Anda di halaman 1dari 4

Start Up untuk Turbin Kecil (Non Condensing turbine):

1. Isikan semua cup grease dan Oil pada Governor dan bagian bagian lainnya yang diperlukan
2. Buka Drain pada Jalur Steam, Separator, Casing, dan jalur exhaust. Bila dilengkapi dengan traps
maka buka line By Pass trap.
3. Perlahan lahan buka valve shut off pada jalur exhaust
4. Bila turbine mempunyai system pressure lubricating pada pompa auxiliary oil, maka start pompa
tersebut
5. Periksa apakah flow oil bearing sudah cukup; periksa pressure oil dan lihat apakah pompa
bekerja secara benar (3-5 Psi tekanan yang diizinkan).
6. Hidupkan air pendingin (cooling Water) untuk bearing atau pendingin Oil (Oil Cooler).
7. Buka throttle secara cepat untuk start turbin. Selama proses ini perikas turbin secara baik
apakah ada tanda-tanda rubbing/gosokan (gunakan pipa kecil atau batang yang digunakan
diantara telinga dan titik pengecekan untuk pencegahan dan mendeteksi suara2 gesekan, atau
bila memungkinkan lakukan pengecekan vibrasi).
8. Perlahan start turbin speed kira-kira 300 rpm, dan lakukan ini untuk periode 15 sampai 30
menit.
9. Putar valve emergency dengan tangan sampai menutup secara benar.
10. Buka throttle wide dan atur governor untuk pengaturan speed; jaga bukaan untuk mencegah
over speed. Catatan: Bila governor tidak digunakan mengontrol speed tanpa beban, maka hand
throttle bisa digunakan untuk tugas ini.
11. Periksa kondisi bearing untuk meyakinkan bahwa sudah ada pelumas. Oli harus di atas level
yang direkomendasikna oleh manufactur. Level selalu drops bila pengisian oli dan terjadi
bermacam pengembunan pada system.
12. Drain drain valve yang saat awal start dibbuka, maka saatnya untuk ditutup atau diatur untuk
discharge pada trap.
13. Secara bertahap naikkan beban pada turbin sementara sementara jaga kondisi oil, cooling water
dan temperature bearing.
Start Turbine Medium- Large:

1. Periksa mechanism pada Governor, isi semua cup grease, Oil sesuai yang diperlukan.
2. Bila stop valve Boiler tidak buka, maka itu segera dibuka sebgai syarat pemanasan pada steam
line dan mencegah condensasi pada line/pipa.
3. Buka semua drain dengan mengikuti: Steam Line, separator, throttle dan casing turbin
4. Buka stop valve pada jalur suplai steam yang menuju auxiliary oil pump. Catatan:
pengoperasian pompa ini dikontrol dari governor untuk menutup suplai steam sesudah Main oil
Pump mendeliverikan oil pada tekanan normal.
5. Atur needle valve sampai tekanan oli pada main bearing mencapai 10-15 Psi dan 15 – 20 Psi
tekanan oli pada thrust bearing. Yakinkan pressure gauge bekerja kondisi operasi dan sudah
dikalibrasi.
6. Start equipment condensing, circulating pump, dan dry vacuum pump. Mengoperasikan
condensate pump sangat penting untuk mengeluarkan air selama tahap warming up.
7. Steam turbin atau water seal harus dihidupkan dan vacuum dijaga pada 24 sampai 26 In Hg
selama pemanasan; jaga tekanan sampai perkiraan 1 Psi pada packing chamber.
8. Hidupkan water untuk Air Cooler Generator, dan lihat apakah air mengalir secara baik untuk ini
dan titik2 lainnya yang memerlukan air.
9. Bila drain bagian depan dari throttle valve sudah ditutup untuk beberapa alasan, maka Kembali
dan jaga kondisi Open sampai seluruh air dari proses condensasi dikeluarkan seluruhnya.
10. Sekarang buka valve throttle secara cepat untuk mengatur pergerakan rotor.
11. Segera mungkin lakukan rolling turbin, jalankan over speed menggunakan hand lever. Ini untuk
mendeterminasi bila jalannya mechanisme secara benar dan mencegah turbin dari percepatan
yang terlalu cepat.
12. Reset emergensi Over speed valve, dan sebelum turbine berhenti, atur throttle sehingga turbine
beroperasi antara 200 dan 300 rpm.
13. Sementara rotor berputar rendah, gunakan batang tube atay alat pendengar untuk
mendeterminasikan apakah ada rubbing/suara gesekan atau kesalahan2 mechanical, atau
lakukan pengecekan vibrasi pada equipment bila tersedia alatnya.
14. Sementara temperature oil mencapai kira kira 110 deg Fah sampai 120 deg Fah, start circulating
water menuju ke oil cooler untuk menjaga temperature. Saat bersamaan, oil bearing pressure
diperiksa Kembali.
15. Lakukan naik speed secara bertahap. Rata rata tergantung dari spec turbine, ikuti instruksi dari
manufacture.
16. Atur water seal pada turbine dan athmospheric relief valve.
17. Saat operasional speed normal sudah dicapai dan turbine sudah dicontrol dari governor,
lakukanpengetesan emergensi governor secara membuka valve jalur oil. Perhatikan bahwa
semua valve yang dikontrol oleh mechanisme ini segera menutup. Lakukan reset, buka throttle
valve dan kembalikan speed ke normal.
18. Bila High Pressure packing tipe Water Seal, atur tekanan air mencapai 15 Psi dan tutup steam.
19. Tutup semua drain yang dilakukan pada step 3.
20. Buka kebocoran pada high pressure packing sehingga beberapa steam yang berpengaruh bisa
mengalir ke jalur feed water heater atau pada salah satu jalur turbine yang lebih rendah.
21. Lakukan Synchronoze ke generator dan Tie it In the Line.
22. Secara throttle valve kondisi open, speed turbine dikontrol oleh governor. Sekarang turbine
kondisi ready untuk pembebanan dan sesuai regulasi dari control panel turbin.
- Pelru diingat bahwa untuk turbine besar memiliki clearance yang rapat dan ini mengalami
ekspansi atau operasi yang tidak benar yang cenderung menyebabkan lebih banyak
kerusakan dari pada unit turbine yang kecil. Turbine besar dilengkapi dengan instrument
instrument, termasuk oil pressure gauges, temperature indicator, dan vibration monitor.
Instrumen instrument ini harus dilakukan perawatan secara interval waktu yang benar dan
rekaman pembacaan pada log sheet atau computer.
- Sebagai tambahan pada turbin, condenser atau auxiliary yang perlu diperhatikan, dan pada
pengoperasian phase ini tidak boleh terlupakan.

Selama Perputaran Turbine:

1. Lakukan penambahan beban secara bertahap


2. Periksa level oil, periksa keberadaan suplai oil yang menuju ke bearing bearing dan silinder
hidroulic. Cara terbaik pemeriksaan secara memperhatikan pressure gauge dan sight indicator
pada oil discharge.
3. Perhatikan Tempaeratur Oil bearing. Ini adalah indikasi yang baik untuk mengetahui apakah
terjadi over heating dan trouble pada mechanisme. Perkiraan temperature 140 sampai 150 deg.
Fahrenheit adalah yang diinginkan, sedangkan temperature diatas 175 deg F akan mengalami
kesulitan operasional.
4. Lakukan Observasi pada turbine: Noise, vibration,dll

Shutdown Turbine:

1. Lakukan penurunan beban secara bertahap


2. Start Auxiliary Oil Pump, dan yakinkan tekanan yang bekerja secara benar dan dijaga hingga
turbin stop.
3. Jalankan emergency valve. Pada Sebagian kasus valve ini juga mengoperasikan vacuum breaker.
4. Tutup semua kebocoran dari packing high pressure; masukkan steam ke chamber pada pressure
1 Psi dan tutup air.
5. Tutup suplai cooling atau air condenser
6. Shutdown equipment condensing, dan buka semua drain pada pipa turbin dan casing turbine.
7. Teruskan pengoperasian auxiliary Oil Pump sampai rotor turbine distop
8. Bila turbine akan distop untuk waktu lama untuk itu perlu pendinginan pada susu ruangan, maka
operasikan pompa air condenser untuk mengeringkannya demi menghindari korosi.
- Sementara turbine kondisi operasi, lakukan kegiatan record/rekaman data2 setiap jam
untuk disimpan pada log sheet atau computer. Pembacaan rekaman ini dilakukan oleh
operator yang melakuakn inspeksi secara regular. Pada unit unit modern beberapa
informasi yang diidentifikasi oleh operator dilakuakn dengan system control electronic,
dimana infromasi juga direkam secara permanen. Beberapa prosedur

Anda mungkin juga menyukai