Anda di halaman 1dari 11

SKILL YANG DIBUTUHKAN UNTUK DAPAT BERSAING

DI ERA SMART SOCIETY 5.0

Oleh:
Alpin Sutisna
183112700650058

SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang kita ketahui, teknologi digital dan Artifical Intelligence
sudah mengubah dunia kerja. Itu berarti pegawai atau tenaga kerja perlu
mempelajari dan menguasai keterampilan baru juga beradaptasi apabila suatu
saat pekerjaan baru muncul. [1]
Beberapa pekerjaan yang saat ini dilakukan manusia mungkin di masa
depan nanti akan hilang dan digantikan oleh sistem, robot, dan Artifical
Intelligence. Sebagai contoh adalah sistem pintu tol yang dulunya
pembayarannya menggunakan uang real dan transaksinya dilakukan melalui
petugas pintu tol, kini harus tergantikan oleh sebuah sistem e-Tol yang
pembayarannya menggunakan uang elektronik. Akibatnya banyak pegawai tol
yang kehilangan pekerjaanya.
Maka diperlukannya menguasai beberapa skill yang dapat membantu
tenaga kerja untuk bersaing di masa depan. Oleh karena itu dibuatlah makalah
ini untuk memberi informasi tentang apa saja skill yang harus dimiliki untuk
dapat bersaing di era society 5.0.

1.2 Rumusan Masalah


Dari pernyataan yang telah disebutkan maka rumusan masalahnya
adalah:
1. Apa itu era society 5.0?
2. Skill apa yang harus dimiliki agar dapat bersaing di era society 5.0?
3. Kompetensi utama karir profesional di bidang IT di era spciety 5.0?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu era society 5.0.
2. Untuk mengetahui skill apa saja yang harus dimiliki agar dapat bersaing
di era society 5.0.
3. Untuk mengetahui kompetensi utama karir profesional di bidang IT di
era society 5.0.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengenal Era Society 5.0


Konsep resolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 sebenarnya tidak memiliki
perbedaan yang jauh, akan tetapi konsep Society lebih focus pada konteks
terhadap manusia. Jika revolusi industri menggunakan AI, dan kecerdasan
buatan sebagai komponen utamanya sedangkan Society 5.0 menggunakan
teknologi modern hanya saja mengandalkan manusia sebagai komponen
utamanya.
Konsep Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep yang
ada sebelumnya. Dimana seperti kita ketahui, Society 1.0 adalah pada saat
manusia masih berada di era berburu dan mengenal tulisan, Society 2.0 adalah
era pertanian dimana manusia sudah mengenal bercocok tanam, Society 3.0 :
sudah memasuki era industry yaitu ketika manusia sudah mulai menggunakan
mesin untuk membantu aktivitas sehari-hari, Society 4.0: manusia sudah
mengenal computer hingga internet dan Society 5.0 era dimana semua teknologi
adalah bagian dari manusia itu sendiri, internet bukan hanya digunakan untuk
sekedar berbagi informasi melainkan untuk menjalani kehidupan. Dalam Society
5.0 dimana komponen utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai
baru melalui perkembangan teknologi dapat meminimalisir adanya kesenjangan
pada manusia dan masalah ekonomi dikemudian hari. Memang rasanya sulit
dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia, namun bukan berarti tidak
bisa dilakukan karena saat ini Negara Jepang sudah membuktikannya sebagai
Negara dengan teknologi yang paling maju. [2]

2.2 Skill yang Harus Dimiliki Di Era Society 5.0


Setelah mengetahui apa itu era society 5.0, selanjutnya akan membahas
tentang skill apa saja yang harus dimiliki di era society 5.0. Adapun skill yang
harus dimiliki adalah sebagai berikut:
1. Critical Thinking
Berpikir kritis adalah sebuah proses membuat penilaian yang
logis dan masuk akal. Ketika seseorang berpikir dengan kritis, mereka
tidak serta merta menerima semua argumen dan kesimpulan begitu saja,
mereka juga harus mempertanyakan validitas dari argumen dan
kesimpulan tersebut. Singkatnya, berpikir kritis adalah kemampuan
berpikir jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa
yang harus dipercaya. Menurut Forbes (2018) kemampuan berpikir kritis
merupakan satu dari tujuh kemampuan yang tidak akan tergantikan oleh
Artificial Intelligence (AI) dan robot sejenisnya. Secanggih apa pun
teknologi, manusia akan selalu lebih unggul dalam hal berpikir kritis.
Penyebaran informasi yang sangat bebas dan mudah diakses,
mengharuskan masyarakat untuk mampu memilah informasi yang
diterima secara kritis. Hal ini agar seseorang tidak dengan mudah
termakan hoax, memperoleh informasi yang menyesatkan, dan
sebagainya. Berpikir kritis juga dapat merangsang kreativitas seseorang
untuk terus berinovasi. [3]
Contoh penerapannya:
- Mengidentifikasi isu sentral atau masalah dan Menentukan manakah
informasi yang relevan.
- Membedakan antara fakta, opini, dan keputusan logis.
- Mengenali bias, faktor-faktor emosional, propaganda, dan istilah
semantik.
- Mengkomparasi persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan.
- Memecahkan masalah terstruktur

2. Communication
Komunikasi yang bermakna dalam penggunaan teknologi
komunikasi yang supercerdas ditandai dengan adanya kompetensi yang
memang harus ada dalam jaringan antara manusia dan teknologi.
Kompetensi yang patut diperhatikan ialah kemampuan untuk
berpartisipasi, berbagi pesan, menyampaikan, mendengarkan,
memahami, memaknai antara konten dan konteks, personalisasi, dan
mengendalikan manusia lainnya. [4]
Contoh penerapannya:
- Public Speaking
- Menanyakan pertanyaan yang tepat
- Mendengarkan secara aktif
- Mensintesis pesan

3. Cognitive Flexibility
Fleksibilitas kognitif adalah kemampuan manusia untuk
mengadaptasi strategi pemrosesan kognitif untuk menghadapi kondisi
baru dan tak terduga di lingkungan. Definisi ini melibatkan karakteristik
konsep yang penting yaitu kemampuan yang dapat menyiratkan proses
belajar yang berarti dapat diperoleh melalui pengalaman dan melibatkan
adaptasi strategi pemrosesan kognitif. Strategi, dalam konteks definisi
ini, adalah urutan dari mencari melalui ruang masalah. [5]
Contoh penerapan:
- Melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang.
- Berpikir reflektif dan kreatif
- Mengadopsi perspektif yang berbeda
- Mudah beradaptasi

4. Planning And Ways Of Working


Perencanaan kerja ialah suatu proses mempersiapkan usaha atau
kegiatan yang akan dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya oleh pimpinan. Sistematis
dalam arti teratur, dan logis dalam arti masuk akal sehingga bisa
dipertanggungjawabkan. Tujuan yang dimaksud sudah tentu dalam arti
bukan tujuan individual (perorangan) melainkan merupakan tujuan
kolektif (ramai-ramai) atau tujuan organisasi (kelompok). [6]
Contoh penerapannya:
- Menyusun rencana kerja
- Memanajemen waktu
- Berpikir gesit
- Menentukan prioritas dalam pekerjaan

2.3 Karir Profesional Di Bidang IT Di Era Spciety 5.0


Society 5.0 bertujuan untuk mengintegrasikan ruang maya dan ruang
fisik Integrasi ini membuat semuanya menjadi lebih mudah dengan
menggunakan penerapan kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Efeknya
bisa membuka peluang kerja yang lebih besar pada masyarakat.
Berikut pekerjaan di bidang IT yang dibutuhkan pada era society 5.0:
1) App Developer
Pada era Society 5.0, kebutuhan ahli app developer akan meningkat. Setiap
perusahaan sekarang banyak yang meluncurkan aplikasi untuk
mempermudah pelanggan. Aplikasi yang dibuat tentu harus ramah
digunakan dan dipasang di ponsel pintar. Untuk membuat aplikasi yang
mumpuni, seorang app developer akan sangat berperan besar. [7]

2) SEO Specialist
Google merupakan alat pencarian yang paling banyak digunakan
masyarakat. Tidak heran jika perusahaan berlomba-lomba membuat website
miliknya masuk dalam halaman pertama Google. Search Engine
Optimisation (SEO) specialist bertugas mengoptimalisasi website agar
terdeteksi oleh Google. Mereka akan melakukan pembaharuan informasi di
website sesuai dengan alogaritma Google yang selalu berubah. [7]

3) Web Developer
Sama dengan aplikasi, perusahaan sekarang banyak yang memiliki website.
Dengan adanya website, pelanggan lebih mudah mendapatkan informasi
terkait perusahaan. Web developer dibutuhkan untuk membuat, memelihara,
dan memastikan website selalu prima dan nyaman diakses oleh masyarakat.
Untuk menekuni profesi ini, Anda perlu mempelajari front-end, back-end
developer, HTML, CSS, dan lain-lain. [7]

4) Konsultan IT
Konsultan IT biasanya bekerja sebagai jembatan antara tim teknis dan
anggota staf untuk mengetahui kebutuhan model dan strategi bisnis klien.
Keberadaan seorang konsultan IT di Indonesia tidak terlihat sebagai suatu
profesi yang asing, bahkan banyak perusahaan yang menyediakan jasa
konsultan dalam bidang teknologi informasi dan menawarkan gaji yang
tinggi. [9]

5) Game Developer
Profesi ini akan dicari oleh perusahaan game online. Apalagi belakangan ini
game online sangat diminati baik dari kalangan anak-anak maupun dewasa,
dan sekarang juga sudah jadi cabang olahraga E-Sport. Game developer
merupakan pekerjaan menciptakan video game. Seorang game developer
sehari- hari menggeluti pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan game.
Area pekerjaannya mencakup pembuatan audio, desain grafis permainannya,
seni visual, juga produksi aplikasinya. Fitur-fitur dasar dalam sebuah game,
seperti menciptakan karakter dan alur cerita, menyusun desain dan
mekanisme permainan, juga mendokumentasikan proses desain permainan.
[10]
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk mampu bersaing di era society 5.0 yang serba menggunakan
teknologi terkomputerisasi, maka diperlukan beberapa skill seperti critical
thinking, communication, mental flexibility, dan plan and ways of working.
Walaupun pekerjaan menggunakan teknologi canggih akan tetapi 4 skill yang
disebutkan tidak dapat tergantikan oleh teknologi, karena teknologi yang
diciptakan juga dirancang oleh manusia.

6)
DAFTAR PUSTAKA

[1.] M. Dondi, J. Klier, F. Panier and J. Schubert, "Defining the skills citizens will
need in the future world of work", McKinsey, 2021. [Online]. Available:
https://www.mckinsey.com/Industries/Public-and-Social-Sector/Our-
Insights/Defining-the-skills-citizens-will-need-in-the-future-world-of-work.
[Accessed: 02- Dec- 2021].
[2.] "Mengenal Lebih Jauh Tentang Society 5.0 | BINUS Online Learning", BINUS
Online Learning, 2021. [Online]. Available:
https://onlinelearning.binus.ac.id/2021/04/19/mengenal-lebih-jauh-tentang-
society-5-0/. [Accessed: 02- Dec- 2021].
[3.] P. Novai Wulandari, "Critical Thinking Bekal Menghadapi Era Society 5.0",
Radarbanyuwangi.jawapos.com, 2021. [Online]. Available:
https://radarbanyuwangi.jawapos.com/kolom/25/09/2021/critical-thinking-bekal-
menghadapi-era-society-50. [Accessed: 02- Dec- 2021].
[4.] "Komunikasi Bermediasi dalam Masyarakat 5.0", Mediaindonesia.com, 2021.
[Online]. Available: https://mediaindonesia.com/opini/213626/komunikasi-
bermediasi-dalam-masyarakat-50. [Accessed: 02- Dec- 2021].
[5.] Sajidan, I. Atmojo, D. Febriansari and Suranto, "A Framework of Science Based
Entrepreneurship Through Innovative Learning Model Toward Indonesia in
Society 5.0", Journal of Physics: Conference Series, vol. 1842, no. 1, p. 012039,
2021. Available: 10.1088/1742-6596/1842/1/012039 [Accessed 2 December
2021].
[6.] "Pengertian Perencanaan Kerja", Become-teacher.blogspot.com, 2021. [Online].
Available: http://become-teacher.blogspot.com/2015/10/pengertian-perencanaan-
kerja.html. [Accessed: 02- Dec- 2021].
[7.] G. Mediatama, "Inilah 5 pekerjaan yang prospektif di era Society 5.0", PT.
Kontan Grahanusa Mediatama, 2021. [Online]. Available:
https://lifestyle.kontan.co.id/news/inilah-5-pekerjaan-yang-prospektif-di-era-
society-50?page=all. [Accessed: 02- Dec- 2021].
[8.] "Lulusan Teknologi Komputer Jadi Incaran di Era Society 5.0 |Republika Online",
Republika Online, 2021. [Online]. Available:
https://www.republika.co.id/berita/qtehzv380/lulusan-teknologi-komputer-jadi-
incaran-di-era-society-50. [Accessed: 02- Dec- 2021].
[9.] "Profesi Konsultan IT | Quipper Campus", Quipper Campus, 2021. [Online].
Available: https://campus.quipper.com/careers/konsultan-it. [Accessed: 02- Dec-
2021].
[10.] "Game Developers Indonesia | Quipper Campus", Quipper Campus, 2021.
[Online]. Available: https://campus.quipper.com/careers/game-programmer-
developer. [Accessed: 02- Dec- 2021].

Anda mungkin juga menyukai