Laporan KPPIP Semester 1 2021 PDF
Laporan KPPIP Semester 1 2021 PDF
Indonesia Maju
Laporan
KPPIP
Semester I
2021
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Pendahuluan
Daftar Isi |I
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
II | Daftar Isi
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Daftar Isi
Pendahuluan
Daftar Isi III
Daftar Istilah VII
Kata Sambutan XII
IV | Daftar Isi
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Daftar Isi |V
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
VI | Daftar Istilah
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Daftar Istilah
ADB Asian Development Bank
AP Availability Payment/Pembayaran Ketersediaan Layanan
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
ASN Aparatur Sipil Negara
Bappenas Badan Perencanaan Nasional
BMN Barang Milik Negara
BPJT Badan Pengaturan Jalan Tol
BPN Badan Pertahanan Nasional
BUJT Badan Usaha Jalan Tol
BLU Badan Layanan Umum
BUMD Badan Usaha Milik Daerah
BUMN Badan Usaha Milik Negara
CJPP Central Java Power Plant
COVID-19 Corona Virus Disease-19
DPP Daerah Prioritas Pariwisata
DPSP Daerah Pariwisata Super Prioritas
EIRR Economic Internal Rate of Return
FBC Final Business Case
FS Feasibility Study
GW Gigawatt
HA Hektar
HPL Hak Pengelolaan
HPT Hak Pengelolaan Terbatas
IPP Independent Power Producer
IPPKH Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
JSS Jakarta Sewerage System
KCJB Kereta Cepat Jakarta Bandung
Daftar Istilah | IX
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
X | Daftar Istilah
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Daftar Istilah | XI
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Kata Sambutan
2
021 merupakan tahun ketujuh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas
(KPPIP) mengemban amanat untuk mendorong tersedianya infrastruktur prioritas sejak
penerbitan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014.
Sejak awal tahun hingga medio 2021, ekonomi Indonesia masih terus
mengalami guncangan yang signifikan akibat pandemi COVID-19.
Pagebluk sempat memperlambat roda perekonomian dan
memunculkan gaya hidup baru (new normal). Tidak luput dari
dampak pandemi, pembangunan infrastruktur menghadapi
tantangan seperti melambatnya kegiatan konstruksi karena
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),
menurunnya demand akibat perlambatan ekonomi, serta adanya
kebijakan realokasi APBN yang diprioritaskan untuk penanganan
dampak COVID-19.
Dari sisi persediaan, sektor lapangan usaha juga mengalami perbaikan di mana sektor
transportasi dan pergudangan tumbuh 25,10% (year on year) serta sektor akomodasi dan
makanan minuman tumbuh sebesar 21,58% (year on year). Membaiknya perekonomian global
juga mendorong ekspor tumbuh sangat tinggi sebesar 31,78% (year on year), sementara itu
impor tumbuh sebesar 31,22% (year on year).
Pada semester I tahun 2021, KPPIP telah mendukung penetapan Peraturan Pemerintah
turunan dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Salah satunya
yakni melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek
Strategis Nasional.
Di tengah tantangan pandemi yang belum berakhir, KPPIP berhasil mendorong penyelesaian
6 (enam) proyek PSN dengan total nilai investasi Rp 13.509 miliar pada semester I tahun 2021.
Dengan capaian tersebut, terdapat 18 proyek PSN (sesuai daftar PSN pada Perpres No. 109
Tahun 2021) yang selesai. KPPIP juga berhasil mendorong 8 proyek PSN untuk dapat masuk
dalam tahap beroperasi sebagian. Secara akumulatif, jumlah PSN yang direncanakan selesai
sampai dengan akhir Desember 2021 sebanyak 135 proyek.
Bersama dengan pemerintah, BUMN, BUMD, swasta, serta lembaga-lembaga lainnya, KPPIP
mendorong usaha-usaha percepatan agar infrastruktur yang dibangun dapat selesai sesuai
target, bermanfaat bagi masyarakat, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,
serta mendorong penciptaan lapangan kerja.
Wahyu Utomo
2 | Bab 01
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
P
emerintah berkomitmen untuk terus melakukan percepatan dalam mencapai
target pembangunan infrastruktur nasional dengan membentuk Komite
Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). Pembentukan KPPIP pada
tahun 2014, sesuai dengan mandat Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014
tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas yang kemudian diperbaharui
melalui Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2016 . Tujuan pembentukan KPPIP
adalah untuk mendorong percepatan penyediaan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP)
dan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional agar sesuai
dan mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), mulai
dari periode 2014-2019 hingga saat ini yang sudah memasuki periode 2020-2024.
Bab 01 | 3
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
upaya percepatan yang dibutuhkan untuk proyek –proyek yang dinilai strategis dalam
mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
4 | Bab 01
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
KETUA
MENTERI KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
WAKIL KETUA
MENTERI KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN
ANGGOTA
PMO
PANEL KONSULTAN
*Catatan
Garis Instruksi
Garis Koordinasi
Bab 01 | 5
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
1
Persiapan standar kualitas
Pra-Studi Kelayakan (OBC)
serta melakukan revisi/re-do
bila diperlukan (3-6 bulan)
Proyek Proyek
Top Down Bottom Up
(usulan (usulan
presiden/ K/L/
wakil) Pemda)
Output KPPIP
4 5 6
Monitoring & debottlenecking Memetakan strategi dan Memfasilitasi peningkatan
KPPIP menyusun rencana aksi kebijakan di sektor infrastruktur kapasitas aparatur dan
dan memantau serta melakukan kelembagaan terkait penyediaan
debottlenecking infrastruktur prioritas
Pandemi COVID-19 yang masih terjadi di tahun 2021 menjadi faktor eksternal yang
memengaruhi berbagai pihak dalam percepatan penyediaan proyek infrastruktur,
termasuk KPPIP. Kondisi ini memaksa pengurangan mobilitas dan pembatasan
personil dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemantauan baik koordinasi yang
sekarang dilakukan secara virtual dan pembatasan pelaksanaan monitoring ke lokasi
proyek infrastruktur. Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada penurunan
perekonomian nasional serta peningkatan angka pemutusan kerja. Infrastruktur
merupakan salah satu sektor yang diandalkan dalam mendorong bangkitnya
perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, KPPIP memiliki peran penting untuk
mengawal pembangunan proyek infrastruktur yang memberikan peluang terciptanya
lapangan kerja serta secara signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
6 | Bab 01
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
B
Sepanjang Semester II Tahun 2020 Ringkasan Capaian KPPIP Semester II
Tahun 2020
10 (sepuluh) Capaian KPPIP
1 2 3 4 5
Penerbitan Perpres No. Dukungan percepatan Dukungan penyusunan Dukungan implemen- Dukungan percepatan
109Tahun 2020 Tentang penyediaan Proyek RPP Kemudahan tasi Hak Pengelolaan Program Pengemban-
Percepatan Penyediaan Strategis Nasional. Berusaha bagi PSN Terbatas (HPT) / Limited gan Wilayah di Provinsi
Proyek Strategis Nasi- 12 PSN Selesai, 19 PSN sebagai turunan UU No. Concession Scheme (LCS) Jawa Tengah dan Provinsi
onal (perubahan ketiga) Beroperasi Sebagian, 6 11 Tahun 2020 tentang Jawa Timur
PSN keluar dari Tahap Cipta Kerja
Penyiapan
6 7 8 9 10
Inventarisir dan telaah Koordinasi percepatan Kajian optimalisasi ki- Kajian analisis dampak Dukungan KPPIP dalam
proyek dan program Quick Wins Perpres No. nerja Proyek Strategis infrastruktur terhadap penyusunan Dash-
yang tercantum dalam 79 Tahun 2019 dan Nasional yang sudah pengembangan wilayah board Proyek Strategis
Perpres No. 79 Tahun Perpres No. 80 Tahun 2019 beroperasi bersama LPEM UI Nasional
2019 dan Perpres No. 80
Tahun 2019
54 15 13 8 18
Sebanyak 92 proyek dinyatakan selesai 92 PROYEK PROYEK PROYEK PROYEK PROYEK
sebagai PSN 15 1 1
PROYEK PROYEK PROYEK
•
Kesehatan & Lingkungan
Sektor Teknologi
: 25 Usulan
: 3 Usulan
93
Proyek &
•
SMELTER PERBATASAN WILAYAH
Sektor Pangan : 1 Usulan
• Sektor Pengembangan Wilayah : 1 Usulan 1 1 1 1 1
Catatan: terdapat beberapa proyek baru maupun eksisting dari Perpres No. 56/ 2018 yang digabung PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM
kedalam satu program di dalam Perpres No. 109/ 2020
Bab 01 | 7
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Penerbitan Undang Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja pada Oktober
2020 merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menciptakan lapangan
kerja dan meningkatkan investasi dalam rangka menanggulangi dampak pandemi
COVID-19 dan berusaha memulihkan perekonomian yang melemah. Dalam rangka
menjalankan ketentuan dalam Pasal 3, Pasal 4, Pasal 26, Pasal 31, Pasal 36, Pasal
124, dan Pasal 137, maka KPPIP merancang peraturan pelaksana yang dituangkan
dalam bentuk peraturan pemerintah. Peraturan Pemerintah tentang kemudahan
PSN serta peraturan-peraturan turunan Undang-Undang No.11 Tahun 2020 lainnya
diharapkan dapat secara nyata menyelesaikan hambatan proyek dan mempercepat
penyelesaiannya.
Skema HPT adalah salah satu skema pembiayaan inovatif yang dicetuskan KPPIP
sejak tahun 2018. HPT adalah skema dimana badan usaha memperoleh konsesi
untuk mengoperasikan dan mengembangkan proyek infrastruktur brownfield dalam
rangka meningkatkan kapasitas atau memberikan layanan yang lebih baik kepada
publik. Sejak penerbitan Peraturan Presiden no. 32 Tahun 2020 di awal tahun 2020,
skema HPT memiliki landasan hukum untuk diterapkan. Tahun 2020 menjadi tahun
KPPIP untuk menyiapkan penerapan skema HPT baik untuk aset dengan status
Barang Milik Negara (BMN) atau aset Milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). KPPIP
mendapatkan dukungan dari KIAT untuk menyusun petunjuk teknis HPT untuk aset
BMN dan dari World Bank untuk aset BUMN.
Guna mendukung upaya peningkatan status kemajuan atas proyek dalam Perpres No.
79 Tahun 2019 dan Pepres No. 80 Tahun 2019, PMO KPPIP melakukan identifikasi isu/
8 | Bab 01
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Bab 01 | 9
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
P
enyediaan infrastruktur di Indonesia pada tahun 2021 masih mendapatkan
tantangan dalam pelaksanaannya dengan masih terjadinya pandemi COVID-19.
Namun KPPIP dengan keterbatasan yang ada terus mengoptimalkan fungsinya untuk
melakukan percepatan penyediaan infrastruktur. Berikut merupakan pencapaian
KPPIP pada Semester 1 Tahun 2021: Selain mengatur daftar PSN Baru, Perpres No.
109 Tahun 2020 juga mencakup penyesuaian pada batang tubuh peraturan untuk
mempercepat PSN berdasarkan pembelajaran kebutuhan proyek-proyek eksisting.
Perpres No. 109 Tahun 2020 telah disosialisasikan ke Kementerian/Lembaga, BUMN,
dan media pada bulan Desember 2020.
1 2 3
Dukungan KPPIP terkait Percepatan Dukungan KPPIP terhadap Inisiasi Penyempurnaan Perpres
Penyediaan Proyek Strategis Penetapan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2015 tentang KPBU
Nasional (PSN) turunan dari UU No. 11 Tahun 2020 dalam penyediaan infrastruktur
4 5 6
Usulan Penyempurnaan Substansi Penyusunan RPerpres tentang Inisiasi Penyusunan Regulasi
Perpres No. 32 Tahun 2020 tentang Penanganan Dampak Sosial Ke- untuk Implementasi Skema LVC
Pembiayaan Infrastruktur melalui HPT masyarakatan atas Tanah Musnah di Indonesia
10 | Bab 01
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
KPPIP juga berhasil mendorong PSN untuk bisa keluar dari tahap penyiapan sebanyak
22 proyek dengan total nilai investasi 392,6 triliun rupiah dimana 7 proyek menuju
tahap transaksi dan 15 proyek ke tahap konstruksi. Sedangkan PSN yang berhasil
didorong untuk bisa beroperasi sebagian sebanyak 8 proyek dengan total nilai
investasi 66,7 triliun rupiah.
KPPIP bersama dengan Bappenas, LKPP, dan Kementerian Keuangan telah melakukan
identifikasi dan melakukan pembahasan beberapa ketentuan yang perlu dilakukan
penyempurnaan pada Perpres No. 38 Tahun 2015. Adanya penyempurnaan
Bab 01 | 11
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
1 2
PP No. 18 Tahun 2021 tentang Peraturan Menteri ATR/BPN
Hak Pengelolaan, Hak Atas tentang Tata Cara dan
Tanah, Satuan Rumah Susun, Penetapan Tanah Musnah
dan Pendaftaran Tanah
12 | Bab 01
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Telah disusun kajian LVC oleh Kemenko Perekonomian bekerjasama dengan ADB
dengan judul “Innovative Infrastructure Financing Through Value Capture in Indonesia”
pada Tahun 2020 dan dilakukan peluncuran hasil kajian LVC tersebut pada tanggal
24 Mei 2021. Acara peluncuran dan diskusi yang diadakan oleh Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dan ADB ini dibuka oleh Deputy Director General
for Southeast Asia, ADB. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bertindak
sebagai pembicara kunci pada acara tersebut. Adapun sambutan pengenalan dari
pihak ADB disampaikan oleh Vice-President for Knowledge Management and Sustainable
Development, ADB. Pemaparan mengenai hasil kajian ini disampaikan oleh Co-leader
Capital Project Services, PricewaterhouseCoopers dan Senior Economist, ADB. KPPIP
juga membantu dalam identifikasi potensi pilot project untuk implementasi LVC di
Indonesia.
Bab 01 | 13
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
14 | Bab 01
BAB 02
Pencapaian
KPPIP
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
16 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
K
PPIP terus mendorong percepatan penyediaan PSN dengan melakukan koordinasi,
pemantauan, penyelesaian debottlenecking terhadap isu permasalahan proyek.
Berikut merupakan rekapitulasi status kemajuan PSN berdasarkan tahapan proyek
hingga bulan Juni 2021.
2021
, Menjadi Energi Listrik) dalam tahap Konstruksi
Terdapat 41 proyek dan 3 program yaitu Program Superhub, Food Estate dan
Pengembangan Jalan Akses Exit Toll yang masih berada pada tahap penyiapan. 44
PSN tersebut akan terus didorong untuk bisa menuju tahapan pelaksanaan proyek
berikutnya dan diperlukan konfirmasi kepada PJPK terkait pemenuhan target
operasi pada Tahun 2024 sebagai PSN. Sedangkan untuk proyek yang berada pada
tahap transaksi sebanyak 10 PSN dan terdapat 105 proyek dan 1 program yaitu
Program Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) yang sudah masuk tahap
konstruksi. Sedangkan PSN yang sudah Beroperasi Sebagian sebanyak 27 proyek
dan 6 program. Bertambahnya 6 PSN yang selesai pada Semester 1 Tahun 2021
menjadikan akumulasi PSN yang dinyatakan selesai hingga Juni 2021 sebanyak 18
PSN.
Bab 02 | 17
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
KPPIP berhasil memberikan dorongan terhadap PSN untuk bisa melewati tahap
penyiapan menuju tahap transaksi atau tahap konstruksi. Selama Semester 1 Tahun
2021, terdapat 8 PSN yang dinyatakan beroperasi sebagian, dan 22 PSN yang berhasil
didorong melewati tahap penyiapan menuju tahap transaksi dan konstruksi.
32%
22
PSN
68%
Berikut merupakan daftar PSN yang berhasil lepas dari tahap penyiapan dengan
jumlah nilai investasi sebesar 392,6 triliun rupiah dan terbagi menjadi 8 (delapan)
sektor yaitu:
1 21 Jalan Tol Muara Enim - Lubuk Linggau - Lahat Jalan dan Jembatan 14.587 Konstruksi
2 22 Jalan Tol Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu Jalan dan Jembatan 14.003 Konstruksi
3 50 Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap Jalan dan Jembatan 34.035 Transaksi
12 74 Pembangunan Bandar Udara Siboru Fak Fak Bandar Udara 806 Konstruksi
18 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
19 165 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Glapan Bendungan & Irigasi 660 Konstruksi
Bab 02 | 19
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
K
PPIP telah berhasil mendorong PSN untuk bisa beroperasi sebagian dan/atau
dinyatakan selesai. Hingga semester 1 Tahun 2021, terdapat 6 PSN dinyatakan
selesai dan 25 PSN untuk bisa didorong agar bisa beroperasi sebagian.
1 2 3
Jalan Tol Medan - Binjai Jalan Cengkareng - Batu Ceper - Bendungan Kuningan
(Provinsi Sumatera Utara) Kunciran (Provinsi Jawa Barat)
Rp. 2.391 Miliar (Provinsi Banten & DKI Jakarta) Rp. 520 Miliar
Rp. 5.009 Miliar
4 5 6
Bendungan Passeloreng SPAM Semarang Barat SPAM Umbulan
(Provinsi Sulawesi Selatan) (Provinsi Jawa Tengah) (Provinsi Jawa Timur)
Rp. 702 Miliar Rp. 1.169 Miliar Rp. 3.718 Miliar
Terdapat 8 PSN pada semester 1 Tahun 2021 yang berhasil didorong untuk bisa
beroperasi sebagian, yaitu:
1 2 3 4
Jalan Tol Cimanggis - Penambahan Lingkup Penambahan Lingkup
Jalan Tol Serpong - Cinere Jalan Tol Ngawi -
Cibitung Jalan Tol Depok - Antasari
Kertosono - Kediri
KPPIP berhasil mendorong uji Bagian jalan tol yang berhasil Penambahan lingkup masih Penambahan lingkup menjad-
laik fungsi pada Seksi 1 sehingga didorong beroperasi yaitu pada tahap pembebasan lahan dan ikan total panjang tol 27,9 KM &
ruas bisa beroperasi Seksi IA direncanakan mulai konstruksi saat ini proses konstruksi diren-
tahun 2022 canakan beroperasi 2024
No. PSN: 27 No. PSN: 29 No. PSN: 46 No. PSN: 47
Tahap IA berhasil didorong Car Terminal berhasil didorong Berhasil didorong soft opening Berhasil didorong penyelesaian
beroperasi dan pembangunan beroperasi dan sedang didorong dan uji sandar kapal sehingga 12 paket pekerjaan dari total
dilanjutkan pengerukan kolam, penyelesaian 4 paket konstruksi Pelabuhan dapat dioperasikan 19 paket pekerjaan sehingga
pembangunan dermaga 1B, 1C, Pelabuhan dapat beroperasi se-
& Tahap 2 bagian
No. PSN: 58 No. PSN: 61 No. PSN: 62 No. PSN: 63
20 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Sedangkan terdapat 19 PSN lain sudah berstatus beroperasi sebagian yang dilaporkan
pada periode Semester 2 Tahun 2020 yaitu:
1. Jalan Tol Manado – Bitung
Terdapat beberapa bagian ruas yang sudah selesai dan beroperasi yaitu: Seksi 1
(RR Manado Airmadidi), Seksi 2A (Segmen Airmadidi Danowudu), Seksi 2B segmen
SS Danowudu. Direncanakan penyelesaian Seksi 2B (Segmen SS Danowudu
Bitung) Tahun 2021.
2. Jalan Tol Balikpapan – Samarinda
Status terakhir untuk Seksi 1 Segmen 5 telah selesai konstruksi, untuk selanjutnya
proses uji laik fungsional. Direncanakan proyek selesai keseluruhan konstruksi
dan beroperasi pada awal Agustus Tahun 2021.
3. Jalan Tol Sigli - Banda Aceh
Terdapat 2 (dua) ruas yang berhasil didorong untuk beroperasi oleh KPPIP yaitu
Seksi 4 (Indrapuri - Blang Bintang) beroperasi sejak Tahun 2020 dan Seksi 3
(Jantho - Indrapuri) telah terbit SLO dan beroperasi pada Februari 2021.
4. Jalan Tol Kayu Agung - Palembang – Betung
Terdapat 1 (satu) ruas yang berhasil didorong untuk beroperasi oleh KPPIP yaitu
Seksi 1 ruas (Kayuagung - Jalintim) yang sudah beroperasi penuh sejak 26 Januari
2021.
5. Jalan Tol Ciawi - Sukabumi - Ciranjang – Padalarang
Telah dilakukan percepatan penyelesaian konstruksi untuk Seksi 1 sehingga bisa
beroperasi di Semester 1 Tahun 2021.
6. Jalan Tol Cinere – Jagorawi
Terdapat 2 (dua) ruas yang sudah beroperasi dari total 3 (tiga) ruas yaitu Seksi 1
telah beroperasi sejak Tahun 2012 dan Seksi 2 telah beroperasi September 2019.
7. Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu
Terdapat bagian ruas yang sudah beroperasi sejak November 2017 yaitu Seksi
1B + 1C (Cipinang – Jakasampurna). Sedangkan Off Ramp D.I. Pandjaitan telah
beroperasi sejak November 2018. Pada Semester 1 Tahun 2021, KPPIP telah
berhasil mendorong pengoperasian Seksi 1A (koneksi Toll to Toll dan On Ramp
Jatiwaringin Barat) yang telah dilakukan uji laik fungsi pada 21 Desember 2020.
Bab 02 | 21
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
22 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Rumah Susun Tinggi Mahkamah Agung sebanyak 65 unit masih dalam tahap
persiapan.
15. Pembangunan Bantuan Rumah Swadaya
Total target penyelesaian pembangunan bantuan rumah swadaya yaitu 5.579 titik
rumah. Telah selesai konstruksi 4.679 unit di 5 Daerah Pariwisata Super Prioritas
(DPSP) pada tahun 2020. Penyelesaian konstruksi 900 unit di 5 Daerah Prioritas
Pariwisata (5 DPP) lainnya ditargetkan selesai pada 2021.
16. Konstruksi Tangki Penyimpanan BBM
Sebanyak 12 dari 14 tangki telah selesai konstruksi. Progres tangki Waingapu
mencapai 99% sedangkan pekerjaan konstruksi tangki Maumere digabungkan
dengan rencana pengembangan TBBM Maumere 70.000 KL.
17. Pengembangan Lapangan Gendalo, Maha, Gandang, Gehem, dan
Bangka (Indonesia Deepwater Development Project/lDD)
Lapangan Bangka telah beroperasi sejak 2016 sedangkan 4 Lapangan lainnya
sedang dalam proses revisi Plan of Development (POD) 1.
18. Pembangunan Jaringan Gas Kota
Sudah dilakukan penyelesaian pembangunan jaringan gas kota pada beberapa
jaringan dengan skema APBN. Status terakhir yaitu melanjutkan konstruksi
jaringan gas skema APBN dan penyusunan studi pendahuluan untuk skema
KPBU.
19. Percepatan Pembangunan Technopark
Bab 02 | 23
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Direncanakan pada periode bulan Juli sampai dengan Desember 2021 (periode
Semester 2 Tahun 2021), terdapat tambahan 25 proyek PSN yang akan Selesai dengan
total nilai investasi sebesar 234,2 triliun rupiah. Terdapat 8 dari 25 PSN tersebut saat
ini sudah berstatus beroperasi sebagian, sedangkan 17 PSN lainnya masih dalam
tahap konstruksi. Berikut daftar PSN yang direncanakan selesai pada Semester 2
Tahun 2021.
8 45 Pembangunan FIy Over Dari dan Menuju Terminal Teluk Lamong 900 Beroperasi Sebagian
10 80 Kereta Api Akses Bandar Udara Baru Yogyakarta- Kulon Progo 1.100 Konstruksi
25 190 Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran - Tiung Biru 26.728 Konstruksi
24 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
REALISASI ESTIMASI
2016 2017 2018 2019 2020 Juni 2021 Desember 2021
Perubahan PSN Ke-1: Perubahan PSN Ke-2: Perubahan PSN Ke-3:
Penambahan 55 Proyek Penambahan 2 Proyek Pengurangan 9 proyek
+ 1 Program Industri + 1 Program Pemerataan + 1 program
Pesawat Ekonomi Penambahan 90 proyek
+ 5 program
Akumulasi
110 Proyek PSN selesai
Rp 604 T 135 Proyek dari tahun 2016
Rp 838,2 T
62 Proyek 104 Proyek
Rp 302,1 T 92 Proyek Rp 590,5 T
30 Proyek Rp 467 T
Rp 94,7 T
32 Proyek + Proyek Beroperasi
37 Proyek 1 Program 35 GW 27 Proyek + Sebagian
28 Proyek +
dan 1 Program + 1 Program 1 Program 35 GW 6 program
35 GW Pemerataan + 1 Program
24 Proyek +
5 Program 20 Proyek +
20 Proyek Ekonomi Pemerataan
7 program
Rp 33,3 T Ekonomi
Tambahan 6 PSN yang selesai pada Semester 1 Tahun 2021 dan 25 PSN yang
direncanakan selesai pada Semester 2 Tahun 2021 tersebut menjadikan PSN yang
selesai pada Tahun 2021 menjadi 31 proyek PSN dengan total nilai investasi 247,7
triliun rupiah. Secara akumulatif, jumlah PSN yang direncanakan akan selesai sampai
dengan Desember 2021 yaitu 135 proyek PSN dengan total nilai investasi 838,2 triliun
rupiah.
Bab 02 | 25
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
P
emantauan terhadap permasalahan dan debottlenecking pelaksanaan
pembangunan infrastruktur dilakukan oleh KPPIP dengan melakukan koordinasi,
monitoring serta kunjungan lapangan. Pelaksanaan pemantauan dan debottlenecking
diklasifikasikan berdasarkan jenis isu yaitu pendanaan dan pembiayaan, perencanaan
dan penyiapan, perizinan, konstruksi dan pengadaan tanah. Pada Semester 1 Tahun
2021, KPPIP berhasil merangkum 155 isu yang tersebar pada 11 sektor proyek PSN.
Berikut merupakan sebaran isu yang dilaporkan kepada KPPIP, yaitu:
Proyek Strategis Nasional yang dilaporkan mengalami isu keterbatasan APBN dan
mengalami realokasi dan/atau refocusing anggaran yaitu:
• Jalan Tol Jakarta – Cikampek II Sisi Selatan
26 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Bab 02 | 27
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Pelaksana
28 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Bab 02 | 29
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Beberapa PSN yang dilaporkan mengalami isu terkait regulasi dan perubahan
perencanaan yaitu:
• Jalan Tol Semarang – Demak
• Kereta Api Purukcahu – Batanjung melalui Bangkuang
• Kereta Api Logistik Lahat - Muara Enim - Prabumulih - Tarahan/ Lampung dan
Prabumulih – Kertapati/Palembang
• Penyelenggaraan Angkutan Massal Berbasis Rel Wilayah Badung – Buleleng
• LRT Jakarta International Stadium – Kelapa Gading dan Velodrome – Manggarai
• Elevated Inner Loop Line Jatinegara – Tanah Abang – Kemayoran
• Penambahan Lingkup Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulonprogo
• Program Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK)
• Program Pengembangan Kawasan Perbatasan
• Program Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional (Food Estate)
Pada beberapa proyek, juga terjadi perubahan skema pendanaan yang awalnya
skema KPBU menjadi skema pendanaan lain. Perencanaan beberapa proyek juga
30 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Beberapa PSN yang dilaporkan mengalami isu terkait hasil kajian, penyiapan dokumen
perencanaan atau pemilihan badan usaha yaitu:
• Inland Waterways Cikarang Bekasi Laut
• Kereta Api Jakarta – Surabaya
• Kereta Api Logistik Lahat – Muara Enim – Prabumulih – Tarahan/ Lampung dan
Bab 02 | 31
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
32 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Pada proyek penyediaan air minum, masih ditemukan kendala belum dilakukannya
sinkronisasi jadwal penyelesaian konstruksi proyek antara unit air baku dengan
jadwal Commercial Operation Date pada proyek KPBU. Proses sinkronisasi tersebut
memerlukan dukungan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam penyiapan
proyek. Dukungan penyiapan proyek juga diperlukan terkait akses logistik sehingga
mempermudah mobilitas alat dan bahan yang dibutuhkan.
3. Isu Konstruksi
Beberapa konstruksi proyek infrastruktur pada masa pandemi COVID-19 menghadapi
tantangan tersendiri terkait jadwal pelaksanaan proyek yang terdampak dengan
adanya pembatasan. Selain itu beberapa hambatan pada pelaksanaan konstruksi
yaitu kondisi alam yang kurang mendukung, adanya perubahan rencana konstruksi
akibat beberapa penyesuaian, dan keterbatasan dana pelaksanan konstruksi proyek.
Bab 02 | 33
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Kondisi Alam
Curah hujan yang tinggi memperlambat proses konstruksi. Hal ini mengakibatkan
terjadi beberapa kejadian alam disekitar lokasi konstruksi antara lain banjir dan
tanah longsor sehingga mengganggu proses konstruksi. Beberapa konstruksi yang
sudah dikerjakan juga mengalami kerusakan dampak dari kondisi alam sehingga
memerlukan perbaikan. Beberapa PSN yang dilaporkan mengalami kendala alam
pada saat konstruksi yaitu:
• Pembangunan Bandar Udara Siboru Fak Fak
• Jalan Tol Balikpapan – Samarinda
• Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan
• Pelabuhan Sanur – Nusa Ceningan/ Lembongan
• Bendungan Bintang Bano
• Bendungan Ladongi
• Bendungan Way Apu
• SPAM Semarang Barat
34 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Bab 02 | 35
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Pengadaan tanah milik instansi pemerintahan baik lahan milik pemerintah daerah
maupun lahan BUMN/BUMD memerlukan koordinasi lebih lanjut terkait dengan
ganti rugi yang akan diberikan. Terdapat proyek yang masih dalam proses wakaf
ke Kementerian Agama sehingga memerlukan waktu. Beberapa bangunan milik
pemerintah yang masuk dalam pembebasan tanah diperlukan koordinasi terkait
tanah lokasi tanah pengganti untuk dilakukan relokasi bangunan. Alih status lahan
atau relokasi lahan milik pemerintah dan/atau badan usaha juga perlu koordinasi
dan menjadi isu yang perlu segera diselesaikan. Beberapa PSN masih menunggu
ditetapkannya perubahan atas Permendagri No. 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan
Aset Desa terkait dengan relaksasi percepatan pengadaan tanah kas desa. Beberapa
PSN yang dilaporkan mengalami permasalahan terkait pembebasan tanah milik
instansi, tanah wakaf dan/atau tanah kas desa yaitu:
• Jalan Tol Serang – Panimbang
• Jalan Tol Ciawi – Sukabumi – Ciranjang – Padalarang
• Jalan Tol Cengkareng – Batu Ceper – Kunciran
• Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu
• Pelabuhan Patimban
36 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Bab 02 | 37
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
38 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
• Bendungan Bener
• Bendungan Lausimeme
• Bendungan Bagong
• Bendungan Mbay
• Bendungan Sepaku Semoi
• Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Rawa Telake
Terdapat beberapa proyek yang berada pada lahan yang cukup ekstrim sehingga
diperlukan perlakuan khusus untuk memudahkan dalam tahapan konstruksi. Pada
beberapa proyek seperti jalan tol dan kereta, teknis waktu pembebasan antar bidang
tanah yang tidak tersambung mengakibatkan proses konstruksi tidak bisa dikerjakan
sehingga menyulitkan mobilisasi alat proyek. Beberapa proyek yang dilaporkan
mengalami kendala teknis konstruksi dan pembebasan tanah yang spot-spot yaitu:
• Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu
• Jalan Tol Pasuruan - Probolinggo
KPPIP kemudian melakukan tindak lanjut atas Isu yang dilaporkan tersebut dengan
melakukan validasi isu dan identifikasi kronologis permasalahan yang kemudian
dilakukan koordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait untuk mendapatkan
kesepakatan penyelesaian permasalahan.
Bab 02 | 39
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
a. Kunjungan Proyek Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulonprogo dan Jalan Tol
Yogyakarta Bawen, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulon Progo merupakan salah satu Proyek Strategis
Nasional yang terletak di Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah dengan
panjang 96,57 km. Jalan Tol ini diharapkan dapat menjadi menjadi alternatif baru
untuk menuju Bandar Udara Internasional Yogyakarta – Kulon Progo (YIA). Jalan
Tol Jogja – Bawen merupakan Proyek Strategis Nasional yang menghubungkan
Kota Yogyakarta dan Kota Bawen. Jalan Tol ini diharapkan dapat mengurangi lalu
lintas padat di jalan arteri serta mendukung pengembangan Kawasan Industri
Ungaran – Bawen dan Kawan Pariwisata Joglosemar. Proyek ini merupakan
proyek segitiga emas yang menghubungkan tiga Bandar Udara yaitu Yogyakarta
International Airport di Kulonprogo, Ahmad Yani di Semarang dan Adi Soemarmo
di Solo.
40 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
1 Terdapat - Kekurangan dana pengadaan tanah tahun anggaran 2021 untuk Ruas
Solo – Yogyakarta – Kulonprogo sebesar Rp2.450 miliar dan Ruas Yogyakarta - Baw-
en sebesar 1.134,4 miliar rupiah agar dapat mengejar target penyelesaian proyek
3
Penetapan Lokasi Jalan Tol Yogyakarta - Bawen di Jawa Tengah memasuki tahapan
pembentukan tim persiapan oleh PPK dan Pemerintah Provinsi dalam rangka
sosialisasi dan konsultasi publik kepada warga terdampak jalan tol
5 Permasalahan Tanah Kas Desa yang terdampak pembangunan Jalan Tol dapat
diselesaikan dengan penggantian tanah dalam bentuk uang
Bab 02 | 41
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Terdapat beberapa kendala yang terjadi pada proyek Bendungan Sukamahi yang
kedepannya perlu tindak lanjut penyelesaian terkait percepatan penyelesaian
proyek yaitu:
• Secara teknis, intensitas hujan yang tinggi dan kelembapan udara yang
tinggi dikarenakan area kerja bentuk v-shape (pengeringan membutuhkan
sinar ultraviolet matahari);
• Pengadaan tanah, terdapat satu bidang tanah wakaf mushola seluas
64 m2 dan satu bidang tanah wakaf makam seluas 1.614 m2 yang masih
dalam proses pembayaran penitipan di LMAN serta inventarisasi sisa
bidang perdesa yang terkena dampak dari pembangunan Bendungan
Sukamahi yang tidak dapat dimanfaatkan kembali.
42 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Bab 02 | 43
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
44 | Bab 02
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Bab 02 | 45
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
46 | Bab 02
BAB 03
Proyek Strategis
Nasional (PSN)
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
48 | Bab 03
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
P
royek Strategis Nasional telah mengalami perubahan ketiga dengan diterbitkannya
Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 menggantikan Perpres No. 56 Tahun
2018. Jumlah PSN menjadi 201 Proyek dan 10 Program. Berikut merupakan rincian
perubahan daftar PSN awal hingga terakhir:
Perubahan Ke-2
Perubahan daftar PSN pertama pada Tahun 2017 menambahkan 55 proyek dan 1
program yaitu Program Industri Pesawat serta pengurangan 15 proyek. Perubahan
kedua pada Tahun 2018, dilakukan penambahan 2 proyek dan 1 program yaitu
Program Pemerataan Ekonomi serta dilakukan pengurangan 29 proyek. Sedangkan
perubahan ketiga daftar PSN pada Tahun 2020, dilakukan penambahan 88 proyek
dan 5 program serta pengurangan 9 proyek dan 1 program. Pengurangan proyek
pada ketiga perubahan daftar PSN dilakukan karena proyek sudah dinyatakan
selesai dan tidak memerlukan fasilitas dukungan sebagai Proyek Strategis Nasional.
Sedangkan penambahan proyek didasarkan pada usulan dari Kementerian dan
Lembaga yang kemudian oleh KPPIP dilakukan seleksi berdasarkan kriteria Proyek
Strategis Nasional.
Bab 03 | 49
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
12 9 TERSEBAR NASIONAL
PROYEK PROGRAM Rp 1.527,3 T
42 SUMATERA
PROYEK Rp 773,6 T
16 KALIMANTAN
PROYEK Rp 505,8 T
9 MALUKU & PAPUA
82 1 JAWA
PROYEK PROGRAM Rp 1.925 T
BALI &
18 NUSA TENGGARA
PROYEK Rp 33,1 T
*Catatan:
Nilai dihitung pada saat penyusunan Perpres 109/2020 dan belum memperhitungkan Proyek dan Program baru, seperti Program Percepatan Pengembangan wilayah (Perpres 79 dan 80 Tahun 2019),
Food estate, dan Bandara Bali Bagian Utara
TANGGUL
PANTAI
54 48 18 15 15 13 12 2 8 9 1 1 5
PSN tersebar di 13 sektor dengan jumlah proyek terbanyak terdapat pada sektor jalan
dengan 54 proyek. Sedangkan program dengan proyek paling banyak yaitu Program
Pengembangan Wilayah yaitu gabungan proyek pengembangan wilayah di Provinsi
Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur dengan total 469 proyek. Berdasarkan lokasi,
sebaran proyek dan program PSN yaitu proyek yang terdapat di Sumatera sebanyak
42 proyek dengan total nilai investasi 773,6 triliun rupiah, PSN di Kalimantan sebanyak
16 proyek dengan nilai investasi 505,8 triliun rupiah, PSN di Sulawesi sebanyak 22
proyek dengan nilai investasi 443,6 triliun rupiah, PSN di Maluku dan Papua sebanyak
9 proyek dengan nilai investasi 565,2 triliun rupiah, PSN di Bali dan Nusa Tenggara
sebanyak 18 proyek dengan nilai investasi 33,1 triliun rupiah, PSN di Jawa sebanyak
82 proyek dan 1 program yaitu Program Pengembangan Wilayah dengan total nilai
investasi 1.925 triliun rupiah, dan PSN lingkup nasional sebanyak 12 proyek dan 9
program dengan total nilai investasi sebesar 1.527,3 triliun rupiah. Total nilai investasi
dari 201 proyek dan 10 program yaitu sebesar 5.607 triliun rupiah.
50 | Bab 03
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
S
ejak tahun 2016 hingga Juni 2021, KPPIP telah mencatat penyelesaian 110 PSN
dengan total nilai investasi Rp 604 Triliun.
PSN selesai 2016 PSN selesai 2017 PSN selesai 2018 PSN selesai 2019 PSN selesai 2020 PSN selesai 2021
20 Proyek (Rp. 33,3 T) 10 Proyek (Rp. 61,4 T) 32 Proyek (Rp. 207,4 T) 30 Proyek (Rp. 165,3 T) 12 Proyek (Rp 123,1 T) 6 Proyek (Rp 13,5 T)
• 7 Bandara • 2 Jalan Tol • 2 Kereta Api • 4 Kawasan • 4 Bandara • 1 Bandara • 2 Jalan Tol
• 1 Jalan Tol • 1 Jalan Akses • 4 Bendungan Industri • 9 Jalan • 1 Kereta • 2 SPAM
• 6 Bendungan • 1 Bandara • 1 Irigasi • 1 Sentra • 6 Kawasan • 2 Jalan Tol • 2 Bendungan
• 1 Pelabuhan • 1 Fasilitas Gas • 10 Jalan Tol Kelautan • 2 Smelter • 1 SPAM
• 1 Jalur Pipa Gas • 3 PLBN • 5 KEK Perikanan • 4 Bendungan • 3 Kawasan Industri
• 4 PLBN • 1 Bendungan • 1 Bandara • 1 Pelabuhan • 3 Bendungan
• 1 Saluran Irigasi • 4 Smelter • 2 Teknologi • 1 Pelabuhan
• 2 Kereta
1 2 3
Jalan Tol Medan - Binjai Jalan Cengkareng - Batu Ceper - Bendungan Kuningan
(Provinsi Sumatera Utara) Kunciran (Provinsi Jawa Barat)
Rp. 2.391 Miliar (Provinsi Banten & DKI Jakarta) Rp. 520 Miliar
Rp. 5.009 Miliar
4 5 6
Bendungan Passeloreng SPAM Semarang Barat SPAM Umbulan
(Provinsi Sulawesi Selatan) (Provinsi Jawa Tengah) (Provinsi Jawa Timur)
Rp. 702 Miliar Rp. 1.169 Miliar Rp. 3.718 Miliar
Bab 03 | 51
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Hingga bulan Juni 2021, berdasarkan daftar Proyek Strategis Nasional (Perpres No.
109 Tahun 2020) terdapat 18 PSN yang dinyatakan selesai, 33 PSN (27 proyek dan 6
program) telah berhasil beroperasi sebagian, dan 106 PSN (105 proyek dan 1 program)
sudah masuk tahap konstruksi dan 10 PSN pada tahap transaksi. Sedangkan masih
terdapat 44 PSN (41 proyek dan 3 program) yang masih dalam tahap penyiapan
sehingga perlu didorong untuk bisa segera menuju tahapan berikutnya.
2021
, Menjadi Energi Listrik) dalam tahap Konstruksi
Berikut merupakan 18 PSN yang telah dinyatakan selesai (sesuai dengan daftar
Proyek Strategis Nasional Perpres No. 109 Tahun 2020).
52 | Bab 03
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Pembiayaan menjadi salah satu isu dalam penyediaan PSN. Anggaran pemerintah
melalui APBN dan APBD yang terbatas sehingga diperlukan alternatif pembiayaan
dengan skema pembiayaan untuk mendukung penyedian PSN. Total investasi yang
diperlukan dalam pelaksanaan PSN sesuai daftar terbaru Perpres 109 Tahun 2020
yaitu sebesar Rp 5.607 triliun rupiah. Berikut porsi investasi atau pendanaan PSN:
Bab 03 | 53
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
PSN
. Memiliki peran strategis atas
perekonomian, kesejahteraan sosial,
Kriteria pertahahanan, dan kedaulatan nasional
(memiliki dampak positif atas PDB)
Strategis . Keselarasan antar berbagai sektor
infrastruktur (saling mendukung atau
complementary)
. Distribusi proyek secara regional
Champion yang . Proyek yang harus memiliki Penanggung Jawab Proyek yang jelas (ditingkat Eselon I) dan Kementerian terkait
memiliki komitmen dalam menjalankan proyek (terutama rencana aksi dan jadwal yang jelas)
jelas
EIRR . KPPIP tidak hanya memperhatikan proyek dengan nilai yang tinggi, namun juga akan fokus atas proyek yang memiliki
nilai ekonomi yang tinggi. Oleh sebab itu, idealnya PSN memiliki EIRR dengan quartile teratas dari proposal yang ada
KPPIP tidak hanya memperhatikan proyek dengan nilai investasi yang tinggi, namun
juga akan fokus atas proyek yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Oleh sebab itu,
idealnya PSN memiliki EIRR dengan quartile teratas dari proposal yang ada.
54 | Bab 03
BAB 04
Proyek
Infrastruktur
Prioritas KPPIP
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
56 | Bab 04
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
B
erdasarkan Permenko No. 5 Tahun 2017, terdapat 37 Proyek dengan total nilai
investasi 2.665,48 triliun rupiah. Daftar PIP termasuk proyek Jalan Tol Trans
Sumatera (JTTS) sejumlah 15 proyek sehingga total proyek menjadi 51 proyek. Proyek
Infrastruktur Prioritas tersebar di masing-masing wilayah yaitu Sumatera dengan 19
PIP dengan nilai investasi 400,55 triliun rupiah, Kalimantan terdapat 4 PIP dengan
nilai investasi 384,18 triliun rupiah, Jawa dengan jumlah PIP 18 proyek dengan nilai
investasi 639,18 triliun rupiah, Sulawesi terdapat 3 PIP dengan nilai investasi 51,83
triliun rupiah, wilayah Maluku dan Papua dengan 2 PIP senilai 428,66 triliun rupiah
serta 5 PIP merupakan proyek nasional dengan nilai investasi 761,08 triliun rupiah.
19 SUMATERA
PROYEK Rp 400,55 T
4 KALIMANTAN
PROYEK Rp 384,18 T
2 MALUKU & PAPUA
18 JAWA
PROYEK Rp 639,18 T
*Catatan:
Nilai dihitung berdasarkan update per Juni 2021
INSTALASI
PENGOLAHAN SAMPAH AIR MINUM & IRIGASI TRANSPORTASI TANGGUL PANTAI TELEKOMUNIKASI
20 6 7 1 4 11 1 1
Bab 04 | 57
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
1 Jalan Tol Serang- Panimbang BPJT PUPR 9,93 KPBU Banten Konstruksi
2 Jalan Tol Manado – Bitung BPJT PUPR 8,93 KPBU Sulawesi Utara Beroperasi
Sebagian
3 Jalan Tol Balikpapan - Samarinda BPJT PUPR 8,50 KPBU Kalimantan Timur Beroperasi
Sebagian
4a Jalan Tol Medan – Binjai PT. Hutama 2,39 Penugasan BUMN Sumatera Utara Selesai
Karya
4b Jalan Tol Palembang - Simpang PT. Hutama 3,30 Penugasan BUMN Sumatera Selatan Selesai
Indralaya Karya
4c Jalan Tol Pekanbaru - Kandis - Dumai PT. Hutama 9,92 Penugasan BUMN Riau Selesai
Karya
4d Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi PT. Hutama 16,70 Penugasan BUMN Lampung Selesai
Besar Karya
4e Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang PT. Hutama 11,80 Penugasan BUMN Lampung Selesai
Panggang Karya
4f Jalan Tol Pematang Panggang - Kayu PT. Hutama 10,08 Penugasan BUMN Lampung & Selesai
Agung Karya Sumatera Selatan
4g Jalan Tol Palembang - Tanjung PT. Hutama 14,20 Penugasan BUMN Sumatera Selatan Penyiapan
Api-Api Karya
4h Jalan Tol Kisaran- Tebing Tinggi PT. Hutama 14,25 Penugasan BUMN Sumatera Utara Konstruksi
Karya
4i Jalan Tol Tebing Tinggi - Pematang PT. Hutama 18,82 Penugasan BUMN Sumatera Utara Konstruksi
Siantar - Prapat - Tarutung - Sibolga Karya
4j Jalan Tol Binjai - Langsa PT. Hutama 45,11 Penugasan BUMN Sumatera Utara Konstruksi
Karya & Aceh
4k Jalan Tol Langsa - Lhoksumawe PT. Hutama 50,49 Penugasan BUMN Aceh Penyiapan
Karya
4l Jalan Tol Lhoksumawe - Sigli PT. Hutama 16,52 Penugasan BUMN Aceh Penyiapan
Karya
4m Jalan Tol Sigli - Banda Aceh PT. Hutama 67,42 Penugasan BUMN Aceh Beroperasi
Karya Sebagian
4n Jalan Tol Pekanbaru - Bangkinang - PT. Hutama 22,46 Penugasan BUMN Riau & Sumatera Konstruksi
Payakumbuh - Bukittinggi Karya Barat
4o Jalan Tol Bukittinggi - Padang Pan- PT. Hutama 29,13 Penugasan BUMN Sumatera Barat Konstruksi
jang Lubuk Alung - Padang Karya
5 Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi BPJT PUPR 21,07 KPBU Jawa Timur Konstruksi
6 Jalan Tol Yogyakarta - Bawen BPJT PUPR 12,14 KPBU D.I Yogyakarta & Konstruksi
Jawa Tengah
7 Pembangunan Rel Kereta Api PT. Kereta Api 53,30 Swasta Kalimantan Timur Penyiapan
Provinsi Kalimantan Timur Borneo
8 Kereta Api Makassar - Parepare Kementerian 8,25 APBN & KPBU Sulawesi Selatan Konstruksi
Perhubungan
9 Kereta Api Express SHIA (Soekarno Kementerian 2,70 APBN DKI Jakarta dan Selesai
Hatta - Sudirman) Perhubungan Banten
10 Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) PT. MRT 45,40 APBN & APBD DKI Jakarta Beroperasi
North - South Jakarta dengan Pinjaman Sebagian
Luar Negeri
11 Light Rail Transit (LRT) Kementerian 29,90 Penugasan BUMN DKI Jakarta & Jawa Konstruksi
Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi Perhubungan Barat
58 | Bab 04
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
12 Light Rail Transit (LRT) Sumatera Kementerian 12,50 Penugasan BUMN Sumatera Selatan Selesai
Selatan Perhubungan
13 Light Rail Transit (LRT) Jakarta Pemprov DKI 14,10 Penugasan BUMD DKI Jakarta Beroperasi
Jakarta Sebagian
14 Pelabuhan Hub Internasional Kuala Kementerian 30,00 Penugasan BUMN Sumatera Utara Beroperasi
Tanjung Perhubungan Sebagian
15 Pelabuhan Hub Internasional Bitung PT. Pelindo IV 34,65 BUMN & Swasta Sulawesi Utara Beroperasi
Sebagian
16 Pembangunan Pelabuhan Patimban Kementerian 43,22 APBN dengan Jawa Barat Beroperasi
Perhubungan Pinjaman Luar Sebagian
Negeri, APBD dan
Swasta
17 Inland Waterways Cikarang Bekasi PT Pelindo II 3,41 KPBU DKI Jakarta & Jawa Penyiapan
Laut (CBL) Barat
19 Central Java Power Plant (CJPP)/PLTU PT. PLN 60,50 KPBU dengan IPP Jawa Tengah Konstruksi
Batang
20 PLTU Indramayu PT. PLN 31,40 APBN dengan Jawa Barat Penyiapan
Pinjaman Luar
Negeri
21 PLTU Mulut Tambang PT. PLN 210,86 Penugasan BUMN Sumatera Selatan, Konstruksi
& IPP Jambi, Riau,
Kalimantan Timur,
dan Kalimantan
Tengah
22 Pembangkit Listrik Berbasis Tenaga PT. PLN 302,12 Penugasan BUMN • Riau Konstruksi
Gas di 18 Provinsi & IPP • Bangka Belitung
• Banten
• Jawa Barat
• Jawa Tengah
• Jawa Timur
• Kalimantan
Tengah
• Kalimantan
Timur
• Kalimantan
Utara
• Sulawesi Tengah
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Teng-
gara
• Nusa Tenggara
Barat
• Nusa Tenggara
Timur
• Maluku
• Maluku Utara
• Papua
• Papua Barat
23 Central-West Java Transmission Line PT. PLN 7,64 BUMN Jawa Tengah dan Beroperasi
500 KV Jawa Barat Sebagian
Bab 04 | 59
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
24 Transmisi Sumatera 500kV PT. PLN 24,40 BUMN & Swasta Pulau Sumatera Konstruksi
25 Kilang Minyak Bontang PT. Pertamina 197,58 Penugasan BUMN Kalimantan Timur Transaksi
dengan
Kerjasama Swasta
26 Kilang Minyak Turban (Ekspansi) PT. Pertamina 238,25 Penugasan BUMN Jawa Timur Konstruksi
dengan
Kerjasama Swasta
27 Upgrading Kilang-Kilang Eksisting PT. Pertamina 214,16 Penugasan BUMN Jawa Tengah, Jawa Konstruksi
I Refinery Development Master Plan Barat dan Kali-
(RDMP) mantan Timur
30 Proyek Tangguh LNG Train 3 Kementerian 140,72 Swasta Papua Barat Konstruksi
ESDM
32 Sistem Penyediaan Air Minum PDAM Kota 1,16 KPBU Jawa Tengah Selesai
(SPAM) Semarang Barat Semarang
33 Sistem Penyediaan Air Minum Perum Jasa 16,37 KPBU DKI Jakarta dan Transaksi
(SPAM) Regional Jatiluhur Tirta II Jawa Barat
34 Sistem Penyediaan Air Minum PDAM Way 1,06 KPBU Lampung Selesai
(SPAM) Kota Bandar Lampung Rilau
35 Jakarta Sewerage System (JSS) Pemprov DKI 69,60 Pinjaman Luar DKI Jakarta Transaksi
Jakarta Negeri, Potensi
KPBU
36 Tanggul Pantai Pemprov DKI 5,67 APBN, APBD, DKI Jakarta Konstruksi
Jakarta BUMN, BUMD
dan Swasta
37 Energi Asal Sampah Kota-Kota Besar Pemprov 28,10 KPBU, Swasta, • DKI Jakarta Beroperasi
atau Pemkot dan Penugasan • Kota Tangerang Sebagian
Terkait BUMN • Kota Bandung
• Kota Surakarta
• Kota Semarang
• Kota Surabaya
• Kota Makassar
• Kota Denpasar
60 | Bab 04
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
S
ejak tahun 2017 hingga Juni 2021, KPPIP telah mencatat penyelesaian 11 PIP
dengan total nilai investasi 77,45 triliun rupiah.
• Jalan Tol Medan - Binjai • Kereta Api Ekspres SHIA (Soekarno Hatta - • SPAM Semarang Barat
• Jalan Tol Palembang - Simpang Indralaya Sudirman) • SPAM Kota Bandar Lampung
• Jalan Tol Pekanbaru - Kandis - Dumai • LRT Provinsi Sumatera Selatan
• Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar
• Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang Sektor Telekomunikasi
• Jalan Tol Pematang Panggang - Kayu Agung
• Palapa Ring Broadband
Hingga bulan Juni 2021, selain 11 PIP yang dinyatakan selesai, 11 PIP telah berhasil
beroperasi sebagian, dan 20 PIP sudah masuk tahap konstruksi. Sedangkan masih
terdapat 6 PIP yang masih dalam tahap penyiapan dan 3 PIP masih dalam proses
transaksi sehingga perlu didorong untuk bisa segera menuju tahapan berikutnya. PIP
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sebanyak 15 proyek dimana 6 proyek sudah Selesai,
1 proyek sudah beroperasi sebagian, 5 proyek masih dalam tahap konstruksi dan 3
proyek masih dalam tahap penyiapan.
Bab 04 | 61
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
12%
22%
6%
51 PIP
(15 Proyek bagian JTTS)
21%
39%
6 Proyek (3 Proyek merupakan bagian JTTS) 11 Proyek (1 Proyek merupakan bagian JTTS)
dalam tahap Penyiapan sudah Beroperasi Sebagian
62 | Bab 04
BAB 05
Kebijakan Terkait
Infrastruktur
yang Didukung
KPPIP
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
64 | Bab 05
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
T
erdapat 7 Peraturan Pemerintah (PP) turunan dari Undang-Undang No. 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja yang mendukung percepatan penyediaan Proyek
Strategis Nasional. Namun terdapat satu Peraturan Pemerintah yang spesifik dan
rinci yang dikhususkan untuk kemudahan PSN yaitu PP No. 42 Tahun 2021 tentang
Kemudahan Proyek Strategis Nasional.
Tentang Penyelenggaraan
Tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Kawasan Ekonomi Khusus
PP PP
No. 40 No. 21
Tahun Tahun
2021 2021
PP
Tentang Penyelesaian PP No. 42 PP Tentang Penyelengaaraan
No. 43 No. 19
Ketidaksesuaian Tata
Ruang, Kawasan Hutan, Izin, Tahun Tahun 2021 Pengadaan Tanah
bagi Pembangunan untuk
Tahun
dan/atau Hak Atas Tanah 2021 Tentang Kemudahan Kepentingan Umum
2021
Proyek Strategis
Nasional
PP PP
No. 18 No. 23
Tahun Tahun Tentang Penyelenggaraan
2021 2021 Kehutanan
Tentang Hak Pengelolaan, Hak
Atas Tanah, Satuan Rumah
Susun dan Pendaftaran Tanah
Bab 05 | 65
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
terdapat 155 isu yang terbagi menjadi isu perencanaan dan penyiapan, isu perizinan,
isu pendanaan, isu konstruksi dan isu pengadaan lahan. Oleh karena itu diperlukan
regulasi yang memberikan fasilitas kemudahan dalam percepatan pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional pada masing-masing tahapan proyek.
Pembiayaan PSN dapat bersumber dari APBN, APBD, dan/atau Pembiayaan lain yang
sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembiayaan PSN
yang berasal dari sumber pendanaan lain yang sah dapat dilakukan melalui KPBU
dan/atau bentuk pembiayaan lainnya.
PSN yang pembiayaannya bersumber dari sumber pendanaan lain yang sah,
dapat diberikan jaminan pemerintah; bentuk jaminan pemerintah; prinsip yang
dipertimbangkan dalam pemberian jaminan pemerintah; penetapan batas maksimal
jaminan pemerintah dan alokasi anggaran kewajiban pemerintah atas jaminan
pemerintah. Kriteria PSN yang mendapatkan jaminan pemerintah; penugasan
khusus dari Kementerian Keuangan kepada badan usaha penjaminan infrastruktur
untuk memberikan jaminan pemerintah; Kementerian Keuangan mengatur lebih
lanjut mengenai jaminan pemerintah.
PJPK melakukan penyiapan PSN atas rencana dukungan pemerintah dan jaminan
pemerintah dan penetapan tata cara pengembalian investasi badan usaha pelaksana.
Transaksi penyediaan infrastruktur PSN yang bersumber dari pembiayaan lain
yang sah. BUP harus memperoleh pembiayaan PSN paling lama 9 bulan setelah
menandatangani perjanjian.
1 PP Nomor 42 Tahun 2021 tentang Merupakan aturan pelaksana berdasarkan Pasal 3 (d), 26, 31, 36, 124, 173, dan 185 (b)
Kemudahan Proyek Strategis UU 11/2020. Peraturan ini mengatur mengenai pemberian kemudahan Proyek Strategis
Nasional Nasional pada tahapan Perencanaan, Penyiapan, Transaksi, Konstruksi, serta Operasi
dan Pemeliharaan. Selain kemudahan tersebut, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasional juga mendapatkan kemudahan
pengadaan. Peraturan ini memberikan penegasan bahwa perubahan atas daftar Proyek
Strategis Nasional ditetapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah
mendapat persetujuan Presiden.
66 | Bab 05
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
2 PP Nomor 18 Tahun 2021 tentang Merupakan aturan pelaksana berdasarkan Pasal 142 dan 185 (b) UU 11/2020. Peraturan
Hak pengelolaan atas Tanah, Satuan ini mengatur (kebijakan baru) mengenai hak pengelolaan tanah, hak guna usaha, hak
Rumah Susun dan Pendaftaran guna bangunan dan hak pakai atas tanah, satuan rumah susun, hak atas tanah atau hak
Tanah pengelolaan pada ruang atas tanah dan ruang bawah tanah, dan pendaftaran tanah.
Secara umum, arah kebijakan dalam penguatan hak pengelolaan, hak atas tanah, satuan
rumah susun, penguatan hak pengelolaan, hak atas tanah, satuan rumah susun, pemberi-
an hak pada ruang atas tanah dan ruang bawah tanah, termasuk percepatan pendaftaran
tanah berbasis elektronik adalah untuk mengatasi berbagai hambatan dan tantangan
birokrasi dan regulasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan bisnis di Indonesia.
Secara khusus, PP ini mengharmoniskan, mensinkronkan, memperbarui, dan mencabut
ketentuan yang sudah tidak relevan berdasarkan UU 11/2020 antara lain Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan
Hak Pakai Atas Tanah, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 1O3 Tahun 20l5 tentang Pemilikan Rumah Tem-
pat Tinggal atau Hunian Oleh Orang Asing Yang Berkedudukan di Indonesia, serta bebera-
pa pengaturan mengenai penguatan Hak Pengelolaan juga akan memperbarui ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 tentang Penguasaan Tanah-Tanah Negara.
3 PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Merupakan aturan pelaksana berdasarkan Pasal 123, 173, dan 185 (b) UU 11/2020. Pera-
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah turan ini dibuat dalam rangka mencapai tujuan khususnya peningkatan ekosistem investa-
bagi Pembangunan untuk Kepentin- si, dan percepatan Proyek Strategis Nasional’ perlu mengubah beberapa ketentuan dalam
gan Umum bidang agraria/pertanahan dan tata ruang. Salah satunya adalah peraturan mengenai
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum sebagaimana diatur da-
lam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan
untuk Kepentingan Umum. Ketentuan yang diperbaharui antara lain penambahan jenis
pembangunan untuk kepentingan umum, upaya percepatan pengadaan tanah (misalnya
penyelesaian status kawasan hutan), percepatan pengadaan tanah (yang terkait dengan
tanah kas desa, tanah wakaf, dan tanah aset), keterlibatan lembaga pertanahan dalam
membantu penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah, penambahan jangka
waktu penetapan lokasi, dan penitipan ganti kerugian.
4 PP Nomor 21 Tahun 2021 tentang Merupakan aturan pelaksana berdasarkan 17 (3,4,7,9,10,20,21), 18 (3 dan 21), 19 (4,
penyelenggaraan Penataan Ruang 6, 10), dan 185 (b) UU 11/2020. Peraturan ini mengatur mengenai aspek-aspek dalam
Penyelenggaraan Penataan Ruang (berbagai ketentuan terkait perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang, pengawasan penata-an ruang,
pembinaan penataan ruang, dan kelembagaan penataan ruang) yang dilakukan berdasar-
kan pertimbangan kondisi keragaman geografis, sosial budaya, potensi sumber daya
alam, dan peluang pengembangan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan.
5 PP Nomor 23 Tahun 2021 tentang Merupakan aturan pelaksana berdasarkan Pasal 36 dan 185 (b) UU 11/2020. Peraturan ini
Penyelenggaraan Kehutanan dibuat dalam rangka meningkatkan iklim investasi dan kegiatan berusaha, peningkatan
perlindungan dan kesejahteraan pekerja, kemudahan, pemberdayaan, perlindungan
UMK-M serta perkoperasian, dan percepatan proyek strategis nasional serta mempermu-
dah dalam pengurusan dan memperoleh lahan khususnya Kawasan Hutan di Indonesia
guna menciptakan lapangan kerja. terkait dengan hal tersebut, PP ini merupakan pem-
baharuan terhadap aturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004.
6 PP Nomor 40 Tahun 2021 tentang Merupakan aturan pelaksana berdasarkan Pasal 150 dan 185 (b) UU 11/2020. Peraturan
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi ini dibentuk dalam rangka untuk mengoptimalisasi KEK (serta mendorong penciptaan
Khusus lapangan kerja) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2009 berdasarkan Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus yang telah diperbaharui dengan
UU 11/2020 yang mengubah, menghapus dan menambahkan pengaturan baru yang
bersifat strategis dalam pengembangan KEK. Di mana berdasarkan evaluasi pengemban-
gan KEK dan mencermati perubahan model bisnis serta pergeseran pusat perekonomian
global, diperlukan adanya langkah-langkah antisipasi dalam penetapan kebijakan dan
strategi yang tepat dalam menjaring penanaman modal melalui berbagai kebijakan yang
termuat dalam UU 11/2020 antara lain mengenai:
1. Revitalisasi kelembagaan;
2. Peningkatan status Sekretariat Dewan Nasional menjadi Sekretariat Jenderal Dewan
Nasional;
3. Akomodasi perluasan cakupan kegiatan utama sektoral sesuai dengan perkemban-
gan baru;
4. Penyederhanaan prosedur pengusulan; dan
5. Peningkatan daya saing KEK melalui peningkatan kualitas pelayanan serta penera-
pan best practices yang setara dengan negara lain.
Bab 05 | 67
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
7 PP Nomor 43 Tahun 2021 tentang Merupakan aturan pelaksana berdasarkan Pasal 17 (2) UU 11/2020. Peraturan ini dibuat
Penyelesaian Ketidaksesuaian Antara dalam rangka penyelesaian dan mengatasi berbagai hambatan atas ketidaksesuaian tata
Tata Ruang dengan Kawasan Hutan, ruang, kawasan hutan, izin, konsesi, hak atas tanah, dan/atau hak pengelolaan yang diper-
Izin dan/atau Hak Atas Tanah lukan untuk pelaksanaan pembangunan dalam mewujudkan sinkronisasi pemanfaatan
ruang/ penyelesaian tersebut antara lain adalah:
1. penyelesaian Batas Daerah;
2. penyelesaian Ketidaksesuaian antara RTRWP, RTRWK, Kawasan Hutan, lzin, Konsesi,
Hak Atas Tanah, dan/atau Hak Pengelolaan;
3. penyelesaian Ketidaksesuaian Garis Pantai dengan Hak Atas Tanah, Hak Pengelo-
laan, dan/atau Perizinan terkait Kegiatan yang Memanfaatkan Ruang Laut;
4. penyelesaian Ketidaksesuaian antara RTRL, RZ KSNT, RZ KAW, danf atau RZWP-3-K
dengan Perizinan terkait Kegiatan yang Memanfaatkan Ruang Laut; dan
5. penguatan kelembagaan dan tata kelola penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang,
Kawasan Hutan, lzin, Konsesi, Hak Atas Tanah, dan/atau Hak Pengelolaan.
68 | Bab 05
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
I
nisiasi penyempurnaan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 tahun 2015 tentang
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam Penyediaan Infrastruktur
dilakukan dengan latar belakang adanya pertimbangan surat permohonan dari
Kementerian Perhubungan melalui surat dengan nomor KL.002/1/1 PHB 2020
tanggal 19 Mei 2020 tentang Usulan Simplifikasi Proses Pelaksanaan Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Lingkungna Kementerian Perhubungan;
dan surat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
melalui surat dengan nomor HK.02.02-Mn/1036 tanggal 12 Juni 2020 tentang Usulan
Penyederhanaan Proses Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
(KPBU) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang ditujukan
kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Adapun rangkuman dari
usulan penyederhanaan dari dua Kementerian tersebut meliputi
1 2 3
Diperlukannya penyederhanaan Penyederhanaan proses pengadaan Izin pemanfaatan Barang Milik Negara
dokumen (lingkup kajian) KPBU badan usaha pelaksana (BMN)
4 5 6
Penyederhanaan proses pengajuan Kombinasi skema pembayaran Peningkatan modal dalam negeri
prakarsa ketersediaan layanan, upfront pay dan
dukungan kelayakan
Bab 05 | 69
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Hal lain yang menjadi latar belakang perlu dilakukannya penyempurnaan Perpres
No. 38 Tahun 2015 tentang KPBU dalam Penyediaan infrastruktur adalah adanya
kebutuhan penyediaan infrastruktur yang tinggi, namun progres pelaksanaan KPBU
yang masih lambat terutama pada tahap penyiapan hingga Perjanjian Kerja Sama
(PKS) yang memerlukan waktu 2,5 hingga 4 tahun.
Selain adanya usulan penyempurnaan dari dua Kementerian tersebut, muncul pula
kebutuhan untuk melakukan penyempurnaan Perpres No. 38 Tahun 2015 dengan latar
belakang adanya keterbatasan fiskal yang dimiliki oleh Pemerintah untuk membiayai
kebutuhan infrastruktur terutama pada masa pandemi COVID-19. Selain itu, dengan
adanya Perpres No. 79 Tahun 2019 dan Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang program
percepatan pengembangan wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, teridentifikasi
perlu dibukanya peluang bagi investor lokal untuk terlibat dalam pembangunan
infrastruktur di wilayah tersebut. Hal ini kemudian perlu didukung dengan adanya
penyederhanaan proses dan juga percepatan prosedur implementasi skema KPBU
untuk proyek skala kecil yang belum diatur pada Perpres No. 38 Tahun 2015.
70 | Bab 05
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
1 2
KPBU Skala Kecil Implementasi mekanisme swiss
(Small scale PPP) challenge untuk unsolicited project
3 4
Mekanisme dukungan pemerintah Simpul KPBU
untuk proyek KPBU
1 2 3 4
Perubahan ketentuan Perubahan jenis infra- Ketentuan tentang Ketentuan dan tata cara
umum / definisi struktur yang dapat pelimpahan kewenangan izin prakarsa KPBU
dikerjasamakan melalui
skema KPBU
5 6 7 8
Alternatif kompensasi Perubahan terhadap Badan penyiapan dan Penambahan definisi dan
terhadap Badan Usaha pra-studi dan studi seleksi KPBU tata cara pelaksanaan
pemrakarsa KPBU kelayakan KPBU Skala Kecil
9 10 11
Perjanjian KPBU Penyediaan Infrastruktur Penambahan definisi dan
melalui KPBU dengan tata cara
memanfaatkan Barang pelaksanaan mekanisme
Milik Negara / Barang Swiss Challenge
Milik daerah
Bab 05 | 71
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
D
ijelaskan dalam Perpres No. 32 Tahun 2020 bahwa Hak Pengelolaan Terbatas
(HPT) atas aset infrastruktur adalah hak pengelolaan aset infrastruktur dalam
rangka meningkatkan fungsi operasional Barang Milik Negara (BMN) dan/atau aset
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna mendapatkan pendanaan untuk pembiayaan
penyediaan infrastruktur. Dana yang didapatkan melalui pengaplikasian skema HPT
ini pemanfaatannya diprioritaskan untuk pembiayaan infrastruktur yang tertera
dalam daftar proyek infrastruktur prioritas dan/atau proyek strategis nasional. Pada
prinsipnya, HPT merupakan skema pendanaan infrastruktur dengan melakukan
transfer hak konsesi dari brownfield asset yang dimiliki oleh Pemerintah atau BUMN
ke badan usaha lain atau pihak swasta untuk mengoperasikan, memelihara, dan
mengembangkan aset tersebut. Sebagai imbalannya, Pemerintah atau BUMN akan
menerima pembayaran dimuka atau pembayaran tahunan selamasa masa konsesi
tersebut. Perlu diperhatikan bahwa capital expenditure (capex) selama masa konsesi
menjadi tanggungjawab pemegang konsesi sehingga akan meringankan beban
Pemerintah atau BUMN.
Mengacu pada Perpres No. 32 Tahun 2020, kriteria BMN maupun aset BUMN yang
dapat dikelola dengan skema HPT adalah:
Beroperasi minimal Membutuhkan Umur manfaat aset Disajikan dalam Memiliki arus kas
2 tahun peningkatan efisiensi infrastruktur minimal Laporan Keuangan positif ≤2 tahun & ≤3
operasi sesuai stan- 10 Tahun K/L yang telah diaudit tahun (aset BMN)
dar internasional (aset BMN)
72 | Bab 05
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Sebagai upaya implementasi skema HPT, pada periode semester I 2021 KPPIP telah
menyelesaikan kajian untuk menyusun Petunjuk Teknis Implementasi Skema HPT
pada Barang Milik Negara (BMN) dan juga aset BUMN. Seiring dengan dilakukannya
penyusunan Petunjuk Teknis Implementasi Skema HPT, teridentifikasi bahwa perlu
dilakukan penyempurnaan subtansi pada Perpres No. 32 Tahun 2020. Perubahan
substansi Perpres No. 32 Tahun 2020 diperlukan untuk memastikan keberhasilan
proses implementasi skema HPT, khususnya untuk aset BUMN. Selain itu,
penyempurnaan Perpres No. 32 Tahun 2020 diperlukan dengan mempertimbangan
kondisi BMN maupun aset BUMN yang sulit untuk memenuhi kriteria aset untuk
dikelola dengan skema HPT akibat terdampak oleh pandemi COVID-19.
Adapun usulan penyempurnaan Perpres 32/2020 adalah sebagai berikut:
1. Kriteria aset yang dapat dikelola dengan skema HPT;
• Arus kas positif 2 tahun berturut-turut dianggap kurang feasible pada periode
waktu 2020-2021.
• Karena Perpres No. 32 Tahun 2020 sedang masa uji coba untuk
diimplementasikan, maka harapannya diberi ruang untuk kriteria yang lebih
fleksibel.
2. Penggunaan dana hasil;
• Ditetapkan pada Perpres No. 32 Tahun 2020 bahwa penggunaan dana hasil
HPT akan dialokasikan untuk pembangunan aset infrastruktur atau aset
sejenis lainnya yang termasuk sebagai PIP atau PSN. Namun, tidak semua K/L
atau BUMN memiliki aset yang merupakan PSN/PIP.
• Diperlukan adanya fleksibilitas untuk pemanfaatannya.
• Perlu ditambahkan poin tambahan untuk penggunaan pada aset non PIP/
PSN.
3. Tidak ada definisi yang dimaksud dengan aset BUMN;
4. Jenis aset/infrastruktur yang dapat dikerjasamakan dengan skema HPT;
• Pada Perpres No. 32 Tahun 2020 sudah disebutkan sektor-sektor yang
bisa dikerjasamakan dengan skema HPT. Namun, terdapat sektor-sektor
yang berpotensi untuk dikelola dengan HPT, seperti fasilitas kesehatan dan
gedung, yang belum termasuk sebagai aset yang bisa dikelola dengan skema
HPT.
Bab 05 | 73
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
5. Jenis pembayaran;
• Pada Perpres 32/2020 disebutkan hanya upfront payment dan tidak
menyebutkan jenis pembayaran lain, yang mana semestinya bisa ditawarkan
pembayaran jenis lain.
6. Dukungan dan jaminan pemerintah untuk implementasi skema HPT;
• Perpres 32/2020 belum membahas mengenai dukungan dan jaminan
pemerintah untuk proyek HPT.
7. Isu kelembagaan.
• Pada Perpres 32/2020 ditetapkan bahwa perjanjian HPT untuk BMN akan
ditandatangani oleh BLU di Kementerian Keuangan.
• Jika BLU terpusat di Kementerian Keuangan, maka dana hasil yang didapatkan
perlu di-earmark penggunaannya pada sektor tersebut.
Terkait dengan usulan substansi yang diperlukan untuk dilakukan revisi tersebut
masih dalam tahap menunggu persetujuan Presiden untuk bisa dilakukan koordinasi
lanjutan yang akan dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian.
74 | Bab 05
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
R
Perpres ini mengatur tentang penanganan masalah sosial berupa pemberian
bantuan dana kerohiman oleh instansi yang memerlukan tanah kepada pihak
yang berhak menerima bantuan dana kerohiman dalam rangka pembangunan untuk
kepentingan umum (PSN dan Non-PSN) di atas tanah musnah.
Regulasi ini sangat diperlukan sebagai payung hukum pemberian bantuan dana
kerohiman, salah satunya PSN Jalan Tol Semarang – Demak dan Jalan Tol Semarang
– Kendal. RPerpres ini merupakan RPerpres pertama yang mengatur ketentuan
penanganan dampak sosial kemasyarakatan atas tanah musnah dalam rangka
pembangunan untuk kepentingan umum serta melengkapi ketentuan tanah musnah
yang diatur dalam:
• PP No. 18 Tahun 2021 tentang HPL, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun,
dan Pendaftaran Tanah
• Permen ATR/BPN tentang Tata Cara dan Penetapan Tanah Musnah
Penerima dari bantuan dana kerohiman ini yaitu pemegang hak pengelolaan dan/
atau hak atas tanah baik yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar, yang
ditetapkan oleh tim terpadu. Muatan pokok RPerpres tentang Penanganan Dampak
Sosial Kemasyarakatan Atas Tanah Musnah Dalam Rangka Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum.
Bab 05 | 75
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Mekanisme dan Jangka Mekanisme dan jangka waktu Pelaksanaan Penanganan Dampak
waktu Sosial Kemasyarakatan Atas Tanah Musnah dalam Rangka Pem-
bangunan untuk Kepentingan Umum
Sumber Dana Sumber Dana Kerohiman berasal dari Instansi yang Memerlukan
Tanah
Perhitungan Dana Penghitungan dan Besaran bantuan Dana Kerohiman:
luas tanah x 25% (dua puluh lima persen) dari NJOP
yang ditetapkan terakhir oleh instansi yang ber-
wenang.
Apabila berdasarkan penghitungan di atas, terdapat nilai bantuan
Dana Kerohiman di bawah Rp 1.000.000,- (misalnya Rp 500.000,-
) maka bantuan Dana Kerohiman yang akan diberikan kepada
Pihak Yang Berhak sebesar Rp 1.000.000,-
Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi untuk Pelaksanaan Penanganan Dampak
Sosial Kemasyarakatan Atas Tanah Musnah dalam Rangka Pem-
bangunan untuk Kepentingan Umum
76 | Bab 05
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
D
Dalam istilah perekonomian, Peningkatan Perolehan Nilai Kawasan (Land
Value Capture (LVC)) adalah suatu metode untuk memperoleh manfaat atas
peningkatan harga tanah sebagai akibat dari suatu produktivitas ekonomi yang
ditimbulkan dari adanya perubahan kebijakan atau investasi proyek infrastruktur.
LVC memungkinkan masyarakat untuk memulihkan dan menginvestasikan kembali
peningkatan nilai tanah tersebut. Hal ini dikenal sebagai pengembalian nilai tanah.
Terdapat tiga fungsi dari penerapan LVC yaitu:
A
Memperoleh manfaat atau nilai tambah dari peningkatan harga tanah untuk mem-
fasilitasi pemerintah dalam investasi keuangan publik ke infrastruktur
B
Membuka pendanaan tambahan dimana akses pendanaan terbatas hanya dari
sumber pembiayaan tradisional yaitu pembiayaan sektor publik
C
Memfasilitasi untuk mendapatkan (penggantian uang) pendanaan infrastruktur di
tahap awal
Bab 05 | 77
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Human
Settlement
Improvement
Value
Uplift
Open
Housing
Settlement
Keep Retain a
Investing- Portion
network
Grows
Land Value Capture (LVC) sebagai inovasi skema pembiayaan infrastruktur dikenalkan
untuk menjawab kebutuhan investasi infrastruktur Indonesia yang meningkat
secara signifikan di periode tahun 2020-2024. Keterbatasan APBN/APBD mendorong
Pemerintah untuk dapat bekerjasama dan berkolaborasi dengan pihak swasta
(investor dan perbankan) untuk memenuhi kebutuhan belanja infrastruktur tersebut.
LVC dapat didefinisikan sebagai kebijakan pemanfaatan peningkatan nilai tanah
yang dihasilkan dari investasi, aktivitas, dan kebijakan Pemerintah di suatu kawasan
dengan menggunakan dua basis penerapan, yaitu LVC berbasis pajak dan LVC
berbasis pembangunan. Implementasi skema LVC di Indonesia diharapkan dapat
membawa berbagai manfaat ekonomi, diantaranya adalah dapat meningkatkan PAD
melalui pajak dan retribusi daerah, pengembangan kawasan perkotaan yang lebih
tertata, mengendalikan pertumbuhan ekonomi kawasan, dan melakukan pemerataan
ekonomi di kawasan perkotaan.
78 | Bab 05
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Bab 05 | 79
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Pada tahap awal pengembangan skema LVC, keberadaan pilot project dianggap
penting sebagai media untuk melakukan kajian dan identifikasi kebutuhan teknis,
alur pembiayan, skema koordinasi dan komunikasi, serta aspek-aspek lainnya
dalam mendukung efektifitas implementasi skema LVC. Sehubungan dengan
hal tersebut, KPPIP bekerjasama dengan World Bank telah memilih pilot project
untuk implementasi skema LVC. Pilot project dipilih berdasarkan hasil dari usulan
Kementerian, Pemerintah Daerah, urgensi pembangunan proyek, serta dengan
mempertimbangkan ketersediaan data dan informasi pendukung untuk melakukan
kajian implementasi skema LVC pada proyek yang dipilih. Adapun pilot project yang
dipilih adalah:
1. Pembangunan MRT Fase II, Jakarta;
2. Pembangunan TOD Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah;
3. Pembangunan Perumahan ASN Gedebage, Bandung, Jawa Barat;
4. Proyek Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro, Palembang, Sumatera Selatan;
5. Pembangunan Kawasan TOD Bakauheni, Lampung;
6. Pembangunan TOD Jurang Mangu, Tangerang Selatan, Banten.
80 | Bab 05
BAB 06
Rencana
KPPIP
Kedepan
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
82 | Bab 06
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
P
ada periode bulan Januari – Juni 2021, KPPIP telah menjalankan tugasnya sebagaimana
diatur dalam peraturan-peraturan terkait Perpres No. 75 Tahun 2014 serta peraturan
terkait. Melanjutkan dari tahun-tahun sebelumnya, KPPIP telah menjalankan mandat
pemantauan proyek, penyelesaian hambatan, koordinasi pemantauan, serta pengeluaran
kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk percepatan infrastruktur.
Lebih lanjut, dalam rangka mendukung percepatan penanggulangan dan pemulihan dampak
global akibat pandemi COVID-19, KPPIP melakukan penyesuaian fokus kerja. Di mana salah
satu masalah yang muncul adalah terganggunya kegiatan serta mobilitas manusia dan barang/
jasa serta memperlambat kegiatan ekonomi akibat diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini memberikan dampak berupa pengurangan aktivitas
dan pengembangan ekonomi oleh pelaku usaha yang juga secara langsung menghambat
pelayanan kesehatan yang merupakan aspek penting dalam penanggulangan pandemi
COVID-19. Guna memberikan kemudahan dalam aspek kesehatan tersebut, Pemerintah
menyesuaikan kebijakan berupa pengalihan anggaran bagi kementerian/lembaga untuk
kepentingan kesehatan sebagai upaya preventif mencegah potensi masalah ekonomi yang
lebih buruk. Relokasi anggaran Pemerintah juga terjadi pada Proyek Strategis Nasional (PSN),
di mana hal ini menyebabkan jadwal penyelesaian sejumlah proyek harus turut disesuaikan.
Dalam rangka penyesuaian anggaran PSN tersebut, KPPIP berencana untuk melakukan
pemutakhiran daftar PSN sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 109
Tahun 2020 dengan menetapkan Peraturan Menteri Koordinator (Peraturan Menteri) Bidang
Perekonomian sebagai pengganti berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategis Nasional serta
Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tersebut. Pemutakhiran dalam kerangka Peraturan
Menteri ini dilakukan dengan menambahkan beberapa PSN berdasarkan usulan instansi terkait
serta telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh KPPIP. Penembahan PSN ini juga sejalan
dengan arahan presiden yaitu telah memenuhi readiness criteria, memiliki skema pembiayaan
di luar APBN, dan memiliki nilai kemanfaatan yang tinggi. Selain pemutakhiran daftar PSN,
KPPIP juga melakukan evaluasi terhadap daftar PSN guna mengkaji proyek yang (berdasarkan
pertimbangan dapat) dikeluarkan dari daftar PSN karena telah dinyatakan selesai (proyek tidak
lagi memerlukan fasilitas sebagai PSN) dan/atau dikarenakan adanya beberapa hal, sehingga
proyek tidak dapat dilakukan penyelesaian sampai dengan tahun 2024. Terkait dengan agenda
Bab 06 | 83
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
84 | Bab 06
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Bab 06 | 85
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
pembiayaan non APBN, dengan mempertimbangkan kapasitas fiskal pemerintah yang terbatas
untuk pembangunan infrastruktur. Selain itu, penyempurnaan regulasi skema alternatif
pembiayaan infrastruktur juga diperlukan untuk mendukung sektor swasta agar dapat
melakukan investasi pada proyek infrastruktur melalui beberapa pilihan skema pendanaan
proyek infrastruktur.
86 | Bab 06
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
Bab 06 | 87
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
88 | Bab 06
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
P
ada Semester 1 Tahun 2021, KPPIP telah berhasil mendorong penyelesaian 6
Proyek Strategis Nasional sehingga secara akumulatif, PSN yang telah selesai
berdasarkan Perpres No. 109 Tahun 2020 sebanyak 18 proyek dengan total nilai
investasi sebesar 136,6 triliun rupiah. Dengan memperhatikan kondisi Pandemi
COVID-19 dan adanya beberapa realokasi anggaran pembangunan infrastruktur
yang juga berimbas pada progres Proyek Strategis Nasional, KPPIP merencanakan
pada akhir tahun 2021 akan ada penambahan PSN yang dinyatakan selesai sebanyak
25 proyek sehingga menjadikan total jumlah PSN Selesai dari Tahun 2016 sampai
dengan Tahun 2021 menjadi 135 proyek dengan total nilai investasi 838,2 triliun
rupiah.
Penerbitan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang
ditindaklanjuti dengan penerbitan peraturan turunan termasuk Peraturan Pemerintah
tentang Kemudahan PSN juga dapat menjadi senjata KPPIP untuk percepatan proyek.
Peraturan Pemerintah Tentang Kemudahan PSN serta 6 Peraturan Pemerintah lainnya
akan terus didorong dalam implementasi untuk memudahkan dalam percepatan
penyediaan Proyek Strategis Nasional.
Bab 06 | 89
Laporan KPPIP | Semester 1 2021
90 | Bab 06
Infrastruktur Menuju
Indonesia Maju