Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ILHAM

KELAS : DP-III NAUTIKA PENINGKATAN B

MAPEL : UNDANG UNDANG PELAYARAN

TANGGAL : 11 JULI 2022

SOAL

1. Jelaskan Pengertian Kapal


2. Jelaskan Pengertian Kedudukan status hokum Kapal
3. Jelaskan Prosedur Pendaftaran Kapal
4. Jelaskan Sebab sebab Kapal dicoret dari pendaftaran kapal
5. Sebutkan Pada pasal 94 UNCLOS’ 82 Memberikan kewajiban sebagai konsekuensi kepada
negara kapal

JAWABAN

1. Pengertian kapal menurut Kitab Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 309 adalah semua perahu
dengan bentuk dan jenis apapun. Apabila tidak diperjanjikan lain kapal termasuk perlengkapannya.
Menurut ketentuan ini dengan kapal dianggap termasuk alat perlengkapannya, yaitu segala sesuatu
yang tidak merupakan bagian dari kapal dan diperuntukkan pemakaian secara terus menerus seperti
jangkar, pedoman, sekoci dan lain-lain. Catatan ini penting, khususnya dalam penjabaran dari
berbagai persetujuan menyangkut kapal.
Sedangkan pada KUHD pasal310 yang dimaksud kapal Laut adalah semua kapal yang digunakan
untuk pelayaran di lautatau yang diperuntukkan untuk itu.
Pada KUHD pasal 311 yang dimaksud Kapal Indonesia adalah kapal yang dimiliki oleh WNI atau
badan hukum yang duapertiga (⅔) sahamnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia.
Dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 pasal 1 ayat (5) yang dimaksud kapal adalah
kendaraan air, dengan bentuk dan jenis apapun yang digerakkan oleh tenaga mekanik, tenaga angin
atau ditunda termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air
serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.

2.Menurut KUH Perdatapasal 510, Kapal tergolong sebagai “benda bergerak”. Dengan demikian
berlakulah ketentuan-ketentuan benda bergerakuntuksegalasesuatu yang berhubungan dengan
kapal. Ada Undang–Undang yang menetapkan pengecualian, antara lain tentang penghipotekan,
yang menurut KUH Perdatapasal 1162 dibatasi pada benda-benda tidak bergerak dan tidak berlaku
untuk benda-benda bergerak (pasal 1167). KUH Dagang pasal 314 menetapkan bahwa kapal yang
telah di daftar dapat diletakkan hipotek. Dalam pasal yang sama ditambahkan bahwa atas kapal
tidak dapat diletakkan hak gadai.
Terlepas dari hal tersebut diatas, sifat sebagai benda bergerak diatur pada penerapan sejumlah
ketentuan KUH Perdata, antara lain dalam pasal :
1. 473 : Penjualan barang bergerak sebagai warisan;
2. 546 : Berakhirnya ke benda bergerak ( hilang / dicuri )
3. 555 : Kedudukan tubuh benda bergerak dalam proses tuntutan hakim
4. 787 : Perobahan pada hakpakaihasil;
5. 1012 : Pelaksanaan wasiat;
6. 1077 : Penilaian harga taksir;
7. 1095 : Pemasukan benda bergerak pewaris;
8. 1144 : Hak-hak penjual barang bergerak;
9. 1096 : Penitipan barang bergerak.
Kapal wajib mempunyai status hokum atau kebangsaan kapal. Latar belakang perlunya kapal
mempunyai kebangsaan yaitu:
1. Tidak ada suatu negara pun di dunia mempunyai kekuasaan hukum di laut bebas.
2. Pelayaran melibatkan berbagai kapal dari berbagai negara dan memasuki wilayah negara
lain.
3. Adanya keterkaitan berapa hak dan kewajiban atau negara dan warganya.
4. Poin-poin diatas dikuatkan pasal 92 UNCLOS 82 yang bunyinya : ship shall sail under the
flag at one state, shall be subject to its extra yuridictionexclusif on high sea.
Kapal hanya boleh berlayar dengan suatu negara berbendera dengan demikian kapal di laut bebas
adalah wilayah negara bendera kapal yang diperluas (Flag State Yuridiction).

3. Prosedur Pendaftaran Kapal


1. Pemilik dengan membawa dokumen dan certificate kapal dating ke port of registration
yang ia kehendaki.
2. Kapal ditaksir ulang (Valuation) nilainya
a. Untuk perhitungan bea matrix dan berbalik nama
b. Ditetapkan nilainya dan di keluarkan surat keterangan untuk membayar dan
membayar kekantor bendahara negara dengan bukti pembayaran.
3. Pemilik ke kantor Syah Bandar dengan pegawai pendaftaran akan mencatat dalam buku
registrasi kapal selanjutnya dikeluarkan GROSS AKTE (Certificate of registration) dan di
kapaldipasang“ TANDA SELAR”.
Dari hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pendaftaran merupakan perbuatan hokum publik
dan perdata.

4. Pendaftaran dicoret dala mkapal :


1. Tenggelam atau dirampas bajak laut atau musuh;
2. Terkena ketentuan pelepasan hak pihak Tertanggung (KUH Dagang pasal 667 );
3. Kehilangankebangsaan Indonesia.

5.Pada pasal 94 UNCLOS’ 82 Memberikan kewajiban sebagai konsekuensi kepada negara kapal
sebagai berikut :

1. Flag state wajib mengawasi masalah sosialdiatas kapalnya> (ILO 147)


2. Flag state wajib menjaga keaslian kapal sesuai dengan kondisi pada saat kapal tidak
didaftarkan
3. Flag state wajib melakukan tindakan agar kapal dalam keadaan safety at sea dalam :
konstruksi, perlengkapan dan kelaikan kapal juga pelaksanaan pendidikan pada awak kapal
sesuai STCW 78/95
4. Melakukan tindakan agar nahkoda dan ABK lainnya memahami aturan “SOLAS” , COLREG”
dan Marpol serta penanggulangan pada pencemaran.

Anda mungkin juga menyukai