Anda di halaman 1dari 18

HIPOTEK

ASAL KATA HIPOTEK

u Hypotheca berasal dari bahasa latin, dan hypotheek dari


bahasa Belanda, yang mempunyai arti "Pembebanan".
DASAR HUKUM PENGATURAN HIPOTEK
u KUHPerdata ----- Pasal 1162-1232
u KUHD ---
Pasal 314:
“Kapal-kapal Indonesia yang isi kotornya berukuran paling sedikit 20m3 dapat dibukukan dalam register kapal...”.
“...hipotek dapat dibebankan pada kapal-kapal yang dibukukan dalam register kapal”
u UU No. 17/2008 tentang Pelayaran
Pasal 60; “Kapal yang telah didaftarkan dalam Daftar Kapal Indonesia dapat dijadikan jaminan hutang dengan pembebanan
hipotek atas kapal”.
Pasal 61: “...kepada kapal dapat dibebani lebih dari satu hipotek, peringkat masing-masing hipotek ditentukan sesuai dengan
tanggal dan nomor urut akta hipotek”
u PP No. 51/2000 tentang Perkapalan
Pasal 33 : “....pembebanan hipotek atas kapak dilakukan dengan pembuatan akta hipotek oleh pejabat pendaftar dan
pencatat balik nama kapal di tempat kapal didaftar”.
u Internasional Convention on Maritime Liens and Mortgage 1993 (Ratifikasi : PP No. 44/2005).
“....Mortgage, hipotek dan piutang yang dapat didaftarkan dalam bentuk apapun yang dibebankan atas kapal niaga harus
diakui dan diberlakukan di negara-negara peserta bila telah dilakukan sesuai dengan peratauran perundang-undangan
negara tempat kapal didaftarkan”.
PENGERTIAN HIPOTEK

q Pasal 1162 KUHP: Suatu hak kebendaan atas benda-benda tak


bergerak, untuk mengambil penggantian daripadanya bagi
pelunasan bagi suatu perikatan”.
LANJUTAN

q Vollmar: ”suatu hak kebendaan atas benda-benda tak


bergerak tidak bermaksud untuk memberikan orang yang
berhak ( pemegang hipotek ) sesuatu nikmat dari suatu
benda tetapi ia bermaksud memberikan jaminan belaka
bagi pelunasan suatu hutang dengan dilebihdahulukan”
LANJUTAN

q Unsur-Unsur hipotek :
1. Adanya hak kebendaan
2. Objeknya benda-benda tidak bergerak
3. Mengambil penggantian bagi pelunasan hutang
4. Lebih didahulukan daripada kreditur lainnya.
LANJUTAN

u Ad 3 mengambil penggantian bagi pelunasan piutang.


objek jaminan hipotek bertujuan hanya untuk mengambil pelunasan
piutang. Objek jaminan hipotek tidak dapat beralih menjadi milik dari
kreditur hipotek, akan tetapi kreditur hipotek hanya dapat mengambil
pelunasan dari objek tersebut untuk kewajiban debitur hipotek yang
wanprestasi.
u Ad 4 lebih didahulukan dari kreditur lainnya.
kreditur pemegang hak hipotek mendapat kesempatan untuk mengambil
pelunasan piutangnya lebih dahulu dari kreditur lainnya.
OBJEK HIPOTIK

q kapal laut
q pesawat terbang.
q Hak atas tanah dihapuskan dengan UU Nomor 4/1996
tentang Hak Tanggungan
HAK PEMBERI HIPOTEK

q Hak pemberi hipotek


1. Tetap menguasai bendanya.
2. Mempergunakan bendanya.
3. Melakukan tindakan
penguasaan asal tidak
merugikan pemegang hipotek
4. Berhak menerima pinjaman
HAK & KEWAJIBAN PEMEGANG HIPOTEK

u Hak pemegang hipotek


1. Memperoleh penggantian dari padanya untuk pelunasan piutangnya jika
debitur wanprestasi.
2. Memindahkan piutangnya,karena hipotek bersifat accesoir maka dengan
berpindahnya hutang pokok maka hipotek ikut berpindah.

u Kewajiban pemegang hipotek


Membayar / melakukan prestasi sesuai dengan perjanjian pokok.
HIPOTIK ATAS KAPAL LAUT

q Pasal 314 (3) KUHD: hipotik dapat dibebankan pada kapal-kapal.

q Pasal 60 – 64 UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

q Hipotik kapal laut: hak anggunan kebendaan atas kapal yang terdaftar
untuk menjamin pelunasan utang tertentu yang memberi kedudukan yang
diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur lainnya. ( pasal 1
angka 12)).

q Objek Hipotek: kapal yang terdaftar dengan berat kotor diatas 20 m3.
AKTA PENGIKATAN JAMINAN HIPOTIK

u Pembebanan hipotek harus dilakukan dengan akta otentik , akta otentik tersebut
merupakan akta yang harus dibuat dihadapan pejabat pembuat akta kapal.

u Pejabat yang membuat akta kapal adalah pejabat pendaftar dan pencatat balik
nama kapal , yaitu syahbandar kapal.

u Setelah berakhirnya hutang pokok, maka akta hipotek tersebut harus dicoret (roya).
Pencoretan itu baru dilakukan dengan surat permohonan dari kreditur kepada
pejabat pendaftar dan pencatat balik nama untuk melakukan roya atas akta
hipotek tersebut.
SYARAT-SYARAT PENGAJUAN HIPOTEK KAPAL LAUT

1. Pemohon mengajukan permohonan pembebanan hipotek kepada penjabat


pendaftar dan pejabat balik nama dengan mencantumkan nilai hipotek yang
akan dipasang.
2. Dokumen-dokumen yang harus dipenuhi:
1. Surat Kuasa Memasang Hipotek (SKMH)
2. Akta Pendaftaran Balik Nama (Akta pendaftaran kapal yang dikeluarkan oleh
pejabat yang berwenang yaitu Syahbandar)
3. Perjanjian kredit
HIPOTIK PESAWAT TERBANG

u Menurut Pasal 12 (1) Undang-Undang No. 15 tahun 1992 tentang


Penerbangan :

1. Pesawat terbang dan helikopter yang telah mempunyai tanda


pendaftaran dan kebangsaan Indonesia dapat dibebani Hipotek.
2. Pembebanan Hipotek pada pesawat terbang dan helikopter
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didaftarkan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pendaftaran hipotek pesawat udara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
u UU No. 1/2009 tentang Penerbangan
Pasal 24: “Setiap pesawat udara yang dioperasikan di Indonesia wajib
mempunyai tanda pendaftaran”.
Pasal 71 - 82 mengatur pengikatan jaminan terhadap pesawat terbang untuk
kepentingan internasional atas objek pesawat udara, akan tetapi tidak
menyebutkan bahwa pesawat terbang dapat diikat dengan lembaga jaminan
hipotek.
PEMIKIRAN ALTERNATIF LEMBAGA
JAMINAN UNTUK PESAWAT TERBANG ....

Fidusia terhadap komponen-komponen penting pesawat, sepeti mesin


pesawat, turbin, baling-baling, dsb (Irma Devita)
HAPUSNYA HIPOTIK

Pasal 1209 KUHPerdata


q hapusnya perikatan pokok;
q pelepasan hipotek oleh si berpiutang;
q penetapan hakim

Hal ini berarti bahwa musnahnya kapal yang menjadi obyek hipotek
tidak termasuk dalam hal yang menyebabkan hapusnya hipotek
DISKUSI ........

Anda mungkin juga menyukai