Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI SARANA


PENGEMBANGAN USAHA (PART 2)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kewirausahaan


Dosen Pengampu: Alwiyah, SE., M.Si

Disusun Oleh :

Nila Kholissotun Nikmah (E2B020304)


Nadya Nuryana (E2B020314)
Riyanda Wulan Sayekti (E2B020315)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat petunjuk
dan bimbingan-Nya, penulis berhasil menyelesaikan tugas makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak sekali mengalami


kesulitan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan
tugas dari mata kuliah Kewirausahaan yang berjudul “Pemanfaatan Media Internet
sebagai Sarana Pengembangan Usaha (Part 2)”, penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa,
ataupun penulisannya.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran di masa yang akan datang.

Semarang, 12 Desember 2022

Kelompok 5

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Technopreneurship ................................................................. 6
2.2 Pengertian Marketplace ............................................................................ 7
2.3 Jenis-jenis Marketplace ............................................................................ 9
2.4 Perbedaan Markeplace, E-commerce dan Online shop .......................... 10
2.5 Contoh Marketplace ............................................................................... 10
2.6 Proses Marketplace ................................................................................ 11
2.7 Pemanfaatan Marketplace untuk Meningkatkan Penjualan ................... 12
2.8 Pemanfaatan Marketplace untuk Mempertahankan Bisnis .................... 13
2.9 Cara Mengembangkan Bisnis dengan Marketplace ............................... 13
BAB III ................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 15
3.2 Saran ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi Informasi atau yang biasa disingkat TI adalah salah satu sumber
daya dan harus dimiliki dalam bersaing di bisnis online. Bisnis online dengan
technopreneurship adalah pemanfaatan TI secara optimal. Tanpa adanya hal
tersebut dalam era digital saat ini akan sangat sulit untuk bersaing apalagi unggul
dalam persaingan bisnis saat ini yang sangat cepat mengalamai perubahan. Untuk
unggul dalam apapun jenis bisnisnya, dalam perspektif technopreneurship bisnis
online, maka perlu memahami lingkungan bisnis online secara cermat agar dapat
terhindar dari gangguan yang menyebabkan terhambatnya kinerja penjualan.

Saat ini, banyak sekali marketplace yang bermunculan seperti Tokopedia,


bukalapak, shopee dan lain sebagainya. Dengan banyaknya muncul pengusaha-
pengusaha baru yang secara tidak langsung juga membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia dan juga mengurangi angka penggguran di
Indonesia yang selama ini terbilang tinggi. Pengusaha kecil dapat menjual
barangnya secara langsung ke konsumen tanpa perlu adanya toko dan dapat
menjangkau pembeli yang posisinya sangat jauh. Selain itu pengusaha kecil dan
menengah dapat bersaing dengan para pengusaha besar yang berada di perkotaan.

Marketplace saat ini sudah menyerupai toko atau mall. Banyak produk yang
ditawarkan dengan berbagai pilihan harga. Bagi pelaku UMKM dengan adanya
marketplace dapat menjadi pilihan untuk melakukan promosi atau melakukan
transaksi. Hal ini terkait dengan perubahan cara bertransaksi masyarakat yang
berubah dan belanja konvensional menuju transaksi yang menggunakan media
internet. (Yustiani & Yunanto, 2017). E-commerce dan Marketplace dibangun
dengan tujuan ntuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu proses bisnis
dengan pemanfaatan teknologi informasi, yang dapat memberikan kemudahan
bagi konsumen untuk bertransaksi kapan saja dan dimana saja.

4|Page
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian dari technopreneurship dan marketplace?


2. Apa saja jenis-jenis marketplace?
3. Apa perbedaan antara marketplace, e-commerce, dan online shop?
4. Bagaimana proses marketplace dalam dunia bisnis?
5. Bagaimana memanfaatkan internet dalam dunia bisnis?
6. Bagaimana cara mengembangkan bisnis dengan marketplace?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan yang akan dicapai dalam makalah ini adalah:

1. Mengetahui tentang technopreneurship dan marketplace.


2. Mengetahui jenis-jenis marketplace.
3. Mengetahui perbedaan marketplace, e-commerce, dan online shop.
4. Mengetahui proses marketplace dalam dunia bisnis.
5. Mengetahui cara memanfaatkan internet dalam dunia bisnis.
6. Mengetahui cara mengembangkan bisnis dengan marketplace.

1.4 Metode Penulisan


Manfaat yang penulis harapkan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi tentang manajemen modal kerja.


2. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi dalam pembuatan makalah
selanjutnya

5|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Technopreneurship


Menurut Drucker (1996), entrepreneurship didefinisikan sebagai aktivitas
yang secara konsisten dilakukan guna mengkonversi ide-ide yang bagus menjadi
kegiatan usaha yang menguntungkan. Technopreneurship dianggap sebagai salah
satu konsep yang merupakan turunan dari “Entrepreneurship”, yang sama-sama
memiliki prinsip mencari keuntungan sebanyak mungkin namun lebih menitik
beratkan pada suatu bisnis yang mengaplikasikan suatu teknologi tertentu, bukan
sekedar replikasi dari bisnis lain semata.

Kata “Technopreneurship” merupakan gabungan dari kata “Technology” dan


“Entrepreneurship” yang dapat disimpulkan sebagai proses pembentukan dan
kolaborasi antara bidang usaha dan penerapan teknologi sebagai instrumen
pendukung dan sebagai dasar dari usaha itu sendiri, baik dalam proses, sistem,
pihak yang terlibat, maupun produk yang dihasilkan. Adapun technopreneur
merupakan orang yang menjalankan technopreneurship atau seseorang yang
menjalankan usaha yang memiliki semangat entrepreneur dengan memasarkan
dan memanfaatkan teknologi sebagai nilai jualnya.

Terdapat perbedaan antara entrepreneurship biasa dan technopreneurship


(technology entrepreneurship). Technology entrepreneurship harus sukses pada
dua tugas utama, yakni: menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan
target pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan mendapatkan
keuntungan (profit). Entrepreneurship biasa umumnya hanya berhubungan
dengan bagian yang kedua, yakni menjual dengan mendapatkan profit.

6|Page
2.2 Pengertian Marketplace
Dalam Buku Technopreneurship (2008) disebutkan, usaha yang meliputi
seseorang technopreneur antara lain pengelola yang bergerak dibidang pembuatan
HP, Smartphone, gadget, laptop, dan alat teknologi canggih lainnya. Marketplace
seperti Bukalapak dan e-ticketing. Traveloka juga sering menjadi contoh produk
technopreneur, selain Gojek, Tokopedia, dan sejenisnya.

Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based) tempat


melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pembeli
dapat mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan,
sehingga memperoleh sesuai harga pasar sedangkan bagi penjual dapat
mengetahui perusahaan-perusahaan yang membutuhkan produk/jasa mereka.
E-marketplace merupakan bagian dari e-commerce. Menurut Brunn, Jensen dan
Skovgaard (2002). E-marketplace adalah wadah komunitas bisnis interaktif secara
elektronik yang menyediakan pasar dimana perusahaan dapat ambil andil dalam
B2B e-commerce atau kegiatan e-business lainnya.

Penggunaan marketplace sendiri mulai populer sejak tahun 1995. Pada saat itu
e-Bay dan Amazon merupakan marketplace yang paling dikenal dan digunakan
oleh banyak orang di seluruh dunia. Popularitasnya menjadikan banyak orang
tertarik untuk menikmati kemudahan teknologi yang ditawarkan. Di kawasan
Asia, kemunculan Alibaba sebagai marketplace pertama juga menjadi sangat
populer di tahun 1999. Hingga saat ini, pengembangan marketplace terus terjadi.
Di Indonesia sendiri, saat ini sudah ada beberapa marketplace lokal yang terkenal
dan sering digunakan. Sebut saja Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Shopee, Lazada,
dan beberapa marketplace lainnya. Beraneka ragam produk bisa Anda jual dan
beli melalui marketplace termasuk aneka produk makanan (Soulofren, 2021).

Ada beberapa komponen dalam marketplace, diantaranya:

a. Konsumen (Consumer), setiap pengguna internet berpotensi untuk menjadi


konsumen atau pembeli marketplace.
b. Penjual (Seller), pihak yang menjual barang/jasa di marketplace.

7|Page
c. Barang (Product), produk atau jasa yang dijual, baik berupa fisik atau digital.
d. Front-End, halaman muka web yang terlihat oleh pengguna, meliput: katalog,
keranjang belanja, search engine dan payment gateway.
e. Mitra bisnis (Intermediaries), perantara yang menghubungkan antara penjual
dan pembeli.
f. Dukungan pelayanan (Support services), jasa pendukung, meliputi:
pengesahan sertifikat, jaminan orang ketiga sampai penyedia layanan.
g. Infrastuktur, hal yang berkaitan dengan jaringan elektronik, hardware,
software dll.
h. Back-End, aktivitas yang berkaitan dengan pemenuhan pesanan, manajemen
persediaan, pembelian dari supplier, proses pembayaran, packing dan
pengiriman barang.

Perusahaan marketplace menjadi perantara yang memastikan transaksi. Konsep


marketplace lebih disukai banyak orang karena transaksi dianggap lebih terjamin
namun tidak dipungkiri banyak pula kasus penipuan belanja online. Sebelum
menggunakan marketplace lebih dahulu mengetahui tentang kelebihan dan
kekurangan dari marketplace. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki
marketplace diantara:

a. Mudah dalam melakukan transaksi pembelian dan berjualan di marketplace


tersebut.
b. Aplikasi yang digunakan dapat dengan mudah dikuasai oleh segala usia,
bahkan anak-anak dan orangtua.
c. Tidak perlu lagi antri dan menuju suatu tempat yang jauh untuk membeli suatu
produk, hanya dengan smartphone dan kuota dapat membeli kebutuhan yang
diperlukan bahkan untuk produk yang berasal dari luar negeri.
d. Banyak promo yang ditawarkan seperti gratis ongkir, cashback, flashsale dan
diskon potongan.
e. Bagi seller, mudah dalam berjualan di aplikasi karena persyaratan yang
dibutuhkan hanya NPWP/NIK dan barang yang dijual tidak melanggar
ketentuan.

8|Page
Selain kelebihan yang dijelaskan terdapat pula kelemahan dari marketplace,
diantaranya:

a. Banyak oknum yang melakukan penipuan dan pembajakan pada akun-akun


marketplace.
b. Dalam mengakses marketplace, keadaan jaringan/sinyal sangat menentukan
untuk proses transaksi.
c. Jika bertransaksi melalui marketplace yang tidak dikenal maka data diri kita
rawan untuk dicuri.
d. Terdapat persaingan yang tidak sehat antar seller, karena mereka berlomba-
lomba untuk memberikan harga yang paling murah.

2.3 Jenis-jenis Marketplace


Terdapat beberapa jenis dari marketplace, diantaranya:

1. Private Marketplace

Yaitu pasar online yang dimiliki atau dikelola oleh satu perusahaan (perusahaan
memiliki kendali atas setiap transaksi di dalam pasar tersebut). Dalam private
marketplace terdapat beberapa tipe yaitu: Sell Side Marketplace (perusahaan
menjual produk untuk perusahaan yang memenuhi syarat) dan Buy Side
Marketplace (perusahaan membuat pembelian dari pemasok yang diundang).

2. Public marketplace

Yaitu pasar online yang dimiliki atau dikelola pihak ketiga yang independen.
Dalam public marketplace terdapat beberapa tipe yaitu: Vertikal Marketplace
(hanya industri yang sepenuhnya berorientasi pada kebutuhan yang berbeda dari
kelompok tertentu untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi, pasokan,
persediaan dan waktu siklus) dan Horizontal Marketplace (marketplace
disesuaikan dengan fungsi atau proses yang penting dalam industri).

9|Page
2.4 Perbedaan Markeplace, E-commerce dan Online shop

Marketplace E-commerce Online shop


Model bisnis pasar Sistem belanja e-commerce Sistem belanja online
online yang hampir sama dengan yang mana pembeli
menyediakan lahan marketplace, yaitu pembeli dapat menanyakan
atau tempat bagi para tinggal memilih barang harga atau pertanyaan
penjual untuk menjual yang diinginkan pada apapun secara langsung
dan mempromosikan sebuah website dan melalui BBM, LINE,
produk-produknya. mentransfer sejumlah harga. atau Whatsapp. Pada
Marketplace juga Bedanya pada e-commerce, online shop dapat
memfasilitasi transaksi barang ataupun produk yang diberlakukan tawar
uang secara online. dijual berasal dari website menawar harga suatu
Dalam marketplace itu sendiri. Tidak membuka produk.
kita akan menemukan tempat bagi para penjual Contoh: my.sorella,
produk yang sama dari lain untuk menjajakan myrubylicious
penjual yang berbeda. produk mereka.
Contoh: Tokopedia, Contoh: Zalora.com,
Shopee, Bukalapak Berrybenka.com

2.5 Contoh Marketplace


Marketplace adalah media online berbasis internet (web based) tempat
melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Beberapa
dari contoh marketplace terbesar yang berada di dunia dan di Indonesia, yaitu:

a. Amazon. Perusahaan teknologi multinasional Amerika yang didirikan 5 Juli


1994 di Bellevue Washington Amerika Serikat oleh Jeff Bezos. Perusahaan ini
berfokus pada Komputasiawan, e-commerce, elektronik dan artificial
lintelligence. Amazon dikenal karena pengaruhnya terhadap industri besar
melalui inovasi teknologi yang dimilikinya dan berskala besar. Perusahaan ini
awalnya dimulai sebagai pasar online untuk menjual buku, tetapi kemudian
diperluas untuk menjual berbagai macam barang lainnya, seperti : barang
elektronik, makanan, mainan dan lain sebagainya.

10 | P a g e
b. E-bay. Sebuah situs lelang online yang didirikan oleh Piere Omidyar di
California Amerika Serikat pada tahun 1995. Hal yang menjadi pembeda
antara e-bay dengan marketplace lain adalah kita bisa mengikuti lelang yang
ada di e-bay.
c. Alibaba. Dibentuk pada tahun 1999 oleh Jack Ma. Perusahaan ini
menyediakan layanan berjualan seperti business to consumer, business to
business, consumer to consumer secara online dengan adanya fasilitas mesin
pencari. elektronik payment dan layanan komputasi awan. Selain Itu, Alibaba
juga merupakan marketplace terbesar di dunia, karena jumlah transaksinya
melebih jumlah gabungan transaksi antara amazon dan ebay.
d. Tokopedia. Platform asli Indonesia yang di bentuk oleh 2 orang bernama
William Tanuwijaya dan leontinus Alpha Edison pada tahun 2009. Merupakan
salah satu Unicorn di Indonesia yang terbesar.
e. Bukalapak. Aplikasi e-commerce atau toko online asli Indonesia yang berdiri
pada tahun 2010. Bukalapak didirikan oleh 3 mahasiswa yang bernama
Achmad Zaky, Nugroho Heru cahyono dan Fajrin Rasyid yang merupakan
mahasiswa di Institut Teknologi Bandung(ITB). Bukalapak juga salah satu
perusahaan Unicorn Indonesia.
f. Shopee. Toko online yang berasal dari Singapura yang didirikan pada tahun
2015 oleh Forrest li. Sejak diluncurkan pada tahun tersebut shopee mulai
merambah ke wilayah Asean Seperti Indonesia, filipina, Thailand, Malaysia
dan taiwan. Kemudian pada tahun 2019 shopee mulai merambah ke Brazil.

2.6 Proses Marketplace


Terdapat dua alur pada proses bisnis dominan yang dapat dilakukan oleh
pengguna internet. Mula-mula pengguna internet melakukan aktivitas melihat
informasi sekilas di internet, sekedar untuk melihat informasi produk-produk
terbaru. Kedua, calon konsumen mencari data dan informasi produk yang ingin
diketahui sehubungan dengan proses transaksi jual beli yang akan dilakukan.
Apabila calon konsumen berminat dengan produk-produk yang tersedia pada
marketplace tersebut, selanjutnya calon konsumen dapat memulai menambahkan

11 | P a g e
pesanan pada fitur keranjang belanja dengan cara melakukan pemesanan secara
elektronik, dengan menggunakan perangkat komputer atau smartphone dan
jaringan internet. Pesanan yang telah tersimpan pada sistem marketplace akan
ditindaklanjuti oleh merchant, yang akan mengirimkan produk-produk yang telah
dipesan kepada konsumen. Merchant yang menjual produk-produknya secara
fisik, akan mengirimkannya melalui kurir ke alamat tujuan.

Produk-produk yang dapat digitalisasi, seperti teks, gambar, audio, video,


secara fisik tidak perlu dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui internet.
Selanjutnya, melalui internet dapat juga dilakukan aktivitas setelah pembelian,
yaitu pelayanan penjual. Proses ini dapat dilakukan melalui jalur konvensional,
seperti telepon atau bisa melalui jalur internet seperti e-mail, chatting, tele-
conference dan lainnya.

2.7 Pemanfaatan Marketplace untuk Meningkatkan Penjualan


Orang-orang lebih memilih melakukan jual beli melalui marketplace karena
mudah dan juga praktis. Melalui platform marketplace, penjual tidak perlu
menyewa tempat untuk membuka lapak jualan. Sebagian besar pelaku bisnis yang
tergabung dalam marketplace mengalami kenaikan omzet penjualan hingga 50%
lebih. Dengan bergabung di platform marketplace pelaku bisnis dapat
mempergunakan platform semaksimal mungkin sehingga dapat memperluas
jangkauan penjualan, meningkatkan konsumen, adanyan kenaikan penjualan dan
produknya dikenal oleh masyarakat luas dan membuat konten tentang penjualan
produk yang lebih kreatif di media sosial dan website. Wulandari, Oryz (2021)
membuktikan bahwa manfaat dari pelaku usaha setelah mengikuti program e-
commerce melalui marketplace adalah tingkat penjualan mereka bertambah dan
mempermudah untuk berinteraksi dengan konsumen dan luasnya jangakaun area
pemasaran.

12 | P a g e
2.8 Pemanfaatan Marketplace untuk Mempertahankan Bisnis
Peluang mengembangkan bisnis di marketplace dalam jangkauan sangat
besar. Biasanya konsumen mengunjungi online marketplace memang memiliki
motivasi untuk membeli barang tertentu. Toko kita secara otomatis akan
dipromosikan tanpa memerlukan alat promosi yang mahal. Pada tahun 2017,
customer dari area Jawa menyumbang 70% dari transaksi e-commerce sementara
kota lain di luar Jawa hanya menyumbang 30%. Hal ini dikarenakan banyak
marketplace mulai gencar untuk menjangkau wilayah-wilayah tersebut dan akses
infrastrukturnya pun terus berkembang sehingga pendistribusian semakin mudah
(Sirclo, 2020). Dengan meningkat pesatnya pengguna dan transaksi e-commerce
di Indonesia, bisnis pun harus bisa beradaptasi dan terus mengembangkan
berbagai strategi inovatif untuk bisa menjawab tantangan maupun kebutuhan
konsumen secara digital. Menyesuaikan bisnis dengan pertumbuhan e-commerce
akan membantu usaha kita untuk tetap relevan di mata konsumen dan dapat
bersaing dengan bisnis lainnya.
Bagi pelaku bisnis yang bergabung di marketplace, perlu melakukan beberapa
evaluasi untuk dapat tetap bertahan di marketplace. Ada beberapa pembenahan
strategi yang bisa digunakan untuk mendongkrak penjualan dan mempertahankan
bisnis, misalkan dengan cara : penerapan service excellent, gencar promo harga,
melakukan program bebas ongkos kirim, menambah varian produk baru,
melakukan inovasi penampilan produk, dan lain-lain.

2.9 Cara Mengembangkan Bisnis dengan Marketplace


Dalam dunia marketplace, salah satu cara memaksimalkan penjualan adalah
dengan menganalisa market yakni memahami aktivitas pasar industri dan
mengambil langkah cepat untuk bisnis anda. Beberapa cara diantaranya:
a. Memahami target audience secara detail, anda dapat memahami demografi
audience secara rinci seperti rentang usia, sampai hal apa yang diminati atau
membuat audiens tertarik berkunjung ke marketplace.

13 | P a g e
b. Menentukan harga, dengan menggunakan marktplace anda dapat
membandingkan secara langsung harga produk serupa di luar sana dan alasan
yang mempengaruhi orang membeli produk tersebut.
c. Identifikasi kompetitor, saat berjualan di marketplace, anda ingin produk anda
menjadi paling unggul dibandingkan kompetitor lainnya untuk melakukannya
anda dapat mengetahui unique selling point produk anda yang tidak dimiliki
produk lain.
d. Mengukur efektivitas marketing campaign yang sedang dijalankan, dengan
memakai marketplace dapat mengetahui seberapa besar interaksi pengguna
internet terhadap website anda dan berapa persentase penjualannya.
e. Memperoleh laporan sesuai metrik, selain menentukan harga dan target
market anda dapat mempelajari posisi produk di pasar dan mengolah feedback
konsumen berdasarkan penjualan, lokasi, pembeli, transaksi dan lainnya.
f. Membantu mengambil keputusan untuk masa depan perusahaan, untuk
menciptakan peluang baru anda dapat menggunakan fitur pada marketplace
untuk memprediksi adanya peluang di masa mendatang sehingga anda dapat
melakukan kalkulasi seberapa banyak barang harus distok di gudang untuk
disesuaikan dengan permintaan pasar.

14 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Technopreneurship merupakan proses pembentukan dan kolaborasi antara
bidang usaha dan penerapan teknologi sebagai instrumen pendukung dari usaha
itu sendiri, sedangkan marketplace merupakan media online berbasis internet
(web based) tempat melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan
penjual. Ada beberapa komponen dalam marketplace seperti: Konsumen, Penjual,
Barang, Front-End, Mitra bisnis, Infrastuktur, Back-End. Marketplace sendiri
dimanfaatkan untuk dua hal yaitu, untuk meningkatkan penjualan dan
mempertahankan bisnis.

Ada beberapa hal yang membedakan antara marketplace, e-commerce, dan


online shop. Dalam marketplace kita akan menemukan produk yang sama dari
penjual yang berbeda. Pada e-commerce, barang ataupun produk yang dijual
berasal dari website itu sendiri sedangkan sistem belanja online adalah kegiatan
yang mana pembeli dapat menanyakan harga atau pertanyaan apapun secara
langsung melalui BBM, LINE, atau Whatsapp. Terdapat dua alur pada proses
bisnis yang dilakukan oleh pengguna internet. Pertama, pengguna internet
melakukan aktivitas melihat informasi sekilas di internet, sekedar untuk melihat
informasi produk-produk terbaru. Kedua, calon konsumen mencari data dan
informasi produk yang ingin diketahui sehubungan dengan proses transaksi jual
beli yang akan dilakukan.

3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan untuk marketplace disarankan
dapat membuat peraturan pemberlakuan penjual untuk membatalkan transaksi jika
barang tidak ada serta pengembalian uang secara otomatis.

15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Yustiani, & Yustanto. (2017). Peran Marketplace sebagai Alternatif Bisnis di Era
Teknologi Informasi. KOMPUTA: JURNAL ILMIAH KOMPUTER DAN
INFORMATIKA, 6(2).

Adipranta, Rudy dkk. E-Marketplace sebagai Sarana Transaksi Lelang Online.


Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Petra,
Surabaya.

Drucker, P.F (1996). Inovasi dan Kewirausahaan Praktek dan Dasar-Dasar.


Jakarta: Erlangga.

Suparno, S., Hermawan, A., Syuaib, M.F (2008). Technopreneurship. Recognition


and Mentoring Program-Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB).

Khofifah, & Rohmatul. Pemanfaatan Marketplace Shopee sebagai Media


Komunikasi Pemasaran Online Shop. Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas
Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Institusi Agama Islam Negeri, Ponorogo.

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai