Anda di halaman 1dari 8

MATERI 1 - Sejarah florist

Uraian Materi
Bentuk paling awal dari rangkaian bunga dimulai dari daerah Mesir kuno pada tahun
2500 SM, Catatan sejarah menunjukkan bahwa orang Mesir kuno menempatkan bunga dalam
vas. Selain itu, rangkaian bunga merupakan komponen penting dari budaya mereka, dan
rangkaiannya sangat beragam.
Bunga-bunga yang digunakan untuk rangkaian bunga yang dibuat oleh orang Mesir
kuno dengan hati-hati dipilih sesuai dengan makna simbolis bunga itu sendiri, dengan
penekanan pada makna religius. Bunga lotus atau lily air, misalnya dianggap suci bagi Dewi
Isis, dan karena itu, sering dimasukkan dalam rangkaian bunga. bunga lainnya yang populer
selama masa Mesir kuno termasuk tanaman papirus dan pohon palem.
Melanjutkan sejarah rangkaian bunga datang dari orang-orang Yunani dan Romawi
yang juga memiliki gairah tentang bunga, meskipun mereka tidak sering menggunakan vas
atau pot. Sebaliknya, mereka lebih berkonsentrasi pada pembuatan rangkaian bunga tangan.
Dedaunan yang paling populer digunakan oleh orang-orang Yunani dan Romawi
adalah daun oak, laurel, ivy, teluk dan peterseli. bunga yang disukai termasuk mawar,
gondok, honeysuckle, violet dan lili. bunga lainnya seperti tulip, larkspur dan marigold juga
dipilih karna bentuk dan warnanya.
Orang Mesir bukan satu-satunya yang terlibat dalam merangkai bunga pada zaman
kuno. Sejarah mengatakan bahwa Cina telah membuat rangkaian bunga dari tahun 207 SM
220 SMi, yang merupakan era Han dari Cina kuno. Selama periode ini, bunga yang
merupakan komponen penting dari ajaran agama serta obat-obatan. Bahkan, orang Cina kuno
diklasifikasikan dan dijelaskan berbagai herbal berdasarkan penggunaan obat mereka dan
bunga pada dasarnya menjadi bagian penting dari upacara keagamaan.
Pengikut Buddha, Tao dan pemikiran Konfusianisme semua rutin menempatkan
bunga potong di altar mereka. Praktek ini di mulai setidaknya tahun 618-906 Masehi Selain
menempatkan bunga potong dalam air di kuil mereka, orang Cina kuno menunjukkan cinta
dan penghargaan mereka untuk bunga dengan cara lain juga. Ini termasuk menciptakan
lukisan, ukiran, dan item bordir dengan penggambaran bunga.
Karena ajaran Buddha tidak akan mengizinkan pengambilan kehidupan dalam bentuk
apapun, praktisi agama bekerja dengan hati-hati saat mengambil stek dari tanaman. Selain itu,
bunga dan daun yang digunakan untuk membuat rangkaian bunga dipilih berdasarkan makna
simbolik dari bunga itu sendiri. Sebagai contoh, bambu, pohon peach, dan pohon pir
digunakan untuk melambangkan pentingnya hidup yang panjang. bunga lainnya, seperti lily,
delima dan anggrek, melambangkan kesuburan.
Selama periode tahun 500-1453 Masehi, Kekaisaran Bizantium membuat
kontribusinya terhadap rangkaian bunga. Pengaturan yang dibuat oleh budaya mereka
biasanya termasuk desain bentuk kerucut. Dedaunan berbentuk kerucut ditempatkan di piala
dan guci, yang selanjutnya dihiasi dengan bunga-bunga berwarna cerah dan buah. Bunga
yang biasa digunakan dalam pengaturan ini termasuk aster, lili, cemara, anyelir dan pinus.
Pita juga digunakan sebagai bagian dari rangkaian bunga.
Konsep merangkai bunga tiba di Eropa sampai sekitar tahun 1000 Masehi Sebelum
waktu ini, negara-negara Eropa terlibat dalam Abad Kegelapan dan orang-orang memiliki
sedikit ruang untuk kesenangan dalam hidup mereka sendiri. Saat mereka keluar dari periode
gelap ini, tanaman dan bunga mulai banyak digunakan untuk dekorasi. Hal ini terutama
terjadi di gereja-gereja dan biara-biara di mana bunga dan tanaman yang digunakan untuk
makanan serta untuk dekorasi. Sebagian tentara salib yang kembali dari Timur Tengah
mereka membawa tanaman baru dan menarik. Akibatnya, negara-negara Eropa mampu mulai
bereksperimen dengan tanaman yang sebelumnya tidak mereka kenal.
Selama berabad-abad rangkaian bunga masih tetap menjadi suatu keindahan bagi
setiap orang untuk dinikmati.

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai florist kita harus mengetahui apa saja
perlengkapan untuk membuat florist. Perlengkapan yang di butuhkan antara lain beberapa
macam bunga dan daun, pisau, gunting,oasis/batang pisang,ember,air,dust cloth,lidi.
Setidaknya ada 5 jenis bunga di dalam rangkaian bunga yang saling melengkapi satu sama
lain. Berikut ke-5 jenis fungsi bunga tersebut di dalam sebuah rangkaian bunga segar:

1. Bunga fokus
Bunga fokus digunakan sebagai penarik perhatian, biasa bentuk, warna dan ukurannya lebih
mencolok daripada bunga lainnya dalam rangkaian. Sebagai contoh bunga yang sering
dijadikan sebagai bunga fokus adalah: Bunga Hortensia, Bunga Brascia, Bunga Lily, dan
Anggrek Bulan serta Bunga Matahari.
2. Bunga berukuran sedang
Bunga yang berukuran sedang dirangkai dalam kelompok guna menciptakan karakter berbeda
pada rangkaian. Bunga ini biasanya digunakan lebih dari satu macam. Sebagai contoh adalah
Krissan, Mawar, Anyelir dan Bunga Dahlia.

3. Bunga Pengisi
Bunga pengisi punya fungsi sebagai rangkaian di antara bunga-bunga yang lainnya. Biasanya
bentuk bunga ini bisa bulat-bulat, kecil-kecil ataupun berlekuk-lekuk. Bunga pengisi antara
lain adalah Bunga Caspea, Bunga Krissan jenis Puma, Bunga Amarantus dan Bunga Wortel.
4. Bunga Pembentuk Garis Melengkung
Bunga pembentuk garis melengkung digunakan pada rangkaian bunga untuk mendukung
tampilan rangkaian. Bunga dengan karakteristik garis melengkung adalah Bunga Calla Lily,
Bunga Juwawut, dan Bunga Amarantus.

5. Bunga Pembentuk Garis


Bunga pembentuk garis-garis dalam rangkaian punya karakteristik melengkung atau panjang
dan memiliki fungsi membentuk garis yang kita inginkan dalam rangkaian bunga segar,
tergantung pada karakter yang kita suka. Sebagai contoh adalah Snap Dragon, Liatris, Bunga
Anggrek Dendrobium dan Bunga Gladiol.

Sedangkan fungsi Florist yaitu :


1. Mengungkapkan Cinta.
Hal ini sudah biasa digunakan oleh kaum pria untuk mengungkapkan perasaannya
pada wanita yang ia cintai. Biasanya hal ini bersifat kejutan dengan memberikan
sekuntum, atau seikat bunga (umumnya pria menggunakan bunga mawar) pada
moment tertentu. Misalnya, saat akan mengajak jadian atau moment pernikahan,
makan malam bersama ataupun moment romantis lainnya.

2. Berziarah ke Makam.
Ketika seseorang berziarah ke makam, mereka biasanya akan menabur bunga
kemudian berdo’a. bungga yang digunakan sebangsa bunga melati dan bunga-bunga
lainnya yang memiliki aroma tajam. Selain merupakan bagian dari budaya, menabur
bunga merupakan salah satu ajaran bertujuan agar kita selalu mengingat dan
mendoakan mereka yang sudah tiada.

3. Mengekspresikan Rasa Bela Sungkawa.


Karangan bunga yang digunakan biasanya berbentuk bunga papan, bunga standing,
bunga krans dan tidak menggunakan banyak warna. Warna dominan yang digunakan
adalah putih dan hitam.

4. Mengekpresikan Rasa Suka Cita.


Dalam hal ini, karangan bunga akan menghiasi gedung atau suatu tempat bertujuan
untuk memberikan selamat kepada orang tertentu atas kesuksesan yang diraihnya.
Misal, terpilih sebagai Wali Kota, membuka gerai bisnis baru, bahkan ucapan selamat
kepada kedua mempelai.

5. Hiasan Pernikahan.
Dalam moment bahagia seperti pernikahan, hiasan bunga tampak bertebaran di setiap
penjuru ruangan. Bagi yang menggunakan konsep pernikahan modern, si pengantin
wanita biasanya membawa seikat bunga yang nantinya akan dilempar kepada para
tamu undangan. Bagi yang bisa menangkapnya, dipercaya akan segera menyusul
untuk menikah.

6. Perantara Ibadah.
Bunga juga biasa digunakan sebagai mediator saat bersembahyang untuk beberapa
agama lainnya. Bunga dipercaya memiliki arti tulus ikhlas dan suci serta
melambangkan sifat maha cinta kasih dari Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, bunga
adalah lambang-lambang dari keagamaan. Ketika bunga dirangkai, hal itupun
dilakukan sesuai aturan bagaimana merangkai bunga untuk sebuah sesajen Canang.

Dan untuk setiap bentuk rangkaian, penggunaan bunga fokus (focal flower), bunga garis (line
flower) dan bunga pengisi (filler flower) adalah suatu keharusan.
Dilanjutkan dengan Bunga Fokus dan terakhir, mengisi ruang dengan Bunga Pengisi.

Meskipun demikian, variasi desain rangkaian bunga akan tetap dapat terus berkembang
hingga bentuk yang tak terbatas.

Beberapa bentuk rangkaian bunga, sebagai berikut :

1. Bulat
Rangkaian bunga yang berbentuk bundar.
2. Oval
Rangkaian bunga yang berbentuk lonjong/oval
3. Segitiga
Rangkaian bunga yang membentuk segitiga.
4. T terbalik
Rangkaian bunga yang membentuk huruf T terbalik.
5. Cresent/bulan sabit
Rangkaian bunga yang membentuk setengah lingkaran seperti bentuk bulan sabit.
6. Bentuk S
Rangkaian bunga dengan model S, model ini diciptakan oleh seorang seniman
Inggris, William Hogarth, pada periode Baroque.
7. Bentuk L
Model right angle adalah rangkaian bunga yang membentuk sudut siku-siku.
8. Horizontal
Rangkaian bunga yang melebar membentuk garis horizontal.
9. Vertikal
Rangkaian bunga yang membentuk garis vertikal.
Rangkaian bunga dikenal secara umum ada tiga gaya/model , yaitu:
1) Gaya Eropa (klasik)
Gaya Eropa terbagi atas beberapa bentuk rangkaian; bentuk garis/mendatar, diagonal,
tegak lurus, segitiga simetris, segitiga asimetris, bentuk bulat/ bulan penuh, setengah
bulat/bulan sabit (half moon), bentuk L, T terbalik dan S
2) Gaya Jepang (Ikebana)
Rangkaian bunga gaya Jepang sangat terkenal karena bentuknya yang sederhana
tetapi memikat hati bagi orang yang memandangnya. Saat sekarang sudah
berkembang pesat dengan berbagai aliran-aliran merangkai bunga Ikebana. Namun
prinsip dari rangkaian bunga gaya Jepang yang harus diperhatikan adalah adanya tiga
tangkai utama yaitu shin (melambangkan bumi), shu (melambangkan makhluk), dan
hikae (melambangkan langit).
3) Gaya Indonesia
Rangkaian bunga gaya Indonesia sebenarnya tidak jauh berbeda dari gaya-gaya yang
ada. Pengaruh yang kuat karena Eropa dan jepang pernah menjajah Indonesia
setidaknya memberi nuansa baru bagi rangkaian bunga. Rangkaian bunga Indonesia
umumnya didominasi oleh rangkaian bunga melati dan rangkaian janur, sehingga
kekhasan inilah yang membedakan rangkaian bunga gaya Indonesia dengan gaya
Eropa ataupun Ikebana.

CARA MERANGKAI BUNGA


Ada beberapa cara merangkai bunga, yaitu sebagai berikut :
1. Pilihlah bunga sesuai yang dibutuhkan.
2. Letakkan bunga di ember berisi air agar bunga tidak layu
3. Rendam oasis di dalam air, hingga airnya menyerap kedalam oasis
4. Persiapkan alat pemotong seperti gunting dan cutter
5. Persiapkan vas bunga
6. Isi vas dengan oasis yang sudah dibasahi
7. Potong batang bunga dan daun sesuai keinginan
8. Rangkai bunga sesuai bentuk yang dinginkan
9. Setelah merangkai bunga, semprot bungan dengan air agar bunga tidak layu
TIPS MEMILIH BUNGA
Tips dalam memilih bunga yang berkualitas baik yaitu :
1. Pilih bunga yang warnanya masih segar dan tidak layu
2. Jika memilih bunga, jangan hanya terpacu pada satu warna. usahakan memilih bunga
dengan warna yang berbeda
3. Carilah bunga yang harganya murah
4. Cari bunga yang memiliki tangkai yang panjang

Anda mungkin juga menyukai