraturan 40 (6) (Lampiran I) terdiri dari:
A) bagian dari Zona Musiman Musim Dingin Atlantik Utara II yang terletak di
84
85
Lampiran III
Sertifikat
oleh(penunjukan resmi lengkap dari orang atau organisasi yang kompeten yang diakui berdasarkan
ketentuan Konvensi Internasional tentang Garis Muat, 1966)
......................................................................................................................................................
Nama Kapal Nomor Khas Pelabuhan Pendaftaran Panjang (L) sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 2(8)
atau Surat
Ketik 'B'*
Musim panas . . . . mm (inci) (S) Tepi atas garis melalui tengah ring
Musim dingin . . . . mm (inci) (W) . . . . mm (inci) di bawah (S)
Musim Dingin Atlantik Utara . . . . mm. (inci) (WNA) . . . . mm. (inci) di bawah (S)
Musim panas kayu . . . . mm. (inci) (LS) . . . . mm. (inci) di atas (S)
Penyisihan air bersih untuk semua lambung timbul selain kayu .... mm. (inci). Untuk
balok kayu .... mm (inci).
86
Tepi atas garis geladak dari mana papan timbul ini diukur adalah .... mm (inci) . . . . . .
sisi dek.
Ini untuk menyatakan bahwa kapal ini telah disurvei dan bahwa lambung timbul telah
ditetapkan dan garis muat yang ditunjukkan di atas telah ditandai sesuai dengan Konvensi
Internasional tentang Garis Muat, 1966.
..................... ............................................................................................................
dan/atau
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa ia diberi kuasa oleh Pemerintah tersebut untuk mengeluarkan
sertifikat ini.
CATATAN:
1. Ketika kapal berangkat dari pelabuhan yang terletak di sungai atau perairan pedalaman, pemuatan yang lebih dalam harus
diizinkan sesuai dengan berat bahan bakar dan semua bahan lain yang diperlukan untuk konsumsi antara titik pemberangkatan
dan laut.
2. Ketika sebuah kapal berada di perairan tawar dengan kepadatan satuan, garis muatan yang sesuai dapat terendam
dengan jumlah kuota air tawar yang ditunjukkan di atas. Jika kerapatannya bukan satu, kelonggaran harus dibuat
87
Ini untuk menyatakan bahwa pada inspeksi berkala yang disyaratkan oleh Pasal 14 (1)
(c) Konvensi, kapal ini ditemukan memenuhi ketentuan Konvensi yang relevan.
Tempat ................................................. .. Tanggal ................
Ketentuan Konvensi dipenuhi sepenuhnya oleh kapal ini, masa berlaku sertifikat ini,
sesuai dengan Pasal 19 (2) Konvensi, diperpanjang
hingga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tempat ................................................. .. Tanggal ................
88
SERTIFIKAT PEMBEBASAN GARIS BEBAN INTERNASIONAL
(Segel resmi)
Dikeluarkan berdasarkan ketentuan Konvensi Internasional tentang Garis Muat, 1966, di bawah
kewenangan Pemerintah RI
(penunjukan resmi penuh negara)
......................................................................................................................................................
oleh (penunjukan resmi penuh dari orang atau organisasi yang kompeten yang diakui berdasarkan
ketentuan Konvensi Internasional tentang Garis Muat, 1966)
.............................................................................................................................................
Ini untuk menyatakan bahwa kapal tersebut di atas dibebaskan dari ketentuan Konvensi
1966, di bawah kewenangan yang diberikan oleh Pasal 6 (2)/Pasal 6 (4)* Konvensi yang
disebutkan di atas.
......................................................................................................................................................
Kondisi, jika ada pengecualian diberikan berdasarkan Pasal 6 (2) atau Pasal 6 (4):
......................................................................................................................................................
89
Sertifikat ini berlaku sampai dengan ............................................... ...................................
tunduk, jika perlu, untuk inspeksi berkala sesuai dengan Pasal 14 ( 1) (c) Konvensi.
........................... .................................................................................................
dan/atau
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa ia diberi kuasa oleh Pemerintah tersebut untuk mengeluarkan
sertifikat ini.
.................................................................
(Tanda tangan)
Ini untuk menyatakan bahwa kapal ini terus memenuhi persyaratan di mana
pembebasan ini diberikan.
Tempat ................................................. .. Tanggal ................
Kapal ini tetap memenuhi persyaratan-persyaratan di mana pembebasan ini diberikan dan
masa berlaku sertifikat ini, sesuai dengan Pasal 19 (4) (a) Konvensi, diperpanjang
hingga ........... ............................................................... ....................
90