Anda di halaman 1dari 61

No. Dok .

: 01/MT/LKMT/001
LEMBAGA PokokBahasan : Tafsir Surah Al-Ala -
KAJIAN MANHAJ MINHAJ TARBIYAH
Annas
TARBIYAH MARHALAH TAMHIDI
___________________________ No Kode PB : 1.2.4.01.103-121
( LKMT)
MADAH : Al-Qur’an Status Revisi : 0/0
Jumlah Halaman : 125

I. Tujuan Umum

Memperkuat ikatan dengan kitabullah (Al Qur`an) berdasarkan pada pemahaman yang benar, rasa cinta dan
pemahaman terhadap ajaran-ajaran pokoknya, dan terikat dengan petunjuk-petunjuknya dan mengamalkan
hukum-hukumnya. Dengan pemahaman yang baik dan mencari sasaran-sasarannya yang menjadi petunjuk
untuk setiap waktu dan tempat. Merujuk kepadanya terutama ketika terjadi perbedaan pendapat. Semuanya
dalam lingkup yang sudah dipelajari.

II. Tujuan Kognitif


1. menjelaskan karakteristik dari ayat al Qur`an yang membahas tentang awal penciptaan manusia dan
hidup setelah mati, berdasar pada tafsir bagian ini.
2. menerangkan arti kosakata dan petunjuk yang terkandung di dalamnya.
3. menerangkan apa yang terdapat dalam surat, mulai dari tasbih dan pensucian Allah Swt dari hal-hal
yang tidak sesuai bagi-Nya.
4. menerangkan kemampuan (Kudrah) Allah Swt dalam menciptakan, dan nikmat-nikmat-Nya bagi
manusia.
5. menerangkan cirri-ciri hari kiamat, nikmat dan kesusahan yang terdapat di dalamnya, sebagai balasan
atas perbuatan manusia.
6. menjelaskan cara Allah Swt bersumpah pada makhluk-Nya, dan tidak bolehnya hal itu bagi manusia.
7. menerangkan akibat orang-orang yang berbuat kerusakan dan derita hidup mereka seperti dalam kisah
kaum Aad, Tsamud dan Fir`aun.
8. mengingatkan sikap menghadapi cobaan kebaikan dan keburukan, dan keadaan manusia pada saat itu.
9. menyebutkan nikmat-nikmat Allah kepada manusia dan kemampuan-Nya dalam hal itu. Kemudian
menerangkan cara mensyukuri niknat-nikmat ini dari Surat al Balad.
10. menerangkan penghormatan Allah pada orang-orang yang bersedekah, dan kemarahan-Nya kepada
orang yang kikir dan merasa tidak butuh dan akibat dari keduanya dari Surat al Lail.
11. menyebutkan anugerah dan petunjuk Allah Swt kepada Rasul-Nya, dari Surat Dhuha.
12. menerangkan arti-arti berikut dari surat-surat yang dibaca :
 manusia diciptakan dalam bentuk yang paling baik
 dikembalikkan pada tempat yang serendah-rendahnya
 pembangkangan manusia dengan merasa tidak butuh kepada-Nya
 perbedaan pendapat kaum musyrikin setelah turunnya keterangan
13. menerangkan tentang lailatul qodar ,menjelaskan batasan hari-harinya dan kejadian-kejadian yang
terjadi di dalamnya seperti turunnya malaikat, dan ditambahnya pahala pada saat itu.
14. menyebutkan hari kiamat dan keadaan-keadaannya dalam juz ini.
15. menubjukkan surat yang turun mengingatkan semakin dekat ajal Rasulullah Saw.
16. menunjukkan surat yang menyamai sepertiga al Qur`an dengan menjelaskan dalilnya dari sunnah.
17. mengenal surat-surat yang bisa digunakan untuk mengusir setan, menghancurkan sihir, dan menjaga
manusia dari bisikan setan.

III. Tujuan Afektif dan Psikomotor


1. tekun membaca surat al Qur`an, menghafal dan memahami maksudnya.
2. memperbanyak dzikir kepada Allah sambil mentadabburi (merenungkan) penciptaan dan petunjuk-Nya
kepada makhluk.
3. memperbagus suara dalam membaca al Qur`an.
4. komitmen pada prinsip memudahkan kepada hamba-hamba Allah.

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 1
5. merasakan akan bantuan Allah dalam menolong hamba-hamba-Nya dan menghancurkan musuh-musuh-
Nya.
6. memperteguh jiwa lewat pelajaran yang terkandung dalam surat tersebut.
7. merenungi ciptaan Allah pada diri dalam alam semesta.
8. saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran
9. menegakkan kewajiban mengingat akan Allah dan sifat-Nya yang meliputi seluruh makhluk
10. mengharap pahala dari Allah dalam setiap musibah yang menimpanya di jalan dakwah.
11. merasakan keagungan Allah dengan diutusnya Nabi Saw kepada manusia
12. ikhlas kepada Allah dalam segala hal
13. menggunakan petunjuk ayat-ayat Allah dalam penelitian ilmiah
14. menempatkan nikmat Allah untuk taat dan jihad di jalan-Nya
15. meneguhkan nilai-nilai robbani dan memerangi nilai-nilai materialisme
16. istighfar dari dosa-dosa dan memperbaharui taubat
17. menimbang segala sesuatu dan kepribadian dengan timbangan Allah Swt
18. membela orang-orang mukmin yang lemah
19. mengkoreksi paham-paham yang salah yang mengacaukan masyarakat
20. tawakkal kepada Allah dan bersandar kepada-Nya
21. bersiap-siap untuk bertemu Allah dengan bekal takwa
22. berlindung diri kepada Allah Swt dari kejahatan-kejahatan makhluk, sihir dan dengki
23. menjauhi orang-orang bejat, penjaja syahwat dan munafik, dan berlindung kepada Allah Swt dari
mereka

IV. Kegiatan Pembelajaran


Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah :
1.Kegiatan Pembuka
Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji tentang Tafsir Alquran
2. Kagiatan Inti:
a. Kajian tentang Tafsir Alquran
b. Berdikusi dan tanya jawab seputar pokok bahasan ( lihat tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor)
c. Penekanan dari murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam materi tersebut
3. Kegiatan Penutup:
a. Tugas mandiri (lihat kegiatan pendukung)
b. Evaluasi (dibuat soal sesuai tujuan khusus, afektif, dan psikomotor)

V. Muatan
1. Menghafal surah Al A’la sampai surah An Nas, dan mengkaji tafsir Al Al Wadhih DR. Mahmud
Hijaziy. Serta mempelajari hukum mim dan nun mati dari kitab Taisiruttajwid Ust. Abdul Warits Said,
dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini:
i. Komitmen adalah kepastian dalam metode khusus membaca Al Qur’an, serta prisnsip-prinsip
sryar’iyyah dan ilmiyah metode ini.
ii. Keharusan memahami teks Al Qur’an dan pegangan yang dipergunakan dalam memahaminya
iii. Kaidah-kaidah dasar Tafsir Al Qur’an dan manfaatnya
iv. Metode yang baik dalam berinteraksi dengan Al Qur’an dan manfaatnya
v. Keutamaan menghafal Al Qur’an dan cara yang paling mudah untuk menghafal

2. Surah yang ditetapkan untuk dibaca, dihafal, dan tafsir: dari surah Al A’la sampai surah An Nas dari
tafsir Al Wadhih, Dr. Mahmud Hijaziy
3. Methode kajian
Latihan praktis tilawah yang benar dan secara bertahap menjelaskan hukum bacaan yang paling banyak
dalam setiap surat.
Mempelajari tafsir surah yang ditetapkan sesuai dengan manhaj yang ada, dan dijelaskan dalam
petunjuk pengajar, mencakup :
i. Nama-namanya
ii. Sababun-nuzul (sebab turunnya) jika ada
iii. Makkiyah-madaniyahnya
iv. bahasan utamanya, permasalahannya, dan sasarannya
4. Kajian ayat, atau sekumpulan ayat yang berkaitan dengan satu tema, sesuai dengan methode berikut
ini:
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 2
5. Permasalahan-permasalahan yang diangkat dari surah-surah yang ada,
i. Arkanul Iman yang prinsip (Iman kepada Allah, Rasul, Malaikat, Kitab, hari akhir, dan
pengaruhnya dalam hidup
ii. Menemukan dalil tentang Al Khaliq swt dari peristiwa-peristiwa alam semesta
iii. Asma Allah, menurut aqal dan teks
iv. contoh-contoh teladan (para nabi dan rasul)
v. Merasakan tanggung jawab penuh di hadapan Allah
vi. Al Ilmu, urgensinya, batas-batasnya, dan perannya
vii. Amal-amal kebaikan
viii. Pertarungan dengan orang-orang zhalim
ix. Tanggung jawab manusia tentang kebahagiaan dan kerugian dunia akhirat
x. Bahaya rakus dunia jauh dari petunjuk Allah
xi. Bahaya dosa bagi manusia
xii. Menyikapi syetan

V. Pilihan Kegiatan Pendukung


1. belajar membaca surat dan tekun menghafalnya
2. merekam film yang berbicara tentang mukjizat ilmiah dari al Qur`an
3. meringkas kesimpulan surat dan menulisnya dalam majalah dinding
4. menulis kisah yang membandingkan antara pahala orang-orang yang menderita dan orang-orang yang
takwa
5. menyendiri untuk merenungi ayat-ayat yang membuat mata berpaling kepadanya
6. mengadakan halaqoh di masjid untuk belajar tilawah, tajwid dan tafsir bagi pemuda masjid
7. menyiapkan makalah tentang rahasia makanan yang Allah gunakan bersumpah dalam surat
8. memperkaya buku, kaset video dan kaset yang menafsirkan dengan singkat surat tersebut
9. memperkaya kaset mushaf (murottal) di perpustakaan masjid seperti kaset murotal Syeikh al Khushory,
Safir, dsb.
10. ziarah kubur untuk mengambil pelajaran
11. menyampaikan ceramah tentang tabiat jiwa manusia yang kosong dari iman
12. membuat wirid muhasabah harian untuk diri sendiri, dari setiap dosa besar dan kecil
13. membiasakan lisan untuk selalu menjauhi perkataan dusta dan mengolok-olok
14. mempresentasikan kajian tentang aqidah wala` wal bara`
15. menulis makalah tentang akhlak kemenangan dalam Islam
16. menjelaskan hubungan ilmu modern dengan al Qur`an

VI. Sarana Evaluasi dan Mutabaah


1. mendengarkan syarah (penjelasan) ayat dan surat yang dihafalkan
2. menguji setiap mutarabbi tentang hukum-hukum tajwid, baik secara teori maupun praktek
3. Ujian tentang komitmen akan adab-adab tilawah
4. menguji kemampuannya dalam menafsirkan ayat dan menghubungkannya dengan kondisi nyata saat itu
5. mengawasi perilaku (akhlak) mutarabbi dan tentang komitmennya terhadap adab-adab al Qur`an yang
ditunjukkan dan diarahkan oleh surat yang telah ditentukan untuk menghafal dan mempelajarinya
6. mengevaluasi sejauhmana keikutsertaannya dalam kegiatan-kegiatan penunjang melalui kuisioner

VII. Tujuan Pembelajaran Diri


Untuk paruh kedua dari juz `Amma
(al A`la dan an Nas)
1. menjelaskan arti-arti kosakata dan petunjuk yang terkandung di dalamnya
2. menjelaskan persesuaian misi Islam dengan ciptaan Allah di alam raya
3. menunjukkan tugas-tugas Rasul melalui surat tersebut
4. menjelaskan tabiat mengajak manusia kepada iman kepada Allah, dan hubungan hal tersebut dengan
jihad fi sabilillah
5. menjelaskan permusuhan orang-orang zhalim dan pengaruhnya terhadap kemenangan dakwah, para da`I
dan menyebarnya dakwah Islam
6. menerangkan rahasia cobaan untuk hamba, dan pengaruh cobaan ini terhadap manusia dan peran orang
mukmin dalam menghadapinya
7. menerangkan keutamaan bersegera mengamalkan kebaikan
8. menghubungkan antara iman dan amal, dan bahwa keduanya saling berkaitan erat dan tidak bisa
dipisahkan
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 3
9. memetakan peran da`I dalam menyebarkan akhlak Islam
10. menghitung karakteristik dan keistimewaan yang diberikan oleh Allah kepada manusia, baik jasmani
atau rohani
11. menerangkan nilai iman dan amal sholih dalam kehidupan manusia
12. menyebut keutamaan ilmu dalam membangun peradaban dan kemajuan dakwah
13. menyebut reaksi para da`I terhadap kesewenang-wenangan para penguasa
14. menjelaskan kesatuan agama samawy dalam pokok-pokok dan keluasannya
15. menerangkan mukjizat ilmiah dan balasan secara detail melalui surat-surat dalam juz ini
16. menganalisa obat yang diberikan surat-surat tersebut karena tabiat jiwa manusia seperti keluh kesah dan
membangkang, serta pengaruhnya
17. mengikat antara iman dan kepekaan rasa orang beriman melalui aurat-surat tsb
18. menjelaskan kaidah yang tepercaya dalam memahami nash-nash al Qur`an
19. menjelaskan kewajiban manusia pada Allah yang telah memberikan nikmat kepadanya
20. menunjukkan janji Allah terhadap Rasul-Nya Saw dan ancaman-Nya terhadap musuh-musuh-Nya
dalam kehidupan nyata
21. memberikan alasan pentingnya memisahkan antara iman dan kufur
22. menjelaskan konsekwensi berserah diri akan keesaan Allah Swt yang berbentuk manhaj (panduan) dan
arahan
23. memperbaiki bacaan surat-surat tersebut, memahami kaidah-kaidah tajwid dan memahami maknanya
24. menjelaskan tabiat perang antara iblis dan penolongnya, dari jin dan manusia di satu sisi, dan hamba-
hamba-Nya yang mukmin di sisi yang lain

IX. Maraji` (Referensi) Tarbiyah Dzatiyah


1. Tafsir Ibnu Katsir
2. Tafsir al Qurthubi
3. Zubdatut Tafasir, Dr. Muhammad Sulaiman al Asyqor
4. Shafwatul Bayan fi Tafsiri Ma`anil Qur`an
5. At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur`an

X. Muhtawa

Surat Al-A'la
Surat ini Makkiyah, terdiri dari 19 ayat. Kandungannya adalah perintah untuk bertasbih dan
mensucikan Allah. Juga agar Nabi saw. mengingatkan serta menjelaskan sifat-sifat orang yang
membersihkan diri dari daki maksiat dan cinta dunia.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


            
           
             
           
             
           
           
  
1. Sucikanlah nama Tuhanmu yang Maha Tinggi,
2. Yang Menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
3. Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
4. Dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
5. Lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
6. Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa,

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 4
7. Kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya dia mengetahui yang terang dan yang
tersembunyi.
8. Dan kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,
9. Oleh sebab itu berikanlah peringatan Karena peringatan itu bermanfaat,
10. Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
11. Dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
12. (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).
13. Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
15. Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
16. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
17. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
18. Sesungguhnya Ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
19. (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa
Makna Mufradat
Arti Mufradat
1. At-Tasbih artinya membersihkan dan mengagungkan  .1
Allah dari apa yang tidak layak bagi-Nya.  .2
2. Allah menjadikannya sama dalam kesempurnaan.
3. Allah menjadikan semuanya berada pada ketentuannya.  .3
4. Menghadapkan semua makhluk ke arah-Nya.  .4
5. Rusak dan tercabik-cabik.
6. Yang lebih dekat ke warna hitam.
 .5
7. Memudahkanmu menuju kebaikan.  .6
 .7

8. Sampaikan risalahmu ini kepada mereka dan nasihati
mereka.
 .8
9. Yang takut kepada Tuhannya.  .9
10. Yang menderita dan kafir.  .10
11. Mensucikan diri.  .11
12. Khusyu' dan tunduk kepada Allah.  .12
 .13
13. Mengutamakan.  .14

14. Kitab-kitab yang turun sebelum Al-Qur'an.

Syarah

Sucikan nama Tuhanmu dan bersihkan dari kekurangan. Lalu tinggikan Dia dari apa yang tidak sesuai
dengan-Nya, atau dari menjadikan makhluk sebagai serikat dan pesaing-Nya. Nama adalah apa yang
membuat sesuatu bisa dikenal. Sedangkan Allah dikenali dengan sifat-sifat-Nya.

Sedang Dzat-Nya yang suci lebih tinggi dari semua dugaan dan akal. Manusia mengenal Allah sebagai
Dzat yang Maha Mengetahui, Maha Penguasa, Yang Dituju, Yang Tunggal dan Esa. Yang Sendiri dan
Tempat Bergantung serta bebas dari kekurangan. Maha Tinggi dari sekutu, istri, dan anak. Agung
urusan-Nya dan suci nama-Nya. Nama tersebut, yakni sifat-sifat yang dengan-Nya Allah dikenali. Dia
sendiri yang memberi sifat bahwa Allah Pemilik keagungan dan kemuliaan. Dialah yang wajib kita
sucikan dan kita kultuskan karena Dia yang menciptakan semua makhluk. Allah menyempurnakan
ciptaan-Nya dan menempatkannya pada aturan yang paten selaras, tiada kerancuan dan kekurangan,
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 5
termasuk yang ada di alam semesta ini, baik berupa racun maupun bakteri. Semuanya berada pada
undang-undang yang sempurna, kerja yang paripurna, dan ketentuan yang bagus. Dialah yang
menentukan apa yang bermanfaat bagi makhluk-Nya. Menunjukkan arah kepada-Nya dan
membimbingnya agar dapat mengambil manfaat darinya dengan tabiat dan insting yang Allah ciptakan
untuknya.

Dialah yang mengeluarkan rerumputan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan
bagi manusia dan binatang. Setelah ditumbuhkan tumbuhan itu dijadikan kering, rusak, dan warnanya
kehitam-hitaman agar menjadi santapan bagi binatang. Ini menjadi bukti adanya kehidupan setelah
kematian. Allah juga yang memuliakan manusia dengan menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi saw.
serta berjanji akan membacakannya kepada Nabi, maka beliau tidak lupa.

    


"Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya." (Al-Qiyamah: 17).

Kecuali jika Allah berkehendak lain. Semua berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya.
Semuanya tunduk kepada perintah-Nya. Allah mengetahui yang nampak dan tersembunyi. Yang
menunjukkanmu (Muhammad) kepada syariat yang toleran dan mudah, yang tidak ada kesulitan untuk
menerimanya.
 
Jika masalahnya adalah kewajiban mensucikan Al-Haq Tabaraka wa Ta'ala dari semua kekurangan.
Karena Allah yang menciptakan semua makhluk dan menyempurnakannya. Menentukan untuknya apa
yang bermanfaat dan menunjukkannya dengan tabiat dan instingnya, yang menganugerahkan tumbuh-
tumbuhan yang hijau maupun yang layu. Menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan
berjanji untuk memeliharanya. Al-Qur'an sebagai syariat yang toleran dan mudah. Jika demikian,
berilah peringatan dan nasihat, hai Muhammad, kepada manusia dengan Al-Qur'an. Ketahuilah bahwa
manusia itu ada dua macam: kelompok yang menjadi baik dengan nasihat dan kelompok yang nasihat
tidak ada manfaatnya bagi mereka. Orang yang di dalam hatinya ada semacam rasa takut kepada Allah
dan keimanan kepada yang gaib akan mendapat pelajaran darinya. Sementara orang malang yang
hatinya tertutup akan dijauhkan darinya, dia yang tidak beriman kepada Allah dan yang gaib. Orang
tersebut akan masuk neraka yang apinya menyala-nyala. Api besar yang ada di hari Kiamat. Sementara
api dunia, betapapun adanya, ia kecil. Di dalam neraka itu ia tidak mati dan tidak hidup, namun
senantiasa disiksa dengan siksaan yang pedih, di dalamnya ia juga tidak hidup seperti kehidupan yang
disukainya.

Ini tidak mengherankan, sebab orang yang mensucikan dirinya dari daki kemaksiatan serta kotoran
ibadah kepada hawa nafsu dan berhala akan beruntung.
            
  
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam
sembahyangnya,Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada bergun." (Al-Mukminun: 1-3).

Beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya dan merugilah yang mengotorinya dengan kemaksiatan.
Jayalah orang yang membersihkan jiwanya dan mengingat Tuhannya, lalu ia tunduk dan patuh kepada-
Nya. Ia mengingat Tuhannya lalu gemetar hatinya, terguncang jiwanya, dan berair matanya. Setelah
itu ia mengerjakan amal shalih yang bermanfaat baginya.
   
Pada ayat tersebut tersirat ada penyakit yang tersembunyi dan penyebab hakiki seseorang melakukan
kemaksiatan serta penyebab orang kafir melakukan kekafiran. Penyebabnya adalah mengutamakan
dunia daripada akhirat dan cinta dunia yang fana ini. Karena cinta dunia merupakan inti semua
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 6
kesalahan. Mencintai dunia artinya anda menyembahnya dan mengorbankan diri dalam melayaninya.
Padahal akhirat itu lebih baik daripada dunia dan lebih kekal bagi anda. Maka jangan sampai anda
mengambil dunia selain yang anda pergunakan untuk melakukan amal shalih. Sekali lagi, akhirat itu
lebih baik dan lebih abadi.
Jangan sampai anda mengira bahwa Muhammad membawa hal baru. Tidak, syariah Muhammad saw.
itu ada pada kitab terdahulu, kitab Ibrahim dan Musa. Semuanya mentauhidkan Allah, mensucikan-
Nya, dan mengakui hari Kebangkitan serta membenarkan semua rasul.
----oo0oo----

Surat Al-Ghasyiyah
Surat Al-Ghasyiyah makkiyyah, terdiri dari 26 ayat. Surat ini berbicara tentang Al-Ghasyiyah (hari
Kiamat). Terhadap hari ini manusia terbagi menjadi dua kelompok: sekelompok berada di surga dan
sekelompok lain di Sa'ir. Setelah itu surat ini mengalihkan pandangan kepada peninggalan terdalulu
dan menjumpai Nabi serta memerintahkannya agar memberi peringatan juga menjelaskan bahwa
tempat kembali hanyalah kepada Allah.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

           
             
             
             
          
          
           
            
          
     
1. Sudah datangkah kepadamu berita (Tentang) hari pembalasan?
2. Banyak muka pada hari itu tunduk terhina,
3. Bekerja keras lagi kepayahan,
4. Memasuki api yang sangat panas (neraka),
5. Diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.
6. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,
7. Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
8. Banyak muka pada hari itu berseri-seri,
9. Merasa senang Karena usahanya,
10. Dalam surga yang tinggi,
11. Tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna.
12. Di dalamnya ada mata air yang mengalir.
13. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan,
14. Dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),
15. Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,
16. Dan permadani-permadani yang terhampar.
17. Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
18. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
19. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 7
20. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
21. Maka berilah peringatan, Karena Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi
peringatan.
22. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,
23. Tetapi orang yang berpaling dan kafir,
24. Maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
25. Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,
26. Kemudian Sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.

Makna Mufradat
Arti Mufradat
 .1
1. Maksudnya adalah hari Kiamat, karena hari itu menutupi manusia
dengan azab yang pedih.

2. Hina.  .2
3. Merasakan panasnya.  .3
4. Sangat panas.

5. Duri yang tidak ada manfaatnya.  .4
6. Sia-sia dan tidak ada gunanya.  .5
7. Mata air yang tidak pernah berhenti alirannya.  .6
8. Jamak dari Sarir, tempat tidur.
9. Jamak dari Kuub, artinya gelas.  .7
10. Jamak dari Namriqah, artinya bantal 
11. Jamak dari Zarbiy, permadani yang berasal dari tumbuh-  .8
tumbuhan, ada yang berwarna merah, kuning, dan hijau.  .9
12. Menguasai.
13. Tempat kembali mereka.  .10
 .11
 .12
 .13

Syarah
Apakah kamu mendengar kisah tentang hari yang agung itu? 1 Pada hari itu manusia diliputi azab,
wajah mereka dibakar api. Pada hari itu manusia terbagi menjadi dua kelompok:
1. Satu kelompok yang wajah mereka diliputi siksa, yang tunduk lagi hina. Dulu ketika di dunia lelah
bekerja, namun sekarang tidak mendapatkan apa-apa.

         
"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu
yang berterbangan." (Al-Furqan: 23).
Setelah itu mereka memasuki neraka dan merasakan panasnya karena amal buruk yang pernah mereka
lakukan. Jika haus, mereka diberi minum dari mata air yang sangat panas. Lalu ketika perut mereka
sakit dan merasa lapar, dibawakan untuk mereka makanan yang terbuat dari nanah, yang tidak berguna
bagi daging, tidak bisa menghilangkan rasa lapar, dan tidak ada gunanya.

Gambaran ini untuk mendekatkan sebuah realita ke dalam benak. Karena neraka dan siksanya itu,
mudah-mudahan kita dijaga Allah darinya, di atas semua yang bisa dibayangkan akal pikiran. Neraka
yang bahan bakarnya manusia dan batu itu disediakan bagi orang-orang kafir.

2. Sedangkan kelompok kedua: kelompok ahli surga, wajah-wajah mereka pada hari itu penuh dengan
1
Pertanyaan ini untuk mengarahkan perhatian kepada kalam Allah.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 8
kenikmatan, indah luar biasa. Sementara para pemilik wajah itu diridhai dengan semua usaha mereka
di dunia. Mereka berbahagia karena telah melakukan amal shalih dan melaksanakan kewajiban. Berada
di surga yang tinggi tempat dan sifatnya, atau tinggi bangunannya, juga tiangnya. Di dalamnya mereka
tidak pernah mendengar ucapan sia-sia dan dosa. Adalah ucapan yang enak didengar. Candanya indah
tidak ada yang sia-sia.

Lihatlah gambaran ahli surga, mereka berbahagia dan ridha terhadap amal perbuatan mereka di dunia.
Mereka di surga yang tinggi. Di sana mereka tidak mendengar kata-kata sia-sia, seperti yang anda
saksikan dalam kehidupan orang-orang kaya dan mewah. Di surga yang tinggi itu ada mata air yang
airnya tidak pernah berhenti mengalir dan sumbernya tidak pernah kering. Ada singgasana tinggi yang
disediakan untuk duduk atau tidur. Ada gelas-gelas yang tersedia untuk minum. Ada bantal yang
diletakkan di sofa-sofa. Ada permadani indah dengan warna-warnanya yang indah dan terhampar.
Jelasnya, di sana terdapat apa disukai jiwa dan nyaman di mata, kekal abadi mreraka di sana.

Ini tidaklah mengherankan. Tidakkah mereka melihat bagaimana unta diciptakan? (2) Diciptakan
binatang itu dengan bentuk yang sangat indah menunjukkan bahwa Penciptanya Maha Mengetahui dan
Maha Melihat. Tidakkah engkau lihat lehernya yang panjang itu? Kepada sepatu dan kakinya,
bagaimana ia dipersiapkan untuk berjalan menempuh gurun pasir. Juga kepada lambungnya bagaimana
ia diciptakan dengan bentuk yang bisa menampung air untuk beberapa hari lamanya? Tidakkah mereka
melihat bagaimana langit (awan) ditinggikan dan digantung di udara dengan kecepatan bergerak dan
berkumpulnya?

Atau tidakkah mereka melihat gunung, bagaimana ia ditancapkan seperti bendera sebagai petunjuk
orang berjalan dan tempat bernaung orang yang ketakutan. Sebagai tempat tujuan para pendaki dan
petualang. Tidakkah mereka melihat bagaimana bumi dihamparkan serta digelar untuk kehidupan.
Penggabungan unta, langit, gunung, dan bumi dalam satu tema karena nama-nama itu merupakan
urutan-urutan penting menurut orang-orang Arab sebagai obyek bicara Al-Qur'an Al-Karim. Bukankah
itu semua menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jika begitu, berilah mereka
peringatan, ya Muhammad. Ajak mereka memikirkan kerajaan Allah agar mereka sadar. Engkau
jangan putus asa menghadapi mereka, sebab engkau hanya memberi peringatan. Engkau tidak
menguasai hati mereka. Yang memiliki hati mereka adalah Allah. Dialah yang mampu menggiring
mereka ke dalam keimanan. Engkau tidak menguasai mereka selain yang berpaling. Terhadap orang
seperti ini Allah akan mengangkatmu untuk menguasai mereka. Atau dengan pengertian lain, engkau
tidak dapat menguasai mereka, dan orang-orang yang berpaling akan disiksa Allah dengan siksa yang
pedih. Sebab Allah adalah tempat kembali mereka dan yang meminta pertanggung-jawaban mereka.
---oo0oo---

Surat Al-Fajr
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
            
              
           
           
           
 
1. Demi fajar,

2
() Kata 'kaifa' (bagaimana) sebagai keterangan keadaan yang lebih diletakkan sebelum kata ganti 'diciptakan'. Sedangkan
kata dikedepankan 'diciptakan' sebagai pengganti dari kata 'unta'.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 9
2. Dan malam yang sepuluh,
3. Dan yang genap dan yang ganjil,
4. Dan malam bila berlalu.
5. Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal.
6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?
7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai Bangunan-bangunan yang tinggi,
8. Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
9. Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah,
10. Dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
11. Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,
12. Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,
13. Karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,
14. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.
Makna Mufradat
Arti Mufradat
1. Waktu di mana cahaya mulai muncul dan menyibak kegelapan. ‫والفجر‬ .1
2. Malam-malam pertama setiap bulan di mana cahayanya
‫وليال عشر‬ .2
mengalahkan kegelapan, tidak ada pemastian di sini, makanya
menggunakan ungkapan nakirah (indefinitif).
3. Malam yang genap dan yang ganjil. ‫والشفع والوتر‬ .3

4. Kemudahan, ia datang lalu diterima. ‫يسر‬ .4


5. Akal. ‫حجر‬ .5
6. Kabilah Arab kuno, nabi mereka bernama Hud. Mereka tinggal
‫عاد‬ .6
di bukit-bukit selatan Jazirah Arab.
‫إرم‬ .7
7. Julukan untuk kabilah tersebut.
8. Bangunannya tinggi, menandakan kesejahteraan dan
‫ذات العماد‬ .8

kemudahan. ‫ثمود‬ .9
9. Kabilah Arab kuno yang tinggal di batu-batu antara Syam dan ‫جابوا‬ .10
Hijaz, nabi mereka bernama Shalih. ‫فرعون‬ .11
10. Memotong dan memahat batu.
‫ذي األوتاد‬ .12
11. Raja Mesir.
‫طغوا‬ .13
12. Bangunan kokoh bagai pasak yang menghujam ke bumi.
13. Melampaui batas. ‫فصب‬ .14

14. Hukuman turun kepada mereka. ‫سوط عذاب‬ .15


15. Sauth terbuat dari kulit yang diikat ujungnya untuk ‫لبالمرصاد‬ .16
mencambuk. Di sini maksudnya azab yang turun kepada
mereka.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 10
16. Artinya tempat untuk mengintai untuk melihat gerak-gerik
orang, baik maupun buruk.

Syarah
Allah Al-Haq bersumpah dengan fajar, waktu di mana cahaya mulai nampak untuk mengusir
kegelapan malam. Waktu di masa Shubuh mulai tersingkap cahayanya agar siangnya tampil. Manusia
serta hewan bertebaran, juga burung dan binatang buas. Masing-masing mencari rezki dan karunia
Allah. Allah juga bersumpah dengan sepuluh malam pada setiap bulan. Kala itu masih ada kegelapan
lalu bulan dengan sinarnya mengalahkannya hingga menanggalkan tabirnya. Juga bersumpah dengan
malam genap dan ganjil. Lalu bersumpah dengan malam dengan tirainya yang menutup alam semesta
dan siang pun bersembunyi.

Kemudian cahaya menyingsing di cakrawala. Allah juga bersumpah dengan seluruh alam agar
pandangan manusia melihat keajaibannya dan kemampuan Allah, agar mereka berpikir. Dia juga
bersumpah bahwa orang-orang kafir pasti berada dalam genggaman Yang Maha Kuat lagi Maha
Kuasa, untuk menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih sebagaimana Dia telah menyiksa bangsa
lain yang kafir dan mendustakan-Nya. Sungguh, kerugianlah yang menjadi balasan mereka. Inilah
berita mereka…

Tidakkah kau melihat apa yang dilakukan Tuhanmu kepada kaum 'Ad setelah mengutus Hud kepada
mereka, lalu mereka mendustakan dan mengingkari Allah. Sedangkan Iram, yang merupakan julukan
bangsa itu. Mereka tinggal di rumah yang terbuat dari rambut, tinggi tiangnya dan dindingnya kuat.
Tidak ada yang dapat menandinginya dan tidak ada yang bisa membuatnya sebelum mereka. Juga
tidak ada yang lebih kuat dan lebih banyak daripada mereka. Allah telah menceritakan berita tentang
'Ad, Tsamud, dan Fir'aun lebih rinci lagi di surat lain. Seperti surat Al-Haqqah dan lain-lain.

Sedangkan kaum Tsamud yang memahat gunung untuk rumah, mereka sangat langka. Memotong batu
lalu memahatnya sebagai bangunan untuk mereka tinggal. Ini merupakan kesaksian bagi mereka yang
memiliki kekuatan kerja dan keluasan pikiran. Sedangkan Fir'aun, tahukah kamu siapa Fir'aun itu?
Raja Mesir dan pemilik kekuatan serta kekuasaan di mana ia pernah berkata, "Akulah Tuhan kalian
yang Maha Tinggi." Sedangkan kaumnya memiliki kehebatan teknologi dan arsitektur hingga mereka
dapat mendirikan piramid dan membuat patung-patung. Betapa tepatnya mengungkapkan hal itu
dengan,
‫اَألوتَ ِاد‬
ْ ‫ذ ْي‬
ِ
"Yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak."

Yakni bangunan kokoh kuat layaknya pasak yang menancap di ke perut bumi. Jika melihat piramid,
kita akan melihatnya seperti pasak terbalik. Mereka semua melampaui batas di negeri itu dengan
membuat banyak kerusakan. Maka Allah menurunkan siksaan dunia kepada mereka yang menyerupai
cambukan cemeti yang bertubi-tubi. Sungguh tepat firman Allah,
    
"Karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab."

Allah menggambarkan semua bentuk siksaan dengan cambukan cemeti yang merupakan simbol
siksaan pedih. Jika Allah menyiksa suatu kaum, itu karena apa yang mereka lakukan.
  
"Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi."

Dia yang membalas orang karena kesalahannya dan tidak seorang pun yang bisa lolos serta tidak ada
yang dapat mengalahkan-Nya, baik di bumi maupun di langit. Maka tenanglah kalian, wahai orang-
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 11
orang Islam. Besok, masing-masing orang akan mendapat balasannya. Hati-hatilah kalian, wahai
orang-orang musyrik, mereka itu lebih kuat dan lebih banyak tentaranya.

         
          
            
           
             
          
           
         
         
15. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya
kesenangan, Maka dia akan berkata: "Tuhanku Telah memuliakanku".
16. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya Maka dia berkata: "Tuhanku
menghinakanku".
17. Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,
18. Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
19. Dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil),
20. Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.
21. Jangan (berbuat demikian). apabila bumi digoncangkan berturut-turut,
22. Dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris.
23. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan
tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya.
24. Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya Aku dahulu mengerjakan (amal shalih) untuk
hidupku ini".
25. Maka pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa seperti siksa-Nya.
26. Dan tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya.
27. Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
30. Masuklah ke dalam surga-Ku.

Makna Mufradat
Arti Mufradat

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 12
1. (Allah) mengujinya dengan apa yang dilakukan kepadanya ‫ابتاله‬ .1
2. Dijadikannya ia mulia dengan berbagai kenikmatan.
3. Masing-masing menasihati yang lain untuk memberi makan ‫ونعمه‬ .2
orang miskin.
4. Warisan. ‫ال حتاضون‬ .3
5. Sangat (cinta).
6. Banyak.
7. Rusak. Terdapat ungkapan, 'Indakka sanaamu al-Ba'ir' ‫الرتاث‬ .4
artinya, punuk unta it terluka.
8. Al-Witsaq artinya tali pengikat, rantai, atau belenggu. ً‫ملا‬ .5
9. Yang tenang dan penuh keyakinan yang tidak ada keraguan ّ
sedikit pun padanya. ‫مج ًا‬ .6
‫دكت األرض‬ .7
‫وال يوثق‬ .8
‫املطمئنة‬ .9

Syarah
Inilah kasih sayang Allah terhadap manusia. Jika ingin mengenal karakter manusia, yang jika diuji
oleh Tuhannya dengan kebaikan di dunia, ia tertipu. Ia mengatakan, "Allah memuliakan aku, siapa
yang dimuliakan di dunia, di akhirat kelak tidak akan disiksa kendatipun banyak melakukan
kemaksiatan." Namun jika diuji dengan disempitkan rezkinya, ia mengatakan, "Tuhanku
menghinakanku." Ia mengira bahwa orang yang kecil nilainya di sisi Tuhannya ia tidak diperhatikan
oleh-Nya, makanya ia banyak melakukan kemaksiatan bersama orang-orang yang sombong. Kaya dan
miskin adalah ujian, sedikit sekali orang yang berhasil mengatasinya.

Allah tidak menguji seseorang dengan kekayaan karena kemuliaannya. Jika tidak, tentu anda tidak
melihat banyak di antara orang-orang shalih dan dekat dengan Allah yang fakir dan tidak memiliki
harta yang cukup buat mereka. Tidak, dunia ini bukan menjadi bukti atas semua ini. Orang-orang Arab
dahulu mengira bahwa mereka (dengan kekayaan) merasa mendapat ridha Allah. Mereka mengira
berada dalam agama nenek moyang mereka, Ibrahim Al-Khalil. Akhirnya Allah membantah anggapan
itu. Bahwa mereka tidak memiliki kedekatan dengan Allah dengan bukti bahwa mereka tidak mau
menasihati orang lain untuk memberi makan orang miskin. Kedermawanan mereka untuk riya' dan
buka untuk tujuan kemanusiaan. Mereka memakan harta warisan dengan rakus dan sangat mencintai
harta benda. Bukankah ini bukti bahwa orang-orang kafir itu tertipu dengan mengutamakan dunia
ketimbang akhirat. Dan bahwa mereka tidak memiliki sedikit pun ridha Allah dan salah seorang Nabi-
Nya.

Tidak, seribu kali tidak! Kalian bukan seperti itu, seperti yang dikatakan Al-Qur'an. Nanti, jika bumi
telah terguncang dan Kiamat datang, lalu Tuhanmu datang, Allah yang Mahatahu bagaimana Dia
datang, kita beriman bahwa Dia akan datang.3 Sementara para malaikat berdiri mengelilingi manusia,
terutama barisan orang-orang kafir. Kala itu pula Jahannam didatangkan.
‫وبرزت اجلحيم ملن يرى‬
"Dan neraka Jahim ditampakkan bagi siapa yang melihatnya."

Hanya dengan cara ini manusia menjadi sadar bahwa dirinya telah bersalah dan malas, mendustakan
dan bermaksiat. Namun, apakah hal itu bermanfaat? Tidak, bagaimana mungkin ia mendapatkan
manfaat dari peringatan. Manusia yang di dunia bermaksiat berkata, "Seandainya saja aku dulu
3
Para ulama belakangan mentakwilkan, "Ini merupakan ungkapan yang menandakan keagungan Allah. Artinya datang
perintah Tuhanmu."
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 13
mengerjakan amal yang berguna bagi kehidupan yang abadi itu."
         
"Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Al-
Ankabut: 64).

Kala itu tidak ada yang melaksanakan siksa Tuhanmu. Allah sendiri yang menyiksa. Tiada sekutu
bagi-Nya. Tidak ada makhluk yang membelenggu (orang kafir) selain Allah. Karena pada waktu itu
semua urusan hanya milik Allah. Inilah yang akan dialami orang yang materialis dan inilah balasan
dan kesudahan mereka di akhirat. Sedangkan orang yang rohaninya bersih dan bebas dari semua
kungkungan materi itu, ia akan berakhir di hari Kiamat sebagai orang yang berbahagia. Allah berkata
kepadanya, "Wahai jiwa yang tentang dan percaya kepada Allah dan terhadap hari pertemuan dengan-
Nya, yang yakin terhadap cahaya kebenaran dan tidak dicampuri keraguan. Wahai jiwa, kembalilah
kepada Tuhanmu, terimalah kemuliaan bertemu dengan-Nya dan meraih ridha-Nya. Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan ridha atas amalmu di dunia dan diridhai. Sebab siapa mendapat ridha Allah,
ia berada pada kemenangan yang besar. Masuklah ke dalam golongan-Ku yang shalih dan dekat
dengan-Ku. Karena kamu telah mengerjakan amal seperti amal mereka, lalu masuklah ke dalam surga-
Ku. Kembali kepada Allah sebagai ungkapan yang menunjukkan kemuliaan seseorang di sisi-Nya.
Sebab Allah memang bersama kita di mana pun kita berada.
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 14
Surat Al-Balad
Surat ini Makkiyah menurut riwayatkan yang benar. Terdiri dari 20 ayat. Berisi sumpah bahwa
manusia dalam kesusahan. Orang yang tertipu mengira bahwa tidak ada yang mampu (menguasai)
dirinya. Di surat ini juga ada penjelasan tentang sebagian nikmat Allah yang diberikan kepada manusia
yang mengajaknya menempuh jalan mendaki, juga terdapat penjelasan tentang Ashabul Maimanah dan
Ashabul Masy'amah.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


             
             
             
          
             
             
       
        
   
1. Aku benar-benar bersumpah dengan kota Ini (Mekah),
2. Dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,
3. Dan demi bapak dan anaknya.
4. Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
5. Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?
6. Dan mengatakan: "Aku Telah menghabiskan harta yang banyak".
7. Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?
8. Bukankah kami Telah memberikan kepadanya dua buah mata,
9. Lidah dan dua buah bibir.
10. Dan kami Telah menunjukkan kepadanya dua jalan,
11. Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
12. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
13. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
14. Atau memberi makan pada hari kelaparan,
15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
16. Atau kepada orang miskin yang sangat fakir.
17. Dan dia (Tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar
dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
18. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.
19. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat kami, mereka itu adalah golongan kiri.
20. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.

Makna Mufradat
Arti Mufradat
1. Letih dan kesulitan ‫كبد‬ .1
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 15
ً‫لبدا‬ .2
2. Banyak
3. Kami tunjukkan dan kami jelaskan kepadanya. ‫وهديناه‬ .3
4. An-Najd artinya jalan mendaki, yang dimaksudkan di sini adalah ‫النجدين‬ .4
jalan kebaikan dan jalan keburukan
5. Iqtahama Ad-Dar artinya, masuk secara paksa dan sulit.
‫اقتحم‬ .5

6. Jalan yang sulit, maksudnya kesulitan yang kamu temui. ‫العقبة‬ .6


7. Memerdekakannya. ‫فك رقبة‬ .7
8. Kelaparan. Saghab artinya lapar.
‫ذي مسغبة‬ .8
9. Kerabat.
10. Ada yang mengatakan, 'Tariba Fulan,' artinya ia menjadi ‫مقربة‬ .9
fakir dan tangannya berlumuran tanah. ‫مرتبة‬ .10
11. (kasih sayang) kepada manusia.
12. Juga dibaca muushsdah, maksudnya yang mengepung dan
menutup mereka. ‫باملرمحة‬ .11
‫مؤصدة‬ .12

Syarah:
Allah memulai surat ini dengan ungkapan yang menunjukkan sumpah dan penegasan sebagaimana
yang kami jelaskan pada surat Al-Qiyamah, surat At-Takwir, dan surat Al-Insyiqaq. Allah bersumpah
dengan negeri ini, maksudnya Mekah Al-Mukarromah yang dijadikan sebagai negeri yang diharamkan
dan aman.
      
"Allah Telah menjadikan Ka'bah, rumah Suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi
manusia."
Ka'bah merupakan kiblat kaum Muslimin. Di sana terdapat maqam Ibrahim. Di sana munculnya
cahaya Muhammad sebagai tempat berdirinya manusia (untuk beribadah). Allah juga bersumpah
dengan yang tua dan yang dilahirkan. Baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Berumpah dengan semua
itu bahwa manusia diciptakan dalam kesusahan. Barangkali anda bertanya, apa rahasia di balik firman-
Nya,
   
"Dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini."
Yakni Mekah.

Ayat ini dijadikan sebagai kalimat sisipan antara apa yang dijadikan sebagai objek sumpah, negeri dan
orang tua dengan tujuan sumpah, yakni manusia. Saya katakan, "Ini menunjukkan kebesaran Mekah
dan ketinggian kedudukannya. Yakni Aku bersumpah dengan negeri ini, yang kondisi penduduknya
menghalalkan menyiksa dan menyakitimu. Inilah maksud dari 'wa anta hillun' yakni menghalalkan
untuk mereka. Sebab mereka tidak mengindahkan keharaman negeri mereka dalam berinteraksi
denganmu. Ini akan membangkitkan rohani mereka dan kecaman atas perbuatan mereka terhadap Nabi
yang berada di Mekah.
Ia telah mengalami berbagai kesulitan. Orang yang kelelahan harus tahu bahwa semua orang berada
dalam kesulitan. Anda jangan lupa bahwa kata orang tua dan anak disebutkan di sini sebagai berita
gembira bahwa di Mekah akan lahir seseorang yang menjadi kembanggaan semua manusia. Tentu hal
itu harus ditempuh dengan kesusahan dan kelelahan. Setiap kita tahu apa yang dihadapi orang tua dan
anaknya, sampai benih di dalam tanah dan ketika musim panen, semua mengalami kesusahan.

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 16
Apakah orang yang tertipu dengan kekuatannya dan sombong dengan kekerasannya itu -walau untuk
itu ia mesti mengalami kesulitan dan kesusahan- ia mengira bahwa tidak ada yang mampu
mengalahkannya. Ini salah satu model manusia. Ada juga yang mengatakan, aku telah habiskan harta
benda. Kendatipun itu untuk kejahatan. Inilah ungkapan orang-orang yang tertipu oleh harta benda dan
kekayaan mereka. Apakah mereka mengira bahwa Allah tidak melihat? Allah tahu apa yang
dibelanjakan, dan Dia tidak menerimanya selain kebaikan. Di dalam tafsirnya Syaikh Muhammad
Abduh berkata, "Setelah Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam kesusahan. Maka dengan
kebodohan dan ketertipuannya ia mengira bahwa tidak ada yang mampu menguasainya." Padahal
dengan semua kesusahannya cukup membangunkannya dari kelalaian dan menyadarkannya akan
kelemahannya.
Setelah Allah mengecam orang-orang yang membelanjakan harta mereka demi ketenaran dan agar
menjadi bahan pembicaraan orang. Kepada mereka Allah juga mengingatkan bahwa Dialah sumber
dari segala nikmat yang mereka rasakan, baik yang berupa penglihatan, lisan, maupun akal untuk
membedakan antara yang baik dan yang buruk.
Yang paling layak bagi manusia, setelah Allah menciptakan dua mata untuk melihat, lidah dan dua
bibir untuk berbicara, serta menunjukkan jalan kebaikan dan keburukan melalui akal melalui para
utusan yang diutus kepadanya, dan melalui kitab yang diturunkan. Setelah itu ia diberi kebebasan
untuk memilih.

Selayaknya ia memilih jalan yang baik dan menjauhkan dirinya dari jalan yang buruk, lalu naik ke
ketinggian meninggalkan semua kehinaan juga menempuh jalan tinggi di mana ia akan menemui
berbagai rintangan, baik rintangan dari dirinya, syetan, maupun dunianya. Itu harus dilakukan dengan
menjadi dermawan karena Tuhannya. Memerdekakan budak, atau mengupayakan hal itu dengan
segala kemampuan yang dimilikinya. Atau memberi makan anak yatim di saat kelaparan. Anak yatim
kerabat lebih diprioritaskan. Atau memberi makan kepada orang miskin yang tangannya penuh dengan
tanah namun tidak mendapatkan apa-apa. Di samping itu ia juga termasuk orang beriman secara
sempurna yang satu sama lain saling menasihati agar bersabar menghadapi berbagai kesusahan di jalan
Allah, saling menasihati agar sayang kepada sesama makhluk Allah. Anda jangan lupa bahwa surat ini
merupakan hiburan bagi Nabi agar tabah menerima derita yang ditimpakan kaumnya.
Mereka itulah orang-orang sebagaimana yang digambarkan dalam surat ini. Mereka golongan kanan
(Ashabul Maimanah), yang lebih dahulu mendapat nikmat dan berbahagia di akhirat. Sementara orang-
orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhannya, Kauniyah dan Qur'aniyah, mereka itu golongan kiri
(Ashabul Masy'amah), yang menderita dan kekal di neraka Jahannam sebagaimana yang disinyalir
firman Allah,
  
Yang di tutup di semua penjurunya, mereka tidak bisa melepaskan diri darinya.
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 17
Surat As-Syams
Surat ini makkiyyah, terdiri dari 15 ayat. Isinya tentang saran membersihkan jiwa, juga sumpah bahwa
siksa itu pasti terjadi dan menimpa orang-orang yang mendustakan Allah sebagaimana yang terjadi
pada kaum Tsamud.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


          
           
            
            
          
        
1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
2. Dan bulan apabila mengiringinya,
3. Dan siang apabila menampakkannya,
4. Dan malam apabila menutupinya,
5. Dan langit serta pembinaannya,
6. Dan bumi serta penghamparannya,
7. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
11. (kaum) Tsamud Telah mendustakan (rasulnya) Karena mereka melampaui batas,
12. Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
13. Lalu Rasul Allah (Saleh) Berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan
minumannya".
14. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, Maka Tuhan mereka membinasakan
mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),
15. Dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.

Makna Mufradat
Arti Mufradat
1. Ad-Dhuha artinya cahaya, atau waktu sepanjang siang. Makna ‫وضحاها‬ .1
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 18
dasar dari kata tersebut adalah tersebarnya cahaya matahari dan
mamanjangnya waktu siang.
‫تالها‬ .2
2. Yang mengiringinya dan memantulkan cahaya darinya.
‫جالها‬ .3
3. Menyibaknya, memperjelasnya, dan menyempurnakan
cahayanya.
‫يغشاها‬ .4

4. Menghilangkan cahayanya. ‫طحاها‬ .5

5. Menjadikannya luas dan menghamparkannya. ‫وما سواها‬ .6


6. Menegakkannya, menyempurnakannya, serta memberikan
kekuatan dan insting kepadanya sebagai sarana hidup.
‫فأهلمها‬ .7

7. Ilham artinya memahamkan, mengokohkannya, dan membuatnya


‫فجورها‬ .8
mampu.
‫وتقواها‬ .9
8. Al-Fujur artinya melakukan sesuatu yang menjadi penyebab
kehancuran dan kerusakan.
‫زكاها‬ .10

9. Menjaga diri dari kehancuran. ‫دساها‬ .11


10. Mensucikan dan mengembangkannya.
11. Tadsiyah artinya kurang dan tersembunyi. Barnagsiapa ‫بطغواها‬ .12
menempuh jalan kemaksiatan berarti ia telah mengurangi ‫انبعث‬ .13
kesempurnaannya.
‫وسقياها‬ .14
12. Disebabkan oleh perbuatannya yang melampaui batas.
‫فدمدم‬ .15
13. Segera.
14. Minuman yang hanya disediakan untuknya. ‫فسواها‬ .16

15. Ditutup untuknya.


16. 16. Bumi diratakan untuknya dan seseorang tidak dibedakan dari
yang lain.

Syarah
Allah Yang Maha Benar bersumpah dengan matahari, sebuah planet yang bergerak meskipun
bentuknya sangat besar dan sinarnya sangat kuat. Allah bersumpah dengan cahaya dan panasnya. Yang
keduanya merupakan sumber kehidupan, pusat gerak, dan inti cahaya siang maupun malam. Allah
bersumpah dengan bulan yang mengikuti matahari demi kepentingan manusia, untuk menerangkan
waktu menerangi alam. Oleh karena itu, perhitungan tahun biasanya berpedoman kepada matahari
maupun bulan. Bulan mengiringi matahari karena ia memantulkan cahayanya. Anehnya ini merupakan
pendapat para ulama terdahulu, lalu ilmu pengetahuan menguatkan hal ini. Allah bersumpah dengan
siang yang menampakkan matahari serta menyempurnakan cahayanya. Sebenarnya, siang itu sendiri
dikarenakan oleh matahari.
Semakin terang siang itu, semakin jelas pula matahari, sebab kuatnya reaksi ditentukan oleh kuatnya
aksi itu sendiri. Benar kiranya firman Allah,
  
"Dan siang apabila menampakkannya."
Anda tahu bahwa Allah memberi nikmat berupa cahaya yang menerangi segenap alam secara langsung
dari mtahari atau secara tidak langsung melalui bulan, juga dengan siang yang merupakan masa di
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 19
mana cahaya itu nampak. Setelah itu Allah bersumpah dengan malam yang menutup matahari dan
cahayanya. Siang menampakkannya dan malam menutupinya. Maha Suci Dzat yang menciptakan
semua ini, jika matahari ditampakkan siang dan ditutup malam, apakah masuk akal jika ia lalu
disembah sebagai tuhan?
Allah bersumpah dengan langit yang telah didirikan dan dikuatkan tali-talinnya. Dikuatkan daya
grafitasinya maka anda tidak melihat ada cacat karena langit itu ciptaan yang Yang Maha Bijaksana
dan Maha Menguasai. Allah bersumpah dengan bumi dan dihamparkannya menurut pandangan mata
dan diluaskannya agar makhluk-Nya bisa hidup di sana. Allah bersumpah pula dengan jiwa, yang
disempurnakan ciptaannya, ditentukan urusannya, diberinya kekuatan dan isnting sebagai bekal
menjalani kehidupan. Untuk melengkapinya diciptakan akal guna membedakan antara yang haq dan
yang bathil, ini merupakan bagian dari kesempurnaan ciptaannya. Ia juga diberi kemampuan untuk
melakukan kemaksiatan yang membinasakannya serta kemampuan melakukan kebaikan yang
memelihara dan menjauhkannya dari kejahatan. Beruntunglah orang yang mensucikannya,
mengembangkan (potensi kebaikannya), dan meninggikannya. Dan merugilah orang yang mengotori
jiwanya sampai-sampai disamakan dengan jiwa binatang.
Manusia lebih tinggi derajatnya dari benatang karena peran akalnya dan bisa tinggi jiwanya dari semua
jeratan syahwat. Sedangkan jika terjerumus ke dalam kubangan kemaksiatan dan syahwat
mendominasi dirinya, maka antara dirinya dengan hewan tidak ada bedanya. Ini diakibatkan karena ia
mengotori jiwanya dan menurunkan martabatnya, maka jiwanya tak ubahnya seperti jiwa binatang
yang dikendalikan oleh syahwatnya, bukan oleh akalnya.
Allah bersumpah dengan itu semua sementara tujuan sumpah tidak nampak pada ayat tersebut agar
masing-masing jiwa menyimpulkannya sendiri-sendiri. Yang pada intinya, bahwa kalian akan
dibangkitkan atau setiap pelaku kejahatan akan dibalas sesuai dengan kejahatannya dan pelaku
kebaikan dibalas sesuai dengan kebaikannya. Barangkali ini yang paling tepat, dalilnya adalah
disebutnya kisah kaum Tsamud. Ada yang mengatakan jawaban dari sumpah itu adalah firman Allah,
   
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu."
Sebab kisah kaum Tsamud disebutkan setelah ayat ini.

Kaum Tsamud mendustakan risalah karena sikap melampaui batas mereka ketika orang yang paling
malang di antara mereka bangkit lalu membunuh unta itu. Rasul mereka, Shalih, berkata, "Hati-hatilah
kalain terhadap unta Allah dan jatah minumnya." Akan tetapi mereka mendustakannya bahkan
menyembelih unta itu. Maka Allah pun menyiksa mereka karena dosa mereka sendiri. Negeri mereka
dihancurkan. Semua siksa ditimpakan kepada mereka. Tidak ada seorang pun yang selamat dari siksa
kerena mereka semua menyepakati perbuatan teman mereka. Allah tidak takut akibat perlakuan-Nya
kepada mereka. Sebab Allah Maha Adil dengan keputusan-Nya, Maha Kuat, dan Maha Mampu
merealisasikan perbuatan-Nya.
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 20
Surat Al-Lail
Menurut pendapat yang paling benar, surat ini Makkiyah. Terdiri dari 20 ayat. Pada surat tersebut
Allah bersumpah bahwa manusia itu berbeda-beda perbuatan dan pahalanya. Allah juga mengingatkan
mereka akan api neraka yang panas dan disedikan untuk orang yang berbuat maksiat. Sedangkan orang
yang taat akan diperlihara darinya. Konon surat ini turun berkenaan dengan sikap Abu Bakar As-
Shiddiq. Akan tetapi esensi surat ini ada pada universalitas ungkapan, bukan pada kekhususan
sebabnya.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


            
           
          
           
           
          
            
       
1. Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),
2. Dan siang apabila terang benderang,
3. Dan penciptaan laki-laki dan perempuan,
4. Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,
6. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),
7. Maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
8. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
9. Serta mendustakan pahala terbaik,
10. Maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
11. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia Telah binasa.
12. Sesungguhnya kewajiban kamilah memberi petunjuk,
13. Dan Sesungguhnya kepunyaan kamilah akhirat dan dunia.
14. Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.
15. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,
16. Yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
17. Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,
18. Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
19. Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,
20. Tetapi (Dia memberikan itu semata-mata) Karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha
Tinggi.
21. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 21
Makna Mufradat
Arti Mufradat
1. Menutup semuanya dengan kegelapannya. ‫يغشى‬ .1
2. Nampak dan jelas.
‫جتلى‬ .2
3. Jamak dari Syatit, artinya saling menjauhi satu sama lain. Masksudnya,
‫لشىت‬ .3
kualitas dan balasannya berbeda satu sama lain.
4. Sifat baik.
‫باحلسىن‬ .4

5. Kemudahan yang menghasilkan kebaikan. ‫لليسرى‬ .5


6. Kesulitan dan perbuatan melelahkan yang menghasilkan kejahatan. ‫للعسرى‬ .6
7. Jatuh meluncur, maksudnya turun ke kuburannya. ‫تردى‬ .7
8. Berkobar menyala-nyala.
‫تلظى‬ .8
9. Yang tidak membakar.
‫ال يصالها‬ .9
10. Selain orang yang menderita. Al-Asyqa, yang banyak penderitaannya.
11. Dijauhkan darinya.
‫إال األشقى‬ .10

12. Banyak ketakwaannya. ‫سيجنبها‬ .11

13. Berhak mendapat balasan. ‫األتقى‬ .12


‫جتزى‬ .13

Allah Al-Haq Tabaraka wa Ta'ala bersumpah dengan malam saat menutupi alam semesta ini dengan
kegelapannya. Tidak ada yang lolos darinya dan malam merupakan kematian kecil. Allah bersumpah
dengan siang jika telah benderang dengan terbitnya matahari. Dengan munculnya siang terbukalah
segala sesuatu yang tadinya tersembunyi. Kehidupan mulai berjalan dan semuanya bangun lalu
berjalan mencari penghidupan, setelah lama dalam diam dan tidur. Maha Suci Engkau ya Rabb,
Engkau jadikkan siang dan malam saling berganti bagi siapa yang ingin mengambilnya sebagai
pelajaran dan siapa yang ingin bersyukur. Apa jadinya jika siang atau malam itu tidak pernah terhenti,
demikian pula siang?
Allah bersumpah dengan Dzat yang menciptakan suami istri dari mani, padahal bahannya sama,
tempatnya sama, akan tetapi Allah menciptakan siapa yang dikehendaki-Nya sebagai perempuan dan
yang lain laki-laki. Yang menikahkan mereka, laki-laki dan perempuan dan yang menghendaki yang
lain mandul. Mahasuci Allah yang menciptakan siang dan malam, cahaya, kegelapan, laki-laki dan
perempuan, semuanya dari satu bahan. Setelah ia Allah bersumpah bahwa usaha kalian akan berbeda-
beda kualitasnya, jenisnya, tujuannya, dan kesudahannya.
           
”Katakanlah, 'Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.' Maka Tuhanmu lebih
mengetahui siapa yang lebih benar jalannya."

        


         
"Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa kami akan menjadikan mereka
seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan
kematian mereka? amat buruklah apa yang mereka sangka itu."
          

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 22
"Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni
jannah Itulah orang-orang yang beruntung."

         


"Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? mereka tidak sama."

Adapun orang yang memberikan sebagian hartanya dan mengerahkan semua upayanya, takut kepada
Allah dan apa yang diharamkannya, serta menahan dirinya dari kehinaan. Ia juga membenarkan
kebaikan dan kemuliaan, pembenaran dengan hati yang dibukitkan dengan perbuatan tulus. Maka
Allah akan membalasnya, memberinya hidayah, dan memudahkannya melakukan kebaikan. Sebab
hatinya telah penuh dengan cahaya dan terbiasa dengan kebaikan. Sedangkan bagi orang yang bakhil
memberikan hartanya dan merasa tidak butuh kepada orang lain. Ia juga tidak berbuat kebaikan untuk
mereka dan tidak memperhatikan mereka. Ia merasa bangga dengan apa yang dimilikinya dan
mendustakan kebaikan. Allah akan membalas kejahatannya dan tidak memberinya hidayah, juga akan
memudahkannya melakukan kesulitan yang menyebabkan kehancuran dirinya. Maka golongan
pertama termasuk penghuni surga sedangkan yang kedua penghuni neraka.
Barangsiapa membenarkan kebaikan dan mengamalkannya, lalu ia memberi dan bertakwa, Allah akan
memberi jalan kemudahan dan secara tabiatnya menjadi mudah. Inilah kesempurnaan jiwanya dan
amal shalihnya. Maka dengan kelebihannya itu ia siap menjalani hidup dunia dan akhirat. Seperti yang
dikatakan banyak orang, dasar kebiasaan adalah pembiasaan. Jika pada awalnya anda membiasakan
kebaikan, lama-lama ia menjadi kebiasaan anda berkat kemudahan dari Allah. Inilah maksud dari
firman Allah,
 
Maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
Dan sebaliknya,
 
Maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
Sebab barangsiapa terbiasa melakukan kejahatan dan kerusakan itu menjadi kebiasaannya Allah,
sesuai dengan sunnah-Nya, akan memudahkannya menempuh jalan kesusahan. Ia akan diliputi
berbagai kesulitan dan berada dalam pangkuan kehinaan lalu akan turun ke derajat binatang. Ketika
orang sudah tercebur ke dalam kehinaan dan ketika diturunkan di kuburannya nanti, harta bendanya
tidak ada gunanya baginya.

Akan tetapi bagaimana Allah mengadili seorang hamba atas dosa yang di sana ada kehendak Allah dan
dia ditentukan mengerjakan dosa tersebut. Jawabannya seperti yang dijelaskan Al-Qur'an, bahwa Kami
yang menciptakan manusia untuk beribadah agar ia mendapatkan pahala di dunia dan akhirat. Untuk
itu Kami tunjukkan kepadanya jalan menuju kebaikan dan kejahatan. Kami berikan hak pilih
kepadanya dan Kami mudahkan untuk melakukan amal berdasarkan pilihannya.
Ini merupakan penghormatan dan pemuliaan bagi manusia. Maka barangsiapa berbuat kebaikan ia
akan dibalas sesuai dengan amalnya atau berbuat kejahatan akan dibalas sesuai dengan kejahatannya.
Inilah maksud dari firman Allah,
‫َّج َديْ ِن‬
ْ ‫َو َه َد ْينَاهُ الن‬
"Dan Kami tunjukkan kepadanya dua jalan."
Milik Allah dunia dan akhirat. Dan Allah telah memperingatkan kalian, wahai manusia, terhadap
neraka yang apinya menjilat-jilat dan membakar. Maka berhati-hatilah kalian. Sebab tidak ada yang
merasakan panasnya dan tidak ada yang terbakar selain orang malang yang hanyut dalam kekafiran
atau kemaksiatan lalu dia tidak bertaubat. Dialah orang yang mendustakan Allah dan berpaling dari
kebenaran. Kemudian tidak pernah kembali kepadanya barang sejenak pun. Sedangkan orang yang
bertakwa dan mendapat hidayah akan dijauhkan dari siksa neraka. Di samping itu ia juga memberikan
dan mensucikan hartanya di jalan Allah. Ia tidak mengharapkan balasan atas amal dan sedekahnya
selain kepada Allah dan keridhaan-Nya. Kelompok seperti ini akan diberi balasan di dunia dan akhirat
dan mendapatkan ridha-Nya.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 23
Bukankah Allah telah menjelaskan kepada kalian, wahai manusia, jalan kebaikan dan jalan kejahatan
serta kesudahan masing-masing jalan tersebut. Barangsiapa mengerjakan perbuatan baik sekecil zarrah
pun akan melihatnya dan barangsiapa mengerjakan kejahatan sekecil zarrah pun akan melihatnya pula.
Yang untuk itu akal pikiran dan tabiat manusia saja cukup membuatnya mengenali inti kebaikan dan
kejahatan.
---oo0oo---

Surat Ad-Dhuha
Surat Makkiyah, terdiri dari 11 ayat. Dalam surat ini Allah bersumpah bahwa Dia tidak akan
meninggalkan Muhammad dan tidak membencinya. Dan bahwa akhiratnya lebih baik daripada
dunianya. Allah juga akan memberinya balasan sampai Nabi ridha. Setelah itu Allah menuntutnya agar
mengakui nikmat yang dikaruniakan kepadanya dan bimbingan-Nya menuju kemuliaan.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


             
           
           
            
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
2. Dan demi malam apabila Telah sunyi (gelap),
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.
4. Dan Sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.
6. Bukankah dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu dia melindungimu?
7. Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu dia memberikan petunjuk.
8. Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu dia memberikan kecukupan.
9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu siarkan.

Makna Mufradat
Arti Mufradat
1. Cahaya matahari di permulaan siang. ‫والضحى‬ .1
2. Tenang.
‫سجى‬ .2
3. Meninggalkanmu.
‫ودعك‬ .3
4. Membencimu.
5. Menempatkan dan memelihara.
‫وما قلى‬ .4

6. Bingung dan bukan tersesat. ‫آوى‬ .5


7. Maka Allah menunjukkan jalan terbaik. ً‫ضاال‬ .6
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 24
8. Fakir. ‫فهدى‬ .7
9. Jangan menghinakannya.
ً‫عائال‬ .8
10. Jangan mengusirnya.
‫فال تقهر‬ .9
‫ال تنهر‬ .10

Syarah:
Allah bersumpah dengan waktu dzuha, yakni ketika matahari mulai meninggi atau mulai siang. Saat di
mana alam semesta mulai penuh dengan gerak hidup, cahaya, dan panas. Allah juga bersumpah
dengan malam ketika telah tenang setelah tadinya penuh gerak. Allah bersumpah dengan itu semua
bahwa Allah tidak meninggalkan Muhammad dan tidak membencinya. Bagaimana mungkin Allah
meninggalkan dan membencinya sedangkan beliau adalah kekasih pilihan dan rasul yang terpercaya
serta penutup para nabi.

Ketika Nabi Al-Amin diutus, Jibril berhubungan dengan beliau. Hubungan antara manusia dan
malaikat itu berat dirasakan oleh Nabi saw. "Aku hanyalah manusia seperti kalian, hanya saja aku
mendapatkan wahyu." Oleh karena itu wahyu pernah terputus agar Rasul tenang dan muncul semangat
baru serta dirinya siap untuk bertemu dengan Jibril lagi. Maka beliau pun mencarinya. Terputusnya
wahyu itu pun sebagai pembelajaran, penenang, dan perbaikan.

Oleh karena itu jiwa beliau yang mulia rindu bertemu dengan Rabbnya melalui Jibril. Kerinduan yang
diringi dengan kegoncangan dan rasa takut. Maka Allah yang Maha Haq ingin agar Rasulullah mencari
dan mengingat apa yang diperlakukan Tuhannya kepada dirinya.

Allah juga memberi berita gembira tentang masa depan yang cerah. Masa terputusnya wahyu itu bukan
karena beliau ditinggalkan atau dibenci, yang untuk itu Allah sampai bersumpah. Barangkali anda
bertanya tentang hubungan antara sumpah dengan waktu Dhuha dan waktu malam serta sasaran
sumpah. Yang benar wahyu itu terputus sebagai hiburan, penguat, dan penenang, seperti waktu Dhuha
dengan segala gerak, kehidupan, dan waktu yang mengiringinya, yakni malam. Padanya terdapat
ketenangan alam agar beliau berstirahat dan mempersiapkan diri untuk berjuang dan mengarungi
kehidupan lain yang berbahagia. Demi waktu Dhuha dan malam apabila telah gelap. Tuhanmu tidak
meninggalkanmu dan tidak murka kepadamu.

Ketahuilah bahwa akhirat, hari yang akan datang, itu lebih baik daripada hari-harimu ini. Percayalah
bahwa dakwah dan hidup berpindah dari satu fase ke fase lain yang lebih baik. Kendatipun untuk itu
perlu sedikit kelelahan dan kesulitan. Dari sumber wahyu itu Allah akan memberimu panduan untuk
membimbing dan menunjukkan kaummu. Juga untuk menunjukkan dunia menuju keridhaan dan
ketenangan. Ini tidaklah mengherankan, bukankan Aku telah mendapatimu sebagai anak yatim lalu
Aku melindungimu, mendukungmu, dan memeliharamu. Nabi dilahirkan dalam keadaan yatim karena
ayahnya telah meninggal ketika beliau berada di perut ibunya. Ketika lahir, Allah melembutkan hati
kakeknya, Abdul Muthallib, untuk memeliharanya dan memberinya kasih sayang. Ketika kakeknya
meninggal, paman beliau, Abu Thalib, memeliharanya karena perintah dari kakeknya. Pamannya ini
pun sangat sayang kepadanya.

Nabi memiliki jiwa yang kuat lagi bersih, beliau melihat bahwa kamnya berada dalam kesesatan.
Sementara agama yang ada di sekitar wilayah itu, Yahudi dan Nashrani, banyak terdapat
penyimpangan dan penggantian. Tidak sesuai dengan tabiat yang bersih. Oleh karena itu beliau
mengalami kebingungan dan kebimbangan. Beliau berlari dari masyarakatnya dan senang berdiam diri
di dalam goa sampai Allah menyelamatkannya dari kegamangan itu serta menunjukkannya kepada
syariah dan agama yang agung ini. Kebingungan yang dialami Nabi inilah yang oleh Al-Qur'an
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 25
diungkapkan sebagai kesesatan. Karena Nabi sendiri tumbuh dalam keadaan bersih suci jauh dari
kotoran yang menodai jiwanya dengan cara bersujud kepada patung. Beliau juga tidak pernah
melakukan kejahatan. Pernah suatu kali beliau pergi untuk mendengarkan lagu-lagu pada sebuah pesta,
lalu beliau tertidur hingga dibangunkan oleh cahaya matahari. Beliau dijuluki dengan Al-Amin.

Beliau juga sebagai orang fakir dan tidak mewarisi harta benda dari ayahnya selain seekor unta dan
seorang budak. Allah pun membuatnya kaya dengan sifat qana'ah serta memberikan sifat qana'ah
hingga beliau berpaling dari dunia. Allah juga memberinya harta dari hasil usahanya serta
memperdagangkan harta Khadijah. Jika demikian keadanmu, berarti Allah telah benyak memberikan
nikmat kepadamu, ya Muhammad. Maka terhadap anak yatim jangan kau membentaknya selama-
lamanya, sebab engkau adalah pemimpin anak-anak yatim. Terhadap orang fakir juga jangan engkau
mengusirnya. Dulu engkau sesat lalu Allah memberimu hidayah. Maka terhadap nikmat Allah
ceritakanlah dengan cara berinfak. Karena dulu engkau fakir dan Allah membuatmu kaya.
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 26
Surat As-Syarh
Surat ini Makkiyah dan terdiri dari 8 ayat. Sama seperti surat sebelumnya, ayat ini juga membicarakan
nikmat Allah yang dikaruniakan kepada Nabi-Nya, menentramkannya, dan menasihatinya agar
beramal. Seolah-olah surat ini kelanjutan dari surat sebelumnya, oleh karena itu anda melihatnya
sangat terkait. Sampai-sampai ada yang mengatakan bahwa kedua surat ini sebenarnya satu surat.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


            
             
       
1. Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?,
2. Dan kami Telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3. Yang memberatkan punggungmu?
4. Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain,
8. Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Makna Mufradat
Arti Mufradat
1. As-Syarhu artinya memperluas, melapangkan meluaskan dada, ‫نشرح‬ .1
sebagai ungkapan atas kesenangan dan keterbukaan jiwanya.
‫وزرك‬ .2
2. Al-Wizru artinya beban berat.
‫أنقض ظهرك‬ .3
3. Memberatkannya.
4. Kesulitan dan kesukaran.
‫العسر‬ .4

5. Kemudahan dan kelembutan. ً‫يسرا‬ .5


6. Berletih-letihlah untuk mendapatkan yang lain. ‫فانصب‬ .6
7. Maka menghadaplah kepada Allah saja. ‫فارغب‬ .7

Syarah:
Akuilah hai Muhmmad. Tidak ada seorang pun yang memungkiri kenyataan ini. Kami telah
melapangkan dadamu dan menjadikannya terbuka untuk menerima semua hal yang dihadapinya. Kami
lapangkan dadamu agar siap melaksanakan dakwah dengan sebaik-baiknya serta siap menghadapi
tribulasi dengan penuh ridha dan ketenangan. Dahulunya Rasulullah sangat masygul setiap kali
mendengar ucapan mereka dan merasa sakit ketika melihat apa yang mereka lakukan.

          
           
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 27
           
"Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan
(kamu), (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah; Maka
mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. Dan kami sungguh-
sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud
(shalat)," (Al-Hijr: 95-98).
Ini adalah dakwah umum dan menyeluruh yang diemban Nabi saw. untuk menyeru orang-orang Arab
Jahiliyah dan semua orang. Dakwah ini sesungguhnya beban yang tidak ringan, namun sungguh berat.
Pundak orang-orang kuat tidak mampu memikulnya dan punggung para pembesar tidak sanggup
membawanya. Akan tetapi berkat kasih sayang Allah, melalui ayat-ayat dan arahan yang disampaikan
kepada nabi-Nya, beban berat itu ditanggalkan darinya.
Namanya telah diabadikan. Adakah nama yang lebih tinggi dari sebuah nama yang dikaitkan dengan
nama Allah dalam azan, takbir, doa, dan shalat? Bukankah Allah telah menjadikan ketaatan kepada
beliau sama dengan ketaatan kepada-Nya? Cinta kepadanya sama dengan cinta kepada Allah? Adakah
kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedudukan beliau? Di mana tidak ada sudut di
muka bumi ini kecuali di sana terdapat pengikut dan pendukung yang memberikan ketaatan dan
loyalitas kepada Nabi?
Tidakkah anda melihat bagaimana para sahabat berlomba-lomba berdekatan dengan beliau di dalam
majlis untuk medengarkan ucapannya yang indah menawan dan mencari kebekahannya? Itulah
sebagian nikmat yang Allah karuniakan kepada Rasul-Nya, dan Allah Maha Mengetahui tentang
nikmat yang lainnya.

Ya, Allah telah melapangkan dadanya, menanggalkan bebannya, dan melambungkan namanya, tidak
hanya di muka bumi, namun sampai ke Sidratul Muntaha, di sisi surga Ma'wa. Ini semua terjadi
setelah Nabi mengalami penderitaan dan disusul oleh kaumnya sampai-sampai beliau menjadi sangat
sedih. Ini tidaklah mengherankan, sebab setelah kesulitan ada kemudahan. Lihatlah firman Allah
‫َم َع الْعُ ْس ِر‬
Lalu lihat pula firman-Nya
‫يُ ْس ًرا‬
Menggunakan ungkapan Nakirah (indefinitif). Seperti sabda beliau,
‫ب عُ ْس ٌر يُ ْس َريْ ِن‬ ِ ‫ل‬
َ ‫َن َيغْل‬
ْ
"Satu kesulitan tidak dapat memenangkan dua kemudahan." (4)
Kesulitan yang dihadapi Nabi serta sahabatnya adalah kemiskinan dan sedikitnya pendukung. Juga
kuatnya musuh berikut perlawanan mereka. Kemudian datanglah kemudahan kepada mereka, harta
melimpah dan pendukung kian banyak. Juga kekuatan musuh melemah. Kekuatan kaum karena
Mukminin karena Allah telah membeli harta dan jiwa mereka dengan surga. Mereka berperang di jalan
Allah. Mereka lebih mementingkan orang lain walaupun mereka sendiri sangat membutuhkan. Mereka
mencintai orang-orang yang datang berhijrah kepada mereka dan tidak menemukan dalam dada
mereka harapan terhadap apa yang mereka bawa. Jika terbunuh, mereka sebagai syuhada. Dan jika
hidup, mereka hidup bahagia. Mereka senantiasa menjadi pribahasa.

Apakah setiap kesulitan selalu diiringi kemudahan sebagaimana yang dikisahkan Al-Qur'an ini?
Nampaknya -wallahu A'lam- kapan saja seseorang menghadapi kesulitan, secara sunnatullah kalau dia
bersabar dan menyiapkan dirinya untuk menghadapinya, berupaya terus bersabar menghadapi hal-hal
yang tidak disukai lalu melakukan upaya untuk melepaskan diri darinya, ketika itu kemudahan akan
berpihak kepadanya dengan cara dan bentuk apapun. Ketika ketentuan Allah tiba, orang yang berada
4
() Al-'Usru disebutkan secara ma'rifah artinya satu kesulitan saja. Sedangkan Al-Yusru disebutkan secara nakirah
yang mengandung pengertian kemudahan yang lebih dari satu.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 28
dalam kesulitan akan tertatih-tatih berjalan. Saat itu berlakulah firman Allah,
           
"Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. bagi-Nyalah segala penentuan, dan Hanya kepada-
Nyalah kamu dikembalikan." (Al-Qashash: 88).
Semua urusan, awal dan akhir milik Allah. Kenyataannya setelah kesulitan ada kemudahan, namun
kemudahan itu kadarnya berbeda-beda karena adanya hikmah yang hanya Allah yang tahu. Lihatlah
tarbiyah Al-Qur'an dan nasihat ilahiyah untuk Nabi tercinta. Setelah selesai dari pekerjaan baik,
lakukan pekerjaan lain dengan izin Allah. Lalu berharaplah hanya kepada Allah dan bertawakallah
kepada-Nya. Dialah sebaik-baik pelimimpin dan sebaik-baik penolong.
---oo0oo---

Surat At-Tin
Surat ini Makkiyah dan terdiri dari 8 ayat. Di surat ini Allah bersumpah bahwa Dia menciptakan
manusia dengan sempurna lalu mengembalikannya ke derajat paling rendah. Kecuali orang-orang
beriman, bagi mereka pahala yang besar. Allah Maha Bijak dari yang bijak.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


          
           
         
        
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
2. Dan demi bukit Sinai,
3. Dan demi kota (Mekah) Ini yang aman,
4. Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang
tiada putus-putusnya.
7. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya
keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?

Makna Mufradat
Arti Mufradat
1. Dua jenis tumbuhan yang memiliki buah terkenal. Atau nama ‫والتني والزيتون‬ .1
tempat di Syam.
2. Nama gunung di bukit Sinai. Di sinilah Musa berbicara
dengan Tuhannya. ‫طور سنني‬ .2
3. Mekah.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 29
4. Qawwamtu As-Sya'ia artinya aku menjadikan sesuatu itu lurus ‫وهذا البلد األمني‬ .3
dan sempurna.
5. Maksudnya, Kami menjadikannya sebagai penghuni neraka ‫تقومي‬ .4
yang berada di tempat paling bawah.
6. Tidak terputus. ‫أسفل سافلني‬ .5
7. Hari Pembalasan.
‫غري ممنون‬ .6
‫بالدين‬ .7

Syarah:
Allah bersumpah dengan tin dan zaitun, dengan bukit Sinai di mana Musa berdialog dengan Tuhannya,
dengan negeri yang aman, yakni Mekah, di mana Nabi saw. menghadapi pertentangan dari kaumnya.
Padahal negeri itu aman bagi penduduknya dan siapa saja yang masuk ke dalamnya dari bahaya.
Bahkan burung, binatang buas, dan pembunuh yang sedang dicari pun aman. Akan tetapi apa yang
dimaksud dengan tin dan zaitun? Apakah maksudnya pohon yang terkenal itu? Allah bersumpah
dengan pohon itu untuk menegaskan keutamaannya? Hanya saja redaksi umum dalam Al-Qu'ran tidak
sejalan dengan pengertian tersebut. Oleh karena itu ada yang mengatakan, yang dimaksudkan adalah
tempat tumbuhnya pohon tersebut. Yang banyak berada di Syam. Tempat di mana Isa as. diutus.
Dengan demikian, sumpah dengan kedua pohon ini merupakan isyarat untuk Al-Masih, bukit Sinai
untuk Musa Kalimullah, dan Negeri yang aman untuk Penutup para nabi, Rasulullah saw.

Ada ulama yang mengatakan, "Tin dan zaitun nama tempat di Syam." Ini perlu bukti.
Allah bersumpah dengan tempat-tempat suci ini untuk memuliakan para nabi dan rasul yang pernah
tinggal di sana. Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk seindah-indahnya, yakni kondisi dan
rupa yang sebaik-baiknya. Tidakkah anda lihat ia berdiri tegak dan kepala terangkat. Makan dengan
tangannya. Diberi akal dan kemampuan berpikir. Kemampuan untuk menguasai yang lain; tumbuh-
tumbuhan dan binatang. Bahkan kemampuan akalnya begitu luas untuk menguasai dan menundukkan
alam demi kepentingannya. Buktinya sangat banyak.

Rahasia di balik sumpah ini barangkali agar manusia menoleh kepada diri mereka sendiri dengan
segala kekuatan, kemampuan, akal, dan kelebihannya agar sampai kepada tauhidullah Al-Qawwi Al-
Qadir. Manusia yang diciptakan Tuhannya lalu dimuliakan dengan nikmat-Nya kemudian
dijadikannya mampu menguasai alam. Pada mulanya ia lugu dan tidak banyak ambisi, serta tidak
peduli kepada naluri jahatnya. Setelah itu faktor-faktor jahat dan naluri buruk mulai beraksi hingga
muncul dendam, kedengkian, dan perselisihan. Dan setelah itu ada pembunuhan, permusuhan, dan
peperangan. Lalu manusia seperti binatang buas.

Ia menjadi beringas hingga menjadi musuh yang berbahaya bagi saudaranya sesama manusia dan lebih
berbahaya daripada binatang. Inilah maksud dari firman Allah,
"Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)."
Fitrah yang diciptakan Allah swt. mengajaknya untuk saling meyayangi, bekerja sama, mengutamakan
yang lain, berlaku adil, dan berakhlak sempurna. Akan tetapi ada kalanya manusia melakukan
kejahatan karena faktor lingkungan yang menggerakkan potensi jahatnya. Kala itu ia lupa akan
fitrahnya dan kembali kepada kebinatangannya, lalu ia melakukan perbuatan penduduk neraka.
Jadinya ia lebih rendah dari semua yang rendah dan lebih berbahaya daripada binatang buas.
ِ ‫ت‬ ُ ‫ت ِإنْ َسا ٌن فَ ِك ْد‬ ِّ ِ‫ت ب‬
‫َأط ْي ُر‬ َ ‫ب ِإ ْذ َع َوى َو‬
َ ‫ص َّو‬ ِ ‫الذْئ‬ ُ ‫استَأنَ ْس‬
ْ َ‫ب ف‬ ِّ ‫َع َوى‬
ُ ‫الذْئ‬
Serigala mengaum dan aku pun menganggapnya jinak saat ia mengaum
Hampir aku terbang saat manusia bersuara

Inilah manusia dan tabiat yang diciptakan untuknya. Fitrahnya baik. Namun setelah faktor-faktor
jahatnya beraksi ia berubah menjadi lebih jahat daripada binatang. Kecuali orang-orang yang hati
mereka penuh dengan keimanan kepada Allah dan hari Akhir. Mereka melawan kebuasan jiwa dan
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 30
mengembalikannya kepada keseriusan dan kebaikan. Maka mereka melakukan amal shalih untuk
mengharapkan ridha Allah. Bagi mereka pahala yang mulia dan tidak terputus. Kebaikan di dunia dan
pahala sempurna di akhirat. Sungguh mengherankan anda, wahai manusia. Apa yang membuatmu
mendustakan hari Pembalasan setelah mengetahuinya. Bukankah Allah Maha Bijak dari yang paling
bijak dan Maha Adil dari yang paling adil. Di mana Allah membalas kebaikan orang-orang yang taat
dengan pahala yang abadi dan membalas orang-orang durhaka dengan siksaan yang menyeramkan.
---oo0oo---

Surat Al-'Alaq
Dinamakan surat Iqra' atau surat Al-Qalam, Makkiyah dan terdiri dari 19 ayat. Di surat ini Nabi
diperintahkan untuk membaca disertai adanya penjelasan tentang kekuasaan Allah terhadap manusia
dan penjelasan sifat-sifatnya. Juga disebutkan keterangan tentang pembangkangan sebagian menusia
dan balasan yang sesuai dengan perbuatan.

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


            
             
           
             
            
           
           
 
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
7. Karena dia melihat dirinya serba cukup.
8. Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,
10. Seorang hamba ketika mengerjakan shalat,
11. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,
12. Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
13. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
14. Tidaklah dia mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya kami tarik ubun-ubunnya,
16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
17. Maka Biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),
18. Kelak kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 31
19. Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu
kepada Tuhan).

Makna Mufradat
Arti Mufradat
1. Jamak dari 'Alaqah artinya segumpal darah. ‫علق‬ .1
2. Lebih mulia dan yang mulia.
‫األكرم‬ .2
3. As-Saf'u artinya menarik dengan kasar, sedangkan An-Nashiyah
‫لنسفعن بالناصية‬ .3
artinya rambut di ubun-ubun. Maksudnya sebagai bentuk
penghinaan.
‫ناديه‬ .4

4. Yang memanggil. ‫الزبانية‬ .5


5. Malaikat yang dituagaskan untuk mengurusi orang-orang kafir di ‫واقرتب‬ .6
neraka. Di dalamnya mereka dimasukkan secara paksa.
6. Mendekatlah kepada Tuhanmu melalui ibadah.

Syarah:
Dalam Shahih-nya Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra. yang artinya demikian, "Wahyu pertama
yang sampai kepada Rasul adalah mimpi yang benar. Beliau tidak pernah bermimpi kecuali hal itu
datang seperti cahaya Shubuh. Setelah itu beliau senang berkhalwat. Beliau datang ke gua Hira dan
menyendiri di sana, beribadah selama beberapa malam. Yang untuk itu beliau membawa bekal.
Kemudian kembali ke Khadijah dan membawa bekal serupa. Sampai akhirnya dikejutkan oleh
datangnya wahyu, saat beliau berada di gua Hira. Malaikat datang kepadanya dan berkata, "Bacalah!"
Beliau menjawab, "Aku tidak bisa membaca." lalu Rasulullah saw. berkata, "Lalu di merangkulku
sampai terasa sesak dan melepaskanku. Ia berkata, 'Bacalah!' Aku katakan, ' Aku tidak bisa membaca.'
Lalu di merangkulku sampai terasa sesak dan melepaskanku. Ia berkata,
            
           
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (Al-Hadits).

Dengan demikian maka awal surat ini menjadi ayat pertama yang turun dalam Al-Qur'an sebagai
rahmat dan petunjuk bagi manusia. Wahyu pertama yang sampai kepada Nabi saw. adalah perintah
membaca dan pembicaraan tentang pena dan ilmu. Tidakkah kaum Muslimin menjadikan ini sebagai
pelajaran lalu menyebarkan ilmu dan mengibarkan panjinya. Sedangkan Nabi yang ummi ini saja
perintah pertama yang harus dikerjakan adalah membaca dan menyebarkan ilmu. Sementara ayat
berikutnya turun setelah itu. Surat pertama yang turun secara lengkap adalah Al-Fatihah.

Pengertian ringkas ayat-ayat ini adalah: Agar kamu menjadi orang yang bisa membaca, ya
Muhammad. Setelah tadinya kamu tidak seperti itu. Kemudian bacalah apa yang diwahyukan
kepadamu. Jangan mengira bahwa hal itu tidak mungkin hanya dikarenakan kamu orang ummi, tidak
bisa membaca dan tidak bisa menulis. Allah-lah yang menciptakan alam ini, yang menyempurnakan,
menentukan kadarnya, dan memberi petunjuk. Yang menciptakan manusia sebagai makhluk paling
mulia dan menguasainya serta membedakannya dari yang lain dengan akal, taklif, dan pandangan
jauhnya. Allah swt. menciptakannya dari darah beku yang tidak ada rasa dan gerak. Setelah itu ia
mnejadi manusia sempurna dengan bentuk yang paling indah. Allah-lah yang menjadikanmu mampu
membaca dan memberi ilmu kepadamu ilmu tentang apa yang tadinya tidak kamu ketahui. Kamu dan
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 32
kaummu tadinya tidak mengetahui apa-apa. Allah juga yang mampu menurunkan Al-Qur'an kepadamu
untuk dibacakan kepada manusia dengan pelahan. Yang tadinya kamu tidak tahu, apa kitab itu dan apa
keimanan itu?

Bacalah dengan nama Tuhanmu, maksudnya dengan kekuasaan-Nya. Nama adalah untuk mengenali
jenis dan Allah dikenali melalui sifat-sifat-Nya. Yang menciptakan semua makhluk dan
menyempurnakan sesuai dengan bentuk yang dikehendaki-Nya. Dan Allah swt. telah menciptakan
manusia dari segumpal darah.
Bacalah, ya Muhammad. Dan Tuhanmu lebih mulia dari setiap yang mulia. Karena Allah swt. yang
memberikan kemuliaan dan kedermawanan. Maha Kuasa daripada semua yang ada. Perintah membaca
disampaikan berulang-ulang karena orang biasa perlu pengulangan termasuk juga Al-Mushtafa
Rasulullah saw. Karena Allah sebagai Dzat yang paling mulia dari semua yang mulia, apa susahnya
memberikan kenikmatan membaca dan menghapal Al-Qur'an kepadamu tanpa sebab-sebab normal.
Silakan baca firman Allah,
    
"Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya." (Al-Qiyamah: 17).
   
"Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa." (Al-A'la:
6).

Bacalah dengan nama Tuhanmu yang Maha Mulia dan mengajarkan manusia untuk saling memahami
dengan pena, meski jarak dan masa mereka sangat jauh. Ini merupakan penjelasan tentang salah satu
indikasi kekusaan dan ilmu (manusia).
    
"Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Allah memberikan insting dan kemampuan berpikir kepada manusia yang menjadikannya mampu
mengkaji dan mencerna serta mencoba sampai ia mampu menyibak rahasia alam. Dengan demikian ia
dapat menguasai alam dan menundukkannya sesuai dengan yang diinginkannya.
       
"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu" (Al-Baqarah: 29).
   
"Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya" (Al-Baqarah: 31).

Nampaknya Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk membaca secara umum dan khususnya membaca
Al-Qur'an. Setelah itu Allah menjelaskan bahwa hal itu sangat mungkin bagi Allah yang menciptakan
semua makhluk dan menciptakan manusia dari segumpal darah. Dia-lah yang Maha Mulia dan tidak
pelit terutama terhadap Rasul-Nya. Dialah yang mengajarkan manusia dengan pena tentang apa yang
belum pernah diketahuinya.
      
"Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. Karena dia melihat dirinya serba
cukup. Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu)."
Sungguh benar, bahwa manusia itu melampaui batas, sombong, dan keterlaluan melakukan dosa.
Karena ia menganggap dirinya tidak butuh kepada orang lain akibatnya melimpahnya harta, anak-
anak, dan lain-lain. Sesungguhnya pada hari Kiamat nanti ia akan kembali kepada Allah swt. dan akan
diminta pertanggung-jawaban atas semua yang dilakukan.

Mungkin anda bertanya tentang konsiderasi ayat-ayat ini. Saya katakan bahwa ketika Allah swt.
menyebutkan indikasi kekuasaan dan ilmu serta kesempurnaan nikmat yang dianugerahkan kepada
manusia. Tujuannya adalah agar manusia tidak ingkar nikmat. Namun apa lacur, ternyata manusia
benar-benar mengingkari dan melampaui batas. Oleh karena itu Allah swt. ingin menjelaskan
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 33
sebabnya, bahwa cinta dunia, tertipu olehnya, dan berambisi terhadapnya dapat menyibukkannya dari
melihat ayat-ayat Allah yang agung.

Setelah memerintahkan Nabi-Nya untuk membaca wahyu yang ada di dalam kitab-Nya dan
menjelaskan penyebab kekafiran manusia, Allah membuat perumpamaan gembong kekafiran, yakni
Abu Jahal. Kendatipun pengertian ayat tersebut umum.

Ceritakan kepada-Ku, ya Muhammad, tentang seseorang yang melarang hamba untuk tunduk kepada
Allah dan melakukan shalat. Apa urusanya? Orang itu sungguh mengherankan, ia kafir dan bermaksiat
kepada Tuhannya. Ia melarang orang lain melakukan kebaikan terutama shalat. Ceritakan kepada-Ku
tentang kondisi orang tersebut, kalau memang ia termasuk golongan kanan dan termasuk orang-orang
yang mendapat petunjuk setelah itu ia mengajak orang lain kepada ketakwaan dan kebaikan. Kalau
orang itu seperti ini keadaannya tentu ia berhak mendapatkan pahala yang besar dan surga sebagai
tempat tinggalnya.

Ceritakan kepada-Ku tentang orang yang berdusta serta berpaling dari kebenaran lalu mengerahkan
segenap potensinya untuk mengejar apa yang diinginkan. Tidakkah mereka tahu bahwa Allah swt.
melihat? Sebenarnya mereka mengakui bahwa Allah swt. mengetahui yang gaib dan yang nyata lalu
akan membalas masing-masing orang sesuai dengan amal perbuatannya. Kalau amalnya baik
balasannya baik dan kalau amalnya buruk dibalas dengan keburukan. Maka bergegaslah kalian, wahai
manusia, menuju Allah, bertaubatlah dan beramallah untuk mendapatkan ridha-Nya.

Kalla, kata penolakan bagi orang yang bermaksiat kepada Allah. Aku bersumpah, jika orang-orang
kafir dan pelaku kemaksiatan itu tidak menyudahi perbuatan mereka, Kami akan menyiksa mereka
dengan siksaan yang pedih. Kami akan hinakan mereka serendah-rendahnya sesuai dengan tingkat
kesombongan mereka di dunia. Dan bagi Allah hal itu tidaklah sulit. Akan Kami tarik ubun-ubun
mereka dengan kasar. Ubun-ubun yang sering menyombongkan dirinya karena kekuatan dan
keyakinanya bahwa dirinya akan selamat dari murka Allah. Padahal tidak ada yang bisa mengalahkan
Allah, baik yang ada di bumi maupun di langit. Tentu saja dugaan tersebut salah karena mereka
melampaui batas dan berlaku jahat, khususnya terhadap orang-orang baik dan jujur. Kami akan
hinakan orang seperti ini, maka biarkan saja malaikat yang memanggil mendorong mereka semua.
Bahkan Kami, Allah swt. akan memanggil Zabaniyah. Yakni Allah swt. akan memanggil Zabaniyah,
penjaga Jahannam untuk mendorong mereka.
      
"Pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat- kuatnya."
Pada saat itu mereka tidak memiliki penolong maupun pembantu.

Kalla, tinggalkan orang kafir itu dengan perbuatannya dan jangan sampai mengganggunya, ya
Rasulullah. Bersujudlah selalu untuk Allah serta mendekatlah kepada-Nya melalui ibadah, karena
ibadah merupakan benteng yang kokoh dan jalan keselamatan.
---oo0oo---

Surat Al-Qadar
Surat ini Makkiyah menurut pendapat paling benar dan terdiri dari 5 ayat. Di sini Allah berbicara
tentang permulaan turunnya wahyu Al-Qur'an yang bertepatan dengan Lailatul Qadar. Pada malam itu
para malaikat turun termasuk Ar-Ruh dengan membawa perintah dari Allah swt. Malam kesejahteraan
dari semua keburukan.

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


           
          
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 34
           
1. Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Makna Mufradat
Arti Mufradat
1. Malam yang ditentukan atau malam kemuliaan, ketinggian, atau ‫ليلة القدر‬ .1
penghargaan yang tinggi.
2. Jibril. ‫والروح‬ .2

Syarah:
Bahwa Tuhanmu menurunkan Al-Qur'an, yakni memulai menurunkannya di malam penuh berkah dan
kebaikan yang banyak. Karena pada malam itu ayat-ayat yang jelas telah turun. Malam itu juga
bertepatan dengan bulan Ramadhan seperti halnya firman Allah,
     
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Qur'an."
Pada malam itu Allah menentukan agama yang lurus dan menentukan dakwah Rasul-Nya yang mulia.
Lailatul Qadar malam yang mulia dan penuh izzah, karena pada malam itu Allah mengangkat derajat
Nabi-Nya dan memuliakan manusia dengan risalah langit nan agung, pemungkas semua risalah.
Kemuliaan dan kedudukan malam ini dijelaskan Allah melalaui pertanyaan, "Tahukah kamu apa
Lailatul Qadar itu?" Tidak ada yang tahu jati diri malam tersebut. Tidak ada yang tahu kemuliaannya
kecuali setelah Aku sebutkan. Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Hal ini tidaklah aneh.
Sebab malam di mana Allah memulai turunnya Al-Qur'an sebagai malam yang penuh berkah. Pada
malam itu masing-masing urusan dipisah dan ditentukan, sebagai urusan yang datang dari yang Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Bukankah malam yang demikian lebih baik daripada seribu malam.
Bahkan ia lebih baik daripada seluruh malam yang ada dan lebih agung daripada waktu lain, dan tentu
saja amal pada malam itu lebih baik seribu kali daripada amal pada waktu lain.

Allah memulai penjelasan kemuliaan malam ini dengan firman-Nya, bahwa pada malam itu para
malaikat turun, terutama Jibril yang ditugaskan menyampaikan wahyu. Mereka turun dengan izin
Tuhan mereka sambil membawa urusan bijak kepada Nabi saw. Wahyu pertama yang diterima Nabi
dan disaksikan para malaikat termasuk Jibril adalah pada malam itu, di mana para malaikat turun dari
alamnya ke alam dunia dengan membawa wahyu untuk Rasulullah saw. sebagai bentuk keselamatan
dan kemanan. Ini juga tidaklah aneh karena ia sebagai awal turunnya wahyu yang merupakan sumber
pertama Islam dan prinsip keselamatan
Diriwayatkan bahwa Nabi pernah keluar untuk menceritakan tentang Lailatul Qadar. Kemudian beliau
menemui dua orang yang bertengkar sampai melupakan berita itu. "Lailatul Qadar sebagai sumber rasa
aman sampai terbit matahari.
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 35
Surat Al-Bayyinah
Surat ini dinamakan juga surat Al-Bariyyah atau surat Lam Yakun dan terdiri dari 8 ayat. Di surat ini
terdapat bantahan terhadap orang-orang kafir yang terdiri dari orang-orang musyrik dan ahli kitab
dengan menjelaskan bahwa risalah yang dibawa Nabi itu benar. Disebutkan pula balasan bagi orang
yang masih kafir dan orang yang beriman kepada Nabi saw.
         
           
           
          
          
          
         
           
            
   
1. Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak
akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang
disucikan (Al Quran),
3. Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus.
4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan
sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan
masuk) ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-
baik makhluk.
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha
kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Makna Mufradat

Arti Mufradat
1. Meninggalkan dan menjauhi kekafiran serta perbuatan mereka. ‫منفكني‬ .1
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 36
2. Hujjah yang jelas, untuk membedakan antara yang haq dan yang ‫البينة‬ .2
batil. Di antara pengertian Al-Bayan adalah jelas dan nampak.
‫مطهرة‬ .3
3. Suci dari kepalsuan dan kebohongan.
‫قيمة‬ .4
4. Yang tiada kebengkokan.
5. Condong dari kebatilan.
‫حنفاء‬ .5

6. Kitab yang lurus atau ummat yang lurus. ‫القيمة‬ .6


7. Makhluk. ‫الربية‬ .7
8. Kebun-kebun tempat tinggal. ‫جنات عدن‬ .8

Syarah:
Nabi saw. diutus kepada semua manusia membawa petunjuk dan kebenaran untuk mengeluarkan
mereka dari kegelapan jahiliyah, kerusakan akidah, hinanya taqlid buta. Orang-orang kafir itu terdiri
dari ahli kitab dan kaum musyrik, mereka sama-sama jauh dari al-haq dan agama benar. Ahli kitab,
setelah ditinggalkan Musa dan Isa, mereka tersesat dan merubah firman Allah swt. dari tempatnya dan
lupa tugas yang telah dibebankan kepada mereka. Mereka menjadikan orang-orang alim dan pendeta-
pendeta sebagai tuhan selain Allah.

Jadinya agama mereka bercampur aduk antara sedikit kebenaran dengan kesesatan yang banyak.
Adapun orang-orang musyrik yang tidak mengakui tauhid dan tidak beriman kepada kepada hari
Kebangkitan, mereka menggeluti kebatilan sampai ke ujung-ujungnya. Agama mereka adalah potret
akidah jahiliyah dan taqlid usang yang mereka kira sebagai agama Ibrahim Al-Khalil. Allah Maha
Tahu bahwa Dia terbebas dari agama tersebut.

Tidaklah orang-orang ahli kitab, yang untuk menghadapi orang-orang kafir dan musyrik mereka
berharap akan diutusnya Nabi orang Arab dan mereka dapati telah tertulis di kitab mereka, taurat dan
Injil. Namun ketika apa yang mereka ketahui itu datang, yakni diutusnya Nabi, mereka kufur
kepadanya. Oleh karena itu mereka disebutkan pertama kali di surat ini. Karena mereka lebih jahat
ketimbang orang-orang musyrik yang tidak mengetahui kebenaran sama sekali. Sedangkan mereka
tahu kebenaran itu namun mereka mengingkarinya dengan penuh kebencian dan kedengkian. Mereka
tidaklah berpisah meninggalkan kebatilan itu sampai datang penjelasan dan hujjah yang terang dan
telah menelanjangi kebatilan. Apakah hujjah itu?
Dialah Rasulullah itu sendiri. Sebagai penjelasan dan hujjah yang terang bahwa agamanya adalah al-
haq. Dialah yang jujur dan terpercaya. Memiliki akhlak luhur dan mukjizat yang membuktikan
kebenarannya. Yang turun kepadanya Al-Qur'an dan ia membacanya padahal ia ummi. Rasulullah saw.
membaca Al-Qur'an secara hapalan di luar kepala.

Membaca lembaran-lembaran suci dan tanpa cacat, tanpa kepalsuan, dan tanpa kebohongan.
Lembaran-lembaran yang di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus, tiada kebengkokan dan tiada
kekurangan. Kitab-kitab apakah gerangan? Ada yang mengatakan, apa yang ada di dalam Al-Qur'an
yang merupakan sisa yang shahih dari kitab Musa dan Ibrahim. Ada pula yang mengatakan semua
surat yang ada di Al-Qur'an. Seolah-olah masing-masing surat seperti kitab tersendiri. Atau yang
dimaksudkan adalah hukum-hukum dan syariat Islam. Apapun maksudnya, ia adalah kitab-kitab yang
lurus, tiada bengkok, tiada kebatilan, tiada kebohongan maupun kedustaan di dalamnya.
           
        
      
"Segala puji bagi Allah yang Telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan dia tidak
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 37
mengadakan kebengkokan di dalamnya. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan
siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang
beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik." (Al-
Kahfi: 1-2).

Apakah kekafiran akan sirna dengan diutusnya Nabi sampai Allah mengatakan, "Sampai datang
kepada mereka penjelasan." Jawabannya adalah, bahwa diutusnya Nabi saw. merupakan tamparan bagi
kesyirikan yang menggoncangkan ideologi orang-orang musyrik dan membuka hati orang-orang
bodoh serta menerangi jalan hingga kebenaran bisa dibedakan dari kebatilan. Diutusnya beliau
menjadi jurang pemisah antara dua era tersebut. Oleh karena itu tepat kiranya jika dikatakan,
"Sehingga" Akan tetapi tidak semuanya beriman kepada Nabi, sebagian mereka bahkan memposisikan
diri sebagai penentang yang menghalangi jalan Allah swt. dan mengerahkan semua kekuatan yang
dimilikinya untuk memalingkan manusia dari Rasulullah. Oleh karena itu Allah swt. ingin menghibur
Rasulullah saw. bahwa kekafiran dan pembangkangan manusia merupakan karakter mereka. Hal itu
juga dialami saudara-saudaranya sesama para nabi. Orang-orang berselisih dan berbeda pandangan
tentang mereka; ada yang mukmin dan ada yang kafir.
    
"Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara rasul-rasul." (Al-Ahqaf: 9).
Orang-orang ahli kitab berselisih dengan para nabi mereka justru setelah datang kebenaran dan hujjah
kepada mereka. Yakni setelah para rasul diutus kepada mereka.

Aneh sekali orang-orang Yahudi dan Nasharani itu. Bagaimana mungkin mereka bersikap demikian
kepadamu? Padahal kamu sama sekali tidak membawa hal baru. Sama sekali tidak. Apakah kamu
memerintahkan kemungkaran kepada mereka dan mencegah kebaikan? Sebenarnya kamu hanyalah
memerintahkan mereka agar beribadah kepada Allah secara ikhlas dan menjauhi kesyirikan.
Menghindari dosa dan kebohongan. Memerintahkan agar mereka mendirikan shalat untuk Allah dan
menunaikan zakat. Lalu apa yang membuat mereka tidak mau beriman? Kalau benar mereka konsisten
terhadap agama mereka dan benar-benar beriman, sedangkan agama mereka yang lurus juga mengajak
kepada hal itu; beriman kepada nabi Muhammad. Itulah yang disebutkan sebagai perintah beribadah
dan ikhlas. Agamanya adalah agama kitab-kitab yang lurus dan tidak disimpangkan. Agama ummat
yang tegak serta konsisten terhadap kebenaran. Apakah mereka punya alasan untuk tidak menerima
Islam? Apakah alasan mereka dalam menentang Rasulullah saw. dapat diterima?

Apakah balasan bagi orang yang ingkar kepada syariah yang bersih, mudah, dan penuh toleran
tersebut? Apa balasan bagi orang yang beriman kepadanya dan membenarkan Rasulnya? Balasan bagi
orang-orang yang ingkar, baik dari golongan orang-orang ahli kitab –padahal mereka mestinya
menjadi manusia pertama yang beriman kepada Islam- maupun orang-orang musyrik yang
menyembah berhala dan batu adalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Hal itu tidaklah
aneh sebab mereka merupakan makhluk paling jelek karena telah mendustakan Allah, menghalang-
halangi jalan-Nya, mendustakan kitab-Nya, tidak membenarkan Rasul-Nya, malah mendustakannya,
menyakitinya, mengusirnya, dan memeranginya.

Adapun orang-orang beriman kepada Allah dan hari Akhir dan membenarkan Rasulullah, mereka
itulah sebaik-baik makhluk. Balasan bagi mereka adalah surga yang di bawahnya sungai mengalir,
untuk mereka apa saja yang mereka inginkan dan mereka mau. Kekal abadi mereka di dalamnya.

Itu juga tidak aneh. Sebab Allah swt. telah ridha kepada mereka atas apa yang mereka kerjakan. Allah
swt. ridha untuk memuji dan menyanjung mereka atas amal itu. Mereka juga ridha kepada-Nya dan
bergembira saat bertemu dengan-Nya dan mendapatkan nikmat-Nya. Itulah kemenangan yang besar
bagi orang yang takut kepada Allah. Waspadalah wahai manusia dan berusalah untuk mendapatkan
balasan yang agung ini.
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 38
Surat Al-Zalzalah
Surat ini Madaniyyah dan terdiri dari 8 ayat. Di dalamnya Allah menegaskan bahwa kebaikan, apapun
adanya, Allah akan membalas pelakunya. Dan kejahatan, apapun adanya, pelakunya juga akan dibalas.
Semua itu terjadi pada hari Kiamat.

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬


          
            
          
        
1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
2. Dan bumi Telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
3. Dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?",
4. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
5. Karena Sesungguhnya Tuhanmu Telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
6. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya.
8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula.
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Kegoncangan yang sangat kuat. ‫زلزلت‬ .1
2. Jamak dari Tsiqal yang makna dasarnya perhiasan rumah. Yang
‫أثقاهلا‬ .2
dimaksudkan di sini adalah semua yang di alam kubur.
‫يصدر الناس‬ .3
3. Maksudnya, keluar dari kubur mereka.
4. Berpisah. Sekelompok di surga dan kelompok lain di Sa'ir. ً‫أشتاتا‬ .4

5. Sesuatu yang terlihat melalui cahaya matahari yang masuk ‫مثقال ذرة‬ .5
melalui celah jendela.

Syarah:
Apabila Allah hendak menyudahi dunia ini dan memulai Kiamat, Allah memerintahkan bumi dan ia
pun terguncang dengan sangat keras, tidak seperti biasanya. Semua yang tersimpan di dalamnya
keluar; api, air, tambang, dan sisa-sisa bangkai. Saat itu, orang yang menyaksikannya berkata, "Apa
ini?" Maksudnya, apa yang terjadi dengan bumi ini. Ini tidak seperti biasanya dan tidak diketahui
sebabnya. Pada saat itu bumi menceritakan, berbicara dengan kejadian itu dan bukan dengan kata-kata.
Sebagaimana yang dikatakan Al-Allamah At-Thabari dalam tafsirnya, "Ia melaksanakan perintah. Apa
yang terjadi di muka bumi dan tidak biasa terjadi disebabkan karena Tuhanmu menitahkan kepadanya.
Perintah-Nya yang sampai kepada bumi. Perintah semacam itu merupakan perintah kejadian. Semua
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 39
yang terjadi di alam semesta ini akibat dari perintah kejadian yang datang dari Allah. Hanya saja ada
peristiwa yang terjadi tanpa sebab lahiriyah maka ia dinisbatkan kepada perintah kejadian, sedangkan
yang terjadi akibat perkara biasa ia tidak dinisbatkan kepadanya, walaupun sejatinya ia juga bersumber
dari Allah.
Pada hari itu manusia dikeluarkan dari perut bumi, mereka berbeda-beda, masing-masing sesuai
dengan amal perbuatannya untuk melihat akibat perbuatan mereka. Barangsiapa melakukan perbuatan
baik sebesar zarrah akan dibalas dan barangsiapa melakukan perbuatan buruk sebesar zarrah pun akan
dibalas.
Allah berfirman,
           
          
"Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan seseorang
barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan
(pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan." (Al-Anbiya': 47).
Surat ini merupakan surat targhib dan tarhib
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 40
Surat Al-'Adiyat
Surat ini Makkiyah dan terdiri dari 11 ayat. Di sini Allah swt. bersumpah bahwa manusia yang diberi
nikmat itu ternyata kufur dan durhaka. Ia menjadi saksi atar perbuatannya itu. Senang terhadap harta
benda dan pelit. Allah swt. mengancam akan menyiksanya di ahri Kiamat dengan siksaan yang pedih.
         
            
            
             
 
1. Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,
2. Dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
3. Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,
4. Maka ia menerbangkan debu,
5. Dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
7. Dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
8. Dan Sesungguhnya dia sangat bakhil Karena cintanya kepada harta.
9. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,
10. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui keadaan mereka.
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Kuda yang berlari dengan cepat. ‫والعاديات‬ .1
2. Ad-Dhabhu adalah gaya lari atau jalan. Ada juga yang
mengartikan nama suara. ً‫ضبحا‬ .2
3. Awra artinya menyalakan api dengan kayu atau benda lain.
Sedangkan Al-Qadah artinya memukul benda dengan benda lain ً‫فاملوريات قدحا‬ .3
agar keluar percian api.
4. Al-Igharah artinya menyerang.
‫فاملغريات‬ .4
5. Menghamburkan debu. An-Naq'u artinya debu.
6. Membelah perkumpulan.
ً‫فأثرن به نقعا‬ .5
7. Al-Kanud arti sebenarnya adalah tanah yang tidak menumbuhkan ً‫فوسطن به مجعا‬ .6
tumbuhan. Manusia dianalogikan seperti itu karena ia menolak
memberikan kebaikan dan kewajiban. Maksudnya di sini ‫لكنود‬ .7
kekufuran dan kemaksiatan.
8. Bakhil dan sangat pelit.
9. Dibongkar dan dikeluarkan.
10. Memperlihatkan apa yang ada di dalam dada. ‫الشديد‬ .8
‫بعثر‬ .9
‫وحصل‬ .10

Syarah:
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 41
Allah Al-Haq Tabaraka wa Ta'ala bersumpah dengan kuda saat berlari dengan kencang, yang
menyerang musuh di waktu pagi buta. Kuda yang menghamburkan debu bahkan menerbangkannya
sampai ke atas kepala lalu ia membelah kerumunan musuh. Dan kuda-kuda itu pun bercampur debu-
debu.
Allah bersumpah dengan kuda yang berlari kencang hingga dari mulutnya keluar suara terengah-
engah. Yang memercikkan api saat berlari dan menyerang musuh di waktu pagi. Menerbangkan debu
dan membelah gerombolan musuh. Itulah gambaran kuda yang digunakan untuk berjuang di jalan
Allah. Ini merupakan pernghargaan tinggi karena Allah bersumpah dengan binatang tersebut. Sebab
kuda adalah binatang yang mempunyai kedudukan mulia. Seperti kata orang Arab,
‫ظُ ُه ْو ُر َها ِح ْرٌز َوبُطُْونُ َها كِْنٌز‬
"Punggungnya adalah benteng dan perutnya laksana kubah."
Kendatipun peralatan perang sekang sudah modern namun kuda tetap mempunyai peran penting.
Gambaran kuda di ayat ini mengajarkan kepada kita bagaimana mempergunakan kuda agar tidak
dijadikan sebagai perhiasan saja.
ٌ‫لَِت ْر َكُب ْو َها َو ِز ْينَة‬
"Agar kalian menaikinya dan menjadikannya sebagai hiasan."

‫ إن اإلنسان لربه@ لكنود وإنه على ذلك لشهيد وإنه لحب الخير‬: ‫أما المقسم عليه فقوله‬
‫ األولى كونه كنوداً أي مناعاً للخير جحوداً يجحد‬:‫ وقد وصف اهلل اإلنسان بثالث صفات‬، ‫لشديد‬
‫ لقد صدق‬، ‫ وهذا إنما يكون من اإلنسان@ الكفور أو العاصي‬، @‫ وال يقوم بشكرها‬، ‫نعمة ربه‬
ً‫ ويضرب عبده" الثانية@ كونه على أعماله شهيدا‬، ‫ ويأكل وحده‬، ‫ "الكنود الذي يمنع رفده‬: ‫الحديث‬
‫ وهو ال يستطيع إنكار جحده لظهوره على أنه إن أنكر@ بلسانه‬، ‫فأعماله شاهدة@ عليه فال تحتاج لدليل‬
‫ فهو إذن‬، ‫ وسيشهد على نفسه يوم القيامة‬، ‫عناداً فبينه وبين ضميره يشهد بأنه منكر جاحد@ لنعم ربه‬
‫على أعماله شهيد‬.
Sedangkan sasaran sumpah ada pada firman-Nya, bahwa manusia sangat durhaka kepada Tuhannya, ia
menjadi saksi atas apa yang dilakukan itu, dan ia sangat cinta kepada dunia. Allah mensifati manusia
dengan tiga sifat:
1. Menolak memberikan kebaikan kepada orang lain dan ingkar kepada nikmat Tuhannya serta
tidak mensyukurinya. Ini dilakukan oleh orang kafir dan pelaku kemaksiatan. Benar apa yang
dikatakan orang, "Kanud adalah yang tidak mau memberi, yang makan sendiri, dan memukul
budaknya."
2. Bahwa ia akan menjadi saksi atas amal perbuatannya. Perbuatannya juga menjadi saksi maka ia
tidak membutuhkan bukti lagi. Ia tidak bisa mengingkari sifat pelitnya karena begitu jelasnya.
Jika lisannya mengingkarinya, maka nuraninya menjelaskan bahwa ia ingkar dan durhaka
terhadap nikmat Tuhannya. Lalu pada hari Kiamat ia akan menyaksikan dirinya, jadi terhadap
amal perbuatannya ia menjadi saksi.
3. Dan Sesungguhnya dia sangat bakhil Karena cintanya kepada harta. Benar, manusia itu,
karena cintanya kepada harta benda maka ia bakhil dan tidak mau berinfak selain sedikit sekali.
Ia sangat berambisi kepada hartanya dan menahannya dari berinfak.
Tidakkah manusia tahu bahwa Tuhannya Maha Melihat? Tidakkah ia tahu saat apa yang di dalam
kubur di keluarkan? Lalu manusia dikeluarkan di permukaan. Semua rahasia hati juga diperlihatkan.
"Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui keadaan mereka."
Dan Allah juga akan membalas semua perbuatan, besar maupun kecil.
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 42
Surat Al-Qori'ah
Surat ini Makkiyyah dan terdiri dari 11 ayat. Di surat ini digambarkan pemandangan hari Kiamat.

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


           
        
            
            
1. Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Al-Qara' artinya pukulan keras. Kejadian yang agung tersebut ‫القارعة‬ .1
dinamakan Qari'ah karena memukul orang-orang dan
memekakkan telinga. Maksudnya adalah hari Kiamat di mana
manusia terpukul oleh dahsyatnya dan kengeriannya. ‫كالفراش‬ .2
2. Binatang kecil dan bodoh yang mengerumuni api. ‫املبثوث‬ .3
3. Terpencar.
‫كالعهن‬ .4
4. Bulu yang berwarna-warni.
‫املنفوش‬ .5
5. Yang ditebar.
6. Yang menaung mereka sebagaimana seorang ibu menaungi
‫فأمه‬ .6

anaknya. ‫هاوية‬ .7

7. Neraka Jahannam. ‫حامية‬ .8


8. Yang menyala-nyala.

Syarah:
Al-Qari'ah yang mengucang manusia karena dahsyatnya serta memekakkan telinga mereka dengan
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 43
suaranya yang menggelegar adalah hari Kiamat. Hari di mana ketakutan besar terjadi dan benda-binda
yang diatas bercambur dengan benda-benda di bawah. Musuh-musuh Allah dibuat takut oleh siksaan
Allah dan kehinaan. Itulah Al-Qari'ah Al-Kubra. Tahukah kamu apa itu Al-Qari'ah? Pertanyaan ini
untuk mendramatisir kondisi. Tahukah kamu? Apa itu Al-Qari'ah? Ya, siapa memberitahumu
tentangnya dan diberitahu hakikatnya? Tidak ada yang dapat memberitahumu selain yang
menciptakannya, Dialah Allah. Anda tidak akan tahu selain apa yang diceritakan kepadamu oleh
Tuhannya.

Pada hari itu manusia berada dalam kebingungan bagai laron yang berpencaran mengerumuni api.
Buruknya, yang berterbangan itu adalah gunung-gunung nan kokoh kuat, yang selama ini menjadi
simbul kekokohan, ia bagai bulu yang diterbangkan. Subhanallah! Adapun kondisi manusia pada saat
itu; siapa yang berat timbangan kebaikannya dan banyak keikhlasannya, pada hari itu ia berada dalam
kehidupan penuh ridha. Ia berada dalam ketenangan dan kedamaian jiwa karena mendapat keridhaan-
Nya.

Sedangkan orang yang ringan timbangan amal kebaikannya dan senantiasa mengikuti kebatilan serta
jauh dari kebenaran, maka tempat singgahnya adalah Hawiyah. Alangkah menakutkannya perubahan
ini. Yang menaunginya api yang menyala. Api yang menjerumuskan penghuninya. Tahukah kamu api
itu? Kamu sama sekali tidak tahu hakikatnya. Ia adalah api yang menyala-nyala dan menyertika muka
dan memanggang kulit. Mudah-mudahan Allah memelihar akita dari dahsyatnya api itu.
---oo0oo---

Surat At-Takatsur
Surat ini Makkiyah dan terdiri dari 8 ayat. Di surat ini Allah memperingatkan akibat bermegah-
megahan dengan harta dan jabatan. Allah juga memberitakan bahwa siksaan orang durhaka pasti
terjadi dna tidak bisa dihindari. Bahwa Jahannam adalah pasti tiada keraguan padanya. Dan kalian
pasti akan ditanyakan perihal nikmat dunia.
            
            
         
1. Bermegah-megahan Telah melalaikan kamu,
2. Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan Mengetahui.
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
7. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.
8. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-
megahkan di dunia itu).

Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Telah menyibukkan kalian. ‫أهلاكم‬ .1
2. Berbangga- bangga dengan harta yang banyak dan anak-anak. Atau
dikalahkan oleh kesibukan memperbanyak harta benda dan ‫التكاثر‬ .2
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 44
pendukung.
3. Ilmu yakin. Dna ilmu yakin tumbuh dari keyakinan yang sesuai
dengan realita atau bukti yang valid. ‫علم اليقني‬ .3
4. Yakni kalian pasti akan melihat dengan mata kepala. Seolah-olah hal
itu menjadi keyakinan. Melihat dengan mata kepala dan menyaksikan
bisa juga disebut 'ainul yaqin. ‫عني اليقني‬ .4

Syarah:
Kalian dilalaikan oleh berbanyak-banyak harta dan anggota. Dikalahkannya dari mengerjakan apa
yang berguna bagi kalian di hari Kiamat. Kalian dilalaikan oleh itu semua dan disibukkan dari
melakukan kebaikan yang bermanfaat sampai kalian sudah meninggal. Maksud dari surat ini adalah,
kalian akan senantiasa seperti itu sepanjang hidup.

Dikisahkan bahwa dua kabilah adu gengsi siapa yang paling banyak harta benda dan anggota sampai
mereka pergi menuju kuburan mereka. Bahkan mereka juga membangga-banggakan orang yang sudah
meninggal. Lalu turunlah surat ini untuk mengingatkan akibat perbuatan mereka itu.
Agar mereka meninggalkan perbuatan yang menyebabkan permusuhan dan pertikaian yang tidak
berguna. Tidak, kalian pasti akan tahu akibat berbangga-bangga, dan ketika itu kalian agar menyesal di
mana penyesalan tidak ada gunanya lagi. Pasti kalian akan tahu hal itu, ini menegaskan pernyataan
terdahulu, sekali-kali tidak. Kalau saja kalian mengetahui akibat perbuatan itu dengan jelas, tidak ada
keraguan dan tidak ada kegamangan. Mengetahui dengan sesungguhnya karena keyakinan yang benar.
Kalau kalian tahu itu semua, pastilah kalian akan saling berbangga-bangga terhadap harta benda dan
anggota serta tidak berlomba-lomba mengumpulkan harta benda. Kalian juga pasti akan berpaling
kepada apa yang lebih baik dan bermanfaat bagi kalian. Hendaknya berlomba-lomba dalam melakukan
kebaikan. Camkan baik-baik hal ini.
Aku bersumpah bahwa kalian pasti akan melihatnya, sebagai kiasan merasakan azab neraka, lalu
kalian akan melihat dan merasakan siksanya karena kalian berlomba-lomba dan berlomba-lomba serta
berbangga-bangga. Kalian pasti akan meliat hal itu secara kasat mata yang disebut juga sebagai
pandangan penuh keyakinan. Setelah itu kalian akan ditanyakan tentang kenikmatan yang kalian
banggakan dan kalian perlombakan untuk meraihnya itu. Hendaknya kalian perhatikan.
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 45
Surat Al-'Ashr
Surat ini Makkiyah dan terdiri dari 3 ayat. Di dalamnya terdapat sumpah bahwa manusia berada dalam
kerugian dan kesesatan. Kecuali orang yang dipelihara Allah, mereka adalah orang-orang yang
beriman dan beramal shalih serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
          
     
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Apakah yang dimaksud di sini adalah seluruh masa atau masa tertentu ‫العصر‬ .1
yang ada di ujung siang.
‫خسر‬ .2
2. Kesesatan dan kerusakan.
‫تواصوا‬ .3
3. Masing-masing menasihati yang lain.
4. Ketuguhan. Maksudnya kebenaran.
‫باحلق‬ .4

5. Sabar adalah kekuatan jiwa untuk menghadapi kesulitan. ‫بالصرب‬ .5

Syarah:
Allah bersumpah dengan masa karen ada banyak pelajaran di dalamnya. Padanya ada hal-hal yang
saling berlawanan dan ini menunjukkan bahwa dunia dan masa tersebut mempunyai tuhan yang
mengendalikan dan menguasainya. Tidakkah kamu melihat malam dan siang yang saling susul
menyusul. Kamu juga melihat tanda-tanda malam dan tanda-tanda siang. Tidakkah kamu melihat di
sana ada kesenangan dan ada kesusahan, ada kebahagiaan dan ada kesedihan, ada sehat dan ada sakit,
ada rasa takut dan rasa aman. Ada orang meninggal karena lapar dan ada yang binasa karena
kekenyangan. Ada yang meninggal karena tenggelam dan ada yang mati karena terbakar. Ini semua
terjadi bukan karena campur tangan masa. Ini menunjukkan bahwa alam semesta mempunyai ilah yang
menciptakannya dan mengaturnya. Dialah yang paling berhak untuk ditiju dan disembah, tiada yang
lain.

Manusia dalam kerugian dan kesesatan, kekufuran dan kebinasaan, karena ia terjerumus ke dalam
kemaksiatan dan kekufuran serta dosa-dosa yang dipilihnya sendiri. Subhanallah, manusia bagai
tenggelam dalam kerugian yang mengelilinya dari berbagai penjuru. Sebab itu telah melakukan dosa
terhadap hak-hak Allah yang memelihara dan memberinya berbagai nikmat dan kebaikan.

Manusia, semuanya, berada dalam dosa yang membinasakan kecuali yang dipelihara Allah dan
ditunjukkan kepada kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah, malaikat-Nya,
dan rasul-rasul-Nya dengan keimanan yang tulus. Selain itu mereka juga mengerjakan amal shalih
yang berguna dan diridhai Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman. Lalu apakah cukup itu
saja. Tidak, perlu sifat ketiga, yaitu agar masing-masing menasihati yang lain tentang kebenaran dan
keteguhan yang didukung oleh dalil yang kuat dan syairah yang tepat. Masing-masing menasihati yang
lain untuk bersabar menghadapi hal-hal yang tidak disukai dan berbagai kesulitan.

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 46
Sebab, tidak cukup bagi anda hanya melakukan kebaikan saja. Setelah memperbaiki diri, anda mesti
mengajak orang lain menuju kebenaran dan menempuh jalan yang lurus. Untuk itu anda pasti akan
menemui kesulitan, maka bersabarlah dan ajak orang lain untuk bersabar. Sabar adalah setengah
keimanan dan Allah yang membimbing menuju kebaikan.
---oo0oo---

Surat Al-Humazah
Surat ini Makkiyah dan terdiri dari 9 ayat. Di surat ini Allah mengancam orang yang suka mencela,
menghina, dan mengadu domba. Dia akan disiksa dengan neraka yang tertutup dari segala penjuru.
            
             
            
  
1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
2. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
4. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
7. Yang (membakar) sampai ke hati.
8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Binasa dan siksa. ‫ويل‬ .1
2. Yang suka mencela, menyakiti orang, dan mengadu domba
‫مهزة ملزة‬ .2
manusia. Pada ungkapan tersebut tersirat kuantitas perbuatan
itu. ‫وعدده‬ .3
3. Berulang kali dan mereka menikmati hal itu. ‫أخلده‬ .4
4. Menjadikannya kekal.
‫كال‬ .5
5. Ungkapan menghentikan dan menolak.
‫لينبذن‬ .6
6. Pasti ia dilempar.
7. Neraka yang panas. Dinamakan seperti itu karena ia ‫احلطمة‬ .7

menghancurkan tulang dan memakan daging.


‫املوقدة‬ .8
8. Menyala berkobar-kobar.
‫تطلع على األفئدة‬ .9
9. Sampai ke hati dan menembus bagian yang merasakan sakit.
Atau menembusnya untuk melihat isinya dan membedakan
‫مؤصدة‬ .10
macam-macamnya.
‫عمد ممددة‬ .11
10. Tertutup dan mengunci mereka.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 47
11. Tiang yang tinggi.

Syarah:
Kecelakaan besar yang tidak bisa diukur dahsyatnya. Setiap pengumpat dan pencela tidak tahu
hakikatnya, yakni setiap orang yang merusak kehormatan orang lain, tidak menghormati mereka,
menghina amal perbuatan mereka, dan menyakiti mereka sementara ia sendiri menikmati perbuatan
tersebut. Yang membuatnya melakukan hal itu karena rasa bangganya terhadap dirinya sendiri dan
ketertipuannya atas harta yang dihitung-hitungnya brekali-kali, ia senang sekali menghitung-
hitungnya. Ia mengira bahwa harta itu memberi jaminan kelanggengan di dunia. Sama seperti orang
yang mengira bahwa dirinya tidak akan mati. Diriwayatkan bahwa Al-Akhnas bin Syuraiq atau Al-
Walid bin Al-Mughirah, atau Umayyah bin Khlalaf melakukan hal itu terhadap Nabi saw.
Allah menceritakan apa yang disediakan untuk mereka yang suka mencela dan tertipu oleh harta
benda. Allah katakan, "Tidak." Membantah dan menutup dugaan sesat mereka. Allah pasti
melemparkan mereka. Orang seperti itu pasti Allah lempar ke neraka Huthamah. Tempat yang apinya
menghancurkan tulang, memakan daging, dan menyerang hati. Tahukah kamu apa itu Huthamah?
Maksud pertanyaan ini adalah untuk membesar-besarkan dna menjelaskan bahwa hakikatnya tidak
mampu dipahami akal manusia serta tidak bisa dijangkau pemahaman manusia. Tidak ada yang
mengetahui hakikatnya selain Penciptanya sendiri. Siapakah yang memberitahumu selain Sang
Pencipta itu sendiri? Oleh karena itu Allah menjelaskannya, adalah api yang tidak sama seperti
kebanyakan api. Api Allah yang menyala-nyala dan menembus hati. Api itu bisa merasuk dalam tubuh
atau dapat mengetahui rahasia hati dan dapat membedakan antara yang bermaksiat dan yang bertakwa.
Neraka itu dikunci untuk mereka hingga mereka tidak bisa keluar. Pintu-pintunya terkunci dengan tali
pengikat dan tidak akan terbuka.
---oo0oo---

Surat Al-Fil
Surat ini Makkiyah, terdiri dari 5 ayat. Di surat ini Allah menceritakan kisah Ashabul Fil yang
ringkasnya berikut ini:
            
          
   
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu Telah bertindak terhadap tentara
bergajah?
2. Bukankah dia Telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?
3. Dan dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Makar dan tipu daya mereka. ‫كيدهم‬ .1
2. Kebinasaan dan kesia-siaan.
‫تضليل‬ .2
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 48
3. Bergerombol dan berpencar. ‫أبابيل‬ .3
4. Tanah yang bisa mengeras seperti batu.
‫سجيل‬ .4
5. Al-'Ashf artinya daun yang tetap ada setelah panen lalu ia menjadi
‫كعصف‬ .5
makanan ternak.

Syarah:
Tidakkah kau tahu tentang kisah populer, yang karena populernya ia menjadi ilmu tersendiri yang
didasarkan kepada penglihatan dan persaksian. Maksudnya, ceritakan kepadaku tentang Ashabul Fil
dan ceritakan kepadaku bagaimana Allah memperlakukan mereka. Bukankah Allah telah menjadikan
makar dan tipu daya mereka untuk menghancurkan Ka'bah gagal dan mereka tidak dapat melakukan
apa yang mereka inginkan.

Allah telah mengirim burung yang datang bergerombol membawa batu yang berisi uman penyakit
untuk menghancurkan sebagian besar tentara itu. Hingga mereka gagal dan pulang dengan kehinaan.
Burung-burung itu melempari tentara dengan kerikil dari tanah liat yang mengeras. Mayoritas mereka
binasa dan menjadi mangsa burung-burung tersebut. Kondisi mereka seperti dun yang dimakan
binatang, yakni daun yang mulai kering setelah buahnya dipanen.

Di Yaman terdapat seorang raja bernama Abrahah Al-Asyram. Ia membangun gereja besar di San'a.
Bangunan itu sangat besar dan megah. Ia ingin mengalihkan ibadah haji dari Ka'bah ke geraja tersebut.
Ia memberitahu hal itu kepada Najasyi, raja Habasyah. Diriwayatkan bahwa seorang Arab buang
kotoran di dalam gereja itu dan hal itu membuat sang raja murka. Ia bersumpah untuk menghancurkan
Ka'bah. Dipersiapkannya tentara yang banyak dan mulai bergerak menuju Mekah. Di depan barisan
tentara itu seekor gajah besar. Ketika melewati kota Mekah Abrahah memerintahkan tentaranya agar
merampas harta benda penduduknya. Di antara yang dirampas itu seekor unta milik Abdul Muthallib,
kakek Nabi saw.

Unta itu digiring oleh seorang tentara. Ketika Abdul Muthallib mengetahui kejadikan itu ia hendak
menemui raja Abrahah. Dia pun menemuinya dan berbicara dengannya perihal unta. Raja pun
menjawab, "Ketika melihatmu aku kagum kepadamu. Dan ketika kamu berbicara aku terdiam. Kamu
mmeinta unta itu dan membiarkan Baitullah yang merupakan agamamu dan agama nenek moyangmu."
Abdul Muthalib menimpali, "Unta itu memang milikku, sedangkan rumah itu, ia memiliki Tuhan yang
menjaganya." Abrahah pun mengembalikan untanya.
Diriwayatkan, setelah Abdul Muthallib meninggalkan Abrahah, ia memegangi pintu Ka'bah seraya
berkata,

Tiada gundah jika seorang hamba menahan Hewan tunggangannya, tahan


Salib dan upaya kalian tidak bisa mengalahkan tungganganmu sendiri
Jika kau meninggalkan penduduk Mekah dan Selama-lamanya, tiada mampu
kiblat kami mengalahkan
Terserah, apa yang kau mau

Keesokan harinya Abrahah bersiap-siap untuk memasuki Mekah. Gajah-gajahnya dan Tentara juga
disiapkan hendak menghancurkan Ka'bah setelah itu pulang ke Yaman. Ketika mereka mengarahkan
gajah itu ke arah Mekah, binatang itu terduduk, namun ketika di arahkan ke Yaman atau ke Syam ia
bangun dan berdiri. Pada saat itulah Allah mengutus burung yang membawa batu-batu dengan paruh
dan kaki mereka untuk dilemparkan kepada mereka. Penyakit pun mewabah dan melanda sebagian
besar mereka. Akhirnya mereka tak ubahnya seperti daun yang telah kering.

Apakah batu-batu itu sendiri yang membinasakan mereka atau karena kuman yang mereka bawa.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 49
Hanya Allah yang tahu. Yang jelas setelah mereka dilempari batu-batu itu sebagian besar mereka mati.
Akhirnya Abrahah dan orang-orang dekatnya tidak jadi menghancurkan Ka'bah. Abrahah sendiri mati
di perjalanan.

Surat Quraisy
Surat Makkiyah dan terdiri dar 4 ayat. Di sini Allah memerintah orang-orang Quraisy agar
menyembah Tuhan mereka dan yang memberi kenikmatan kepada mereka.
          
         
1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah Ini (Ka'bah).
4. Yang Telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan
mereka dari ketakutan.

Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Aalafa iilafan wa ilfan wa ilaafan artinya komitmen ‫إليالف قريش إيالفهم‬ .1
terhadapnya dan selalu berada padanya. Ada yang
mengartikannya sebagai peranjian dagang atau persetujuan ‫رحلة الشتاء والصيف‬ .2
dengan orang lain. Ini menujukkan adanya kesatuan dan
keterkaitan.
2. Rihlah atau irtihal arti sebenarnya adalah mengencangkan
tali hewan untuk bepergian. Lalu kata-kata ini menjadi ‫هذا البيت‬ .3
isitlah dalam bepergian.
3. Ka'bah. ‫وآمنهم‬ .4
4. Menyelamatkan mereka.

Syarah:
Kita semua tahu bahwa negeri Mekkah dan sekitarnya berupa gurun pasir dan tidak ada tumbuh-
tumbuhan
           
"Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Aku Telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati."
Kondisi ini membuat penduduknya memikirkan kehidupan mereka. Mereka menjadi pedagang berjual
beli bersama negeri-negeri tetangga, bagaian utara dan selatan. Maka di musim dingin mereka pergi ke
Yaman dan di musim padas mereka pergi ke Syam. Oleh kerena mereka tuan rumah Baitullah atau
tetangganya, maka mereka sangat dihormati dan dihargai. Olah sebab itu bertambahlah manfaat
merkea, semakin luas jangkauan dagang mereka, banyak keuntungan mereka. Sebab mereka membuat
perjanjian dagang bersama negeri-negeri tetangga mereka.

Maksud utama dari surat ini, bahwa Quraisy, anak cucu An-Nadhar bin Kinanah, tidak menyembah
Tuhan mereka karena suatu sebab. Oleh karena itu hendaknya mereka menyembah Tuhan rumah ini
(Ka'bah). Karena Dia yang memberikan mereka kebiasaan bepergian pada musim dingin dan musim
panas untuk berdagang serta mencari rezki. Dengan demikian mereka menjadi kaya dan merasa aman
untuk berpindah-pindah ke mana saja yang mereka mau. Itu semua karena kemuliaan Allah yang
menjadikan mereka sebagai tetangga rumah-Nya dan pelayan orang-orang yang berhaji.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 50
   
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah Ini (Ka'bah).
Karena hanya Allah yang memiliki anugerah dan kemuliaan untuk penduduk Mekkah, di mana Allah
sendiri yang menyelamatkannya dari serangan Abrahah agar ia menjadi tempat mulia bagi mereka dan
agar mereka tetap bisa berdagang dengan para tetangga mereka. Oleh karena itu hendaknya mereka
menyembah Tuhan rumah ini, yang telah memberi makan mereka setelah lapar dan miskin, juga yang
memberikan rasa aman setelah mereka berada dalam ketakutan dan kehinaan.

Allah yang meluaskan rezki mereka, yang membentangkan rasa aman untuk mereka, dan yang
membuat mereka bisa diterima oleha semua orang selaku tuan rumah-nya dan pelayan para haji-Nya.
Dengan demikian mereka berhasil mendapatkan makanan dan keamanan untuk diri dan perdagangan
mereka. Jika yang memiliki semua kemuliaan itu, maka hendaknya mereka menyembah Allah semata
tanpa menyembah yang lain. Karena Allah sendirilah yang memberi makan mereka setelah lapar dan
memberikan rasa aman setelah ketakutan.
---oo0oo---

Surat Al-Ma'un
Surat ini Makkiyah, terdiri dari 7 ayat. Di sini Allah menjelaskan orang-orang yang mendustakan
agama berikut sifat-sifatnya.

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


           
           
       
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. Orang-orang yang berbuat riya,
7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Balasan, ada yang mengartikannya Islam. ‫بالدين‬ .1
2. Menghardik dan membentak dengan keras.
‫يدع اليتيم‬ .2
3. Tidak menasihati orang lain untuk itu.
‫وال حيض على طعام املسكني‬ .3
4. Kebinasaan.
5. Lalai terhadapnya.
‫فويل‬ .4

6. Semua yang berguna dan bermanfaat. ‫ساهون‬ .5


‫املاعون‬ .6
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 51
Syarah:
Tahukah kamu siapa yang mendustakan agama? Katakan kepadaku, siapakah dia? Wajib bagi orang
yang beragama untuk tahu hakikat ini agar dia menjauhi hal ini berikut sifat-sifatnya. Kata tanya di
sini dimaksudnya untuk membuat audiens penasaran terhadap berita lanjutannya. Juga sebagai
pertanda bahwa masalah ini sangat misteri. Sebab setiap orang mengklaim dirinya membenarkan
agama. Apakah kamu tahu siapa yang sesungguhnya mendustakan agama itu? Kalau tidak tahu, itulah
sebenarnya yang mendustakan agama itu; yang menghardik dan memperlakukan anak yatim secara
kasar serta merampas haknya jika ia mempunyai harta benda, atau haknya untuk mendapatkan sedekah
jika anak itu fakir. Dia juga tidak menasihati orang lain untuk memberi makan kepada fakir miskin.
Jika menasihati saja tidak, tentu dia sendiri tidak memberi makan kepada mereka.

Lihatlah tanda-tanda orang yang mendustakan agama sebagaimana yang disebutkan Al-Qur'an ini;
merampas hak, menyakiti orang lemah, sangat pelit terhadap orang-orang yang memang punya hak.
Jika kamu tahu hal itu, sungguh celaka orang-orang yang shalat, mereka yang lalai terhadap shalatnya,
yang mengerjakan shalat tanpa khusyu', tidak menghadirkan hati untuk merenungi keagungan Allah,
dan tanpa mentadaburi makna yang dibacanya. Shalat yang dilaksanakan seseorang namun ia tidak
merasa berada di hadapan Penciptanya. Anda melihatnya bertasbih dengan otaknya dan menggerak-
gerakkan ujung jemarinya namun ia tidak sadara sudah berapa rakaah yang dikerjakannya.
Itulah shalat sebagian orang yang mendustakan agama. Shalat semacam ini tentu saja tidak mencegah
perbuatan keji dan mungkar. Karena orang yang mengerjakannya lalai dari zikir kepada Allah. Lebih
dari itu ia juga mengharap agar dilihat manusia disebut-sebut. Mereka lakukan hal itu bukan untuk
Allah. Karena terlalu pelitnya, mereka menolak memberi kepada orang yang membutuhkan.
Tahukah kamu siapa orang yang mendustakan agama? Dialah yang berperilaku kasara terhadap anak
yatim dan tidak memberikan hak-hak fakir miskin. Di samping itu ia juga lalai terhadap shalatnya,
memperlihatkan amalnya kepada manusia, dan menahan pemberiannya kepada orang lain. Celaka dan
celakalah orang seperti itu. Kandatipun mereka puasa dan shalat.
---oo0oo---

Surat Al-Kautsar
Menurut pendapat yang benar, surat ini Makkiyah, terdiri dari 3 ayat. Di surat Allah menyebutkan
bahwa Dia memberi kepada Nabi kebaikan yang banyak lalu Allah memintanya untuk melakukan
shalat dan sedekah sebagai rasa syukur atas nikmat Allah.

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


          
 
1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 52
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Sesuatu yang banyak. Dikatakan untuk wanita Arab di mana anaknya ‫الكوثر‬ .1
datang dari bepergian. "Anakmu datang membawa apa?" Dia
menjawab, "Ia datang dengan hal yang banyak." Ada yang
mengatakan, ia adalah sungai di surga.

2. Yang membuatmu marah.


3. Terputus keturunan dan sebutannya. ‫شانئك‬ .2
‫األبرت‬ .3

Syarah:
Saat orang-orang musyrik melihat Nabi dan kaum Muslimin berjumlah sedikit dan mereka juga berada
dalam kemiskinan, mereka meremehkan dan menghinakan kondisi ini. Mereka mengira bahwa
kebenaran dan kebaikan beserta kekayaan dan banaknya jumlah. Saat melihat anak laki-laki Nabi
meninggal dunia, mereka mengatakan, "Muhammad putus keturunannya. Dan dia tidak diingat orang
lagi nantinya." Orang-orang munafik juga seperti itu, setiap kali melihat kesusahan dan derita yang
menimpa kaum Muslimin, mereka menunggu-nunggu keburukan itu dan menganggap telah
mengalahkan kaum Muslimin. Ini barangkali menyebabkan orang-orang lemah di kalangan kaum
Muslimin merasa sempit dadanya ketika mendapat musibah. Oleh karena itu surat ini turun untuk
menjelaskan kondisi sesungguhnya yang dialami Nabi saw. Berikut banyak kebaikan yang
dikaruniakan kepada beliau, di dunia dan kakhirat. Termasuk apa yang akan menimpa orang-orang
yang dengki kepada beliau. Barangkali dengan demikian kita bisa mengambil pelajaran dan ridha atas
apa yang diberikan kepada beliau. Sesungguhnya Kami telah memberimu kebaikan yang teramat
banyak, ya Muhammad. Bukankah Tuhanmu telah menganugerahkan kenabian dan agama yang benar
kepadamu? Mengutusmu untuk semua manusia? Menjadikan agamamu sebagai pemungkas semua
agama? Akhir dari semau risalah? Yang menggambungkan antara kebaikan dunia dan akhirat? Yang
menggabungkan semua kebagusan dan kesempujnaan dalam berbagai aspek? Bukankah Dia telah
memberimu Al-Qur'an, ilmu, dan hikmah? Bukankah Dia juga memberimu kamuliaan yang banyak
dan kebaikan yang luas? Hidayah dan petunjuk? Kebahagiaan dunia dan akhirat bagimu berikut
ummat sampai hari Kiamat?

Ya, Allah telah memberimu semua itu. Di antaranya adalah Al-Kautsar, sebab ada yang
mengartikannya dengan sungai di surga. Jika begitu Muhammad, maka shalatlah untuk Tuhanmu dan
menghadaplah hanya kepada-Nya. Bertakwalah kepada-Nya dan jangan bersandar kepada selain-Nya.
Dialah sebaik-baik pelindung dan dan sebaik-baik Penolong. Shalatlah untuk Allah dan sembelihlah
hewan kurban yang menjadi ibadahmu untuk-Nya. Semua itu kamu persembahkan hanya untuk-Nya.
Karena hanya Dialah yang memeliharamu, memberimu, memberi petunjuk kepadamu, dan
merestuimu.

Adapun orang-orang yang menghinamu, yang hasad kepadamu, dan membuatmu marah, mereka itulah
sebenarnya yang putus warisan mereka dan tidak lagi dikenang secara positif. Allah menganalogikan
kenangan yang bagus dengan ekor binatang karena ekor itu akan selalu mengikutinya dan menjadi
penghias baginya. Sedangkan orang yang terputus warisannya diibaratkan dengan ekor yang terputus.

Sebagian ulama ada yang menafsirakan shalat dengan shalat 'Ied dan korban dengan kurban pada
'Iedul Adha saja. Tentunya pendapat ini kurang tepat.
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 53
Surat Al-Kafirun
Surat Makkiyah, terdiri dari enam ayat. Surat ini memutus keinginan orang-orang kafir dan
menjelaskan perbedaan antara ibadah mereka dan ibadah Nabi saw. yang lebih luas.
            
              
   
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Diriwayatkan, setelah berputus asa menghadapi Nabi, para pemimpin Quraisy mendatangi beliau.
Mereka melihat adanya kebaikan dalam dakwah beliau namun mereka enggan mengikutinya karena
kecintaan mereka bertaqlid buta. Mereka berkata, "Marilah, kami menyembah tuhanmu untuk suatu
masa dan kamu menyembah tuhan kami. Dengan demikian ada perdamaian di antara kita dan
permusuhan lenyap. Jika pada ibadah kami ada kebenaran anda bisa mengambil sebagian dan jika pada
ibadahmu ada kebenaran kami mengambilnya. Maka surat ini turun untuk membantah mereka dan
memupus harapan mereka.
Syarah:
Ya Muhammad, katakan kepada orang-orang kafir yang tidak ada kebaikannya sedikit pun pada
mereka dan tidak ada harapan untuk beriman. Katakan kepada mereka, aku tidak menyembah apa yang
kalian sembah. Sebab kalian menyembah tuhan-tuhan yang kalian jadikan sebagai perantara kepada
Allah yang Esa lagi Maha Perkasa. Kalian menyembah tuhan-tuhan yang kalian kira terwujud dalam
bentuk patung atau berhala. Sedangkan aku menyembah Tuhan yang Esa, Satu, Tunggal, Tempat
bergantung yang tidak perlu istri dan anak, tiada yang menyamai dan tiada pesaing. Tidak terwujud
dalam fisik atau pribadi seseorang. Tidak membutuhkan perantara dan tidak ada yang mendekati-Nya
melalui makhluk. Sarana yang mendekatkan seseorang kepada-Nya hanyalah ibadah. Jadi, antara apa
yang aku sembah dan kalian sembah sangat berbeda. Maka aku tidak menyembah apa yang kalian
sembah dan kalian tidak menyembah apa yang aku sembah.

Hai orang-orang kafir yang mantap dengan kakafiran. Aku tidak menggunakan cara ibadah kalian dan
kalian tidak menggunakan cara ibadahku. Ayat 2 dan 3 menunjukkan perbedaan antar kedua tuhan
yang disembah. Nabi menyembah Allah sedangkan mereka menyemmbah patung dan berhala berikut
perantara lainnya. Sementara ayat 4 dan 5 menunjukkan perbedaan ungkapan. Ibadah Nabi itu murni
dan tidak terkontaminasi oleh kesyirikan serta jauh dari ketidak-tahuan tentang tuhan yang disembah
itu. Ibadah kalian penuh dengan kesyirikan juga tawasuul tanpa usaha. Bagaimana mungkin kedua
jenis ibadah ini bisa bertemu. Sebagian ulama berkata, menbantah pengulangan pada surat ini.
Pengertiannya, aku tidak menyembah apa yang kalian di masa lalu demikian pula kalian, tidak
menyembah apa yang aku sembah. Jelas dan akhirnya sama.

Bagi kalian agama kalian termasuk dosanya kalian tanggung sendiri dan bagi kami agama kami, aku
bertanggung jawab terhadap memikul bebannya. Kedua ungkapan untuk menguatkan ungkapan
sebelumnya.

Surat An-Nashr
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 54
Madaniyah, terdiri dari tiga ayat, sebagai berita gembira bagi Nabi dan sahabat yang berupa turunnya
pertolongan Allah bagi agama mereka. Dibukanya hati manusia untuk menerima agama ini lalu
diperintahkannya mereka untuk bertasbih dan mensucikan Allah. Sebab itu semua adalah faktor
keberhasilan.
            
         
1. Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia
adalah Maha Penerima taubat.
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Pertolongan-Nya. ‫نصر اهلل‬ .1
2. Artinya penakhlukkan sebuah negeri atau keputusan untuk sebuah
persengketaan antara kalian dan musuh Islam. ‫والفتح‬ .2
3. Jamak dari fauj, artinya berkelompok-kelompok.
4. Tasbih berarti pensucian dan hamdun berarti pujian untuk Allah
yang memang layak mendapat pujian itu. ً‫أفواجا‬ .3
‫فسبح حبمد ربك‬ .4

Syarah:
Nabi sangat berambisi agar semua manusia beriman, terutama Quraisy dan bangsa Arab. Sebagai
manasia, Nabi juga tidak mengetahui yang gaib. Oleh karena itu terkadang ia terguncang dan gusar
kalau ada yang menimpa dakwah. Maka surat ini menjadi berita gembira untuk beliau dan
mengingatkan beliau, sebaiknya engkau tidak bersikap demikian. Ini konteksnya, kebaikan orang-
orang baik adalah kejahatan orang-orang dekat. Boleh jadi sesuatu menjadi kebaikan bagimu namun
bagi orang lain dosa kecil yang tidak perlu minta ampun.

Jika pertolongan Allah datang dan memang harus datang. Lalu datang pula kunci untuk negeri yang
tadinya tertutup dan hati yang yang terkatup. Anda melihat manusia masuk ke dalam agama Allah
berbondong-bondong dan berkelompok-kelompok. Untuk menyambut kemenangan ini, wajib
bersyukur dan memuji Allah karena Dia yang layak mendapat pujian. Jika itu semua terjadi, kamu juga
wajib bertasbih mensucikan Tuhanmu seperti yang seharusnya. Bertasbihlah untuk-Nya dengan
memuji-Nya atas perbuatan indah-Nya, menyebut sifat-sifat-Nya yang laik dan nama-nama-Nya yang
bagus. Juga beristighfarlah untuk dosamu dan mintalah ampunan atas apa yang pernah kamu lakukan
dan tidak layak bagimu selaku penutup para dan rasul. Beristighfarlah kepada Allah karena Dia Maha
menerima taubat hamba-Nya serta memaafkan kesalahannya. Dia Maha Mengetahui apa yang engkau
lakukan. Yang menjadi objek bicara surat ini adalah Nabi dan siapa saja pantas.
Diriwayatkan bahwa surat ini merupakan belasungkawa untuk Nabi, karena Muhammad saw telah
menunaikan risalahnya secara sempurna. Jika telah menunaikan tugas, beliau akan segera bertemu
dengan Pertemanan Tertinggi, Allah Azza wa Jalla. Sebagian sahabat memahami esensi surat ini lalu
menangisi Rasulullah.
---oo0oo---

Surat Al-Masad
Surat Makkiyah, 5 ayat, berisi cacian untuk Abu Lahab dan istrinya, si pembawa kayu bakar.
             
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 55
             
1. Binasalah kedua tangan abu Lahab dan Sesungguhnya dia akan binasa.
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.
Makna Al-Mufradat:
Arti Mufradat
1. At-Tabab artinya hancur dan merugi. Maksud ayat ini adalah Abu ‫تبت يدا أيب هلب‬ .1
Lahab merugi dan binasa.
‫سيصلى‬ .2
2. Ia akan mendapati panasanya dan akan merasakannya.
3. Apakah kayu bakar yang dimaksudkan di sini? Memang Arwa ‫محالة احلطب‬ .3
binti Harb bin Umayyah, saudar perempuan Abu Sufyan dan istri
Abu Lahab itu memang benar-benar membawa kayu bakar. Atau
apakah yang dimaksudkan karena dia seorang wanita yang
berbuat onar dan kerusakan. Ungkapan pada ayat ini merupakan
‫مسد‬ .4
kiasan untuk perbuatannya ini.
4. Tali untuk mengikat.

Syarah:
Diriwayatkan bahwa ketika Nabi saw. diperintahkan untuk berdakwah secara terang-terangan kepada
manusia, terutama kerabat dekat dan keluarga beliau. Beliau berdiri di atas bukit seraya memanggil,
"Wahai sahabat!" Orang-orang Quraisy pun berkumpul. Beliau melanjutkan, "Bagaimana menurut
kalian jika aku bercerita kepada kalian bahwa musuh akan menyerang kalian pagi atau sore hari?
Apakah kalian percaya kepadaku?" Mereka menjawab, "Kami percaya." Beliau berkata,
"Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan tentang siksaan yang pedih." Abu Lahab berkata,
"Celakahlah kamu, apakah hanya untuk ini kamu mengumpulkan kami!" Allah segera menurunkan
surat ini.
    
Abu Lahab celaka dan mengelami kerugian yang besar. Ini doa buruk baginya. Terbukti ia telah celaka
dan merugi. Buktinya firman Allah,

Tidak ada gunanya harta benda Abu Lahab. Usaha dan perkerjaannya juga tidak menolongnya. Semua
itu tidak ada gunanya tidak dapat menggagalkan doa Nabi saw. Padahal Abu Lahab itu paman beliau
sendiri. Namanya Abdul Uzza. Dia merupakan musuh yang paling keras. Ia sering berjalan di belakang
Nabi. Setiap kali beliau mengatakan sesuatu dia mendustakannya. Oleh karena itu Allah menyebutkan
balasan atas perbuatannya itu. Ia akan memasuki neraka yang panasnya dan dahsyatnya tidak ada yang
tahu selain Penciptanya. Neraka yang menjilat-jilat. Ia dan istrinya, si Pembawa kayu bakar akan
merasakan api itu.

Diriwayatkan pula bahwa wanita itu biasa meletakkan duri di jalan yang akan dilalui Rasulullah saw.
setelah dikumpulkannya untuk menghalangi dakwah beliau. Ada pula yang mengatakan wanita itu
berupaya mengobarkan permusuhan antara Nabi dan orang-orang. Ia membawa kayu bakar fitnah dan
menyalakan permusuhan di antara mereka. Allah manambah gambaran buruk wanita ini dengan
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 56
ungkapan,
    
"Yang di lehernya ada tali dari sabut."
Ia pernah mempunyai kalung dan bersumpah untuk dibelanjakan dalam rangka melawan Rasulullah.
Oleh karena itu Allah menggantinya dengan tali di lehernya yang kuat melilit di lehernya. Kala itu ia
berada di neraka Jahannam. Ada yang mengatakan, ini bentuk penghinaan kepadanya digambarkan
sebagai tukang kayu bakar untuk meredahkannya karena kesombongannya dan suaminya.
---oo0oo---

Surat Al-Ikhlas
Makkiyah, terdiri dari 4 ayat, surat tauhid dan pensucian nama Allah Ta'ala. Ia merupakan prinsip
pertama dan pilar tama Islam. Oleh karena itu pahala membaca surat ini disejajarkan dengan sepertiga
Al-Qur'an. Karena ada tiga prinsip umum: tauhid, penerapan hudud dan perbuatan hamba, serta
disebutkan dahsyatnya hari Kiamat. Ini tidaklah mengherankan bagi orang yang diberi karunia untuk
membacanya dengan tadabbur dan pemahaman, hingga pahalanya disamakan dengan orang membaca
sepertiga Al-Qur'an.
                
 
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Satu Dzat-Nya, sifat-Nya, dan perbuatan-Nya. ‫أحد‬ .1
2. Dapat mencukupi semua kebutuhan sendirian.
‫الصمد‬ .2
3. Sepadan, sama, dan tandingan.
ً‫كفؤا‬ .3

Syarah:
Inilah prinsip pertama dan tugas utama yang diemban Nabi saw. Beliau pun menyingsingkan lengan
baju dan mulai mengajak manusia kepada tahuhid dan beribadah kepada Allah yang Esa. Oleh karena
itu di dalam surat ini Allah memerintahkan beliau agar mengatakan, "Katakan, 'Dialah Allah yang
Esa." Katakan kepada mereka, ya Muhammad, "Berita ini benar karena didukung oleh kejujuran dan
bukti yang jelas. Dialah Allah yang Esa. Dzat Allah satu dan tiada berbilang. Sifat-Nya satu dan
selain-Nya tidak memiliki sifat yang sama dengan sifat-Nya. Satu perbuatan dan selain-Nya tidak
memiliki perbuatan seperti perbuatan-Nya.

Barangkali pengertian kata ganti 'dia' pada awal ayat adalah penegasan di awal tentang beratnya
ungkapan berikutnya dan penjelasan tentang suatu bahaya yang membuatmu harus mencari dan
menoleh kepadanya. Sebab kata ganti tersebut memaksamu untuk memperhatikan ungkapan
berikutnya. Jika kemudian ada tafsir dan penjelasannya jiwa pun merasa tenang. Barangkali anda
bertanya, tidakkah sebaiknya dikatakan, "Allah yang Esa" sebagai pengganti dari kata, "Allah itu Esa."
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 57
Jawabannya, bahwa ungkapan seperti ini adalah untuk mengukuhkan bahwa Allah itu Esa dan tiada
berbilang Dzat-Nya.
Kalau dikatakan, "Allah yang Maha Esa," tentu inplikasinya mereka akan meyakini keesaan-Nya
namun meragukan eksistensi keesaan itu. Padahal maksudnya adalah meniadakan pembilangan
sebagaimana yang mereka yakini. Oleh karena itu Allah berfirman,
      
"Dia-lah Allah, Dia itu Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu."
Artinya tiada sesuatu pun di atas-Nya dan Dia tidak butuh kepada sesuatu pun. Bahkan selain-Nya
butuh kepada-Nya. Semua makhluk perlu berlindung kepada-Nya di saat sulit dan krisis mendera.
Maha Agung Allah dan penuh berkah semua nikmat-Nya.

   


"Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan"
Ini merupakan pensucian Allah dari mempunyai anak laki-laki, anak perempuan, ayah, atau ibu. Allah
tidak mempunyai anak adalah bantahan terhadap orang-oran musyrik yang mengatakan bahwa
malaikat itu anak-anak perempuan Allah, terhadap orang-orang Nashrani dan Yahudi yang
mengatakan 'Uzair dan Isa anak Allah. Dia juga bukan anak sebagaimana orang-orang Nashrani
mengatakan Al-Masih itu anak Allah lalu mereka menyembahnya sebagaimana menyembah ayahnya.
Ketidak-mungkinan Allah mempunyai anak karena seorang anak biasanya bagian yang terpisah dari
ayahnya. Tentu ini menuntut adanya pembilangan dan munculnya sesuatu yang baru serta serupa
dengan makhluk. Allah tidak membutuhkan anak karena Dialah yang menciptakan alam semesta,
menciptakan langit dan bumi serta mewarisinya. Sedangkan ketidak-mungkinan Allah sebagai anak,
karena sebuah aksioma bahwa anak membutuhkan ayah dan ibu, membutuhkan susu dan yang
menyusuinya. Maha Tinggi Allah dari semua itu setinggi-tingginya.
    
"Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Ya. Selama satu Dzat-Nya dan tidak berbilang, bukan ayah seseorang dan bukan anaknya, maka Dia
tidak menyerupai makhuk-Nya. Tiada yang menyerupai-Nya atau sekutu-Nya. Maha Suci Allah dari
apa yang mereka sekutukan.
Meskipun ringkas, surat ini membantah orang-orang musyrik Arab, Nashrani, dan Yahudi.
Menggagalkan pemahaman Manaisme (Al-Manawiyah) yang mempercayai tuhan cahaya dan
kegelapan, juga terhadap Nashrani yang berpaham trinitas, terhadap agama Shabi'ah yang menyembah
bintang-bintang dan galaksi, terhadap orang-orang musyrik Arab yang mengira selain-Nya dapat
diandalkan di saat membutuhkan, atau bahwa Allah mempunyai sekutu. Maha Tinggi Allah dari semua
itu.
Surat ini dinamakan Al-Ikhlas, karena ia mengukuhkan keesaan Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia
sendiri yang dituju untuk memenuhi semua kebutuhan, yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan,
tiada yang menyerupai dan tandingan-Nya. Konsekuensi dari semua itu adalah ikhlas beribadah
kepada Allah dan ikhlas menghadap kepada-Nya saja.
---oo0oo---

Surat Al-Falaq
Makkiyah, ada yang mengatakan Madaniyyah, terdiri dari 5 ayat, dan salah satu dari dua ayat
perlindungan.
               
           
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2. Dari kejahatan makhluk-Nya,
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 58
3. Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,
4. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
5. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
Makna Mufradat:
Arti Mufradat
1. Asalnya terbelahnya sesuatu dan jelasnya sesuatu dari yang lain. ‫الفلق‬ .1
Maksudnya pada surat ini adalah semua yang dibelah Allah baik berupa
bumi untuk tumbuhan, gunung untuk mata air, gunung untuk hujan, dan
rahim untuk jabang bayi.

2. Malam yang sangat gelap gulita. ‫غاسق‬ .2


3. Masuk ke dalam apa saja dan menutupi apa saja. ‫إذا وقب‬ .3
4. Nafatsah maksudnya hembusan yang keluar dari mulut. ‫النفاثات‬ .4
5. Jamak dari 'uqdah, apakah maksudnya buhul tali atau yang dimaksud
‫يف العقد‬ .5
ikatan cinta dan hubungan antar manusia.

Syarah:
Diriwayatkan bahwa ada orang Yahudi mensihir Nabi saw. hingga beliau sakit sampai tiga hari. Sakit
beliau sangat parah sampai-sampai tidak sadar terhadap apa yang dilakukan. Kemudian Jibril datang
dna memberitahu tentang bagian yang terkena sihir. Setelah itu beliau dibacakan surat An-Nas dan Al-
Falaq akhirnya kembali sadar seperti semula.

Menurutku riwayat ini tidak benar sebagaimana pendapat para ulama. Ia hanya celoteh orang-orang
Yahudi dengan tujuan agar manusia ragu terhadap Nabi saw. dan menganggap beliau terkena sihir.
Padahal Allah berfirman,
   
"Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia." (Al-Maidah: 67).
   
"Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan
(kamu)." (Al-Hijr: 95).

Katakan kepada mereka, ya Muhammad, "Aku berlindung kepada Tuhan seluruh alam yang dapat
membelah tanah dan langit, aku berlabuh kepada-Nya dari semua kejahatan yang menimpaku,
keluargaku, dakwahku, dan sahabatku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam jika telah
menjadi gelap gulita dan menutupi seluruh alam. Karena kegelapan malam bisa menjadi tabir bagi
setiap orang yang melampaui batas dan pendosa. Aku juga berlindung kepada-Mu dari para wanita
peniup buhul tali yang mereka ikat." Sebagaimana yang dijelaskan tadi. Namun maksud yang
sebenarnya adalah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatn para pengadu domba yang memutuskan
hubungan cinta kasih. Dengan demikian ta' pada kata,
‫النفاثة‬
Bermakna hiperbol dan tidak menujukkan ta'nits (feminim). Yakni orang yang berusaha mengadu
domba, mengerahkan segenap upayanya untuk menyakiti orang yang dipuji. Tidak ada jalan untuk
mendaptkan keridhaan orang semacam ini. Maka tidak ada cara lain menghadapi orang tersebut selain
menhadap kepada Allah agar berkenan memelihara kita dari kejahatannya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 59
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 60
Surat An-Nas
Surat An-Nas ini Makkiyah menurut pendapat paling benar, terdiri dari 6 ayat. Ini merupakan ayat
perlindungan yang kedua.

             
           
1. Katakanlah, "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.
6. Dari (golongan) jin dan manusia."
Mana Mufradat:
Arti Mufradat
1. Yang membisikkkan kata-kata jahat di dada manusia. ‫الوسواس‬ .1
2. Bentuk hiperbola dari kata Al-Khunus yang berarti kembali atau terlambat.
‫اخلناس‬ .2
Karena kalau ia diusir ia mundur dan kembali.

3. Makhluk tersembunyi, tidak ada yang mengetahuinya selain Penciptanya. ‫من اجلِنَّة‬ .3

Syarah:
Katakan kepada mereka, "Aku berlindung kepada Allah agar menjagaku dari kejahatan makhluk yang
berbisik kepadaku. Aku berlindung kepada Tuhan menusia yang mendidik dan mengambil sumpah
kepada mereka di kala mereka kecil atau lemah. Allah telah menguasai urusan mereka dan Dialah
Pemilik Manusia. Dia ilah mereka dan mereka budak-Nya. Dia yang layak disembah, ditunduki, dan
dituju. Sebab Dialah Allah Ta'ala yang menciptakan manusia, menumbuh-kembangkan mereka, serta
menguasai urusan mereka. Karena Dialah tempat berlindung dan meminta pertolongan. Bernaung
kepada-Nya dari kejahatan bisikan di dalam hati yang biasa menghiasi kejahatan dan menampakkan
keburukan dengan bentuk kabaikan. Itulah bisikan yang kebanyakan mengajak kepada larangan, baik
dari bangsa jin, makhluk yang tersembunyi, yang mereka itu anak-anak dan tentara Iblis atau dari
bangsa manusia seperti halnya teman-teman buruk. Mudah-mudahan kita dipelihara Allah dari
kejahatan syetan jin dan syetan manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengabulkan. Dia juga Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah sendiri telah mengajarkan kita
bagaimana berlindung diri dari kejahatan lahir maupun batin. Wallahu A'lam.
---oo0oo---

_____________________________________________________
Materi Tarbiyah Tamhidi, MAdah Alquran, pb. Tafsir Al-ala - Annas 61

Anda mungkin juga menyukai