Anda di halaman 1dari 28

B

A MEKANISME DEBET
B DAN KREDIT
BERBASIS AKUN

4
A
Apa itu Akun ?
Akun (Account )

 Akun (kadang disebut “pos”, “rekening”, atau


“perkiraan”) berasal dari bahasa Inggris “account”.
 Dari perspektif matematika, sebuah akun
merupakan komponen/bagian dari suatu elemen di
persamaan akuntansi. Setiap elemen di persamaan
akuntansi dapat terdiri dari akun-akun.
 Dari perspektif fungsi, akun merupakan wadah atau
media untuk menampung semua perubahan yang
terjadi di satu jenis dana.
Illustrasi Akun di Akuntansi

ELEMEN

ASET

AKUN-AKUN
BIAYA
UANG PIUTANG
GEDUNG DIBAYAR
TUNAI USAHA
DIMUKA

BAHAN PERSEDIAAN
HABIS BARANG
PAKAI DAGANGAN
B
Format Akun
Format Akun di Akuntansi

 Format atau bentuk akun dapat direkayasa


sesuai kebutuhan. Satu format akun yang lazim
digunakan adalah format T.
 Salah satu argumentasinya karena format T ini
mencerminkan keberadaan posisi kiri (debet)
dan posisi kanan (kredit) dari persamaan aljabar.
Contoh Format Akun

Debet KAS Kredit


Tgl Deskripsi Jumlah (Rp) Tgl Deskripsi Jumlah (Rp)
01/05 Dari setoran modal 14.500.000 04/05 Pembelian mesin 12.000.000
03/05 Penghasilan tunai 7.900.000 07/05 Pelunasan utang 2.729.000
07/05 Pelunasan piutang 9.720.010 15/05 Gaji karyawan 3.685.000
17/05 Penghasilan tunai 15.720.000 27/05 Biaya transportasi 455.800
20/05 Dari setoran modal 19.750.000 29/05 Bantuan sosial 4.600.000
........ ........
C
Ragam Akun
Terminologi Nama Akun di
Akuntansi

 Setiap pengembang sistem akuntansi dapat


membentuk dan memberi nama akun-akun
sesuai dengan kebutuhan.
 Namun demikian, akuntansi dewasa ini juga
memiliki terminologi untuk nama-nama akun
yang disepakati, seperti misalnya Kas, Piutang,
Penjualan, Modal, dan Utang dagang.
Akun-Akun Aset

 Aset lazim diklasifikasi menjadi aset lancar dan aset


tidak lancar.
 Aset ditetapkan sebagai aset lancar jika ia dapat
dikonversi menjadi alat pembayaran atau memiliki
masa manfaat kurang dari 1 (satu) periode akuntansi.
 Jika aset tersebut memiliki masa manfaat lebih dari 1
periode akuntansi maka disebut aset tetap atau aset
tidak lancar.
 Satu periode akuntansi lazimnya 1 tahun (12 bulan).
Contoh Akun-Akun Aset

NAMA AKUN DESKRIPSI


Aset Lancar (Current Assets )
Kas Aset yang lazim dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang berterima umum.
Piutang usaha Aset berbentuk janji dari pembeli (debitur) untuk melunasi utangnya.
Supplies (bahan Aset yang lazimnya dibeli dan dipertimbangkan memiliki masa manfaat kurang dari 1
habis pakai) (satu) tahun. Contoh: kertas, amplop, dan alat tulis kantor.
Aset Tidak Lancar (Non-current Assets )
Tanah Aset berwujud dengan masa manfaat lebih dari 1 periode yang tidak didepresiasi.
Gedung Aset berupa bangunan yang tidak dimaksudkan untuk diperdagangkan.
Aset berwujud dengan masa manfaat lebih dari 1 periode yang mengalami depresiasi.
Peralatan
Contoh: mesin, kendaraan, komputer, dll.
Akun-Akun Biaya

Biaya dapat diklasifikasi menjadi 2 jenis, yaitu


biaya operasi (dari kegiatan utama) dan biaya
non-operasi (dari kegiatan lain-lain).

NAMA AKUN DESKRIPSI


Biaya gaji Penggunaan dana untuk memperoleh manfaat dari kerja dan waktu karyawan.
Biaya listrik Penggunaan dana untuk memperoleh jasa listrik.
Biaya transportasi Penggunaan dana untuk melakukan perjalanan dalam rangka kegiatan unit usaha
Biaya bantuan sosial Penggunaan dana untuk memenuhi tanggungjawab dalam kehidupan sosial
Biaya depresiasi Penggunaan dana untuk memperoleh manfaat aset tetap (dalam bentuk pengakuan
terhadap depresiasi aset tetap berwujud).
Akun-Akun Pengembalian ke Pemilik

Penyerahaan dana ke pemilik untuk digunakan


kepentingan pemilik. Lazimnya, akun tersebut
diberi nama Prive atau Dividen.

NAMA AKUN DESKRIPSI


Prive, Ibu SABAR Penyerahan dana kepada pemilik (atau pengambilan dana oleh pemilik, dalam hal
ini adalah Ibu SABAR.
Dividen Penyerahan dana kepada pemilik di perusahaan perseroan terbatas (stockholders).
Akun-Akun Liabilitas
 Liabilitas lazim diklasifikasi menjadi liabilitas lancar
(jangka pendek) dan liabilitas jangka panjang.
 Liabilitas ditetapkan sebagai liabilitas lancar jika
masa pelunasan kurang dari 1 periode akuntansi.
 Jika liabilitas memiliki masa manfaat lebih dari 1
periode akuntansi maka disebut liabilitas jangka
panjang (tidak lancar).
 Satu periode akuntansi lazimnya 1 tahun (12 bulan).
NAMA AKUN DESKRIPSI
Utang usaha Liabilitas yang muncul karena pengadaan (pembelian) jasa/produk secara kredit
Utang pajak Liablitas yang muncul karena unit usaha masih belum membayarkan pajak
Utang obligasi Liabilitas yang muncul karena unit usaha menerbitkan obligasi (utang jangka panjang)
Akun-Akun Penghasilan

Penghasilan dapat diklasifikasi menjadi 2 jenis,


yaitu penghasilan operasi (dari kegiatan utama)
dan penghasilan non-operasi (dari lain-lain).

NAMA AKUN DESKRIPSI


Penghasilan usaha Sumber pemerolehan dana dari kegiatan usaha utama.
Penghasilan konsultasi Sumber pemerolehan dana dari kegiatan usaha, khususnya di usaha konsultasi
Penghasilan lain-lain Sumber pemerolehan dana dari kegiatan sampingan atau jarang terjadi
D
Akun Riil vs Akun Nominal
Apa itu Akun Riil dan Nominal ?

 Akun permanen (permanent accounts) atau


akun riil; adalah akun-akun yang keberadaannya
bersifat permanen, yaitu tidak ditutup/dihapus
ketika penyusunan laporan keuangan.
 Akun sementara (temporary accounts) atau
akun nominal; adalah akun-akun yang
keberadaannya bersifat sementara, yaitu dibentuk
selama periode berjalan dan ditutup ketika
penyusunan laporan keuangan.
 Akun permanen/riil pada umumnya adalah akun-
akun elemen Aset, Liabilitas, dan Ekuitas yang
tercantum di laporan posisi keuangan atau neraca.
 Akun sementara/nominal pada umumnya adalah
akun-akun elemen Biaya, Pengembalian ke pemilik,
dan Penghasilan yang tercantum di laporan laba/rugi
dan laporan perubahan ekuitas.

Ketentuan Debet Kredit untuk masing-masing


akun mengikuti ketentuan Debet Kredit yang
berlaku untuk masing-masing elemen yang
menjadi induk dari akun.
E
Aplikasi Mekanisme Debet Kredit
Berbasis Akun
Transaksi Pembayaran Dimuka

 Lazim jika terdapat transaksi pembayaran dimuka, sebelum


dilakukan transaksi jual-beli.
 Misalnya, unit usaha membayar dimuka sewa gedung untuk
periode 1 tahun yang akan datang maka pembayaran
tersebut diperlakukan sebagai aset (bukan sebagai biaya)
karena unit usaha masih memiliki hak untuk memanfaatkan
gedung tersebut selama 1 tahun.
 Demikian pula, misalnya unit usaha menerima uang muka
dari seorang pelanggan maka penerimaan tersebut
diperlakukan sebagai liabilitas atau utang (bukan
penghasilan) karena unit usaha masih punya kewajiban
untuk menyerahkan jasa/produknya ke pelanggan yang
membayar uang muka tersebut.
Ketentuan Pembayaran Dimuka

Pembayaran dimuka (pada saat


transaksi) merupakan aset (bagi pihak
yang membayar) dan merupakan
liabilitas (bagi pihak yang
menerima).
Contoh Aplikasi Mekanisme Debet Kredit
Berbasis Akun
• Ilustrasi A:
Transaksi : RAPI menerima uang tunai Rp400.000 dari
Bapak IMRAN.
Analisis : Aset (berupa kas) RAPI bertambah Rp400.000,
dan Ekuitas (bersumber dari modal [setoran pemilik])
RAPI bertambah Rp400.000.

A + B + Pp = L + E + Ph

KAS MODAL
(+)Rp400.000
            (+)Rp400.000
   

Mek. D K Berbasis akun: Akun Kas bertambah maka dicatat di debet (Ingat!!
aset berada di sisi kiri persamaan maka bertambah dicatat di kiri/debet), dan akun
Modal bertambah maka dicatat di kredit (Ingat!! ekuitas berada di sisi kanan
persamaan maka bertambah dicatat di kanan/kredit).
• Ilustrasi B:
Transaksi: RAPI membeli secara tunai peralatan potong
rambut (gunting dll) seharga Rp150.000 dari toko ADIL.
Analisis : Aset 1 (berupa peralatan) RAPI bertambah
Rp150.000, dan Aset 2 (berupa kas atau uang tunai) RAPI
berkurang Rp150.000.

A + B + Pp = L + E + Ph
PERALATAN
(+)Rp150.000
KAS                
(-)Rp150.000

Mek. D K Berbasis Akun: Akun Peralatan bertambah maka dicatat di debet


(Ingat!! aset berada di sisi kiri persamaan maka bertambah dicatat di kiri/debet), dan
akun Kas berkurang maka dicatat di kredit (Ingat!! aset berada di sisi kiri
persamaan maka berkurang dicatat di kanan/kredit).
• Ilustrasi C:
Transaksi : Unit usaha RAPI membayar tagihan listrik pasca-
bayar Rp46.000 yang mana tagihan diterima hari
ini.
Analisis : Biaya (berupa biaya listrik) RAPI bertambah
Rp46.000, dan Aset (berupa kas atau uang tunai) RAPI
berkurang Rp46.000.

A + B + Pp = L + E + Ph
BIAYA
KAS
(-)Rp46.000
  LISTRIK            
(+)Rp46.000

Mek. D K Berbasis Akun: Akun Biaya listrik bertambah maka dicatat di debet
(Ingat!! biaya berada di sisi kiri persamaan maka bertambah dicatat di kiri/debet),
dan akun Kas berkurang maka dicatat di kredit (Ingat!! aset berada di sisi kiri
persamaan maka berkurang dicatat di kanan/kredit).
• Ilustrasi D:
Transaksi: Unit usaha RAPI menerima uang tunai Rp875.000
dari hasil usaha memotong rambut para pelanggan.
Analisis : Penghasilan (dari usaha utama, yaitu memotong
rambut) RAPI bertambah Rp875.000, dan Aset (berupa
kas) RAPI bertambah Rp875.000.

A + B + Pp = L + E + Ph

KAS  PENGHASILAN
(+)Rp875.000
          USAHA
(+)Rp875.000

Mek. D K Berbasis Akun: Akun Penghasilan usaha bertambah maka dicatat di


kredit (Ingat!! penghasilan berada di sisi kanan persamaan maka bertambah dicatat
di kanan/kredit), dan akun Kas bertambah dicatat di debet (Ingat!! aset berada di
sisi kiri persamaan maka bertambah dicatat di kiri/debet).
• Ilustrasi E:
Transaksi: Unit usaha RAPI membeli kursi ruang tunggu
senilai Rp600.000 secara kredit. Pelunasan disepakati
akan dilakukan 1 bulan yang akan datang.
Analisis : Aset (berupa peralatan) RAPI bertambah
Rp600.000, dan Liabilitas (dari pembelian secara kredit
[utang usaha]) RAPI bertambah Rp600.000.

A + B + Pp = L + E + Ph
UTANG
PERALATAN
(+)Rp600.000       USAHA      
(+)Rp600.000

Mek. D K Berbasis Akun: Akun Peralatan bertambah maka dicatat di debet


(Ingat!! aset berada di sisi kiri persamaan maka bertambah dicatat di kiri/debet),
dan akun Utang usaha bertambah maka dicatat di kredit (Ingat!! liabilitas
berada di sisi kanan persamaan maka bertambah dicatat di kanan/kredit).
• Ilustrasi F:
Transaksi: Unit usaha RAPI membeli kendaraan seharga
Rp15.000.000 yang dibayar tunai Rp5.000.000, sisanya
kredit.
Analisis : Aset (berupa kendaraan) RAPI bertambah
Rp15.000.000, Aset (berupa kas) RAPI berkurang
Rp5.000.000, dan Liabilitas (dari pembelian sebagian
secara kredit [utang usaha]) RAPI bertambah
Rp10.000.000.
A + B + Pp = L + E + Ph
KENDARAAN
(+)Rp15.000.000 UTANG USAHA
KAS       (+)Rp10.000.00      
(-)Rp5.000.000

Mek. D K Berbasis Akun: Akun Peralatan bertambah maka dicatat di debet


(Ingat!! aset berada di sisi kiri persamaan maka bertambah dicatat di kiri/debet),
akun Kas berkurang maka dicatat di kredit (Ingat!! Aset berada di sisi kiri
persamaan maka berkurang dicatat di kanan/kredit), dan akun Utang usaha
bertambah maka dicatat di kredit (Ingat!! liabilitas berada di sisi kanan persamaan
maka bertambah di kanan/kredit).

Anda mungkin juga menyukai