Anda di halaman 1dari 2

Perubahan teknologi yang cepat menuntut desain organisasi yang adaptif.

 Apa yang Anda


ketahui mengenai organisasi yang adaptif? Menurut Anda, bagaimana jika suatu organisasi
atau perusahaan tidak adaptif? Sila diskusikan dan berikan contoh kasusnya.

*Sila diskusikan menggunakan bahasa Anda sendiri dan sebutkan sumber referensinya.

Selamat sore ibu Puspa Leni, S.E., M.M. dan teman-teman, berikut saya sampaikan
tanggapan dalam diskusi sesi 1 ini.

Menurut pemahaman saya, organisasi yang adaptif adalah organisasi yang mampu
menyesuaikan diri untuk bertahan dalam segala perubahan yang terjadi baik dari dalam
organisasi maupun dari luar organisasi, sehingga dapat terus maju dan berkembang mencapai
tujuannya. Di dunia ini, perubahan adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu, organisasi haruslah
adaptif dalam merespon segala bentuk perubahan yang ada.

Jika suatu organisasi atau perusahaan tidak adaptif, maka berbahaya bagi kelangsungan
hidupnya. Ada sebuah ungkapan “adapt or die”, atau “beradaptasi atau mati” yang
penjelasannya adalah bila organisasi atau perusahaan tidak mau beradaptasi dalam merespon
perubahan dan laju perkembangan dunia yang begitu cepat, maka hampir bisa dipastikan
mereka tidak akan bisa survive atau bertahan hidup.

Banyak contoh kasus organisasi atau perusahaan yang tidak adaptif yang berujung pada akhir
riwayatnya. Seperti yang sudah disinggung beberapa teman-teman di atas, yaitu ojek
konvensional yang hampir punah, kalah bersaing dengan start-up ojek online seperti Go-jek
dan Grab. Kemudian juga ada yang mencontohkan Nokia yang akhirnya kehilangan masa
kejayaannya, kalah bersaing dengan Apple dan Android karena tidak beradaptasi dengan
perubahan kebutuhan teknologi. Saya setuju dengan pendapat tersebut, dan saya ingin
menambahkan sedikit contoh lagi baik dari sisi organisasi atau perusahaan yang adaptif
maupun yang tidak adaptif.

Contoh organisasi atau perusahaan yang adaptif adalah jejaring sosial Instagram yang di
tahun 2021 agak ‘terguncang’ dengan kehadiran TikTok yang menjadi aplikasi non-game
paling banyak diunduh di Oktober 2021. Menghadapi adanya minat pengguna internet atau
jejaring sosial yang berubah ke arah video pendek seperti pada TikTok, Instagram kemudian
meluncurkan fitur Reels, video pendek yang karakternya mirip dengan yang ada di TikTok.
Padahal sebelumnya Instagram populer dengan gambar diamnya. Sikap adaptif semacam itu
membuat Instagram masih dapat bertahan dan mampu bersaing dengan para kompetitornya.

Contoh organisasi atau perusahaan yang tidak adaptif adalah Kodak yang kurang adaptif atau
lamban dalam bergerak menghadapi digitalisasi, saat itu Kodak tetap bertahan dengan cara
lama dan tidak menerima kehadiran kamera digital, pada akhirnya kalah dengan perusahaan
lain yang memproduksi kamera digital. Hal itu sungguh ironis sebab ternyata prototipe
pertama kamera digital dibuat oleh engineer Kodak namun tidak diterima oleh petinggi
Kodak karena tidak mau open minded terhadap perubahan teknologi. Hingga akhirnya pada
tahun 2012 Kodak mendeklarasikan kebangkrutannya.

Sumber:
https://www.leaderonomics.com/id/articles/kepemimpinan/buat-organisasi-lebih-adaptif-
dengan-agile-leadership

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20211112091515-185-720103/tiktok-salip-
popularitas-instagram-secara-global

https://digitalbisa.id/artikel/hadapi-double-disruption-telkom-dan-sprinthink-jelaskan-
tentang-find-the-meaning-of-digital-Un6Fz

Anda mungkin juga menyukai