RUANG LINGKUP DAN PENAFSIRAN KONVENSI THE HAMBURG RULES.
a. Ruang lingkup konvensi The Hamburg Rules. b. Penafsiran konvensi The Hamburg Rules.
a. Ruang lingkup konvensi The Hamburg Rules.
Ketentuan-ketentuan dari konvensi in berlaku bagi semua kontrak pengangkutan melalui laut antara dua negara yang berbeda apabila : 1). Pelabuhan pemuatan (loading) sebagaimana tercantum dalam kontrak angkutan melalui laut berlokasi di wilayah Negara Peserta, atau 2). Pelabuhan tempat pembongkaran (discharge) sebagaimana tercantum di dalam kontrak angkutan melalui laut berlokasi di wilayah Negara Peserta, atau 3) Salah satu pelabuhan yang dipilih (optional ports) untuk pembongkaran muatan sebagaimana tercantum di dalam kontrak angkutan melalui laut adalah pelabuhan pembongkaran tujuan yang berada di wilayah Negara Peserta, atau 4) “bill of lading” atau dokumen lain yang membuktikan adanya kontrak angutan melalui laut diterbitkan di wilayah Negara Peserta, atau 5) “bill of lading”atau dokumen lain yang membuktikan adanya kontrak angkutan melalui laut memuat ketentuan penerapan Konvensi. Ketentuan-ketentuan ini dari konvensi ini berlaku tanpa memandang kebangsaan kapal, pengangkut, pengangkut sebenarnya, pengirim, penerima, atau setiap orang yang berkepentingan. Ketentuan-ketentuan dari konvensi ini tidak berlaku bagi perjanjian carter ( charter paty). Akan tetapi, apabila sebuah konosemen dikeluarkan sebagai akibat dari sebuah perjanjian carter, ketentuan-ketentuan dari konvensi ini berlaku bagi konosemen seperti itu apabila ketentuan-ketentuan tersebut mengatur hubungan antara pengangkut dan pemegang konosemen, yang bukan pencarter. Apabila sebuah kontrak menentukan pengangkutan barang-barang dimasa akan datang dalam suatu rangkaian pengapalan selama suatu jangka waktu yang telah disepakati, maka ketentuan-ketentuan dari konvensi ini berlaku untuk setiap pengapalan. Akan tetapi, manakala suatu pengapalan dilakukan berdasarkan suatu perjanjian carter, maka ketentuan-ketentuan dalam ayat 3 dari pasal ini akan berlaku.
b. Penafsiran konvensi. Dalam penafsiran dan penerapan menetapkan ketentuan bahwa penafisran (interpretation) dan penerapan ketentuan Konvensi harus memperhatikan kebutuhan untuk mempromosikan keseragaman secara international.