Technopreneur
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Muchammad Yunus
2018224350065
AKUNTANSI
AHMAD DAHLAN
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Technoprenuer. Adapun yang menjadi judul makalah ini adalah “Konsep
Technopreneur”.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-mata
karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu, sangatlah kami
harapkan saran dan kritik yang positif, membangun dari semua pihak agar makalah ini
menjadi lebih baik dan berdaya guna kedepannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kewirausahaan...........................................................................................3
2.2. Technopreneur...........................................................................................3
A. Simpulan....................................................................................................17
B. Saran...........................................................................................................17
DAFTARPUSTAKA............................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KEWIRAUSAHAAN
2
3
2.2 TECHNOPRENEURSHIP
Dalam pengertian kedua ini, tidaklah jelas pihak mana yang bisa disebut
sebagai technopreneur. Merujuk pada Dorf and Byers (2005) mendefinisikan
technological entrepreneurship sebagai “style of business leadership that involve
identifying high potential, technology intensive commercial opportunities,
gathering resources such as talent and capital, and managing rapid growth and
significant risk using principled decision making skill. Technology ventures
exploit breakthrough advances in science and engineering to develop better
products and services for costumer The leader technology ventures demonstrate
focus, passion and unrelenting will to succeed”. Shane and Venkataraman (2004)
mendefiniskan technological entrepreneurship sebagai proses yang digunakan
oleh wirausahawan untuk mengelola sumber daya, system teknis (teknologi), dan
strategi organisasi untuk memanfaatkan peluang, sedangkan Canadian Academy
Engineering (1998), mendifinisikan sebagai “pengaplikasian inovatif dari
pengetahuan teknis dan keilmuan seseorang atau beberapa orang yang memulai
dan mengoperasikan bisnisnya berdasarkan resiko dalam mencapai tujuan
organisasi”.
Selain itu juga bisa menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM
dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal
ditengah kompetisi global. Salah satu cara untuk mempersiapkan seorang
tecnopreneurship ialah dengan memberikan dasar-dasar dalam technopreneur,
yakni memberikan bekal dimana salah satunya ialah teknologi komunikasi dan
informatika. Dimana teknologi ialah salah satu dasar penting yang harus dimiliki
seorang entrepreneur untuk menjadi seorang technopreneur. Salah satu jurusan di
perguruan tinggi yang menjalankan program perkuliahan dengan berbasiskan
technopreneur adalah jurusan TI.
Berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang
technopreneur selain menyiapkan pengetahuan tentang teknologi :
1. Menggali diri
3. Memulai usaha
Jika kita menengok ke 2 -3 dekade yang lalu, maka sebut saja Taiwan,
Korea Selatan dan Singapura masih digolongkan sebagai Negara Berkembang.
Namun sekarang negara-negara ini telah menjadi negara maju dengan
perekonomian yang didasarkan pada Industri teknologi. Perkembangan Korea
diawali dengan industri tradisional kemudian diikuti oleh industri semikonduktor.
Sedangkan Singapura memiliki kontrak di bidang elektronik dengan perusahaan-
perusahaan barat kemudian diikuti juga oleh manufaktur semikonduktor. Taiwan
terkenal dengan industri asesoris komputer pribadi (PC). Rahasia lain yang
membuat perkembangan negara-negara ini melejit adalah adanya inovasi.
Inovasi India yang luar biasa datang dari perusahaan Shyam Telelink Ltd.
Shyam Telelink memperlengkapi becak dengan telefon CDMA yang berkekuatan
175 baterai. Becak inipun diperlengkapi juga dengan mesin pembayaran otomatis.
Penumpang becak bisa menelpon dan tarif yang dikenakan adalah sekitar 1.2
rupee per 20 menit. Lalu perusahaan ini mempekerjakan orang 7 yang tidak
memiliki keahlian untuk mnegemudikan becak. Upah para pengemudi becak
tidak didasarkan pada gaji yang tetap namun merupakan komisi sebesar 20% dari
tiap tarif telepon yang diperoleh (Wireless week, 2003).
9
Kedua, Inovasi yang dibuat tersebut diarahkan untuk melepaskan diri dari
ketergantungan dunia barat. Sebagian besar teknologi yang diciptakan oleh dunia
barat diperuntukkan bagi kalangan atas atau orang/instansi/perusahaan yang kaya
dan menciptakan ketergantungan pemakaiannya. Sementara itu sebagian besar
masyarakat (baca pasar) Asia belum mampu memenuhi kriteria pasar teknologi
barat tersebut. Masih banyak masyarakat asia yang memiliki penghasilan dibawah
$1 per hari, sehingga mereka tidak memiliki akses ke teknologi yang diciptakan
oleh dunia barat. Ini merupakan peluang yang besar bagi para teknopreneur untuk
berinovasi dalam menciptakan sebuah produk teknologi yang menjangkau
masyarakat marginal.
10
Untuk dapat menuju ke arah yang sama seperti negara-negara tetangga kita
lainnya, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan dekonstruksi
pemahaman technopreneurship. Ini penting sekali karena kita semua tahu bahwa
persepsi menentukan aksi. Dengan pemahaman technopreneurship seperti dalam
definisi pertama maka akan memungkinkan bermunculannya para
technopreneurship sejati yang akan membawa Indonesia berjalan bersamasama
dengan India, Korea Selatan maupun Taiwan.
Terbukti pada data Badan Pusat Statistik tingkat pengganguran pada tahun
2012 yaitu tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2012
mencapai 6,32% atau 7,61 juta orang. Jumlah ini turun 6% dari Februari 2012
yang sebesar 8,12 juta orang. Kepala BPS Suryamin mengatakan, angka
persentase pengangguran 6,32% di Februari 2012 9 turun dibandingkan Agustus
2011 yang sebesar 6,56% dan Februari 2011 yang sebesar 6,8%. Menurut kepala
BPS bahwa pada Februari 2011 adalah 8,12 juta, Agustus 2011 adalah 7,7 juta,
dan Februari 2012 adalah 7,61 juta, terus menurun. Sedangkan menurut BPS
tingkat kemiskinan tahun 2012 juga menurun sekitar 3,2 %. BPS menghitung,
jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2011 sebanyak 30,02 juta
orang. Jumlah ini mengalami penurunan 1 juta orang atau 3,2% dibandingkan
dengan penduduk miskin pada Maret tahun lalu yang mencapai 31,02 juta orang.
12
Sekilas angka tersebut memang lebih baik dari tahun sebelumnya itu
terjadi karena faktor pendorong turunnya jumlah penduduk miskin di Indonesia
disebabkan oleh tingkat inflasi yang rendah, membaiknya kondisi perekonomian
Indonesia, upah buruh naik, dan adanya perbaikan penghasilan petani.
Sumber daya alam Indonesia yang selama ini dijual dalam keadaan mentah
tanpa diolah, namun dengan teknologi dan seni bisnis dari para pengusaha muda
dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Berbagai kebutuhan
hidup dapat dipenuhi dengan produksi dalam negeri sehingga tercipta
kemandirian ekonomi bangsa. Selain itu sangat memungkinkan memproduksi
untuk keperluan ekspor sehingga akan menambah cadangan devisa negara.
Faktanya, saat ini sudah sudah ada program pemerintah yang diberikan
untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan di masyarakat seperti PNPM
Mandiri. Bahkan program wirausaha ini juga sudah sampai ke kampus-kampus
melalui wirausaha mandiri. Untuk itu kita harus bisa memanfaatkan program
tersebut, sebab program tersebut tidak akan berhasil jika tidak bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat.
Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini
memaksa perusahaanperusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya.
Agar dapat terus bertahan, perusahaan-perusahaan mengubah dari bisnis yang
didasarkan pada sumber daya (resourcesbased business) menuju (bisnis
berdasarkan pengetahuan), dengan karakteristik utama ilmu pengetahuan. Ketika
pencapaian utama perusahaan adalah sustainable competitive advantage atau
pencapaian daya saing bisnis berkelanjutan, maka manajemen perusahaan akan
didorong pada proses pencapaian dan pengembangan pengetahuan sebagai
strategi bersaing perusahaan.
Daya saing seperti inilah yang dewasa ini menurun bagi Indonesia,
peranan produk nasional yang di hasilkan oleh peran tenologi tinggi masih sangat
rendah, produksi Indonesia masih didominasi oleh hasil teknologi rendah dan
menengah, konsekwensinya adalah Indonesia sulit untuk memperoleh keungulan
kompetitif, karena kapabilitas teknologinya masih rendah. Dengan kata lain
upaya yang paling layak untuk di kedepankan adalah bagaimana meningkatkan
penguasaan tekologi untuk meningkatkan daya saing, baik itu pada level
organisasi maupun level negara.
15
Kondisi yang sama diterapkan pada level bisnis atau organisasi, organisasi
yang ingin mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan adalah organisasi yang
berbasis pada penguasaan teknologi dan menjadi teknologi sebagai motor
penggerak organisasinya.
cluster dan incubator bisnis, berkaitan juga dengan pembangunan sumber daya
manusia dan lainnya, yang semuanya dapat dikoordinasikan oleh pemerintah.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
http://syamsulgunadarma.blogspot.com/2012/11/trend-solusi-bisnis-masa-
kini.html. Diakses pada tanggal 09 A 2020.
Dana, L.P. 2007. “Asian Models of Entrepreneurship from Indian Union and the
Kingdom of Nepal to the Japanese Archipelago: Context, Policy, and Practice”.
New Jersey: World Scientific Publishing Co.
http://finance.detik.com/read/2012/05/07/141833/1911053/4/bps-jumlah-
pengangguran-di-indonesia761-juta-turun-6
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/-
http://alihasyim.blogspot.com/2012/04/technopreneur-bagi-mahasiswa.html
http://aa-technopreneur.blogspot.com/2009_04_01_archive.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Wirausahawan
http://lilisdayani71.wordpress.com/2013/09/16/technopreneurship/
19