1. Pergumulan Setiap kita tentu mempunyai pergumulan. Tidak ada manusia yang steril dengan yang namanya pergumulan. Namun, yang menjadi perhatian bukanlah ada atau tidaknya pergumulan, melainkan bagaimana kita menghadapi pergumulan tersebut. 2. 3 teladan - Yesus sadar penderitaan apa yang akan dijalani-Nya (33-34) Dikatakan bahwa Yesus gentar dan takut, seperti mau mati rasanya. Tuhan sadar dan tahu kelahiran-Nya kedunia adalah untuk menebus dosa manusia. - Mempersiapkan diri melalui relasi-Nya dengan Bapa (35-36) Yesus menghadapi ketakutan dengan menyerahkan diri kepada Bapa. - Menasehatkan para murid untuk senantiasa berdoa (37-38) Yesus berdoa di Taman Getsemani, tempat favorit-Nya untuk berdoa, sebelum menghadapi penangkapan. Yesus mengambil 3 orang muridnya untuk mencontohkan apa yg harus dilakukan mereka setelah Tuhan tidak bersama2 dengan mereka lagi di bumi. 3. Apa yg harus dilakukan - Mempersiapkan diri & mengingat kembali penderitaan Tuhan Kita sebagai umat tebusan Allah harus mengingat dan menghormati pengorbanan Tuhan di kayu salib. Kita harus menyiapkan hati untuk Tuhan. - Berkomitmen & menghayati pengorbanan Tuhan di kayu salib Kita harus menerima Tuhan masuk ke dalam hati kita dan berkomitmen untuk diubah. Firman Tuhan yang kita dengar tidak boleh hanya berlaku sia-sia begitu saja.
Berkat yang didapat dari khotbah
Sebagai murid Kristus yang telah ditebus oleh darah Kristus lewat pengorbanan-Nya di kayu salib, kita haruslah menghargai pengorbanan tersebut karena itu bukanlah hal yang sepele. Kristus mengorbankan nyawa-Nya demi kita semua; umat berdosa. Dengan paskah sudah didepan mata, saya disadarkan untuk lebih menghargai pengorbanan Kristus dengan lebih sering membaca dan merenungkan firman Tuhan, lebih rajin berdoa, melakukan pelayanan dengan baik, dll.