Anda di halaman 1dari 2

Setelah anda mempelajari bahan inisiasi dan bahan 

Open Educational Resources (OER) yang


telah diberikan, dalam akuntansi kita selalu menggunakan istilah debit dan kredit dalam
transaksi kenapa tidak menggunakan istilah tambah atau kurang. Silahkan berdiskusi
mengenai hal tersebut.

selamat berdiskusi,

Teman2 mahasiswa jangan lupa untuk segera mengerjakan Tugas 1 nya


yaaaa.....karena penilaian hanya ada di tugas, jika ada yang ingin di tanyakan silahkan
di dalam forum diskusi.....semangatttttt

salam,

Tutor.

Erika Amelia

Selamat sore ibu Erika Amelia, S.E., M.Si. dan teman-teman, berikut saya sampaikan tanggapan
dalam diskusi sesi 1 ini.
Setelah mempelajari materi terkait, menurut pemahaman saya istilah debet dan kredit dalam transaksi
di akuntansi tidak sama dengan istilah tambah atau kurang. Hal ini karena debet dan kredit dalam
transaksi, keduanya bisa berarti tambah atau kurang, tergantung dari akun mana yang digunakan.
Dalam neraca, akun-akun yang tergolong dalam Aktiva terletak di sebelah kiri, memiliki saldo normal
debet, dan apabila pada transaksi akun Aktiva dijurnal di sebelah debet, saldo akun tersebut akan
bertambah. Sebaliknya, bila pada sebuah transaksi akun Aktiva dijurnal di sebelah kredit, saldo akun
tersebut akan berkurang. Contoh akun yang termasuk dalam Aktiva adalah kas, piutang, sewa dibayar
di muka, perlengkapan, peralatan, mesin, dan lain-lain. Ilustrasinya dalam jurnal:
Pada tanggal 2 Januari 2022 membeli perlengkapan senilai Rp 15.000.000 secara tunai, jurnalnya:
2/1/22 Perlengkapan (D) Rp 15.000.000
Kas (K) Rp 15.000.000
Penjelasannya kedua akun yang terlibat pada ayat jurnal di atas merupakan akun yang tergolong
dalam Aktiva. Perlengkapan bertambah, maka dicatat di sebelah debet. Kas berkurang, dicatat di
sebelah kredit.
Sedangkan untuk akun-akun yang tergolong dalam Pasiva, dalam neraca terletak di sebelah kanan,
memiliki saldo normal kredit. Apabila pada transaksi akun Pasiva dijurnal di sebelah debet, saldo
akun tersebut akan berkurang. Sebaliknya, bila pada sebuah transaksi akun Pasiva dijurnal di sebelah
kredit, saldo akun tersebut akan bertambah. Contoh akun yang termasuk dalam Pasiva (Kewajiban
dan Modal) antara lain Utang Usaha, Modal Pemilik, dan lain sebagainya. Ilustrasinya dalam jurnal:
Pada tanggal 3 Januari 2022 membeli peralatan senilai Rp 50.000.000 secara kredit, jurnalnya:
3/1/22 Peralatan (D) Rp 50.000.000
Utang Usaha (K)
Penjelasannya akun Peralatan termasuk dalam Aktiva. Dalam transaksi di atas, Peralatan bertambah,
maka dicatat di sebelah debet. Utang Usaha juga bertambah, dicatat di sebelah kredit. Sebab Utang
Usaha tergolong dalam Pasiva.

Sebagai tambahan, dalam akuntansi juga dikenal akun-akun Pendapatan dan Biaya, dimana akun
Pendapatan saldo normalnya kredit, sedangkan akun biaya saldo normalnya debet. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, akun yang saldo normalnya kredit, bila dijurnal di sebelah debet, saldo
akunnya berkurang, dan bila dijurnal di sebelah kredit, saldonya bertambah.
Akun yang saldo normalnya debet, bila dijurnal di sebelah debet, saldo akunnya bertambah, dan bila
dijurnal di sebelah kredit, saldonya berkurang.
Sumber:
Materi Inisiasi 1
https://frconsultantindonesia.com/id/menentukan-debit-kredit-pada-pembukuan-akuntansi/*

Anda mungkin juga menyukai