Anda di halaman 1dari 24

TUGAS DIGITAL BISNIS

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Shakina Eprillia Kartini (190502142)
Tarisa Ivanka Putri (190502147)
Kris Enjeli Sidauruk (190502149)
Priskila Deladesnia Purba (19050251)

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita anugerahkan kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas paper Digital Bisnis guna melengkapi
salah satu tugas yang diperintahkan. Dalam penulisan tugas paper ini tidak mungkin dapat
penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak dan kelompok penulis sendiri. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Syafrizal Helmi Situmorang,SE.,M.Si.,
selaku dosen digital bisnis, yang telah membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas paper ini.

Semoga Allah memberikan balasan atas semua bantuan yang diberikan. Penulis
menyadari tugas paper ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran untuk penyempurnaan tugas paper ini di masa yang akan datang. Akhir kata penulis
berharap semoga tugas paper ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua,
terima kasih.

Medan, Oktober 2020

Penulis,

KELOMPOK 1

i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
BAB 1 Next Waves Technology..........................................................................................1
The Changing Landscape of Business and Technology............................................1
Enterprise 2.0.............................................................................................................2
Enterprise 2.0 dan Web 2.0........................................................................................3
Karakteristik Web 2.0................................................................................................3
Web 3.0......................................................................................................................4
The World Is Flat.......................................................................................................5
Sepuluh Kekuatan yang Mendatarkan Dunia............................................................6
Konvergensi...............................................................................................................8
Web 4.0......................................................................................................................9
Exploring The Hidden Web.......................................................................................11
BAB 2 The Long Tail: Why the Future is Selling Less for More....................................13
Anatomi Model Long Tail.........................................................................................13
Teknologi: Mengubah Pasar Massal Menjadi Jutaan Pasar Kecil yang Khusus.......14
Tirani Lokalitas..........................................................................................................15
Pasar yang Tidak Ada Habisnya................................................................................15
Tiga Kekuatan di Balik Long Tail.............................................................................16
Produsen-Produsen Baru............................................................................................16
Pasar-Pasar Baru........................................................................................................16
Para Juru Cicip Baru..................................................................................................17
Ekonomi Long Tail....................................................................................................17
Penerapan Model Long Tail.......................................................................................18
Perkembangan E-Commerce (Electronic Commerce)...............................................19
Daftar Pustaka........................................................................................................................21

ii
BAB I
Next Waves Technologies

The Changing Landscape of Business and Technology

Perubahan adalah suatu hal yang pasti akan terjadi. Kekuatan perubahan terdiri dari lima
unsur yaitu perubahan teknologi, perubahan ekonomi, perubahan politik, perubahan cultural dan
perubahan pasar. Perubahan yang paling utama adalah perubahan teknologi, karena teknologi
dapat memberi aspek luas terhadap segala aspek yang nantinya akan mengalami perubahan.1
Teknologi yang relatif baru memberikan kemungkinan besar bagi organisasi menghadapi
tantangan bisnis jangka panjang. Penting bagi organisasi untuk mengerti bagaimana
menggunakan teknologi baru dan kemudian memanfaatkan nya secara efektif. Konsep teknologi
baru ini dikenal sebagai Technology Adoption Life Cycle (TALC). TALC digunakan untuk
menggambarkan penerapan/ adopsi teknologi baru.
Langkah awal2 untuk memulai menyusun strategi dalam bisnis maya adalah harus
memiliki suatu ide atau gagasan yang sudah diuji validitasnya, dalam arti harus memiliki tingkat
kekuatan kompetensi yang akurat. Ide ini berkembang menjadi sebuah niat untuk melakukan
sebuah proses penciptaan suatu produk atau jasa yang siap ditawarkan kepada masyarakat.
Langkah selanjutnya adalah menentukan model bisnis yang sesuai agar sasaran yang telah
ditentukan dapat tercapai. Hal ini berkaitan dengan penentuan proses rantai nilai , jenis produk
dan jasa yang ditawarkan , pasar sasaran dan konsumen nya, dan tentu saja yang terpenting
adalah dapat memperoleh tingkat keuntungan yang signifikan. Namun perlu diperhatikan untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif didalam bisnis maya adalah sangat sulit karena
karakteristiknya yang mudah ditiru para pesaing dalam waktu yang relatif singkat.
Nicholas Carr berhipotesis bahwa information Technology (IT) bukan lagi suatu hal yang
penting dan bakal meningkatkan keuntungan kompetitif suatu perusahaan karena IT sudah
menjadi barang “umum” dan “biasa”.
Carr mencontohkan: kalau ada perusahaan yang mengaplikasikan suatu teknologi
informasi baru, maka perusahaan yang lain dengan cepatnya mengintimidasi strategi tersebut
agar tidak kalah kompetitif. Contohnya UPS diam-diam meniru FedEx, dan membuat lebih baik
serta murah. Hal yang sama juga terjadi dengan facebook belajar dari kesalahan frienster,
Samsung belajar dari sony, bahkan Samsung dan xiaomi juga dituduh meniru produk apple.

11
Philip Kotler (et.al.). 2003. “Rethinking Marketing Sustainable MarketingEnterpricedi Asia”. Jakarta: PT
Prenhallindo. Hal 20.
22
Sandy Kosasi, Susanti M.K, Utin Kasma, “Internet dan Strategi Bisnis dalam Era Ekonomi Digital” Jurnal
IPREKAS- Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa, Vol. 5 No. 1, 2006, Hal 82

1
Banyak sekali para pemula yang mempunyai ide cemerlang menghasilkan produk IT
yang baik, tetapi tidak dapat masuk kedalam pasar yang besar. Mengapa gagal dan tidak laku di
pasar? Geoffrey A. Moore menjawab dengan sangat baik dan sistematis tentang industry IT
didalam bukunya yang berjudul Crossing the Chasm. Banyak factor yang mempengaruhi seperti
tidak tersedianya suku cadang , kurangnya fitur, timing yang tidak tepat masuk kepasar, salah
segmentasi pasar, dan lemahnya program marketing dan nilai dimata pelanggan.
Setiap kelompok mempunyai perilaku berbeda;
1. Innovators: sekitar 2,5% individu yang pertama kali mengadopsi inovasi. Cirinya:
Petualang, berani mengambil risiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi.
2. Early Adopters (Perintis/Pelopor): 13,5% yang menjadi para perintis dalam penerimaan
mereka sering juga disebut sebagai technology enthusiast. Cirinya: para teladan (pemuka
pendapat), orang yang dihormati, akses didalam tinggi.
3. Early Majority (pengikut dini): 34% yang menjadi peran pengikut awal. Cirinya: penuh
pertimbangan, interaksi internal tinggi.
4. Late Majority (Pengikut akhir): 34% yang menjadi pengikut akhir dalam penerimaan
inovasi. Cirinya: skeptis, menerima karena pertimbangan ekonomi atau tekanan social,
terlalu hati-hati.
5. Laggards (kelompok kolot/ Tradisional): 16% terakhir adalah kaum kolot /tradisional.
Cirinya: tradisional, terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion leaders, sumberdaya
terbatas
Singkatnya Moore ingin mengatakan bahwa chasm itu adalah fase dimana terjadi perbedaan
cara adopsi antara konsumen dipasar awal yang bersifat visioner dan konsumen dipasar
sesungguhnya bersifat pragmatis

Enterprice 2.0
Enterprice 2.0 adalah implementasi dari web 2.0 di dalam suatu organisasi (McAfee).
Enterprice 2.0 telah terbukti dapat mendukung Enterprice menjadi lebih kreatif, produktif,
komunikatif, dan agile (Christdis et al, 2011). Dalam sebuah laporan 2008 untuk Association for
Information and Image Management (AIIM), Carl Frappaolo dan Dan Keldsen mendefinisikan
‘Enterprice 2.0’ sebagai “sistem teknologi berbasis web yang menyediakan layanan cepat dan
tangkas, berbagi informasi, darurat dengan kemampuan dan integrasi diperpanjang perusahaan”
Dengan kata lain, Enterprice 2.0 berarti lebih unggul dibanding sebelumnnya. Ini berarti
bahwa organisasi lebih akurat dengan laporan keuangannya, membayar karyawan,
berkomunikasi dengan pelanggan dan karyawan, melacak persediaan, dan sejenisnya.
Enterprice2.0 terdiri dari 3 prinsip yang saling terkait:
1. Mengelola sistem dan data lebih baik, dengan model terintegrasi.
2. Penafsiran data dengan tingkat analisis lebih tinggi

2
3. Meningkatkan komunikasi diantara organisasi, pedagang, pemasok, karyawan, dan
pelanggan
Hasil penelitian Carl Frappaolo dan Dan Keldsen(2008) tentang kegunaan Enterprice 2.0
bagi pencapaian tujuan dan kesuksesan perusahaan. 44% responden menyatakan Enterprice 2.0
sangat penting, 27% responden menyatakan Enterprice 2.0 cukup penting, dan sisanya 29%
responden menyatakan Enterprice 2.0 kurang penting.

Enterprice 2.0 dan Web 2.0


Enterprice 2.0 tidak dapat disamakan dengan Web 2.0. Web 2.0 terdiri dari situs jaringan
social seperti Twitter, Facebook, atau wiki yang digunakan orang untuk hiburan atau alasan
pribadi. Tujuan utama Enterprice 2.0 bukan untuk menghubungkan keluarga, teman, atau orang
asing. Melainkan, untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan komunikasi dan
kolaborasi antara pedagang asonganan, pemasok, pelanggan, dan karyawan.
Web 2.0 adalah generasi/wajah baru World Wide Web: World Wide Web yang lebih
partisipatif. Web 1.0 merupakan teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru
di dunia Internet karena telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Pada dasarnya,
Website yang dibangun pada generasi pertama ini secara umum dikembangkan untuk
pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Berbagai Website seperti situs
berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com” dapat dikategorikan ke dalam jenis ini.
Dalam hal ini penjelasan web 1.0 penting kita ketahui agar dapat membandingkannya dengan
web 2.0
Istilah Web 2.0 menjadi terkenal semenjak O’Reilly Media Web 2.0 Conference ditahun
2004. Web 2.0 adalah klasifikasi dari web yang membuat ‘semua orang’ yang terhubung
kwnweb mampu menyediakan dan mendistribusikan konten (teks, grafis, video) di web.
Beberapa karakteristik web 2.0 adalah:
1. Pengguna dapat mengubah halaman web (Personalization). Ulasan produk dari
pengguna adalah salah satu contoh yang bagus dari hal tersebut.
2. Jejaring social (Social Networking), era jejaring social dimulai lebih dari satu decade
yang lalu dengan Friendster dan MySpace;
3. Cepat Berbagi Konten (Easy to Share). Saat ini segala sesuatu harus dating dengan cepat.
Berita yang baru lebih disukai daripada berita yang basi
4. Inovasi untuk memperoleh informasi (Innovatin for information acquisition). Hari ini,
pengunjung dapat berlangganan dengan konten website dengan RSS (Really Simple
Syndication) dan menerima pemberitahuan update.
5. Akses ke internet melalui perangkat selain desktop (Various Devices). Tablet computer
dan smarthphone saat ini dapat mengakses internet, sehingga memperluas jangkauan
informasi kepada pengguna.3
33
Niko Ibrahim, “Pengembangan Aplikasi Semantic Web Untuk Membangun Web yang Lebih Cerdas” Jurnal
Informatika, Vol. 3, No.1 Hal. 28

3
Web 3.0
Web 3.0 merupakan pengembangan dari Web 2.0. Tim Berners-Lee, penemu world wibe
web, pertama kali memperkenalkan konsep Web 3.0 pada tahun 2001 melalui sebuah artikel
ilmiah. Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan
mesin pencari. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan
data dengan kapasitas yang luar biasa besar.
Para ahli berpendapat bahwa Web 3.0 dapat digunakan sebagai asisten pribadi virtual
yang mengetahui minat penggunanya dan dapat mencari beragam informasi di internet untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan penggunanya.
Web 3.0 memiliki teknologi yang mendukung implementasinya, yaitu:
a. Application Programming Interface (API)
API merupakan sebuah interface yang diimplementasikan dengan sebuah software
sehingga dapat berinteraksi dengan software lainnya. API memungkinkan untuk menggabungkan
beberapa aplikasi ke dalam aplikasi baru yang disebut mashup. Sebagai contoh, ada sebuah
aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membeli baju secara online4. Seorang developer
dapat menggabungkan program ini dengan Google Maps dan Mobile Banking sehingga aplikasi
mashup ini memungkinkan pengguna untuk dapat membeli baju dengan membayar
menggunakan Mobile Banking dan diantar langsung ke rumah pengguna karena sudah terhubung
dengan Google Maps.
b. Web Semantik
Semantik merupakan cabang linguistik yang mempelajari makna yang terkandung pada
suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Jadi, dengan Web Semantik ini komputer dapat
menginterpretasikan informasi pada suatu web page dengan menggunakan agen software yang
akan menjelajahi web untuk mencari informasi yang relevan5.
c. Tampilan Web 3 Dimensi
Web 3.0 merupakan media komunikasi online yang seolah-olah seperti komunikasi di
dunia nyata. Tampilan 3 dimensi pada Web 3.0 berhubungan dengan pembuatan dunia virtual,
dimana seluruh penggunanya dapat bersosialisasi, berpartisipasi dalam suatu kelompok, dan
menyelesaikan hampir seluruh pekerjaan secara online. Dalam keadaan pandemi COVID-19
yang terjadi pada tahun 2020, penggunaan Web 3.0 sangat membantu manusia menjalankan
aktivitasnya yang kebanyakan dilakukan dalam bentuk virtual melalui pesan teks, audio, ataupun
panggilan video. Hal ini tentu adalah salah satu cara yang cukup efektif untuk memutus rantai
penyebaran COVID-19.

44
Ananto E. Prasetiadi, ST., MT, “WEB 3.0: TEKNOLOGI WEB MASA DEPAN”. Vol 1, No. 3, 2011, hal. 4
55
Ananto E. Prasetiadi, ST., MT, “WEB 3.0: TEKNOLOGI WEB MASA DEPAN”. Vol 1, No. 3, 2011, hal. 4

4
The World Is Flat
Buku The World Is Flat merupakan catatan perjalanan seorang jurnalis Thomas L.
Friedman ke beberapa negara di Asia dan Eropa. Buku ini pertama kali dipublikasikan pada
tanggal 5 April 2005 di United States. Dalam perjalanannya ke perusahaan Infoys di India, ia
berpendapat bahwa dunia menjadi begitu kecil karena telah terhubung dengan teknologi serat
fiber dan internet yang memungkinkan komunkasi global dapat terrjadi secara cepat dan murah.
Thomas L. Friedman (2005) menyebutkan bahwa dunia semakin datar (flat
world/horizontal), dengan adanya kemajuan internet, jarak di bumi ini menjadi tak berarti lagi.
Internet telah melampaui jarak dan waktu sehingga informasi dan komunikasi dapat sampai di
tempat tujuan dengan efektif dan efisien hanya dengan hitungan detik saja. Friedman
menyebutkan di buku The World Is Flat bahwa globalisasi terbagi dalam tiga era, yaitu
globalisasi 1.0, globalisasi 2.0, dan globalisasi 3.0.
Globalisasi gelombang pertama terjadi mulai tahun 1492, ketika Columbus memulai
pelayarannya keliling dunia , juga pergerakan lain sampai tahun 1800-an. Globalisasi 1.0
berhubungan dengan negara. Dimana dalam hal ini negara mempunyai peran penting sebagai
pengguna dan pengembang teknologi kmunikasi.Segala bentuk komunikasi bersifat satu arah
dimanfaatkan oleh negara untuk mengirim informasi dalam bentuk elektronik mail antar negara
ataupun pejabat kenegaraan.
Globalisasi kedua berlangsung dari sekitar tahun 1800 sampai 2000. Pelaku dalam proses
penyatuan global ini adalah perusahaan multinasional. Perusahaan ini mendunia demi pasar dan
tenaga kerja yang dipelopori oleh Revolusi Industri. Proses penyatuan global dimotori dengan
jatuhnya biaya transportasi berkat mesin uap dan kereta api serta jatuhnya biaya telekomunikasi
berkat telegraf, telepon, PC, WWW, satelit, dan serat optik.
Web 2.0 yang bersifat dua arah telah menjadi bagian terpenting bagi perkembangan
bisnis perusahaan. Aktifitas ekonomi tidak hanya terjadi secara fisik, namun dapat dilakukan
secara online dengan media internet sehingga pemasaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Globalisasi ketiga dimulai sekitar tahun 2000. Motor penggeraknya adalah kekuatan baru
yang ditemukan untuk bekerja sama dan bersaing secara individual dalam kancah global. Proses
penyatuan global masa ini memungkinkan, memberdayakan, dan melibatkan individu serta
kelompok kecil untuk dengan mudah dan mulus menjadi global dengan sebutan ‘tatanan dunia
datar’ (flat-worldplatform). Tatanan dunia datar adalah konvergensi (penyatuan) antara komputer
pribadffi yang memungkinkan setiap individu menjadi blogger/vlogger, internet yang semakin
murah yang memungkinkan kita untuk terkoneksi dan mengakses lebih banyak materi di seluruh
dunia secara digital, serta munculnya berbagai perangkat lunak alur kerja.

Sepuluh Kekuatan yang Mendatarkan Dunia

5
Thomas L. Friedman menjelaskan 10 kekuatan yang mendatarkan dunia, yakni:
1. Runtuhnya Tembok Berlin, 9 November 1989
Runtuhnya tembok Berli pada 9 November 1989 adalah tonggak mulainya demokratis
dan tumbuhnya kreatifitas. Tidak hanya menjadi titik tolak sejarah bersatunya Jerman Timur dan
Barat, pengaruh runtuhnya tembok Berlin bahkan sampai ke India. Menteri Keuangan India,
Mannohan Singh, melepaskan manajemen gaya sosialis yang hampir membangkrutkan India,
meningkatkan cadangan devisa, dan meningkatkan laju pertumbuuhan ekonomi. Di Eropa,
runtuhnya tembok Berlin juga membuka jalan terbentuknya Uni Eropa, ekspansi 15 negara
menjadi 25 negara, dan munculnya mata uang Eurp.
Setelah 6 bulan tembok Berlin runtuh, beberapa program dengan fitur yang lebih mudah
digunakan mulai bermunculan seperti Microsoft Windows 3.0, Linux generasi pertama, dan
komputer rumah bernama Apple II tahun 1977.
2. Peristiwa Go Public Perusahaan Netscape, 9 Agustus 1995
Dengan menggunakan World Wide Web(WWW) orang bisa menempatkan karya
digitalnya untuk dapat diakses siapapun, mengambil dokumen yang tersimpan di server, dan
menayangkannya di layar komputer dengan cara yang sangat mudah. Tim Berners-Lee berjuang
untuk tetap membuat WWW terbuka tanpa hak milik dan gratis. Dia juga mempopulerkan kode
hypertext yang mudah dipelajari (HTML), merancang skema pemberian alamat (URL), dan
mendesain aturan-aturan di Web yang kemudian menjadi HTTP.
3. Reformasi Alur Kerja dan Perangkat Lunaknya
Pengaruh era konektifitas dengan adanya internet dan Web membuka kemungkinan
perubahan alur kerja secara signifikan. Kebangkitan dan integretasi perangkat lunak alur kerja
adalah revolusi sunyi yang tidak disadari kebanyakan orang. Hal ini memungkinkan lebih
banyak orang merancang, mempertunjukkan, mengelola, dan bekerja sama menangani data
bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual.
Faktor ini merupakan fenomena kemunculan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
yang memungkinkan dilakukannya pengiriman e-mail antar perangkat komputer yang berbeda,
selanjutnya dibutuhkan rel elektronik yang dapat berjalan antar perangkat keras TCP/ICP
(Transmition Control Protocol/Internet Protocol).
4. Perangkat Lunak Karya Komunitas (shareware, wiki, dan blogging)
Semakin banyak orang tergila-gila menawarkan berita dan opini di web memotong jalur
surat kabar sebagai perantara. Kini mereka dapat memposting tulisan mereka sendiri ke dunia
tanpa melalui ensiklopedia tradisional. Bisnis menjadi semakin efisien dan efektif, semua orang
tidak hanya menjadi penikmat sesuatu saja tetapi juga dapat menjadi pencipta dari sesuatu
tersebut. Mereka bisa menawarkan lagu, video, puisi, dan pendapat sendiri dalam ranah global.
5. Outsourcing

6
Era internet dan digital memungkinkan sebagian pekerjaan dari kita atau perusahaan
dapat dikerjakan oleh orang lain atau perusahaan lain. Saat ini banyak perusahaan besar yang
lebih memilih membeli paket-paket sistem dari vendor pembuat peranggkat lunak (software
house) daripada harus membuat sistem sendiri yang dibutuhkan. Ada beberapa alasan mengapa
banyak organisasi memilih sistem outsourc, yaitu:
a. Mengurangi berbagai biaya tetap dan biaya selama proyek berjalan (fixed and recurrent cost)
b. Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk lebih memfokuskan diri pada kegiatan bisnis
utamanya (core business)
c. Memperbaiki proses bisnis internal yang ternyata tidak sesuai dengan yang seharusnya
Akhir tahun 1999, muncul krisis Y2K akibat dari komputer yang hanya dilengkapi
dengan jam internal ketika dibuat, memori jam hanya mendata enam digit hingga 31/12/99 maka
saat kalender menunjukkan 1/01/2000 perubahan ini tidak akan tercatat, komputer dikhawatirkan
akan mati dan memicu berbagai krisis global.
Dengan adanya ancaman ini, Amerika dan India pun melakukan perjanjian untuk
melakukan upgrade Y2K dalam jumlah yang besar. Hubungan ini menunjukkan kepada dunia
bisnis bahwa kombinasi PC, internet, dan kabel serat optik sudah menciptakan outsourcing.
6. Offshoring
Offshoring adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan relokasi bisnis dari satu
negara ke negara lain. Biasanya, relokasi terjadi untuk mengambil keuntungan dari penghematan
biaya operasional. Banyak sekali perusahaan Amerika dan Eropa yang memindahkan operasi
globalnya ke Cina karena upah yang lebih murah, pajak yang lebih rendah, energi tersubsidi, dan
sebagainya.Offshoring China mengarah pada pemberian perlakuan khusus dalam peletakan
perusahaan dengan menggunakan skema ekonomi sektoral. Skema ekonomi sektoral itu
memberikan perusahaan offshoring tiga pilihan skema ekonomi, yaitu SEZs (Special Economy
Zones), ITDAs (Information Technology Industrial Development Area), dan HTDAs (High
Technology Industrial Development Areas).
7. Supply-Chain
Dalam supplychain, terjadi kolaborasi horizontal antara suplier, produsen, retailer, dan
konsumen untuk menciptakan nilai. Tantangan terbesar adalah menyesuaikan persediaan yang
mudah terganggu dengan permintaan yang sulit ditebak. Solusinya adalah mengganti
inventarisasi dengan informasi.
Pada tahun 2003, walmart memperkenalkan Radio Frequency Identification Microchips
(RFID) dalam rangka memperbaiki inovasi supplychain-nya. Pada saat ini, RFID telah
diimplementasikan pada berbagai bidang industri, RFID menggunakan frekuensi radio untuk
mengirimkan informasi atau data di antara RFID tag dan RFID readernya, sehingga tidak
diperlukan kontak fisik di antara keduanya untuk berkomunikasi6.
8. Insourcing (Global Logistic)

Jutono Gondohanindijo, “Pemanfaatan Teknologi RFID (Radio Frequency Odentification)”. 2010, hal. 8
66

7
Interkoneksi dunia memungkinkan terjadinya global logistik. Artinya, perusahaan di
manapun di seluruh dunia bisa mendapatkan sumber daya apa saja dan dari mana saja dengan
biaya yang terjangkau. Bantuan perusahaan pengiriman seperti FedExdan UPS yang beroperasi
secara global dan didukung oleh teknologi informasi, memungkinkan global logistik terjadi.
Proses insourcing merupakan kolaborasi baru yang menciptakan nilai tambah secara horizontal
dengan cara memangkas rantai operasi, menghemat biaya, dan menawarkan solusi terbaik
9. In-Forming
Keberadaan mesin-mesin pencari seperti Google, MSN, dan Yahoo! Membuat
masyarakat dunia semakin mudah untuk memperoleh informasi. Informing adalah kolaborasi diri
menjadi peneliti, editor, dan penikmat hiburan swakarsa dan swadaya tanpa harus pergi ke
perpustakaan, bioskop, atau melalui jaringan televisi.
10. The Steroids. Digital, Mobile, Personal, and Virtual
Teknologi steroid atau komunikasi nirkabel memperkuat dan mempercepat semua
pendatar lain. Teknologi ini memungkinkan kita melakukan semua ini secara digital. Nirkabel
memungkinkan semua ini terjadi karena (i) berkaitan dengan computing; (ii) melibatkan file
sharing; (iii) melibatkan voice over internet protocol service (VoIP); (iv) videoconferencing; (v)
melibatkan kemajuan dalam komputer grafis.

Konvergensi
Konvergensi Pertama
Kesepuluh pendatar sudah ada sejak 1990-an. Meskipun demikian, semua tu harus
menyebar dan berakar, sebelum terkoneksi satu sama lain untuk bisa mengubah dunia.
Diperlukan perubahan perilaku agar terjadi penyatuan seluruh potensi yang ada.
Konvergensi Kedua
Kita memerlukan munculnya sejumlah kader manajer, inovator, konsultan bisnis, sekolah
bisnis, perancang, ahli Teknologi Informasi, CEO dan pekerja yang mengembangkan serta
terbiasa dengan berbagai kolaborasi horizontal. Konvergensi dari kesepuluh pendatar memicu
konvergensi seperangkat keterampilan dan praktik bisnis yang akan mengambil manfaat dari
dunia yang datar. Setelah itu kedua konvergensi akan saling mendukung.

Konvergensi Ketiga
Berkat mendatarnya dunia, banyak muncul pemain baru. Pemain baru ini tidak perlu
meninggalkan kampung halamannya untuk berpartisipasi. Berkat kesepuluh pendatar, lapangan
permainan mendatangi mereka.

8
Friedman mempercayai bahwa trio konvergensi ini –pemain baru, di lapangan permainan
yang baru, mengembangkakn proses dan kebiasaan baru untuk kolaborasi horizontal—
merupakan kekuatan utama yang membentuk politik dan ekonomi global di awal abad ke-21.

Web 4.0
Masih terlalu dini untuk membahas Web 4.0, karena Web 4.0 masih merupakan ide dasar
yang masih dalam tahap pengembangan. Belum ada definisi yang tepat tentang hal ini. Ahli
komputer menyarankan beberapa nama seperti Artificial Intellegence, Webos. Web 4.0 juga
dikenal dengan sebutan “Symbiotic” web. Ide dari symbiotic web adalah saat metadata telah
terorganisir sehingga manusia dan mesin berinteraksi dalam hubungan simbiosis. Hasil dari
interaksi ini mampu untuk “berfikir dan membuat keputusan” sehubungan dengan penelusuran
dan konten si pengguna. Web 4.0 akan mampu memberikan saran atau sugesti berdasarkan studi
ilmiah tentang bagaimana kita hidup dan apa yang kita inginkan atau butuhkan.
Jadi, secara teori dunia teknologi, web di masa depan memungkinkan komputer untuk
menganalisis masalah dan menawarkan solusinya. Teknologi ini juga diduga akan mampu
menyelesaikan masalahnya sendiri. Web 4.0 menawarkan interaksi pengguna model baru yang
komprehensif dan personal, tidak terbatas hanya untuk menampilkan informasi, tapi juga
mengusung cerminan perilaku cerdas yang merupakan solusi konkret dari apa yang dibutuhkan
pengguna.
Web 4.0 didasari empat konsep utama, yaitu:
1. Natural Language Understanding (NLU)
Ini adalah subtopik dari pemrosesan bahasa alami pada Artificial Intelligence yang
berhubungan dengan kemampuan mesin dalam pemahaman pembaca.
2. Model baru dari komunikasi Machine to Machine (M2M)
Jaringan akan terdiri dari agen intelijen pada sistem cloud yang dapat berkomunikasi
sesama mereka dan mendelegasikan respon kepada agen atau perantara yang tepat.
3. Interface model baru
Ini didasarkan sesuai dengan daftar hasil-hasil yang dimuat secara sederhana, tetapi akan
menggunakan interaksi model baru atau bahkan menjalankan tindakan tertentu dengan
menghitung kemampuan terminal selular.

Keunggulan Web 4.0


Keuntungan dan kemungkinan yang terbuka pada model web baru ini adalahsebagai
berikut:
1. Aksebilitas

9
Penciptaam pola baru dalam komunikasi dengan mesin akan menghadirkan internet kepada
orang-orang yang kompleksitasnya tidak paham dalam menggunakan browser dan kemungkinan
yang ditawarkan oleh internet.
2. Agen distribusi informasi berbasis komputer
Agen intelijen adalah elemen yang memproses informasi dan berkomunikasi dengan
informasi tersebut.
3. Peningkatan pengalaman pengguna melalui agen yang dipersonalisasi
Agen akan berinteraksi dengan pengguna dan menawarkan konten yang dapat
dikustomisasi, mencoba mengkoreksi perbedaan antara apa yang kita temukan dan apa yang
mereka temukan, mengerjakan tugas untuk penggguna yang mengakses informasi konteks dan
berkomunikasi dengan agen lain dalam jaringan untuk memberikan informasi yang harus
ditemukan pengguna secara manual.
4. Eksploitasi Web Semantik yang lebih efisien
Web Semantik sangat diminati pada saat ini. Mesin pencari berbasis semantik adalah alat
yang diimplementasikan pada banyak sistem. Hal ini akan menghasilkan persyaratan-persyaratan
baru yang terkait dengan pengguna. Ini membutuhkan jenis komunikasi baru untuk memfasilitasi
akses dan representasi informasi.
Menurut perusahaan teknologi seperti Apple, Google, dan Microsoft, asisten pribadi
(personal assistant) akan menjadi masa depan kita dan kita akan segera menghabiskan hari-hari
berinteraksi dengan ponsel kita, berbicara dengan “siri”, “google now”, atau “cortana” sepanjang
hari. Pada Maret 2014, Microsoft merilis versi demo dari asisten pribadi digital untuk windows
phone 8.1. Cortana saat ini adalah nama kode dari cara paling bbaru dalam mengontrol windows
phone dan dalam jangka panjang juga dapat mengontrol windows secara keseluruhann. Cortana
akan merespon terhadap suara kita, menjawab pertanyaan yang kita ajukan, mengontrol device
kita dan mengantisipasi informasi seperti lokasi data, informasi pribadi, dan pengingat pada
waktu-waktu tertentu yang dibutuhkan.7

Keshab Nath & Raja Iswary, “What Comes Aftetr Web 3.0? Web 4.0 and the Future”. 2015, hal. 3-4
77

10
Exploring the Hidden Web
Seiring dengan berkembangnya internet dari waktu ke waktu, internet telah membuka
kesempatan baru bagi kita dalam berlajar, bersosialisasi, dan berorganisasi. Sekarang kita sudah
bisa mengakses internet secara global, apabila kita ingin menemukan suatu informasi umum, kita
secara otomatis akan mencarinya di mesin pencari dan menemukannya. Namun, sebenarnya
tidak semua informasi atau konten yang ada di internet dapat diakses secara bebas oleh siapa
saja, hanya 4% dari keseluruhan konten yang dapat ditemukan dengan mesin pencari biasa
(google dan yahoo!). Internet yang dapat digunakan oleh masyarakat umum ini disebut surface
web. Seperti namanya, surface atau permukaan, surface web hanya memberikan informasi umum
yang ada di permukaan web. Lalu dimana 96% informasi lainnya? Mereka semua tersembunyi
dalam deep web dan dark web.
Deep web
Deep web sangat berbeda dengan surface web secara kuantitatif. Sumber Deep web
menyimpan informasi mereka dalam database yang hanya dapat dicari apabila ada permintaan
langsung. Informasi publik yang ada pada deep web berjumlah 400 sampai, 500 kali lebih
banyak daripada yang ada pada surface web8
Istilah deep web pertama kali digunakan pada 2001 untuk mendeskripsikan konten yang
tidak dapat diakses oleh mesin pencari konvensional dan hanya dapat diakses melaui kueri atau
kata kunci yang ditargetkan dan dilindungin oleh mekanisme keamanan seperti kata sandi, login,
atau kode. Mayoritas deep web adalah hal-hal yang disembunyikan atau diblokir dari pandangan
publik. Alamat IP server yang menjalankan situs web tersebut disembunyikan, sehingga sangat
sulit untuk mengetahui siapa yang berada di dalam situs tersebut. Deep web mulai menarik
perhatian publik setelah kasus peretasan data base kencan online Madison, situs kencan di luar
pernikahan untuk orang yang sudah menikah, yang menyebabkan kebocoran terhadap 30 juta
data pribadi pelanggan kepada publik. Kasus lainnya yang menarik perhatian terhadap deep web
adalah penutupan Silk Road, pasar global online untuk jasa-jasa terlarang dan barang-barang
seludupan, terutama obat-obatan. fendor dari zat-zat ilegal ini berlokasi lebih dari 10 negara di
dunia, dan barang serta layanan seludupan diberikan kepada lebih dari 100.000 pembeli. 9
Meskipun deep web memiliki banyak sisi buruk, namun deep web juga memiliki
beberapa manfaat bagi penggunanya. deep web bisa digunakan untuk kebebasan berbicara dan
aktivis-aktivis ham, jurnalis, militer, penegak hukum, serta orang biasa yang ada dalam deep
web. Kegunaan lain dari deep web adalah jika ada orang yang diadopsi ingin mencoba mencari
orang tua kandung mereka. Basis data yang menampung informasi adopsi ini ada pada deep web.

88
https://quod.lib.umich.edu/cgi/t/text/idx/j/jep/3336451.0007.104/--white-paper-the-deep-websurfacing-hidden-
value?rgn=main;view=fulltext
99
Filip Pospisil, “Surveillance and privacy on the deep web”. 2017, hal. 4-7

11
Dark web
Dark web didefinisikan sebagai lapisan informasi dan halaman yang hanya dapat diakses
melalui apa yang disebut dengan “jaringan overlay”, yang bekerja di atas internet umum dan
akses-akses yang tidak jelas. Diperlukana software khusus, yang paling populer adalah TOR
(The Onion Router), untuk mengakses dark web karena banyak akses-akses yang dienkripsi dan
sebagian besar halaman dark web dihosting secara anonim.
Penggunaan yang paling umum dari dark web saat ini adalah pornografi anak-anak,
perjudian ilegal, membagikan informasi yang tidak sah atau yang telah dibocorkan, pencucian
uang, pelanggaran hak cipta, pemalsuan kartu kredit, pencurian identitas, penjualan senjata
ilegal, dan komunikasi anonim antara kelompok dan organisasi teroris. Dengan menggunakan
TOR khusus, aktivitas ini dapat ditutupi dan memungkinkan pengguna untuk mendapatkan akses
ke deep web melalui jaringan komputer bebas untuk mengarahkan lau lintas web pengguna
melalui serangkaian komputer pengguna lain sehingga lalu lintas tidak dapat dilacak ke
pengguna aslinya, serta dengan penggunaan TOR2, versi web TOR yang tidak mengharuskan
pengguna untuk mengunduhya, yang membuatnya lebih mudah digunakan tetapi kurang aman
dan anonim. 10Dark web telah menjadi platform bagi para teroris yang bekerja secara
undergorund, kelompok rasisme dan radikal untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan
anonimitas dan privasi.
Salah satu kasus kriminal terburuk dari dark web adalah pria Australia yang dikenal
bernama Peter Scully yang menghadapi hukuman mati di Filipina. Rincian kejahatannya terlalu
aneh untuk dibahas di publik. Scully didakwa mendalangi jaringan kriminal di seluruh dunia,
serta memproduksi dan menjual video yang menunjukkan pelecehan dan penyiksaan seksual
terhadap anak. Total dakwaan yang diberikan kepada Scully yaitu 75 kasus.
Kedepannya, banyak yang akan terus mempertanyakanbagaimana cara terbaik untuk
menangani teknologi yang terus berkembang, lembaga penegak hukum harus terus melatih agen
dalam memahami dan menguasai teknologi baru yang membentuk deep web. Ini juga akan
bermanfaat bagi penegak hukum untuk mempelajari taktik dan praktik yang digunakan oleh
penjahat deep web, yang memungkinkan mereka lolos darikejahatan mereka.

Gabriel Weimann, “Going Dark: Terrorism on the Dark web”. 2015. Hal 196
1010

12
Bab 2

The Long Tail

Istilah ”The Long Tail” pertama kali dipopulerkan oleh Chris Anderson, executive editor
majalah WIRED. Istilah ini mendeskripsikan  strategi bisnis pada segment pasar tertentu seperti
yang dilakukan oleh Amazon.com atau Netflix, yang menjual sejumlah besar item unik dimana
masing-masing memiliki kuantitas yang sedikit ke pangsa pasar yang besar. Anderson
menuangkan konsep ini pada bukunya yang berjudul ”The Long Tail : Why the Future of
Business Is Selling Less of More”

Konsep Long Tail telah menciptakan dasar-dasar pengaplikasian konsep, riset dan


eksperimen yang banyak diterapkan tidak hanya pada bisnis online dan media masa tetapi juga
pada industri micro finance (Grameen Bank), inovasi user-driven (Eric von Hippel),
mekanisme social networking (crowdsourcing, crowdcasting, Peer-to-peer), model ekonomi dan
marketing (viral marketing).11

A. Anatomi Model Long Tail

Untuk memahami apa yang menyebabkan fenomena Long Tail dan bagaimana
pengaruhnya terhadap dinamika ekonomi, pertimbangkan driver urutan pertama dan kedua ini
pada penawaran (produsen / pengecer) dan sisi permintaan (konsumen) pasar.

1st Order 2nd Order

Sisi • Biaya: Ruang rak virtual, • Peningkatan insentif


penawaran(Produse produksi sesuai pesanan, untuk mengembangkan
r danPengecer) Pengiriman elektronik, dll. produk baru

• Manfaat: Agregasi • Restrukturisasi strategi


konsumen pemasaran untuk
menangani Long Tail.

• Perantara baru dan


struktur industri

Sisi Permintaan • Aktif: Alat pencarian • Perubahan selera


(Konsumen) canggih, alat Sampling konsumen dan pola
permintaan sebagai
1111
https://sis.binus.ac.id/2014/04/30/model-bisnis-long-tail-pada-era-ekonomi-digital/

13
• Pasif: Sistem akibatnya paparan produk
rekomendasi, penasehat, baru
berbasis web dinamis
etalase toko • Umpan balik positif
dalam relung dari alat
• Kombinasi: Ulasan penasihat konsumen
pelanggan, Komunitas danpenggunanya
online
• Perubahan budaya dari
akses ke sumber informasi
yang lebih bervariasi12

B. Teknologi : Mengubah Pasar Massal menjadi Jutaan Pasar Kecil yang Khusus

Pakar psikologi keuangan, Robert J. Shiller menyebutkan istilah irrational exuberance.


Irrational exuberance adalah saat dimana ribuan/jutaan orang berbondong-bondong membeli
sesuatu karena dorongan emosi kolektif, yang acap kali tidak rasional. Emosi kolektif ini
dipengaruhi oleh faktor manusia yang mudah latah. Mudah meniru dengan perilaku kerumunan.

Dalam edisi kedua bukunya, Shiller menulis bahwa real estate bubble akan segera
meledak, dan dia mendukung klaimnya dengan menunjukkan bahwa harga rumah rata-rata enam
hingga sembilan kali lebih besar daripada pendapatan rata-rata di beberapa wilayah negara. Dia
juga menunjukkan bahwa harga rumah, ketika disesuaikan dengan inflasi, telah menghasilkan
pengembalian yang sangat sederhana kurang dari 1% per tahun. Harga rumah mencapai
puncaknya pada tahun 2006 dan gelembung perumahan pecah pada tahun 2007 dan 2008, sebuah
peristiwa yang sebagian bertanggung jawab atas resesi dunia 2008-2009.13

C. Tirani Lokalitas

Banyak produk hiburan dahsyat dengan potensi sukses yang besar, bahkan secara
nasional tidak mampu menembus batas uji untuk eceran local. Batasan Geografi, membuat
1212
Brynjolfsson, Erik and Hu, Yu Jeffrey and Smith, Michael D., From Niches to Riches: Anatomy of The Long
Tail. Sloan Management Review, Vol. 47, No. 4, pp. 67-71, Summer 2006.
1313
Shiller, Robert J. (2000). Irrational Exuberance. Princeton University Press. ISBN 1400824362. Retrieved 4
March 2013.

14
semuanya menjadi terbatas, kendala di dunia fisik adalah faktor fisik itu sendiri. Dunia hiburan
hanya menawarkan sebuah solusi yang mudah untuk kendala-kendala ini: dengan fokus pada
peluncuran produk hit. Pakar sosiologi akan mengatakan bahwa hit telah terpateri ke dalam
psikologi manusia bahwa itu merupakan pengaruh perpaduan antara penyesuaian perilaku dan
penyebaran informasi dari mulut ke mulut. Ini dunia kelangkaan, the world of scarcity. Sekarang
distribusi dan penjualan eceran secara online, kita ada pada dunia yang berkelimpahan, the world
of abundance.

Penjualan = %populasi yang mungkin membeli - %di luar jarak 15km dari toko - %yang
tak pernah datang - %yang tak akan menemukan barang termasuk di rak pajangan -
%dsb.

D. Pasar yang Tidak Ada Habisnya

Satu cara untuk memahami perbedaan antara pilihan yang terbatas di masa lalu dan
keberlimpahan di masa sekarang adalah membayangkan kultur kita sebagai lautan dan apapun
yang di atas permukaan sebagai pulau produk-produk hit. Bayangkan garis air sebagai ambang
batas ekonomis untuk suatu kategori, jumlah penjualan yang diperlukan untuk memuaskan
saluran distribusi. Ketika biaya distribusi merosot tajam, situasinya sama dengan ketika air laut
surut sampai hampir ke dasar lautan. Tiba-tiba banyak yang tersembunyi jadi tersingkap. Ketika
pengecer online mulai menyambut peluang untuk memanfaatkan jalur distribusi yang sangat
efisien dan murah ini adalah gunung raksasa sangat dahsyat yang sebelumnya hanya tampak
puncaknya.

Mendekatkan pasar-pasar kecil yang khusus ke dalam jangkauan menyingkap


permintaan laten terhadap produk-produk yang sebelum ini dianggap tidak kecil, model
ekonomi untuk penyediaan produk ikut berkembang, begitu seterusnya, menciptakan sebuah
lingkaran umpanbalik positif yang selanjutnya mengubah indsutri secara keseluruhan-termasuk
kultur dalam beberapa dasawarsa mendatang. Bertambahnya jumlah internet user di Indonesia,
membuka peluang bisnis yang selama ini tidak mungkin dilakukan. Misalnya setelah fenomena
Gojek menawarkan berbagai layanan yang memudahkan banyak orang. Muncul juga startup
teknologi baru di Indonesia seperti Alodokter yang berfokus pada layanan konsultasi kesehatan
online.

Hasil penelitian mengungkapkan berbagai manfaat nyata yang diterima oleh startup lokal
untuk meningkatkan kapasitasnya. Seiring dengan keinginan pemerintah untuk mendorong
perkembangan industri kreatif, inkubator bisnis diharapkan memiliki peran yang signifikan
dalam meningkatkan kapasitas pelaku startup lokal dan menjalin kolaborasi dengan stakeholders
lain dalam membangun ekosistem industri yang mendukung sehingga industri digital Indonesia
memiliki daya saing yang kompetitif. Dengan demikian, kontribusi industri digital serta industri

15
kreatif pada perekonomian Indonesia dapat lebih tinggi, baik dalam hal pendapatan maupun
penyerapan tenaga kerja.14

E. Tiga Kekuatan di Balik Long Tail


Berikut tiga kekuatan di balik Long Tail, yaitu :
1. Demokratisasi sarana produksi. Misalnya dalam penggunaan computer pribadi yang
digunakan sebagai media cetak yang dikelola oleh seseorang.
2. Menghemat biaya pemakaian melalui demokratisasi distribusi. Computer yang
dihubungkan internet membuat seseorang mengambil alih sebagai distributor. 
3. Menghubungkan pasokan dan permintaan. Ketika memperkenalkan suatu produk
baru kepada konsumen maka akan meningkatnya permintaan. 
Ketika ketiga kekuatan diatas muncul bersamaan maka adanya peluang untuk
timbulnya pasar Long Tail. Sarana produksi yang bersifat demokratisasi meningkatkan
jumlah produsen, sehingga dapat menghantarkan para pembeli baru kepada pasar baru. 
F. Produsen-Produsen Baru
1. Demokratisasi sarana produksi. Pada saat ini konsumen pasif juga dapat bertindak
sebagai produsen aktif. Masing-masing memliki cara tersendiri untuk menjadi
produsen, sebagian dari mereka menciptakan produk dari awal ataupun memodifikasi
produk orang lain.
2. Fenomena Wikipedia. Tahun 2001 Jimmy Wales, seorang pengusaha yang
membangun sebuah ensiklopedia online yang menampung kearifan kolektif jutaan
pakar yang memiliki anggapan akan pengetahuan mereka. Tujuannya untuk
membangun sebuah himpunan pengetahuan agar dapat bersaing dengan perpustakaan
kuno Alexandria. Wales telah memperkenalkan the open collective. Wikipedia
sebagai sebuah model yang open source dalam bentuknya. James Surowiecki dalam
bukunya wisdom of crowd menyebutkan bahwa gagasan dianggap benar jika
didukung oleh banyak orang disbanding oleh segelintir orang. Jadi The Wisdom of
Crowds adalah kearifan atau kebijakan yang dihasilkan oleh sekumpulan orang. Jika
sesuatu berada dibawah kondisi yang tepat maka akan menjadi cerdas. Jaringan
memberikan akses kepada semua orang untuk memungkinkan dapat
mengkoordinasikan aktivitasnya dengan cara yang baik.15

G. Pasar-Pasar Baru
Seorang penjual buku bernama Richard Weatherford pada tahun 1982 mengatakan bahwa
computer pribadi pada saat itu hanya bisa mengelola bisnis buku bekas. Walaupun terdapat
ribuan took buku bekas, namun semuanya memiliki stok buku yang berbeda. Weatherford
memandang ini sebagai pasar buku bekas, sehingga ia menulis proposal untuk membangun
sebuah online database untuk para penjual buku antic. 
H. Para Juru Cicip Baru
1414
Saputra, Andy. "Peran Inkubator bisnis dalam mengembangkan digital startup lokal di
Indonesia." CALYPTRA 4.1 (2015)
1515
Surowiecki, James, 2005, The Wisdom of Crowds, Anchor  Books, Anchor Books.

16
Pada masa lalu media promosi hanya menggunakan radio. namun pada tahun 1980-an
munculnya MTV yang sangat berpengaruh kepada generasi yang bertindak sebagai juru cicip
baru. Dukungan dari mulut ke mulut merupakan perwujudan kekuatan ketiga Long Tail yaitu
dengan memanfaatkan sentiment konsumen untuk menghubungkan supply dan demand.
Filter dalam Long Tail diperlukan untuk menyaring berbagai pilihan beragam sehingga
menghadirkan pilihan sesuai yang diinginkan oleh konsumen. 
I. Ekonomi Long Tail
Vilfredo Pareto seorang cendekiawan Italia mempelajari pola kekayaan dan pendapatan
orang Inggris pada abad ke-9. Ia menemukan hubungan antara pola kekayaan dengan
populasi  yang disebut The Law of Vitual Few. Teori yang pali dikenal untuk distribusi pareto
adalah aturan 80/20 menerangkan bahwa 20 persen produk mengambil peran dan 80 persen
pendapatan. Secara umum Long Tail terkait dengan kelimpahan, baik dari ruang simpan,
distribusi hingga pilihan. Dua factor agar menciptakan bisnis Long Tail sukses, yaitu
usahakan segala sesuatu tersedia dan bantu untuk mencarinya. 
Long Tail memiliki arti ekor yang panjang, hal tersebut terdapat dalam bidang ekonomi
yang berkembang pada tahun 2000-an. Dalam buku yang berjudul “Why The Future of 
Business Selling Less of  More” karya Chris Anderson, mengatakan bahwa ekonomi di masa
yang akan dating tidak lagi berpengaruh pada permintaan dan harga jual, melainkan melihat
kealternatifan yang didapatkan oleh konsumen. Dalam Long Tail permintaan produk
digambarkan pada kurva yang menjelaskan tentang popularitas dan omset produk.16

Chirs berpendapat jika semakin tinggi tingkat popularitas suatu produk maka omset akan
besar, begitu juga dengan kebalikannya. Ia juga memberikan gambaran jika pada awal
penjualan permintaan tinggi maka seiring dengan berjalan waktu permintaan akan terus
menurun walaupun tidak mencapai titik nol dan akan stabil walaupun sedikit. Ia juga
mengatakan bahwa penjualan album music dan perdagangan gadget menunjukan kebenaran
Long Tail.17
Long Tail berkembangan dengan adanya perkembangan teknologi, terkhusus internet
yang membuat perubahan secara besar-besaran dalam masyarakat. Konsep dalam buku
berjudul “The World is Flat” karya Thomas L. Friedman mengatakan bahwa tidak ada

https://www.academia.edu/22104886/Media_Baru_dan_Ekonomi_Long_Tail_dan_Economic_of_scope
1616

ttps://zenosphere.wordpress.com/2010/12/31/review-the-long-tail-by-chris-anderson/
1717

17
batasan jarak dan waktu bagi seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu serta teknologi yang
sangat berperan dalam perubahan tersebut. 
Keadaan pasar yang tak lagi terkendalikan membuat Chris Anderson menciptakan teori
“Long Tail Theory”, suatu produk tidak harus popular dengan adanya permintaan yang
banyak, karena dengan berjalannya waktu itu semua akan hilang, namun bagaimana
menciptakan sesuatu yang selalu stabil dengan permintaan tidak terlalu banyak dan akan
berdampak dalam jangka waktu panjang.
Pada Long Tail terdapat ninche market yaitu pasar tersembunyi karena tertutupi oleh
pasar yang besar dikarenakan produk yang tersebarluas dimasyarakat. Dengan adanya
internet pasar ini tetap dapat ditemukan  dengan mencarinya di google dan lainnya. Pada saat
ini penawaran tetap akan berlanjut walaupun permintaan dipasar tidak ada. Media social
seperti instagram, facebook, youtube, dan sebagainya mengambil alih sebagai sarana
penjualan.

J. Penerapan Model Long Tail


Penerapan model ini dapat menjadikan pengembangan strategi terhadap suatu bidang
industri untuk lebih memperluas ataupun mempertajam bisninsya di berbagai sektor.
Sebagian besar dari pengusaha bisnis internet telah memperluas bisnisnya dengan
menerapkan konsep Long Tail. Seperti yang dilakukan oleh eBay (auctions), Yahoo! dan
Google (web search), Amazon (retail) dan iTunes Strore (music) begitu pula dengan
pengusaha internet lebih kecil seperti Audble (buku audio) dan Netflix (video rental).
Dengan terbatasnya keefektifan media promosi tradisional, peran media internet menjadi
lebih besar dalam menarik pembeli dan mendongkrak penjualan. Niche produk utama atau
produk-produk non hit memiki jumlah yang sangat besar, disisi lain perdagangan online
melalui internet dapat menstok secara virtual semua barang atau product. Hal ini membuat
terbosan baru bagi penjualan produk-produk non hit pada niche market yang luas.
Kelompok pasar ini akan melakukan transaksi melalui media ini karena kebutuhan
spesifik mereka dapat terpenuhi dengan baik. Dengan menerapkan strategi Long Tail telah
membuka peluang mendapatkan dan mengembangkan profit pada suatu market yang
sebelumnya diabaikan.18Contoh: Hijup.com adalah e-commerce yang memiliki usp menjual
produk busana muslim untuk wanita, dan memiliki target pasar yang niche namun jumlahnya
besar di Indonesia.
K. Perkembangan E-Commerce (Electronic Commerce)
E-commerce adalah aktivitas jual beli yang dilakukan secara elektronik atau digital.
E-commerce merupakan pilihan alternatif berbelanja melalui media virtual untuk
mendapatkan produk dengan mudah dan cepat. E-commerce mempersingkat waktu baik
penjual maupun konsumen untuk dapat bertransaksi produk barang atau jasa yang
diinginkan. Efisiensi waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan membuat e-commerce
1818
https://sis.binus.ac.id/2014/04/30/model-bisnis-long-tail-pada-era-ekonomi-digital/

18
menjadi favorit masyarakat pada zaman sekarang. Berikut adalah perkembangan e-commerce
dari masa ke masa:
o Pada tahun 1979, Michael Aldrich memperkenalkan sistem online-shopping untuk
pertama kalinya bernama Teleputer.
o Pada tahun 1995, Amazon diluncurkan oleh Jeff Bezos. Saat ini Amazon merupakan
perusahaan retailer terbesar di dunia mengalahkan Walmart, perusahaan retailer offline.
o Pada tahun yang sama, eBay diluncurkan oleh Pierre Omidyar yang merupakan tempat
transaksi lelang daring orang-ke-orang.
o Pada tahun 1999, Alibaba Group dibangun di China. Alibaba merupakan perusahaan
retailer terbesar di China dan saat ini bersaing dengan Amazon. 19
Setelah muncul perusahaan-perusahaan di atas, e-commerce semakin berkembang
pesat dan mencetak penjualan di seluruh dunia dengan total pendapatan $2.305 trillion pada
tahun 2017. Di Indonesia sendiri, perkembangan e-commerce dapat dikatakan berkembang
dengan sangat pesat. Walaupun Amazon, Alibaba, dan eBay masih mendominasi dunia,
Indonesia mempunyai berbagai e-commerce sendiri yang tak kalah saing dengan perusahaan-
perusahaan raksasa di atas.
o Bukalapak, merupakan e-commerce yang awalnya menjual barang-barang bekas pada
tahun 2010 kini telah menjadi salah satu perusahaan unicorn. 20
o Tokobagus atau yang kini dikenal dengan OLX, merupakan salah satu e-commerce yang
bersaing dengan bukalapak pada masanya, kini menjual berbagai macam produk dari
mobil, rumah, hingga tanah. 21
o Lazada, merupakan salah satu e-commerce yang sangat terkenal di Indonesia. Situs ini
menjual berbagai macam produk dari fashion, kecantikan, kesehatan, dan lain-lain.
o Shopee, salah satu e-commerce yang sangat terkenal di Indonesia. Shopee dikenal karena
produknya yang sangat murah dan promo gratis ongkir yang selalu menjadi jargonnya.
o Tokopedia, merupakan saingan terbesar shopee dan lazada pada saat ini. Merupakan
salah satu dari tiga perusahaan pertama di Indonesia yang menjadi Unicorn. Tokopedia
sendiri sangat digemari oleh masyarakat karena merupakan produk lokal karya anak
bangsa. 22
Perkembangan e-commerce akan terus berkembang pesat di masa depan. Pada saat pandemi
ini saja, pengunjung global retailer mencapai 14.3 juta kali merupakan perkembangan yang
sangat signifikan pada saat lockdown. Studi mengatakan bahwa konsumer akan tetap berbelanja
dengan cara yang sama walaupun pandemi telah berakhir nantinya. Hal ini dikarenakan
pengalaman berbelanja yang lebih mudah dan efisien. 23

1919
https://en.wikipedia.org/wiki/E-commerce
2020
https://qwords.com/blog/pengertian-e-commerce/
2121
https://bisnis.tempo.co/read/579231/tokobagus-com-berubah-nama-jadi-olx-co-id
2222
https://tirto.id/3-unicorn-pertama-indonesia-gojek-tokopedia-dan-traveloka-dhfB
2323
https://competera.net/resources/articles/ecommerce-online-shopping-behavior-retail-infographic

19
Daftar Pustaka
Gondohanindijo, Jutono. 2010. Pemanfaatan Teknologi RFID (Radio Frequency
Odentification).

20
Kosasy Sandy, Susanti M.K, Utin Kasma. 2006. Internet dan Strategi Bisnis dalam Era Ekonomi
Digital. Jurnal IPREKAS- Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa, Vol. 5 No. 1.

Nath, Keshab dan Raja Iswary. 2015 What Comes Aftetr Web 3.0? Web 4.0 and the Future.

Philip Kotler (et.al.). 2003. Rethinking Marketing Sustainable MarketingEnterpricedi Asia.


Jakarta: PT Prenhallindo.

Pospisil, Filip. 2017. Surveillance and privacy on the deep web.

Prasetiadi, Ananto E.. 2011. WEB 3.0: TEKNOLOGI WEB MASA DEPAN. Vol 1 No. 3, 4.

Saputra, Andy. 2015. "Peran Inkubator bisnis dalam mengembangkan digital startup lokal di
Indonesia." CALYPTRA 4.1

Shiller, Robert J. (2000). Irrational Exuberance. Princeton University Press. ISBN 1400824362.


Retrieved 4 March 2013.

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2016. Digital Business. Medan: Usu Press 2016

Surowiecki, James, 2005, The Wisdom of Crowds, Anchor Books, Anchor Books

Weimann, Gabriel. 2017. Going Dark: Terrorism on the Dark We.Studies in Conflict & Terrorism.

21

Anda mungkin juga menyukai