Anda di halaman 1dari 115

LOGBOOK

STASE NIFAS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
RINA OCTAVIA
NIM : 210704012

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ABDI NUSANTARA JAKARTA

TAHUN 2023

1
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
1 06- 9- Ny. N 35 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .110/80 mmHg, N : 80
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
2
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
2 06-9- Ny.K 25 th S .Ibu Mengatakan ,Demam,
2022 Nyeri pada Perinium, dan
bau tidak sedap pada
   
vagina
 

   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,    
TTV : Td : 100/70 mmHg, N
3
: 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 38,50c,

A P1 A0 post partum 4 hari


dengan Infeksi luka
perinium

P 1. Menyampaikan
kepada ibu tentang
kondisi nya
2. Memberitahu ibu
agar merawat luka
periniumnya dengan
bersih dengan
mencuci
periniumnya
menggunakan
sabun 3-4 kali sehari
3. Memberikan therapy
antibiotik amoxicillin
3x500mg, Antipiretik
Paracetamol 3x500
mg, Vitamin 1x1
tablet.
4. Menganjurkan ibu
untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein untuk
mempercepat
penyembuhan luka
5. Memberitahu ibu
untuk tidak
menggunakan
ramuan tradisional
pada luka perineum.
6. Menjelaskan Tanda
bahaya pada masa
nifas .
7. Menganjurkan pada
ibu untuk kembali
control 3 hari pada
tanggal 11-09- 2022

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi

4
1 2 3 5 6
4
3 12-09- Ny.L / 25 th S Ibu mengatakan masih  
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.  

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
2. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan  
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
3. Memberitahu ibu cara  
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada  
payudara ibu, mulut bayi
5
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
4. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
5. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
6. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
4 16-9-2022 Ny.,O / 25 th S Ibu mengatakan masih    
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

6
O Kes: cm, K/U : Baik,    
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,80c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.12,5 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.

3. Beritahu ibu tentang gizi


yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
7
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
5 21-9-2022 Ny.F / 30 th S Ibu mengatakan    
Payudaranya keras dan  
sakit, ASI belum lancar ,
bayi rewel dan tidak mau    
menyusu
   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 360c,
Palpasi :
Payudara keras dan nyeri
tekan,
8
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11 gr%

A P2 A0 post partum 3 hari


dengan Bendungan ASI

P 1. Menyampaikan hasi
pemeriksaan kepada ibu
tentang kondisinya
2. Observasi tanda-tanda
vital
3. Anjurkan ibu untuk
menyusui bayinya secara
bergantian
4. Jelaskan pada ibu cara
mengatasi keluhan yang
di rasakan mis
- menyanggah
payudara dengan bra
yg pas
- Kompres payudara
dengan mnggunakan
kain basah/hangat
selama 5 menit
- Urut payudara dari
arah pangkal menuju
putting
- Keluarkan ASI dari
bagian depan
payudara sehingga
putting susu menjadi
lunak
5. Ajarkan kepada ibu cara
melakukan perawatan
payudara
- Tempatkan kedua
tangan diantara
kedua payudara
kemudian urut keatas
lalu kesamping
kemudian urut
kebawah hingga
tangan menyanggah
payudara kemudian
sentakan kebawah
payudara secara
perlahan
9
- Telapak tangan kiri
menopang payudara
kiri dan jari-jari
tangan saling
dirapatkan, kemudian
sisi keliling tangan
kanan menguruti
payudara dari
pangkal kearah
putting, demikian
pula payudara kanan
- Telapak tangan
menopang payudara
pada cara ke2
kemudian jari tangan
di kepalkan lalu buku-
buku jari tangan
kanan mengurut dari
pangkal kearah
putting.
6. Ajarkan ibu teknik posisi
menyusui yang baik dan
benar
- Usahakan pada saat
menyusui ibu dalam
keadaan tenang
- Memasukan semua
areola mamae
kedalam mulut bayi
- Ibu dapat menyusui
dengan cara duduk
atau berbaring sesuai
kenyamanan dengan
santai dan dapat
menggunakan
sandaran pada
punggung
- Payudara dipegang
dengan ibu jari
diatas, jari yang lain
menopang dibawah
payudara
- Berikan ASI pada
bayi secara teratur
- Setelah selesai
menyusui oleskan
ASI kepayudara,
biarkan keringkan
sebelum memakai
bra untuk mencegah
lecet pada putting

10
- Sendawakan bayi
tiap kali habis
menyusui

7.Anjurkan ibu untuk


7. mengkonsumsi sayuran
hijau dan makanan yang
bergizi
8. Berikan terapi obat
paraseamol 500 mg 3x1
per oral

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
6 26- -9- Ny.I 27 th S Ibu mengatakan masih  
2022
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas  
kelahiran bayinya.
 
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg, N
: 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,8 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 1. Menjelaskan kepada ibu


bahwa ibu mengalami
anemia sedang  
2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
 
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi  
uterus keras, perdarahan
11
70 cc
3. Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6. Kolaborasi dengan
dokter therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks g Klinik
o RM i dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
7 21 -9- Ny.M 27 th S
2022 Ibu mengatakan ingin  
mengganti verban dan
perawatan luka jaitan operasi  
12
ibu riwayat persalinan dengan  
SC karena KPD tgl 4 -05-2021  
O Kes: cm, K/U : Baik, Keadaan  
emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N :
84 x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,5 0c, TFU ½ pusat sympisis,
lochea berwarna merah
kekuningan (lochea
sangulenta)
A P2 A0 post partum SC 7 hari
indikasi KPD dan perawatan
luka

P 1. Memberitahukan pada ibu


dan
suami tentang hasil
pemeriksaan ( ibu dan
suami mengerti )
2. Informed choisedan
informed concern
3. MelakukanpemeriksaanTand
a-tanda vital ( S. 36 º C,
Nadi 76 x/menit 110/70
mmhg RR 20 x/menit )
4. Melakukan perawatan luka
jahitan
 Membersihkan luka
jahitan operasi dengan
kassa steril (Kondisi luka
baik tidak ada tanda –
tanda infeksi )
 Luka jahitan di tutup
dengan Steril-strip
 Hindari mencuci steril
strip maupun pembalut
lainnya, mandi bisa
dilakukan kemudian
verband luka dikeringkan
dengan handukbersih
dan berbahan lembut.
5. Anjurkan ibu untuk
menggunakan pakaian long
longgar dan nyaman
6. Anjurkan ibu untuk
menghindar aktifitas fisik
berat
7. Memberitahukan pada ibu
tentang tanda-tanda infeksi  
yang harus segera di
Ketahui yaitu :  
a. Keluarnya darah dan
13
nanah dari area
bekasluka operasi
b. Nyeri perut yang tak
kunjung hilang atau
memburuk
c. Demam
d. Nyeri atau perih saat
buang air kecil
e. Keputihan yang berbau
tidak sedap
f. Memberikan konseling
tentang ASI eklusif
8. Anjurkan ibu banyak makan
buah dan sayur serta diet
tinggi protein

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
8 24-09- Ny.H / 23 th S Ibu mengatakan masih  
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.  

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

 
P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :  
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu  
bahwa keluhan rasa
14
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan
15
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
9 21-9 2022 Ny.B 27 th S Ibu mengatakan masih    
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 1. Menjelaskan kepada ibu


bahwa ibu mengalami
anemia sedang
2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3. Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
16
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6. Kolaborasi dengan
dokter therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
10 22-09- Ny.J / 23 th S Ibu mengatakan masih
2022
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU    
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong  
HB.11,5 gr%
   

A    
P1 A0 post partum 6 jam
17
P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
18
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
11 24 -9- Ny. U 22 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt, S
: 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
19
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

20
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
12 23 -9- Ny. W 26 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 2. Menjelaskan kepada ibu


bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
21
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
13 23 -9- Ny. S 32 th S Ibu mengatakan masih
2022 2
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,    
S : 36,6 0c,
Palpasi :  
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,    
kandung kemih kosong
   

22
A P3 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
23
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
14 23 -9- Ny. Z 28 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt, S
: 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi

24
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
15 24 -9- Ny.Y 27 th S Ibu mengatakan masih    
25
2022 terasa mules, badannya
lemas, ASI belum keluar ,  
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 1. Menjelaskan kepada ibu


bahwa ibu mengalami
anemia sedang
2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
26
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6.Kolaborasi dengan dokter
therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
16 24 -9- Ny.E 27 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.9,4 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 1.Menjelaskan kepada ibu


bahwa ibu mengalami
anemia sedang
2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
27
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran berwarna
hijau, buncis, daging
merah, kuning telur,
kacang tanah , istirahat/
tidur yaitu menjelaskan
bahwa pola tidur ibu
menyesuaikan pola tidur
bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5.Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6. Kolaborasi dengan
dokter therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
17 24 -9- Ny.A 25 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

28
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu    
memakaikan selimut dan
29
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
18 25 -9- Ny. J 28 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1.Memberitahu pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,

30
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
31
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
19 24 -9- Ny. O 20 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 2.Menjelaskan kepada ibu


bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan
hal yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yg
banyak utk membantu
melancarkan produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk

32
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
20 24 -9- Ny. F 22 th S Ibu mengatakan masih
2022
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
   

 
A P1 A0 post partum 6 jam
   
P 1. Memberitahu
   
pemeriksaan kepada ibu
33
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3 .Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
34
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
21 25 -9- Ny. R 21 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 3.Beritahu ibu tentang gizi


yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yg
banyak utk membantu
melancarkan produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu

35
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar madi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
Nama Pembimbing
No Tanggal Pasien dan Refleksi Klinik dan
RM
Akademi
1 2 3 5 6
4
22 26-9-2022 Ny. T 34 th S Ibu mengatakan masih    
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/80 mmHg, N :
80 x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU 2
jari di bawah pusat, kandung
kemih kosong

A P3 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu pemeriksaan
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,

36
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan
hal yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yg banyak
utk membantu melancarkan
produksi ASI
4 Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan menutupi
areola mamae. Seluruh
badan bayi tersanggah
dengan baik tdk hanya
kepala dan leher
5 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan tungkai,
sakit kepala hebat,
pandangan kabur, nyeri
pada payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

N Tanggal Nama SOAP Ttd


Pasien Refleks
37
Pembimbin
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
23 29 -9- Ny. D 22 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 24 x/mt,
S : 36,5 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1.Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
38
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5.Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
24 26 -9- Ny. G 20 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/60 mmHg, N
: 84 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
39
A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4 Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
40
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi

1 2 3 5 6
4
25 26-9-2022 Ny. F 23 th S Ibu mengatakan masih    
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/80 mmHg, N
: 84 x/mt, RR : 21 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
41
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

N TANGGAL NAMA SOAP


O
27 25-09-2022 Ny A,29 tahun Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules
S dan ASI belum keluar.
42
K/U Baik, Kesadaran compos mentis
O
TD. 120/80 mmHg, N 82 x/mnt, R 20 X/mnt, S
36,7 0 C

Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang


dan saat ditekan ASI belum keluar.

TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih


kosong, kontraksi baik, perdarahan 50 cc.

Ny A umur 29 tahun P2 A1 Post partum 12 jam


A
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang
normal
3. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
4. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola
mammae. Seluruh badan bayi tersanggah
dengan baik tidak hanya kepala dan leher.
5. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap
bayi menangis.
6. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan
topi pada bayi.
7. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi
untuk membersihkan tubuh dan daerah
kelamin ibu.
8. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda
bahaya segera kepetugas kesehatan.
28 26-09-2022 Ny L , 34 tahun Ibu mengatakan buang air kecil sedikit,dan terasa
S nyeri saat berkemih

K/U Baik , kesadaran composmentis


O
TD. 120/70 mmHg, N 78X/mnt, R 21 X/mnt , S 37
0
C

Dari pemeriksaan

TFU Sepusat, kandung kemih Penuh, perdarahan


50

43
Ny N Umur 34 tahun P3 A.0 Post partum 12 jam
A dengan Retensio Urin

P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
nyeri saat berkemih dapat sembuh dan diobati
3. Mobilisasi dini, jika keadaan memungkinkan
segera bangun dari tempat tidur dan berjalan
jalan
4. Minum air dalam jumla cukup atau bahkan
banyak
5. Melatih bladder training ( berlatih berkemih
mandiri )
6. Memberkan privasi
7. Melakukan kateterisasi
8. Menganjurkan senam kegel.
29 25-09-2022 Ny P , 27 tahun Ibu mengatakan puting susu lecet sebelah kiri
S dan terasa nyeri

K/U Baik, kesadaran compos mentis


O
TD. 110/70 mmHg, N 84 x/mnt< R 21 x/mnt , S
36,6 0C

Dari pemeriksaan payudara tampak tegang dan


saat ditekan ASI sudah keluar terdapat luka di
putting susu sebelah kiri.

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,


kandung kemih kosong, perdarahan 5 cc

Ny S umur 27 tahun P2A.0 Post partum 6 Hari


A dengan puting susu Lecet

P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
nyeri di payudara yang diakibatkan karna lecet
yang ibu alami dapat di sembuhkan
3. Beritahu ibu untukmenyusui bayi di payudara
sebelahkana yang tidak lecet atau menyusui
secarabergantian kiiri dan kanan
4. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
5. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola
mammae. Seluruh badan bayi tersanggah
dengan baik tidak hanya kepala dan leher.
6. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap
bayi menangis.
7. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan
44
topi pada bayi.
8. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda
bahaya segera kepetugas kesehatan.
30 21-09-2022 Ny C, 30 tahun
S Ibu mengatakan sering pusing dan lemas

O K/U Baik, kesadaran compos mentis

TD. 130/80 mmHg, N 84x/mnt, R 21/mnt, S 37 oC

Dari pemeriksaan ibu merasa pusing dan lemas ,

TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung


kemih kosong, perdarahan 10 cc., lochea rubra

A Ny N umur 30 tahun P3 A.0 Post partum 3 hari dengan


hypertensi

P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Memberitahu kepada ibu untuk tidak
beraktivitas berat
3. Menganjurkan ibu untuk mennyusui bayinya
setiap 2 jam sekali atau setiap bayi
berkeinginan untuk menyusui
4. Menganjurkan ibu untuk mengurangi natrium
( < 100 mmol Na / 2,4 gr, Na / 6 gr nacl /hari )
5. Menganjurkan ibu untuk mempertahankan
asupan kalsium dan magnesium yang ade
kuat
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
tidur siang kurang lebih 2 jamdan malam
kurang lebih 8 jam,pekerjaan rumah tangga
di kurangi
7. Memberikan terapi , reserpin 25 mg 1x1,
asam mefenamat 500 mg 3 x1, atau kalua
terasa pusing
8. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk
pauk dan minum susu.
9. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
seperti miring kekanan dan kiri serta kekamar
mandi untuk membersihkan tubuh dan
daerah kelamin ibu.
10. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya segera kepetugas
kesehatan.

45
31 29-09-2022 Ny. V 32 tahun
S Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan bekas
pengguntingan pada jalan lahir

O K/U Baik, kesadaran compos mentis,

TD. 120/80 mmHg,N 82 x/mnt, R22x /mnt, S 36,7 oC.

TFU 3 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong,


perdarahan 10 cc, lochea rubra

Hasil dari pemeriksaan pada luka perineum terdapat


nyeri tekan , tidak ada pitting oedem, tidak terdapat
pus/ nanah , luka masih basah

A Ny N umur 32 tahun P1 A.0 Post partum 3 hari dengan


luka episiotomi

P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri luka
episiotomi yang di rasakan ibu , adanya
pemisahan jaringan otot-otot perineum pada
saat dilakukan episiotomy yang
mengakibatkan nyeri.
3. Melakukan perawatn luka episiotomy
 Mencuci tangan
 Menganjurkan ibu berbaring
 Membuka pakaian bawah ibu
 Menggunakan Handscoon
 Melihat keadaan luka episiotomy
 Membersihkan dengan betadin
 Mengompres bekas luka jahitan episotomi
dengan kasa betadin
 Memasang pembalut , celana dalam dan
pakaian bawah ibu
 Membereskan alat, melepas
handscoon,mencuci tangan
4. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga
kebersihan diri terutama daerah perineum,
dengan mengganti pakaian dalamapabila
sudah tersa lembab,basah, kotor dan apabila
pembalut sudah penuh dan ibu sudah tidak
merasa nyaman
5. Mengajarkan kepada cara perawatan luka
episiotomi yang pertama sebelum menyentuh
daerah vagina maupun perineum tangan
harus dalam keadaan bersih, membasuh dari
arah depan ke belakang hingga tidak ada
sisa-sisa kotoran yang menempel di sekitar
vagina dan perineum ,setelah di basuk
keringkan daerah perineum dengan handuk
lembut, lalu kenakan pembalut baru.
6. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk
pauk dan minum susu.
7. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau
setiap bayi menangis.

46
8. Memberikan terapi amoxilin 500 mg 3x1,
asam mefenamat 500mg 3x1, vitamin 100
mgg 3x1
9. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan
tanda bahaya segera kepetugas kesehatan.

32 27-09-2022 Ny U, 39 tahun
S Ibu mengeluh payudaranya tersa bengkak , merah ,
nyeri dan terasa keras sejak 6 hari, ibu mengatakan
asinya belum keluar, dan ibu merasa demam

O K/U Baik, kesadaran kompos mentis

TD. 110/80 mmHg, N 80 x/mnt, R 24 X/mnt S 38 oC,

Dari pemeriksaan payudara tampak merah, putting


susu menonjol , hiperpigmentasi pada areola mammae,
tampak bengkak, keras, dan tersa nyeri ketika
dilakukan palpasi

TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong,


perdarahan 5 cc.

A Ny E umur 39 tahun P1 A.0 Post partum 6 hari dengan


bendungan ASI

P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Menganjurkan ibunya untu menyusui secara on
demamd di kedua payudaranya secara
bergantian
3. Berikan penjelasan kepada ibu cara mengatasi
keluhan yang di rasakan :
 Menyanggah payudara dengan bra yang
pas
 Kompres payudara dengan menggunakan
kain yang basah /hangat selama 5 menit
 Urut payudara dari arah pangkal menuju
putting
 Keluarkan ASI dari bagian depan payudara
sehingga putting menjadi lunak
4. Ajarkan pada ibu cara perawatan payudara
 Tempat kedua tangan diantara ke dua
payudara kemudian uru keatas
lalukesamping kemudian urut ke bawah
hingga tangan menyanggah payudara
kemudian sentakan kebawah payudara
secara perlahhan
 Telapak tangan kiri menompang
payudarakiri dan jari-jari tangan saling
dirapatkan, kemudian sisi keliling tangan
kananmengurut payudara dari pangkal ke
arah putting
47
 Telapak tangan menompang payudara pad
acara ke 2kemudian jari tangan kanan
dikepalkan lalu buku-bukujari tangan kanan
mengurutdari pangkalke arah putting.
5. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
6. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola
mammae. Seluruh badan bayi tersanggah
dengan baik tidak hanya kepala dan leher.
7. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap
bayi menangis.
8. Berikan Paraceamol 500 mg 3x1
untukmenguragi rasa sakit
9. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda
bahaya segera kepetugas kesehatan.

33 23-09-2022 Ny A, 34 tahun Ibu mengatakan buang air kecil sedikit,dan terasa


S nyeri saat berkemih

K/U Baik TD. 120/70 mmHg


O
Dari pemeriksaan

TFU Sepusat, kandung kemih Penuh, perdarahan


50

Ny A umur 34 tahun P5 A.0 Post partum 12 jam


A dengan Retensio Urin

P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
nyeri saat berkemih dapat sembuh dan diobati
3. Mobilisasi dini, jika keadaan memungkinkan
segera bangun dari tempat tidur dan berjalan
jalan
4. Minum air dalam jumla cukup atau bahkan
banyak
5. Melatih bladder training ( berlatih berkemih
mandiri )
6. Memberkan privasi
7. Melakukan kateterisasi
8. Menganjurkan senam kegel.
34 26-09-2022 Ny P, 38 tahun Ibu mengatakan payudara bengkak, nyeri dan
S disertai demam

K/U Baik kesadaran compos mentis


O
48
TD. 110/70 mmHg, N 80 x/mnt, R 22 X/mnt ,

Suhu 38 0c

Dari pemeriksaan payudara tampak tegang ,nyeri


, bengkak ,terdapat kemerahan pada seluruh
payudara

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,


kandung kemih kosong

Ny J umur 38 tahun P2A.0 Post partum 12 Hari


A dengan mastitis

P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
nyeri, bengkak pada seluruh payudara demam
merupakan tanda gejala mastitis
3. Melaksanakan pencegahan mastitis
 Cuci tangan sebelum dan sesudah meyusui
 Melaksanakan kompres air hangat pada
payudara atau mandi air hangat dengan
menggunakan shower untuk membantu
melancarkan aliran ASI
 Memastikan dalam posisi yang benar pada
payudara dan memegang dan memegang
puting serta seluruh areola payudara di
dalam mulut bayi ketika menyusui
 Mengosongkan payudara sampai bener
bener kosong pada setiap kali menyusui
 Mengganti menyusui dan merotasikan
bagian yang tertekan
 Melepaskan pegangan mulut bayi pada
puting susu sebelum mengangkat bayi dari
payudara
4. Memberitahu kepada ibu agar pertama tama
memberkan ASi dari payudara yang sakit
5. Menganjurkan kepada ibu agar mengompres
payudara yang sakit dengan handuk basah
yang hamngat atau mandi air hangat dengan
menggunakan shower
6. Mengajarkan pasien tentang perawatan
kesehatan,prawtan payudara, dan kebiasaan
menyusui yang baik
7. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa laktasi bisa
terpenuhi seperti , makan sayuran , buah
buahan ikan dan minum susudan zat gizi yang
banyak untukmembantumelancarkan produksi
ASI
8. Memberitahu tanda bahaya masa nifas seperti
penegeluaran lochea bau , demam, nyeri perut
hebat, kelelahan atau sesak , bengkak pada
tangan ,wajah, tungkai,, sakit kepala yang
hebat,pandangan kabur, nyeri pada payudara,
Apabila di temukan salah satu diantara itu
49
segera hubungi, datang ke tenaga kesehatan
atau puskesmas
9. Memberikan therapy amoxylin 500 mg 3x1,
paracetamol 500 mg 3x1 sesuai advis dokter

35 23-09-2022 Ny.T,19 tahun


S Ibu mengatakan badannya terasa lemas,pusing
dan pegal-pegal

K/U baik, kesadaran composmentis


O
TD. 110/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,5 0c, R 21x/mnt

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,


kandung kemih kosong, perdarahan 10 cc, lochea
rubra, ASI /kolostrum sudah keluar berwarna putih
kekuning kuningan, conjungtiva dan muka pucat, hb 9
gr %

A Ny M P1A0 umu 19 tahun,PP 3 hari dengan


anemia sedang

P 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
2. Memberikan KIE pada ibu tentang gizi pada ibu
nifas denagn anemi, yaitu sayuran hijau,
daging, telur, dan buah-buahan yang
mengandung vitamin C seprti jeruk
3. Mengajurkan ibu untukcukup istirahat
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASInya
minimal 2 jam sekali atau sesuai dengan
keinginan bayi
5. Menganjurkan ibu untuk vulva hygiene
6. Memberitahu tanda bahaya masa nifas seperti
penegeluaran lochea bau , demam, nyeri perut
hebat, kelelahan atau sesak , bengkak pada
tangan ,wajah, tungkai,, sakit kepala yang
hebat,pandangan kabur, nyeri pada payudara,
Apabila di temukan salah satu diantara itu
segera hubungi, datang ke tenaga kesehatan
atau puskesmas
7. Memberikanterapi asam mefenamat 500 mg
3x1, tablet FE 60 mg 2x1, Vitamin C 100 mg
3x1

36 16-09-2022 Ny I 16 tahun
S Ibu mengatakn sering menangis, merasa
terganggu karena bayinya rewel sehingga ibu
sulit tidur dan idak nafsu makan, ibu tidak mau
menyusui

K/U baik, kesadaran composmentis


O
50
TD. 110/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,5 0c, R 22x/mnt

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,


kandung kemih kosong, perdarahan 30 cc, lochea
rubra, ASI /kolostrum sudah keluar berwarna putih
kekuning kuningan, hb 11 gr %

A Ny N umur 16 tahun Post Partum 12 Jam dengan


post partum baby blues

p 1. segera hubungi, datang ke


Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
tenaga

ibu dan keluarga


2. Memotivasi ibu untuk selalu menyusui bayinya
tanpa terjadwal atau maksimal setiap 2 jam
3. Memotivasi ibu untuk tetap berdoadan
berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
untuk selalu memanjatkan puji syukur
4. Memotivasi ibu untuk tetap beristirahat cukup
seperti tidur siang 2 jam , dan malam 8 jam,
5. Menganjurkan kepada ibu dan keluarganya
untuk melibatkan suaminya
6. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa laktasi bisa
terpenuhi seperti , makan sayuran , buah
buahan ikan dan minum susudan zat gizi yang
banyak untuk membantu melancarkan
produksi ASI
7. Menganjurkan ibu untuk tidak berpantang
makanan
8. Menganjurkan ibu bergabung dengan
kelompok ibu –ibu baru yaitu ibu yang baru
saja mempunyai bayi
9. Memberitahu tanda bahaya masa nifas seperti
penegeluaran lochea bau , demam, nyeri
perut hebat, kelelahan atau sesak , bengkak
pada tangan ,wajah, tungkai,, sakit kepala
yang hebat,pandangan kabur, nyeri pada
payudara, Apabila di temukan salah satu
diantara itu kesehatan atau puskesmas

No Tanggal Nama SOAP

37. 22/09/22 Ny. “Y” 23Th


S Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan
ASI belum keluar.

O K/U Baik

TD. 110/70 mmHg

Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan


saat ditekan ASI belum keluar.

51
Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,
kandung kemih kosong, perdarahan 70 cc.

A P1 A.0 Post partum 6 jam

P 2. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan


keluarga
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan hal yang normal
4. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan minum
susu.
5. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar yaitu
dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
6. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI yaitu
ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
7. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakai kan selimut dan topi pada
bayi.
8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti miring
kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
9. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya pada
masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.
38 23/09/22 Ny. “B” 26 Th
S Ibu mengatakan putting susu lecet sebelah kiri dan
terasa nyeri

O K/U Baik

TD. 120/70 mmHg

Dari pemeriksaan payuda ra tampak tegang dan saat


ditekan ASI sudah keluar terdapat luka di putting susu
sebelah kiri.

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat,


kandung kemih kosong, perdarahan 70 cc

A P2A.0 Post partum 5 Hari dengan putting susu Lecet

P 2. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan


keluarga
3. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa nyeri
52
di payudara yang diakibatkan karna lecet yang ibu
alami dapat di sembuhkan
4. Beritahu ibu untukmenyusui bayi di payudara
sebelahkana yang tidak lecet atau menyusui
secarabergantian kiiri dan kanan
5. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
6. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar yaitu
dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
7. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
8. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakai kan selimut dan topi pada
bayi.
9. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya pada
masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya
segera kepetugas kesehatan.
39 24/05/21 Ny. “I” 29
S
Th
Ibu mengatakan buang air kecil sedikit,dan terasa
nyeri saat berkemih

O K/U Baik TD. 120/70 mmHg

Dari pemeriksaan

TFU Sepusat, kandung kemih Penuh, perdarahan 50

A P3 A.0 Post partum 12 jam dengan Retensio Urin

P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan


keluarga
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa nyeri
saatberkemih dapat sembuh dan diobati
3. Melakukan kateterisasi
4. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang seperti
makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
5. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar yaitu
dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
6. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI
yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
7. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayi
dengan selalu memakai kan selimut dan topi pada
bayi.
8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
53
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
9. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya pada
masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.
40 25/10/22 Ny. “K” 20 th
S Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules,
badannya lemas dan ASI belum keluar.

O K/U Baik

TD. 100/70 mmHg N: 80x/menit S: 37.5 Rr: 18x/menit

Tfu : 2 jari dibawah pusat Ppv : 20 cc konut baik, KK :


kosong

Konjungtiva pucat, HB. 8,9 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam dengan anemia sedang

P 1. Menyampaikan kepada ibu tentang kondisi


nya
2. Memberiakn KIE tentang nutrisi pada ibu nifas
3. Isirahat cukup
4. Personal hygiene cukup
5. Pemberian tabet tambah darah (fe) 2x60 mg
dan Vit C
6. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas

41 01/10/22 Ny. “J” 32 th


S Ibu mengatakan
belum keluar.
perutnya masih terasa mules dan ASI

O K/U Baik

TD. 110/70 mmHg

Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat


ditekan ASI belum keluar.

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung


kemih kosong, perdarahan 70 cc.

A P2 A.0 Post partum 6 jam

P 10. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
11. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang normal
12. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.

54
13. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
14. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
15. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan topi
pada bayi.
16. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
17. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.

42. 02/10/22 Ny. “C” 35 th


S Ibu mengatakan
belum keluar.
perutnya masih terasa mules dan ASI

O K/U Baik

TD. 120/70 mmHg

Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat


ditekan ASI belum keluar.

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung


kemih kosong, perdarahan 70 cc.

A P4 A.0 Post partum 6 jam

P 18. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
19. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang normal
20. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
21. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
22. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
23. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
55
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan topi
pada bayi.
24. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
25. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.

43 03/10/22 Ny. “Z” 29 th


S Ibu mengatakan
belum keluar.
perutnya masih terasa mules dan ASI

O K/U Baik

TD. 110/60 mmHg

Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat


ditekan ASI belum keluar.

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung


kemih kosong, perdarahan 50 cc.

P3 A.0 Post partum 6 jam

26. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
27. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang normal
28. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
29. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
30. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
31. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan topi
pada bayi.
32. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
33. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
56
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.

44 04/10/22 Ny. “R” 21 th


S Ibu mengatakan
belum keluar.
perutnya masih terasa mules dan ASI

O K/U Baik

TD. 110/80 mmHg

Dari pemeriksaan payuda rata tampak tegang dan saat


ditekan ASI belum keluar.

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung


kemih kosong, perdarahan 80 cc.

A P1 A.0 Post partum 6 jam

P 34. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
35. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami merupakan hal yang normal
36. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk dan
minum susu.
37. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak
hanya kepala dan leher.
38. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
39. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan
bayi dengan selalu memakai kan selimut dan topi
pada bayi.
40. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti
miring kekanan dan kiri serta kekamar mandi untuk
membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
41. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.

45 05-10- Ny “O” 20
2022 tahun S Ibu mengatakn sering menangis, merasa terganggu
karena bayinya rewel sehingga ibu sulit tidur dan idak
nafsu makan, ibu tidak mau menyusui

57
K/U baik, kesadaran composmentis
O
TD. 110/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,5 0c, R 22x/mnt

Palpasi kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung


kemih kosong, perdarahan 30 cc, lochea rubra, ASI
/kolostrum sudah keluar berwarna putih kekuning kuningan,
hb 11 gr %

A Ny M umur 20 tahun Post Partum 3 hari dengan post


partum baby blues

p 10. segera hubungi, datang ke


Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
tenaga

dan keluarga
11. Memotivasi ibu untuk selalu menyusui bayinya
tanpa terjadwal atau maksimal setiap 2 jam
12. Memotivasi ibu untuk tetap berdoadan berserah
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu
memanjatkan puji syukur
13. Memotivasi ibu untuk tetap beristirahat cukup
seperti tidur siang 2 jam , dan malam 8 jam,
14. Menganjurkan kepada ibu dan keluarganya untuk
melibatkan suaminya
15. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa laktasi bisa terpenuhi
seperti , makan sayuran , buah buahan ikan dan
minum susudan zat gizi yang banyak untuk
membantu melancarkan produksi ASI
16. Menganjurkan ibu untuk tidak berpantang
makanan
17. Menganjurkan ibu bergabung dengan kelompok
ibu –ibu baru yaitu ibu yang baru saja mempunyai
bayi
18. Memberitahu tanda bahaya masa nifas seperti
penegeluaran lochea bau , demam, nyeri perut
hebat, kelelahan atau sesak , bengkak pada
tangan ,wajah, tungkai,, sakit kepala yang
hebat,pandangan kabur, nyeri pada payudara,
Apabila di temukan salah satu diantara itu
kesehatan atau puskesmas

46 06-10-
2022
Ny “ D” 39
tahun
S Ibu mengeluh payudaranya tersa bengkak , merah , nyeri
dan terasa keras sejak 6 hari, ibu mengatakan asinya belum
keluar, dan ibu merasa demam

58
O K/U Baik, kesadaran kompos mentis

TD. 110/80 mmHg, N 80 x/mnt, R 24 X/mnt S 38 oC,

Dari pemeriksaan payudara tampak merah, putting susu


menonjol , hiperpigmentasi pada areola mammae, tampak
bengkak, keras, dan tersa nyeri ketika dilakukan palpasi

TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong,


perdarahan 80 cc.

A P1 A.0 Post partum 6 hari dengan bendungan ASI

P 10. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu


dan keluarga
11. Menganjurkan ibunya untu menyusui secara
on demamd di kedua payudaranya secara
bergantian
12. Berikan penjelasan kepada ibu cara
mengatasi keluhan yang di rasakan :
 Menyanggah payudara dengan bra yang pas
 Kompres payudara dengan menggunakan kain
yang basah /hangat selama 5 menit
 Urut payudara dari arah pangkal menuju putting
 Keluarkan ASI dari bagian depan payudara
sehingga putting menjadi lunak
13. Ajarkan pada ibu cara perawatan payudara
 Tempat kedua tangan diantara ke dua payudara
kemudian uru keatas lalukesamping kemudian
urut ke bawah hingga tangan menyanggah
payudara kemudian sentakan kebawah payudara
secara perlahhan
 Telapak tangan kiri menompang payudarakiri
dan jari-jari tangan saling dirapatkan, kemudian
sisi keliling tangan kananmengurut payudara dari
pangkal ke arah putting
 Telapak tangan menompang payudara pad
acara ke 2kemudian jari tangan kanan
dikepalkan lalu buku-bukujari tangan kanan
mengurutdari pangkalke arah putting.
14. Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang
seperti makan sayuran, buah-buahan, lauk pauk
dan minum susu.
15. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
yaitu dagu bayi menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola
mammae. Seluruh badan bayi tersanggah dengan
baik tidak hanya kepala dan leher.
16. Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian
ASI yaitu ASI diberikan setiap 2 jam atau setiap bayi
menangis.
17. Berikan Paraceamol 500 mg 3x1
untukmenguragi rasa sakit
18. Memberitahu kepada ibu tanda-tandabahaya
pada masa nifas seperti pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan atau
sesak, bengkak pada tangan, wajah dan tungkai,
sakit kepala hebat, pandangan kabur, nyeri pada
59
payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera
kepetugas kesehatan.

Ttd
Nama Pembimbing
Tang SO Refle
Pasien Klinik dan
gal AP ksi Akademik
dan
Rekam
Medis
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
47 02-10-22 Ny K,25 th S: Ibu mengatakan perut masih Ibu sudah menyusui
terasa mules
dan ASI belum keluar bayinya, ibu sudah
O: K/U Baik TD. 100/80 bisa
mmHg,N 72x/mt,
duduk, berdiri dan
S 36,2 c payudara tampak
tegang dan mobilisasi

saat ditekan ASI belum


keluar.

Palpasi kontraksi baik, TFU


2 jari

dibawah pusat, kandung


kemih kosong

perdarahan 50 cc.

A: P1A0 Nipas 6 jam

P: Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada

ibu dan keluarga

42. Menjelaskan kepada


ibu bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan hal
yang normal
43. Beritahu ibu tentang
gizi yang seimbang seperti
60
Ttd
Nama Pembimbing
Tang SO Refle
Pasie Klinik dan
gal AP ksi Akademik
n dan
Rekam
Medis
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
48 03-10- Ny O, 22 th S: Ibu mengeluh nyeri payudara, Ibu mau mengikuti
2022 makan sayuran, buah-buahan,anjuran
payudara terasa bengkak
lauk pauk dan minum susu. petugas
o:44. K/U Memberitahu
Baik TD. ibu 120/80
cara
menyusui
mmHg,N yang benar yaitu
80x/mt,
dagu bayi menempel pada
payudara
S 36,7 c ibu, muluttampak
.Payudara bayi
terbuka
bengkak dan lebar dan menutupi
areola mammae. Seluruh
badan bayi
keras,asi tersanggah
keluar sedikit. dengan
baik tidak hanya kepala dan
leher. kontraksi baik, TFU 3
Palpasi
jari
45. dibawahMemberitahu kepada
ibu jadwal pemberian ASI
yaitu pusat, kandung setiap
ASI diberikan kemih2
kosong,
jam lochea
atau setiap bayi
menangis.
serosa.
46. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
A: P2A0 Post Partum 3 hari bayi
dengan selalu memakaikan
dengan
selimut dan topi pada bayi.
47.bendungan
Menganjurkan
payudara ibu
untuk mobilisasi dini seperti
P: miring kekanan dan kiri hasil
1.Memberitahu serta
ke kamar
pemeriksaan mandi untuk
kepada
membersihkan tubuh dan
daerah
ibu kelamin ibu.
dan keluarga
. Memberitahu kepada ibu
2.Menganjurkan ibu untuk
tanda-tanda
menyangga
bahaya pada masa nifas
payudara
seperti dengan bebat atau
pengeluaran
bra yang pas
lochea berbau, demam, nyeri
3.Kompres
perut berat, payudara dengan
menggunakan
kelelahan atau sesak, bengkak
padakain basah hangat selama 5
tangan,
menit..
wajah dan tungkai,
4.Keluarkan asi dari bagian
depan payudara

sehingga puting menjadi


lunak.

5.Menganjurkan ibu untuk


menyusui

bayinya 2-3 jam sekali Sesuai


keinginan

bayi dan pastikan bahwa


perlekatan bayi
61
dan payudara ibu sudah
benar.
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4

62
51 4 -10- Ny. H 38 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 2. Menjelaskan kepada ibu


bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu

63
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
52 04 -10- Ny.J 29 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg, N
: 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

64
P 7. Menjelaskan kepada ibu
bahwa ibu mengalami
anemia sedang
8. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
9. Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
10. Menjelaskan
tanda bahaya nifas
diantaranya perdarahan
dari jalan lahir yang
banyak, sakit kepala
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
11. Memberitahu
ibu untuk perawatan
perineum selama masa
nifas
12. Kolaborasi
dengan dokter therapi
obat yaitu amoksilin
3x500 mg, asam
mefenamat 3x500 mg,
vitamin C 1x100 mg, Fe
2x60 mg, vit A 200.000
IU 1x1

65
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
53 06/10- Ny.N 23 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,5 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt, S
: 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
66
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks g Klinik
o RM i dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
54 07-10- Ny.K 27 th S Ibu mengatakan masih
2022 20210100048
terasa mules, ASI belum    
3
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.  

   

O    
Kes: cm, K/U : Baik,
67
Keadaan emosional :
Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,8 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.12,5 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
68
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
55 08 -10- Ny.K 30 th S Ibu mengatakan
2022
Payudaranya keras dan
sakit, ASI belum lancar ,
bayi rewel dan tidak mau
menyusu

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/80 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 37 0c,
Palpasi :
Payudara keras dan nyeri
tekan,
Kontraksi uterus baik, TFU    
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong  
HB.11 gr%
   

A    
P2 A0 post partum 3 hari
69
dengan Bendungan ASI

P 7. Menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada ibu
tentang kondisinya
8. Observasi tanda-tanda
vital
9. Anjurkan ibu untuk
menyusui bayinya
secara bergantian
10. Jelaskan pada ibu cara
mengatasi keluhan yang
di rasakan mis
- menyanggah
payudara dengan bra
yg pas
- Kompres payudara
dengan mnggunakan
kain basah/hangat
selama 5 menit
- Urut payudara dari
arah pangkal menuju
putting
- Keluarkan ASI dari
bagian depan
payudara sehingga
putting susu menjadi
lunak
11. Ajarkan kepada ibu cara
melakukan perawatan
payudara
- Tempatkan kedua
tangan diantara
kedua payudara
kemudian urut keatas
lalu kesamping
kemudian urut
kebawah hingga
tangan menyanggah
payudara kemudian
sentakan kebawah
payudara secara
perlahan
- Telapak tangan kiri
menopang payudara
kiri dan jari-jari
tangan saling
dirapatkan, kemudian
sisi keliling tangan
kanan menguruti
70
payudara dari
pangkal kearah
putting, demikian
pula payudara kanan
- Telapak tangan
menopang payudara
pada cara ke2
kemudian jari tangan
di kepalkan lalu buku-
buku jari tangan
kanan mengurut dari
pangkal kearah
putting.
12. Ajarkan ibu teknik posisi
menyusui yang baik dan
benar
- Usahakan pada saat
menyusui ibu dalam
keadaan tenang
- Memasukan semua
areola mamae
kedalam mulut bayi
- Ibu dapat menyusui
dengan cara duduk
atau berbaring sesuai
kenyamanan dengan
santai dan dapat
menggunakan
sandaran pada
punggung
- Payudara dipegang
dengan ibu jari
diatas, jari yang lain
menopang dibawah
payudara
- Berikan ASI pada
bayi secara teratur
- Setelah selesai
menyusui oleskan
ASI kepayudara,
biarkan keringkan
sebelum memakai
bra untuk mencegah
lecet pada putting
- Sendawakan bayi
tiap kali habis
menyusui
13. Anjurkan ibu untuk
mengkonsumsi sayuran
hijau dan makanan yang
bergizi
71
14. Berikan terapi obat
paraseamol 500 mg 3x1
per oral

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
56 10 -10- Ny. K 35 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .110/80 mmHg, N : 80
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
72
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
73
57 11 -10- Ny.C 25 th S .Ibu Mengatakan ,Demam,    
2022 Nyeri pada Perinium, dan
bau tidak sedap pada  
vagina    

   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg, N
: 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 38,50c,

A P1 A0 post partum 4 hari


dengan Infeksi luka
perinium

P 8. Menyampaikan
kepada ibu tentang
kondisi nya
9. Memberitahu ibu
agar merawat luka
periniumnya dengan
bersih dengan
mencuci
periniumnya
menggunakan
sabun 3-4 kali sehari
10. Memberikan therapy
antibiotik amoxicillin
3x500mg, Antipiretik
Paracetamol 3x500
mg, Vitamin 1x1
tablet.
11. Menganjurkan ibu
untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi
protein untuk
mempercepat
penyembuhan luka
12. Memberitahu ibu
untuk tidak
menggunakan
ramuan tradisional
pada luka perineum.
13. Menjelaskan Tanda
bahaya pada masa
nifas .
14. Menganjurkan pada
74
ibu untuk kembali
control 3 hari pada
tanggal 09-10- 2022

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
58 12-10- Ny.K / 25 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg, N
: 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
75
10. Beritahu ibu tentang
gizi yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
11. Memberitahu ibu
cara menyusui yg benar
yaitu dgn bayi menempel
pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
12. Memberitahu ibu
untuk menjaga
kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan
selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
13. Menganjurkan ibu
utk mobilisasi dini sep
miring kekanan dan kiri
serta kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
14. Memberitahu
kepada ibu tanda bahaya
pada masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
76
59 13-10- Ny. J/ 25 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N
: 80 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,80c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.12,5 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.

3. Beritahu ibu tentang gizi


yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan

77
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleksi g Klinik dan
o dan RM
Akademi
1 2 3 5 6
4
60 14-10- Ny.K/ 30 th S Ibu mengatakan
2022
Payudaranya keras dan
sakit, ASI belum lancar ,    
bayi rewel dan tidak mau
menyusu  

   

O    
Kes: cm, K/U : Baik,
78
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg, N :
80 x/mt, RR : 22 x/mt, S :
360c,
Palpasi :
Payudara keras dan nyeri
tekan,
Kontraksi uterus baik, TFU 2
jari di bawah pusat, kandung
kemih kosong
HB.11 gr%

A P2 A0 post partum 3 hari


dengan Bendungan ASI

P 1. Menyampaikan hasi
pemeriksaan kepada ibu
tentang kondisinya
2. Observasi tanda-tanda
vital
3. Anjurkan ibu untuk
menyusui bayinya secara
bergantian
4. Jelaskan pada ibu cara
mengatasi keluhan yang di
rasakan mis
- menyanggah
payudara dengan bra
yg pas
- Kompres payudara
dengan mnggunakan
kain basah/hangat
selama 5 menit
- Urut payudara dari
arah pangkal menuju
putting
- Keluarkan ASI dari
bagian depan
payudara sehingga
putting susu menjadi
lunak
5. Ajarkan kepada ibu cara
melakukan perawatan
payudara
- Tempatkan kedua
tangan diantara kedua
payudara kemudian
urut keatas lalu
kesamping kemudian
79
urut kebawah hingga
tangan menyanggah
payudara kemudian
sentakan kebawah
payudara secara
perlahan
- Telapak tangan kiri
menopang payudara
kiri dan jari-jari
tangan saling
dirapatkan, kemudian
sisi keliling tangan
kanan menguruti
payudara dari pangkal
kearah putting,
demikian pula
payudara kanan
- Telapak tangan
menopang payudara
pada cara ke2
kemudian jari tangan
di kepalkan lalu buku-
buku jari tangan
kanan mengurut dari
pangkal kearah
putting.
6. Ajarkan ibu teknik posisi
menyusui yang baik dan
benar
- Usahakan pada saat
menyusui ibu dalam
keadaan tenang
- Memasukan semua
areola mamae
kedalam mulut bayi
- Ibu dapat menyusui
dengan cara duduk
atau berbaring sesuai
kenyamanan dengan
santai dan dapat
menggunakan
sandaran pada
punggung
- Payudara dipegang
dengan ibu jari diatas,
jari yang lain
menopang dibawah
payudara
- Berikan ASI pada bayi
secara teratur
- Setelah selesai
80
menyusui oleskan ASI
kepayudara, biarkan
keringkan sebelum
memakai bra untuk
mencegah lecet pada
putting
- Sendawakan bayi tiap
kali habis menyusui

7.Anjurkan ibu untuk


15. mengkonsumsi
sayuran hijau dan
makanan yang bergizi
16. Berikan terapi obat
paraseamol 500 mg 3x1
per oral

NO Nama
Tang Pasi SOAP Refleksi
gal
en
dan
Rekam
Medis
(1) (2) (3) (4) (5)
62 15-10-22 Ny H, 25 S: Ibu mengeluh sakit perut Rasa sakit di perut
th bawah,merasa
berkurang,ibu mau
kurang lega berkemih dan
sedikit melakukan anjuran
petugas
mengejan pada saat
berkemih sejak satu

hari setelah melahirkan

O: K/u Baik,kes cm TD. 110/60


mmHg

N. 80x/m Rr. 22x/m S. 36,7


c

TFU sepusat,kontraksi
keras,kandung

kemih penuh,lochea rubra

A: P1A0 Post Partum 1 hari


dengan retensio

urin
81
P:

1.Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada

ibu dan keluarga

2.Melakukan konsultasi
dengan dokter advis

lakukan kateterisasi urin


/pasang DC

3.Melakukan bladder training


kegel exercise

4.Melakukan mobilisasi dini

5.Edukasi minum air 2-3 l /hari

63 16-10- Ny J 26 th S:Ibu mengatakan masih


2022 terasa mules,

badannya lemas, ASI belum


keluar , dan

ibu senang atas kelahiran


bayinya.

O:Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional

Stabil,TTV: Td :100/70
mmHg,N:84 x/mt,

RR : 22 x/mt, S : 36,5 0c,


Konjungtiva

pucat.Palpasi : Kontraksi
uterus baik, TFU

2 jari di bawah pusat,


kandung kemih

kosong.HB.8,9 gr%

A:P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia

Sedang

82
P:

1.Menjelaskan kepada ibu


bahwa ibu

mengalami anemia sedang

2.Observasi keadaan umum


ibu TD. 100/70

mmhg N. 84 x/mt, S.36,5 C,


R.22x/mt

TFU 2 jari dibawah pusat,


kontraksi uterus

keras, perdarahan 70 cc

3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi)

pada ibu tentang gizi ibu


nifas terutama

makanan yang mengandung


zat besi seperti

sayuran berwarna hijau,


buncis, daging

merah, kuning telur, kacang


tanah .

4.Menjelaskan tanda bahaya


nifas

diantaranya perdarahan dari


jalan lahir

yang banyak, sakit kepala


yang hebat,

pandangan mata kabur,


Demam, lochea

berbau

5.Memberitahu ibu untuk


perawatan

83
perineum selama masa nifas

6.Kolaborasi dengan dokter


therapi obat

yaitu amoksilin 3x500 mg,


asam

mefenamat 3x500 mg,


vitamin C 1x100

mg, Fe 2x60 mg, vit A


200.000 IU 1x1

Nama
Tanggal Pasien SOAP Refleksi
dan
Rekam
Medis
(1) (2) (3) (4) (5)
64 17-10- Ny T S:Ibu mengatakan masih terasa Ibu mengerti penjelasan
2022 mules, ASI
23 th petugas dan akan
belum keluar , dan ibu senang mengikuti
atas
anjurannya
kelahiran bayinya.

O:K/U : Baik, Keadaan


emosional : Stabil,

TTV : Td : 110/80 mmHg, N :


82 x/mt,

RR : 20 x/mt, S : 36,5 0c,

Palpasi : Kontraksi uterus


baik, TFU 2 jari

di bawah pusat, kandung


kemih kosong

HB.11,5 gr%

84
A:P1 A0 post partum 6 jam

1.Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada

ibu TD .120/80 mmHg, N : 82


x/mt, RR :

22 x/mt, S : 36,6 0c,

2.Menjelaskan kepada ibu


bahwa keluhan

rasa mules yang ibu alami


merupakan hal

yang normal, karena rahim yg


keras dan

mules berarti rahim sedang


berkontraksi

yg dapat mencegah terjadinya


perdarahan

pada masa nifas.

3.Beritahu ibu tentang gizi yang


seimbang

agar kebutuhan bayi pada


masa laktasi bisa

terpenuhi sep makan sayuran,


buah-buahan,

ikan dan minum susu dan zat


gizi yg

banyak utk membantu


melancarkan

produksi ASI

4.Memberitahu ibu cara


menyusui yg benar

yaitu dgn bayi menempel

85
pada payudara

ibu, mulut bayi terbuka lebar


dan menutupi

areola mamae. Seluruh badan


bayi

tersanggah dengan baik tdk


hanya kepala

dan leher

5.Memberitahu ibu untuk


menjaga

kehangatan bayi dengan


selalu

memakaikan selimut dan topi


pd bayi utk

mencegah hipoermia.

6.Menganjurkan ibu utk


mobilisasi dini sep

miring kekanan dan kiri serta


kekamar

madi utk membersihkan tubuh


dan darah

kelamin ibu.

7.Memberitahu kepada ibu


tanda bahaya

pada masa nifas sep


pengeluaran lochea

berbau, demam, nyeri perut


berat, kelelahan

atau sesak, bengkak pada


tangan, wajah dan

tungkai, sakit kepala hebat,


pandangan

kabur, nyeri pada payudara.


86
Apabila

ditemukan tanda bahaya


segera ke petugas

kesehatan

87
65 20-10-2022 Ny R S:Ibu mengatakan Payudaranya Ibu mengerti penjelasan
keras dan
26 th petugas dan akan
sakit, ASI belum lancar , bayi
rewel dan melaksanakannya

tidak mau menyusu

O:Kes: cm, K/U : Baik, Keadaan


emosional

Stabil,TTV : Td : 100/80
mmHg, N : 80

x/mt, RR : 22 x/mt, S : 37 0c

Palpasi : Payudara keras dan


nyeri tekan,

Kontraksi uterus baik, TFU 2


jari di bawah

pusat, kandung kemih kosong


HB.11 gr%

A:P2A0 post partum 3 hari


dengan

Bendungan ASI

P:

1.Menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada

ibu tentang kondisinya

2.Observasi tanda-tanda vital

3.Anjurkan ibu untuk menyusui


bayinya

secara bergantian

4.Jelaskan pada ibu cara


mengatasi keluhan

yang di rasakan misalnya

-menyanggah payudara

88
dengan bra yg pas

-Kompres payudara dengan


mnggunakan

kain basah/hangat selama 5


menit

-Urut payudara dari arah


pangkal menuju

putting

-Keluarkan ASI dari bagian


depan payudara

sehingga putting susu


menjadi lunak

5.Ajarkan kepada ibu cara


melakukan

perawatan payudara

-Tempatkan kedua tangan


diantara kedua

payudara kemudian urut


keatas lalu

kesamping kemudian urut


kebawah

hingga tangan menyanggah


payudara

kemudian sentakan
kebawah payudara

secara perlahan

-Telapak tangan kiri


menopang payudara

kiri dan jari-jari tangan


saling

dirapatkan, kemudian sisi


keliling tangan

kanan menguruti payudara


89
dari pangkal

kearah putting, demikian


pula payudara

kanan

-Telapak tangan menopang


payudara pada

cara ke2 kemudian jari


tangan di

kepalkan lalu buku-buku jari


tangan

kanan mengurut dari


pangkal kearah

putting.

6.Ajarkan ibu teknik posisi


menyusui yang

baik dan benar

-Usahakan pada saat


menyusui ibu dalam

keadaan tenang

-Memasukan semua areola


mamae

kedalam mulut bayi

-Ibu dapat menyusui dengan


cara duduk

atau berbaring sesuai


kenyamanan

dengan santai dan dapat


menggunakan

sandaran pada punggung

-Payudara dipegang dengan


ibu jari diatas,

jari yang lain menopang


90
dibawah

payudara

-Berikan ASI pada bayi


secara teratur

-Setelah selesai menyusui


oleskan ASI

kepayudara, biarkan
keringkan sebelum

memakai bra untuk


mencegah lecet pada

putting

-Sendawakan bayi tiap kali


habis

menyusui

7.Anjurkan ibu untuk


mengkonsumsi

sayuran hijau dan makanan


yang bergizi

8.Berikan terapi obat


paraseamol 500 mg

3x1 per oral

NO Nama
Tanggal Pasien SOAP Refleksi
dan
Rekam
Medis
55 (2) (3) (4) (5)
66 19-10-2022 Ny T S: Ibu mengatakan payudara Ibu mengerti penjelasan
sebelah kanan
22 th petugas dan akan
terasa panas nyeri, bengkak, mengikuti
lecet, berat
anjurannya
dan panas dingin sejak 3 hari
yang lalu dan

91
ibu tidak menggunakan BH
yang

menyangga

O: K/u Baik,kes cm,TD. 120/70


mmHg N.

90x/m Rr. 24x/m S. 390c

Inspeksi : Payudara kanan


terihat

membengkak, memerah dan


terdapat luka

atau lecet pada puting susu.

Palpasi : Payudara kanan


teraba kencang,

terasa lebih padat dan ASI


sudah keluar.

A: P1A0 Post Partum 7 hari


dengan mastitis

- Memberitahu hasil
pemeriksaan kepada ibu

dan keluarga

-Melakukan kompres hangat


sebelum

menyusui dan kompres


dingin setelah

menyusui

-Memberikan penyuluhan
tentang cara

menyusui yang benar,


memposisikan

senyaman mungkin pada


saat menghisap

92
putting dan aerola masuk
mulut bayi

-Menganjurkan pada ibu agar


menggunakan

BH yang menyokong
payudara agar

payudara tetap sehat

-Memberikan therapi oral


Amoxcilin

500mg (3x1), paracetamol


500mg (3x1),

-Memberitahu ibu untuk


kunjungan ulang.

67 20-10- Ny Q S: Ibu mengatakan masih Ibu mengerti penjelasan


2022 merasa mulas dan
33 th petugas
terasa nyeri di bagian jaitan
luka perineum

dan sedikit merasa pusing

O: Ku Baik, kes CM, Td


150/100mmhg, N 80

x/mt,R 18 x/ mt, S 36,7


c ,Tfu: 2 jari di

bawah pusat , kontraksi :


keras ,

pemeriksaan anogenital
lochea rubra,tidak

berbau,luka perineum
tertutup

A: P2A0 Nipas 6 jam dengan


PEB

P:

- Melakukan pemeriksaan dan


93
memberitahukan hasilnya
kpd ibu dan keluarga
- Melakukan konsultasi dan
kolaborasi dengan dokter
Pkm advis lanjutkan protaf
PEB :
 Memberikan obat anti
hipertensi nipedipine
10mg per oral 3x 10 mg
 Melanjutan infus mgso 4
dosis rumatan (6 gram
dalam 500 cc cairan
RL,28 tpm /menit dlm 6
jam,dan dilanjutkan
sampai 24 jam post
partum
 Pasang oksigen 5 l/mnt
 Pasang DC
-Memberikan therapi
lain:amoksilin 3 x 500

mg,Asmef 3 x 500 mg,Fe 1 x 1


tablet

- Menganjurkan ibu untuk


mobilisasi dini

- Menganjurkan ibu untuk tetap


menyusui

bayinya sesering mungkin/on


demand

- Menganjurkan ibu untuk


makan makanan

bergizi dan diet rendah garam

-Menganjurkan ibu untuk


istirahat yang

cukup dan teratur

-Memberikan informasi tentang


tanda bahaya

nipas

94
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
68 21 -10- Ny.H 27 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/70 mmHg,
N : 84 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,8 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
3. Memberi pendidikan
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
95
Demam, lochea berbau
5. Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6. Kolaborasi dengan
dokter therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien dan Refleks g Klinik
o RM i dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
69 22 -10- Ny.B, 25 th S Ibu mengatakan ingin    
2022
mengganti verban dan  
perawatan luka jaitan operasi
ibu riwayat persalinan dengan    
SC karena KPD tgl 4 -05-2021
   
O Kes: cm, K/U : Baik, Keadaan
emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg, N :
84 x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,5 0c, TFU ½ pusat sympisis,
lochea berwarna merah
kekuningan (lochea
sangulenta)
A P2 A0 post partum SC 7 hari
indikasi KPD dan perawatan
luka

P 1. Memberitahukan pada ibu


dan
suami tentang hasil
pemeriksaan ( ibu dan
suami mengerti )
2. Informed choisedan
informed concern
3. MelakukanpemeriksaanTand
a-tanda vital ( S. 36 º C,
Nadi 76 x/menit 110/70
96
mmhg RR 20 x/menit )
4. Melakukan perawatan luka
jahitan
 Membersihkan luka
jahitan operasi dengan
kassa steril (Kondisi luka
baik tidak ada tanda –
tanda infeksi )
 Luka jahitan di tutup
dengan Steril-strip
 Hindari mencuci steril
strip maupun pembalut
lainnya, mandi bisa
dilakukan kemudian
verband luka dikeringkan
dengan handukbersih
dan berbahan lembut.
9. Anjurkan ibu untuk
menggunakan pakaian long
longgar dan nyaman
10.Anjurkan ibu untuk
menghindar aktifitas fisik
berat
11.Memberitahukan pada ibu
tentang tanda-tanda infeksi
yang harus segera di
Ketahui yaitu :
g. Keluarnya darah dan
nanah dari area
bekasluka operasi
h. Nyeri perut yang tak
kunjung hilang atau
memburuk
i. Demam
j. Nyeri atau perih saat
buang air kecil
k. Keputihan yang berbau
tidak sedap
l. Memberikan konseling
tentang ASI eklusif
12.Anjurkan ibu banyak makan
buah dan sayur serta diet
tinggi protein

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4

97
70 23-10- Ny. V / 23 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 20 x/mt,
S : 36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 2. Menjelaskan kepada ibu


bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk

98
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
8. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
9. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
71 24 -10- Ny.J 27 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.

99
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 1. Menjelaskan kepada ibu


bahwa ibu mengalami
anemia sedang
2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3. Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4. Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Memberitahu ibu untuk    
perawatan perineum

100
selama masa nifas
6. Kolaborasi dengan
dokter therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
Nama Pembimbing
No Tanggal Pasien dan Refleksi Klinik dan
RM
Akademi
1 2 3 5 6
4
72 25-10- Ny. E / 23 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.    

   

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 100/82 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,50c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU 2
jari di bawah pusat, kandung
kemih kosong
HB.11,5 gr%

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu hasi
pemeriksaan kepada ibu
TD .100/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 20 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa mules
yang ibu alami merupakan
hal yang normal, karena
rahim yg keras dan mules
berarti rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
101
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-
buahan, ikan dan minum
susu dan zat gizi yg
banyak utk membantu
melancarkan produksi ASI
8. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
9. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
10. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
11. Memberitahu kepada
ibu tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan atau
sesak, bengkak pada
tangan, wajah dan tungkai,
sakit kepala hebat,
pandangan kabur, nyeri
pada payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

102
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
73 26 -10- Ny. S 22 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P1 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt, S
: 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI

103
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
74 27 -10- Ny. D 26 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
104
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1. Memberitahu
pemeriksaan kepada ibu
TD .120/80 mmHg, N : 82
x/mt, RR : 22 x/mt, S :
36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
5. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk mencegah
hipoermia.
6. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
105
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
7. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
75 28-10- Ny. R 32 th S Ibu mengatakan masih
2022 2
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
   

 
A P3 A0 post partum 6 jam
   
P 1. Memberitahu
   
pemeriksaan
106
kepada ibu TD .120/80
mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
3. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu dan
zat gizi yg banyak utk
membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
8 Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
9 Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
10 Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
107
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
76 29 -10- Ny. K 28 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, ASI belum  
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.    

O Kes: cm, K/U : Baik,    


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 2. Menjelaskan kepada ibu


bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
8. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
9. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan
menutupi areola mamae.
Seluruh badan bayi

108
tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan
leher
10. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
11. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh dan
darah kelamin ibu.
12. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada masa
nifas sep pengeluaran
lochea berbau, demam,
nyeri perut berat,
kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan,
wajah dan tungkai, sakit
kepala hebat, pandangan
kabur, nyeri pada
payudara. Apabila
ditemukan tanda bahaya
segera ke petugas
kesehatan

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
77 29 -10- Ny.N 27 th S Ibu mengatakan masih    
2022
terasa mules, badannya  
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas    
kelahiran bayinya.
   
O Kes: cm, K/U : Baik,
Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.8,9 gr%
109
A P2 A0 post partum 6 jam
dengan Anemia Sedang

P 1. Menjelaskan kepada ibu


bahwa ibu mengalami
anemia sedang
2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran
berwarna hijau, buncis,
daging merah, kuning
telur, kacang tanah ,
istirahat/ tidur yaitu
menjelaskan bahwa pola
tidur ibu menyesuaikan
pola tidur bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan
lahir yang banyak, sakit
kepala yang hebat,
pandangan mata kabur,
Demam, lochea berbau
5. Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6.Kolaborasi dengan dokter
therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

110
SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
78 29 -10- Ny.I 27 th S Ibu mengatakan masih
2022
terasa mules, badannya
lemas, ASI belum keluar ,
dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 110/70 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,5 0c, Konjungtiva
pucat
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
HB.9,4 gr%

A P2 A0 post partum 6 jam


dengan Anemia Sedang

P 1.Menjelaskan kepada ibu


bahwa ibu mengalami
anemia sedang
2. Observasi keadaan
umum ibu TD. 100/70
mmhg N. 84 x/mt, S.36,5
C, R.22x/mt, TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, perdarahan
70 cc
3.Memberi pendidikan
kesehatan (nutrisi) pada
ibu tentang gizi ibu nifas
terutama makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran berwarna    
hijau, buncis, daging
merah, kuning telur,  
kacang tanah , istirahat/
   
tidur yaitu menjelaskan
bahwa pola tidur ibu    
menyesuaikan pola tidur
111
bayi.
4.Menjelaskan tanda
bahaya nifas diantaranya
perdarahan dari jalan lahir
yang banyak, sakit kepala
yang hebat, pandangan
mata kabur, Demam,
lochea berbau
5.Memberitahu ibu untuk
perawatan perineum
selama masa nifas
6. Kolaborasi dengan dokter
therapi obat yaitu
amoksilin 3x500 mg,
asam mefenamat 3x500
mg, vitamin C 1x100 mg,
Fe 2x60 mg, vit A
200.000 IU 1x1

SOAP Ttd
N Nama Pembimbin
Tanggal Pasien Refleks
o dan RM i g Klinik dan
Akademi
1 2 3 5 6
4
79 29 -10- Ny.S 25 th S Ibu mengatakan masih
2022
terasa mules, ASI belum
keluar , dan ibu senang
atas kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik,


Keadaan emosional : Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg,
N : 82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
2 jari di bawah pusat,
kandung kemih kosong
   

 
A P2 A0 post partum 6 jam
   
P 1. Memberitahu    
pemeriksaan kepada ibu
112
TD .120/80 mmHg, N :
82 x/mt, RR : 22 x/mt,
S : 36,6 0c,
2. Menjelaskan kepada ibu
bahwa keluhan rasa
mules yang ibu alami
merupakan hal yang
normal, karena rahim yg
keras dan mules berarti
rahim sedang
berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya
perdarahan pada masa
nifas.
8. Beritahu ibu tentang gizi
yang seimbang agar
kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa
terpenuhi sep makan
sayuran, buah-buahan,
ikan dan minum susu
dan zat gizi yg banyak
utk membantu
melancarkan produksi
ASI
9. Memberitahu ibu cara
menyusui yg benar yaitu
dgn bayi menempel
pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola
mamae. Seluruh badan
bayi tersanggah dengan
baik tdk hanya kepala
dan leher
10. Memberitahu ibu untuk
menjaga kehangatan
bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan
topi pd bayi utk
mencegah hipoermia.
11. Menganjurkan ibu utk
mobilisasi dini sep miring
kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk
membersihkan tubuh
dan darah kelamin ibu.
12. Memberitahu kepada ibu
tanda bahaya pada
masa nifas sep
pengeluaran lochea
berbau, demam, nyeri
perut berat, kelelahan
atau sesak, bengkak
pada tangan, wajah dan
113
tungkai, sakit kepala
hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara.
Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke
petugas kesehatan

SOAP
Nama Pasien
No Tanggal dan RM

1 2 3
4
80 29 -10- 2022 Ny. N 28 th S Ibu mengatakan masih terasa mules,
ASI belum keluar , dan ibu senang atas
kelahiran bayinya.

O Kes: cm, K/U : Baik, Keadaan emosional


: Srabil,
TTV : Td : 120/80 mmHg, N : 82 x/mt,
RR : 22 x/mt, S : 36,6 0c,
Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di
bawah pusat, kandung kemih kosong

A P2 A0 post partum 6 jam

P 1.Memberitahu pemeriksaan kepada ibu


TD .120/80 mmHg, N : 82 x/mt, RR :
22 x/mt, S : 36,6 0c,
2.Menjelaskan kepada ibu bahwa
keluhan rasa mules yang ibu alami
merupakan hal yang normal, karena
rahim yg keras dan mules berarti
rahim sedang berkontraksi yg dapat
mencegah terjadinya perdarahan pada
masa nifas.
3.Beritahu ibu tentang gizi yang
seimbang agar kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa terpenuhi sep
makan sayuran, buah-buahan, ikan
dan minum susu dan zat gizi yg
banyak utk membantu melancarkan
produksi ASI
4.Memberitahu ibu cara menyusui yg
benar yaitu dgn bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar
dan menutupi areola mamae. Seluruh
badan bayi tersanggah dengan baik
tdk hanya kepala dan leher
5.Memberitahu ibu untuk menjaga
114
kehangatan bayi dengan selalu
memakaikan selimut dan topi pd bayi
utk mencegah hipoermia.
6.Menganjurkan ibu utk mobilisasi dini
sep miring kekanan dan kiri serta
kekamar mandi utk membersihkan
tubuh dan darah kelamin ibu.
7.Memberitahu kepada ibu tanda
bahaya pada masa nifas sep
pengeluaran lochea berbau, demam,
nyeri perut berat, kelelahan atau
sesak, bengkak pada tangan, wajah
dan tungkai, sakit kepala hebat,
pandangan kabur, nyeri pada
payudara. Apabila ditemukan tanda
bahaya segera ke petugas kesehatan

115

Anda mungkin juga menyukai