Anda di halaman 1dari 33

International Convention on

Tonnage Measurement of Ships,


1969

Presented by :

Maulana Yoga Pradana (0115040003)


Nada Ayu Salsabela (0115040012)
Muhammad Faris Aulia R. (0115040015)

Group 8/D4DC 8/2019


International Convention on Tonnage Measurement of Ships, 1969

International Convention on Tonnage Measurement


of ship merupakan salah satu konvensi yang
diadopsi oleh IMO pada tahun 1969 mengenai
sistem pengukuran tonase. Dan aturan ini mulai
berlaku pada 18 juli 1982.

Konvensi ini untuk memastikan bahwa kapal diberi


perlindungan ekonomi yang wajar, karena
pelabuhan dan iuran lainnya dibebankan sesuai
dengan tonase kapal.
International Convention on Tonnage Measurement of Ships, 1969
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships
Berisi tentang ketentuan mengenai pengaplikasian, sertifikat,
Inspeksi, penerimaan (ratifikasi/aksesi), tanggung jawab negara
yang meratifikasi, Bahasa yang digunakan dan Amandemen

Article :
Article 11 - Acceptance of Certificate
The Contracting Governments, Article 12 - Inspection
Article 1 - General Obligation under the Convention Article 13 - Privileges
Article 2 - Definitions Article 14 - Prior treaties, Conventions and Arrangements
Article 3 - Application Article 15 - Communication of Information
Article 4 - Exceptions Article 16 - Signature, Acceptance and Accession
Article 5 - Force Majeure Article 17 - Coming into Force
Article 6 - Determination of Tonnages Article 18 - Amendments
Article 7 - Issue of Certificate Article 19 - Denunciation
Article 8 - Issue of Certificate by another Government Article 20 - Territories
Article 9 - Form of Certificate Article 21 - Deposit and Registration
Article 10 - Cancellation of Certificate Article 22 - Languages
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Pemerintah yang Memberikan Kontrak


BERKEINGINAN untuk menetapkan prinsip dan aturan yang seragam sehubungan dengan
penentuan tonase kapal yang melakukan pelayaran internasional;
MENIMBANG bahwa tujuan ini mungkin paling baik dicapai dengan kesimpulan suatu Konvensi;
TELAH MENYETUJUI sebagai berikut:

Article 1 - General Obligation under the Convention


Negara pihak pada Persetujuan berjanji untuk memberlakukan ketentuan-ketentuan Konvensi ini
dan Lampiran-lampirannya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Konvensi ini.
Setiap rujukan pada Konvensi ini merupakan rujukan pada Lampiran.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Article 2 - Definitions
"tonase kotor" : ukuran keseluruhan ukuran kapal yang ditentukan sesuai dengan ketentuan Konvensi ini
"tonase bersih" : ukuran kapasitas yang berguna dari kapal yang ditentukan sesuai dengan ketentuan Konvensi ini

Article 3 - Application
1. Konvensi ini berlaku untuk kapal-kapal berikut yang melakukan pelayaran internasional :
a. kapal yang terdaftar di negara yang Pemerintahnya adalah para Pemerintah yang Memberikan Kontrak
b. kapal terdaftar di wilayah di mana Konvensi ini diperpanjang berdasarkan Pasal 20
c. kapal-kapal tidak terdaftar yang mengibarkan bendera suatu Negara, yang Pemerintahnya merupakan
Pemerintah yang Memberikan Kontrak.
2. Konvensi ini berlaku untuk :
a. Kapal baru
b. Kapal yang mengalami perubahan / modifikasi dalam hal gross tonnage
c. Semua kapal yang ada, setalah 12 tahun berlakunya konvensi ini
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Article 4 - Exeptions
1. Konvensi ini tidak berlaku untuk:
a. Kapal perang
b. Panjang kapal kurang dari 24 m
2. Tidak ada yang berlaku untuk kapal bernavigasi :
a. the Great Lakes of North America and the River St. Lawrence sejauh timur seperti garis rhumb ditarik dari Cap
des Rosiers ke West Point, Pulau Anticosti, dan, di sisi utara Pulau Anticosti, meridian garis bujur 63W
b. Laut Kaspia
c. Lempeng, Parana, dan Sungai Uruguay sejauh timur sebagai garis rhumb yang ditarik antara Punta Rasa (Cabo
San Antonio), Argentina, dan Punta del Este, Uruguay.

Article 5 – Force Majeure


a. Sebuah kapal yang tidak tunduk pada ketentuan Konvensi ini pada saat keberangkatannya dalam pelayaran apa
pun tidak akan tunduk pada ketentuan-ketentuan tersebut karena penyimpangan dari pelayaran yang
dimaksudkan karena tekanan cuaca atau sebab-sebab lain dari force majeure.
b. Dalam menerapkan ketentuan Konvensi ini, Pemerintah yang Memberikan Kontrak harus mempertimbangkan
dengan tepat segala penyimpangan atau keterlambatan yang disebabkan oleh kapal apa pun karena tekanan
cuaca atau sebab-sebab lain dari force majeure.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Article 6 - Determination of Tonnages


Penentuan tonase kotor dan bersih harus dilakukan oleh Administrasi organisasi yang diakui. Dalam setiap kasus,
Administrasi yang terkait akan menerima tanggung jawab penuh untuk menentukan tonase kotor dan bersih.

Article 7 – Issue of Certificate


International Tonnage Certificate akan diterbitkan oleh administrasi atau organisasi yang berwenang untuk setiap
kapal sesuai gross tonnage dan net tonnage yang telah ditentukan oleh konvensi ini

Article 8 – Issue of Certificate by Another Goverment


Suatu Negara pada persetujuan dapat mennetukan tonase kotor dan netto kpal dan menerbitkan / mengesahkan
sertifikat tonnage internasional untuk kapal sesuai dengan konvensi ini. Salinan sertifikat dan salinan perhitungan
tonase harus dikirimkan secepat mungkin kepada Pemerintah yang meminta.

Article 9 – form of Certificate


Bentuk dari International Tonnage Certificate harus sesuai dengan Annex II dan disusun dalam bahasa resmi / bahasa
Negara penerbit dan harus diterjemahkan ke bahasa inggris atau perancis.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Article 10 - Cancellation of Certificate


1. Sertifikat Tonnage Internasional (1969) tidak lagi berlaku dan dibatalkan oleh Administrasi jika perubahan telah
terjadi dalam pengaturan, konstruksi, kapasitas, penggunaan ruang, jumlah total untuk penumpang yang diizinkan
untuk dibawa oleh kapal sebagaimana ditunjukkan dalam sertifikat penumpang kapal, jalur pemuatan yang
ditentukan, atau draf kapal yang diizinkan, seperti yang akan membutuhkan peningkatan tonase bruto atau tonase
bersih.
2. Sertifikat yang dikeluarkan berlaku lagi pada saat pengalihan kapal tersebut ke bendera Negara lain

Article 11 – Acceptance of Certificate


Sertifikat yang dikeluarkan di bawah wewenang Pemerintah Peserta sesuai dengan Konvensi ini harus diterima oleh
Pemerintah Peserta lainnya dan dianggap untuk semua tujuan yang dicakup oleh Konvensi ini memiliki validitas yang
sama dengan sertifikat yang diterbitkan oleh mereka.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Article 12 – Inspection
1. Sebuah kapal yang mengibarkan bendera suatu Negara yang Pemerintahnya merupakan suatu Negara pihak
pada Persetujuan, akan berada di pelabuhan dari Negara pihak pada Persetujuan lainnya, untuk diperiksa oleh
petugas yang diberi wewenang oleh Pemerintah tersebut. Inspeksi semacam itu harus dibatasi dengan tujuan
memverifikasi:
a. bahwa kapal dilengkapi dengan International Tonnage Certificate (1969) yang valid; dan
b. bahwa karakteristik utama kapal sesuai dengan data yang diberikan dalam sertifikat.
2. Dalam hal apapun pelaksanaan inspeksi tersebut tidak akan menyebabkan keterlambatan kapal.
3. Jika inspeksi mengungkapkan bahwa karakteristik utama kapal berbeda dari yang dimasukkan dalam
International Tonnage Certificate (1969) sehingga mengarah pada peningkatan tonase bruto atau tonase bersih,
Pemerintah Negara yang mengibarkan bendera kapal yang terbang harus diinformasikan tanpa penundaan.

Article 13 - Privileges
Hak istimewa dari Konvensi ini tidak dapat diklaim untuk mendukung kapal apa pun kecuali jika ia memiliki sertifikat
yang sah berdasarkan Konvensi.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships
Article 14 - Prior treaties, Conventions and Arrangements
1. Semua perjanjian, konvensi, dan pengaturan lain yang berkaitan dengan masalah tonase saat ini yang berlaku di
antara Para Pihak pada Konvensi ini akan terus memiliki efek penuh dan lengkap selama ketentuan-ketentuannya
sehubungan dengan:
a. kapal yang tidak menerapkan Konvensi ini; dan
b. kapal ke mana Konvensi ini berlaku, sehubungan dengan hal-hal yang belum disediakan secara tegas.
2. Namun, sejauh perjanjian, konvensi atau pengaturan tersebut bertentangan dengan ketentuan Konvensi ini,
ketentuan Konvensi ini yang berlaku.

Article 15 - Communication of Information


Negara pihak pada Persetujuan berjanji untuk berkomunikasi dan menyimpan dengan Organisasi:
a. sejumlah spesimen sertifikat yang memadai yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan Konvensi ini untuk diedarkan
kepada Pemerintah yang Memberikan Kontrak;
b. teks undang-undang, perintah, dekrit, peraturan, dan instrumen lainnya yang akan diumumkan secara resmi
tentang berbagai hal dalam lingkup Konvensi ini; dan
c. daftar lembaga non-pemerintah yang berwenang untuk bertindak atas nama mereka dalam hal-hal yang berkaitan
dengan tonase untuk diedarkan ke Pemerintah pihak pada Persetujuan.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Article 16 - Signature, Acceptance and Accession


1. Konvensi ini akan tetap terbuka untuk penandatanganan selama enam bulan sejak 23 Juni 1969, dan
setelah itu tetap terbuka untuk aksesi.
Pemerintah Negara-negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau salah satu dari Badan Khusus, atau
dari Badan Energi Atom Internasional, atau pihak-pihak pada Statuta Mahkamah Internasional dapat
menjadi Pihak pada Konvensi dengan:
a. tanda tangan tanpa syarat untuk penerimaan;
b. tanda tangan tunduk pada penerimaan diikuti oleh penerimaan; atau
c. AksesI.
2. Penerimaan atau aksesi akan dilakukan dengan penyimpanan instrumen penerimaan atau aksesi dengan
Organisasi. Organisasi harus memberi tahu semua Pemerintah yang telah menandatangani Konvensi ini
atau mengaksesinya setiap penerimaan atau aksesi baru dan tanggal penyimpanannya. Organisasi juga
harus memberi tahu semua Pemerintah yang telah menandatangani Konvensi tentang tanda tangan apa
pun yang berlaku selama enam bulan sejak 23 Juni 1969.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Article 17 - Coming into Force


1. Konvensi ini mulai berlaku dua puluh empat bulan setelah tanggal di mana tidak kurang dari dua puluh lima Pemerintah Negara-
negara armada dagang gabungan yang merupakan tidak kurang dari enam puluh lima persen dari tonase kotor dunia. pengiriman
pedagang telah menandatangani tanpa syarat untuk menerima atau menyimpan instrumen penerimaan atau aksesi sesuai dengan
Pasal 16. Organisasi harus memberi tahu semua Pemerintah yang telah menandatangani atau mengaksesi Konvensi ini tentang
tanggal mulai berlakunya.
2. Untuk Pemerintah yang telah mendepositokan instrumen penerimaan atau aksesi ke Konvensi ini selama dua puluh empat bulan
yang disebutkan dalam ayat (1) Pasal ini, penerimaan atau aksesi akan berlaku pada berlakunya berlakunya sekarang. Konvensi
atau tiga bulan setelah tanggal penyimpanan instrumen penerimaan atau aksesi, mana yang merupakan tanggal kemudian.
3. Untuk Pemerintah yang telah menyetorkan instrumen penerimaan atau aksesi ke Konvensi ini setelah tanggal berlakunya, Konvensi
akan mulai berlaku tiga bulan setelah tanggal penyimpanan instrumen tersebut.
4. Setelah tanggal di mana semua tindakan yang diperlukan untuk membawa amendemen pada Konvensi ini telah selesai, atau
semua penerimaan yang diperlukan dianggap telah diberikan berdasarkan sub-ayat (b) ayat (2) Pasal 18 dalam hal amandemen
dengan penerimaan dengan suara bulat, segala instrumen penerimaan atau aksesi yang disimpan akan dianggap berlaku untuk
Konvensi sebagaimana telah diamandemen.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Article 18 - Amendments
1. Konvensi ini dapat diamandemen atas usul dari suatu Negara pihak pada salah satu prosedur yang ditentukan dalam Pasal ini.
2. Amandemen dengan persetujuan bulat:
a. Atas permintaan dari suatu Negara pihak pada Persetujuan, setiap amendemen yang diusulkan olehnya untuk Konvensi ini harus
dikomunikasikan oleh Organisasi kepada semua Negara pihak pada Persetujuan untuk dipertimbangkan dengan maksud untuk menerima
dengan suara bulat.
b. Setiap perubahan tersebut akan mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal penerimaan oleh semua Pemerintah, kecuali tanggal yang
sebelumnya disepakati. Suatu Negara pihak pada Persetujuan yang tidak mengomunikasikan penerimaan atau penolakannya atas
perubahan terhadap Organisasi dalam waktu dua puluh empat bulan dari komunikasi pertamanya oleh yang terakhir akan dianggap telah
menerima perubahan tersebut.
3. Amandemen setelah dipertimbangkan dalam Organisasi:
a. Atas permintaan suatu Pemerintah, setiap perubahan yang diusulkan olehnya kepada Konvensi ini akan dipertimbangkan dalam
Organisasi. Jika diadopsi oleh mayoritas dua pertiga dari mereka yang hadir dan memberikan suara di Komite Keselamatan Maritim
Organisasi, amandemen tersebut harus dikomunikasikan kepada semua Anggota Organisasi dan semua Pemerintah Penandatanganan
setidaknya enam bulan sebelum pertimbangannya oleh Majelis. organisasi.
b. Jika diadopsi oleh dua pertiga mayoritas dari mereka yang hadir dan memberikan suara di Majelis, amandemen tersebut akan
dikomunikasikan oleh Organisasi kepada semua Negara pihak pada Persetujuan untuk penerimaan mereka.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

c. Amandemen tersebut mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal penerimaannya oleh dua pertiga dari Negara pihak pada
Persetujuan. Amandemen akan mulai berlaku sehubungan dengan semua Pemerintah yang Memberikan Kontrak kecuali yang
yang, sebelum mulai berlaku, membuat pernyataan bahwa mereka tidak menerima amandemen.

d. Majelis, dengan mayoritas dua pertiga dari mereka yang hadir dan memberikan suara, termasuk dua pertiga dari Pemerintah
yang diwakili dalam Komite Keselamatan Maritim dan hadir dan memberikan suara di Majelis, dapat mengusulkan penentuan
pada saat adopsi bahwa suatu amandemen bersifat penting sehingga setiap Pemerintah yang membuat deklarasi berdasarkan
sub-ayat (c) dari paragraf ini dan yang tidak menerima amandemen dalam jangka waktu dua belas bulan setelah berlakunya,
akan berhenti menjadi pihak pada Konvensi ini pada saat berakhirnya periode tersebut. Penentuan ini harus tunduk pada
penerimaan dua pertiga dari Negara pihak pada Persetujuan sebelumnya.

e. Tidak ada dalam ayat ini akan mencegah Pemerintah yang pertama kali mengusulkan tindakan berdasarkan ayat ini pada
amandemen Konvensi ini dari mengambil setiap saat tindakan alternatif seperti yang dianggap diinginkan sesuai dengan ayat
(2) atau (4) dari artikel ini.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships
4. Amandemen melalui konferensi:
a. Atas permintaan dari suatu Negara pihak pada Persetujuan, yang disetujui oleh setidaknya sepertiga dari Negara
pihak pada Persetujuan, suatu konferensi para Pemerintah akan diselenggarakan oleh Organisasi untuk
mempertimbangkan amandemen terhadap Konvensi ini.
b. Setiap amandemen yang diadopsi oleh konferensi semacam itu oleh mayoritas dua pertiga dari mereka yang hadir
dan memberikan suara dari para Negara pihak pada Persetujuan akan dikomunikasikan oleh Organisasi kepada
semua Negara pihak pada Persetujuan untuk penerimaan mereka.
c. Amandemen tersebut mulai berlaku dua belas bulan setelah tanggal penerimaannya oleh dua pertiga dari Negara
pihak pada Persetujuan. Amandemen akan mulai berlaku sehubungan dengan semua Pemerintah yang
Memberikan Kontrak kecuali yang yang, sebelum mulai berlaku, membuat pernyataan bahwa mereka tidak
menerima amandemen
d. Dengan mayoritas dua pertiga dari mereka yang hadir dan memberikan suara, sebuah konferensi yang diadakan
berdasarkan sub-paragraf (a) dari paragraf ini dapat menentukan pada saat adopsi bahwa amandemen bersifat
sedemikian penting sehingga setiap Pemerintah yang membuat deklarasi berdasarkan sub-ayat (c) paragraf ini, dan
yang tidak menerima amandemen dalam jangka waktu dua belas bulan setelah berlakunya, akan berhenti menjadi
pihak pada Konvensi ini setelah berakhirnya periode tersebut.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

5. Organisasi harus memberi tahu semua Pemerintah tentang amandemen yang


mungkin mulai berlaku berdasarkan Pasal ini, bersama dengan tanggal di mana
setiap amandemen tersebut mulai berlaku.

6. Setiap penerimaan atau pernyataan berdasarkan Pasal ini harus dilakukan


dengan penyimpanan instrumen dengan Organisasi yang akan memberi tahu
semua Negara Peserta tentang penerimaan penerimaan atau pernyataan.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Article 19 – Denunciation
Konvensi ini dapat dikecam oleh Pemerintah Peserta pada setiap saat setelah berakhirnya lima tahun dari tanggal Konvensi
ini berlaku untuk Pemerintah tersebut.
1. Pengunduran diri akan dilakukan melalui penyimpanan suatu instrumen kepada Organisasi yang akan memberi tahu
semua Negara pihak pada Persetujuan lainnya tentang segala penolakan yang diterima dan tanggal penerimaannya.
2. Pengunduran diri mulai berlaku satu tahun, atau periode yang lebih lama seperti yang ditentukan dalam instrumen
pengunduran diri, setelah diterima oleh Organisasi.

Article 20 - Territories
1. a. Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam kasus-kasus di mana mereka adalah otoritas yang mengelola suatu wilayah,
atau setiap Pemerintah yang bertanggung jawab atas hubungan internasional suatu wilayah, harus sesegera mungkin
berkonsultasi dengan wilayah tersebut atau mengambil langkah-langkah yang mungkin sesuai dalam upaya untuk
memperluas Konvensi ini ke wilayah tersebut dan dapat sewaktu-waktu dengan pemberitahuan secara tertulis kepada
Organisasi menyatakan bahwa Konvensi ini akan diperluas ke wilayah tersebut.
b. Konvensi ini akan, sejak tanggal diterimanya pemberitahuan atau dari tanggal lain seperti yang ditentukan dalam
pemberitahuan, meluas ke wilayah yang disebutkan di dalamnya.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

2. a. Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau setiap Pemerintah Penandatanganan yang telah membuat


deklarasi berdasarkan sub-ayat (a) ayat (1) Pasal ini setiap saat setelah berakhirnya jangka waktu lima
tahun dari tanggal Konvensi telah sedemikian diperluas ke wilayah mana pun, dapat dengan
pemberitahuan secara tertulis kepada Organisasi menyatakan bahwa Konvensi ini tidak lagi berlaku
untuk wilayah yang disebutkan dalam pemberitahuan tersebut.
b. Konvensi ini akan berhenti untuk memperluas ke wilayah yang disebutkan dalam pemberitahuan
tersebut satu tahun, atau periode yang lebih lama seperti yang ditentukan di dalamnya, setelah
tanggal diterimanya pemberitahuan oleh Organisasi.
c. Organisasi harus menginformasikan kepada semua Negara pihak pada Persetujuan tentang
perpanjangan Konvensi ini untuk setiap wilayah berdasarkan ayat (1) Pasal ini, dan tentang
pengakhiran perpanjangan tersebut berdasarkan ketentuan ayat (2) yang menyatakan dalam setiap
kasus tanggal dari mana Konvensi ini telah atau akan berhenti diperpanjang.
Articles of the International Convention on Tonnage Measurement of Ships

Article 21 - Deposit and Registration


1. Konvensi ini akan disimpan oleh Organisasi dan Sekretaris Jenderal Organisasi akan mengirimkan salinan aslinya
yang disahkan kepada semua Pemerintah Penandatangan dan kepada semua Pemerintah yang menyetujui
Konvensi ini.
2. Segera setelah Konvensi ini mulai berlaku, teks harus dikirimkan oleh Sekretaris Jenderal Organisasi kepada
Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk registrasi dan publikasi, sesuai dengan Pasal 102 Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa .

Article 22 – Languages
Konvensi ini dibuat dalam satu salinan dalam bahasa Inggris dan Perancis, kedua naskah sama-sama otentik.
Terjemahan resmi dalam bahasa Rusia dan Spanyol harus disiapkan dan disimpan dengan aslinya yang
ditandatangani
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
Regulation 1- General
Tonase kapal terdiri dari tonase kotor ( Gross tonnage) dan tonase bersi (Net Tonnage)

Regulation 2 - Definitions of Terms used in the Annexes


1. Upper Deck
Geladak atas adalah geladak sempurna teratas yang menerus dari haluan sampai buritan secara tidak terputus yang
terbuka terhadap cuaca dan air laut, mempunyai alat penutup tetap yang tahan cuaca bagi semua lubang pada
,bagian yang dapat dipengaruhi oleh cuaca, dimana semua lubang di bawahnya yang terdapat pada sisi-sisi kapal
dilengkapi dengan alat-alat'penutup tetap yang kedap air.

Pada kapal yang dirancang untuk membawa kontainer dengan ruang muatan yang dibentuk menyerupai "U" dengan
dasar ganda yang di atasnya terdapat bangunan samping yang tinggi tanpa tutup kepala palka pada geladak di
atasnya, dan tidak ada geladak sempurna yang berada di atas garis sarat terbesar, dan dibebaskan dari keharusan
untuk memasang tutup kepala palka kedap cuaca pada geladak paling atas yang terbuka terhadap cuaca dan air laut,
geladak atas adalah geladak paling atas yang berada di atas garis sarat terbesar.
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
2. Moulded Depth (Ukuran dalam Terbesar)
a. Jarak tegak lurus yang diukur dari sisi atas lunas ke sisi bawah geladak teratas pada bagian samping. Pada kapal
selain yang terbuat dari bahan logam atau fibreglass, jarak tersebut diukur dari sisi bawah alur lunas. Bila bagian
bawah dari potongan melintang tengah kapal berbentuk cekung, atau bila terdapat jalur-jalur pengapit lunas yang
tebal, maka jarak tersebut diukur dari titik dimana garis dataran dasar yang tembus ke dalam memotong sisi lunas;
b. Pada kapal-kapal yang tajuknya berbentuk cembung, ukuran dalam terbesar diukur hingga ke titik perpotongan dari
garis-garis terbesar dari geladak dengan sisi pelat kulit, dan garis-garis ini membentang sehingga seolah-olah tajuk
tersebut berbentuk sudut;
c. Bila geladak teratas meninggi dan bagian yang meninggi itu membentang melalui titik dimana ukuran dalam
terbesar itu harus ditentukan, maka ukuran dalam terbesar diukur hingga ke garis penghubung yang membentang
dari bagian geladak yang rendah, menyusur garis yang sejajar dengan bagian yang meninggi.
3. Breadth
Lebar Kapal adalah lebar terbesar dari kapal, diukur pada bagian tengah kapal hingga ke sisi luar gading-gadingbagi kapal-
kapal yang kulitnya terbuat dari bahan logam atau jibreglass atau hingga ke permukaan terluar lambung kapal bagi kapal-
kapal yang kulitnya terbuat dari bahan-bahan selain logam atau fibreglass.
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
4. Enclosed Spaces
Ruang tertutup adalah ruang yang dibatasi oleh lambung kapal, oleh dinding penyekat yang tetap atau yang dapat
dipindah, oleh geladak-geladak ataupun penutup-penutup lain.
3
Bangunan tertutup yang terpisah dengan bangunan lain yang volumenya lebih kecil dari 1 m , tidak dimasukkan dalam
perhitungan untuk menetapkan tonase kotor (GT). Ruangan dan bangunan yang termasuk ruang tertutup, adalah :
a. Tutup palka yang berbentuk ponton kedap cuaca, dengan bagian bawah yang tertutup maupun terbuka.
b. palka baik terbuka maupun tertutup.
c. Ruangan pada haluan dan atau buritan kapal Ro-Royang dilengkapi dengan alat untuk pengamanan muatan.
d. Tangki-tangki yang terletak secara tetap di atas geladak atas dan dilengkapi dengan pipa-pipa penghubung yang dapat
dipindahkan ke sistim muatan atau saluran peranginan dari kapal.
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
5. Excluded Spaces (Ruang Pengecualian)
1. Ruang-ruang yang tidak termasuk sebagai ruang tertutup adalah :
a. Ruangan yang karena pengaruh penataan didalam suatu bangunan :
1) Ruang yang terletak di dalarn suatu bangunan yang letaknya berhadapan dengan suatu ternpat terbuka pada
ujung, yang rnembentang dari geladak ke geladak, kecuali bagi pelat dinding yang kelebihan tebalnya terhadap
ketebalan sarnbungan balok geladak tidak lebih dari 25 rnrn, ternpat terbuka yang dernikian lebarnya sarna
dengan atau lebih dari 90% dari lebar geladak pada garis tempat yang terbuka dari ruangan tersebut.
Ketentuan ini harus diterapkan untuk rnengecualikan dari ruang-ruang tertutup hanya ruang di antara ternpat
terbuka yang terujung yang sebenarnya dengangaris yang ditarik sejajar dengan garis atau permukaan dari
tempat terbuka itu, pada suatu jarak dari ternpat terbuka itu sarna dengan setengah dari lebar geladak pada
garis tempat terbuka itu.
2) Apabila lebar dari ruangan itu karena sesuatu penataan (kecuali karena pertemuan dari pelat sisi luar) menjadi
kurang dari 90% dari lebar geladak, maka hanya ruang yang terletak diantara garis dari tempat terbuka itu
dengan suatu garis paralel yang ditarik dari titik dimana lebar-lebar melintang dari ruang itu menjadi sarna
dengan, ataukurang dari 90% dari lebar geladak, maka hendaklah dikecualikan dari volume ruang tertutup.
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
b. Ruangan yang terletak di bawah penutup geladak diatasnya yang terbuka terhadap air laut dan cuaca,
tidak mempunyai hubungan lain pada sisi-sisi yang terbuka dengan lambung kapal, kecuali tiangtiang
yang perlu menopangnya. Dalarn ruangan demikian batasbatas terbuka atau suatu kubu dan tirai atau
tonggak-tonggak dapat dipasang pada posisi sisi kiri atau kanan searah lambung kapal, selarna jarak
antara bagian atas dari batas atau kubu itu dengan pelat tirai itu tidak kurang dari 0,75 meter (2,5 kaki)
dari tinggi ruangan tersebut yang mana saja yang lebih besar dan panjang ruangan terbuka tersebut
tidak kurang setengah dari lebar kapal ditempat tersebut.
c. Ruangan yang terletak pada bangunan yang membentang dari sisi ke sisi kapal tepat pada sisi-sisi yang
berlawanan dari tempat-tempat terbuka pada bagian samping kapal yang tingginya tidak kurang dari
0,75 meter (2,5 kaki) atau 1/3 dari tinggi bangunan, yang mana saja yang lebih besar. Kalau tempat
terbuka pada suatu bangunan demikian hanya terdapat pada suatu sisi saja, ruangan yang dikecualikan
dari ruang-ruang tertutup harus dibatasi dari tempat terbuka itu hingga maksimum 1/2 dari lebar
geladak ditempat terbuka itu.
d. Ruangan pada suatu bangunan yang terletak tepat di bawah tempat terbuka yang tidak berpenutup
pada geladak di atasnya, sejauh tempat terbuka tersebut terbuka terhadap cuaca, dan ruang yang
dikecualikan dari ruangan-ruangan tertutup itu dibatasi hingga seluas tempat terbuka itu.
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
e. Ruang ceruk pada sekat perbatasan dari suatu bangunan yang terbuka terhadap cuaca, dan tempat terbuka
dari padanya membentang dari geladak ke geladak tanpa alat penutup, sejauh lebar bagian dalamnya tidak
lebih dari pada lebar pada jalan masuk, dan perluasannya ke dalam bangunan itu tidak lebih dari pada dua kali
lebarjalan masuknya.
f. Ruangan diantara dinding membujur samping rumah geladak dan pagar yang terletak pada bagian bawah dari
geladak yang membentang dari sisi ke sisi dan ditopang oleh penyangga atau pelat tegak lurus yang
dihubungkan dengan pagar.
g. Tiang yang sarna sekali tidak dapat dimasuki dan berada di atas geladak atas, terpisah semua bagiannya dari
ruangan tertutup lainnya.
h. Terowongan udara yang luas penampangnya tidak melebihi 1 M2 (satu meter persegi).
i. Lubang tali, katup reses, terowongan pendorong, peluncur bagian belakang pada kapal ikan, lubang alat keruk
pada kapal keruk dan ruangan serupa lainnya yang terpasang pada lambung kapal, diberlakukan sebagai
ruangan terbuka terhadap air laut.
2. Ruang-ruang sebagaimana tersebut pada butir 1 di atas, dianggap sebagai ruang-ruang tertutup, bila memenuhi
paling sedikit satu dari persyaratan berikut ini :
a. Ruang tersebut dibatasi dengan papan atau bahan lain untuk mengamankan muatan atau persediaan barang;
b. Bagian-bagian yang terbuka dipasang alat-alat penutup;
c. Konstruksinya sedemikian rupa sehingga memungkinkan tempattempat terbuka dimaksud dapat ditutup.
3. Volume semua ruangan derek yang dapat bergerak tidak dimasukkan dalam perhitungan untuk menetapkan
tonase kotor (GT).
6. Passenger
Penumpang adalah pelayar yang ada di atas kapal selain awak kapal dan anak yang berumur kurang dari 1 tahun.
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
7. Cargo Spaces
1. Ruang muatan yang termasuk dalam perhitungan tonase bersih adalah ruang-ruang tertutup yang diperlukan untuk
mengangkut muatan, sejauh ruang tersebut telah dimasukkan dalam perhitungan tonase kotor.
2. Dalam menentukan volume ruang muatan, lapisan isolasi maupun lapisan penebal yang dipasang pada dinding yang
membatasi ruang muatan dimaksud dianggap tidak ada. Untuk kapal yang mempunyai tangki muatan tersendiri dan
dibangun secara permanen di dalam kapal, misalnya tangki gas, volume yang dimasukkan sebagai ruang muatan harus
dihitung hingga bangunan sekat yang membatasi tangki dimaksud tanpa memperhatikan lapisan isolasi yang mungkin
dipasang pada bagian dalam atau bagian luar dari pembatas tangki.
3. Ruangan dan bangunan yang termasuk ruang muatan meliputi :
a. Ruangan di dalam lambung kapal, seperti tongkang belah lambung (split hull barge) dan kapal keruk, tetap dianggap
sebagai ruang tertutup dan ruang muatan, meskipun ruangan di dalam lambung kapal tersebut kadang-kadang
terbuka terhadap air laut pada waktu mengeluarkan muatan.
b. Ruangan di atas geladak dok pada kapal galangan, yang paling sedikit dibatasi dengan 3 (tiga) sisi bangunan tertutup
yang dibatasi oleh dinding pemisah dan ge1adak pada bagian atas dan diperuntukkan sebagai tempat muatan.
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
c. Ruang barang Pos, ruang barang bawaan penumpang yang terpisah dari kamar penumpang, kecuali ruang perbekalan untuk
awak kapal atau penumpang dan gudang-gudang barang bebas bea untuk awak kapal.
d. Pada kapal penangkap ikan, ruang untuk memproses ikan menjadi tepung ikan, minyak ikan dan pengalengan, tangki-tangki
pendingin ikan, tempat ikan basah, gudang untuk garam, bumbu-bumbu, minyak dan sayur, ruang mesin pendingin yang
dipakai untuk pendingin muatan dan terletak di dalam batas-batas ruang muat.
e. Tangki endap (slop tank) dari muatan sisa. Ruangan dengan fungsi ganda, yang dipakai untuk balas (tolak bara) atau muatan.
f. Ruangan yang disediakan untuk mobil penumpang.
g. Ruangan untuk ternak yang hanya dilengkapi dengan tiang penyangga, pagar-pagar dan kisi-kisi untuk menjaga ternak tetap
berada dalam kandang.
4. Tangki balas bersih yang tidak dipakai untuk muatan tidak dihitung sebagai Volume Ruang Muatan dengan membuat catatan pada
Surat Ukur:
"Kapal ini dilengkapi Sertifikat IOPP sesuai aturan 13A, Lampiran I, MARPOL73/78. Tangki-tangki berikut diperuntukkan
khusus untuk tangki balas bersih"
5. Pada batas ruang muatan sebagaimana tersebut pada butir 1, diberi tanda berupa huruf CC yang merupakan singkatan dari Cargo
Compartment, yang dipasang secara permanen di tempat yang mudah terlihat dengan menggunakan huruf setinggi tidak kurang
dari 100 mm (seratus millimeter).
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
8. Weathertight
Weathertight berarti bahwa dalam kondisi laut apa pun air tidak akan menembus ke dalam kapal.

9. Audit
Audit berarti proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit dipenuhi.

10. Audit Scheme


Skema Audit adalah Skema Audit Negara Anggota IMO yang dibentuk oleh Organisasi dan dengan
mempertimbangkan pedoman yang dikembangkan oleh Organisasi

11. Code for Implementation


Kode untuk Implementasi berarti Kode Implementasi Instrumen IMO (Kode III) yang diadopsi oleh Organisasi
dengan resolusi A.1070 (28).

12. Audit Standard


Standar Audit berarti Kode untuk Penerapan.
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
Regulation 3 – Gross Tonnage
Tonase kotor (GT) kapal harus ditentukan dengan rumus berikut:
Dimana :
V = Total volume semua ruang tertutup kapal dalam meter kubik,
K1 = 0,2 + 0,02 log10V (atau sebagaimana ditabulasikan dalam Lampiran 2).

Regulation 4 - Net Tonnage


1. Net tonase (NT) dari sebuah kapal harus ditentukan dengan rumus berikut:

𝐺𝑇+10000
K 3 = 1,5
10000
D = Depth Moulded
4𝑑 2
Dimana : a. nilai factor <1 d = draf
3𝐷
4𝑑 2 N1 = jumlah penumpang di kabin < 8 tempat tidur
b. Nilai factor 𝐾2 𝑉𝑐 > 0,25 GT N2 = jumlah penumpang lain
3𝐷
c. NT > 0,30 GT N1+N2 = total jumlah penumpang yang diizinkan untuk
dibawa oleh kapal sebagaimana ditunjukkan dalam
K 2 = 0,2 + 0,02 log 10 𝑉𝑐 (Tabulasi pada Lampiran 2) sertifikat penumpang kapal; ketika N1+N2 kurang dari
Vc = Total Volume ruang muat m3 13, N 1 dan N 2 harus diambil sebagai 0
GT = Tonase kotor / Gross tonnage sesuai reg. 3
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
2. Draf moulded (d) pada ayat (1) Peraturan ini merupakan salah satu dari draf berikut:
a. Untuk kapal yang tunduk pada International Convention on Load Lines, Draft kapal yang sesuai dengan Garis
Muat Musim Panas/ Summer Load Line (selain garis muat kapal pengangkut kayu) yang ditetapkan sesuai
dengan Konvensi
b. kapal penumpang, sarat kapal sesuai dengan garis muat sub-divisi terdalam yang ditetapkan berdasarkan
International Convention for the Safety of Life at Sea atau perjanjian internasional lainnya
c. kapal-kapal dimana International Convention on Load Lines tidak berlaku tetapi telah diberi garis beban
sesuai dengan persyaratan nasional, draft yang sesuai dengan garis muat musim panas yang ditetapkan
demikian
d. kapal yang tidak memiliki garis muat yang telah ditetapkan tetapi draft yang dibatasi sesuai dengan
persyaratan nasional, rancangan maksimum yang diizinkan
e. kapal lain, 75 persen dari kedalaman terbesar di tengah kapal sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan 2.
Annex I - Regulations for Determining Gross and Net Tonnages of Ships
Regulation 5 – Change of Net Tonnage
Ketika V, Vc, d, N1 atau N2 serta ketika garis muat diubah dan menghasilkan perubahan Net Tonase, maka net tonnage
kapal yang baru harus segera diterapkan pada International Tonnage Certificate yang diterbitkan sampai 12 bulan sejak
tanggal dikeluarkannya sertifikat saat ini, asalkan persyaratan ini tidak berlaku :
1. jika kapal dipindahkan ke bendera Negara lain
2. jika kapal mengalami perubahan / modifikasi yang dianggap oleh Administrasi menjadi karakter utama, seperti
pemindahan superstruktur yang membutuhkan perubahan garis beban yang ditugaskan
3. untuk kapal penumpang yang digunakan untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar.

Regulation 6 – Calculation of Volume


1. Semua volume yang termasuk dalam perhitungan Gross tonage dan net tonage harus diukur
2. Volume pelengkap harus dimasukkan dalam volume total.
3. Volume ruang yang terbuka ke laut dapat dikecualikan dari total volume

Regulation 7 – Measurement and Calculation


1. Semua pengukuran dalam perhitungan volume harus dilakukan ke CM terdekat atau satu per dua puluh kaki.
2. Volume harus dihitung dengan metode yang diterima secara umum untuk ruang yang bersangkutan dan dengan
akurasi yang dapat diterima oleh Administrasi.
3. Perhitungan harus cukup rinci untuk memudahkan pengecekan
Annex II - Certificate
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai