Anda di halaman 1dari 13

Makalah Sosiologi Komunikasi dan Informasi

“ Pengaruh Artificial Intelligence (AI) terhadap Produktivitas Masyarakat”

Dosen Pengampu:
Dr. Sudibyo, S.Sn., M.Sn.

Disusun Oleh:
Octavia Fitri Afriani
22230286
1BA08

UNIVERSITAS AKADEMI KOMUNIKASI MEDIA RADIO DAN


TELEVISI JAKARTA
Kata Pengantar
Saya ucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena telah mengizinkan saya
untuk menuntaskan makalah dari mata kuliah Sosiologi Komunikasi dan Informasi. Kepada
pembaca yang terhormat dengan senang hati saya mempersembahkan makalah sederhana ini.
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan dan menggali lebih dalam mengenai
topik yang relevan dan penting serta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah yaitu Bapak Dr. Sudibyo, S.sn., M.sn. yang terhormat. Tujuan utama
makalah ini adalah untuk memberi pemahaman yang baik kepada pembaca terkait topik yang
dibahas.

Namun perlu diingat bahwa makalah ini hasil pribadi berdasarkan analisis yang telah
dilakukan. Oleh karena itu, saya mengundang para pembaca sekalian untuk membaca dengan
kritis, serta mempertimbangkan sudut pandang lain yang memang mungkin ada.

Saya berharap makalah sederhana ini dapat memberi manfaat serta wawasan baru
untuk para pembaca. Terima kasih atas waktu dan perhatian yang diberikan.

Hormat Saya,

Octavia Fitri Afriani


BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Teknologi informasi merupakan suatu bentuk teknologi yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis data,
termasuk dalam hal memproses, memperoleh, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dengan
beragam cara guna menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang dihasilkan tersebut haruslah
relevan, akurat, dan disampaikan dengan tepat waktu. Teknologi informasi ini sangatlah penting karena
digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam skala pribadi, bisnis, maupun pemerintahan, dan
menjadi fondasi strategis dalam pengambilan keputusan. Proses pengolahan data dalam teknologi informasi
melibatkan penggunaan komputer sebagai alat untuk mengolah data, sistem jaringan yang memungkinkan
koneksi antar komputer sesuai dengan kebutuhan, serta teknologi komunikasi yang digunakan agar data
dapat disebarluaskan dan diakses secara global.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga telah mengalami kemajuan pesat, terutama dengan
munculnya kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal sebagai Artificial Intelligence (AI). Konsep AI telah
ada sejak tahun 1950-an ketika perkembangan ilmu komputer pertama kali dimulai. Pada awalnya, penelitian
terkait AI dilakukan dengan tujuan meniru kemampuan kecerdasan manusia. Namun, perkembangan AI
tidak selalu berjalan mulus, dan beberapa periode tertentu mengalami stagnasi yang signifikan. Namun, pada
tahun 1990-an, terjadi

peningkatan yang cukup besar dalam perkembangan AI, dan dalam beberapa tahun terakhir, AI telah
mengalami percepatan yang signifikan dengan adopsi yang luas dalam berbagai sektor dan industri,
termasuk
di antaranya kendaraan otonom, asisten virtual, penerjemah, robot pelayan, dan masih banyak lagi.

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah bidang teknologi yang kini terus mengalami
perkembangan dan memberikan inovasi baru. Perkembangan ini didorong oleh penelitian yang terus-
menerus dan potensi yang dimiliki AI untuk memberikan manfaat yang signifikan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Melalui kemampuannya dalam mengolah dan menganalisis data dalam jumlah besar
dengan kecepatan tinggi, AI memiliki potensi yang sangat besar untuk memberikan manfaat dalam
memecahkan masalah kompleks, mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan kualitas hidup, serta
mendorong inovasi di berbagai sektor.

Selain itu, AI juga memiliki potensi yang luar biasa dalam meningkatkan produktivitas masyarakat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa masyarakat yang terlibat dan mempelajari tentang AI cenderung lebih
produktif daripada mereka yang tidak terlibat sama sekali. Meskipun banyak orang masih menganggap AI
sebagai ancaman yang akan menggantikan pekerjaan manusia, sebenarnya AI mampu memudahkan
pekerjaan kita dalam bidang yang relevan.

Dengan demikian, teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) merupakan dua bidang yang saling
berkaitan dan terus berkembang.

1.1 Rumusan Masalah


Setelah menguraikan beberapa permasalahan yang telah dijelaskan dalam latar belakang, ada beberapa
permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini, yaitu:
- Apa dampak dari kecerdasan buatan (AI) yang menjadi faktor peningkatan produktivitas masyarakat?
- Bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat?
- Apa saja tantangan dan dampak sosial yang dihadapi AI terhadap produktivitas?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, terdapat beberapa tujuan dalam penyusunan makalah ini, yaitu:
- Menginformasikan tentang manfaat dari kecerdasan buatan (AI).
- Menyampaikan bahwa kecerdasan buatan (AI) bukanlah ancaman.
- Memberikan pemahaman bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan produktivitas masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peningkatan Produktivitas dalam Pekerjaan

Penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah terbukti memberikan manfaat yang
signifikan dalam meningkatkan produktivitas di berbagai sektor, termasuk perkantoran dan industri
teknologi. Konsep otomatisasi telah dikenal sejak popularitas sistem informasi berbasis elektronik mulai
melonjak pada era 1990-an. Namun, dengan integrasi kecerdasan buatan, produktivitas dapat ditingkatkan
secara substansial dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih baik, dengan keterlibatan
manusia yang minim dalam proses terkait.

Dengan adanya teknologi AI, para pekerja dapat dengan lebih mudah menyelesaikan tugas-tugas mereka
karena didukung oleh asisten virtual dan beragam fitur baru yang terdapat dalam aplikasi yang mereka
gunakan. Keunggulan AI terletak pada kemampuannya untuk memproses data secara cepat, menganalisis
pola-pola yang rumit, dan memberikan solusi yang efisien. Misalnya, dalam lingkungan perkantoran, AI
dapat digunakan untuk mengotomatiskan tugas-tugas rutin seperti pengolahan data, administrasi, dan
manajemen inventaris. Ini memungkinkan pekerja untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih kreatif dan
strategis.

Namun, penting untuk diingat bahwa kecerdasan buatan harus diimbangi dengan upaya dan kontribusi
manusia itu sendiri. Meskipun AI dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetaplah
diperlukan peran manusia dalam mengembangkan strategi, merumuskan tujuan, dan membuat keputusan
strategis. Dalam konteks pembelajaran teknologi, AI dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi
individu yang ingin mempelajari teknologi, bahkan bagi mereka yang berada di luar industri teknologi.
Misalnya, petani dapat memanfaatkan AI untuk menganalisis kondisi cuaca dan mengoptimalkan proses
pertanian, nelayan dapat menggunakan AI untuk memprediksi lokasi ikan yang berpotensi tinggi, dan
pedagang dapat mengandalkan AI untuk menganalisis tren pasar dan mengoptimalkan strategi bisnis mereka.

Dalam kesimpulannya, kehadiran kecerdasan buatan telah membuka pintu bagi kemajuan dan efisiensi di
berbagai sektor, termasuk perkantoran dan teknologi. Meskipun AI dapat mempercepat proses kerja dan
meningkatkan produktivitas, penting bagi manusia untuk tetap berperan aktif dalam pengembangan strategi,
pengambilan keputusan, dan penerapan solusi yang sesuai. Pemanfaatan AI

dengan bijaksana dan kolaborasi antara manusia dan mesin dapat membawa dampak yang signifikan dalam
meningkatkan produktivitas dan mencapai keunggulan kompetitif di era digital saat ini.

2.2 Peran AI dalam Pendidikan

Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) telah memberikan terobosan signifikan
dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk menyederhanakan proses pembelajaran. Apabila digunakan
dengan bijaksana dan terkendali, pemanfaatan teknologi ini mampu mempercepat kemajuan dalam dunia
pendidikan.

Dengan adanya teknologi kecerdasan buatan, siswa dapat mengembangkan sikap mandiri karena peran guru
tidak lagi menjadi dominan, melainkan lebih berfokus pada tugas-tugas spesifik seperti pembentukan
karakter dan pengembangan sikap yang positif.

AI memberikan kontribusi dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses belajar mengajar,
serta memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan adaptif untuk setiap individu. Penerapan AI
dalam pendidikan juga meliputi pembelajaran adaptif, seperti penggunaan e-learning yang didukung oleh
tutor virtual, pemanfaatan Canva AI untuk menciptakan presentasi yang lebih menarik, dan penggunaan
asisten suara, serta berbagai aplikasi lainnya. Dengan adanya teknologi ini, harapannya siswa dapat menjadi
lebih produktif dan mampu beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan teknologi yang terus
berkembang.

2.3 Efisiensi Administrasi Publik melalui AI

Penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi salah satu fokus utama di Indonesia
dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan publik. Transformasi ini melibatkan berbagai
kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan dalam lingkup administrasi publik. Melalui implementasi kecerdasan
buatan, tugas-tugas administrasi dan pengolahan data yang sebelumnya dilakukan secara manual telah
berhasil dialihkan ke teknologi AI yang mampu mengoptimalkan proses tersebut, menghasilkan efisiensi
yang lebih tinggi, serta mengurangi waktu yang diperlukan.

Penerapan teknologi AI dalam administrasi publik Indonesia telah menghasilkan beragam aplikasi yang
membantu meningkatkan efektivitas layanan.
Misalnya, di bidang perpajakan, kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi potensi
kecurangan pajak. Dengan menggunakan teknik analisis data yang canggih, AI dapat Melalui langkah-
langkah bertahap, Indonesia telah melakukan kemajuan dalam menerapkan sistem AI di berbagai daerah
guna meningkatkan administrasi dalam layanan publik. Dengan terus mengembangkan teknologi AI

2.4 Transformasi Kesehatan dengan AI

Transformasi digital dalam industri kesehatan telah menghasilkan perubahan yang signifikan, dengan adopsi
teknologi digital dan inovasi menciptakan solusi yang lebih efisien, efektif, dan mudah diakses. Beberapa
dampak utama dari transformasi ini mencakup:

1. Telemedisin: Kemajuan digital memungkinkan pasien dan penyedia layanan kesehatan untuk
berkomunikasi secara mudah melalui platform digital. Ini membuka peluang untuk konsultasi jarak
jauh, pemantauan kondisi pasien secara real-time, dan akses yang lebih mudah ke informasi medis.

2. Penggunaan Big Data dan Analitik: Dengan menggunakan data dalam jumlah besar dan menerapkan
analisis data terstruktur maupun tidak terstruktur, transformasi digital memungkinkan prediksi
penyakit, diagnosis yang lebih akurat, dan perawatan yang lebih baik.

3. Kecerdasan Buatan (AI): Teknologi kecerdasan buatan telah diimplementasikan dalam berbagai
aspek kesehatan, seperti diagnosis penyakit, pengembangan obat, dan memberikan rekomendasi
perawatan yang lebih tepat.

4. Perangkat Medis Terhubung: Perangkat medis yang terhubung dengan internet memungkinkan
pemantauan pasien secara real-time dan respons yang lebih cepat dalam situasi darurat.

Selain itu, transformasi digital juga memberikan manfaat yang signifikan, termasuk:

- Akses yang lebih baik: Transformasi digital memungkinkan pasien untuk dengan mudah mengakses
layanan kesehatan, terutama di daerah pedesaan dan terpencil.
- Perawatan yang lebih baik: Teknologi digital memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk
memberikan perawatan yang lebih akurat, tepat waktu, dan terpersonalisasi.

- Efisiensi: Penggunaan teknologi digital meningkatkan efisiensi dalam penyampaian layanan kesehatan,
mengurangi waktu tunggu dan biaya.

- Kolaborasi: Transformasi digital memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara tim kesehatan, termasuk
pertukaran informasi dan koordinasi perawatan pasien.

Dalam menghadapi transformasi digital ini, industri kesehatan juga menghadapi beberapa tantangan,
termasuk masalah keamanan data, kekhawatiran privasi, perubahan budaya, dan kesenjangan akses
teknologi. Untuk mengatasi tantangan ini, kolaborasi antar-industri dan inisiatif pemerintah sangat penting.

Secara keseluruhan, transformasi digital dalam industri kesehatan telah membawa dampak yang signifikan,
menghadirkan manfaat besar, serta memerlukan upaya bersama untuk mengatasi tantangan yang muncul
dalam proses ini.

2.5 Dampak AI pada lapangan pekerjaan dan keahlian manusia

Kemajuan teknologi yang pesat dalam era Revolusi Industri 4.0 telah mengubah landscape perkembangan
teknologi secara global. Di tengah peningkatan penelitian teknologi yang signifikan, terjadi lonjakan
aktivitas riset di berbagai sektor. Fokus pengembangan saat ini adalah pada otomatisasi di berbagai sektor,
termasuk sektor industri yang berusaha tidak tertinggal. Robot kini telah mengambil peran penting dalam
hampir seluruh proses produksi, mulai dari pemindahan barang, proses pengemasan, hingga berbagai tugas
lainnya yang terekam dalam sistem otomatisasi tanpa campur tangan manusia.

Tidaklah mengherankan jika pekerjaan seperti kasir, bahkan pekerjaan di bidang medis, berpotensi
digantikan oleh robot di masa depan. Namun, pertanyaannya, apakah pekerjaan rumah tangga juga akan
mengalami nasib serupa? Jawabannya adalah ya, tanpa keraguan.

Saat ini, teknologi otomatisasi pembersih lantai sedang menjadi tren yang semakin populer. Hal ini berarti
rumah dapat tetap bersih tanpa memerlukan upaya fisik yang berat. Selain itu, sedang ada pengembangan
mesin-mesin lain yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam tugas-tugas rumah tangga, seperti
mesin pencuci piring otomatis, setrika otomatis, dan inovasi-inovasi lainnya.
Di sektor pertanian, teknologi otomatisasi juga telah mencapai perkembangan yang signifikan, yang pada
akhirnya menjadi ancaman bagi pekerja di sektor tersebut. Contohnya, mesin penanam dan pemanen padi,
penggunaan drone dalam penyemprotan pestisida, mesin pengolah tanah, serta berbagai mesin pertanian
lainnya yang telah digunakan atau masih dalam tahap pengembangan.

Dengan berbagai fakta ini, muncul pertanyaan, apakah teknologi akan benar-benar menggantikan atau
bahkan menghapuskan pekerjaan manusia di masa depan? Jawabannya adalah tidak. Manusia dan teknologi
akan berjalan seiring dalam sebuah simbiosis yang saling membutuhkan.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, terdapat beberapa keterampilan manusia yang sulit
digantikan oleh mesin, seperti empati, kreativitas, dan kemampuan analitis dalam menyelesaikan masalah
yang kompleks. Hal-hal tersebut sulit ditiru atau diimplementasikan dalam teknologi kecerdasan buatan
(AI).

Sementara itu, pekerjaan yang mudah digantikan adalah pekerjaan yang melibatkan pengulangan dan
menghafal. Teknologi otomatisasi, robot, dan kecerdasan buatan (AI) dapat dengan mudah melaksanakan
tugas-tugas tersebut. Tugas-tugas yang memerlukan kecerdasan (IQ) juga dapat dengan mudah dijalankan
oleh robot atau AI, mengingat manusia dengan IQ 150 dianggap sebagai jenius, sedangkan robot saat ini
telah mencapai IQ 700 atau bahkan 700.000. Kecerdasan buatan mampu menghafal atau mengolah data

dalam skala yang sangat besar. Di masa depan, pekerjaan manusia akan digantikan oleh teknologi, tetapi
tidak seperti yang dikhawatirkan, manusia tetap akan memiliki pekerjaan. Setiap pekerjaan yang diambil alih
oleh mesin, akan muncul peluang-peluang baru yang harus dijalankan oleh manusia. Beberapa pekerjaan
manusia tersebut adalah pekerjaan kreatif.

Oleh karena itu, di masa depan, manusia harus belajar lebih banyak tentang kreativitas, emosi, dan naluri
yang sulit ditiru oleh kecerdasan buatan. Tingkat kecerdasan emosional (EQ) manusia akan menentukan
tingkat daya saing mereka di masa mendatang.

2.6 Tantangan dan Dampak Sosial AI pada Produktivitas


1. Perubahan kebutuhan keterampilan: Penerapan AI dapat mengubah persyaratan keterampilan di dunia
kerja. Tenaga kerja perlu mempersiapkan diri dengan keterampilanyang dibutuhkan untuk bekerja dengan
teknologi AI, seperti pemahaman analisis data, pemrograman, atau manajemen AI. Tantangan ini
membutuhkan pendidikan danpelatihan yang relevan. Laporan McKinsey Global Institute (2017) tentang
"Jobs Lost, Jobs Gained: Workforce Transitions in a Time of Automation" membahas dampak teknologi AI
pada pekerjaan manusia.

2. Perubahan proses bisnis: Implementasi AI memerlukan perubahan dalam proses bisnis yang ada. Ini dapat
menimbulkan tantangan dalam mengintegrasikan AI dengan sistem yang sudah ada dan mengubah budaya
organisasi. Perubahan ini membutuhkan komitmen manajemen yang kuat dan keterlibatan semua pemangku
kepentingan. Laporan Deloitte (2019) tentang "AI Adoption in the Enterprise" membahas tantangan dan
manfaat dalam mengadopsi AI dalam organisasi.

3. Dampak pada pekerjaan manusia: Penerapan AI dapat menggantikan pekerjaan manusia dalam tugas-
tugas rutin tertentu. Hal ini dapat berdampak pada pekerjaan yang lebih sederhana atau berulang.

Namun, AI juga dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan peluang baru. Misalnya, AI dapat
digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, analisis data yang lebih akurat, dan pelayanan
pelanggan yang lebih baik. Laporan World Economic Forum (2020) tentang "The Future of Jobs Report"
menyajikan analisis tentang dampak teknologi AI pada pekerjaan manusia.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) merupakan dua bidang yang saling berkaitan dan terus
berkembang. Teknologi informasi digunakan untuk mengolah berbagai jenis data dengan tujuan
menghasilkan informasi yang relevan, akurat, dan disampaikan dengan tepat waktu. Teknologi informasi
melibatkan penggunaan komputer, sistem jaringan, dan teknologi komunikasi. Perkembangan teknologi
informasi telah mengalami kemajuan pesat, terutama dengan adanya kecerdasan buatan atau AI. AI telah
mengalami percepatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir dengan adopsi yang luas dalam
berbagai sektor dan industri. AI memiliki potensi besar dalam memecahkan masalah kompleks,
mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan kualitas hidup, dan mendorong inovasi.Dalam pekerjaan, AI
telah membuktikan kegunaannya dalam meningkatkan produktivitas. AI dapat membantu pekerja dalam
menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan fitur-fitur baru dan virtual assistance. Namun, penting untuk
diingat bahwa kecerdasan buatan harus diimbangi dengan upaya manusia. AI juga memberikan manfaat
yang besar dalam pendidikan dengan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses belajar mengajar
serta memberikan pengalaman belajar yang personal dan adaptif.

Penerapan AI dalam administrasi publik dapat meningkatkan efisiensi layanan publik. AI dapat digunakan
dalam deteksi potensi kecurangan pajak, pengaturan lalu lintas, dan prediksi jumlah wisatawan.
Implementasi AI di Indonesia telah membawa perubahan positif dalam meningkatkan administrasi layanan
publik.Namun, penerapan AI juga menimbulkan tantangan dan dampak sosial. Perubahan kebutuhan
keterampilan, perubahan proses bisnis, dan dampak pada pekerjaan manusia adalah beberapa tantangan yang
perlu diatasi. Diperlukan pendidikan, pelatihan, komitmen manajemen, dan keterlibatan semua pemangku
kepentingan untuk menghadapi tantangan ini.

Secara keseluruhan, teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi besar untuk
meningkatkan produktivitas masyarakat. AI dapat digunakan untuk memecahkan masalah, meningkatkan
efisiensi, dan memberikan manfaat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Namun, perlu diingat bahwa
kecerdasan buatan harus diterapkan dengan bijaksana dan diimbangi dengan upaya manusia guna mencapai
hasil yang optimal.

3.2 Saran

Harapan dari dibuatnya makalah ini adalah agar masyarakat dapat menjaga keseimbangan dan berusaha
memahami serta mempelajari AI dengan baik, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaannya untuk
mempermudah berbagai kegiatan. Meskipun teknologi AI memberikan banyak manfaat, penting bagi kita
untuk tetap bijak dalam menggunakannya dan tidak terlalu bergantung sehingga kita tidak digantikan oleh
AI.

Daftar Pustaka

Wardiana, Wawan. (2005). Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia. Jurnal Perkembangan


Teknologi.

Putra, P. H. (2022). Otomatisasi Berbantuan AI adalah Kunci Peningkatan Produktivitas dan Keunggulan
Kompetitif Bisnis Saat Ini. Artikel pada situs web Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Lukman Hakim, S.Sos, MM. (2022). Peranan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam Pendidikan.

Natalisa, D. (27/11/2020). “Implementasi Kecerdasan Buatan dalam Pelayanan Publik”. Dalam seminar
daring Artificial Intelligence for Sustainable Development Goals yang diadakan Universitas Gunadarma.

Autor, D., Dorn, D., & Hanson, G. H. (2013). The China syndrome: Local labor market effects of import
competition in the United States. American Economic Review, 103(6), 2121-2168.

World Economic Forum. (2018). Inequality and AI: How AI can exacerbate disparities and what we can do
about it.
McKinsey Global Institute. (2017). Jobs Lost, Jobs Gained: Workforce Transitions in a Time of Automation.

Deloitte. (2019). AI Adoption in the Enterprise.

World Economic Forum. (2020). The Future of Jobs Report.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Transformasi


Digital. Diakses dari https://rc.kemkes.go.id/transformasi-digital

Kahuripan College. (2021). Akankah Teknologi Dapat Menggantikan


Pekerjaan Manusia di Masa yang Akan Datang. Diakses dari
https://ft.kahuripan.ac.id/akankah-teknologi-dapat-menggantikan-
pekerjaan-manusia-di-masa-yang-akan-datang/

Anda mungkin juga menyukai