KONSEP KEWIRAUSAHAAN
‘’Tugas2’’
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah/laporan ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada Dosen yang telah membantu kami baik secara moral
maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman – teman seperjuangan yang
telah yang telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
saya menyadari, bahwa makalah/laporan yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................
C. TUJUAN.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Evolusi usaha kewirausahaan start up dari masa lalu sampai ke masa depan...........
B. Mitos Kewirausahaan dan Faktanya ........................................................................
C. Berbagai Pendekatan dalam Menjelaskan
Kewirausahaan.........................................................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
KESIMPULAN..........................................................................................................
DAFTAR REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
ABSTRAK
Saat ini startup menjadi topik yang hangat dibahas di bidang kewirausahaan. Walaupun
sangat populer di era digital, namun literatur terhadap startup khususnya dari perspektif
sejarah startup dan masa depan startup dalam membentuk organisasi dan aktivitas
kewirausahaan masih jarang ditemui. Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan
pandangan tentang sejarah startup dan masa depan startup dalam membentuk kewirausahaan
khususnya pengembangan bidang ilmu kewirausahaan. Makalah ini merupakan studi literatur
dengan metode historis serta analisis masa depan startup. Tulisan ini berkontribusi untuk
pengembangan bidang ilmu kewirausahaan khususnya dalam tubuh ilmu pengetahuan tentang
pemahaman terhadap startup. Makalah ini diharapkan menambah khazanah pemahaman
kewirausahaan dari perspektif usaha startup.
A LATAR BELAKANG
Saat ini aktivitas pengembangan usaha startup sangat berkembang pesat dan masif di
seluruh dunia. Tercatat bahwa aktivitas kewirausahaan ini menciptakan perekonomian baru
dan disrupsi di segala bidang (Kasali, 2017). Perkembangan startup di abad ke-21 ini
didorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Robehmed, 2013), perubahan
model bisnis (Ramdhan, 2016), globalisasi, perubahan iklim (Friedman, 2017), ekonomi
digital serta industri 4.0 (Schwab, 2016). Revolusi startup dalam industri digital menciptakan
perusahaanperusahaan raksasa dunia yang awalnya dimulai dari garasi rumah para
teknoprenur tersebut antara lain: Mark Zuckerberg (Facebook, Instagram), Larry Page dan
Sergey Brin (Google, Alphabet), Jeff Bezos (Amazon), Steve Jobs dan Steve
Wozniak(Apple) serta Bill Gates (Microsoft) (Galloway, 2017). Pada tahun 2018 kekayaan
miliuner teknoprenur startup teknologi nomor satu dunia yaitu Jeff Bezos sebesar USD 160
miliar, bahkan nilai valuasi dari perusahaan milik Jezz Bezos yaitu Amazon saat ini telah
mencapai USD 1000 miliar atau USD 1 triliun (Rahman, 2018). Kekeyaan ini bahkan lebih
besar dari APBN Indonesia ditahun 2018 yang sekitar USD 130 miliar. Perusahaan Apple,
Facebook, Google, Amazon dan Microsoft merupakan usaha yang awalnya didirikan oleh
seorang teknoprenur sebagai usaha startup yang saat ini kemudian menjadi perusahaan yang
memiliki nilai mencapai USD 1 triliun dalam waktu kurang dari dua dekade. Hal inilah yang
kemudian menjadi penyebab meledaknya pertumbuhan usaha startup dan yang menjadi
motivator utama para generasi muda untuk berlomba-lomba menjadi pengusaha di bidang
teknologi dan sains atau teknoprenur.
Startup awalnya diartikan secara sederhana sebagai start up yaitu suatu usaha rintisan.
Istilah ini awalnya disematkan pada para pengusaha muda berbasis tenologi yaitu para
tenoprenur, istilah startup ini dalam sejarah untuk mendeskripsikan pada para pengusaha
muda urakan di San Fransisco yang menciptakan aplikasi yang menarik serta menjadi pendiri
perusahaan tenologi besar (Robehmed, 2013).
Namun istilah startup memiliki pengertian lebih dari pengertian sebagai suatu
perusahaan teknologi. Pengertian yang paling sederhana secara positif dari startup yang dapat
diterima dalam berbagai bidang yaitu kelompok terbesar seseorang dapat meyakinkan orang-
orang untuk membangun masa depan yang berbeda (Thiel, 2014). Walaupun minat terhadap
startup sangat tinggi, namun informasi tentang perkembangan dan sejarah startup masih
sangat kurang. Perkembangan literatur yang membahas aktivitas startup yang pesat saat ini
masih kurang didukung oleh kajian tentang sejarah perkembangan startup di dunia serta
bagaimana masa depan startup. Hal inilah yang mendasari penulis untuk menulis dan
melakukan kajian kewirausahaan startup dari perspektif sejarah dan juga untuk memprediksi
masa depan startup .
Aktivitas kewirausahaan sudah dikenal sejak jaman purbakala. Bahkan aktivitas
kewirausahaan merupakan salah satu aktivitas tertua dari umat manusia (Landstrom, 2005).
Dimana dalam sejarah bangsa Babilonia sudah dikenal sebagai saudagar yang
memperdagangkan barang-barang lintas wilayah, serta literatur Yahudi yaitu Taurat dicatat
tentang para pedagang Ismail atau Arab yang memperdagangkan budak di era Nabi Yakub
(Mintardjo, 2017). Di era Yunani Kuno, filsuf Xenophon (430-354SM) seorang pengikut
Sokrates serta ahli sejarah Yunani Kuno yang mencatatnya sebagai aktivitas petualangan dan
mencari peluang dari para pedagang seberang lautan (Karayiannis, 2003). Para ahli
kewirausahaan menyatakan bahwa awal teori kewirausahaan modern dimulai oleh Richard
Cantillon (1680-1734) dari Perancis sebagai bapak teori kewirausahaan. Dalam buku
Cantillon yaitu Essai sur la Nature du Commerce en General atau tulisan tentang sifat dari
Perdagangan Komersial (Cantillon, 1931) dipublikasikan tahun 1755, yang memperkenalkan
peran kewirausahaan dalam ekonomi pasar yaitu entreprendre atau entrepreneur. Konsep
Cantillon ini muncul dua dekade sebelum kemunculan teori dan buku Adam Smith tentang
The Wealth of Nation (1776).
Tulisan tentang kewirausahaan sebelum era Cantilon disebut dinyatakan oleh para ahli
kewirausahaan sebagai era “prasejarah teori kewirausahaan” (Tripathi, 2011). Sebelum era
Cantillon aktivitas kewirausahawan hanya dikenal sebagai pedagang, penjelajah ataupun
saudagar (Mintardjo, 2017). Pada dasarnya Startup adalah pengimplementasian dari business
plan dimana segala sesuatu yang telah direncanakan dan diproyeksikan dalam rencana bisnis
dituangkan dan direalisasikan dalam bentuk startup. Startup merupakan istilah yang sering
diartikan secara sederhana sebagai suatu usaha rintisan. Ries (2012) menggambarkan sifat
dasar dari startup sebagai suatu institusi manusia (organisasi) yang dirancang (pendirian dan
tujuan) untuk membawa produk atau layanan baru (peluang dan inovasi nilai) di tengah
situasi yang tidak pasti secara ekstrim (risiko dan disrupsi). Menurut Graham (2012) startup
merupakan usaha yang dirancang untuk bertumbuh dengan cepat. Menurut Kasali (2017),
startup dibedakan artinya dari bisnis rintisan dan perusahaan pemula yaitu pada model bisnis
dimana yang terutama adalah siapa yang terlibat, bagaimana nilai yang diciptakan,
keuntungan yang diperoleh. Startup bukan sekedar istiliah melainkan sebuah konsep yang
membedakan dengan bisnis lainnya.
Model startup ini lahir dari gelombang besar ekonomi berbagi (sharing economy),
serta era keberlimpahan (abundance era). Contoh startup Gojek yang menjadikan para
pemilik kendaraan bermotor baik sepeda motor dan mobil sebagai partner bisnis mereka,
dimana para partner dihubungkan dengan aplikasi sebagai platform bisnis ini. Dimana startup
ini mengubah rantai pasokan dan cara pengantarannya (delivery) sehingga tercipta model
bisnis baru dan pasar baru (Putra, 2018) . Kewirausahaan merupakan aktivitas mengejar
peluang dengan inovasi untuk mengejar pertumbuhan (Robbins & Judge, 2013) dikaitkan
dengan startup dimana aktivitas kewirausahaan yaitu mengejar peluang, inovasi serta
pertumbuhan ditujukan untuk menciptakan suatu organisasi baru yang berfungsi untuk
menciptakan sesuatu yang baru di tengah situasi berisiko yang dlakukan oleh pendiri
(founder) usaha tersebut yang biasanya disebut sebagai wirausawahan atau pengusaha.
Startup secara tipikal merupakan tahap awal dalam implementasi aktivitas
kewirausahaan khususnya pengembangan perusahaan. Startup dimulai dari ide atau visi
pendiri yaitu niat. Pada tahap ini usaha belum berdiri dimana pengusaha hanya memiliki ide-
ide dan keinginan untuk merealisasikan visi tersebut, tahap ini sering disebut sebagai tahap
sebelum penemuan startup. Setelah niat tersebut diwujudnyatakan dalam bentuk penciptaan
produk dan pendirian organisasi usaha walaupun masih sederhana atau prematur, namun
pendiri itu telah memasuki level pertama dari kelahiran suatu startup yang memasuki tahap
penemuan atau pendirian startup (Hindle, Klyver, & Jennings, 2009). Startup memiliki
beberapa karakteristik utama seperti visi dan impian untuk melakukan perubahan, energi
yang tinggi, pertumbuhan cepat, segmen dan konsumen yang belum diketahui dengan jelas,
organisasi yang fleksibel dan adaptif, tim kerja yang terdiri dari orang-orang cerdas dan
termotivasi tinggi serta beragam faktor lainnya yang menjadi karakteristik startup ini. Startup
awalnya dikaitkan dengan para pengusaha di Lembah Silikon (Silicon Valley) San Fransisco
California. Dimana para teknoprenur di tempat ini merupakan para “hipie” yang bermimpi
untuk mendirikan bisnis yang sukses berbasis teknologi dengan jam kerja sepanjang minggu
bahkan hampir tanpa istirahat dibantu oleh teman-teman tim kerja yang memiliki visi yang
sama dan juga gila kerja. Startup pada tahap awal dibentuk merupakan wujud implementasi
dari "mimpi" atau visi pendiri (Kiwe, 2018). Awalnya startup didanai mandiri oleh pendiri
(bootstraping atau modal pribadi), selanjutnya dalam pengembangannya didanai oleh investor
lainnya yang antara lain dikenal sebagai investor malaikat atau angel investor (Akbar, 2018).
Inti sebenarnya dari startup adalah suatu usaha untuk menciptakan perubahan di masa depan,
bersama-sama dengan orang lain dalam rangka mencapai sesuatu serta mempertahankannya
cukup kecil sehingga dapat diselesaikan. Bagian berikut dipaparkan sejarah startup dari masa
ke masa. Bagian ini untuk menjawab pertanyaan tentang: bagaimana kronologi
perkembangan startup dari masa ke masa? Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan tentang
masa depan startup, untuk menjawab pertanyaan: bagaimana pengembangan startup di masa
yang akan datang?
B Rumusan Masalah
a) apa itu evolusi usaha kewirausahaan start up dari masa lalu sampai ke masa
depan?
b) Apa itu Mitos Kewirausahaan dan Faktanya
c) Berbagai Pendekatan dalam Menjelaskan Kewirausahaan
C Tujuan
a) Supaya kita tau evolusi usaha kewirausahaan start up dari masa lalu sampai ke
masa depan
b) Supaya kita tahu Mitos Kewirausahaan dan Faktanya
c) Supaya kita tahu ada berbagai pendekatan dalam menjelaskan kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
Daya tarik untuk keluar dari pekerjaan tradisional menarik banyak orang pada
prospek untuk memulai bisnis mereka sendiri. Tetapi kenyataannya tidak seindah apa
yang kita lihat di film. Memang, akan ada lebih banyak kebebasan dalam beberapa
hal, tetapi kewirausahaan seringkali membutuhkan pengorbanan yang besar. Bisnis
dapat menghabiskan setiap bagian dari kehidupan Anda; pekerjaan tidak berakhir saat
jam menunjukkan pukul 5 sore.
Mitos yang terkait dengan ide "cepat kaya" adalah anggapan bahwa uang
adalah cara terbaik untuk memotivasi karyawan. Mengatasi kesalahpahaman ini
memberikan kewajiban yang berat bagi wirausahawan untuk tidak hanya
mengembangkan model bisnis yang menghasilkan pendapatan, tetapi juga budaya
perusahaan yang melibatkan karyawan.
Kesalahpahaman lain tentang menjalankan bisnis baru adalah bahwa ada satu
penanggung jawab yakni pemilik bisnis. Ini mungkin benar pada tahap paling awal,
tetapi ini adalah jalur cepat menuju kelelahan dan kejenuhan. Kolaborasi dan
pendelegasian tugas adalah kunci kesehatan perusahaan. Tidak ada yang bisa
melakukannya sendirian.
Terdapat dua jenis cara pandang utama dalam pemikiran mengenai kewirausahaan,
yaitu pandangan makro dan pandangan mikro.
a. Pendekatan Lingkungan
c. Pendekatan Perpindahan
1) Faktor Politik
2) Faktor Budaya
3) Faktor Ekonomi
Perubahan kondisi perekonomian ke arah yang lebih buruk seperti resesi
sering kali menimbulkan banyak pemutusan hubungan kerja dan
melahirkan banyak penganggur. Perubahan kondisi perekonomian juga
bisa menghambat ataupun mendorong bertumbuhnya keinginan untuk
menjadi wan.
Ketiga jenis pendorong yang menyebabkan terjadinya perpindahan tersebut
menggambarkan faktor-faktor dari luar (eksternal) yang bisa berpengaruh terhadap
berkembangnya kewirausahaan.
2. Pandangan Mikro
a. Pendekatan Ciri
c. Pendekatan Strategis
3. Pendekatan Multidimensi
Pendekatan yang lebih rinci melihat kewirausahaan dari berbagai dimensi.
Kewirausahaan dipandang sebagai kerangka multidimensi yang kompleks yang
terutama memperhatikan dimensi individu, lingkungan, organisasi, dan proses
pertumbuhan usaha. Faktor-faktor yang berkaitan dengan masing-masing dimensi
adalah sebagai berikut.
Individu
a. Keinginan mencapai sukses.
b. Kebebasan mengatur diri sendiri.
c. Kesediaan menanggung risiko.
d. Kepuasan kerja.
e. Pengalaman kerja sebelumnya.
f. Kadar kewirausahaan orang tua
g. Umur.
h. Pendidikan.
Lingkungan
a. Ketersediaan modal ventura.
b. Kehadiran wirausahawan berpengalaman.
c. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan teknis.
d. Ketersediaan pemasok.
e. Ketersediaan konsumen atau pasar (yang baru).
f. Dukungan kebijakan pemerintah.
g. Kehadiran Perguruan Tinggi.
h. Ketersediaan lahan dan fasilitas.
i. Ketersediaan transportasi.
j. Sikap masyarakat sekitar.
k. Ketersediaan jasa pendukung.
l. Standar hidup masyarakat.
Organisasi
a. Jenis atau corak usaha.
b. Lingkungan kewirausahaan.
c. Partner untuk patungan.
d. Variabel strategis: 1) Ongkos, 2) Diferensiasi, 3) Fokus
e. Ambang persaingan untuk masuk dalam usaha.
Proses
1. Menemukan peluang usaha.
2. Mengumpulkan sumber yang diperlukan.
3. Memasarkan produk/jasa.
4. Membuat produk.
5. Mengembangkan organisasi.
6. Menjawab keinginan pemerintah dan masyarakat.
Saling hubungan antara empat dimensi utama yang terlibat dalam pertumbuhan
wirausaha wirausahawan baru dijelaskan pada Gambar 1.3. Pendekatan ini mengubah
pemikiran mengenai kewirausahaan dari pemikiran yang memandang berbagai dimensi
kewirausahaan secara terpilah-pilah menjadi pendekatan dinamis yang memperhatikan saling
hubungan antara berbagai dimensi secara interaktif.
C. INTRAPRENEURSHIP I
Perkembangan startup sejak era Colombus sampai ke masa depan di era eksplorasi
luar angkasa memiliki kesamaan. Walaupun terdapat perbedaan dari segi konsep, kronologis
serta industri, namun pengusaha startup sejak awal aktivitas kewirausahaan diketahui
memiliki beberapa kesamaan yang tidak membedakan waktu, tempat dan bidang yang
ditekuni. Kesamaan para pengusaha startup antara lain: memiliki visi ke depan yang didorong
oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu hal dalam kewirausahaan disebut sebagai kebutuhan
berprestasi, memiliki keberanian untuk mengambil risiko, memiliki kendali diri di tengah
situasi yang tidak menentu, serta memiliki keuletan untuk menciptakan inovasi serta
menjadikan tantangan sebagai motivator pendorong untuk terus maju dan sukses.
Startup juga dipengaruhi oleh semangat kewirausahaan sejak era Colombus memiliki
konsep yang sama dmana startup itu merupakan sekelompok manusia yang terorganisir, yang
diarahkan oleh seorang pemimpi dengan visi untuk melakukan perubahan di dunia dengan
tujuan untuk mencapai sesuatu yang berbeda di tengah situasi lingkungan yang berubah-ubah.
Dan startup sejak dikenal sampai di masa depan akan terus melakukan perubahan terhadap
dunia yang didorong oleh impian dari pendiri dan pencipta startup tersebut.
Masa depan startup akan lebih cerah dalam menjawab beragam permasalahan distopia
untuk menciptakan utopia dari umat manusia. Hal ini agar umat manusia dapat bervolusi
untuk terus menyempurnakan diri di tengah beragam keterbatasan umat manusia dalam
menghadapi beragam permasalahan masa lalu, masa kini dan masa depan.
Beberapa meluncurkan perusahaan untuk mengejar peluang, sementara yang lain -
termasuk banyak pengusaha di negara berkembang - melakukannya hanya karena kebutuhan,
karena itu adalah cara paling menjanjikan untuk mencari nafkah. Apa pun motivasinya, setiap
calon wirausahawan dapat memperoleh manfaat dari mempelajari peran yang sebenarnya.
Terdapat dua jenis cara pandang utama dalam pemikiran mengenai kewirausahaan, yaitu
pandangan makro dan pandangan mikro. Pandangan makro menunjukkan adanya sejumlah
faktor yang berkaitan dengan sukses atau gagalnya usaha yang dijalankan oleh seorang
wirausahawan. Faktor-faktor ini mencakup berbagai proses dari luar (eksternal) yang sering
kali berada di luar kendali seorang wirausahawan. Dalam pandangan bersifat makro ini
terdapat tiga pendekatan, yaitu: lingkungan, keuangan dan perpindahan.
Pendekatan lingkungan memandang berbagai faktor dari luar yang berpengaruh terhadap pola
hidup seseorang sehingga menyebabkan dia memiliki potensi ataupun tidak memiliki potensi
untuk menjadi seorang wirausahawan.
DAFTAR REFERENSI
1. Akbar, A. (2018). Digital Ekosistem. Jakarta: Republika Penerbit.
2. Bennett, N., & Lemoine, G. J. (2014). What VUCA Really Means for You. Harvard
Business Review, (Januari-Februari). Diambil dari https://hbr.org/2014/01/whatvuca-really-
means-for-you
3. Brook, T. (2008). Vermeer’s Hat: The Seventeenth Century and the Dawn of the Global
World. London: Profile Books.
4. Cantillon, R. (1931). Essai sur la Nature du Commerce en General (H. Higgs). London:
Macmillan.
5. CBNINSIGHT. (2019, Januari). The Complete List of Unicorn Companies [Tech News].
Diambil 31 Januari 2019, dari The Complete List of Unicorn Companies website:
http://instapage.cbinsights.com/researchunicorn-companies
6. Friedman, T. (2017). Thank You for Being Late: An Optimist’s Guide to Thriving in the
Age of Acceleration. New York: Farrar, Straus and Giroux.
7. Galloway, S. (2017). The Four: The Hidden DNA of Amazon, Apple, Facebook and
Google. New York: Penguin Random House LLC.
8. Graham, P. (2012, September). Startup = Growth [Blog]. Diambil 1 Januari 2019, dari
Paulgraham website: http://www.paulgraham.com/growth.html
9. Harari, Y. N. (2017). Sapiens, Sejarah Ringkas Umat Manusia dari Zaman Batu hingga
Perkiraan Kepunahannya. Jakarta: PT. Pustaka Alvabet.
10. Hindle, K., Klyver, K., & Jennings, D. F. (2009). An “informed” intent model:
Incorporating human capital, social capital, and gender variables into the theoritcal model of
entrepreneurial intentions. Dalam International Studies in Entrepreneurship. Understanding
the entrepreneurial mind: Opening the black box (Alan L. Carsrud, and Malin Brannback).
New York: Springer.
11. Ismaun. (2005). Sejarah Sebagai Ilmu. Bandung: Historia Utama Press.
12. Karayiannis, A. D. (2003). Entrepreneurial functions and characteristics in a
protocapitalist economy: The Xenophanian entrepreneur. Wirtschaftspolitische Blätter, 50,
553–563.
13. Kasali, R. (2017). Disruption. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
14. Kiwe, L. (2018). Jatuh-Bangun Bos-Bos Startup, Inspirasi dan Pelajaran di Balik
Kesuksesan Perusahaan-Perusahaan Startup. Yogyakarta: Cheklist.
15. Landstrom, H. (2005). Pioneers in Entrepreneurship and Small Business Research.
Boston: Springer.
16. Lee, A. (2013). Welcome To The Unicorn Club: Learning From Billion-Dollar Startups |
TechCrunch [Tech News]. Diambil 31 Januari 2019, dari Techcrunch website:
https://techcrunch.com/2013/11/02/welcom e-to-the-unicorn-club/
17. Mintardjo, C. M. O. (2017). Pengantar Ilmu Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil
Pemula, Latar Belakang, Teori, Terapan dan Kasus (1 ed.). Manado: Unsrat Press.
18. Rahman, A. F. (2018). Valuasi Amazon Sempat Menyentuh USD 1 Triliun [News].
Diambil 21 November 2019, dari Detik.com website:
https://inet.detik.com/business/d4198025/valuasi-amazon-sempatmenyentuh-usd-1-triliun
19. Ramdhan, H. E. (2016). Startup Business Model, 50 Model Bisnis dari 100++ Startup
Lokal dan Mancanegara. Jakarta: Penebar Plus.
20. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational Behavior (15 ed.). New Jersey:
Pearson Education Inc.
21. Robehmed, N. (2013, Desember 16). What Is A Startup? FORBES ONLINE. Diambil
dari https://www.forbes.com/sites/natalierobeh
med/2013/12/16/what-is-astartup/#7b56940e4044
22. Ross, A. (2017). The Industries of the Future. New York: Simon & Schuster.
23. Schwab, K. (2016). The Fourth Industrial Revolution. Geneva: World Economic Forum.
24. Startup Genome. (2018). Global Startup Ecosystem Report 2018, Secceding in the New
Era of Technology. Diambil dari www.startupgenome.com
25. Thiel, P. (2014). Zero to One, Notes on Startups, or How to Build the Future. New York:
Crown Publishing Group.
26. Tripathi, D. (2011). Book Review: Robert F. Hebert and Albert N. Link, A History of
Entrepreneurship,London & New York: Routledge, 2009, 121 pp. The Journal of
Entrepreneurship, 20(1), 143–158.
27. https://www.kodiakdata.com/are-startupsgoing-to-the-birds-insights-on-a-newstartup-era/
28.https://entrepreneur.bisnis.com/read/20210409/88/1378958/10-mitos-kewirausahaan-dan-
faktany
28. http://repository.ut.ac.id/4819/1/EKMA4370-M1.pdf