Anda di halaman 1dari 2

DEFINISI PENGGABUNGAN USAHA

Pada saat ini perubahan yang signifikan dari lingkungan dan teknologi yang semakin maju, serta
berkurangnya batasan-batasan terhadap persaingan usaha menyebabkan perusahaan saling bersaing
dengan ketat untuk selalu mengembangkan teknologi serta strategi perusahaan agar dapat menyesuaikan
dengan zaman dan bertahan bahkan berkembang. Kadang kala ketika menjalankan kegiatan bisnis suatu
badan usaha kurang mampu untuk menjalankan bahkan mengembangkan usahanya sendiri tanpa adanya
kerja sama dengan badan usaha lainnya. Sehingga agar perusahaan tersebut dapat bertahan diperlukan
adanya penggabungan usaha.

Penggabungan usaha merupakan bentuk penggabungan satu perusahaan dengan perusahaan lain
dalam rangka mendapatkan pengendalian atas aktiva maupun operasional (Sitorus, 2017). Penggabungan
usaha ini diharapkan mampu untuk mengembangkan strategi yang baik dan tepat ditingkat perusahaan
yang kemudian dijadikan sebagai tujuan jangka panjang perusahaan. Melalui pemilihan strategi yang
tepat akan membawa perusahaan bertahan dengan persaingan yang ketat di era bisnis saat ini.

Berdasarkan definisi dari Ikatan Akuntan Indonesia yang tercantum didalam PSAK No.22
(Reformat 2007) Tentang Akuntansi Penggabungan Usaha menyebutkan bahwa “Penggabungan Usaha
(Bussiness Combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas
ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (Uniting With) perusahaan lain atau memperoleh
kendali (Control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Pengendalian yang dimaksud dalam hal ini
adalah mempunyai kekuasaan dalam mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu perusahaan
untuk memperoleh manfaat atas aktivitas dari perusahaan tersebut. Dalam hal ini penggabungan usaha
melibatkan adanya dua pihak, yaitu entitas pengakuisisi dan entitas yang di akuisisi.

Menurut (Yunus, 2009) dari segi organisasinya usaha untuk mengembangkan perusahaan dapat
melalui dua cara, salah satunya adalah dengan External Business Expansion atau disebut dengan
penggabungan usaha. Dalam hal ini, suatu perusahaan mengadakan penggabungan sumber-sumber
ekonomis yang dimiliki oleh perusahaan lainnya. Dengan demikian, untuk mencapai perkembangan usaha
tersebut dilakukan dengan melibatkan unit-unit usaha yang telah ada sebelumnya. Penggabungan usaha
dengan cara ini dianggap lebih menguntungkan karena memiliki kepastian tentang daerah pemasaran,
sumber bahan baku atau penghematan biaya melalui penggunaan fasilitas dan sarana yang lebih ekonomis
dan efisien. Menurut (Beams, 1999) penggabungan adalah istilah umum yang meliputi semua bentuk
penggabungan entitas usaha yang terpisah.

Definisi lain dari penggabungan usaha menurut (Karyawati, 2009) adalah penyatuan dua atau
lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan
perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Dari beberapa definisi
menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penggabungan usaha (Business Combination) adalah
usaha untuk menggabungkan satu perusahaan dengan perusahaan lain ke dalam satu entitas ekonomi.

Bibliography
Beams, F. A. (1999). Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia - Buku Satu Ed. Revisi. Jakarta: Salemba
Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Akuntasi Penggabungan Usaha Reformat. Jakarta.

Karyawati, G. (2009). Akuntansi Keuangan Lanjutan (Advanced Accounting). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sitorus, R. (2017). Penegakan Hukum Dalam Penggabungan Usaha yang Profesional Sesuai Perundang-
Undangan.

Yunus, H. (2009). Akuntansi Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai