Anda di halaman 1dari 14

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Tinjauan Umum


Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data diperoleh dari
berbagai sumber, antara lain :
1. Literatur Buku
• The Meaning of Flower: A History - Beverly Seaton
• The Meaning of Flower: Myth, Language & Lore - Ann Field, Gretchen
Scobe
2. Buku Desain sebagai Panduan Perancangan
• Illustration Now! - Julius Wiedemann
• Illusttration A Theoretical & Contextual Perspective - Alan Male
3. Sumber data online dan beberapa artikel yang mampu mendukung tema
2.1.1 Data Konten
A. Bunga
Secara umum, bunga adalah bagian dari awal kehidupan. Dimana bunga
membuahkan benih untuk membentuk tumbuhan baru. Bunga memiliki bentuk
dan ciri khasnya tersendiri, ada yang memiliki sedikit mahkota maupun banyak
dengan warna yang beragam. Bunga yang memiliki rupa cantik dan harum
sering dimanfaatkan sebagai: penghias dekorasi, bahan untuk parfum, untuk
diberikan kepada orang lain, hingga untuk menyampaikan perasaan kebahagiaan
dan kesedihan. Kita telah membuat bunga sebagai simbol dan secara tidak
langsung menjadikan sebagai bahasa kita. (Dumont)
B. Sejarah Bahasa Bunga
Floriography atau bahasa bunga adalah cara berkomunikasi lewat
ragam rangkaian bunga, untuk mengekspresikan perasaan yang tidak dapat
diungkapkan. Bahasa bunga ini sudah dikenal pada budaya tradisional, Barat dan
Timur dengan menggunakan makna tertentu pada bunga sejak ribuan tahun lalu.
Dalam penggunaannya, bahasa bunga sudah dimulai sejak abad ke 18-19, yaitu
pada masa Victoria di Inggris dan Amerika Serikat.
Pada awalnya Bahasa bunga muncul di Persia dan Turki pada tahun
1600-an. Pada saat itu, Turki menggunakan simbol bunga untuk berkomunikasi

3
4

dengan bahasa tertentu yang dikenal 'Persian Selam'. Bahasa Turki itu ditujukan
untuk berkomunikasi antara wanita harem, dan pasangan mereka saat diluar.
Kemudian di tahun 1700-an bahasa bunga muncul di Eropa, dan diperkenalkan
oleh: Lady Mary Wortley Montagu pada tahun 1718 bahasa bunga dibawa ke
Inggris, saat itu Lady Mary menguraikan tentang "Rahasia Bahasa Bunga" yang
ditemukan selama kunjungannya ke Turki, dan dilanjutkan oleh Seigneur Aubry
de la Mottraye yang telah mempelajari bahasa bunga saat tinggal dipengasingan
Turki, lalu dibawakan ke Swedia pada tahun 1727, setelah itu bahasa bunga
menjadi sangat populer di Inggris. Pada tahun 1800-an, bahasa bunga pun
muncul di Perancis.
“Dictionnaire du language des fleurs” (1809) ditulis oleh Joseph
Hammer-Purgstall's, terbit sebagai buku pertama yang menjelaskan tentang
bunga dan makna ssimbolnya. Di tahun 1819 diterbitkan kamus pertama bahasa
bunga berjudul “La language des Fleurs“ ditulis oleh Louise Cortambert, dengan
nama pena 'Madame Charlotte de la Tour. Kamus ini tampak seperti buku kecil,
tetapi menjadi populer sebagai refrensi. Selama abad ke-19 buku dan kamus
tentang bahasa bunga ini mendorong industri penerbitan untuk menghasilkan
ratusan edisi karena begitu populer dikalangan masyarakat saat itu terutama di
Inggris, Perancis, Amerika, Belgia, Jerman dan negara-negara Eropa.
Di Era Victoria, selama pemerintahan Ratu Victoria (1837 - 1901)
merupakan puncak kepopuler-an bahasa bunga dan maknanya. Menurut Ratu
Victoria, bahasa bunga merupakan alat komunikasi yang sangat sopan pada saat
itu, dengan mengirimkan sebuah pesan melalui bunga dan karangan bunga
berdasarkan bahasa rahasia yang populer dari Turki. Dengan cara ini bangsa
Victoria sangat memahami bahasa bunga. Kemudian di tahun 1884 buku yang
berjudul, "The Language of Flowers", ditulis oleh Jean Marsh dan diilustrasikan
oleh Kate Greenaway, diterbitkan sebagai buku sumber standar untuk
penggunaan makna bunga di masa Victoria. Setelah diterbitkan di London buku
ini menjadi sangat populer dan cukup mendapat respek.
C. Bunga dan Simbolisme
Sejak awal abad 19 dalam sejarah bahasa bunga, floral simbolis diakui
sebagai bahasa yang universal, karena bunga maupun daunnya mempunyai
makna tersendiri. Begitu banyak variasi perbedaan floral simbolis antara budaya
Barat dan Timur dapat ditemukan dalam makna bunga itu sendiri. Bunga sendiri
5

telah digunakan untuk mewakili ide-ide dan emosi jauh sebelum warisan seni
(Artistic heritage) kita, di Barat dan Timur.
Setiap makna atau arti bunga seringkali berasal dari penampilannya.
Cara untuk melakukan pendekatan floral simbolisme biasanya lewat warna pada
bunga.(Seaton, 1995) Jika warna putih (white) lambang dari kemurnian (purity),
dan Lily dengan warna putih (white), dapat digunakan untuk mewakili
kemurnian (purity); tapi tidak dengan Lily merah (red) atau kuning (yellow).
Baik seni Barat dan Timur ketika menentukan makna bunga selalu berdasarkan
hasil pengamatan, tradisi dan jamannya. Sesungguhnya simbol bunga cukup kuat
mengakar pada tradisi tertentu dan kondisinya.
D. Bahasa Bunga Dalam Seni
Seni dalam makna yang luas adalah ekspresi dari kreativitas dan
imajinasi. Banyak macam bidang seni termasuk, decorative arts, visual arts and
design, plastic arts, dan performing art. Ekspresi artistik banyak menggunakan
bentuk-bentuk visual, melukis, gambar, pahat, musik, literatur hingga asitektur.
Demikian juga dengan bunga, bunga memiliki penggambaran pada seni sebagai
Floral art form.

gambar : 1. The Primrose


sumber : https://hyperallergic.com/129541/the-secret-victorian-language-of-flowers/
6

gambar : 2. Daffodils
sumber : https://hyperallergic.com/129541/the-secret-victorian-language-of-flowers/

E. Bunga dan Makna


Nama Bunga Makna

Acacia Friendship

Agrymony Thankfulness, Gratitude

Amaranth Immortality, unfading love

Amaryllis Pride, Timidity, Splendid beauty

Anemone Forsaken

Angelica Inspiration

Azalea Temperance

Bell Flower Gratitude

Bridal Love Happy love

Butterfly Weed Let me go

Cactus Warmth

Chrysantenum, Red I love

Chrysantenum, White Thruth

Clover, White Think of me

Daffodil Regard
7

Daisy Innocence

Forget me not True love, Forget me not

Helenium Tears

Hibiscus Delicate Beauty

Hollyhock Ambition

Hydragnea Heartlessness

Iris Message

Leaves dead Melancholy

Myrtle Love

Olive Peace

Tabel : 0 Contoh Daftar Bunga dan Makna


sumber : Language of flowers illustrated by Kate Greenway

F. Bunga dalam sudut pandang cinta


Kebiasaan dalam memberi bunga sampai saat ini masih terus
berjalan. Memberi bunga sekarang tidak hanya untuk mengekspresikan cinta
kepada kekasih saja, cinta dapat mengekspresikan banyak kebahagiaan positif
bagi siapa saja. Karena itu beragam bunga memiliki ciri khas dan mempunyai
makna tersendiri untuk menyampaikan perasaan. Dalam kaitan ini salah satu
tujuannya dapat mengekspresikan perasaan cinta lewat bunga dan maknanya
dengan pendekatan semiotika, yang berfungsi sebagai metode analisa simbol
agar dapat diterapkan sesuai dengan konteksnya melalui ilustrasi berperan
sebagai visual bahasa.

2.1.2 Profil Buku


2.1.2.1 Alur Cerita

Dengan konsep seperti buku diary, buku dengan judul "Dear Flower" ini
dibuat untuk memperkenalkan` bahasa bunga lewat ilustrasi bergambar dengan
kultur budaya saat ini, yang mana target dapat mengekspresikan dan
mencurahkan perasaan maupun emosi lewat setiap bunga dan makna berbeda,
8

dengan mengetahui setiap bunga dan makna yang akan dihadirkan dan dikemas
dengan kutipan-kutipan positif mengenai kebahagiaan dan kasih sayang.
Akan dihadirkan 25 ilustrasi bergambar mewakili setiap bunga dan maknanya
diantaranya umum ditemui disini untuk memberi kemudahan dalam memberi
maupun membeli bunga:
1. Gardenia - you're lovely
2. Forget me not - true love
3. Jonquil - Love me, desire
4. Camelia - you're adorable
5. Bridal rose- happy love
6. Yellow rose - let's be friends
7. Chrysanthemum red - i love
8. Rose maindens blush - if you love me, you will discover it.
9. Periwinkle- memory
10. Bell flower- gratitude/ thank you
11. Sunflower - happiness and long life
12. Daisy - innocence and cheers
13. Sweet william - a smile
14. Calendula - joy
15. Pink rose - thank you
16. Sweet briar - simplicity
17. Ranunculus - charm / I'm dazzled by your charms
18. Iris yellow - passion
19. Rose (red) - beauty
20. Hawthron - hope
21. Hibicus - Beauty
22. Mimosa - sensitivity
23. Tulips - cheerful though
24. Freesia - lasting friendship
25. Garbera daises - cheerful

2.1.3 Target Market


Target utama adalah wanita, remaja-dewasa dini dengan kisaran umur 18 –
25 Tahun, khususnya mereka memiliki ketertarikan lebih pada bunga, dan
9

menjadi alternatif saat memilih, membeli, dan memberi bunga yang


mengekspresikan perasaan positif dengan buku model handbook dengan
ilustrasi dan kumpulan kutipan sederhana yang menarik. Target lainnya, diluar
dari target utama yang penasaran dengan bahasa bunga yang dapat dijadikan
sebagai buku koleksi atau hadiah.

2.1.4 Penerbit Buku

gambar : 3. Logo POP


sumber : http://www.penerbitkpg.id/

Penerbit POP adalah lini produk KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)


yang menerbitkan buku-buku populer dan mengikuti perkembangan zaman.
2.1.5 Data Kompetitor/Pembanding

gambar : 4. Language of flower illustrated by kate greenway


sumber : https://archive.org/details/languageofflower00gree
10

gambar : 5. Language of flower illustrated by kete greenway


sumber : https://archive.org/details/languageofflower00gree

2.1.6 Analisa SWOT


Strength

• Bunga dapat menjadi alat komunikasi, menyampaikan sebuah pesan


• Bunga yang dihadirkan dalam buku mudah untuk ditemui disini
Weakness
• Masih banyak yang memandang bunga hanya sekedar cantik dan
harum
• Golongan tertentu yang memiliki ketertarikan pada bunga
Opportunity
Pesatnya perkembangan bunga yang dapat didapatkan kapan saja.
Thread
Banyaknya buku luar yang telah membahas
11

2.2 Tinjauan Khusus


A. Definisi Buku
Buku dapat dikatakan sebagai salah satu sarana yang efektif untuk
mengedarkan gagasan. Lewat buku seseorang dapat mendalami maksud
seorang penulis secara tuntas.
Dalam perancangan komunikasi visual publikasi buku ilustrasi "Dear
Flower", penulis merancang buku berisikan kumpulan bunga-bunga dan
maknanya yang disuguhkan dengan kutipan-kutipan sederhana secara
informatif disampaikan melalui ilustrasi dan teks.

B. Buku Ilustrasi
Buku ilustrasi adalah buku yang terdapat kombinasi antara teks dan
gambar ilustrasi yang memberikan asumsi bahwa gambar berkomunikasi
langsung daripada kata-kata, dimana gambar memudahkan pembaca
memahami isi bacaan serta memberikan daya imajinasi (Peter Hunt 1996:110)
Dengan dasar teori diatas, dalam perancangan buku publikasi ilustrasi "Dear
Flower" ini penulis menggunakan ilustrasi tradisional dengan teknik cat air,
karena tidak memiliki batasan dalam pencampuran warna serta karakteristik
yang transparan.

C. Definisi Publikasi
Publikasi adalah industri yang mendukung desain suatu buku. Arti kata
publishing sendiri adalah untuk menyatakan ide-ide didepan umum, secara
terbuka dan membuat ide-ide tersebut diketahui secara umum (Jennigs, 1988)
Untuk itu penulis merancang sebuah buku sebagai publikasi media cetak,
buku ilustrasi "Dear Flower" yang bertujuan dapat menjadi alternatif dan
informasi baru.

D. Grid
Grid system merupakan kerangka untuk mempermudah desainer grafis
menciptakan suatu rancangan informasi teks atau gambar yang komunikatif
dan memuaskan secara estetik dalam sebuah halaman. (Samara, 2005)
Dalam buku ini metode yang diterapkan penulis dengan menggunakan
column grid, karena grid dapat memberikan flexibilitas pada desain dengan
12

menempatkan elemen desain pada kolom berbeda namun tetap memiliki


kesatuan.

E. Layout
Layout, tata letak yang menampilkan gambar dan teks terhadap suatu
bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep menjadi komunikasi
visual yang komunikatif, estetik dan menarik yang dapat memudahkan
pembaca menerikan informasi.
prinsip-prinsip pada layout menurut Surianto Rustan :
• Sequence (urutan)
Dengan adanya sequence, akan membuat pembaca secara otomatis
mengurutkan pandangan matanya sesuai yang diinginkan.
• Emphasize (kontras)
Untuk menarik perhatian terhadap elemen atau pesan yang ingin
disampaikan dapat melalui ukuran font lebih besar, penggunaan warna yang
kontras berbeda dengan latar belakang dan elemen-elemen lainnya, dan tata
letak yang strategis.
• Balance (keseimbangan)
Merupakan pembagian tata letak yang merata dan tepat tanpa memenuhi
bidang layout akan memudahkan pembaca untuk menerima pesan.
• Unity (kesatuan)
Memiliki keselarasan antara satu elemen dengan elemen grafis yang lain
seperti warna, tata letak, font yang digunakan untuk menciptakan kesatuan.
Berdasarkan prinsip-prinsip diatas, dalam perancangan buku ilustrasi
"Dear Flower" , untuk menciptakan sequence yang baik dapat ditekankan
lewat kombinasi font yang menjadi emphasize. Kemudian, dengan tata letak
elemen-elemen desain, seperti gambar ilustrasi, peletakkan title, subtitle &
body text yang terstruktur dan baik, balance dapat diperoleh sehingga
terciptanya unity pada buku ini

F. Teori Typography
Menurut Danton Sihombing tipografi adalah bidang ilmu yang
mempelajari seluk-beluk mengenai huruf, yang mempunyai dua fungsi, yaitu
13

sebagai fungsi estetis dan fungsi komunikasi, sebagai fungsi estetis, tipografi
digunakan untuk menunjang penampilan sebuah pesan agar terlihat menarik,
sedangkan sebagai fungsi komunikasi tipografi digunakan untuk
menyampaikan pesan (informasi) berupa teks dengan jelas dan tepat.
Terdapat prinsip tipografi supaya pesan atau informasi yang ingin
disampaikan dimengerti secara tepat oleh audience yang membacanya. Prinsip
tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan desain tipografi yaitu:
• Legibility
Legibility memudahkan mengenali dan membedakan masing-masing
huruf / karakter yang digunakan.
• Readability
Berhubungan dengan tingkat keterbacaan suatu teks. Teks yang readable
berarti keseluruhannya mudah dibaca.
Dalam perancangan publikasi buku ilustrasi "Dear Flower", penulis
menggunakan 2 jenis font, script, untuk title agar memberikan kesan
natural, feminim dan sans serif, subtitle dan body text memberikan kesan
modern dan simple dan 3 typeface dengan size yang berbeda sebagai
emphasize.

G. Teori Warna
Skema warna (color wheel) digunakan untuk membantu visualisasi
keseimbangan yang harmonis antara warm colors dan cool colors.
Menurut J Linschoten dan Drs Mansyur warna-warna yang timbul
bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja. Warna dapat
mempengaruhi emosi dan psikologi seseorang, Warna itu mempengaruhi
mood dalam penilaian estetis sebagai bagian dari dalam desain buku.
pada color wheel terdapat tiga kategori yaitu:
• Primary colors
Warna primer merupakan warna yang tidak bisa dicampurkan atau
dikombinasikan dengan warna lain.
• Secondary colors
Warna yang dikombinasikan dengan primary color sebagai warna
utamanya. Secondary colors terdiri dari orange, hijau, ungu.
14

• Tertiary colors
Tertiary colors dibuat dengan cara mengkombinasikan warna primer
dan warna sekunder. Teritiary colors dinamakan dengan 2 kata warna
yang mana primary colors diletakkan di depan, seperti: biru-hijau atau
merah-orange) (Simmons, 2006)
Untuk memberikan keharmonisan dalam warna penulis
menggunakan warna romantic, natural, dimana warna-warna floral
menjadi warna yang dominan untuk memberi kesan soft, feminine,
sensitive, happ.

H. Teori Ilustrasi
Ilustrasi satu-satunya ilmu dalam seni visual dan komunikasi yang dapat
menjelaskan informasi. Umumnya, ilustrasi merupakan medium petunjuk yang
baik. Informasi lebih mudah diterima ketika disampaikan secara visual. (Male,
2007). Tujuan dari ilustrasi adalah memperindah, memperkuat, memperjelas,
dan memudahkan pembaca untuk mengingat pesan yang disampaikan.
Buku tidak hanya terdiri dari teks atau kalimat saja, ilustrasi harus bersifat
komunikatif sehingga menjadi sarana bagi pembaca.
Ilustrasi memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi deskriptif, fungsi ekspresif, dan
fungsi analitis.
• Ilustrasi berfungsi sebagai deskriptif
Ilustrasi dapat menggantikan tulisan yang panjang dan menyita perhatian
pembaca. Melalui ilustrasi akan lebih cepat dimengerti.
• Ilustrasi berfungsi sebagai ekspresif
Berperan untuk memperlihatkan dan menyatakan suatu gagasan, maksud,
perasaan, situasi, atau konsep yang abstrak secara jelas dan tepat.
• Ilustrasi berfungsi sebagai analitis
Fungsi analitis ilustrasi dapat menunjukkan secara rinci atau detail bagian
demi bagian dari suatu benda atau sistem secara terperinci.
Dalam penggunaan ilustrasi penulis menggunakan teknik manual atau
tradisional dengan menggunakan catair, ilustrasi yang diibuat surealis, simple,
romantis, dan feminim yang dapat mempresentasikan makna dari bunga.
15

I. Teori Semiotika
Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dari tanda dan
simbol. Semua hal yang berkaitan dengan makna dapat dianalis secara
semiotik, semiotika menghubungkan makna terhadap tanda, makna sebagai ide
utama dalam mendefinisikan dan menganalisis tanda. (Nadia)
Roland Barthes dalam buku Mithologies, mengembangkan semiotika
dibedakan menjadi dua tingkat yaitu:
• Denotatif adalah makna yang digunakan unuk mendeskripsikan
makna definisi.onal, literal, common sense dari sebuah tanda.
• Konotatif adalah mengacu pada asosiasi-asosiasi budaya sosial dan
personal berupa ideologis, emosional.
Dalam perancangan buku ilustrasi "dear flower" penulis menggunakan
pendekatan semiotika, sebagai penanda(signifier) adalah nama "bunga"
tersebut, berfungsi sebagai petanda (signified) adalah objeknya(bentuk
bunga). ketika keduanya digabungkan akan terwujud sign(1), yaitu "bunga"
yang mengandung makna denotatif dan "makna dari bunga" mengandung
konotatif yang sudah menjadi mitos.

2.3 Metode Penelitian


2.3.1 Riset Online
Metode penelitian dengan mengumpulkan data secara online dapat
disimpulkan :
- Sekitar 59% mereka belum tahu makna bunga.
- 75% responden jarang untuk menemukan artikel / buku dengan
pembahasan makna bunga.
- Sebanyak 58% mereka melihat bulu / artikel melalui internet karena
jarang ditemukannya di toko buku lokal maupun luar.
- 93% responden tertarik bila disajikan buku tentang makna bunga.
16

Anda mungkin juga menyukai