Anda di halaman 1dari 18

NJUK DUIT

Written by

Naufal Chayruriza

Directed by

Muhammad Ridwan Umet

Draft 1, 7 Juli 2017


Draft 2, 15 Juli 2017
Final Draft, 18 Juli 2017

Prancak Glondong No.22 RT 07


Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY
(082260950620)
2.

BLACKSCREEN.

PRODUCTION TITLE.

FADE IN:

1 EXT. BAWAH POHON MANGGA - SIANG 1

Gilang mengenakan seragam merah putih yang lusuh dan


menenteng tas ranselnya berjalan melewati jalan pulang
sekolah bersama teman-temannya yaitu Rudi yang berjalan
paling depan dengan khas bajunya yang keluar berantakan, Aji
yang gemuk dan ingusan ikut berjalan di belakang rudi, dan
Ridho yang kurus, cina sipit berambut njeprak rapi serta
berkacamata, berjalan mengendap-endap dibawah pohon mangga.
Tiba tiba Rudi berhenti mendadak membuat semua yang
dibelakangnya menabrak Rudi secara beruntun.

RUDI
Sssssttt ..

RIDHO
Ono opo e lang??

RUDI
Ono Tai.

AJI
Asem tak kiro opo Rud

GILANG
Ayo lanjut .. Lanjut ..

RUDI
Koe wae Lang.

GILANG
Yahh rud, mosok aku terus ..

RUDI
Gek uwes to aku ro Ridho jaga kene.

Gilang meletakkan tasnya kemudian menaiki pundak Aji. Gilang


berusaha menggapai buah mangganya namun pucuk jari tengah
milik Gilang hanya mampu menyenggol buah mangga saja.

GILANG
Ji, itungan ke 3 koe lompat yo

AJI
Oke
3.

GILANG
(Pucuk jari tengah Gilang
masih menyentuh-nyentuh
ujung buah mangga)
Siji .. Loro ..

Dari kejauhan terlihat warga yang melihat tingkah Gilang dan


kawan-kawan.

WARGA
(Nada sedikit berteriak
sambil berjalan sedikit
cepat mendekati Gilang)
Ngopo ya kui?

GILANG
Mudun .. Mudun Cepetan ..

Semua berlari kabur meninggalkan pohon mangga.

RUDI (O.S.)
Nggolek sarang manuk pak!

AJI (O.S.)
(Semua tertawa)
Manuk e Gilang pak! Hahaha

2 EXT. WARUNG - SIANG 2

Rudi yang memegangi plastik es teh sisri dan Aji yang


memegangi es marimas jeruk menyeruput minuman yang ia beli
dengan peluh yang mengalir di wajahnya. Ridho masih menunggu
Es yang dipesannya. Gilang hanya mengkibas-kibaskan tangannya
ke arah leher yang penuh keringat. Gilang memberi kode kepada
semua temannya memulai mengkode melalui senggolan siku
tangannya ke arah aji lalu aji mengkode ke yang lain. Ketika
mereka sudah sepaham dengan kode Gilang, Gilang mengambil
sate usus yang ada di warung tersebut. Gilang berhasil
mengambil sate usus, baru Gilang mengambil Rudi langsung
berteriak lalu langsung lari.

RUDI
(Sambil kabur)
Bu .. Gilang Njupuk i Sate ki lhoo
Buu ..

Aji dan Ridho kaget, Gilang apalagi, dia bingung antara akan
mengembalikan sate atau kabur. Lalu Gilang kabur bersama Aji
dan Ridho yang sebelum kabur saling bertatap bingung.

BU LENJAR
Heehh mbayar disik! Iki es e sopo
le!
4.

3 EXT. PINGGIRAN SAWAH - SIANG 3

Masih menggunakan seragam putih-merah dengan peluh yang


mengalir di tepian wajah mereka. Gilang masih membawa sate
usus yang belum ia makan sama sekali. Ketika Gilang membuka
mulutnya untuk memakan sate usus, Rudi mengageti Gilang
dengan menepuk pundaknya.

RUDI
Lang! Hahaha

Sate yang dicuri Gilang jatuh lalu mengejar Rudi menimpuk


badannya. Aji mengambil sate yang jatuh namun ingus Aji jatuh
terlebih dahulu mengenai satenya. Gilang lalu melanjutkan
jalan pulangnya bersama temannya. Melihat Aji memakan chiki,
Gilang menengadahkan satu tangan kananya ke atas meminta
chiki Aji.

GILANG
Ji, njaluk ji.

Aji memberikannya satu butir chiki kepada Gilang menggunakan


tangan kanan yang lengannya terdapat tatto jam tangan yang
dibuat dari bolpoint.

GILANG (CONT’D)
Asemik pelit tenan ming siji tok.

Di sisi lain Rudi yang telah menghabiskan es marimas orennya


kemudian meledakkan plastiknya di samping telinga Ridho.
Ridho kaget dan mengejar Rudi yang tertawa. Aji masih melahap
2 butir chikinya dengan 1 lahapan kemudian diberikan kepada
Gilang.

AJI
Kih nggo koe kabeh.

GILANG
(wajah kaget dan senang
bersatu)
Tenan kih, ji? Tengkiu yo ji hehe

Gilang membukanya dan isinya habis.

GILANG (CONT’D)
Bajigurik entek

Gilang meremas bungkus chiki dan memasukkan jajannya ke dalam


saku baju seragam Aji. Namun Aji mengambil bungkusan di saku
seragamnya lalu diam-diam memasukkan bungkusan jajannya
kedalam tas Gilang.
5.

RUDI
Eh cah teplokan meneh yok neng
nggonku.

GILANG
Wah, ha kartuku wingi kan entek
rud.

RUDI
Welah wani ora?

RIDHO
Halah tuku neng warung e mbah Noto
kae lho lang. Paling rongewu wis
oleh 10. Nek ora tuku neng aku
rongewu oleh 20.

GILANG
Lha aku wingi diseneni e njaluk
duit terus neng ibuku.

RUDI
Wis gari wani po ora, nek wani teko
wae, nek ora yo turu neng kasur
kipasan trus kemulan kelon ro
ibumu.

AJI
Ha cen Gilang kih.

Mereka berjalan menuju kerumah masing-masing.

FADE TO:

TITLE. “GILANG BOPENK”

FADE IN:

4 EXT. HALAMAN RUMAH GILANG - SIANG 4

Bapak Gilang dengan seragam satpam yang kancingnya masih


terbuka sedang melatih ayam satu-satunya di halaman rumah,
Gilang datang menyalami bapaknya.

WARGA
(berteriak menyapa pak
sentot)
Monggo Pak sentot ..
6.

BAPAK
Monggo pak .. Ealah wis bali le,
hakok tumben men awakmu sangar
ngono kui gembrobyos keringet e.

GILANG
Bar ngoyak kirik.

BAPAK
(berbicara kepada ayam
sambil mengelus ayamnya)
Wee hakok sangar men, biasane kirik
sek ngoyak wong, iki mah wong e sek
ngoyak kirik .. yo ngger ..

Gilang langsung masuk rumah setelah menyalami bapaknya.

5 INT. RUANG KELUARGA - SIANG 5

Kakak Gilang sedang merebah di sofa sembari menonton TV dan


memegangi gadgetnya. Gilang masuk meletakkan sepatu di balik
pintu dekat meja TV yang diatas meja TV terdapat beberapa
tumpukan receh.

GILANG
(sembari menuju rak
sepatu)
Ra kuliah po mbak?

KAKAK GILANG
Wis bali ..

Gilang sedikit bingung dan arah wajahnya menghadap ke


kakaknya sebentar lalu arah wajahnya kembali menuju kamarnya.

GILANG
(berjalan ke kamar)
Ketok e urung mangkat andang bali.

Gilang menuju ke kamarnya.

6 INT. KAMAR GILANG - SIANG 6

Gilang meletakkan tasnya asal diatas kasurnya kemudian


melepas baju seragamnya dan meletakkan diatas kasur juga.
Gilang mencari uang barangkali terselip di kamarnya. Namun
Gilang tidak menemukan uangnya lalu keluar kamar.
7.

7 INT. RUANG KELUARGA - SORE 7

Kakak Gilang masih berbaring di sofa. Bapak Gilang masuk dari


luar rumah sambil memakai seragam satpamnya, Gilang datang
dengan wajah memelas meminta uang kepada Bapaknya.

GILANG
Pak, njaluk duit yo pak.

BAPAK
(Nada lembut, sambil
mengancingi benik)
Ha kok njaluk e neng Bapak, Nyuwun
neng ibu ngko lho nek wis bali.

GILANG
Lha isih sui e pak aku butuh e
saiki.

BAPAK
Halah butuh saiki mbarang, malah
koyo rentenir le .. Le .. Ha mbok
ditunggu wae ibu dilit meneh yo
bali.

GILANG
Ha ngko aku njaluk ibu njut ibu
ngakon njaluk neng bapak.

BAPAK
Yo njaluk mbak kui lho bar oleh
thran seko yang e. Bapak tak
mangkat sek yo.

Gilang bersalaman dengan Bapaknya, kemudian bapaknya


berangkat kerja. Gilang duduk di sofa sederhana dekat
kakaknya.

GILANG
Mbak ..

KAKAK GILANG
(Sembari memegang gadget
dan mendengarkan TV)
Hmm ..

GILANG
Mbak, njaluk duit yo ..

KAKAK GILANG
Heleh paling ming nggo tuku kartu
to koe? Kui ki podo wae judi ngerti
ra koe
8.

GILANG
Ora wes ..

KAKAK GILANG
(memandangi gadget)
Njaluk Ibu wae ngko.

Gilang hanya membalas diam sembari menonton TV. Seketika


Gilang melihat setumpuk koin receh di depan TV. Namun Gilang
perlu menunggu moment untuk mengambil setumpuk receh
tersebut.

Sembari menunggu moment Gilang berdiri mencoba mencari uang


di kamarnya.

8 INT. KAMAR GILANG - SORE 8

Gilang mengambil celengannya yang berbentuk tabung dan duduk


diatas kasur, merogoh-rogoh celengannya yang terdengar masih
tersisa satu uang koin didalamnya, Gilang mencoba
mengeluarkannya. karena celengan yang terbuat seperti dari
seng sehingga Gilang harus mengeluarkannya melalui selah
lubang ia butuh sesuatu untuk mencukil uang koinnya. Gilang
melihat kanan kiri hingga terhenti arah pandangnya ke sudut
ruangan.

Gilang melihat sapu lidi terbalik yang biasanya digunakan


untuk menyebrak kasur disudut ruang kamarnya. Lalu ia
mamatahkan satu batang sapu lidi dan meletakkan sapu lidi
diatas kasur lalu kembali mencukil celengannya. Dengan susah
payah Gilang mencukilnya.

Gilang menghela nafas sejenak. Mengatur emosinya yang


geregetan tidak dapat mencukil koin yang ada didalam celengan
hingga ia merebah dan melanjutkan berburu koin dengan cukilan
disela lubang celengannya.

Uang koin tersebut berhasil jatuh mendarat dimuka Gilang,


kemudian gilang mengambilnya lalu duduk. terlihat hanya uang
Rp.200,- Gilang terlihat sedikit lemas dan kesal. Namun
Gilang tetap mengambilnya.
Gilang masih melanjutkan merogoh-rogoh di selipan tumpukan
buku di meja belajarnya. Namun memang sudah tidak ada uang,
kemudian Gilang menuju kamar orang tuanya.

9 INT. KAMAR ORANG TUA GILANG - SORE 9

Gilang masuk kedalam kamar orang tuanya.


9.

KAKAK GILANG (O.S.)


Welah malah ngopo e lang koe mlebu-
mlebu kamare ibu, ra sopan.

GILANG
Golek cotton but mbak nggo resiki
kuping.

Gilang mencoba merogoh saku celana bapaknya yang masih


tergantung di gantungan baju belakang pintu, kemudian merogoh
saku-saku tas milik ibunya namun tak ada sedikit pun uang
receh yang didapat, mengecek dibawah bantal-bantal. Ia
menemukan dompet kecil diatas meja rias yang biasa dibawa
ibunya ke pasar. Gilang mengambil dompet tersebut lalu
membukanya pelan. Tetap saja hanya kertas-kertas bon nota dan
catatan nomor telpon. Gilang lalu keluar menuju ruang
keluarga.

10 INT. RUANG KELUARGA - SORE 10

Gilang menuju tempat duduk di dekat kakaknya yang masih


bermain gadget.

GILANG
Mbak, Wes sore ra arep adus adus o?

KAKAK GILANG
Yoo ngko dilit. Koyo koe wes adus
wae

Wajah gilang sumringah, ia terus menunggu moment ketika


kakaknya pergi menuju kamar mandi. Tak lama Kakak Gilang
meletakkan gadgetnya di atas meja depan sofa sederhana dan
menuju kamar mandi. Gilang\ tersenyum melirik tumpukan
recehan. Tak lama tersenyum gadget Kakak Gilang berdering.
Ekspresi Gilang terlihat langsung berubah sedikit kesal.

KAKAK GILANG (O.S.) (CONT’D)


Dek, jupukne hpne mbak!

GILANG
(sambil sedikit berteriak)
Welah adus yo ngopo lho mbak ndadak
nggowo hp mbarang!

KAKAK GILANG (O.S.)


Gek uwes too!!

Gilang menuju kamar mandi dan memberikan gadgetnya kepada


kakak gilang.

GILANG (O.S.)
Iki mbak hpne
10.

KAKAK GILANG (O.S.)


(sambil terdengar suara
pintu kamar mandi dibuka
dan ditutup)
Yo, nuwun yo.

Gilang kembali menuju ruang keluarga dan langsung berjalan


sedikit mengendap-endap sambil tengak-tengok sekitar. Wajah
Gilang masih tetap tengak-tengok sekitar, tangan kanan Gilang
melaju terlebih dahulu mengambil setumpuk receh diikuti
langkah kakinya. Namun sebelum mengambil recehan ada yang
memanggil Gilang.

BAPAK (O.S.)
Gilang.

Gilang kaget tingkahnya tak karuan dan langsung duduk disofa.

GILANG
Prei po pak?

BAPAK
Ora le, iki penthungan e bapak keri
hehe.

Bapak Gilang mengambil penthungan satpamnya. Dan kembali


berangkat kerja. Ketika akan pergi, Ibu Gilang datang dengan
membawa keresek sayuran.

BAPAK (CONT’D)
Lho ibu malah wis bali kui lho le
.. Bapak tak mangkat sek yo ..

IBU
Kenopo?

GILANG
Bu .. Njaluk duit yoo ..

IBU
Gusti Allah .. Ibu lagi wae tekan
kesel-kesel mbok iki kresek e
digawakne nek ora mbok andang wes
disiapne banyu anget dinggo adus
malah ibune lagi tekan dijaluk i
duit jaan anakku gustii ..

Gilang membawakan kresek sayur kemudian meletakkannya di


ruang dapur.

IBU (CONT’D)
(sambil memberikan
kreseknya kepada Gilang)
(MORE)
11.
IBU (CONT’D)
Mesti duite arep dinggo tuku kartu
to? Dikandani bola-bali kui ki podo
wae judi ngerti ra?

Setelah meletakkan sepatu dan memberikan kreseknya kepada


Gilang, Ibu Gilang menuju kamarnya untuk berganti baju.
Gilang kembali ke ruang keluarga duduk di bangku sofa
menonton TV.

IBU (O.S.) (CONT’D)


Ha ben dino kok njaluk i duiiit
wae, gek le njaluk duit ki yo ming
nggo tuku kertuu wae .. Kalahan
meneh .. Duite entek dosane malah
nambah ngerti ra Lang??

Melihat situasi diruang keluarga kosong, Gilang langsung


berdiri mendekati tumpukan receh namun ketika Gilang baru
berdiri dari sofa, Kakak Gilang datang dengan handuk yang
melingkar diatas kepala lalu kembali merebah lagi disofa.
Gilang kembali duduk.

GILANG
Lha bu .. Ming 500 yo bu ..

Ibu keluar dari kamar membawa seragam kotor untuk dibawa ke


tempat kotor di kamar mandi.

IBU
Halah 500 nek njaluk e ben dino
podo wae.

sampai di depan kamar Gilang Ibunya melihat seragam Gilang


yang berantakan di kamarnya dan langsung masuk kamar Gilang.

IBU (O.S.) (CONT’D)


Gusti allah .. Jan anakku lanaangg
sing bagus dewee .. Mbok nek bali
sekolah nek ganti ki yo mbok klambi
reged e di delahne neng ember lee
.. Lee ..

11 INT. KAMAR GILANG - SORE 11

Ibu mengambil celengan kemudian meletakkannya diatas meja


belajar Gilang, mengambil topi dan dasi diletakkan
digantungan paku. setelah itu mengambil tas gilang dan
membuka isi tasnya, terlihat bungkusan sampah yang dimasukkan
Aji sewaktu pulang sekolah.

IBU
(sambil mengambil bungkus)
Iki yo opo meneeh ..
(MORE)
12.
IBU (CONT'D)
Sampah yo diguang neng njero tas
jaann anaku lanaang ..

Ibu mengembalikan sapu lidi di pojok ruangan kamar Gilang,


lalu mengambil semua pakaian kotor dan sedikit merapikan
seprai kasur. Setelah itu meninggalkan kamar Gilang.

12 INT. RUANG KELUARGA 12

Ibu keluar dari kamar Gilang lalu menuju ke ruang belakang


membawa seragam kotor. Gilang masih terpaku menonton TV
menunggu moment. Ibu kembali keruang keluarga menuju ke
halaman rumah.

IBU (O.S.)
Ealaahh .. Bapak ki yo podo wae
mbok yo sakdurunge mangkat kumbahan
di entasi sek nek udan ki piye
haduuhh yuungg ..

13 EXT. TERAS RUMAH RUDI - SORE 13

Rudi bersama Aji dan Ridho masih bermain teplokan.

RUDI
Eh, Gilang kok urung rene ya,
parani omah e yok.

AJI
Gek kemulan paling sambi nyusu.

RIDHO
Nek ora sui neng warung e mbah noto
paling ..

RUDI
(sambil membereskan kartu)
Yo adewe liwat gone warung e mbah
noto wae nek ranono langsung omah e
Gilang.

Rudi, Aji dan Ridho membawa kartunya dan pergi menuju ke


rumah Gilang.

RUDI (CONT’D)
(berteriak kedalam rumah)
Tak dolan sek yo mak!
13.

14 INT. RUANG KELUARGA - SORE 14

Gilang masih duduk menonton TV dan Kakak Gilang masih


berbaring di sofanya memainkan gadget dengan handuk yang
melingkar diatas kepalanya. Gilang menatap layar televisi
dengan mata setengah melotot dan mengucek matanya.

INTERCUT :

15 DUNIA KHAYAL GILANG. 15

“Ujang dan Siluman Sapi”. Ujang dengan peluh yang mengalir


diwajahnya meminta tolong kepada siluman sapi berwajah
menggemaskan yang berdiri di padang rerumputan dengan susunya
yang disensor menyesuaikan letak susu siluman sapi tersebut.

UJANG
Siluman Sapi, tolong aku ..

SILUMAN SAPI
Moo .. Ada apa Ujang? Moo ..

UJANG
Ayo kita ambil uang recehan itu
untuk Gilang.

SILUMAN SAPI
Moo .. Baik Ujang akan ku ambilkan
untuk Gilang .. Moo ..

Mata Gilang sedikit melotot dan terus menatap layar TVnya


dengan serius. Tangan Siluman Sapi keluar dari layar TV
mengambil uang receh di samping TV dan memberikan kepada
Gilang.

SILUMAN SAPI (CONT’D)


Moo .. Ini Gilang ku berikan receh
ini untukmu .. Moo ..

GILANG
(Dengan wajah kagum)
Terima kasih Siluman Sapi.

IBU (V.O)
Gilaangg .. Jangan kau ambil receh
itu Gilang ..

Gilang menengok atas, kanan dan kiri mencari suara Ibu yang
menggema.
14.

IBU (V.O.)
Gilaaanggg!!

INTERCUT :

IBU
(Melambaikan tangan dimuka
Gilang)
Gilang .. Heh ..

Ibunya datang sambil membawa pakaian yang baru diangkat dari


jemuran, Gilang mengedipkan mata dan sadar dari dunia
khayalnya. Ibunya duduk dikursi samping meja setrika lalu
membolak-balikan pakaian.

IBU (CONT’D)
Ealah malah ngelamun iki bocah ..
Mbok adus kono lho lang, kathok ket
bali sekolah yo urung diganti
haduuhh jaan anaku lanang gustii ..

GILANG
Yo aku adus tapi bar kui njaluk
duit ya bu ..

IBU
(marah sambil membalikan
pakaian yang selesai
dijemur)
Jaan njaluk duit meneeh .. Hess
mbuh Lang mbuh ..

Gilang melirik ke arah kakak dan ibunya melihat situasi yang


mereka sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
Lalu berdiri dengan tenang dan menuju ke kamar kakaknya yang
pintunya selalu terbuka.

16 INT. KAMAR KAKAK GILANG - SORE 16

Gilang langsung merogoh kantong-kantong jeans milik kakaknya,


membuka satu-satu kantong tas kakaknya dan mengambil dompet
kakaknya. Ketika dibuka terdapat foto keluarga mereka dan
foto pacarnya, terdapat kartu-kartu identitas, kartu ATM,
serta terselip selembar uang Rp.50.000,- kemudian di ambil
uang tersebut oleh Gilang dan mengembalikan dompetnya ke
dalam tas seperti posisi semula.

Ketika Gilang akan keluar kamar kakaknya langkahnya terhenti


dan memandangi uang tersebut cukup lama sambil berfikir. Tak
berpikir terlalu lama karena jumlahnya terlalu besar dan
hanya sehelai, uang tersebut dikembalikan kembali oleh Gilang
ke dalam dompet kakaknya.
15.

Gilang menengak-nengok kanan-kiri mencari sesuatu berharap


menjadi wadah penyimpanan recehan di dalam kamar kakaknya.
Gilang menemukan suatu kotak yang dilapisi kertas kado
dibawah meja belajar kakaknya. Gilang mendekati kotak
tersebut lalu membukanya. Terdapat kertas bertulisan “Happy
Birthday, My Love. I Love You” serta kertas-kertas berisi
surat cinta dan tiket nonton bioskop, ada pula jepit rambut,
gantungan kunci berbentuk hati bertuliskan “I Love You”,
serta tumpukan foto kakaknya bersama sahabat dan foto berdua
bersama pacarnya. Dahi Gilang sedikit mengkerut.

KAKAK GILANG (O.S.)


(sedikit berteriak)
Iyo bu iki lagi tak jukukne lho
gelase neng kamar dilit.

Gilang kalang kabut mengembalikan barang-barang tersebut


kedalam kotak. Dan meletakkan kotak tersebut di bawah meja
belajar kembali. Gilang pontang-panting mencari tempat
persembunyian. Pintu pun pelan-pelan terbuka.

KAKAK GILANG (CONT’D)


Welah koe ki malah ngopo e lang?

Gilang berbaring di kasur kakaknya menghadap langit-langit.

GILANG
Kamar e embak enak dinggo teturon
e.

KAKAK GILANG
(sambil mengambil gelas di
atas meja belajarnya)
Mulakno ndue kamar kih dirapihne!

GILANG
(dahinya mengkerut)
Halah .. Kamare embak sek ngrapihne
we ibu terus ..

Kakak Gilang keluar menuju dapur memberikan gelasnya untuk di


cuci ibunya. Gilang duduk, kakaknya kembali ke kamarnya.

KAKAK GILANG
Minggir nggo turu embak, Bu, Gilang
ki lhoo buu malah turu neng kamarku
..

GILANG
Wadulan ..

IBU (O.S.)
(berteriak)
Uwes nduk! Adine ojo diledek i!
16.

Gilang tersenyum centil mengejek kakaknya lalu pergi keluar.


Kakaknya hanya membalas diam lalu melanjutkan bermain
gadgetnya sambil berbaring diatas kasurnya.

17 INT. RUANG KELUARGA - SORE 17

Dahi Gilang yang mengkerut berubah menjadi wajah senyuman


penuh harapan menatap setumpukan receh yang siap diambil.
Gilang mendekati receh tersebut sambil menengok kanan-kiri
berjalan mengendap-endap mendekati setumpuk receh. Lirikannya
terus mengintai sekitar hingga tangan kanan Gilang maju
memulai mendekati setumpuk receh diatas meja TV untuk
diambilnya.

BAPAK
Gilang .. Le ..

Suara bapaknya yang datang membuat wajahnya panik, badan


Gilang langsung tegap berdiri didepan TV. Bapak Gilang
menghampiri Gilang.

BAPAK (CONT’D)
Kenopo lang? TVne rusak po?

GILANG
(sambil berjalan menuju
sofa)
Rapopo pak. Welah bapak prei po
pak?

Ibu Gilang mengintip dari dapur sambil memegangi panci


melihat ruang keluarga mengecek keadaan karena terdengar
sepasang orang yang sedang bercakap-cakapan. Hanya menengok
sebentar lalu kembali ke dapur.

BAPAK
Iki hpne bapak ki malah lali
ketinggalan le, pas lagi neng pos
golek i hp kok ranono .. Jebul ki
ketinggalan haha lha ngko bapak ra
iso smsan karo ibu.

Bapak Gilang mengambil Handphonenya yang sedang di charge


diatas meja TV. Terdengar suara panci-panci jatuh.

IBU (O.S.)
(bersamaan suara panci-
panci yang jatuh)
Hiyuuuungggalaahhh!! Tikuuusss!!!
Jaaaaannn!!!!
17.

BAPAK
(sambil mencabut charger
hp)
Kon gelut ro jagoku wae bu tikuse.

IBU
(sambil berjalan dari
dapur ke ruang keluarga
membawa gelas yang
digigit tikus)
Heh, pak kui lho bolongan-bolongan
neng dapur mbok podo ditutupi ..
ket wingi wis dikon nutupi tekan
saiki urung ditutup-tutup wae ..
tikus e podo mlebu terus kae lho
paak .. Ki gelasku podo di krikitii
.. Ngurusi jagoo wae .. anak bojo
ra diurusi ..

Tak lama suara ketukan pedagang siomay lewat di depan rumah.

KAKAK GILANG (O.S.)


(berteriak)
Bu .. Ono recehan ora dinggo tuku
siomay?

IBU (O.S.)
Duiitt meneehh!! Iki njaluk
bapakmu!!

BAPAK
(sedikit berteriak)
Iki lho nduk, neng nduwur meja TV
ono recehan okeh ..

Wajah Gilang kaget dan cemas karena uangnya akan di ambil ..

GILANG
(berbicara pelan dengan
wajahnya yang panik)
Welah ..

Kakak Gilang kembali ke ruang keluarga menuju ke tempat


tumpukan recehan diatas meja TV. Wajah Gilang semakin panik
dan cemas Kakak Gilang mengambil setumpukan receh di depan
TV.

GILANG (CONT’D)
Welah mbak duit e meh mbok ngopo?

KAKAK GILANG
(berlari keluar rumah)
Hayo tak nggo tuku siomay laah ..
18.

GILANG
Wehh dinggo aku kui mbaaakkk

KAKAK GILANG (O.S.)


(berteriak)
Wegaaahhh salahmen ket mau ora mbok
jukuuukk!!

lalu keluar rumah memanggil tukang siomay.

KAKAK GILANG (O.S.) (CONT’D)


Mas! Tumbas!

GILANG
Weeehh ..

Wajah Gilang diantara pasrah dan amarah.

FADE TO BLACK.

TITLE. “GILANG BOPENK”

FADE IN:

Gilang menonton TV.

RUDI, AJI DAN RIDHO (O.S.)


Gilaaanngg .. Dolan yuuuu ..

GILANG (O.S.)
(berteriak)
Gilang e gek nyusu!! Ra oleh judi!!
nambah i duso!!

RUDI, AJI DAN RIDHO (O.S.)


Hahahaha

IBU (O.S.)
Adus Lang!!

Gilang merengut menonton TV. Kakaknya lewat sambil memakan


siomay diplastik berjalan menuju dapur sambil mengambil hp
dikantongnya dan ketika hp diambil, terdapat uang 5ribu
rupiah jatuh. Gilang langsung melihat dengan sedikit melotot
sambil tersenyum.

FADE TO BLACK.

CREDITS.

Anda mungkin juga menyukai