Anda di halaman 1dari 77

ANALISIS PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

RINTISAN (STARTUP) DIBIDANG TEKNOLOGI

TERHADAP EKONOMI KREATIF

Karya Tulis

Diajukan untuk Memenuhi Profil Lulusan

Siswa SMA Labschool Cibubur

MUHAMMAD FAIRUZ ALIEF

9980388785/14.15.10.121

XII IPS 1

Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta

SMA LABSCHOOL CIBUBUR

2017
G
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ini. Tak lupa Shalawat

serta Salam bagi junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW atas jasanya

membawa masa jahiliyah/kegelapan menuju terang-benderang.

Peneliti memilih judul Analisis Perkembangan Perusahaan

Rintisan (Startup) Dibidang Teknologi Terhadap Ekonomi Kreatif dengan maksud

karya tulis ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan, pedoman dan rujukan bagi

pembaca dalam mengetahui tentang perusahaan rintisan (startup) teknologi di

Indonesia serta perkembangannya dan hubungannya dengan ekonomi.

Adapun karya tulis ini telah peneliti usahakan untuk mengerjakan

semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari berbagai macam pihak.

Untuk itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua peneliti

yang telah memberi banyak dukungan, guru pembimbing peneliti Pak Abung dan

Bu Mala, serta teman-temanku angkatan GS yang saya cintai dan banggakan.

Peneliti menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna sehingga peneliti

menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan

karya tulis ini. Akhir kata, peneliti berharap semoga karya tulis ini dapat

memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

ii
Kota Bekasi, 15 Desember 2016

Peneliti

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 5

1.3 Pembatasan Masalah .............................................................................. 6

1.4 Rumusan Masalah .................................................................................. 6

1.5 Kegunaan Penelitian ............................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Hakikat Perusahaan Rintisan (Startup) ................................................... 8

2.2 Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Perusahaan Rintisan (Startup)

Teknologi ...................................................................................................... 11

2.2.1 Tahapan Pencarian Ide ............................................................. 12

2.2.2 Membangun Tim...14

2.2.3 Menentukan Model Bisnis.17

2.2.4 Pendanaan Startup.22

2.2.5 Exit.27

iv
2.3 Hakikat Ekonomi Kreatif ....................................................................... 29

2.4 Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF)31

2.5 Kisah Sukses Startup Teknologi Indonesia..36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................... 44

3.2 Metode Penelitian ................................................................................... 44

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 44

3.4 Objek Penelitian ..................................................................................... 45

3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................. 45

3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................... 46

3.7 Teknik Analisis Data .............................................................................. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Penelitian ................................................................................ 48

4.2 Pembahasan ............................................................................................ 60

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 66

5.2 Saran ....................................................................................................... 67

5.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT PENELITI

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tabel Business Model Canvas.18


Gambar 2.2 Visualisasi pendanaan startup tiap roundnya..26
Gambar 4.1 Press & Conference Startup Worldcup...49
Gambar 4.2 Foto Rhein Mahatma...52

vi
BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan dan menguraikan mengenai latar

belakang yang mendasari alasan peneliti untuk membuat karya tulis ini, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, serta kegunaan dari penelitian

ini.

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini perkembangan teknologi informasi berkembang dengan

sangat pesat. Teknologi akan terus berkembang karena merupakan hal yang sangat

diperlukan manusia untuk membantu kebutuhannya. Teknologi merembak di

berbagai bidang dalam kehidupan manusia baik di bidang sosial sampai ekonomi.

Takjub melihat berbagai perusahaan teknologi yang menjadi pemberitaan seperti

Apple, Google, dan Facebook yang dapat memberikan sumbangsih yang cukup

besar bagi perekonomian di Amerika Serikat. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa

sekarang ini perekonomian di Negara maju sedang didominasi oleh berbagai

perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.

Perusahaan teknologi yang berkembang saat ini semuanya bermula pada

startup. Startup merupakan istilah yang digunakan usaha rintisan yang bergerak

pada bidang teknologi. Sebenarnya startup memiliki arti perusahaan rintisan secara

terminologi umum artinya berubah setelah peristiwa bubble dot-com yaitu

fenomena pada tahun 1998-2000 banyak perusahaan dot-com didirikan secara

bersamaan pengartian startup lebih mengarah kepada perusahaan rintisan dibidang

1
teknologi.1 Dewasa ini teknologi berkembang sangat pesat saat perkembangan

Internet mulai merambah keberbagai penjuru dunia. Internet merupakan media

informasi yang sangat berpengaruh. Internet sangat membantu perkembangan dan

pertumbuhan startup teknologi di seluruh dunia. Bukan hanya berkembang di

negara maju tetapi startup teknologi juga ikut berkembang di negara berkembang.

Di Indonesia sendiri perkembangan startup teknologi belakangan ini sangat pesat.

Perkembangan startup yang paling terkenal ditandai dengan fenomen Go-Jek.

Dimana Go-Jek membuktikan perusahaan startup dapat memulai bukan dengan

memasuki pasar tetapi ia membuat pasar sendiri dengan memberikan media antara

pengguna dengan pengojek yang menjadi mitranya. Akibat fenomena dan pasar

yang dibentuk oleh Go-Jek membuat banyak pesaing dari dalam dan luar mencoba

memasuki pasar ini seperi GrabBike dan yang baru-baru ini Uber mengeluarkan

layanan baru yang bernama UberMOTOR yang ditunjukan untuk menyaingi Go-

Jek.2

Banyak sekali berita yang peneliti dapatkan mengenai berbagai Investor di

seluruh dunia berlomba-lomba menanamkan modalnya di berbagai perusahaan

Startup di Asia. Kekuatan ekonomi di Asia semakin menguat dengan dibuktikannya

fenomena IPO Alibaba. Alibaba merupakan perusahaan internet berasal dari

Tiongkok/Cina yang menunjukan mengenai potensi dan kekuatan perekonomian

1
Anonim,Apa itu Startup? Bagaimana Perkembangan Dunia Bisnis Startup di Indonesia, dalam
www.maxmanroe.com/apa-itu-startup-bgmn-perkembangan-dunia-bisnis-startup-di-
indonesia.html diunduh pada 23 Februari 2016
2
Aditya PratamaUBER Luncurkan uberMOTOR di Jakarta dengan Tarif di Bawah GO-JEK dan
GrabBike, dalam id.techinasia.com/uber-luncurkan-ubermotor-jakarta diunduh pad 23 Februari
2016

2
Asia di bidang teknologi. Alibaba merupakan startup pada bidang e-commerce

yang berhasil melakukan IPO(Initial Public Offering)/penawaran saham perdana

kepada publik dengan nilai saham tertinggi pada September 2014 dan memecahkan

rekor yang sempat diperoleh Facebook pada Mei 2012 silam. Rekor tersebut terjadi

diberbagai bursa saham terutama yang menjadi sorotan pada saat dibursa saham

Wall Street New York. Dimana Alibaba berhasil mengumpulkan US$25 miliar

lewat IPO, dan merupakan nilai terbesar sepanjang sejarah IPO bahkan membuat

saham Yahoo & Google jatuh pada saat itu.3 Hal ini menunjukan bagaimana

kekuatan serta potensi perusahaan teknologi di Asia dapat berkembang dan

memiliki pengaruh yang besar.

Fenomena Alibaba membuat banyak Investor dari Amerika dan global

berekspansi menuju ke Asia. Mereka melihat berbagai pertumbuhan perusahaan

rintisan/startup dibidang teknologi yang berpotensi menjadi perusahaan besar

lainnya layaknya Alibaba. Hal ini berimbas juga dengan ekosistem startup di Asia

Tenggara.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi pasar yang besar.

Dilihat dari segi masyarakatnya yang konsumtif membuat berbagai perusahaan

startup berekspansi juga menuju Indonesia untuk mencari peluang keuntungan

yang lebih. Bisa dilihat banyak sekali startup-startup teknologi dari global mulai

masuk ke Indonesia seperti layanan video Netflix dan HOOQ, layanan moda

3
Widi Agustian,Alibaba IPO, Harga Saham Yahoo & Google Langsung Ambles, dalam
economy.okezone.com/read/2014/05/08/213/981828/alibaba-ipo-harga-saham-yahoo-google-
langsung-ambles diunduh pada 23 Februari 2016

3
transportasi Uber dan Grab yang melakukan ekspansi habis-habisan setelah melihat

peluang pasar akibat fenomena GoJek, layanan streaming music seperti Spotify,

Deezer, ,dan Guvera (Joox bukan merupakan startup karena ia dimiliki oleh

Tencent yang notebene merupakan perusahaan besar di Tiongkok/Cina), layanan

berbagi pesan seperti Line, dan layanan dari startup lainnya.

Selain menunjukan potensi pasar yang membuat berbagai startup teknologi

dari seluruh dunia berekspansi menuju Indonesia, ekosistem startup teknologi di

Indonesia juga menunjukan perkembangan yang menjanjikan. Akibat hal tersebut

membuat berbagai Investor seluruh dunia mulai melirik Indonesia untuk mencari

startup-startup teknologi yang memiliki potensi menjadi perusahaan besar untuk

ditanami modal.4 Mengenai kepercayaan Investor terhadap perusahaan Startup

teknologi di Indonesia dapat dibuktikan dengan pendanaan yang berhasil

didapatkan Tokopedia. Dimana Tokopedia mendapatkan pendanaan sebesar USD

100 juta yang merupakan pendanaan terbesar pada sejarah startup teknologi baik di

Indonesia bahkan di Asia Tenggara. 5

Perkembangan startup teknologi di Indonesia memiliki banyak potensi

mengembangkan perekonomian terutama di ekonomi kreatif. Hal tersebut yang

membuat Presiden Jokowidodo pada tahun 2015 membentuk Badan Ekonomi

Kreatif atau Bekraf untuk membantu Presiden dalam merumuskan tentang berbagai

4
David Cobin,Dampak keberhasilan IPO Alibaba bagi ekosistem startup di Asia Tenggara, dalam
id.techinasia.com/dampak-ipo-alibaba-bagi-startup-indonesia-asia-tenggara diunduh pada 25
Februari 2016
5
Enricko Lukman,Tokopedia dapatkan pendanaan USD 100 juta!, dalam
id.techinasia.com/breaking-tokopedia-dapatkan-pendanaan-usd-100-juta-sequoia-capital-
softbank diunduh pada 25 Februari 2016

4
kebijakan yang terkait pada industri kreatif terutama pada startup-starup yang

sedang berkembang saat ini. Pada Februari 2016 Presiden Jokowi melakukan

kunjungannya ke Silicon Valley yang merupakan kota dimana berbagai macam

startup teknologi yang telah menjadi perusahaan besar dan mendunia berasal dari

sana. Pada kunjungan tersebut Presiden juga ditemani Mekominfo Rudiantara

mengunjungi kantor Google, Twitter, dan Facebook untuk berbincang mengenai

berbagai hal dengan para petinggi perusahaan tersebut. Topik yang banyak

dibicarakan umumnya mengenai cara memaksimalkan SDM serta infrastruktur agar

startup-startup di Indonesia semakin berkembang.6

Melihat berbagai dampak yang ditimbulkan dari ekosistem startup

teknologi di Indonesia membuat peneliti tertarik apa saja yang ditimbulkan

ekosistem startup-startup terhadap ekonomi kreatif tertutama mengenai alasan dan

dampak dibentuknya Bekraf oleh Presiden Jokowi yang berarti secara tidak

langsung terdapat pengaruh perkembangan ekosistem startup teknologi terhadap

ekonomi kreatif di Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian karya tulis yang telah peneliti

jelaskan dan uraikan diatas. Maka dapat diidentifikasikan masalah yang diperoleh

adalah sebagai berikut:

6
Muhammad Iqbal,Hasil Kunjungan Jokowi ke AS: Pesan Perdamaian Hingga Janji Bos Google,
dalam http://news.detik.com/berita/3146084/hasil-kunjungan-jokowi-ke-as-pesan-perdamaian-
hingga-janji-bos-google diunduh pada 25 Februari 2016

5
1. Apa hubungan dan dampak yang ditimbulkan dari perkembangan

perusahaan rintisan (Startup) teknologi terhadap ekonomi kreatif?

2. Bagaimana cara mengembangkan ekosistem perusahaan rintisan (Startup)

teknologi agar dapat membantu ekonomi kreatif?

3. Apa saja upaya yang telah dilakukan oleh Bekraf untuk perkembangan

ekosistem perusahaan rintisan (Startup) teknologi?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang peneliti jabarkan diatas, maka

penenliti membatasi bahwa ekosistem perusahaan rintisan (Startup) teknologi yang

akan diteliti pada periode tahun 2015-2016 yang dimana pada tahun 2015 mulai

dibentuknya Bekraf.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang peneliti jelaskan diatas, maka dalam

penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana dampak dan hubungan dari perkembangan perusahaan rintisan

(Startup) teknologi terhadap ekonomi kreatif ?

1.5 Kegunaan Penelitian

6
Adapun kegunaan dilakukannya penelitian untuk karya tulis ini yaitu

kegunaan bagi siswa, bagi peneliti, dan bagi masyarakat umum lainnya.

Kegunaan penelitian ini akan peneliti uraikan sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti:

Peneliti dapat mengetahui secara langsung tentang perkembangan

perusahaan rintisan (Startup) teknologi serta dampaknya terhadap

ekonomi/industri kreatif dan sebagai tugas atau syarat kelulusan peneliti di

SMA Labschool Cibubur.

2. Bagi Siswa:

Memberikan wawasan terhadap perkembangan perusahaan rintisan

(Startup) teknologi yang dimana merupaka model kewirausahaan yang

jarang diketahui oleh siswa/siswi SMA Labschool Cibubur.

3. Bagi Masyarakat Umum:

Masyarakat dapat mengetahui tentang model kewirausahaan perusahaan

rintisan (Startup) teknologi dan dampak perkembangannya terhadap

ekonomi kreatif.

7
BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti akan menjabarkan mengenai teroi-teori yang relevan

dengan topik penelitian. Berikut ini penjabaran mengenai teori yang akan menjadi

landasan teori untuk peneliti melakukan penelitian

Pada bab ini juga peneliti akan Sering menggunakan istilah startup untuk

mengganti istilah perusahaan rintisan

2.1 Hakikat Perusahaan Rintisan (Startup)

Startup atau perusahaan rintisan sendiri adalah kata serapan dari bahasa

Inggris yang menunjukan sebuah bisnis yang baru dirintis. Startup juga dapat kita

artikan secara umum seperti membangun perusahaan yang masih baru dimana pada

tahap ini mengalami banyak kendala seperti biaya, pembentukan produk, dan

kondisi pasar yang belum diketahui. Mengenai pengertian startup kita pasti lebih

ke condong kepada perusahaan yang berjalan pada bidang teknologi. Kenyataannya

startup bukanlah harus perusahaan rintisan yang bergerak dibidang teknologi.

Berikut merupakan pengertian startup menurut para ahli, yaitu :

a) Menurut Paul Graham

Menurut Paul Graham, startup merupakan sebuah perusahaan yang didesain

untuk berkembang dengan cepat. Baru dirintis tidak serta merta membuat sebuah

perusahaan menjadi startup. Karena perusahaan dapat disebut startup bila dilihat

dari perkembangan bisnisnya bergerak secara cepat. Perlu diingat bila startup tidak

8
harus bergerak di bidang teknologi, memperoleh dana dari investor, dan melakukan

exit. Hal yang paling penting adalah berkembang dengan cepat. Semua hal yang

berkaitan dengan startup akan mengikuti perkembangan perusahaan tersebut.7

b) Menurut Eric Ries

Menurut Eric Ries, peneliti buku buku best seller Lean Startup

mendefinisikan startup sebagai a human institution designed to deliver a new

product or service under conditions of extreme uncertainty.

Jika kita penggal definisi diatas, bisa kita bagi menjadi tiga penggalan.

Pertama, a human institution. Sebuah startup adalah institusi manusia, bisa berupa

individu/perseorang atau perusahaan. Penggalan kedua, to deliver a new product or

service. Startup didirikan oleh perorangan atau perusahaan dalam rangka untuk

menjual produk atau jasa baru. Penggalan ketiga, under condition of extreme

uncertainty. Maksud definisi tersebut adalah startup sebagai bisnis baru yang

didirikan untuk menghadapi ketidakpastian yang sangat tinggi, apakah startup

tersebut akan berhasil atau gagal. Inilah yang membedakan startup dengan

perusahaan yang sudah established. Perusahaan yang sudah lama berdiri umumnya

sudah mempunyai jam terbang dalam menghadapi kondisi-kondisi yang tidak

menguntungkan baginya atau ketidakpastian. Ketidakpastian inilah yang dihadapi

oleh para pendiri startup sehari-hari. Mereka akan mencoba-coba model bisnis dan

7
Ketut Wijaya,Kumpulan Istilah Startup Teknologi yang Perl Kamu Ketahui dalam
https://id.techinasia.com/istilah-startup-yang-perlu-anda-ketahui diunduh pada 5 Maret 2016

9
metode yang sesuai dengan kondisi pasar hingga akhirnya pasar menerima produk

atau jasa dari startup tersebut.

Eric Ries mengatakan bahwa startup harus melakukan crazy experiment

hingga akhirnya startup mengungkapkan jalan suksesnya masing-masing. Ia

menawarkan metode Lean Startup agar para pendiri startup dapat memangkas

percobaan yang tidak sejalan dan belajar dari hal itu hingga sukses. 8

c) Menurut Steve Blank

Menurut Steve Blank definisi dari startup adalah A startup is an organization

formed to search for a repeatable and scalable business model..9 Dari kalimat

tersebut kita bisa mengetahui bahwa menurut Steve Blank startup merupakan

sebuah organisasi yang dibentuk untuk mencari model bisnis berulang dan terukur.

Dalam penggalan scalable business model Steve Blank menjelaskan bahwa

scalable startup adalah yang melayani unknown customer dengan unknown

product. Pada dasarnya, produk dan konsumennya tidak diketahui dari awal. Secara

kontras, scalable startup dirancang berkembang untuk menjadi besar. Mereka

memerlukan risk capital. Selain itu, scalable startup juga menfokuskan diri pada

pencarian model bisnis yang scalable dan repetable.10

8
Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
2016), hlm. 18-19
9
Steve Blank,Whats A Startup? First Principles dalam
https://steveblank.com/2010/01/25/whats-a-startup-first-principles/ diunduh pada 5 Maret
2016
10
Anonim,Stanford University Journey What I Learned About Startup Entrepreneurs (Part 2)
dalam https://startupbisnis.com/stanford-university-journey-what-i-learned-about-startup-
entrepreneurs-part-2/ diunduh pada 5 Maret 2016

10
Defenisi diatas mungkin lebih pada terminologinya, namun akan lebih mudah

jika istilah startup diartikan sebagai perusahaan baru yang sedang dikembangkan.

Mulai berkembang akhir tahun 90an hingga tahun 2000, nyatanya istilah Startup

banyak dikawinkan dengan segala yang berbau teknologi, web, internet dan yang

berhubungan dengan ranah tersebut. Kenapa itu bisa terjadi?

Kembali melihat ke belakang ternyata hal tersebut terjadi dikarenakan istilah

startup sendiri mulai popular secara internasional pada masa buble dot-com.

Fenomena buble dot-com adalah ketika pada periode tersebut (1998-2000) banyak

perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan.

Pada masa itu sedang gencar-gencarnya perusahaan membuka website pribadinya.

Makin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai

bisnisnya. Dan waktu itu pula lah, startup lahir dan berkembang. Namun menurut

Ronald Widha dari TemanMacet.com, startup tidak hanya perusahaan baru yang

bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga

mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat akar rumput yang bisa mandiri tanpa

bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan.11

2.2 Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Perusahaan Rintisan (Startup)

Teknologi

Pada subab ini akan dijelaskan mengenai tahap-tahap yang umumnya dilalui

startup ketika membangun perusahaan mereka dimulai dari pencarian ide hingga

11
Marikxon,Apa itu Startup? Bgmn Perkembangan Dunia Bisnis Startup di Indonesia? dalam
https://www.maxmanroe.com/apa-itu-startup-bgmn-perkembangan-dunia-bisnis-startup-di-
indonesia.html diunduh pada 5 Maret 2016

11
dapat tumbuh dan berkembang dan mencapai tahap exit. Berikut merupakan

tahapan-tahapan yang dilalui startup :

2.2.1 Tahapan Pencarian Ide

Ini merupakan tahapan dasar dalam membangun sebuh startup. Sebenarnya

dalam pencarian ide tidak memiliki sebuah metode pakem yang harus dilakukan,.

Salah satu metode dalam pencarian ide yaitu melalui design thinking. Dalam

sejarahnya design thinking dipopulerkan oleh Rofl Faste, Profesor Stanford pada

1980.

Design thinking memiliki definisi yaitu A human-centered, prototype-drivern

process for innovation that can be applied to product, service, and business

design. Sesuai definisi tersebut, design thinking adalah sebuah Inovasi yang

dihasilkan bisa berupa produk, jasa, atau desain bisnis. Metode ini bertujuan agar

ide yang dihasilkan nantinya adalah benar-benar tepat yang diinginkan oleh proses

untuk menghasilkan inovasi yang berpusat pada orang sebagai pusat inovasi dan

didukung dengan pembuatan prototype.orang atau pelanggan yang kamu tuju

nantinya.

Dalam istilah sederhana, design thinking adalah sebuah metode formal yang praktis,

resolusi kreatif dari masalah atau isu dengan maksud mendapatkan hasil yang lebih

baik di masa depan.12

Terdapat 5 tahapan dalam melakukan design thinking, yaitu :

12
Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
2016), hlm. 35-37

12
1. Emphatize/Empati

Empati adalah fondasi dalam proses desain yang berfokus pada manusia. Untuk

melakukan empati ada beberapa langkah yaitu :

Amati: lakukan pengamatan terhadap user serta perilakunya sehari-hari

Terlibat: berinteraksi dan mewawancarai user pada waktu yang dijadwalkan

Benamkan diri: rasakan atau alami apa yang user alami

2. Define

Tahapan define adalah ketika startup mampu mengungkap penemuan empati di

tahap pertama dalam bentuk pencerahan dan kebutuhan yang menarik serta

memiliki lingkup spesifik dan bermakna. Dua sasaran dalam tahapan ini adalah

untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam dari user serta ruang untuk

desainnya. Berdasarkan pemahaman tersebut, dapat dirumuskan sebuah pernyataan

permasalahan yang tepat dieksekusi atau dinamakan Point of View (POV). POV

menjadi pernyataan pemandu yang fokus pada spesifik user, pencerahan, dan

kebutuhan yang ditemukan dalam tahap pertama.

Tahapan define adalah tahapan kritis dalam proses desain karena tahapan ini

secara eksplisit mengekspresikan permasalah yang hendak diselesaikan melalui

upaya design thinking ini

3. Ideation

Tahap ini adalah tahap untuk menghasilkan ide. Setelah mendapatkan

permasalahan inti dari tahapan sebelumnya, pada tahap ini, saatnya mencurahkan

13
ide-ide yang mungkin sebagai solusi terhadap permasalahan. Ide yang muncul

dalam tahap ini bisa menjadi bahan membuat prototype untuk dites ke user.

4. Prototype

Pembuatan prototype adalah mengubah ide-ide yang sudah dikumpulkan ke

dalam bentuk fisik atau nyata. Sebuah prototype dapat berbentuk apa saja yang

berupa fisik-bisa catatan post-it yang menempel di tembok, kegiatan role play,

objek. Atau bahkan papan cerita. Untuk tahap eksplorasi, prototipe dibuat secara

kasar dan cepat agar startup belajar cepat dan menginvestigasi kemungkinan-

kemungkinan yang berbeda.

5. Test

Tahapan tes adalah peluang untuk memperbaiki solusi dan membuatnya lebih

baik lagi. Tahapan tes adalah tahapan berulang dan bukan sekali siklus. Jika pada

tahap ini terdapat kesalahan, maka perbaiki prototipenya lalu lakukan tes kembali. 13

2.2.2 Membangun Tim

Mengingat startup adalah sebuah organisasi dimana sangat memerlukan

tim.. Dalam membangun tim dalam sebuah startup menurut Michael Thomas,

dimana terdapat 3 peran yang harus diperhatikan dalam membangun tim

1. Hustler

13
Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
2016), hlm. 40-46

14
Hustler merupakan istilah bagi orang dalam startup yang memiliki tanggung

jawab untuk pengembangan bisnis. Peran hustler cukup penting untuk

mengembangkan startup dalam segi bisnis. Landasan bisnis yang kuat akan

membuat startup bertumbuh dan cepat dalam mencapai visi dan misi yang telah

ditetapkan. Saat membangun startup, hustler akan fokus pada :

Customer Development

Product Management

Selling

Blogging

Recruiting

2. Hipster

Hipster adalah istilah lain dari desainer, dalam mengawali startup juga harus

memiliki orang mengerti tentang desain, mengerti tentang bagaimana mencitrakan

perusahaan sebagai sebuah brand yang keren. Sejatinya manusia tertarik dengan

sesuatu yang bersifat visual

Hipster juga harus memiliki pengetahuan dalam membuat sesuatu agar nampak

keren, dia harus juga bisa menerjemahkan keinginan user kedalam sebuah user

experience produk startup. Hal-hal yang menjadi fokus hipster ketika memulai

membangun startup adalah :

Landing Page

Product Design

Design Testing

15
Branding

Font End Technical

4. Hacker

Hacker adalah mereka yang akan bertanggung jawab dalam hal teknologi.

Seorang hacker haruslah orang yang sangat mencintai dengan dunia programming,

selalu update dengan teknologi-teknologi terbaru. Hackerlah yang bertugas

membuat ide startup menjadi produk yang berfungsi.14

Setelah tiga hal tersebut telah ada dalam tim sebuah startup, hal yang

dibutuhkan selanjutnya adalah menentukan pembagian posisi manajemen dalam

sebuah startup. Berikut ini adalah posisi-posisi yang umumnya ada dalam sebuah

startup:

1. CEO (Chief Executive Officer)

Merupakan pimpinan perusahaan. Bertugas merancang perusahaan,

merekrut, dan memotivasi anggota tim, mengatur strategi bisnis, dan merancang

anggaran dan pembiayaan, termasuk menjalin hubungan dengan investor.

2. CTO (Chief Technology Officer)

Bertugas menyesuaikan produk dengan perkembangan teknologi dan

mengelola produk agar selalu up to date.

14
Wyndo Mitra,The Startup Triangle, 3 Orang Yang Dibutuhkan Untuk Membangun Startup Yang
Sukses Oleh @Tyovan dalam https://startupbisnis.com/startup-indonesia-lesson-the-startup-
triangle-3-orang-yang-dibutuhkan-untuk-membangun-startup-yang-sukses/ diunduh pada 12
Maret 2016

16
3. COO (Chief Operating Officer)

Bertugas mengelola operasional pekerjaan, termasuk sebagai penghubung

antara karyawan dengan CEO.

4. CMO (Chief Marketing Officer)

Bertugas menyusun dan mengembangkan strategi pemasaran, melakukan

riset pasar, sebagai humas perusahaan dengan pihak luar.

5. CFO (Chief Financial Officer)

Bertugas menyusun anggaran, menyusun laporan keuangan, dan strategi

penggalangan dana.15

2.2.3 Menentukan Model Bisnis

Startup selalu identik dengan model bisnis yang tidak biasa. Dimana cara

mendapatkan incomenya menggunakan cara kreatif yang tidak biasa. Prof Rhenald

Kasali dalam kelas onlinenya The Art of Startup mengatakan persaingan bisnis

sekarang bukan persaingan antar produk lagi, tetapi antar model bisnis.

Menurut Steve Blank, model bisnis adalah seluruh elemen dalam startup

yang dibutuhkan untuk menghasilkan uang. Alat bantu paling popular yang

15
Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
(Yogyakarta: Media Pressindo, 2016), hlm. 34-35

17
digunakan untuk membuat model bisnis adalah Business Model Canvas (BMC)

yang dipopulerkan oleh Oasterwalder dalam bukunya Business Model Generation.

BMC digunakan

untuk menggambarkan,

mendesain, menantang, dan

menemukan model bisnis

secara sistematis dan

dirangkum dalam satu

halaman. BMC mencakup


2.1 Tabel Business Model Canvas

seluruh elemen bisnis yang

terdiri atas 9 elemen, seperti segmen pelanggan, proporsi nilai, channel saluran,

hubungan pelanggan, sumber pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci,

partner kunci, dan struktur biaya.16

1. Segmen Pelanggan/Customen Segments

Pada bagian ini menjelaskan kepada siapa produk startup kita dibuat.

Beberapa pertanyaan yang bisa dijawab untuk mendefinisikan segmen pelanggan

yang akan digarap.

Untuk siapa kamu menciptakan nilai dari startup kamu?

Siapakah pelanggan terpenting kamu?

Apakah kamu menyasar pasar massal atau pasar spesifik?

16
Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
2016), hlm. 57-58

18
Apakah kamu hanya membidik pasar segmen tertentu saja atau beberapa

segmen sekaligus ?

2. Proporsi Nilai/Value Proportion

Pada bagian ini menjelaskan tentang nilai dari produk startup kita yang

diberikan kepada pelanggan. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab agar bisa

mendefinisikan proporsi nilai yang hendak ditawarkan kepada setiap pelanggan:

Apa nilai yang kamu berikan kepada pelanggan kamu?

Masalah pelanggan mana yang hendak kamu selesaikan?

Apa saja produk dan jasa yang kemu tawarkan kepada setiap segmen

pelanggan?

Kebutuhan pelanggan mana yang hendak kamu puaskan?

3. Channel/Saluran

Pada bagian ini menjelaskan jalur yang digunakan startup agar produknya

sampai ke tangan konsumen. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab untuk

merumuskan channel yang paling tepat untuk startup:

Channel mana saja yang akan kamu gunakan untuk melayani

pelanggan?

Bagaimana kamu menjangkau pelanggan saat ini?

Bagaimana kamu mengintegrasikan seluruh channel?

Channel mana yang memberikan hasil terbaik untuk penjualan kamu?

Channel manakah yang paling efisien dari segi biaya?

4. Hubungan Pelanggan/Customer Relationship

19
Pada bagian ini menjelaskan cara startup agar dapat menjalin hubungan

dengan pelanggan sehingga pelanggan betah untuk menggunakan produk.

Beberapa pertanyaan berikut yang bisa menjadi panduan dalam merumuskan

hubungan pelanggan yang dibangun startup dengan pelanggan:

Hubungan seperti apakah yang diharapkan pelanggan terhadapt startup

kamu?

Hubungan seperti apakah yang sudah dijalankan sekarang ini?

Berapa mahal untuk membangun hubungan pelanggan?

5. Sumber Pendapatan/Revenue Stream

Pada bagian ini menjelaskan bagaimana startup dapat menghasilkan

uang/income. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab berkaitan dengan sumber

pendapatan:

Untuk nilai apa pelanggan berkenan membayarmu?

Untuk apa saat ini pelanggan kamu membayar?

Bagaimana pelanggan membayarnya?

Bagaimana kecenderungan pelanggan membayar?

Bagaimana porsi tiapsumber pendapatan terhadap total pendapatan?

6. Sumber Daya Kunci/Key Resources

Pada bagian ini menjelaskan sumber daya apa yang dimiliki startup yang dapat

menjadi kelangsungan bisnis startup tersebut. Sumber daya kunci yang disyaratkan

oleh proporsi nilai:

Channel distribusi?

20
Hubungan pelanggan?

Sumber pendapatan

7. Aktivitas Kunci/Key Activities

Pada bagian ini menjelaskan aktivitas apa yang harus dilakukan untuk

menciptakan value proportion yang efektif. Aktivitas kunci yang diisyaratkan oleh

proporsi nilai sama seperti sumber daya kunci.

8. Partner Kunci/Key Partnership

Pada bagian ini menjelaskan partner-partner startup yang dapat menjadi

kunci dalam keberlangsungan bisnis. Beberapa pertanyaan tentang partner kunci

yang perlu dirumuskan untuk startup:

Siapakah partner kunci kamu?

Siapa supplier kunci kamu?

Sumber daya kunci mana yang kita dapatkan dari partner?

Aktivitas kunci mana yanag supplier lakukan?

9. Struktur Biaya/Cost Structure

Pada bagian ini menjelaskan struktur pembiayaan bisnis startup. Mengelola

biaya secara efisien akan membuat bisnis yang dijalankan menjadi lebih hemat dan

meminimalkan resiko kerugian. Beberapa pertanyaan tenatng struktur biaya yang

perlu dirumuskan untuk kelangsunga startup:

Apa saja biaya yang penting dalam model bisnis startup kamu?

Sumber daya kunci mana yang paling mahal?

Aktivitas kunci mana yang paling mahal?

21
Secara sederhana, biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya

variable. Biaya tetap adalah biaya yang berapa pun penjualan, biaya ini tidak

berubah. Namun lain halnya dengan biaya variabel. Biasanya ini mengikuti

besarnya terhadap jumlah penjualan yang dihasilkan.17

2.2.4 Pendanaan Startup

Penggalangan dana adalah sumber kehidupan sebuah startup. Pertumbuhan

startup dan pengembangan produknya bisa dipastikan jika ada aliran dana yang

stabil dari berbagai sumber. Strategi pendanaan bisa membangun atau justru

meruntuhkan sebuah startup. Banyak CEO yang hanya menyisihkan sedikit waktu

untuk penggalangan dana karena mereka lebih fokus pada pengembangan produk,

dan akhirnya gagal. Gagal menyusun rencana finansial mengarahkan pada

kesalahan yang tidak bisa ditebus dalam alokasi modal. Kemungkinan yang agak

lebih baik, kesalahan semacam ini menghilangkan bonus yang seharusnya

didapatkan founder. Lebih buruk lagi, founder bisa kehilangan kendali atas

perusahaan. Sebuah keharusan untuk mengembangkan strategi penggalangan dana

sejak awal.18

Dalam pencarian dana terdapat beberapa pelaku pendanaan yang biasanya

atau dapat diminta dalam melakukan penyuntikan dana ke sebuah startup. Berikut

adalah daftar berbagai sumber pendanaan yang bisa digunakan:

1. Keluarga dan Teman

17
Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
2016), hlm. 56-63
18
Anis Uzzaman, StartupPedia (Yogyakarta: Bentang, 2015), hlm. 155

22
Saat startup membutuhkan modal dalam jumlah kecil, founder bisa

menggalang dana dari keluarga atau teman meski mungkin memiliki hubungan

dekat dengan mereka, founder tetap harus membahas syarat dan ketentuan terkait

hal ini dengan serius, termasuk ketentuan pelunasan.

2. Crowdfunding

Crowdfunding adalah model pendanaan baru dengan penggalangan dana

dari sejumkah besar pengguna atau penggemar. Dengan menggalangkan sejumlah

kecil dana dari banyak orang, startup bisa mencapai jumlah dana akhir yang

diinginkan.

Meski jumlah crowdfunding individu relatif kecil, dengan mengumpulkan

sejumlah orang yang ingin berinvestasi, startup bisa mendapatkan jumlah dana

yang diinginkan, Ini merupakan sarana pemasaran, yang membantu mendapatkan

banyak prapenjual dan konsumen. Mampu mengukur permintaan konsumen pada

produk itu sendiri yang merupakan manfaat besar lain dari crowdfunding.

3. Angel Investor

Angel Investor adalah orang-orang kaya yang bersedia mendanai startup

yang baru dirintis. Angel memberikan investasi dalam jumlah beragam, mulai dari

beberapa ribu sampai beberapa ribu dolar AS. Angel familier dengan industri

tempat mereka berinvestasi maka mereka cenderung memberikan saran dan

menghubungkan startup dengan venture capital koneksi mereka.

4. Incubator(akselerator)

23
Inkubasi adalah organisasi yang menyediakan program untuk kesuksesan

sebuah startup dan ruang perkantoran (coworking space). Keuntungan dari sebuah

incubator meliputi: 1) Jejaring dengan 800 founder dan 300 mentor yang siap

menjawab pertanyaan, sekaligus akses mudah ke pengacara, ahli keuangan dan

humas; 2) Merek incubator sendiri: menyandang merek startup dari incubator

terkenal seperti 500 Startup dan Y-Combinator memberikan reputasi yang baik bagi

startup anda; 3) Berbagai acara yang inkubator seperti sejumlah kuliah, jam kerja,

dan bimbingan langsung dalam distribusi, akuisisi konsumen, desain, dan

pengembangan bisnis dari mereka yang terbaik dalam industri ini. Bimbingan ini

tak ternilai harganya bagi perusahaan yang berada di tahapan awal; 4) Pendanaan:

pendanaannya yang membuat bisnis dimulai; 5) Barang gratis: peserta 500Startups

mendapatkan satu tahun server dan maintenance gratis dari RackSpace dan

Amazon.

5. Venture Capital

Seorang venture capitalist merupakan jenis investor yang berinvestasi pada

startup dengan potensi exit yang besar (IPO atau M&A). Venture Capitalist

mendapatkan saham dari starup tempat mereka berinvestasi dan mendapatkan

keuntungan dengan menjual saham tersebut dengan harga lebih tinggi di masa

depan.

Venture capital bisa dibagi atas beberapa jenis menurut ukurannya, target

investasi industri, dan tahapan investasinya. Beberapa perusahaan venture capital

memiliki spesialisasi dan berinvestasi pada bidang industri TI, sedang yang lain

24
memiliki spesialisasi dan berinvestasi di bidang industri ritel. Bahkan, diantara

industri TI, ada ragam industri yang luas, misalnya E-Commerce, hardware,

software, dan aplikasi

sosial. Hasilnya, sebagian

besar venture capitalist

menargetkan industri

investasi yang spesifik.

Beberapa perusahaan

2.2 Visualisasi pendanaan startup tiap roundnya hanya berinvestasi pada

startup dalam tahapan tertentu, yang beragam daru tahap seed, tahap awal, dan

ekspansi (tahap pertumbuhan).

6. Memiliki rekanan strategis

Memiliki rekanan strategis seperti kandidat potensial akuisisi untuk M&A

penting. Jika startup membangun kerja sama semacam ini, startup kadang

menerbitkan saham. Jika perusahaan rekanan memegang saham perusahaan,

mereka akan berkomitmen kuat bagi pertumbuhan perusahaan anda dan

menyediakan dana segar untuk melakukannya.

Jika kedua perusahaan bertanggung jawab bagi pertumbuhan, perusahaan

rekanan juga bisa menikmati keuntungan. Dengan membentuk kerja sama yang

lebih erat, Anda bisa mempercepat pertumbuhan perusahaaan.19

19
Anis Uzzaman, StartupPedia (Yogyakarta: Bentang, 2015), hlm. 157-164

25
Dalam pendanaan biasanya pihak pemberi dana akan memberikan dana

sesuai dengan round tiap startup. Startup mencari dana dari venture capital dalam

sesi putaran tunggal, tergantung pada tahap startup berada. Sesi putaran pertama

umumnya sesi seed atau sesi benih, yang diikuti Series A, B, dan C jika diperlukan.

Dalam beberapa peristiwa, sesi putaran pendanaan dapat dilanjutkan hingga Series

F.20 Berikut adalah penjelasan tentang Series pada round startup:

1. Round Seed

Round seed adalah tahapan startup saat prototype belum diselesaikan.

Secara umum, ini merupakan tingkat konsep startup. Tujuan pendanaan pada round

seed adalah mendapatkan uang operasional untuk mengerjakan penyelesaian

prototype atau versi Alfa produk.

Pada round seed, sebuah startup AS secara khusus mendapatkan dana

sebesar US$100.000 sampai 1 juta. Jumlah dana tergantung pada biaya startup,

biaya penjualan atau pemasaran, dan gaji. Biaya-biaya startup merupakan

pengeluaran yang dikeluarkan untuk membangun perusahaan. Diantaranya dana

pengembangan, dana untuk akunatan, dan kebutuhan kantor.

2. Seri A

Seri A adalah tahap saat versi Alfa atau Beta produk telah selesai dan startup

siap mendapatkan pengguna dalam jumlah tertentu. Startup dari Seri A harus sudah

20
Anis Uzzaman, StartupPedia (Yogyakarta: Bentang, 2015), hlm. 165

26
siap menghasilkan keuntungan. Untuk seorang venture capitalist, akan lebih mudah

mendapatkan status tersebut jika startup sudah memiliki penjualan dan pengguna.

Pada tahap Seri A, startup harus menggalang dana untuk membayar

pengembangan prototype final untuk menutup biaya pemasaran. Jumlah pendanaan

khas Seri A di AS adalah US$1 sampai 3 juta.

3. Seri B

Produk akhir kebanyakan dirilis selama Seri B, dan startup sudah memiliki

basis konsumen yang bisa menghasilkan keuntungan. Pada tahap ini, pendanaan

dibutuhkan untuk ekspansi pasar. Secara umum, pendanaan pada tahap ini di

Silicon Valley berkisar antara US$ 2 juta sampai US$ 6 juta.

4. Round Akhir

Di round akhir, startup umumnya harus mencari pendanaan untuk ekspansi

ke luar negeri, meluncurkan versi produk dalam beberapa bahasa, ekspansi pasar,

atau biaya exit melalui akuisisi oleh perusahaan lain. Biaya exit yang dimaksud di

sini bisa jadi melalui IPO atau M&A. Pengeluaran yang mungkin ada untuk M&A

adalah biaya penasihat M&A. Sedang untuk IPO, pengeluarannya berupa

pengeluaran korporasi untuk perusahaan sekuritas dan biaya auditor.21

2.2.4 Exit

Exit merupakan langkah terakhir dari siklus kehidupan sebuah startup. Exit

adalah sebuah metode saat investor dan atau entrepreneur bermaksud keluar dari

21
Anis Uzzaman, StartupPedia (Yogyakarta: Bentang, 2015), hlm. 167-170

27
investasinya di sebuah perusahaan. Semua tindakan yang diambil oleh seorang

CEO dan timnya selama perjalanan membangun startup puncaknya ada di exit.

Memiliki strategi untuk bagian ini merupaka hal penting. Hal itu harus

dikembangkan secepat mungkin, bahkan lebih baik jika dilakukan sejak masa awal

startup. Exit memenuhi dan melengkapi siklus hidup startup.22 Umumnya terdapat

dua titik exit yang akan dicapai oleh sebuah startup, yaitu :

1. Acquisition/Akuisisi (M&A)

Acquisition/Akuisisi adalah sebuah exit dimana ketika satu perusahaan

membeli saham mayoritas diperusahaan.23 Sebagai contoh bahwa Whatsapp dan

Instagram adalah perusahaan yang diakuisisi oleh Facebook. Lalu Youtube sebuah

startup layanan sharing videos yang telah lama diakuisisi oleh Google. Dan yang

terbaru adalah LinkedIn sebuah media sosial untuk kalangan profesional yang telah

diakuisisi oleh Microsoft.

2. IPO (Initial Public Offering)

IPO adalah sebuah exit yang dilakukan dengan penawaran perdana saham.

Pada tahap ini perusahaan swasta berubah menjadi perusahaan publik dan tidak lagi

sebagai sebuah startup.24 Banyak perusahaan yang memiliki pengaruh global,

seperti Apple, Google, dan Sony, yang terdafatar di bursa saham. Sebagai contoh

pada tahun 2014 Alibaba sebuah perusahaan ecommerce asal Cina berhasil

22
Anis Uzzaman, StartupPedia (Yogyakarta: Bentang, 2015), hlm. 190-192
23
Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
2016), hlm. 19
24
Hendry E. Ramadhan, Startupreneur Menjadi Entrepreneur Startup (Jakarta: Penebar Plus,
2016), hlm. 24

28
melakukan IPO di bursa saham AS dan Cina. Contoh lain adalah Snapchat sebuah

media sosial yang sedang disenangi kaum mudah merubah namanya menjadi Snap

Inc dan berencana melakukan IPO di tahun 2017.

2.3 Hakikat Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang

mengintesifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan

pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama.

Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang

menjadi pengejawantahannya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan ekonomi

sampai pada taraf ekonomi kreatif setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia

dihadapi dengan konsep ekonomi informasi yang mana informasi menjadi hal yang

utama dalam pengembangan ekonomi.

John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make

Money from Ideas pertama kali memperkenalkan istilah ekonomi kreatif. Howkins

menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat

pada tahun 1997, Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) senilai 414 miliar dolar yang menjadikan HKI sebagai barang

ekspor nomor satu di Amerika Serikat.

John Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai the creation of value

as a result of idea. Dalam sebuah wawancara bersama Donna Ghelfi dari World

Intellectual Property Organization (WIPO), Howkins menjelaskan ekonomi kreatif

sebagai "kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar

29
waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan

berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus

dilakukan untuk kemajuan..

United Nations Conference on Trade and Development mendefinisikan ekonomi

kreatif "An evolving concept based on creative assets potentially generating

economic growth and development."

Department of Culture, Media, and Sport (DCMS) mendefisinikan ekonomi

kreatif sebagai Creative Industries as those industries which have their origin in

individual creativity, skill & talent, and which have a potential for wealth and job

creation through the generation and exploitation of intellectual property and

content.

Dalam cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015,

ekonomi kreatif didefinisikan sebagai "Era baru ekonomi setelah ekonomi

pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi, yang mengintensifkan

informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber

daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.".

Ekonomi kreatif memiliki beberapa hal yang menjadi karakteristik dari

ekonomi kreatif:

Diperlukan kolaborasi antara berbagai actor yang berperan dalam

industri kreatif, yaitu cendikiawan (kaum intelektual), dunia usaha, dan

pemerintah yang merupakan prasyarat mendasar.

Berbasis pada ide atau gagasan.

30
Pengembangan tidak terbatas dalam berbagai bidang usaha.

Konsep yang dibangun berifat relatif.25

2.4 Badan Ekonomi Kreatif Indonesia(BEKRAF)

Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki kinerja

ekonomi paling hebat. Tahun 2015 lalu, kita mencatatkan pertumbuhan Produk

Domestik Bruto (PDB) 4,79%, lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi global

yang diperkirakan hanya mencapai 2,4%. Iklim yang positif ini tentunya menjadi

momen yang tepat bagi pemerintah untuk mengokohkan fondasi perekonomian,

terutama pada sektor riil.

Salah satu sektor riil yang sangat layak menjadi prioritas adalah ekonomi

kreatif. Presiden Joko Widodo optimistis bahwa ekonomi kreatif kelak menjadi

tulang punggung perekonomian Indonesia. Berbeda dengan sektor lain yang sangat

tergantung pada eksploitasi sumber daya alam, kekuatan ekonomi kreatif lebih

bertumpu kepada keunggulan sumber daya manusia. Karya seni, arsitektur, buku,

inovasi teknologi, dan animasi, berasal dari ide-ide kreatif pemikiran manusia.

Untuk mewujudkan upaya tersebut, pada 20 Januari 2015,

melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 Tentang

Badan Ekonomi Kreatif, Presiden Joko Widodo membentuk lembaga baru non

kementerian bernama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Badan ini bertanggung

jawab terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Bekraf bertugas

membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan

25
Pengguna Wikipedia,Ekonomi Kreatif dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_kreatif
diunduh pada 20 Mei 2016

31
sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif.

Perpres tersebut juga menjelaskan bahwa Bekraf dinakhodai oleh kepala

badan yang dibantu seorang wakil, sekretaris utama, dan para deputi. Bekraf

mempunyai enam deputi. Mereka adalah Deputi Riset, Edukasi, dan

Pengembangan; Deputi Akses Permodalan; Deputi Infrastruktur; Deputi

Pemasaran; Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi; dan Deputi

Hubungan Antar Lembaga Dan Wilayah.

Bekraf mempunyai visi membangun Indonesia menjadi salah satu kekuatan

ekonomi dunia dalam ekonomi kreatif pada 2030 nanti. Untuk mencapai visi

tersebut, Bekraf merancang enam misi besar, yaitu:

1. Menyatukan seluruh aset dan potensi kreatif Indonesia untuk mencapai

ekonomi kreatif yang mandiri.

2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri kreatif.

3. Mendorong inovasi di bidang kreatif yang memiliki nilai tambah dan daya

saing di dunia internasional.

4. Membuka wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap segala aspek yang

berhubungan dengan ekonomi kreatif.

5. Membangun kesadaran dan apresiasi terhadap hak kekayaan intelektual,

termasuk perlindungan hukum terhadap hak cipta.

6. Merancang dan melaksanakan startegi yang spesifik untuk menempatkan

Indonesia dalam peta ekonomi kreatif dunia.

32
Bekraf juga menetapkan ada 16 subsektor dari industri kreatif yang menjadi

fokus untuk dikelola dan dikembangkan. Setia deputi kemudian menerjemahkan

visi dan misi di atas melalui berbagai program unggulan yang bisa

diimplementasikan dalam konteks 16 subsektor tersebut. Terbentuknya Bekraf

merupakan optimisme pemerintah terhadap ekonomi kreatif pasti akan menjadi

tulang punggung perekonomian nasional.26

Dalam tugasnya selain bertugas membantu presiden dalam merumuskan,

menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronasi kebijakan di bidang ekonomi

kreatif. Dalam menjalankan tugas tersebut. Bekraf menyelenggarakan beberapa

fungsi, sebagai berikut:

Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi

kreatif

Perancangan dan pelaksanaan program di bidang ekonomi kreatif

Pelaksanaan koordinasi dan sinkronasi perencanaan dan pelaksanaan

kebijakan dan program di bidang ekonomi kreatif

Pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan dan

program di bidang ekonomi kreatif.

Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan kepada semua pemangku

kepentingan di bidang ekonomi kreatif.

26
Anonim,BEKRAF dalam http://www.bekraf.go.id/profil diunduh pada 12 Juni 2016

33
Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan Lembaga Negara,

Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah,

dan pihak lain yang terkait.

Pelaksanaan fungsi lain yang ditugaskan Presiden yang terkait dengan

ekonomi kreatif.

Dengan menjalankan tugas dan fungsi-fungsi tersebut, Bekraf optimistis

bisa menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang efisien dan kondusif. Dengan

begitu, para pelaku bisa berkarya lebih baik sehingga ekonomi kreatif bisa

memberikan kontribusi pendapatan yang selalu meningkat terhadap PDB

nasional.27

Selama ini Bekraf telah menjalankan beberapa program untuk

mengembangkan ekosistem startup lokal. Diantaranya program-program tersebut

adalah :

1. BIIMA(BEKRAFs IPR Info in Mobile Apps)

BIIMA merupakan aplikasi mobile yang dikeluarkan Bekraf yang berisi

panduan atau informasi mengenai hak cipta. Mulai informasi dasar hingga

ketentuan atau persyaratan untuk mengurus perizinannya.28

27
Anonim,TUGAS dalam http://www.bekraf.go.id/profil/tugas diunduh pada 12 Juni 2016
28
Pradipta Nugrahanto,Ingin Selamatkan Pekerja Kreatif di Tanah Air, Bekraf Luncurkan
Aplikasi BIIMA dalam https://id.techinasia.com/biima-aplikasi-bekraf-pekerja-kreatif diunduh
pada 15 Juni 2016

34
Dalam informasi singkatnya aplikasi ini disiapkan Bekraf untuk menyajikan

informasi mengenai hak kekayaan intelektual secara praktis dan dapat diakses

dimana saja. Dengan tujuan membantu masyarakat umum dan para pelaku ekonomi

kreatif dalam memahami perlindungan hak kekayaan intelektual bagi produk-

produk ekonomi kreatif yang mereka hasilkan.

2. Dekraf

Dekraf (Dana Ekonomi Kreatif) merupakan program yang dikeluarkan

Bekraf berfungsi sebagai pool of commitment dari berbagai sumber dana dan

lembaga keuangan untuk menyediakan dan meningkatkan portofolio pendanaan

atau permodalan ke sektor ekonomi kreatif.29

3. Bekup

Bekup (Bekraf for Pre-Startup) merupakan program yang diluncurkan

Bekraf sebagai program pendidikan khusus untuk para calon founder startup. Lewat

program tersebut setiap orang bisa mempelajari berbagai kemampuan yang

dibutuhkan untuk bisa berhasil di bisnis startup. Program Bekup tersebut terbagi

menjadi tiga tahap, yaitu Talent Development, Founder Preparation, dan Pre-

Incubation.30

29
Estu Suryowati,Bekraf Luncurkan Dana Ekonomi Kreatif dalam
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/11/15/144225626/bekraf.luncurkan.dana.ekono
mi.kreatif diunduh pada 15 Juni 2016
30
Adjie Priambada,Bekraf Hadirkan Program BekUp untuk Membantu Pelaku Usaha Pemula
dalam https://dailysocial.id/post/bekraf-hadirkan-program-bekup-untuk-membantu-pelaku-
usaha-pemula diunduh pada 15 Juni 2016

35
2.5 Kisah Sukses Startup Teknologi Indonesia

Dalam subab ini peneliti akan menjabarkan kisah beberapa startup di bidang

teknologi yang cukup sukses mulai dari pendanaan hingga berkembang. Daftar

yang peneliti jabarkan peneliti kutip dari buku yang berjudul Mendirikan Startup

yang Diburu Angel Investor & Big Fund yang ditulis oleh Hasnul Arifin & Tri

Admojo.

1. Tokopedia

Tokopedia bermula ketika sang founder Wiliam Tanuwijaya mendapatkan

banyak komplain pembeli yang tertipu saat belanja di foum jual-beli online yang

dimoderatorinya. Dengan mempelajari kelemahan forum jual-beli online yang

sudah ada, Tokopedia lahir dengan sistem transaksi yang aman, di mana transaksi

dianggap selesai bila barang yang dibeli sudah sampai ke tangan konsumen.

Tokopedia berkembang pesat. Hanya berselang 6 bulan setelah peluncuran,

nilai transaksi yang terjadi mencapai 1 miliar rupiah, dan terus meningkat dari

waktu ke waktu. Hingga bulan ke-8 nilai transaksi mencapai 1,8 miliar rupiah. Dan

tepat setahun berdirinya Tokopedia sudah menggaet 4.659 merchants dengan

44.785 member.

Tanpa diduga investasi pun mulai masuk. Diawali dengan East Ventures

pada 2010. Pada tahun 2011 CyberAgent Ventures menanamkan investasinya

sebesar US$700.000 dengan mendapatkan 10% saham. Hal ini membuat valuasi

Tokopedia selama dua tahun menjadi US$7 juta. Pada tahun 2014. SoftBank dan

36
Sequoia Capital menyuntikan dana sebesar US$100 juta atau setara 1,2 triliun untuk

Tokopedia. Menurut William, ini merupakan investasi terbesar bagi perusahaan

internet di Indonesia dan Asia Tenggara31

2. Bukalapak

Bukalapak merupakan wadah yang mewadahi kegiatan jual-beli secara

online dan aman. Ide ini bermula ketika sang founder yaitu Ahmad Zaky melihat

perkembangan teknologi internet, terjadi banyak kasus penipuan jual-beli online.

Dengan kejadian tersebut banyak orang yang jera untuk berbelanja online.

Bukalapak didirikan pada 2010 dengan hanya mengandalkan Facebook

sebagai alat marketingnya. Saat didirikan, Bukalapak.com hanya terdiri dari 3 orang

saja. Sebagai pendiri, Zaky sangat massive mengundang orang untuk masuk

Bukalapak. Hal itu ia lakukan disela-sela pekerjaannya di Suitmedia atau pada

malam harinya ketika pekerjaan sudah selesai. Lama kelamaan akhirnya Zaky

kerepotan dan akhirnya memutuskan keluar dari Suitmedia dan fokus mengurus

Bukalapak.com. Zaky dan timnya mulai bekerja keras. Mereka bekerja

berkelanjutan terus menerut. Targetnya sehari 1 orang dapat mengajak 100 orang

melalui pesan Facebook untuk berjualan di Bukalapak.com.

Bukalapak didirikan untuk memberikan solusi bagi masalah online di

Indonesia yaitu kepercayaan. Masih banyak orang yang enggan belanja online

31
Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
(Yogyakarta: Media Pressindo, 2016), hlm. 108-116

37
karena takut barang yang dibeli tidak sampai. Oleh sebab itulah Bukalapak

merancang sebuah system yang bisa menyelesaikan masalah kepercayaan tersebut

dimana uang pembeli akan disimpan terlebih dahulu di sistem, setelah barang

sampai maka pembeli diminta mengkonfirmasi ke Bukalapak, lalu duit pembeli

baru akan dikirim ke penjual sehingga transaksi akan lebih aman.

Setelah setahun berkiprah Bukapak.com mendapatkan suntikan dana dari

Batavia Incubator. Sedangkan ditahun 2012 mendapatkan tambahan investasi dari

GREE Ventures yang dipimpin oleh Kuan Hsu. Dan pada Maret 2014 Bukapak

mengumumkan investasi oleh Auchdab, IREP, 500 Startups, dan Gree Ventures.

Kemudian dibulan yang sama Bukalapak meluncurkan aplikasi android dimana

selama tiga bulan aplikasi ini telah di-download lebih dari 87 ribu pengguna.

Kemudian pada Februari 2015 Bukalapak mendapatkan investasi dari Emtek

Group-SCTV Group sebesar ratusan miliar. Tak berselang lama, pada bulan Mei

2015 Bukalapak dikunjungi hampir 1 juta pengunjung setiap harinya dengan

transaksu perhari mencapai 1,5 M hingga 2,5 M rupiah dengan jumlah penjual 190

ribu orang. Dan dengan misi untuk berekspansi ke daerah-daerah agar UKM

menjual produk di Bukalapak.32

3. Berrybenka

32
Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
(Yogyakarta: Media Pressindo, 2016), hlm. 124-133

38
Berrybenka.com adalah bisnis online/ecommerce yang hadir dengan

menjual produk perlengkapan pria dan wanita dengan kualitas tinggi. Produknya

antara lain pakaian, sepatu, tas, aksesoris, dan masih banyak lagi.

Berrybenka didirikan oleh Jason Lamuda yang dulunya merupakan pendiri

Disdus bersama Ferry Tenka dan ditahun 2011 kemudian diakuisisi oleh Groupon.

Tak puas sampai disitu akhirnya Jason memutuskan untuk mendirikan Berrybenka

yang awalnya hanya menggunakan Facebook sebagai sarana marketingnya. 33

Ecommerce fashion wanita asal Indonesia, Berrybenka, baru-baru ini

mendapat investasi seri B sebesar USD 5 juta, yang merupakan salah satu jumlah

investasi seri B terbesar di negara ini. Perusahaan ini sedang bertumbuh dengan

pesat setelah mendapatkan pendanaan keduanya di tahun ini. Hingga saat ini,

Berrybenka telah menyediakan sekitar 500 merek produk di situsnya di tahun

2014.34

Sekarang Berrybenka melebarkan sayapnya dengan membangun

Hijabenka.com yang membidik pasar hijab di seluruh Indonesia yang akan menjadi

trendsetter bagi perkembangan fashion muslim di dunia.35

4. Go-Jek

33
Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
(Yogyakarta: Media Pressindo, 2016), hlm. 136-139
34
Enricko Lukman,Peroleh pendanaan USD 5 juta, Berrybenka ingin menjadi e-commerce
fashion terbesar di Indonesia dalam https://id.techinasia.com/peroleh-pendanaan-sebesar-usd-
5-juta-berrybenka-ingin-jadi-asosnya-indonesia diunduh pada 25 Juni 2016
35
Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
(Yogyakarta: Media Pressindo, 2016), hlm. 147

39
Go-Jek adalah jasa ojek yang dipesan melalui online. Go-Jek didirikan oleh

Nadiem Makarim. Setelah ia berhasil mendapatkan gelar MBA di Harvard Business

School, ia kembali ke Indonesia untuk bekerja. Selama bekerja, Nadiem seringkali

menggunakan jasa ojek pangkalan untuk mobilitasnya. Pada suatu haru Nadiem

berdiskusi dengan ojek langganannya. Dari diskusi itu ia mendapatkan kenyataan

bahwa selama ini tukang ojek lebih banyak menghabiskan waktunya dipangkalan

menunggu penumpang. Nadiem kemudian berpikir untuk membantu tukang ojek

menemukan konsumennya. Akhirnya ide itulah yang melatarbelakangi berdirinya

Go-jek.

Berbekal segudang pengalaman kerjanya, Nadiem Makarim mencoba

membagun usahanya sendiri dengan mendirikan Go-Jek pada tahun 2011. Pada

awalnya, Go-jek hanya beranggotakan 20 orang driver ojek. Kesabarannya dalam

membangun usaha membuahkan hasil. Semakin banyak orang yang menggunakan

jasa Go-Jek, dan semakin banyak pula orang yang mendaftar sebagai driver Go-

Jek, yang sebagian besarnya adalah tukang ojek pangkalan.

Pada awal berdirinya, Go-Jek sudah dilirik investor. Dikabarkan seorang

angel investor yang bernama Arthur Benjamin yang menanamkan investasinya

pada awal-awal berdirinya Go-Jek. Kemudian pada tahun 2014, perusahaan

investasi asal Singapura, Northstar Group menyuntikan dananya sebesar US$200

juta yang direalisasikan secara bertahap.

40
Selain Northstar Group, Sequoia Capital sebuah perusahaan investasi asal

California juga dikabarkan telah menanamkan investasinya sebesar US$20 juta atau

sekitar Rp 275 miliar ke Go-Jek.36

Go-Jek semakin berkembang dengan berekspansi ke berbagai kota dan

berinovasi dengan membuat berbagai layanan baru. Go-Jek pun berhasil

mendapatkan suntikan dana sebesar US$400 juta sehingga membuat valuasi Go-

Jek menjadi US1,2 miliar yang menjadikan mereka sebagai startup unicorn (Istilah

yang digunakan ketika nilai valuasi startup telah mencapai US$1 miliar).

5. Traveloka

Traveloka merupakan startup jasa pesan tiket pesawat dan booking hotel

dengan mudah dan berbagai promonya yang menarik. Ide pembuatan Traveloka

muncul ketika founder Ferry Unardi mengalami kesulitan saat memesan tiket

menuju Padang ketiaka bekerja di AS. Dimana Ferry harus memesan tiket menuju

Padang ketika sampai di Jakarta. Lalu banyaknya masalah di website pemesanan

tiket di Indonesia pada saat itu seperti putusnya informasi, seringnya error, atau

tidak adanya follow up lebih lanjut dari agen yang dihubungi.

Berbekal ide kreatif dari masalah-masalah yang ada, Pada Maret 2012 Ferry

bersama rekannya mulai merancang bisnis pemesanan tiket pesawat online. Pada

awalnya Traveloka hanya bisa melakukan pemesanan dan transaksinya dilakukan

36
Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
(Yogyakarta: Media Pressindo, 2016), hlm. 155-159

41
dengan cara yang berbeda. Akhirnya melihat masalah tersebut Traveloka

menyempurnakan sistem sehingga dapat diselesaikan mulai dari proses pemesanan

hingga transaksi sekaligus. Traveloka sempat mengalami kendala ketidak

percayaan maskapai penerbangan dengan sistemnya.

Setelah berhasil mengembangkan bisnisnya, mulai dari tim kecil menjadi

perusahaan besar. Webnya mulai ramai dikunjungi, bahkan hingga mencapai

puluhan juta page view perbulan. Pada akhir tahun 2012, Traveloka mengumumkan

mereka mendapatkan investasi dari East Ventures. Setahun kemudian pada 2013,

Rocket Internet melakukan investasi kepada Traveloka.

Setelah berhasil merajai penjualan tiket online di Indonesia yang melayani

lebih dari 18.000, ditahun 2014, Traveloka mulai berekspansi ke layanan

pemesanan kamar hotel. Ekspansi dilakukan dengan kekuatan timnya, hingga akhir

2015 Traveloka berhasil menggandeng ribuan hotel di kawasan Asia Pasifik yang

meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Hongkong, dan lain-

lain.37

6. Qerja

Qerja merupakan situs yang manampilakan review dan informasi

perusahaan sehingga dapat menjadi refrensi para pencari kerja. Qerja

memanfaatkan prinsip dan semangat komunitas dengan tidak mengenakan biaya

37
Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
(Yogyakarta: Media Pressindo, 2016), hlm. 162-168

42
sepeserpun. Pengguna uang ingin mendapatkan akses penuh fitur cukup

berkontribusi dalam menulis review gaji dan informasi perusahaan tempat dulu atau

sekarang mereka bekerja. Tulisan akan dipublikasikan secara anonim.

Pengguna layanan Qerja semakin meningkat sehingga mengundang

berbagai VC untuk menanamkan investasinya. Salah satunya adalah Mountain SEA

Ventures. Setelah 8 bulan beroperasi, Qerja mendapatkan modal tambahan dari

investor barunya, SB-SAT Fund dengan jumlah yang cukup besar pada seri A

sebesar US$50 juta atau sekitar Rp665 miliar rupiah.38

38
Hasnul Arifin dan Tri Admojo, Mendirikan Startup yang DIburu Angel Investor & Big Fund
(Yogyakarta: Media Pressindo, 2016), hlm. 191-196

43
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan dan menguraikanmengenai tujuan

dari penelitian, metode penelitian yang digunakan, waktu dan tempat

dilaksanakannya penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedir penelian,

instrument penelitian, teknik analisis data, dan prosedur visualisasi data.

3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari berbagai

perusahaan rintisan (startup) di Indonesia terhadap perkembangan ekonomi kreatif

di Indonesia.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode

wawancara dengan beberapa ahli yang terkait dan kajian pustaka yang peneliti

dapatkan dari sumber buku dan artikel di internet.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu :

Bab 1 : Februari 2016

Bab 2 : Februari-Juni 2016

Bab 3 : Juni 2016

44
Bab 4 : November 2016

Bab 5 : Desember 2016

2. Tempat :

Rumah Peneliti : Cibubur Country CC.OR no.61

Balai Kartini : Jl. Jend. Gatot Subroto, Kuningan Tim., Setia

Budi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950,

Indonesia (Startup Worldcup 2016)

3.4 Objek Penelitian

Narasumber

Staf kementrian dalam Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF):

Fadjar Hutomo (Deputi Akses Permodalan BEKRAF)

Para pelaku/praktisi/jurnalis yang terlibat dalam dunia startup di Indonesia:

Rhein Mahatma founder Startupbisnis.com

3.5 Prosedur Penelitian

Mendefinisikan dan merumuskan masalah

Melakukan studi kepustakaan baik berupa artikel internet maupun buku

Merancang instrument penelitian

Melakukan wawancara dengan narasumber dari dunia startup

Mengelolah data kualitatif yang telah didapatkan dari narasumber

45
3.6 Instrumen Penelitian

A. Daftar Pertanyaan Wawancara Benkraf

1. Bagaimana kondisi pelaku startup di Indonesia menurut anda ?

2. Apa yang dilakukan Bekraf dalam mengatasi masalah yang dihadapi para

pelaku startup ?

3. Program apa yang telah dilakukan Bekraf untuk mengembangkan ekosistem

startup di Indonesia ?

B. Daftar Pertanyaan Wawancara Pelaku/Praktisi/Jurnalis Startup

1. Menurut anda bagaimana perkembangan ekosistem startup di Indonesia

akhir-akhir ini?

2. Apakah ekosistem startup mempunyai kaitannya dengan ekonomi kreatif

di Indonesia?

3. Kontribusi apa yang diberikan startup terhadap ekonomi kreatif di

Indonesia?

4. Menurut anda apakah ada hubungan perkembangan startup di Indonesia

sekarang dengan fenomena IPO Alibaba pada tahun 2014?

5. Kendala apa yang umumnya menghambat perkembangan ekosistem

startup di Indonesia?

6. Menurut anda apakah selama ini pemerintah sudah memperhatikan

perkembangan ekosistem startup di Indonesia?

46
7. Apa saja yang telah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan

ekosistem startup di Indonesia?

8. Apakah menurut anda pendirian Bekraf adalah salah satu upaya

pemerintah untuk mengembangkan ekosistem startup di Indonesia?

9. Menurut anda apakah Bekraf mempunyai pengaruh yang cukup baik

dalam mengembangkan ekosistem startup di Indonesia?

10. Menurut anda apakah saat ini Indonesia akan mengalami fenomena bubble

dot-com seperti yang dulu terjadi di AS terutama di Silicon Valley?

11. Menurut anda apakah kedepannya ekosistem startup di Indonesia dapat

menjadi kontributor yang cukup berperan dalam menompang

perekonomian?

12. Sebutkan startup-startup apa saja yang menurut anda berhasil menunjukan

kekuatan startup di Indonesia?(min.3)

3.7 Teknik Analisis Data

1. Mengumpulkan data yang telah dikumpulkan

2. Memeriksa data yang telah dikumpulkan

3. Mengklasifikasi dan mengidentifikasi data

4. Menganalisis data

5. Membuat kesimpulan

47
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Penelitian

Berikuti ini peneliti akan menampilkan data yang telah diperoleh melalui

metode wawancara.

Wawancara

Identitas Narasumber 1

Nama : Fadjar Hutomo

Jabatan : Deputi Akses

Permodalan Benkraf

4.1 Press & Conference Startup Worldcup 2016

Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh

November ini sudah banyak makan asam garam di dunia finansial dan permodalan.

Sebelum bergabung dengan Badan Ekonomi Kreatif, Fadjar menjadi CEO

48
sekaligus pendiri ADN Financial yang bergerak di bidang perencanaan keuangan.

Selain itu, Fadjar juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT. Sarana Jatim

Ventura yang merupakan lembaga keuangan modal ventura sebagai sumber dana

pembiayaan usaha kecil menengah.

Pertanyaan dan Jawaban:

1. Bagaimana kondisi pelaku startup di Indonesia menurut anda ?

Kami melihat ada beberapa gap seperti knowledge gap, information gap,

dan gap lainnya antara startup di Jakarta dengan di daerah terutama di luar

Jawa.

2. Apa yang dilakukan Bekraf dalam mengatasi masalah yang dihadapi para

pelaku startup ?

Salah satu yang telah kita lakukan adalah kita bekerjasama dengan Fenox

Venture ketika mereka ingin mengajak kerjasama untuk membuat ide

Startup Worldcup. Kami meminta Fenox untuk membawa ide ini ke seluruh

Indonesia. Kami mengadakan roadshow selama 6 hari di 6 kota. Kita ingin

berbagi spirit of change, spirit of problem solver dari startup. Kami juga

memberikan platform para startup untuk tampil dan ketika tampil otomatis

mereka akan masuk ke dalam radar venture capitalist. Kita juga meminta

Fenox untuk membuat nominasi wildcard khusus di Indonesia untuk

membawa talent-talent daerah ke Startup Worldcup. Tiga dari 6 nominasi

wildcard akan kita kirim ke Silicon Valley pada tahun 2017 bulan Mei

sebagai partisipan bertemu dengan venture capitalist disana dan belajar

49
dengan tokoh-tokoh teknologi, startup, dan venture capitalist disana. Kami

berharap akan mendengar kisah-kisah sukses lainnya setelah Go-Jek,

tokopedia, dan bukalapak

3. Program apa yang telah dilakukan Bekraf untuk mengembangkan ekosistem

startup di Indonesia?

Kami di Bekraf sangat mendukung dan kata kuncinya di Bekraf How to

build startup ecosystem,?. Makanya kita punya beberapa program seperti

Biima, adalah program kami untuk IPR Info in Mobile Apps, kemudian kita

launch Denkraf yaitu dana ekonomi kreatif sebagai sumber pendanaan untuk

ekonomi kreatif, dan Bekup. Bekup adalah program untuk pre-startup

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan narasumber 1 yang

merupaka salah Deputi Akses Permodalan Bekraf diperoleh data, yaitu, Bekraf

melihat bahwa terdapat kendala umum dalam mengembangkan ekosistem startup

di Indonesia yaitu terjadinya kesenjangan/gap antara startup di Jakarta dengan di

daerah terutama diluar Jawa. Akibatnya terjadi kesenjangan pengetahuan,

informasi, dan lain-lainnya. Dalam menghadapi masalah ini Bekraf bekerja sama

dengan beberapa Venture Capital salah satunya Fenox Venture untuk mewujudkan

Startup Worldcup untuk mewadahi startup lokal terutama di daerah-daerah ke

kancah internasional.

Bekraf juga meluncurkan beberapa program untuk mengembangkan

ekosistem startup di Indonesia. Program-program yang dilakukan Bekraf adalah

Biima. Biima adalah IPR Info in Mobile Apps dimana merupakan aplikasi yang

50
menyajikan informasi mengenai Hak Kekayaan Intelektual secara praktis dan dapat

diakses dari mana saja oleh masyarakat secara umum dan/atau para pelaku ekonomi

kreatif secara khususnya. Selanjutnya ada Denkraf yaitu program yang memudakan

akses pendanaan bagi pelaku ekonomi kreatif. Dan ada Bekup sebuah program

untuk pre-startup/bagi yang ingin memulai startup.

Indentitas narasumber 2

Nama : Rhein Mahatma

TTL : Jakarta, 30 Maret 1983

Jabatan : Founder Startupbisnis,com

Pertanyaan dan jawaban:


4.2 Foto Rhein Mahatma

1. Menurut anda bagaimana perkembangan ekosistem startup di Indonesia

akhir-akhir ini?

Akhir-akhir ini sudah cukup bagus ya. Tapi intinya kondisi yang terupdate

sudah cukup bagus dan dari pemerintah sendiri sudah mensupport walaupun

pemerintah sepertinya tidak ada resource yang cukup mengerti, dan mereka

tidak ada sumberdaya yang cukup berpengalaman dalam bidang startup dan

akhir-akhir ini ada situasi dimana Venture Capitalist itu sedang mencari

startup yang cukup aneh dan sedikit agak future seperti virtual reality,

51
augment reality, atau mobile security, atau drone, terus medical technology

misalnya ada device yang disuntikan ke tubuh lalu bisa mendeteksi penyakit

yang ada di darah. Sebenarnya startup seperti itu yang sedang dicari oleh

venture capitalist dari AS dan Cina, tetapi di Indonesia kita kekurangan

programmer untuk bikin startup seperti itu dan pendidikan programming

kita masih jauh dibandingkan Cina, Korea, dan Israel misalnya. Dan jadinya

startup di Indonesia nggak ada yang terkesan future seperti itu. Indonesia

yang jelas kebanyakan startup ecommerce, tetapi ecommerce sendiri bisa

dibilang sudah masa lalu. Ujung-ujungnya startup itu adalah skill technical

dari foundernya karena di Indonesia bisa dibilang tingkat pendidikannya

telat jauh dibandingkan beberapa negara lain.

2. Apakah ekosistem startup mempunyai kaitannya dengan ekonomi kreatif

di Indonesia?

Sangat terkait. Dimana startup tidak bisa disamakan dengan UKM tapi

startup itu seperti Tokopedi terus Go-Jek yang dalam 3-4 tahun meledak

dan memiliki valuasi bisnis yang luar biasa. Jenis bisnis yang satu ini

termasuk salah satu bentuk ekonomi kreatif yang dimana startup memiliki

impact lebih besar dibandingkan ekonomi kreatif yang lain misalnya

katanya Go-Jek itu setiap 7 detik punya satu order. Bayangkan ekonomi

kreatif seperti apa yang mana dapat seperti itu. Mungkin ada istilah juga

barang kerajinan itu bidang ekonomi kreatif, salah satunya mungkin.

Mungkin kalo googling untuk barang kerajinan cuma ada berapa belas

subscriber. Kalo dihitung-hitung nggak ada yang bisa selevel Tokopedia

52
atau Go-Jek dengan valuasi bisnis yang triliunan. Bisa dibilang one of the

most impactfull ekonomi kreatif.

3. Kontribusi apa yang diberikan startup terhadap ekonomi kreatif di

Indonesia?

Startup ini bisa jadi aggregator untuk berbagai macam economy creator

kreatif lainnya. Misalnya ada yang bikin marketplace kerajinan Indonesia.

Jadi bisa dibilang UKM lain yang bidang ekonomi atau pariwisata bisa

berjualan disitu. Jadi kontribusinya memperbesar ukuran bisnis dari seluruh

ekonomi kreatif. Saya yakin itu bisa

4. Menurut anda apakah ada hubungan perkembangan startup di Indonesia

sekarang dengan fenomena IPO Alibaba pada tahun 2014?

Iya pasti berhubungan dimana kalau biasanya ada startup atau bisnis online

yang IPO diluar negeri bisa dibilang bisnisnya sudah proven, sudah terbukti

banyak orang pakai. Yang terpenting ketika Alibaba IPO maka Alibaba

akan punya duit buat expand, untuk meningkatkan harga sahamnya di US

misalnya atau juga di Cina karena dia IPO dua kali di Cina dan US. Ketika

dia punya duit dia akan invest ke bisnis lain yang mirip dia atau bisa

melengkapi ekosistem dia misalnya yang terkenal itu Lazadaex sudah di

invest sama Alibaba cuma yang banyak orang nggak tau satu lagi startup

yang di invest namanya SCI Ecommerce. SCI Ecommerce sudah di invest

sama Alibaba mungkin angkanya nggak besar. Jadi dengan adanya Alibaba

ini masuknya akan mainly to invest asal idenya cocok dengan mereka. Jadi

hubungannya pasti ada.

53
5. Kendala apa yang umumnya menghambat perkembangan ekosistem

startup di Indonesia?

Kendalanya nomor satu kekurangan programmer, yang kedua dari segi

kualitas dan kuantitas dua-duanya kurang banget sih, berikutnya kayanya

Indonesia membutuhkan sekolah vokasi programmer. Aku juga nggak

begitu expert di dalam hal vokasi-vokasian tapikan jenis kampus ada dua

ya, yang pertama kampus yang banyak teori dan ada yang banyak praktik.

Nah Indonesia memerlukan sekolah vokasi yang memiliki bimbingan

khusus kepada para programmer. Aku rasa VC di Indonesia kurang

mengedukasi market. Karena buat mereka mengedukasi market itu kurang

kerjaan dan bikin tidak efisien. Aku ada feeling bahwa startup di Indonesia

itu hanya terfokus di Jakarta. Kalau kita lihat di US atau Jepang itu banyak

kota yang startupnya yang bisa tumbuh dengan baik. Kalau di Indonesia ini

kayanya memang tugas pemerintah untuk mengembangkan startup-startup

di kota kecil seperti di Surabaya, Semarang, dan kota-kota lainnya. Kalau

untuk Yogya sendiri sudah lumayan tapi ini memang tugas pemerintah

untuk menyeimbangkan ekosistem startup di beberapa kota.

6. Menurut anda apakah selama ini pemerintah sudah memperhatikan

perkembangan ekosistem startup di Indonesia?

Sudah, yang pasti untuk sekarang masih banyak kekurangannya tapi

menurut saya cukup sudah memadahi dengan stage yang sekarang.

7. Apa saja yang telah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan

ekosistem startup di Indonesia?

54
Ya memang sudah ada program 1000 Startup Digital Nasional. Cuma itu

terlebih untuk yang lolos mentoring. Jadi mereka kaya membangun

wall/tembok kalau misalnya nilai kamu jelek, kamu nggak lolos ke

mentoring selanjutnya. Lalu kalau tidak salah Bekraf mengadakan program

Bekraf Developer Day yang bekerja sama dengan Dicoding.

8. Apakah menurut anda pendirian Bekraf adalah salah satu upaya

pemerintah untuk mengembangkan ekosistem startup di Indonesia?

Iya benar, tapi Bekraf bukan Cuma mengurusi startup doang dia juga

mempunyai alur sistem lain. Tapi aku rasa Bekraf sangat berupaya

mengembangkan ekosistem startup itu memang benar.

9. Menurut anda apakah Bekraf mempunyai pengaruh yang cukup baik

dalam mengembangkan ekosistem startup di Indonesia?

Yang pasti baik ya, karena orang-orang yang tidak tau startup jadi tau. Saya

dulu waktu tahun 2010 datang ke kampus ngomongin tentang startup itu

pada nggak mudeng. Bahkan yang namanya dulu Koprol, startup yang

dibeli Yahoo di Indonesia nggak ada yang tau. Kalo bisa dibilang Bekraf

sangat membantu sosialisasi mengenai startup di Indonesia. Yang

pentingkan kita bukan ngomongin tentang bikin startup dulu tapi yang

penting harus tau dulu kan startup itu apa. Yang seperti saya bilang memang

ada pengaruhnya

10. Menurut anda apakah saat ini Indonesia akan mengalami fenomena bubble

dot-com seperti yang dulu terjadi di AS terutama di Silicon Valley?

55
Untuk saat ini belum. Duit di Indonesia itu masih terbatas. Kita di

Indonesia mendapatkan Investor dengan 10 halaman Power Point itu

masih belum bisa di Indonesia. Tapi yang sekarang lagi baru di Shanghai.

Di Shanghai itu 10 halaman Power Point tapi produknya belum jadi itu

bisa dapat duit dari Investor tapi untuk di Indonesia masih belum. Dan

untuk bubblenya masih lama. Sebenarnya yang namanya startup itu

corporate invantion games ujung-ujungnya. Jadi misalnya Bank Mandiri

Indonesia mau berinovasi. Mereka lelah kalau bikin project dipegang sama

manajer itu nggak jalan biasanya. Jadi lama-lama mereka akan ke bisnis

startup. Dibilang bubble, Indonesia masih belum.

11. Menurut anda apakah kedepannya ekosistem startup di Indonesia dapat

menjadi kontributor yang cukup berperan dalam menompang

perekonomian?

Oh, pasti ya. Nggak harus kedepannya sebenarnya sekarang juga bisa.

Misalnya semua orang sekarang bisa jualan online lewat Tokopedia tanpa

repot misalnya. Terus orang yang cari kerja susah tapi punya kendaraan itu

bisa jadi Go-Jek atau driver Uber atau Go-Car misalnya. Memang misalnya

secara numbers itu masih banyak UKMnya. Jadi pelaku UKM itu lebih

banyak dari pada pelaku startup. Jadi kalau stabil UKMnya yang

dikembangin jika kita ngomongin stabilitas ekonomi karena startup-startup

ini bisa dibilang agak rawan misalnya negara Indonesia lagi ada krisis terus

mereka tidak dapat pendanaan lagi itu berbahaya. Tapi kalau UKM main-

mainnya tidak bakar duit, kalau bisa dibilang itu lebih stabil, Jadi dalam

56
kondisi ekonomi yang bagus startup sangat menompang perekonomian tapi

kalau kondisi ekonomi sedang down kembali lagi UKM yang berperan.

12. Sebutkan startup-startup apa saja yang menurut anda berhasil menunjukan

kekuatan startup di Indonesia?(min.3)

Traveloka.com salah satunya. Tetapi Traveloka itu salah satu startup yang

bakar duit. Mereka katanya mau expand ke 5 negara di Southeast Asia. Jadi

mereka butuh investor untuk bakar duit. Kalau Tiket.com lebih profitable

dan bisa dibilang bagus juga cuma kalau secara omzet Traveloka bisa

sampai 5-10x dibandingkan Tiket.com. Tapi Tiket.com adalah salah satu

startup sukses dan bisa dibilang mereka berdua sukses. Dan yang satunya

pastinya Tokopedia dan Go-Jek yang dimana Go-Jek berhasil melakukan 7

detik satu order dan Tokopedia membantu orang jualan online. Ada lagi

startup yang namanya Kudo yang membantu warung-warung/toko

kelontong di daerah untuk menjual barangnya secara online. Jadi dia

menggunakan kekuatan offline untuk menjual online dan bisa juga jualan

pulsa dari HPnya. Hal itu sangat membantu perekonomian sekali jadi orang-

orang daerah bisa mendapat pendapatan lebih. Dan terakhir kali Kudo di

invest sama grupnya SCTV(Emtek Group).

Berdasarkan hasil wawancara dengan nasarasumber 2 diperoleh data, yaitu,

perkembangan startup di Indonesia sudah cukup bagus dan pemerintah sendiri

sudah mendukung walaupun keterbatas sumber daya dan tenaga yang ahli dalam

bidang startup masih kurang sehingga pengembangan dari pemerintah belum

57
terlalu maksimal. Dan ada sebuah kondisi terbaru dimana para pemodal/Venture

Capital sedang mencari startup teknologi yang cukup aneh/future seperti virtual

reality, augmented reality, mobile security, drone, dan medical technology. Tetapi

karena Indonesia kekurangan sumber daya dan programmer yang dapat

mengembangkan startup seperti itu yang umumnya diinginkan oleh

pemodal/venture capital dari AS dan Cina.

Lalu didapatkan data mengenai keterkaitan startup dengan ekonomi kreatif

dimana startup merupakan salah satu bidang ekonomi kreatif yang paling besar

pengaruhnya. Dan startup sendiri juga dapat membantu ekonomi kreatif dibidang

lainnya seperti menjadi aggregator yang dapat memperbesar ukuran pasar.

Selanjutnya ditemukan hubungan peristiwa IPO Alibaba pada tahun 2014

terhadapat perkembangan startup di Indonesia yang dimana Alibaba selain berhasil

menaikan nama startup di Asia termasuk Indonesia dimata investor global. Alibaba

juga banyak melakukan investasi ke beberapa startup di Indonesia seperti Lazada

dan SCI Ecommerce.

Walaupun perkembangan startup sudah cukup pesat terdapat beberapa

kendala umum seperti

1. Kekurangan programmer dan tenaga ahli lainnya

2. Kualitas dan kuantitas startup masih kurang

3. Dibutuhkan bimbinagan khusus untuk programmer

4. Venture Capitalist di Indonesia kurang mengedukasi market

5. Adanya kesenjangan startup yang ada di Jakarta dengan startup di kota-kota

lainnya

58
Pemerintah sudah cukup memperhatikan perkembangan ekosistem startup.

Pemerintah sudah mencanangkan program seperti gerakan 1000 Startup Digital

Nasional yang kegiatannya berupa mentoring yang dibagi beberapa tahap seleksi.

Lalu terdapat program bimbingan untuk para developer yang diadakan Bekraf yaitu

Bekraf Developer Day. Dan pendirian Bekraf merupakan salah satu upaya

pemerintah untuk mengembangkan ekosistem startup di Indonesia dimana

memiliki dampak yang cukup baik dalam mensosialisasikan tentang startup kepada

masyarakat.

Kondisi perkembangan ekosistem startup di Indonesia masih belum

mengalami fenomena bubbe dot-com yang dimana perkembangan startup sangat

banyak dan akses permodalan seperti terjadi di Silicon Valley yang dimana startup

dapat mendapatkan pendanaan hanya cukup bermodalkan 10 slide Power Point

tanpa harus ada produk jadinya. Dan startup di Indonesia sendiri sering dijadikan

pertarungan penemuan oleh perusahaan besar.

Perkembanga startup di Indonesia dapat menjadi kontributor penompang

perekonomian. Dimana startup juga membantu perekonomian dibidang lain seperti

ecommerce yang dapat menjadi media UKM untuk menjangkau pembeli dari

manapun dan layanan kendaraan on demand membantu siapa saja yang punya

kendaraan pribadi dan butuh penghasilan tambahan. Walaupun startup akan

menjadi penompang perekonomian jika kondisi ekonomi negara sedang stabil

karena jika tidak maka startup tidak akan dapat pendanaan dan ini sangat

berbahaya.

59
Dalam wawancara ini peneliti juga meminta narasumber untuk

menyebutkan startup-startup yang cukup bagus dan dapat menujukan kekuatan

startup di Indonesia. Salah satunya adalah Traveloka yang dimana sedang

merencanakan untuk melakukan ekspansi ke 5 negara di Asia Tenggara, lalu

dibidang yang sama ada Tiket.com. Selanjutnya ada Tokopedia dan Go-Jek yang

dimana telah resmi menjadi startup unicorn dengan nilai valuasi perusahaan

mencapai US$1,2 miliar. Lalu ada lagi Kudo yang membantu warung/tokoh

kelontong didaerah-daerah untuk menjadi reseller online.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dideskripsikan, dapat dibahas

sebagai berikut:

Peneliti melakukan wawancara kepada dua narasumber. Narasumber

pertama berasal dari Bekraf dan kedua adalah jurnalis/pelaku startup dengan

pertayaan yang berbeda dan telah disesuaikan dengan narasumber.

Dari wawancara narasumber 1 dapat dibahas berdasarkan pertanyaan

pertama menjawab tentang kondisi pelaku startup di Indonesia adalah terdapat

sebuah kesenjangan dimana merupakan hal biasa di Indonesai antara pelaku startup

di Jakarta dengan kota-kota lainnya terutama di luar pulau Jawa. Hal ini sebenarnya

sangat terpengaruh oleh pemerataan infrastruktur. Karena kebanyakan kegiatan

ekonmi terjadi di Jakarta dan infrastruktur seperti memusat di Jakarta

mengakibatkan para pemodal terutama Venture Capital maupun Incubator hanya

memusat berada di Jakarta. Hal ini membuat startup didaerah-daerah terutama di

60
luar Pulau Jawa susah dalam mendapat akses pendanaan dan pengetahuan. Dalam

press & conference di Startup Worldcup, Fadjar Hutomo mengatakan ketika dia

roadshow di Kalimantan, seseorang mengatakan ke saya bahwa ide dari Go-Jek itu

tidak original karena dia merasa menemukan idenya terlebih dahulu, lalu

ditanyakan ke dia mengapa tidak dieksekusi lalu dia mengatakan bahwa masalah

akses ke acara-acara startup, teknologi, serta pendanaan membuat dia tidak dapat

mengeksekusi idenya.

Dalam pernyataan narasumber 1 pada pertanyaan kedua. Bekraf dalam

mengatasi masalah kesenjangan tersebut melakukan beberapa hal. Salah satunya

adalah bekerja sama dengan salah satu Venture Capital asal Silicon Valley yang

bernama Fenox VC. Fenox VC merupakan salah satu VC yang cukup aktif

berinvestasi di berbagai startup di Indonesia. Saat Fenox VC ingin mengadakan

Startup Worldcup yang merupakan ajang kompetisi startup dunia dimana

pertamakali diadakan di Indonesia yang pemenangnya akan mewakili Indonesia

melawan 11 startup perwakilan negara-negara lainnya di Silicon Valley. Benkraf

ingin agar Fenox VC bekerjasama untuk melakukan roadshow ke 6 kota lainnya.

Dan di ajang Startup Worldcup ini diadakan kategori wildcart dimana dikhususkan

untuk startup-startup daerah sehingga mereka dapat tampil dan secara tidak

langsung mereka masuk ke radar VC yang dapat membantu mereka dalam

mendapatkan akses pendanaan.

Berdasarkan pernyataan narasumber 1 dalam pertanyaan ketiga, Benkraf

telah meluncurkan 3 program yang dimaksud untuk mendukung perkembangan

ekosistem startup di Indonesia yang pertama adalah Biima, IPR Info in Mobile Apps

61
dimana merupakan aplikasi yang menyajikan informasi mengenai Hak Kekayaan

Intelektual secara praktis dan dapat diakses dari mana saja oleh masyarakat secara

umum dan/atau para pelaku ekonomi kreatif secara khususnya. Lalu ada Denkraf

(Dana Ekonomi Kreatif) merupakan program pendanaan dan pemodalan untuk

pelaku ekonomi kreatif dan Bekup merupakan program mentoring untuk yang mau

mendirikan startup/pre-startup.

Lanjut kepada narasumber 2 berdasarkan pertanyaan pertama menyatakan

bahwa kondisi ekosistem startup di Indonesia sudah cukup bagus dengan

pemerintah sudah sangat mensupport walaupun masih kekurangan sumber daya

dalam mengembangkannya. Dan terdapat kondisi dimana beberapa pemodal/VC

sedang ingin mencari startup seperti VR, AR, mobile security, dan medical security

yang dimana Indonesia masih kekurangan sumber daya dalam membuat startup

seperti itu walaupun yang peneliti tahu ada satu startup Indonesia yang berada pada

bidang VR dan AR yaitu Octagon Studio. Indonesia sendiri startup ecommerce

yang sedang tumbuh subur walaupun sepertinya tren ecommerce sudah cukup

ketinggalan tetapi banyak startup ecommerce yang berinovasi ke pasar yang lebih

spesifik seperti untuk batik, kerajinan tangan, atau barang-barang mewah.

Berdasarkan pernyataan narasumber 2 untuk pertanyaan kedua dan ketiga

dapat diketahui kaitannnya startup dengan ekonomi kreatif yang dimana startup

merupakan salah satu bidang ekonomi kreatif yang memiliki pengaruh cukup besar

karena hanya dalam beberapa tahun dapat berkembang dengan valuasi yang

mencapai triliunan rupiah. Sebagai contoh Go-Jek yang selama 3-4 tahun dapat

mencapai valuasi US$1,2 miliar. Hal ini membuat startup jauh memiliki impact

62
dari pada bidang ekonomi kreatif lainnya. Dan startup dapat menjadi pembantu

pertumbuhan ekonomi kreatif lainnya. Sebagai contoh ada Qlapa sebuah

marketplace untuk barang-barang kerajinan tangan, lalu ada Kravasia yang menjual

kerajinan batik, dan lain sebagainya. Mungkin Soundcloud startup luar negeri yang

membantu banyak musisi indie untuk mempublikasi lagu-lagunya. Hal ini startup

juga membantu memperbesar jangkauan pasar/bisnis para pelaku ekonomi kreatif

lainnya

Berdasarkan pernyataan narasumber 2 terhadap pertanyaan keempat bahwa

terdapat hubungan akibat peristiwa IPO Alibaba dengan perkembangan startup di

Indonesia. IPO Alibaba ditahun 2014 telah memecahkan rekor yang sebelumnya

dipegang oleh Facebook. Hal ini membuat startup di seluruh Asia menjadi incaran

investor dan VC global. Alibaba juga telah menjadikan bahwa bidang ecommerce

telah terbukti sukses dan akhirnya membuat banyaknya orang yang terinspirasi

untuk mendirikan startup ecommerce di Indonesia. Disamping itu Alibaba

berupaya masuk ke Indonesia. Alibaba telah mengakuisisi Lazada Indonesia senilai

US$1 miliar. Alibaba juga berupaya menaikan sahamnya dengan berinvestasi ke

startup di Indonesia dan negara lainnya yang bisnisnya mirip dengan Alibaba atau

dapat melengkapi ekosistemnya.

Berdasarkan pertanyaan kelima narasumber 2 menyatakan kendala

perkembangan startup di Indonesia adalah kurangnya programmer dan sumber

daya dalam bidang teknologi. Memang pendidikan IT kita masih kurang yang

dimana beberapa negara maju sejak dini murid sudah diperkenalkan dengan ilmu

komputer dan bahasa pemograman tetapi di Indonesia sendiri untuk pelajaran TIK

63
sudah dicabut dan dengan beberapa kampus di Indonesia yang lebih concern

terhadap teori dari pada praktik menimbulkan kualitas sumber daya yang tidak

meningkat. Kendala yang kedua adalah Venture Capitalist di Indonesia kurang

mengedukasi market yang dimana menurut mereka kurang kerjaan dan tidak

efisien. Yang ketiga adalah sama seperti pernyataan narasumber 1 pada pertanyaan

pertama bahwa terjadi kesenjangan antara startup yang ada di Jakarta dengan kota-

kota lainnya. Terdapat beberapa kota yang sudah bagus perkembangan startupnya

selain Jakarta seperti Yogyakarta dan Bandung. Diperlukan tugas pemerintah untuk

mengurangi kesenjangan dan berdasarkan pertanyaan keenam dan ketuju dapat

diketahui pemerintah telah memperhatikan perkembangan ekosistem startup di

Indonesia seperti mencanangkan gerakan 1000 Startup Digital Nasional dan Bekraf

Developer Day. Selain itu berdasarkan pernyataan narasumber 2 pada pertanyaan

pertanyaan nomor delapan bahwa Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) merupakan

salah satu Kementrian yang didirikan untuk mengembangkan ekositem startup

walaupun tidak secara spesifik. Dan berdasarkan pernyataan narasumber 2 dalam

pertanyaan kesembilan bahwa Bekraf memiliki dampak baik bagi perkembangan

ekosistem startup di Indonesia terutama dalam mensosialiasikan startup ke

masyarakat luas. Memang dengan hadirnya Bekraf masyarakat bisa paham apa itu

startup dan bagaimana impact yang bisa diberikan ketika mendirikan startup.

Berdasarkan pernyataan narasumber 2 terhadap pertanyaan kesepuluh

bahwa Indonesia dengan perkembangan startup seperti sekarang masih belum

mengalami fenomena bubble dot-com karena keterbatasan dana. Bubble dot-com

adalah peristiwa di AS ketika dulu banyaknya investor yang ingin mengucurkan

64
dana inilah yang menyebabkan harga-harga saham berbagai perusahaan dotcom

naik secara drastis dan membuat pemiliknya tiba-tiba menjadi miliuner. Tetapi

seperti gelembung perusahaan-perusahaan ini mengeluarkan duit secara berlebihan

dan akhirnya pecah dengan jatuhnya harga saham secara drastis pada awal tahun

2000. Walaupun ada kondisi baik dimana permodalan dangat mudah didapatkan

pada saat itu bahkan hanya dengan modal 10 slide tanpa produk jadi founder bisa

mendapatkan pendanaan. Namun operasional keuangan perusahaan yang tidak

masuk akal membuat banyaknya perusahaan yang pada saat itu bangkrut.

Berdasarkan pernyataan narasumber 2 terhadap pertannyaan kesebelas

bahwa startup akan dapat menjadi kontributor yang cukup menompang

perekonomian ketika kondisi ekonomi negara sedang stabil. Tapi tidak bisa

dipungkiri ketika ekonomi Indonesia sedang tidak stabil dan tidak ada pendanaan

lagi maka akan sangat berbahaya bagi startup dan UKM yang akan berperan.

Dilihat dari sekarang startup sangat membantu berbagai perkonomian seperti

sekarang sedang banyak munculnya startup fintech (financial technology) yang

dimana OJK mendukung dan membuat regulasinya.

Dari pertanyaan keduabelas, narasumber 2 memberikan beberapa startup

Indonesia yang menurutnya cukup baik dan sukses yang pertama adalah traveloka

yang dimana dia akan melakukan ekspansi ke 5 negara di Asia Tenggara. Lalu

Tiket.com, Tokopedia, Gojek, dan Kudo.

65
BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan dijabarkan mengenai kesimpulan dan saran atas masalah

yang telah peneliti lakukan dalam penelitian.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti melalui metode wawancara,

dapat diketahui startup dibidang teknologi merupakan salah satu kegiatan

kewirausahaan yang sangat berhubungan dengan ekonomi kreatif dimana ekonomi

kreatif lebih mengandalkan ide kreatif sebagai faktor produksi utama. Dalam

startup ide adalah faktor dasar untuk mengeksekusi menjadi produk. Startup hadir

untuk memberikan solusi dalam sebuah masalah. Sudah cukup banyak startup yang

bermunculan dari ide-ide kreatif anak muda untuk memecahkan berbagai macam

permasalahan baik skala lokal maupun internasional. Dengan perkembangan

teknologi yang semakin pesat kita tidak bisa lepas dengan berbagai macam produk

yang dihasilkan oleh startup seperti ketika kita mencari kendaraan sudah

menggunakan aplikasi on demand seperti Go-Jek, Uber, dan Grab. Kita melakukan

kegiatan jual-beli agar lebih mudah kita menggunakan toko online seperti

Tokopedia dan Bukalapak atau media sosial sebagai sarana promosi. Saat mencari

kerja kita pun akhirnya menggunakan LinkedIn atau Qerja. Bahkan ketika kita mau

melakukan kegiatan sosial kita bisa menggunakan Kitabisa.com sebagai wadah

66
pencarian dana sosial. Startup hadir bukan hanya untuk mencari keuntungan semata

tetapi untuk memecahkan sebuah masalah.

Startup adalah salah satu bidang ekonomi kreatif yang memiliki dampak

yang begitu besar. Tidak ada bidang ekonomi kreatif yang hanya beberapa tahun

dapat memiliki nilai valuasi triliunan rupiah selain startup seperi Go-Jek dan

Tokopedia. Startup juga hadir untuk membantu bidang ekonomi kreatif lainnya

dalam melebarkan jangkauan dan pasar mereka. Selain itu startup tiada henti

berinovasi untuk membantu bidang seperti pendidikan dengan edtech (education

technology) serta perbanka dan finansial dengan fintech. Dan pemerintah telah

melihat ini sebagai peluang untuk mendorong perekonomian dengan

mencanangkan berbagai program yang diwujudkan melalui pendirian Bekraf

(Badan Ekonomi Kreatif). Walaupun begitu kita masih kekurangan sumber daya

dan tenaga ahli yang memadahi untuk mengembangkannya.

5.2 Saran

Dengan melihat pencapaian yang telah dilakukan startup teknologi di

berbagai bidang perekonomian. Pemerintah harus lebih mengembangkan startup

dengan berbagai program melalui Bekraf meliputi sumberdaya dan infrastruktur

bukan hanya untuk startup di Jakarta tapi di berbagai wilayah di Indonesia untuk

menghilangkan kesenjangan. Pemerintah juga harus berupaya agar banyak

pemodal/Venture Capital dan Incubator dari luar datang ke Indonesia untuk

membantu mengembangkan ekosistem startup baik dari pendanaan, mentoring, dan

sebagainya. Selain itu pemerintah melalui Bekraf harus lebih rajin lagi dalam

67
mensosialisasikan tentang startup sebagai model wirausaha baru dimana

mengajarkan semangat perubahan dan pemecahan masalah. Instansi pendidikan

terutama sekolah peneliti SMA Labschool Cibubur harus bisa ikut

mensosialisasikan tentang startup dimana peneliti merasa banyak sekali teman-

teman peneliti yang tidak tahu sama sekali mengenai startup.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam proses pembuatan karya tulis ini peneliti mengakui bahwa hasil yang

diperoleh jauh dari kata sempurna. Untuk itu peneliti akan menjabarkan

keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian:

1. Sulitnya menemukan kajian pustaka berupa buku sehingga peneliti

beberapa kali salah dalam membeli dan banyak buku yang peneliti

butuhkan tidak tersedia di Indonesia.

2. Sulitnya menghubungi membuat jadwal wawancara dengan narasumber

akibat kesibukannya sehingga sebagian besar wawancara dalam penelitian

ini dilakukan secara tidak langsung

68
RIWAYAT PENELITI

Peneliti bernama lengkap Muhammad

Fairuz Alief lahir pada tanggal 28

Desember 1998 dari pasangan Bambang

Waskito dan Muhazaroh. Sekarang peneliti

tinggal di Cibubur Country CC.OR no 61.

Peneliti merupakan anak pertama dari dua

bersaudara. Masa kecil peneliti dihabiskan

secara berpindah-pindah ke berbagai kota.

Riwayat pendidikan peneliti dimulau saat TK di TK Budi Mulia 2

Yogyakarta. Selanjutnya peneliti melanjutkan SD di SD Hidayatullah Semarang

selama 2 tahun dan dilanjutkan di SD Muhammadiyah 1 Gresik. Peneliti pada tahun

2011 akhirnya mengikuti sang Ayah pindah ke Cibubur dan bersekolah di SMP Al-

Azhar Syifa Budi Cibubur-Cileungsi. Setelah lulus peneliti melanjutkan sekolah di

SMA Labschool Cibubur dengan jurusan ilmu sosial dan humaniora. Pengalaman

organisasi peneliti dimulai saat menjadi pengurus OSIS di SMP. Lalu dilanjutkan

menjadi Komisi Pendidikan MPK SV dan atas kehendak Allah peneliti sempat

diamanatkan menjadi ketua OSIS AV periode 2015-2016. Peneliti juga aktif dalam

kegiatan ekskul seperti menembak dan BBQ di kelas 10 dan pengurus Palabs

Vabhisaka. Peneliti berharap apa yang dialaminya selama di SMA Labschool

Cibubur dapat menjadi bekal untuk kedepannya. Peneliti juga memiliki keterkaitan

dalam dunia teknologi dan perkembangan dunia startup dan memiliki mimpi dapat
mendirikan startup yang memiliki impact yang sangat besar untuk menyelesaikan

berbagai permasalah di dunia.

Anda mungkin juga menyukai