Anda di halaman 1dari 11

COPYRIGHT 2022

Naskah Short Movie


“SEANDAINYA”
Draft 1

Written By

Team Teh Poci

.......

Tabanan, 25 Maret 2022

1 Short Movie
COPYRIGHT 2022

SKENARIO

CAST (PEMAIN):
1. GILANG/PEMAIN UTAMA : NGURAH BAGUS GEDE DHARMA PATHYA (25)
2. REISYA/PACAR DARI GILANG : TSALSABILLA AULIA RAMADHANI (38)
3. ZALYNDA/SAHABAT GILANG : NI PUTU KEISYA NARASHIKA GAYATRI (33)
4. ALANA/DOKTER DAN GURU : KOMANG TRISNA WIDIA ASTUTI (19)
5. ZEAN/SAHABAT GILANG : KADEK NOVAN SUHALIEM CHANDRA (14)

6. ABQARI/SAHABAT GILANG : KETUT DANDY ADINATA SUASTIKA (09)

ALUR

CAMPURAN

SINOPSIS

DICERITAKAN SEBUAH KISAH ANAK SMA YANG SEDANG DUDUK DI BANGKU


KELAS 12, TEPATNYA DI SMA BINA NUSA, SEORANG LELAKI YANG MEMILIKI
RIWAYAT PENYAKIT KANKER PARU-PARU DAN MEMILIKI BANYAK SAHABAT,
SERTA PACAR YANG SANGAT POSESIF, TIDAK LUPA PASTINYA JUGA SUKA
MENUNTUT BANYAK HAL. GILANG SAPTA ORLANDO, NAMA YANG INDAH DAN
SEDIKIT RUMIT SEPERTI HIDUPNYA, IA ADALAH TOKOH UTAMA DALAM DRAMA
“SEANDAINYA”. HARI-HARI GILANG LALUI DENGAN PENUH PERJUANGAN, IA
SELALU MENUNJUKAN KECERIAAN DI SETIAP SUDUT SENYUMANNYA WALAU
SEBENARNYA TERSIMPAN LUKA DI BENAK GILANG. SAHABAT GILANG YANG
SANGAT SUPORTIF MENJADI KELEBIHAN YANG SELALU GILANG SYUKURI DALAM
HIDUPNYA. ROMANTISITAS DAN BANYAK RONA PADA MASA SMA MEMBUAHKAN
KISAH YANG MEMBEKAS, LANTAS BAGAIMANAKAH AKHIR KISAH DARI
KEHIDUPAN SANG TOKOH UTAMA?

2 Short Movie
COPYRIGHT 2022

NASKAH DIALOG

BABAK 1
Adegan 1:
Minggu Sore Gilang melakukan aktivitasnya seperti biasa, sehabis
berolahraga di taman, ia kemudian bersiap-siap untuk mengambil
handuk dan menuju kamar mandi. Seusai ia membersihkan diri, Gilang
duduk terdiam di atas kasurnya, ia merenungi nasibnya dan sembari
menatap foto di atas meja yang dimana itu adalah foto dari
sahabat-sahabatnya. Tiba-tiba Gilang berteriak kencang,

Gilang: “Tolooonggggg...” (teriakan kencang)

Adegan 2:
Hari-hari berjalan seperti biasa, semua anak anak bersekolah
dan Senin memang selalu menjadi hari yang menyebalkan bagi semua
siswa. Zean, Abqari, Gilang, dan Zalinda berjalan bersama sembari
berbincang.
Zean : "Guys guys, ntar weekeend kita jalan jalan yuk! kemana
gitu.... aku males di rumah mulu asli."
Abqari : "Waduh, yaudah sih. Aturkan saja tanggal mainnya masbro."
Zalinda : "Apasih Abqaaariq, aneh banget deh. Tapi boleh juga tuh
idemu yan, enaknya weekend kita pergi kemana yah?"
Gilang : "Kita nonton kuy, biar seru gitu ihiw.”
Zean : "Boleh, ide bagus tuh. Nonton apa ya enaknya? Lin ada saran
ngga?”
Zalinda : "Engga, jangan tanya aku. Cari aja sendiri di
aplikasinya susah amat dah.”
Abqari : "Apasih yan, modus banget."
Zean : "Gimana yaaa, itu namanya memanfaatkan setiap peluang yang
ada. Sesuai dengan ilmu ekonomi, Qar."
Gilang : "Dah dah dah, jadinya kalian setuju kesana apa engga?"
Zalinda : "Um, kalo gue sih gas. Ga tau deh yang lain, soalnya aku
3 Short Movie
COPYRIGHT 2022

gabut dan males nugas, heheh."

Selagi berbincang-bincang Reisya datang dan langsung memeluk


Gilang,
Reisya : "Ayang!!!"
Abqariq : "Eh buset, kenapa nih."
Gilang : "Oh haloo, kamu habis dari mana?"
Reisya : "Aku habis dari perpus ngembaliin buku."
Zalinda : "Woa, rajin amat minjem buku neng."
Zean : "Nah pas banget nih ada Reisya, koe mau ikut ngga Rei
weekend ini nonton ke bisokop? Ini kita udah pada setuju buat
nonton bareng Sabtu ini."
Reisya : "Weekend ini? Tapi aku ada acara weekend ini sama
Gilang."
Gilang : "Lah kok ngga ada ngomong ke aku? Emang kapan kamu
mutusinnya?"
Reisya : "Baru aja tadi, baru aja kepikiran."
Abqari : "Lah kok gitu, jadi tanggal mainnya gimana ini?"
Zalinda : "Eeeeeeee, pas banget weekend ini kah? Ngga bisa hari
lain dulu mungkin?"
Reisya : "Gabisa, ini ngepas banget buat kita berdua. Pokonya
gamau gamau gamau."
Zean : "Dasar, bucin-bucin.... aneh."
Zalinda : "Yaudah deh, gimana kalo rencananya dimundurin? kalian
bisa ngga? Ayolah, kita udah lama ga buat foto bareng nih guys."
Gilang : "Aku skip aja deh guys kalo gitu, kapan kapan aja
hangoutnya... maaf ya."
Abqari : "Ah gaasik banget Gilang. Labil banget dah, males."
Zean : "Yah, lagi pada gabisa yah. Yaudah lain kali aja ngga apa
deh.”
Zalinda : "Hadeh, terserah kalian aja deh. Baru aja mau seneng,
tapi yaudahlah ya." (menghela nafas)

4 Short Movie
COPYRIGHT 2022

(Bel berdering)
Zalinda : "Udah bel aja, aku duluan ya." (Muka lesu)
Zean : "Aku juga deh."
Abqari : "Tetap bersama, Zean sayang tunggu aku."
Zean : "Ngga, aku mau sama Zalinda."
(Zean, Abqari, dan Zalinda Pergi)
Gilang : "Rei, kamu kenapa tiba tiba pengen pergi berdua akhir
pekan ini? Aku jadi ngerasa bersalah sama temen-temen tadi karena
ngebatalin rencana buat nonton bareng."
Reisya : "Ih, kamu kenapasih? Aku kan maunya weekend ini."
Gilang : "Iya-iya sayang, yaudah aku keluarnya lain kali aja sama
mereka.”
(Gilang batuk-batuk)
Reisya : "Kamu kenapa Lang?"
Gilang : "Engga kok, lagi ngga enak badan aja. Yuk balik ke
kelas."
Reisya : "Okedeh, ayoo!"

Adegan 3:
Keesokkan harinya, Gilang, Abqari, dan Zean melakukan
kegiatan favorit mereka di sekolah ketika waktu istirahat tiba,
yaitu bermain basket. Gilang dan Zean sedang melakukan 1 vs 1
dengan Abqari yang duduk dan mengatai mereka. 1 vs 1 mereka pun
berlangsung dengan cukup intens.
(Zean melakukan shooting namun tidak mencetak poin)
Abqari : "Yaelah yan yan. Gaya elit, shooting sulit."
Zean : "Diem koe, koe emang bisa kaya gitu?"
Abqari : "Nih liat, watch and learn bro."
(Zean dan Abqari melakukan 1 vs 1)
Abqari : "Eh, sudah keraskah kau dek?"
Dan ternyata Zalinda yang menonton mereka sedari tadi meneriakinya
sembari datang dengan Gilang.

5 Short Movie
COPYRIGHT 2022

Zalinda : "Ah hoki doang tu, biasanya juga ngga masuk kok.”
Zean : “Ihi, dibelain Linlin.”
Zalinda : “Ngga, orang sengaja pengen ngeledek Abqari doang.”
Gilang : "Oi sini bawa bolanya, aku juga bisa dek."
Abqari : "Hadeh, sampai ayam jantan bertelur kayaknya ngga bakal
selesai kalian berantem. Ayo gas Yan, banyak gaya sih."
Gilang : “ahaha, bener banget lu Qar.”
(Gilang dan Abqari 1 vs 1)
(ganti scene, Gilang langsung terengah-engah)
Zean : "Koe gapapa lang?"
Gilang : "Aduh, bentar aku gabisa napas.” (Sambil terengah-engah)
Abqari : "Beneran gapapa lang? Kamu sakit?"
Gilang : "Ngga kok, ga sakit. Paling cuman kecapean aja. Lin,
Minta tolong ambilin inhaler di tasku."
Zalinda: “Sebentar, sabar-sabar. Ini bukan? Oh bukan, salah.
Sebentar, aku cari dulu. Aduh, aku gatau mana namanya inhaler.”
Gilang: “Yang bentukannya stik Lin, tolong cepet.”
Zalinda: “Oalah, naa..pas, ketemu.”
Zalinda berlari cepat dan membawa inhaler Gilang kepadanya.
Zainda: “Lang, kamu beneran ngga kenapa? Bukannya inhaler dipakai
buat orang yang punya masalah pernafasan ya?”
Gilang: “Ah, ga selalu Linlin. Inhaler juga bisa dipakai buat
orang pilek kok. Ini aku beli buat jaga-jaga doang.”
Abqari: “Boleh aku coba ngga Lang? Kayanya ada bau mint-mintnya
gitu.”
Zalinda memukul kepala Abqari sambil berkata.
Zalinda: “Kamu bercanda?! Coba aja noh sono, biar kamu kena virus
baiknya Gilang, berkurang tuh jail koe tar.”
Zean: “Hadeh, Qar inhaler itu ngga boleh dipakai sembarang orang
apalagi buat dibagi.”
Abqari hanya menggaruk kepala.
Abqari: “Oh, gitu ya. Ya maap, aing kan ga tau.”
6 Short Movie
COPYRIGHT 2022

Zean : "Yaudah, koe istirahat dulu aja lang, biar kita berdua aja
yang main."
Zean menepuk bahu Gilang sambil mengangguk.
Zean: “Jaga kesehatan koe, kasian ayangmu.”
Gilang : "Okedeh, maaf ya jadi ngerepotin.”
Zalinda berteriak dan memukul kepala Gilang dengan gulungan
kertas.
Zalinda: “Ih, bener-bener ya koe. Kayak sama siapa aja, ini kita
Lang temen yang kamu ajak dari janin.”
(Gilang duduk merenung sambil berkata dalam hatinya)
Gilang : "Ini lama kelamaan kenapa penyakitku ini makin parah ya,
apa aku masih baik-baik aja. Kayanya aku perlu ke dokter deh buat
mastiin, semoga ngga kejadian hal-hal yang buruk deh.”
Zalinda: “Guys, kita foto bareng yuk? Berhubung kemarin kita ngga
jadi keluar, lumayan nambah stok pajanganku di rumah.”
Abqari: “Ayoo, gas. Kalo gini aku semangat.”
Zean: “Aku tau isi pikiran koe, Qar. Ga, kali ini aku di samping
Zalin.”
Gilang: “Masih aja kaya gini, astaga. Guys, kita ini sahabatan.
Udah dong rebutannya, jugaan Zalin gamau sama kalian berdua.”
Zalinda: “Tuh dengerin, udah diwakilin kan sama Gilang. Ahhaa,
Gilang tuh emang beda dari bocah tengik kaya kalian berdua.”
Zalinda puas sambil menepuk tangan gilang.
Abqari: “Lah, Zeannya aja yang sensitif. Aku mah isokey wae atuh.”
Zean: “Loh, kok lo nyalahin gue sih. Elunya aja yang emang modus.”
Zean mendengus sambil melirik Abqari sinis.
Zalinda: “Jadi fotoan ngga ni? Kalau engga mending aku fotoan
berdua sama Gilang.”
Zean dan Abqari berteriak bersam.
Zean & Abqari: “Jadi dong” mereka masih terus memperebutkan tempat
sembari berfotoan.

Adegan 4:
Keesokan harinya, Gilang diberitahu oleh Ibunya melalui pesan
7 Short Movie
COPYRIGHT 2022

bahwa dia sudah membuat janji untuk melakukan check up pada paru-
parunya. Namun, Gilang berbicara dalam pikirannya.
Gilang: “Kalau aku check up lagi, aku sudah pasti tau kalau
kondisiku akan semakin memburuk. Aku ngga akan membebani teman-
temanku untuk masalah yang aku hadapi. Semakin aku tidak
mengetahuinya, semakin mudah aku melupakannya.”

Adegan 5:
Sesuai janji sebelumnya, Gilang dan Reisya berpergian ke
pasar malam untuk menghabiskan waktu weekend mereka. Mereka saling
berbincang-bincang antara satu sama lain sembari mereka
menghabiskan makanan.
Gilang : "Rei, kamu seneng ngga kita jalan-jalan gini?”
Reisya: “Senang banget, aku suka makan yang banyak hihi.”
Gilang: “Aku seneng juga kalo lihat kamu seneng gini. Bahagia
terus ya kamu. Jangan cemberut-cemberut, kamu makin cantik kalau
lagi kesel.” Gilang memuji Reisya sembari mengelus kepalanya.
Reisya: “Tumben banget kamu manjain aku, sering-sering ya baik ke
aku. Nanti aku juga janji mau ngurangin marah-marahku ke kamu.”
Gilang: “Iya Rei Sayang, doain aja aku bisa selalu bahagiain kamu
ya. Aku bakal selalu jagain kamu, promise.” Gilang mengikat janji
pada tangan Reisya.
Reisya: “Promise.”
Reisya: “Lang, kamu janji ya ngga bakal jauh-jauh dari aku, ngga
boleh deket-deket sama cewe lain juga, oke?”
Gilang: “Siap, laksanakan tuan putri Reisya Sagitha.”
Reisya: “Haha, bisa aja kamu.” Reisya tertawa sambil memakan ice
cream-nya.”
Gilang: “Rei, ini udah jam 9, kita pulang ya?”
Reisya: “Aduh, aku masih mau sama kamu Gilang. Jam 10 ya? boleh
yaa?”
Gilang: “Rei, kita kan udah janji sama mama kamu mau pulang tepat
waktu. Aku harus tanggung jawab dong sama janji aku.”
Reisya: “Gapapa, mama pasti ngerti kok sayang. Demi aku, ya?”
8 Short Movie
COPYRIGHT 2022

Reisya mengemis dengan tatapan memelas.


Gilang: “Engga, aku ngga akan sia-siain kepercayaan mama kamu. Ayo
pulang.” Gilang menaiki motornya dan memakai helm.
Reisya: “Yaudah, ayo pulang tapi awas kamu besok. Aku mau dibawain
coklat delfi yang paling besar ya?!” Gilang hanya mengangguk
sembari mengenakan helm pada Reisya.
Akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk pulang.

Adegan 6:
Senin kembali tiba, semua siswa telah memasuki kelas dan pada saat
itu Ibu Alana sedang melakukan absensi di kelas dan anehnya Gilang
tidak hadir hari itu. Untuk pertama kalinya murid rajin seperti
Gilang tidak hadir ke sekolah tanpa alasan. Semua teman-temannya
pun akhirnya mencari Gilang tetapi dia tidak berkabar sama sekali.
Bu Alana: “Apakah ada yang tahu Gilang ke mana anak-anak?”
Ketiga sahabat Gilang hanya saling menatap satu sama lain hingga
akhirnya Zalinda menjawab dengan alasan.
Zalinda: “Sepertinya Gilang sedang sakit Bu, dia sedari kemarin
mengatakan bahwa badannya demam.”
Bu Alana: “Oalah, begitu ya Nak. Tapi kenapa Gilang tidak berkabar
pada Ibu ya?”
Seketika suasana hening dan tiba-tiba Gilang mengetuk pintu kelas
dengan posisi lemas dan wajah yang pucat. Bahkan hal yang paling
membuat terkejut adalah ketika semua orang menyadari bahwa rambut
Gilang benar-benar habis.
Gilang: “Permisi Ibu, maaf saya telat memasuki sekolah.”
Bu Alana: “Pagi Nak, kenapa kamu tumben sekali datang jam segini?
Ini pukul 08.00 Gilang dan tidak biasanya kamu tidak berkabar pada
Ibu.”
Gilang: “Iya Bu, kemarin malam saya kurang enak badan. Jadi, hari
ini saya terlambat bangun.”
Zean menatap aneh pada Gilang dan berbisik dengan Abqari.
Zean: “Ni anak kenapa Qar? Aneh banget dari kemarin.”
Abqari: “Ngga tau ah, males banget. Dia gamau terbuka dan bahkan
9 Short Movie
COPYRIGHT 2022

lebih prioritasin pacarnya sekarang ketimbang kita.”


Zalinda mendelik menghadap samping sambil menggeleng tanda
menghentikan perbisikan mereka.

Adegan 7:
Semenjak kejadian itu berakhir, mereka tidak pernah berinteraksi
kembali pada Gilang, kecuali Zalinda Tariska. Persahabatan mereka
mulai kurang baik. Banyak momen yang mereka lewatkan, namun hanya
karena Gilang yang semakin menghindar dan tertutup membuat mereka
menjadi semakin asing. Semakin hari Gilang semakin nampak berbeda.
Hingga pada akhirnya, Gilang menuliskan sebuah surat untuk ketiga
sahabatnya.
Gilang: “Hai, sekarang kalian lagi bertiga ya? Seneng deh liat
kalian akur gini. Makasih banyak ya udah nerima aku sebagai bagian
dari diri kalian. Kalau kalian nerima surat ini sekarang, tandanya
aku udah tenang di atas. Kalian adalah anugrah yang paling aku
syukuri selama hidupku, 8 tahun bersama kalian adalah momen
terindah yang tak akan pernah bisa tergantikan. Jangan pernah
berantem lagi ya, Zean jaga Zalinda baik-baik biarkan dia mencari
kebahagiannya sendiri. Qar, titip temen-temen ya, jangan kamu
usilin terus nanti pasti berakhir berantem lagi. Ahahha, seneng
deh bisa nginget momen-momen penting dan aneh di antara kita.
Guys, kalian semangat terus ya, masih ada 6 bulan menuju Ujian
Akhir Sekolah, kejar cita-cita kalian setinggi mungkin. Aku
bahagia kalau ngeliat kalian juga bahagia suatu saat nanti.
Seandainya waktu bisa bertahan lebih lama, aku masih ingin menetap
menikmati indahnya lembayung bersama kalian. Tidak adil rasanya
jika aku menyalahkan Tuhan, sampai jumpa suatu hari nanti saat
kita bertemu kembali.
Teruntuk pelengkap hidupku, Linlin, Zean, Abqari, sampaikan salam
sayangku pada Reisya, katakan padanya jika ia melihat bintang
paling terang di langit malam, itu adalah bintang yang paling
menyayanginya.”

1 Short Movie
0
COPYRIGHT 2022

Berakhirlah cerita cinta dan kenangan SMA dari Gilang Sapta


Orlando, dengan semua kenangan yang ia ciptakan dan segala cara
yang ia gunakan untuk menyembunyikan peliknya. Pada akhirnya, ia
harus berakhir dengan penuh kebahagiaan pada sang pencipta. Dari
cerita Gilang dan kawan-kawannya kita belajar untuk berusaha
saling memahami satu sama lain, percaya arti persahabatan, dan
menghargai waktu. Kita tidak akan pernah tahu sampai kapan orang-
orang di sekitar kita akan tetap menetap bersama, ia bisa saja
akan pergi untuk sementara atau selamanya, mungkin sekarang, esok
atau lusa. Jadi, semasih ada waktu gunakanlah hal itu untuk hal
yang positif dan nikmati setiap kenangan yang tercipta bersamanya.

1 Short Movie
1

Anda mungkin juga menyukai