Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM LITERASI DIGITAL

Dosen Pengampu : Resti Pranata Putri,S.SI, M.SCC


Teknisi : Jefri Oktanuriawan, A.Md

Disusun Oleh : Noval Andre Ramadani


NIM : B41220773

PROGAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA PANGAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
Tujuan
I. Tujuan Intruksional Khusus
1. Memahami penggunaan teknologi berbasis digital untuk pengembangan diri dan keilmuan
2. Mengoperasikan program Mendeley dengan baik ditunjukkan dengan kemampuan dalam
melakukan sitasi serta pembuatan daftar pustaka otomatis.

Dasar Teori
Untuk mengoperasikan perangkat keras diperlukan perangkat lunak. Sebaliknya, pengoperasian dari
perangkat lunak juga tidak bisa dilakukan tanpa adanya perangkat keras. Dengan begitu, kedua
perangkat ini saling membutuhkan dan melengkapi.

Salah satu perangkat lunak yang kita butuhkan adalah aplikasi. Aplikasi merupakan perangkat lunak
yang didesain untuk fungsi dan tujuan tertentu, mulai dari yang bertujuan produktif hingga hiburan.
Adanya aplikasi ini membuat kita dapat memaksimalkan penggunaan komputer. Beberapa aplikasi
komputer yang bisa kita gunakan adalah untuk produktivitas bisnis, grafis, video, audio, pendidikan,
komunikasi, hobi, permainan, dan perangkat pengembangan.

Mendeley merupakan salah satu aplikasi reference tools yang berguna untuk membuat sitasi dan
daftar pustaka secara otomatis. Melalui aplikasi ini, pengguna juga dapat membuat perpustakaan
digital pribadi secara online dengan kapasitas penyimpanan maksimal 2 GB.
PEMBAHASAN

Pengembangan diri adalah pengembangan segala potensi yang ada pada diri sendiri,
dalam usaha meningkatkan potensi berpikir dan berprakarsa. Pengembangan diri tidak lah
dipahami sebuah pembahasan yang langsung membicarakan tentang potensi keberhasilan
seseorang. Namun untuk menjelaskan pembahasan tentang pengembangan diri, dalam filsafat
ilmu harus memahami konsep diri. Abdul Hadi (2010) mengatakan konsep diri merupakan
suatu konsep yang dimiliki oleh seorang individu tentang dirinya sendiri untuk melihat
pribadi secara utuh, menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial, spiritual serta menjadi
pedoman seseorang dalam bertindak. Selain demikian konsep diri menjadi faktor yang
mendorong seseorang dalam memutuskan suatu keputusan, dimana dalam diri seseorang
memiliki kebutuhan, dan kepuasan yang dimilikinya, sehingga hal ini membentuk perilaku
konsumtif individu.
Membentuk konsep diri di awali oleh sifat pengetahuan manusia dalam kehidupannya.
Dari empat sifat tersebut dituntut untuk bisa menilai dirinya sendiri berada pada posisi yang
mana, sehingga dapat membentuk sikap rendah diri pada orang yang berilmu. Sifat rendah
diri merupakan suatu keharusan bagi orang yang berilmu untuk mengembangkan diri. Disisi
lain juga disebutkan "orang yang berilmu laksana padi semakin berisi semakin merunduk,"
hal ini bermaksud orang yang berilmu dalam melakukan pengembangan diri harus bisa
mengendalikan diri dengan cara merendah diri dan tidak menjadi sombong. Sofyan Anwar
Mufid (2000) menjelaskan memahami konsep diri menjadi prioritas utama dalam membentuk
pengembangan diri. Pengembangan diri tidak hanya bertumpu pada kecerdasan saja.
Pengembangan terbentuk dari tiga potensi yang harus dimiliki yaitu pendidikan, membangun
hubungan jaringan) baik antar individu maupun kelompok dan pengalaman.
Untuk bisa bertahan di era tersebut, manusia harus memiliki tiga literasi utama yaitu;
1. Literasi Data (Data Literacy)
2. Literasi Teknologi (Technology Literacy)
3. Literasi Manusia (Human Literacy).
Secara sederhana dijelaskan bahwa jenis literasi ketiga ini menyangkut keterampilan
memimpin, kemampuan bekerja dalam tim serta keterampilan memahami budaya orang lain
serta menjalin hubungan dengan manusia lintas budaya. Untuk menjalin hubungan tersebut
manusia terlebih dahulu melakukan kontak dan komunikasi.
Perkembangan kehidupan manusia mulai abad 21 dengan istilah masyarakat
gelombang ketiga (the third wave society) dan John Naisbit menyatakannya dengan istilah
masyarakat informasi (information society). Perubahan dunia yang demikian cepat tentunya
harus diiringi oleh praktik pendidikan yang relevan dengan tuntutan perubahan tersebut.
Pendidikan yang relevan dengan tuntutan zaman adalah pendidikan yang mengutamakan
terbentuknya "life skills" dan "soft skills" disamping "hard skills".
Era revolusi industri 4.0 merupakan salah fenomena jaman digital yang
mengkolaborasikan teknologi cyber dengan teknologi otomatisasi. Sebagai jaman digital,
konsep pengerjaan hampir seluruhnya tidak dilakukan oleh manusia. Bisa dikatakan era
industri 4.0 merupakan jaman yang serba mudah, kita tinggal melakukan segala hal tanpa
mengerjakan. Kemudahan dalam berkomunikasi. bertukar informasi, transaksi dan segala hal
yang kita hanya sebagai penikmatnya saja. Dari kemudahan itu tentu kita butuh pemikiran
yang luas, meskipun efisienCepat, lengkap dan mudah, tapi jika IQ kita di bawah rata-rata,
kita tidak akan bias melakukan hal itu, kita malah akan menjadi budak dari era digital ini
(Ahmad Helwani Syafi'i 2018.Peran pendidikan di era revolusi industri 4.0 sangat penting,
seperti yang saya singgung di atas bahwa, pendidikan adalah kunci untuk mengembangkan
diri dalam menghadapi era digital yang serba instan ini.
Pendidikan merupakan kunci, karena ini adalah tantangan paling besar, kita dapat
melaksanakan pendidikan setinggi mungkin agar kita bisa menikmati hasil di jaman ini.
Pendidikan yang tinggi membuat kita semakin tinggi dalam memahami segala hal tentang
teknologi, karena era digital adalah jaman teknologi yang semakin kesini semakin
berkembang, perkembangannya pun begitu cepat. Bagja Waluya,2007 mengatakan salah satu
tantangan pendidikan di era 4.0 adalah mengkolaborasikan teknologi dalam media
pembelajaran di setiap bidang pendidikan karena semuanya sepenuhnya menggunakan
teknologi. Contohnya pertanian, kita berada di kebun, tapi sistem pendidikan ini di jaman
sekarang sudah menggunakan teknologi. Hal tersebut untuk memudahkan kita dalam
mengerjakan, contohnya saja mencangkul, sekarang sudah tidak lagi dilakukan manual oleh
manusia, tapi menggunakan mesin khusus, mungkin ke depan akan menjadi lebih mudah lagi
tanpa adanya campur tangan manusia. Manfaatkan dengan hasil yang positif terhadap
pengembangan era industri 4.0 yang semakin berkembang pesat. Salah satu cara untuk
memanfaatkannya adalah memiliki segala pengetahuan tentang teknologi, tentu saja hal
tersebut membutuhkan pendidikan agar pemahaman kita tentang teknologi semakin stabil.
Maka, pendidikan adalah kunci untuk mengembangkan diri dalam menghadapi era revolusi
industri 4.0, jangan sampai kita dikalahkan oleh teknologi, menjadi budak teknologi.
Membangun Hubungan Kerja Sama Dalam Era 4.0
Membangun hubungan yang dimaksudkan dalam pembahasan ini merupakan
membina kerja sama dengan orang lain baik secara individu maupun secara kelompok
Sebagaimana yang lazim dipahami bahwa manusia adalah kelompok: sosial yang saling
membutuhkan antara satu sama lain dan manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri dengan
tanpa bantuan dari orang lain. Berdasarkan pemahaman tersebut perlu dipahami bahwa
membangun hubungan dalam kehidupan menjadi sebuah keharusan dalam pengembangan
diri (Faturochman,2009).
1. Pengembangan diri melalui membangun hubungan tidak terlepas dari sikap
2. tolong menolong. Adapun sikap tolong menolong ada dua pembagian yaitu
perilaku altruisme dan prosasoial. Perilaku altruisme merupakan pemberian
pertolongan kepada orang lain tanpa mengharapkan adanya keuntungan pada diri orang yang
menolong Sedangkan Prososial merupakan pemberian pertolongan kepada orang lain dengan
mengharapkan adanya keuntungan dari pada pihak orang yang ditolongkan. Pertolongan
dalam bentuk prososial memiliki konsekuensi positif pada orang lain.
Aplikasi mendeley reference manager merupakan perangkat lunak yang membantu
peneliti dalam mengorganisir penelitian dan kolaborasi dengan peneliti yang lain dalam
menghasilkan karya ilmiah (Kosasi, 2019). Aplikasi mendeley reference manager
memudahkan seseorang dalam membuat kutipan dalam penulisan karya ilmiah (Anggraini &
Alfian Saleh, 2021) dan memudahkan membuat daftar pustaka (Falah, 2019). Pemilihan
mendeley reference manager sebagai aplikasi penulisan referensi karya ilmiah dikarenakan
memiliki fitur yang lengkap. (Mardin et al., 2020). Penggunaan aplikasi mendeley reference
manager diharapkan dapat meningkatkan kualitas karya tulis mahasiswa.
Pengguna perlu memiliki keterampilan dan kompetensi yang berkaitan dengan
manajemen referensi untuk memperoleh manfaat dari pengajaran reference management
software (Childress, 2011: 148) yaitu antara lain:
1. Pengguna memahami cara menggunakan dan memahami informasi yang dapat ditemukan
di sumber daya yang disarankan.
2. Pemahaman dasar tentang penggunaan fitur reference management software seperti
mengumpulkan, mengatur, berbagi kutipan atau integrasi pengolahan kata.
3. Pengguna mengetahui di mana menemukan panduan gaya kutipan dengan cepat atau
manual untuk membantu memformat sitasi dan daftar referensi mereka sendiri.
Pelaksanaan pelatihan penggunaan aplikasi mendeley reference manager untuk
meningkatkan kemampuan membuat karya tulis ilmiah mahasiswa memiliki kriteria sangat
baik. Hasil serupa dikemukakan oleh Simarmata et al. (2022) dan Ismail et al. (2021) yang
menyatakan terdapat peningkatan pemahaman dalam penggunaan aplikasi mendeley setelah
mengikuti kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan ini memberikan ilmu yang baru khususnya
mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Pangan dalam membuat kutipan dan daftar
pustaka suatu karya tulis ilmiah yang nantinya dapat diterapkan pada pembuatan tugas akhir
skripsi mahasiswa dan pembuatan artikel. Kegiatan pelatihan mampu meningkatkan
pengetahuan dan merangsang kreativitas mahasiswa (Windarto et al., 2018).
Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan adalah: Pengembangan diri merupakan upaya seseorang untuk
meningkatkan daya saing hidup, menciptakan peradaban, dan memanfaatkan perkembangan
teknologi secara cerdas. Konsep diri, konsep yang dimiliki individu tentang dirinya,
memainkan peran penting dalam pengembangan diri dan pengambilan keputusan.
Pengembangan diri tidak hanya berkaitan dengan kecerdasan, melainkan juga dengan
pendidikan, membangun hubungan, dan pengalaman. Era revolusi industri 4.0 menuntut
literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia untuk bertahan, dengan pendidikan
menjadi kunci utama. Pendidikan yang relevan dengan era digital dan teknologi perlu
mengutamakan "life skills" dan "soft skills" selain "hard skills." Membangun hubungan sosial
dan kerja sama dengan orang lain merupakan elemen penting dalam pengembangan diri.
Penggunaan aplikasi seperti Mendeley Reference Manager dapat memudahkan penelitian dan
penulisan karya ilmiah. Pelatihan penggunaan aplikasi seperti Mendeley Reference Manager
dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuat karya tulis ilmiah.
Pengembangan diri, pendidikan, literasi, dan kerja sama sosial semuanya menjadi faktor
kunci dalam menghadapi perubahan cepat dalam era digital dan revolusi industri 4.0.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Helwani Syafi'i, Muhammad Syauki, "Karakter Manusia Dalam Perspektif Al-Qur'an
Surat Lukman", Jurnal Komunike, Vol. X, No. 2 Desember 2018.
Bagja Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat (Bandung: Setia
Punama Inves, jild. 2, cet. 1, 2007).
Anggraini, M., & Alfian Saleh. (2021). Pelatihan Mendeley Bagi Para Peneliti Muda Kota
Pekanbaru. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(6), 1413– 1420.
Childress, Dawn. (2011). “Citation Tools in Academic Libraries: Best Practices for Reference
and Instruction”. Reference and User Services Quarterly, 51(2), 143–152.
Faturochman, Pengantar Psikologi Sosial. (Yogyakarta: Pinus, cet. 2, 2009).
Falah, S. (2019). Pelatihan Mendeley dan Anti-Plagiat Untuk Meningkatkan Kualitas Karya
Ilmiah Mahasiswa. The Community Engagement Journal, 2(2), 104–107.
Ismail, H., Nizaar, M., & Maryani, S. (2021). Pelatihan Pemanfaatan Aplikasi Mendelet
Dalam Penulisan Karya Ilmiah. JCES (Journal of Character Education Society, 4(4),
1042–1050.
Kosasi, S. (2019). Pemanfaatan Aplikasi Mendeley desktop Mengelola Referensi Publikasi
Karya Ilmiah Mahasiswa. Seminar Nasional Pengabdian Pada Masyarakat 2019, 64–
73.
Mardin, H., Baharuddin, B., & Nane, L. (2020). Pelatihan Cara Menulis Sitasi dan Daftar
Pustaka Jurnal Format Apa Style Menggunakan Aplikasi Mendeley. Jurnal Abdidas,
1(3), 137–143.
Simarmata, J. E., Dewi, N. P. Y. A., Sila, V. R. S., Shidik, M. A., & Sele, Y. (2022). Pelatihan
Mendeley Desktop Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru-Guru SMP Negeri
Wini. MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(4), 1355–1363.
Sofyan Anwar Mufid, Ilmu Dakwah Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Dakwah dan
Pendidikan, (Banda Aceh: Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, 2000).
Windarto, A. P., Hartama, D., Wanto, A., & Parlina, I. (2018). Pelatihan Pemanfaatan
Mendeley Desktop Sebagai Program Istimewa Untuk Akademisi Dalam Membuat
Citasi Karya Ilmiah. AKSIOLOGIYA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2),
145–150.

Anda mungkin juga menyukai