Anda di halaman 1dari 12

L A B A

AJ E MEN
MAN ASIMETRI U
DAN IT IN JA
M A SID T IF
INF OR SP E K
M P E R TANIA EK
AP
RIZKY NU UTRI (E2B220001)
DALA ETIKA
RHAYATIE
(E2B01832
6)

OF E SI
A PR
E T IK
INTRODUCTION
Praktik manajemen laba potensial mengakibatkan timbulnya asimetri informasi
antara manajer sebagai agen dan pemegang saham sebagai principal. Seiring dengan munculnya
beberapa skandal dalam praktik akuntansi berupa manipulasi laporan keuangan yang melibatkan
perusahaan- perusahaan publik di Indonesia, keberadaan manajemen laba semakin diperdebatkan
karena memunculkan suatu dilema etika.
Pentingnya Laporan Keuangan

Statement of Financial
Accounting Concept
(SFAC) No.1
Agency Theory
Tujuan utama laporan keuangan adalah
untuk memberikan informasi, terutama Laporan keuangan merupakan sarana
yang bersifat keuangan bagi pihak-pihak utama untuk mempertanggungjawabkan
yang berkepentingan dalam rangka apa yang telah dilakukan oleh manajemen
Pengambilan keputusan ekonomi. sebagai agen atas sumber daya pemegang
saham sebagai prinsipal.
Mendefinisikan manajemen laba sebagai pilihan

Manajemen Laba
kebijakan akuntansi oleh manajer untuk mencapai tujuan
tertentu. Tujuan dari manajer dalam melakukan tindakan
manajemen laba yang disinyalir untuk kepentingan
perusahaan ini belum tentu sejalan dengan kebutuhan
dari pengguna laporan keuangan lainnya dan
mengakibatkan timbulnya asimetri informasi.
Selama beberapa tahun terakhir telah tercatat beberapa skandal dalam praktik
akuntansi berupa manipulasi laporan keuangan yang melibatkan perusahaan-
perusahaan publik di Indonesia, diantaranya adalah PT. Kimia Farma, PT.
Semen Gresik, dan PT. KAI. Seiring dengan semakin maraknya skandal
dalam praktik akuntansi tersebut membuat permasalahan terkait manajemen
laba semakin diperdebatkan. Berbagai permasalahan terkait manajemen laba
dan asimetri informasi semakin mengemuka karena memunculkan suatu
dilema etika.

Contoh Kasus
Pro & Kontra
Pemerintah
Berdasarkan adanya pro dan kontra terkait praktik
manajemen laba yang dipandang dapat berpotensi
menimbulkan terjadinya asimetri informasi, maka
permasalahan yang dibahas adalah, dilema etika yang
terjadi seiring dengan munculnya beberapa skandal dalam
praktik akuntansi berupa manipulasi laporan keuangan yang
melibatkan perusahaan-perusahaan publik di Indonesia.

Pro Kontra
Manajemen laba merupakan tindakan yang tidak
Manajemen laba merupakan hal yang etis karena dapat menyesatkan pemakai laporan
sah dilakukan dalam konteks tidak keuangan dengan menyajikan informasi yang tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip akurat, dan bahkan kadang merupakan penyebab
terjadinya tindakan ilegal, misalnya penyajian
berterima umum dan masih dalam laporan keuangan yang terdistorsi atau tidak sesuai
kerangka hak prerogratif manajer dengan sebenarnya
Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) Pedoman bagi Akuntan
SAK merupakan standar, prosedur, metode dan teknik
akuntansi yang memungkinkan pihak manajer perusahaan
melakukan pemilihan di antara alternatif kebijakan akuntansi
dalam penyajian laporan keuangan.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi


Keuangan (SAK) tahun 2004 telah mengatur tentang
karakteristik kualitatif laporan keuangan, yaitu dapat
dipahami, relevan, materialitas, keandalan, penyajian jujur,
substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat,
kelengkapan, dan dapat dibandingkan.

Bapepam

Bapepam mewajibkan keterbukaan informasi yang harus


diumumkan kepada publik sebagaimana diatur dalam Surat
Keputusan No.Kep- 06/PM/2000 dalam peraturan nomor VIII.
G.7), dimana perusahaan publik harus mengikuti SAK yang
ditetapkan oleh IAI dalam menyusun laporan keuangan.
Pentingnya Standar Akuntansi
Memberikan informasi akuntansi kepada pemakai

01
tentang posisi keuangan, hasil usaha dan hal-hal Memberi data bagi pemerintah dalam
yang berkaitan dengan perusahaan. Informasi
tersebut
diasumsikan jelas, konsisten, dapat dipercaya dan
03 mendukung pengenaan pajak, pembuatan
regulasi, perencanaan ekonomi dan
peningkatan efisien dan tujuan sosial lainnya.
dapat diperbandingkan.

02 Memberi pedoman dan aturan bagi akuntan


publik untuk melaksanakan kegiatan audit dan
menguji validitas laporan keuangan.
04 Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi
mereka yang tertarik dengan displin
akuntansi.
Penelusuran Etika dan
Tanggung Jawab Akuntabilitas sesuai Profesi: Spiritualitas
● Bagi akuntan manajemen, terselenggaranya proses
akuntansi dan dihasilkannya laporan keuangan yang Untuk mengantisipasi permasalahan ini, pihak manajemen
menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang dan para pelaku bisnis hendaknya senantiasa berpedoman
sebenarnya. pada norma-norma moral sebagai panduan ataupun
● Bagi akuntan publik, berlangsungnya pemeriksaan dan pemikiran kritis atas apa yang harus dilakukannya.
pemberian opini atas laporan keuangan suatu organisasi Pemikiran kritis atas moralitas itulah yang dimaksud
sebagaimana yang seharusnya sesuai standar yang dengan etika. Konsep-konsep etika dan spiritualitas
berlaku. berperan penting dalam upaya untuk mencapai
● Bagi akuntan sektor publik, terselenggaranya penyajian keberhasilan hidup seseorang (Ludigdo, 2004).
atau penilaian data-data keuangan dan kinerja pada
sektor pemerintahan secara benar. Orientasi moralitas bagi pihak manajemen perusahaan dan
● Bagi akuntan pendidik, berlangsungnya para pelaku bisnis seharusnya didasarkan pada ajaran
penyelenggaraan pendidikan akuntansi untuk agama yang dianutnya, karena semua agama mengajarkan
menghasilkan akuntan atau tenaga kerja di bidang kebaikan dalam arah kebenaran. Jadi dapat dikatakan
akuntansi yang dapat bekerja secara profesional. bahwa, konsep-konsep etika dan spiritualitas dalam praktik
bisnis hendaknya berlandaskan pada nilai-nilai moralitas,
dan ajaran agama.
Kesimpulan

Pemahaman terhadap manajemen laba sangat diperlukan dalam membaca


laporan keuangan, karena terkait langsung dengan kualitas informasi laba
yang dibawa laporan keuangan. Fenomena manajemen laba lebih cenderung
disebabkan oleh dilema etika bagi akuntan sebagai penyusun laporan
keuangan yang dipicu oleh sifat oportunistik manajer dengan menggunakan
disiplin akuntansi untuk mencari keuntungan dan mengutamakan
kepentingan pribadi atau kelompok. Jika ditinjau dari perspektif etika
penyusunan laporan keuangan, praktik manajemen laba pada beberapa kasus
merupakan tindakan yang tidak etis karena cenderung mengarah pada
manipulasi laporan keuangan yang hanya menguntungkan pihak manajemen
dan merugikan stakeholders lainnya.
Manajemen laba telah menjadi isu central akibat munculnya berbagai
skandal keuangan berskala besar pada perusahaan-perusahaan publik
dan privat di Indonesia. Sorotan tajam diberikan terhadap disiplin

Saran akuntansi dan profesi akuntansi yang diklaim menjadi pemicu


runtuhnya perusahaan- perusahaan raksasa yang terdeteksi
melakukan manipulasi atau kecurangan dalam laporan keuangannya.
Runtuhnya perusahaa-perusahaan besar tersebut diklaim karena
lemahnya standar akuntansi untuk mengatur praktik akuntansi dan
keuangan yang ada melalui pengungkapan pelaporan keuangan yang
telah diwajibkan oleh lembaga berwenang atau pembuat regulasi.
Oleh sebab itu, dalam hal ini para akuntan dalam menjalankan
profesinya terutama dalam menyusun laporan keuangan, haruslah
selalu berpedoman pada kode etik IAI, Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), peraturan BAPEPAM, serta konsep-konsep etika dan
spiritualitas. Dengan demikian diharapkan agar kepentingan seluruh
stakeholders terkait dapat terakomodasi.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai