Makalah Yawww
Makalah Yawww
Ayu Septiani
SMAN 2 MRANGGEN
Assalamu’alaikum wr wb.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang
makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber
baik media elektronik maupun cetak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. .
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
“”
Disusun Oleh :
Ayu septiani Dewi Aulia Rachman Kharisma Alia Muthohar Salsabila Alya Dwi S,
Mengetahui,
Yupi , S.Pd
NIP.
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I………………………………………………………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………………..
BAB II …………………………………………………………………………………………………………………………………..
KAJIAN TEORI……………………………………………………………………………………………………………………….
BAB III………………………………………………………………………………………………………………………………….
BAB IV………………………………………………………………………………………………………………………………….
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………………..
4.1 Langkah WHO, PBB, IMF, dan Bank Dunia dalam mengatasi pandemi COVID-19 yang
melanda dunia saat ini………………………………………………………………………………………………..
4.2 Usaha pemerintah Indonesia melalui kerja sama ekonomi internasional dalam
mengatasi masalah pandemi COVID-19…………………………………………………………………..........
4.3 Peranan penting WHO, PBB, IMF, dan Bank Dunia bagi Indonesia dalam pemulihan ekonomi
dalam negeri………………………………………………………………………………………………………………………….……
BAB V………………………………………………………………………………………………………………………………………….
PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………………………..……
5.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………………………..…..
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus baru, CO’ diambil
dari corona, ‘VI’ virus, dan ‘D’ disease (penyakit). Sebelumnya, penyakit ini disebut ‘2019
novel coronavirus’ atau ‘2019-nCoV.’ Virus COVID-19 adalah virus baru yang terkait
dengan keluarga virus yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan
beberapa jenis virus flu biasa (WHO, 2020). Coronavirus 2019 (Covid-19) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2).
Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan, Ibukota Provinsi
Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global diseluruh dunia, mengakibatkan
pandemi coronavirus 2019-2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan
wabah koronavirus 2019- 2020 sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat Internasional
(PHEIC) pada 30 Januari 2020, dan pandemi pada 11 Maret 2020. Wabah penyakit ini
begitu sangat mengguncang masyarakat dunia, hingga hampir 200 Negara di Dunia
terjangkit oleh virus ini termasuk Indonesia. Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus
Covid-19 pun dilakukan oleh pemerintah di negara-negara di dunia guna memutus rantai
penyebaran virus Covid-19 ini, yang disebut dengan istilah lockdown dan social distancing.
Dalam upaya mengatasi pandemi yang melanda seluruh dunia dalam kurun waktu hampir dua
tahun ini, solidaritas dan keterlibatan setiap negara untuk saling mendukung dalam menghadapi
krisis dan lonjakan kasus Covid-19 diwujudkan diantaranya dengan saling mengirimkan bantuan
berupa peralatan kesehatan, obat-obatan, vaksin maupun oksigen.
"A friend in need is a friend indeed," ujar Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Khumar Bharti
saat mengapresiasi bantuan tabung oksigen dari Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu,
ketika India berjuang melawan gelombang kedua Covid-19.
Ini sebagai pengingat bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19, kita harus menguatkan
solidaritas dan terus bergandengan tangan sebagai sesama manusia agar pandemi ini bisa lebih
mudah dihadapi dan dapat segera diakhiri,” pungkas Menko Airlangga.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Langkah WHO, PBB, IMF, dan Bank Dunia dalam mengatasi pandemi COVID-19 yang
melanda dunia saat ini
2. Usaha pemerintah Indonesia melalui kerja sama ekonomi internasional dalam mengatasi
masalah pandemi COVID-19
3. Peranan penting WHO, PBB, IMF, dan Bank Dunia bagi Indonesia dalam pemulihan
ekonomi dalam negeri.
1.3 TUJUAN
2. Mencari tahu bagaimana usaha yang dilakukan para badan internasional di dunia dalam
berperang menghadapi pandemi COVID-19 .
1.4 MANFAAT
1. Memberikan informasi mengenai usaha para organisasi internasional yang ikut berjuang di
masa pandemi COVID-19
2. Mengetahui pentingnya kerja sama baik dalam menghadapi masalah dari lingkup tersempit
maupun paling luas
3. Mengetahui pentingnya menjalin hubungan internasional agar Negara bisa saling merangkul
di saat masa tersulit pun
BAB II
KAJIAN TEORI
Organisasi internasional merupakan organisasi yang dibentuk dan dianggotai lebih dari satu
negara yang dibuat dengan sukarela dengan dasar kesamaan, tujuannya untuk menciptakan
perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional .Organisasi internasional umumnya
memiliki negara sebagai anggota, namun seringkali entitas lain juga dapat mengajukan
keanggotaan. Keduanya membuat hukum internasional dan diatur olehnya.
Organisasi internasional dapat didefinisikan, sesuai dengan Komisi Hukum Internasional sebagai
organisasi yang didirikan oleh perjanjian atau instrumen lain yang diatur oleh hukum
internasional dan memiliki kepribadian hukum internasionalnya sendiri. Menurut Quincy Wright,
organisasi internasional adalah seni menciptakan dan mengatur organisasi umum dan regional
yang terdiri dari negara-negara merdeka untuk memfasilitasi kerjasama dalam maksud dan
tujuan yang sama
Organisasi internasional lahir dari kebutuhan akan kerja sama. Seiring dengan perkembangan
sosial, ketergantungan dengan yang lain semakin meningkat, hal ini berlaku dalam masyarakat
domestik dan juga masyarakat internasional. Masalah umum yang membutuhkan tindakan
bersama ini pertama kali dirasakan di bidang non-politik. Awalnya organisasi internasional
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan kerjasama selama revolusi industri.
Organisasi internasional memiliki peran sebagai wadah untuk menggalang kerjasama dan
mencegah intensitas konflik untuk sesama anggota. Selain itu, organisasi internasional juga
merupakan sarana untuk perundingan dan menghasilkan keputusan yang disepakati bersama
dan saling menguntungkan pihak yang terlibat. Organisasi internasional juga berperan sebagai
lembaga yang mandiri dalam melaksanakan kegiatan seperti kegiatan sosial, kemanusaian dan
bantuan pelestarian lingkungan.
Organisasi internasional memiliki peran dalam masalah politik, ekonomi dan sosial. Dalam isu
sosial, organisasi internasional berperan untuk mengamankan dan memelihara kondisi kerja
yang adil dan manusiawi bagi laki-laki, perempuan dan anak-anak di wilayah anggota organisasi.
Selain itu organisasi internasional berperan untuk mempromosikan dan membantu organisasi
Palang Merah yang bertujuan untuk peningkatan kesehatan, pencegahan penyair dan
pengurangan penderitaan di seluruh dunia
2.2 SEJARAH ORGANISASI INTERNASIONAL
Awal proses dari pembentukan organisasi internasional berawal dari abad ke-19. Inovasi yang
terkait dengan kebangkitan industrialisasi, komunikasi dan metode transportasi mendorong
pembentukan badan-badan bertujuan khusus yang dulunya disebut serikat internasional publik.
Serikat tersebut dirancang untuk memfasilitasi kerjasama pemerintah dalam menangani
masalah ekonomi dan sosial. Serikat yang paling terkenal diantaranya Telegraphic Union (1985)
dan Universal Postal Union (1874).
Menjelang akhir abad ke-19, Pan AMerican Union dan konfederasi antara Amerika mulai
dibentuk konferensi-konferensi ini memperkuat Doktrin Monroe dan pernyataan Simon Bolivar
dengan memberikan gagasan bahwa negara bagian belahan barat merupakan sub kelompok
berbeda dalam sistem multi-negara bagian yang lebih besar. Pada awal abad ke-19 ini
memberikan sebagian besar dasar-dasar bagi perkembangan organisasi internasional sejak
perang dunia I. Pada periode ini pembangunan lembaga internasional memiliki tujuan ganda
yaitu mempromosikan tanggapan terkoordinasi oleh negara-negara terhadap masalah
hubungan perdamaian di era saling ketergantungan ekonomi, sosial dan teknis. Selain itu
lembaga pengakuan kebutuhan untuk memoderasi konflik di bidang politik dan militer menjadi
sangat operatif pada periode ini.
Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa dan Organisasi Perburuhan Internasional pada akhir Perang
Dunia I merupakan upaya pertama untuk menggabungkan organisasi-organisasi ke dalam satu
organisasi umum. Liga Bangsa-Bangsa adalah organisasi internasional umum yang pertama.
1. Kantor Pusat
2. Keanggotaan
Di dalam organisasi internasional, ada dua jenis keanggotaan yaitu; anggota asli atau
pendiri dan anggota lain yang menyusul. Kedua anggota ini mengatur undang-undang dan
fasilitas yang sama.
3. Tujuan
Organisasi internasional memiliki beberapa tujuan. Dan peran utama dari organisasi
internasional adalah mencapai tujuan tersebut
4. Organ
Organisasi internasional memiliki minimal satu organ utama untuk menjalankan tugas
organisasi internasional.
5. Badan paripurna
Badan paripurna adalah badan pembuat kebijakan untuk organisasi. Semua anggota
menduduki badan paripurna. Nama badan paripurna adalah majelis umum, majelis, dll.
Fungsi utama badan paripurna adalah mengontrol anggaran, mengadopsi perjanjian, dll.
6. Badan eksekutif
Badan eksekutif adalah badan kecil yang terdiri dari sejumlah anggota terpilih. Misalnya
dewan keamanan PBB memiliki 5 anggota terpilih.
7. Sekretariat
Sekretariat adalah badan administratif permanen. Fungsi utama dari sekretariat adalah
mengkoordinasikan organisasi.
8. Pengambilan Keputusan
10.. Amandemen
Perjanjian organisasi internasional dapat diubah sesuai dengan aturan dan regulasinya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang
bertujuan menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya tanpa tambahan apa pun.
Dengan data yang diungkap meliputi fakta yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data yang
kami ungkap disini didapat dari berbagai dari media elektronik yang kami dapatkan dari
berbagai sumber terpercaya dari berbagai penelitian tentang lukisan Monalisa.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Langkah WHO, PBB, IMF, dan Bank Dunia dalam mengatasi pandemi COVID-19
yang melanda dunia saat ini.
A. WHO
B. PBB
Belum ketemu
C. IMF
Sebuah artikel jurnal baru yang diterbitkan di Covid Economics oleh Kevin P. Gallagher
dan Franco Maldonado Carlin merinci Indeks Pemulihan COVID-19 IMF yang berupaya
mengukur sejauh mana komunikasi dan panduan Dana Moneter Internasional (IMF)
tentang respons pandemi telah dioperasionalkan di tanggapan IMF terhadap krisis COVID-
19 . Studi ini membahas metodologi dan hasil awal analisis yang mencakup 75 program IMF
yang dilaksanakan antara Maret-Juli 2020.
IMF memiliki beberapa upaya dan langkah-langkah dalam mengatasi pandemi yang
sedang melanda dengan :
1. Pengeluaran kesehatan
Menyoroti serangkaian tindakan dan pertimbangan fiskal yang berbeda yang harus
dipertimbangkan oleh negara-negara dalam rancangan program yang berorientasi untuk
mendukung yang paling rentan (perusahaan dan rumah tangga) untuk mengatasi
konsekuensi dari guncangan.
3. Menghijaukan pemulihan
D. Bank Dunia
Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia pada hari Jumat, 22 Mei 2020 menyetujui
pendanaan sebesar $250 juta untuk program Indonesia COVID-19 Emergency Response.
Pendanaan ini akan mendukung Indonesia mengurangi risiko penyebaran, meningkatkan
kemampuan mendeteksi, serta meningkatkan tanggapan terhadap pandemi COVID-19.
Program ini sekaligus akan mendukung penguatan sistem nasional untuk kesiapansiagaan
kesehatan masyarakat.
Langkah-langkah bank dunia untuk mengatasi pandemi covid-19 dengan pendanaan ini
difokuskan untuk :
Pada rangkaian Pertemuan Musim Semi tersebut, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
menyampaikan pentingnya peran bauran kebijakan di area kesehatan, fiskal dan moneter.
Selain itu, peran lembaga internasional sangat penting dalam menjaga resiliensi ekonomi
dan stabilitas sistem keuangan global, termasuk menjaga likuiditas untuk mendorong
pemulihan ekonomi. Dalam upaya tersebut, Indonesia bersama negara G20 lainnya
mendukung G20 Action Plan dalam menghadapi krisis yang disebabkan COVID-19 sebagai
referensi respons kebijakan untuk memitigasi dampak wabah COVID-19.
*Upaya Indonesia dalam Penguatan Ekonomi Pasca Pandemi dan Menghadapi Krisis
Global Dapatkan Dukungan dari Pelaku Usaha Internasional*
Deputi Edi memulai pertemuan tersebut dengan membahas perkembangan terkini pandemi
Covid-19 dan keadaan perekonomian Indonesia. Deputi Edi mengatakan bahwa Indonesia
termasuk salah satu dari lima negara dengan jumlah vaksinasi tertinggi di dunia dan
penanganan Covid-19 di Indonesia terkendali dengan baik. Sementara itu, ekonomi
Indonesia pada Q2-2022 juga berhasil tumbuh 5,44% di tengah tantangan global. Lebih
lanjut, dalam kesempatan tersebut Deputi Edi juga menyampaikan tentang keseriusan
Pemerintah dalam mendukung dunia usaha melalui reformasi struktural dan perundang-
undangan melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan turunannya.
“Pemerintah juga mengundang sektor swasta untuk berkolaborasi dan berkontribusi secara
konkret dalam Presidensi G20 serta Keketuaan ASEAN 2023. Kami mengundang US-ABC
untuk bekerja sama secara nyata dalam concrete deliverables G20,” ujar Deputi Edi.
Kemudian, Deputi Edi mengatakan bahwa Pemerintah juga menekankan kepada US-ABC
bahwa Indonesia senantiasa menjaga kepercayaan internasional. Selain menjadi ketua
penyelenggara G20 tahun ini, Indonesia juga mendapat mandat dari PBB untuk menangani
krisis global.
*Kerja sama antarnegara bisa membantu Indonesia dalam memulihkan ekonomi
saat pandemi*
Menteri luar negeri Retno Marsudi mengatakan kerja sama antar negara untuk penanganan
COVID-19 merupakan sebuah keharusan untuk mengeksplorasi cara-cara yang lebih
inovatif dalam meningkatkan kerja sama antara negara-negara dengan bahan baku,
teknologi, dan kapasitas sumber daya manusia untuk menghadapi pandemi ini.
Negara-negara Uni Eropa bahkan menyebut diri mereka Tim Eropa untuk penanganan
COVID-19 yang menganggarkan 36 miliar Euro atau Rp 627 triliun untuk negara mitra
mereka yang memiliki sistem kesehatan dan ekonomi yang rentan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Para badan internasional jelas memiliki progress dalam kinerja nya dengan terus
melakukan upaya ataupun langkah-langkah dalam bertahan dimasa COVID-19
2. Hubungan internasional sangatlah dibutuhkan karena setiap Negara tidak bisa bertahan
sendirian dalam menghadapi pandemic COVID-19
5.2 Saran
1. Pemerintah di seluruh Negara terus berupaya dalam mencari jalan maupun solusi agar
bisa terus bertahan dimasa pandemi COVID-19
https://paralegal.id/pengertian/badan-internasional/#:~:text=Badan%20Internasional
%20adalah%20badan%20perwakilan,bertempat%20dan%20berkedudukan%20di
%20Indonesiahttps://paralegal.id/pengertian/badan-internasional/#:~:text=Badan
%20Internasional%20adalah%20badan%20perwakilan,bertempat%20dan
%20berkedudukan%20di%20Indonesia
https://www.gramedia.com/literasi/organisasi-internasional/
https://theconversation.com/bagaimana-kerja-sama-antarnegara-bisa-membantu-
indonesia-dalam-memulihkan-ekonomi-saat-pandemi-145025
https://ekon.go.id/publikasi/detail/4499/upaya-indonesia-dalam-penguatan-ekonomi-
pasca-pandemi-dan-menghadapi-krisis-global-dapatkan-dukungan-dari-pelaku-usaha-
internasional
https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_223220.aspx