Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 6

Kebijakan akuntansi,
estimasi dan kesalahan,
aset dan liabilitas
keuangan, dan persediaan.

Disusun Oleh :
Mohamad Irsaludin (E2B220001)
Mohammad Shokhiful Humam (E2B020309)
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi dalam PSAK 25 Didefinisikan sebagai prinsip, dasar, konvensi, peraturan
dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi akan menentukan saat pengakuan, cara pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan atas elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban dalam laporan
keuangan.

Kebijakan akuntansi yang signifikan digunakan dalam menyusunu laporan keuangan


diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan harus mengungkapkan
secara eksplisit kepatuhan dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang digunakan.

Dalam membuat pertimbangan, manajemen mengacu dan mempertimbangkan keterterapan dari


sumber-sumber berikut yang sesuai dengan urutan menurut PSAK 25 meliputi :
• Persyaratan dan panduan dalam PSAK yang berhubungan denganmasalah serupa dan terkait
• Definisi, kriteria pengungkapan, konsep pengukuran untuk aset, liabilitas, penghasilan, dan
beban dalam Kerangka Dasar penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan.
Perubahan
estimasi
Dampak perubahan estimasi akuntansi diakui
secara prospektif dalam laporan laba rugi pada :

1. periode perubahan, jika dampak perubahan


hanya pada periode itu, atau
2. periode perubahan dan periode mendatang,
jika perubahan berdampak pada keduanya.
perubahan estimasi yang mengakibatkan perubahan aset,
liabilitas atau terkait pos dalam ekuitas diakui dengan
menyesuaikan jumlah item tersebut pada periode perubahan.
perubahan estimasi menyebabkan perubahan nilai, sehingga
akanmempengaruhi daya banding laporan keuangan. untuk itu
pengungkapan dalam catatan ata laporan keuangan diperlukan
sehingga pemakai dapat mempertimbangkan perubahan
tersebut dalam melakukan analisis laporan keuangan. Dalam
laporan keuangan, dampak perubahan estimasi biasanya tidak
material terhadap keseluruhan laporan keuangan.
Kesalahan
Menurut PSAK 25, kesalahan periode lalu adalah
kelalaianmencantumkan dan kesalahan mencatat dalam laporan
keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari
kegagalan atau kesalahan untuk menggunakan informasi yang :

• Tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode


tersebut dan
• secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Leabilitas Keuangan

● Dalam menjalankan bisnis, perusahaan mengeluarkan berbagai


jenis biaya guna menjalankan operasional. Penggunaannya
dalam jumlah besar, sehingga biasanya biaya ini tertagih tiap
periode tertentu saja.
● Selain terkait biaya, banyak pula perusahaan yang memiliki
tagihan atas pinjaman modal eksternal, atau sederhananya
disebut sebagai utang.
● Kedua jenis tagihan ini dalam proses pelaporan neraca laba/rugi
biasanya dijadikan satu, dan dinamai “liabilitas”.
● Jadi jika didefinisikan, liabilitas adalah suatu kewajiban yang
menjadi tanggungan perusahaan, baik berasal dari internal
maupun eksternal, dan harus segera dibayarkan sebelum jatuh
tempo pembayaran.
Perbedaan Aset dan Liabilitas
Liabilitas dapat memiliki bentuk dan nilai sama dengan aset, baik berupa
modal maupun barang. Hal inilah yang sering membuat pengusaha salah
paham dan menganggap liabilitas sebagai aset. Padahal faktanya, aset dan
liabilitas adalah dua hal berbeda.
Aset adalah sumber-sumber ekonomi untuk menjalankan laju bisnis dan
memastikan pertambahan nilai kekayaan bagi perusahaan. Aset ada dua
jenis, yaitu:

• Aset lancar (mudah dicairkan), misalnya sertifikat tanah, mesin, gedung,


brand, dan sebagainya.
• Aset tak lancar (sulit dicairkan), misalnya surat berharga, piutang, kas,
barang dagangan, dan sebagainya.
Sementara itu, liabilitas adalah sumber-sumber ekonomi untuk menjalankan laju bisnis yang perlu
dibayar perusahaan ke pihak eksternal dalam tempo tertentu.

Liabilitas tidak dapat ditinggalkan, karena akan menimbulkan masalah. Sementara itu, aset adalah
hak milik perusahaan (atau investor) sehingga dapat dikelola sesuka hati demi kemajuan
perusahaan.

Selain di atas, perbedaan aset dan liabilitas lainnya antara lain:

• Aset termasuk sumber daya keuangan yang memiliki manfaat ekonomi di masa depan.
Sementara liabilitas adalah hal yang wajib dilunasi dalam waktu dekat.

• Nilai aset setiap tahun mengalami depresiasi atau penurunan, sedangkan liabilitas nilainya tidak
akan berkurang dan bisa bertambah karena suku bunga.

• Pada neraca keuangan, aset berada di bagian kanan, dan liabilitas berada di sisi kiri.
Persediaan
Pengerian Persediaan menurut PSAK Nomor 14 adalah sebagai
berikut.
 Suatu aset yang dimiliki untuk dijual kembali dalam kegiatan
usaha dagang
 Suatu aset yang berada dalam proses untuk dijual kembali baik
dalam bentuk barang jadi maupun setengah jadi pada
perusahaan manufaktur maupun perusahaan yang bergerak di
sektor produksi, atau
 Suatu aset dalam bentuk bahan maupun perlengkapan yang
diperlukan dalam proses produksi maupun pemberian jasa.
Cara Mencari atau Menghitung Persediaan dalam Laporan Keuangan
Berdasarkan PSAK nomor 14 tentang Persediaan, persediaan umumnya diukur
berdasarkan harga perolehan dan nilai realisasi neto, yang meliputi:

• Biaya pembelian, biaya ini mencakup harga beli suatu barang, bea impor, pajak
(kecuali untuk jenis pajak yang dapat ditagih kembali), biaya pengangkutan dan
penanganan barang, serta biaya-biaya lain yang dapat diatribusikan serta dikurangkan
dengan diskon, rabat, dan sejenisnya;

• Biaya konversi, yakni biaya yang berkaitan secara langsung dengan volume
produksi serta biaya overhead baik yang bersifat tetap maupun variabel, yang
dialokasikan pada masing-masing unit barang dan

• Biaya lain-lain yang dikeluarkan hingga akhirnya persediaan tiba di gudang dalam
kondisi yang aman tanpa adanya kerusakan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai