Anda di halaman 1dari 15

Analisis Performa

Perusahaan
Kelompok 11 :

1. Mada Arifa Rahmawati ( E2B020320 )


2. Fika Mei Wulansari ( E2B020321 )
01 Pengertian Kinerja Perusahaan

02 Manfaat Kinerja Perusahaan

03 Tujuan Penilaian Kinerja Perusahaan

04 Macam-Macam Kinerja Perusahaan

05 Analisis Kinerja Keuangan

06 Analisis Kinerja Non Keuangan

Pokok
Pembahasan
1. Pengertian
Mulyadi (2007:337) yang mengatakan bahwa:
kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit
Kinerja
organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik
yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku
Perusahaan
yang diharapkan.

“Performance adalah ukuran seberapa efisien dan


efektif sebuah organisasi atau seorang manajer
untuk mencapai tujuan yang memadai.” (Stoner et
al, 1996:9).

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja


(Performance) perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan yang
dibuat secara terus menerus oleh manajemen untuk mencapai tujuan
tertentu secara efektif dan efisien.
2. Manfaat Kinerja Perusahaan

Selain digunakan untuk melihat kinerja


Untuk mengukur prestasi yang
dicapai oleh suatu organisasi 1 2 organisasi secara keseluruhan, maka
pengukuran kinerja juga dapat digunakan
untuk menilai kontribusi suatu bagian

Dapat digunakan sebagai dasar penentuan Memberi petunjuk dalam pembuatan


strategi perusahaan untuk masa yang akan
datang.
3 4 keputusan dan kegiatan organisasi pada
umumnya dan divisi atau bagian
organisasi pada khususnya.

Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan


penanaman modal agar dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas perusahaan. 5
3. Tujuan Penilaian Kinerja Perusahaan

yaitu
yaitu kemampuan
yaitu kemampuan menunjukkan perusahaan
kemampuan
perusahaan untuk
perusahaan
untuk
memenuhi kewajiban
yaitu kemampuan keuangannya apabila untuk melakukan
perusahaan untuk perusahaan tersebut menghasilkan usahanya
memperoleh kewajiban dilikuidasi baik laba selama
keuangannya yang kewajiban keuangan dengan
periode
harus segera dipenuhi jangka pendek maupun
tertentu
stabil
jangka panjang.

mengetahui mengetahui mengetahui mengetahui


tingkat tingkat tingkat tingkat
likuiditas solvabilitas rentabilitas stabilitas
atau
usaha
profitabilitas
1. Kinerja Keuangan 4. Macam-Macam
Kinerja Perusahaan
 Kinerja keuangan perusahaan merupakan ukuran tingkat
keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengelola
sumber daya keuangan. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan Munawir (2002: 50), kinerja keuangan adalah
kemampuan dari suatu perusahaan dalam menggunakan
modal yang dimiliki secara efektif dan efisien guna
mendapatkan hasil yang maksimal.
 Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja
Perusahaan
Laporan keuangan merupakan gambaran dari suatu
perusahaan pada waktu tertentu (biasanya ditunjukkan
dalam periode atau siklus akuntansi), yang menunjukkan
kondisi keuangan yang telah dicapai suatu perusahaan
dalam periode tertentu. Dengan kata lain, laporan keuangan
merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu
merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan.
2. Kinerja Non Keuangan
 Kinerja non keuangan adalah kinerja yang menunjukkan pertumbuhan
suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengetahui tingkat keberhasilan
perusahaannya dengan menggunakan analisis kinerja non keuangan.
Pengukuran non keuangan banyak direkomendasikan menggantikan
pengukuran keuangan di era ekonomi berbasis pengetahuan (Cumby
and Conrod, 2001; Kannan and Aulbur, 2004).

 Ukuran kinerja non financial merupakan respons terhadap masalah –


masalah tersebut dengan cara menggunakan data fisik sederhana dan
bukannya data akuntansi yang telah dialokasikan tidak terhubung
dengan sistem akuntansi keuangan umum, dipilih untuk mengukur
satu aspek spesifik dari kinerja dan bukan menjadi segalanya untuk
semua tujuan, atau mengkombinasikan faktor–faktor tersebut. Kinerja–
kinerja yang diukur dalam sistem non keuangan yaitu :

01 Kehadiran Pegawai 04 Perkembangan Perusahaan

02 Prestasi Kerja 05 Lingkungan Kerja

03 Kualitas Produk 06 Strategi Manajemen


5. Analisis Kinerja
0
1
RASIO KEUANGAN
 Cross Sectional Approach
Keuangan
 Time Series Analysis

0 ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)


2  EVA= NOPAT – (WACC x TA)

0 Analisis Balance Scorecard (BSC)


3
 adalah suatu mekanisme sistem
manajemen yang mampu menerjemahkan
visi dan strategi organisasi ke dalam
tindakan nyata di lapangan.
0
4 ANALISIS RADAR
1. RASIO KEUANGAN
“Analisis rasio keuangan adalah menghubungkan unsur-unsur neraca dan
perhitungan laba rugi satu dengan lainya sehingga dapat memberikan
gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisi pada saat ini”
(Sawir, 2001:6). Dalam melakukan teknik analisis laporan keuangan, ada
beberapa metode yang dapat digunakan dalam membandingkan rasio
keuangan perusahaan.

Menurut Syamsudin dalam Hariadi dkk (2011 : 3) pada pokoknya ada dua
cara yang dapat dilakukan didalam membandingkan ratio financial
perusahaan yaitu:
 Cross Sectional Approach
Cross Sectional Approach adalah cara mengevaluasi dengan jalan
membandingkan rasio-rasio keuangan antara satu perusahaan dan
perusahaan yang lain yang sejenis pada saat yang bersamaan.
 Time Series Analysis
Time Series Analysis adalah cara mengevaluasi dengan jalan
membandingkan rasio-rasio masa lalu dan masa kini dapat
2. ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)
Di Indonesia metode EVA dikenal dengan Menurut Iramani dan Febrian (2005), manfaat EVA
sebutan metode NITAMI (Nilai Tambah adalah sebagai berikut:
Ekonomi). Menurut Iramani & Febrian 1) EVA merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan
(2005), EVA adalah metode manajemen yang dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan ukuran-
keuangan untuk mengukur laba ekonomi ukuran lain baik berupa perbandingan dengan
dalam suatu perusahaan yang menyatakan menggunakan perusahaan sejenis atau menganalisis
bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta kecenderungan (trend).
manakala perusahaan mampu memenuhi 2) Hasil perhitungan EVA mendorong mengalokasikan
semua biaya operasi dan biaya modal. dana perusahaan untuk investasi dengan biaya modal
yang rendah.
Menurut Iramani & Febrian (2005), secara sederhana EVA
dirumuskan sebagai berikut:

EVA = Net Operating Profit After Tax (NOPAT) – Cost of


Capital (COC)

EVA= NOPAT – (WACC x TA)


3. Analisis Balance Scorecard (BSC)
 BSC adalah suatu mekanisme sistem
2) Perspektif Pelanggan
manajemen yang mampu menerjemahkan visi
dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata Dalam perspektif pelanggan, perusahaan
di lapangan. BSC adalah salah satu alat perlu terlebih dahulu menentukan segmen
manajemen yang telah terbukti telah membantu pasar dan pelanggan yang menjadi target
banyak perusahaan dalam bagi organisasi atau badan usaha.
mengimplementasikan strategi bisnisnya. Selanjutnya, manajer harus menentukan
alat ukur yang terbaik untuk mengukur
1. Perspektif Keuangan kinerja dari tiap unit opetasi dalam upaya
mencapai target finansialnya.
• Peningkatan customer 'yang puas sehingga
meningkatkan laba (melalui peningkatan
revenue). 3) Perspektif Proses Bisnis Internal
• Peningkatan produktivitas dan komitmen Perspektif proses bisnis internal menampilkan
karyawan sehingga meningkatkanlaba (melalui proses kritis yang memungkinkan unit bisnis untuk
peningkatan cost effectiveness). memberi value proposition yang mampu menarik
• Peningkatan kemampuan perasahaan untuk dan mempertahankan pelanggannya di segmen
menghasilkan financial returns dengan pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan
mengurangi modal yang digunakan atau para pemegang saham melalui flnancial retums
melakukan investasi daiam proyek yang (Simon, 1999).
menghasilkan return yang tinggi.
4. ANALISIS RADAR
Metode analisis rasio radar dikembangkan oleh APO (Asia
Productivity Organization) yang berpusat di Tokyo. Hasil
analisisnya digambarkan secara visual dalam diagram menyerupai
radar, sehingga mudah diinterpretasi oleh pengguna. Rasio
RADAR dikelompokan menjadi 5 yaitu :

5. Rasio
1) Rasio 2. Rasio 3. Rasio
4. Rasio potensi
Profitabilita Produktifita Utilitas
s s Asset Stabilitas pertumbuh
an

Manfaat dari pelaksanaan metode radar adalah :


1. Analisis metode radar memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang posisi
perusahaan dan kemungkinan perkembangannya baik jangka panjang dan jangka pendek.
2. Analisis radar lebih lengkap membandingkan analisis rasio keuangan sehingga hasil yang
diperoleh lebih baik karena analisis metode radar merupakan penyempurnaan analisis rasio
keuangan konvensional.
3. Analisis radar memberikan wawasan jangka menengah dan panjang sebagai akibatnya
analisis ini memerlukan informasi tambahan selain yang terdapat pada laporan keuangan
berupa jumlah karyawan, jumlah tenaga kerja langsung, struktur gaji, gaji dasar, skala gaji
tertinggi dan terendah, serta sistem insentif.
6. Analisis Kinerja Non Keuangan
kinerja non keuangan adalah kinerja yang Kinerja–kinerja yang diukur dalam sistem
menunjukkan pertumbuhan suatu
non keuangan yaitu :
perusahaan. Perusahaan dapat
mengetahui tingkat keberhasilan
perusahaannya dengan menggunakan 1. 2.
analisis kinerja non keuangan. Ukuran
kinerja non financial merupakan respons
Kehadiran
terhadap masalah – masalah tersebut Pegawai Prestasi Kerja
dengan cara menggunakan data fisik
sederhana dan bukannya data akuntansi 3.
yang telah dialokasikan tidak terhubung Kualitas Produk
dengan sistem akuntansi keuangan
umum, dipilih untuk mengukur satu 4. 5.
aspek spesifik dari kinerja dan bukan
menjadi segalanya untuk semua tujuan, Perkembangan Lingkungan Kerja
atau mengkombinasikan faktor–faktor
tersebut.
Perusahaan
Kesimpulan :
Perkembangan industri yang semakin pesat memberikan implikasi
pada persaingan di dalam industri yang semakin kompetitif.
Perusahaan senantiasa dituntut untuk dapat selalu meningkatkan
kinerja perusahaan. Perkembangan perekonomian yang ada
membuat setiap tujuan perusahaan tidak hanya untuk
menghasilkan laba yang sebesar-besarnya saja, namun pihak
manajemen juga berkewajiban untuk menciptakan nilai perusahaan.
Manajer harus bisa mengambil keputusan untuk menggunakan alat
analisis yang tepat dalam rangka mengukur kinerja perusahaan.
THANK YOU
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai