Anda di halaman 1dari 6

START MESIN TURBIN

1. Start pompa oli ac tekanan rendah.


2. Periksa oli pelumas bearing pada gelas penduga, yakinkan oli mengalir.
3. Operasikan alat turning gear. Tarik pengunci handle lalu dorong handle ke
depan kemudian putar motor dengan tangan ke arah ke balikan arah jarum
jam.
4. Start motor turning gear. Yakinkan motor berputar.
5. Start fan penghisap uap oli.
6. Buka "valve uap listrik" untuk uap masuk turbin, yakinkan “main steam valve”
dalam keadaan tertutup rapat.
7. Buka full valve pertama dari valve drain untuk “valve uap listrik” dan atur
pembukaan valve kedua dari valve drain tsb.
8. Buka full valve pertama dari valve drain untuk " main steam valve " dan atur
pembukaan valve kedua dari valve drain tsb.
9. Buka semua valve yang ada di-drain flash tank.
10. Jaga kenaikan temperatur uap pada pipa < 10 °c setiap menitnya.
Jika tekanan uap sudah mencapai > 2,5 mpa dan temperatur uap ≥ 300°c
pemutaran poros turbin sudah bisa di lakukan.
11. Periksa volume air di condensor, tambah apabila volume air kurang.
12. Fungsikan sistim “water cycle”.
13. Start pompa condensor 1 unit.
Atur pembukaan valve sistim water cycle dengan valve out put ke deaerator.
Jaga keseimbangan air di condensor dengan baik.
14. Start pompa fan exhaust gland steam.
15. Start pompa air sirkulasi 1 unit.
16. Start pompa vaccum 1 unit. Yakinkan air di bak vaccum cukup. Perhatikan
tekanan di condensor berangsur - angsur akan menjadi vaccum minimal -
0,050 mpa
17. Start pompa oli ac tekanan tinggi dan stop pompa oli ac tekanan rendah.
18. Tarik tombol "emergency stop" periksa tanda/ tulisan sebelah kiri tombol
emergency. Jika tulisannya masih merah, tarik tombol reset “emergency
stop” atau tarik tombol reset pada “selenoid valve” sampai tanda atau
tulisan warna hitam keluar.
19. Periksa ketinggian oli di tangki oli, posisi normal jika pompa oli jalan adalah
≥ 0 mm
20. Periksa posisi as pada actuator motor, posisikan pada angka -10.
21. Buka valve main steam perlahan - lahan yakinkan motor turning gear
berhenti secara otomatis.
22. Naikan putaran sampai 400 rpm, kemudian tahan pada angka 400 rpm selama
8 menit.
23. Buka full valve uap dari jalur boiler untuk sistem gland steam dan atur
pembukaan valve uap di tabung gland steam. Jaga tekanan uap antara 3 ~ 30
kpa.
24. Tambah putaran sampai 1200 rpm, dengan pembukaan valve main steam
secara perlahan – lahan. Lakukan penambahan putaran dari 400 ke 1200 rpm
selama 10 menit, tahan pada angka 1200 rpm selama 15 menit.
25. Tambah putaran dari 1200 rpm sampai 2300 rpm selama 5 menit. Tahan pada
angka 2300 rpm selama 10 menit. Periksa getaran bearing harus < 100 m /
0,1mm. Perhatikan jika kenaikan rpm dari 1200 ~ 2300 getaran mesin lebih
dari 0,015 mm atau 0,02 mm kurangi pembukaan “valve main steam”.
26. Naikkan rpm dari 2300 s/d 3000 selama 10 menit. Perhatikan pada saat rpm
mencapai 2500 posisi as-Governoor perlahan–lahan akan naik, tahan
pembukaan main steam valve. Jika kenaikan as-Governoor berhenti buka lagi
main steam secara perlahan-lahan. Periksa getaran bearing < 100 m / 0,1
mm.
27. Stop pompa oli AC tekanan tinggi, jika rpm >2850.
28. Buka valve main steam, jika kenaikan rpm dan as Governoor masih
bertambah. Lakukan secara perlahan – lahan, hentikan pembukaan valve
main steam apabila kenaikan rpm dan as-Governoor sudah berhenti
Kemudian tutup kembali valve main steam sebanyak 1 putaran x 360 0.
29. Tambah putaran poros sampai 3000 rpm dengan memutar valve manual servo
motor. Tarik tuas pengunci, putar searah jarum jam. Lakukan secara
perlahan-lahan sampai putaran poros mencapai 3000 rpm.
30. Aktifkan semua alat pengaman operasional mesin turbin dengan menekan
tombol ON pada halaman ‘Protection’. Tekan tombol reset jika masih ada
gangguan.
31. Tekan tombol “LOAD CONTROL” kemudian tekan tombol CCR CONTROL
sebagai sinyal untuk Synchronisasi. Informasikan ke bagian listrik untuk
proses “ON” generator.

Langkah sebelum penambahan beban kelistrikan :


31.1 Start fan cooling tower 1 unit
31.2 Tutup rapat valve pertama & kedua dari valve drain di “main steam
valve” dan “valve uap listrik”.
31.3 Tutup rapat valve – valve yang ada di drain flash tank.
31.4 Tutup rapat valve uap dari Boiler untuk uap gland seal, jaga tekanan
di equalizing tank antara 3 – 30 Kpa, buka valve motor di equalizing
tank jika tekanan > 30 Kpa.

32. Pindahkan tombol CCR CONTROL ke DCS CONTROL jika proses “ON”
generator sudah selesai (Informasi dari bagian listrik Generator).
33. Tekan tombol “Increase Load” untuk menambah uap masuk turbin. Naikkan
KW dari 0 – 600. Tahan pada angka 600 selama 10 menit.
34. Naikkan KW dari 600 – 7500 KW dengan menekan tombol “Increase Load”.
Atur kenaikannya tidak lebih dari 0,3 MW setiap menitnya. Tahan pada angka
7500 KW selama 8 menit.
35. Naikkan sampai 15 MW dengan mengatur kenaikan tidak lebih dari 0,3 MW
setiap menitnya.
36. Periksa getaran bearing tidak boleh lebih dari 0,06 mm / 60 m.
STOP TURBIN DALAM KONDISI NORMAL

1. Informasikan ke bagian Listrik Generator, Turbin siap di stop.


2. Turunkan hasil listrik / MW ke angka 0 dengan menekan tombol “Decrease
Load”.
3. Start pompa oli AC tekanan tinggi.
4. Tekan tombol “Emergency Stop”.
5. Tutup “ Main Steam ” valve uap dan buka valve drainnya.
6. Matikan “Sistem Protection”.
7. Matikan pompa vaccum.
8. Tutup valve motor Equalizing Tank.
9. Tutup “valve uap listrik” dan buka valve drainnya.
10.Fungsikan sistem Water Cycle. Tutup sedikit valve air ke LP Heater dan stop
Condensor jika rpm sudah 0.
11.Buka semua valve yang ada di Drain Flash Tank.
12.Fungsikan Turning Gear jika rpm sudah 0.
13.Jalankan pompa AC tekanan rendah dan stop pompa oli tekanan tinggi.
14.Matikan Fan Exhaust Gland Steam.
15.Matikan pompa industrial jika temperature Oli pelumasan bearing sudah
mencapa < 35 0C.
16.Matikan pompa air sirkulasi jika temperature casing turbin belakang sudah
mencapai < 50 0C.
17.Operasikan pemutaran poros selama > 48 jam.
STOP TURBIN DALAM KEADAAN DARURAT

1. Tekan tombol Emergency Stop di mesin atau tombol Emergency di panel


kontrol DCS 6.
2. Tutup valve Main Steam.
3. Start Pompa Oli AC tekanan tinggi.
4. Informasikan ke bagian Listrik Generator untuk buka Synchronisasi.
5. Jika rpm sudah turun dari 3000.
5.1. Stop pompa vaccum.
5.2. Buka valve penyama tekanan / ventilasi ruang condensor.
5.3. Matikan semua alat pengaman mesin.
5.4. Posisikan valve Manual Actuator ke -10.
6. Tutup valve lisrik untuk uap perintang / gland seal.
7. Tutup valve uap motor jalur utama.
8. Buka valve Drain sebelum dan sesudah valve uap motor.
9. Buka valve – valve Drain yang ada di Drain Flash Tank.
10.Operasikan Turning Gear jika rpm sudah “0”.
11.Stop Fan Exhaust Gland Steam.
12.Stop pompa Condensor.

PENTING !!!!!!
Jika terjadi pin lepas / batang as patah di area hydrolik governoor, cara untuk
stop mesin turbin:

1. Informasikan ke bagian Boiler bahwa turbin akan di-Stop.


2. Tutup perlahan – lahan “ Main steam valve “ sampai full.
3. Tekan tombol “Emergency Stop” pada mesin turbin.
4. Start pompa oil AC tekanan tinggi.
5. Kembalikan valve actuator ke posisi -10.
6. Informasikan ke bagian listrik untuk proses “OFF” Generator.
7. Stop semua alat pengaman mesin.
KEJADIAN YANG DAPAT MENYEBABKAN MESIN TURBIN STOP

1. Terjadi getaran sangat besar pada mesin.


2. Putaran poros melebihi 3360 r/min.
3. Terjadi kelebihan air di Drum Uap unit Boiler sehingga :
3.1. Temperatur uap masuk Turbin turun drastis.
3.2. Keluar uap basah pada sambungan pipa / Flenges di Main Steam valve.
3.3. Ada suara hentakan di pipa uap jalur masuk Turbin seperti suara
pukulan palu.
4. Area seal tekanan tinggi keluar kilatan seperti Api Las.
5. Tidak ada aliran oli untuk pelumasan bearing sehingga temperatur bearing
tinggi.
6. Temperatur oli yang keluar setelah pelumasan bearing mencapai 75 0C dan
temperatur bearing mencapai 110 0C.
7. Terjadi kebakaran sekitar mesin yang tidak bisa di tanggulangi.
8. Volume oli di tangki turun drastis.
9. Tekanan oli untuk pelumasan bearing kurang dari 0,0196 mpa. Meski pompa
oli AC tekanan tinggi & rendah serta pompa oli DC dijalankan.
10.Celah bearing Thrust Displacement melebihi 1,3 mm dan kurang dari -0,6
mm.
11.Terjadi kebocoran pada pipa uap utama masuk turbin.
12.Terjadi kebakaran atau keluar asap pada generator.
13.Tekanan uap masuk turbin turun mencapai 1,76 mpa.
14.Temperatur uap masuk Turbin mencapai 360 0C.
15.Tekanan vaccum mencapai -0,061 mpa.
16.Getaran bearing mencapai 0,07 mm.

KEJADIAN – KEJADIAN JIKA DALAM 15 MENIT TIDAK TERTANGANI


MESIN TURBIN DI STOP

1. Tekanan uap masuk turbin di bawah 2,06 Mpa dan di atas 1,76 Mpa.
2. Temperatur uap masuk turbin di bawah 370°c dan di atas 360°c.
3. Tekanan condensor / vaccum di bawah –0,073 Mpa & di atas – 0,061 Mpa.
4. Temperatur uap uap masuk turbin mencapai 455°c.
Langkah-langkah pembukaan valve ekstraksi 1

Pembukaan valve ekstraksi satu baru bisa dibuka jika listrik yang dihasilkan > 4MW
1. Buka valve –valve air untuk sistem pembuka valve ekstraksi 1 dan 2.
a. Buka sumber valve air dari pompa condensor yang jalan.
b. Buka valve air yang masuk ke filter dan tutup valve air pembuangannya.
Fungsikan satu unit filter air.
c. Buka valve selenoid, tarik pengunci tuas lalu tarik tuas ke arah depan.
Fungsikan satu unit selenoid valve.
d. Buka valve air yang masuk ke valve ekstraksi 1 dan 2. Tutup valve air jalur
by-pass.
2. Buka full valve pertama dari valve drain sebelum dan sesudah Attemperature
dan atur valve ke-2 dari valve drain tersebut.
3. Buka valve dan isi air dicorong pada pipa untuk uap sinyal. Tutup kembali valve
jika air di corong sudah penuh.
4. Buka valve uap sinyal dari ekstraksi 1. Buka sampai full.
5. Buka valve oli untuk tekanan oli secondary fluctuating oil. Buka secara perlahan
– lahan sampai tekanan oli mencapai 0,25 Mpa ( lihat di Manometer ).
6. Tekan tuas

Anda mungkin juga menyukai