45 | P r o d i S 1 A r s i t e k t u r – F a k u l t a s T e k n i k U N P A N D
UPPS melalui Program Studi mengevaluasi kecocokan RPP dan RPS dengan materi
perkuliahan yang diberikan oleh dosen pengampu secara berkala, serta mengevaluasi hasil
perkuliahan supaya sesuai dengan CPL mata kuliah terkait. Untuk mengukur capaian
pembelajaran lulusan secara umum, dapat dilihat melalui hasil kuesioner pengguna lulusan
yang kemudian hasilnya dapat digunakan untuk menyusun strategi dalam memperbaiki
kualitas lulusan.
2. Capaian Pembelajaran Lulusan
Capaian pembelajaran lulusan, dapat dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan,
dimana dari TS-2 hingga TS memiliki rata-rata IP 3,26, dengan nilai IPK minimal 2,80 dan
maksimal 3,82 (Dokumen terlampir). Hal ini menunjukkan capaian pembelajaran lulusan
sudah tercapai dengan baik.
Sesuai dengan tabel 8b1, dari total jumlah mahasiswa pada saat TS sebanyak 76
mahasiswa, Fakultas Teknik khususnya Prodi Arsitektur dapat meraih 3 prestasi akademik
di tingkat Internasional di tahun 2019 dan 2020 serta 1 prestasi di tingkat Nasional pada
tahun 2021. Hal itu berarti prestasi akademik yang dicapai di tingkat internasional senilai
3,9% dari jumlah total mahasiswa Prodi Arsitektur, serta 1,3% untuk prestasi di tingkat
Nasional. UPPS menetapkan strategi dengan mendorong masing-masing mahasiswa untuk
46 | P r o d i S 1 A r s i t e k t u r – F a k u l t a s T e k n i k U N P A N D
aktif mengikuti lomba, selain itu Prodi Arsitektur juga memberikan fasilitas pembimbingan
Lomba dengan mentor Dosen Arsitektur dan juga Alumni. Indikator kinerja utama berupa
keikutsertaan mahasiswa dalam Lomba baik akademik maupun non akademik di tingkat
lokal, nasional maupun internasional minimal 1 kali dalam 1 tahun, serta pembimbingan
perlombaan oleh Dosen dan alumni.
4. Efektivitas dan produktivitas pendidikan
Pengukuran efektivitas dan produktivitas pendidikan dapat dilihat dari rata-rata masa
studi, persentase lulus sesuai target yang ditentukan dan persentase kesuksesan studi.
Data di atas menunjukan bahwa sebagian besar lulusan bekerja di perusahaan lokal dan
nasional maupun berwirausaha baik dengan izin ataupun tanpa izin. (Dokumen terlampir)
8. Kepuasan Pengguna Lulusan
49 | P r o d i S 1 A r s i t e k t u r – F a k u l t a s T e k n i k U N P A N D
● Lemahnya tingkat literasi mahasiswa, sehingga menghambat capaian.
Adapun faktor-faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja Fakultas Teknik adalah sebagai berikut:
● Kinerja Prodi Arsitektur yang cukup tersistem dengan baik, terlihat dari adanya timeline
pelaksanaan di beberapa mata kuliah, adanya roadmap penelitian DTPS dan kewajiban DTPS
untuk mengikutsertakan mahasiswa pada kegiatan penelitian dan PkM
● Tercapainya prestasi internasional di TS-2 & TS-1 dapat menjadi motivasi mahasiswa selanjutnya.
● Adanya dukungan dari Alumni dan Dosen Prodi Arsitektur kepada mahasiswa dalam bentuk
bimbingan dalam persiapan lomba.
● Adanya dukungan dari UPPS dan Universitas dalam hal anggaran pelaksanaan kegiatan tridharma
bagi mahasiswa.
Selain faktor pendukung, terdapat pula faktor penghambat ketercapaian standar dalam Fakultas
Teknik sebagai berikut:
● Akreditasi Program Studi yang masih C, membuat mahasiswa tidak cukup percaya diri untuk
bersaing dengan Prodi Arsitektur dari Perguruan Tinggi lain.
● Keterbatasan fasilitas pendukung seperti misalnya tidak adanya ruang Praktikum untuk pembuatan
maket dan bahan bangunan serta tidak tersedianya ruang HMJ Prodi Arsitektur.
● Keterbatasan SDM untuk menggerakkan jejaring alumni.
Dari beberapa uraian mengenai akar permasalahan, faktor pendukung dan faktor penghambat
keberhasilan Fakultas Teknik dalam mencapai standar, maka ditetapkan rencana tindak lanjut
sebagai berikut:
● Diadakan sosialisasi dan evaluasi secara rutin mengenai luaran dan capaian tridharma mahasiswa
pada tiap akhir semester.
● Mengaktifkan jejaring alumni, membentuk wadah dan struktur organisasi Alumni secara resmi,
serta updating data dan informasi di media sosial Alumni minimal 1 kali per bulan.
● Meningkatkan keaktifan mahasiswa di bidang penelitian dan PkM, melalui cara mengadakan
pelatihan seperti: teknik menyusun penulisan karya ilmiah dan teknik berbicara di depan umum.
● Meningkatkan akreditasi Prodi Arsitektur menjadi “Baik Sekali”.
● Memberikan apresiasi dan penghargaan bagi mahasiswa yang mengikuti lomba
Dari kondisi luaran dan capaian tersebut diatas maka dapat dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Capaian pembelajaran lulusan, dapat dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan, dimana
dari TS-2 hingga TS memiliki rata-rata di atas 3,25, dengan nilai IPK minimal 2,80 dan maksimal
3,82. Hal ini berarti capaian pembelajaran lulusan sudah tercapai dengan baik dan sesuai dengan
program kerja Prodi dan Renstra yang telah dibuat oleh UPPS.
2. Capaian IPK lulusan cenderung stabil dalam 3 tahun terakhir baik dari nilai IPK minimal, IPK
maksimal maupun IPK rata-rata.
3. Dalam 3 tahun terakhir, mahasiswa Prodi Arsitektur telah mendapatkan beberapa prestasi
akademik dan non akademik baik di tingkat nasional dan juga internasional.
4. Masa studi mahasiswa Prodi Arsitektur Universitas Pandanaran paling cepat ditempuh dalam 8
semester. Dari TS-6 hingga TS-3, rata-rata masa studi mahasiswa Prodi Arsitektur adalah 10
semester. Sedangkan persentase kelulusan tepat waktu mahasiswa Prodi Arsitektur dari TS-6
hingga TS-3 adalah 20%.
5. 82,9% lulusan memiliki waktu tunggu kurang dari 6 bulan sampai dengan mendapatkan pekerjaan
pertama / berwirausaha. Dan tampak bahwa tingkat kepuasan pengguna lulusan diantara sangat
baik dan baik. Namun demikian kurangnya kemampuan berbahasa asing pada lulusan dirasakan
oleh sebagian pengguna lulusan yang terlacak.
6. Publikasi Ilmiah yang dihasilkan mahasiswa sudah berjalan namun baru ditingkatkan sejak TS-1,
dimana terdapat 20 publikasi setara tingkat lokal pada TS-1. Sedangkan pada saat TS, prestasi
mahasiswa cukup meningkat dengan adanya 40 publikasi setara tingkat lokal, 3 publikasi di media
massa tingkat Nasional dan 1 publikasi setara tingkat internasional.
50 | P r o d i S 1 A r s i t e k t u r – F a k u l t a s T e k n i k U N P A N D
KESIMPULAN HASIL EVALUASI CAPAIAN KINERJA DAN TINDAK LANJUT
Berikut kesimpulan hasil evaluasi capaian kinerja dan tindak lanjut dalam bentuk analisa SWOT pada
masing-masing kriteria:
1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
INTERNAL
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
● Komitmen Yayasan Abdi ● Keterbatasan jumlah dan kualitas
Masyarakat bersama Civitas SDM.
Akademika untuk ● Keterbatasan infrastruktur
mengembangkan Unpand. pendukung Tri Dharma.
● Aset Yayasan yang dapat ● Proses pendaya gunaan aset
didayagunakan untuk Yayasan yang memerlukan waktu
pengembangan Unpand. sesuai perosedur.
● Akreditasi C
E Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
K ● Banyak peluang untuk ● Memfasilitasi SDM ● Meningkatkan jumlah dan kualitas
S peningkatan kualitas SDM. meningkatkan kualitas diri. SDM
T ● Adanya peluang untuk ● Memfasilitasi proses ● Meningkatkan infrastruktur
E meningkatkan akreditasi peningkatan akreditasi pendukung Tri Dharma
R ● Mempercepat proses
N pendayagunaan aset Yayasan
A ● Meningkatkan Akreditasi
L Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
● Banyaknya Prodi Arsitektur sebagai ● Meningkatkan usaha mengejar ● Mendayagunakan aset secara
pesaing yang sudah berkembang ketertinggalan dengan optimal untuk:
lebih cepat mendahului Unpand mendayagunakan semua ● Peningkatan jumlah dan kualitas
dengan Akreditasi Baik Sekali dan Kekuatan yang dimiliki untuk SDM dan infrastruktur pendukung Tri
Unggul meningkatkan Akreditasi Dharma dalam rangka peningkatan
Akreditasi.
2. Tata Pamong
INTERNAL
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
● Sistem Tata Pamong dan ● Keterbatasan jumlah SDM untuk
Kepemimpinan telah menjalankan mengisi jabatan struktural organisasi
Good Governance ● Pelaksanaan penjaminan mutu belum
● Sudah ada Sistem penjaminan mutu maksimal
internal ● Kerjasama masih pada di tingkat lokal
● Sudah ada kerjasama dengan pihak dan nasional
mitra
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
● Terbuka kemungkinan untuk ● Menambah jumlah SDM secara ● Membuat struktur organisasi yang
menambah jumlah SDM bertahap sesuai kebutuhan sederhana untuk dikembangkan
● Masih terbuka kemungkinan ● Memperluas jaringan kerjasama secara bertahap
E untuk kerjasama dengan mitra mitra ● Membangun jaringan komunikasi
K internasional
S Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
T ● Banyaknya pesaing dengan ● Meningkatkan akreditasi ● Meningkatkan kualitas manajemen
E akreditasi lebih tinggi ● Strategi pemenuhan penjaminan waktu untuk maksimal
R ● Sistem Penjaminan Mutu di mutu mengikuti update terkini ● Memaksimalkan sistem yang sudah
N tempat lain lebih canggih ● Membangun jaringan kerjasama ada dan mencari peluang dalam
A ● Kendala kerjasama akibat status dengan Prodi berakreditasi setara bersaing
L akreditasi Prodi ● Menambah jumlah kerjasama dengan
mitra lokal maupun nasional
3. Mahasiswa
INTERNAL
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
● Terdapat mahasiswa baru tiap ● Jumlah mahasiswa baru dari TS-2
tahunnya hingga TS menurun
● Tersedia wadah bimbingan karier ● Bimbingan Karier & Kewirausahaan
dan kewirausahaan untuk mahasiswa belum terlaksana
● Tersedianya wadah minat bakat ● Kegiatan Pelatihan / Workshop untuk
mahasiswa di tingkat Prodi dan mahasiswa oleh Prodi belum
Universitas terlaksana
● Mahasiswa memiliki prestasi di
tingkat internasional dan nasional
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
● Adanya program beasiswa dari ● Penawaran beasiswa pada program ● Membuat strategi PMB untuk
51 | P r o d i S 1 A r s i t e k t u r – F a k u l t a s T e k n i k U N P A N D
DIKTI untuk mahasiswa baru PMB meningkatkan jumlah mahasiswa baru
● Sistem Promosi mahasiswa yang ● Meningkatkan intensitas program ● Meningkatkan jumlah kerjasama Prodi
E lebih efisien melalui sistem online PMB melalui online dengan DUDI dan Prodi Arsitektur PT
K ● Adanya UU Arsitek yang ● Sosialisasi Profesi Arsitek di Sekolah lain untuk penyelenggaraan workshop
S menjamin karier lulusan arsitektur target PMB & pelatihan, serta bimbingan karir &
T ● Terbukanya kemungkinan ● Melibatkan mahasiswa dalam kewirausahaan
E kerjasama antara Prodi dengan kegiatan PMB
R DUDI dan Prodi Arsitektur PT lain
N Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
A ● Daya Tarik yang lebih dari Prodi ● Mempublikasikan prestasi ● Pelaksanaan Pelatihan / workshop dan
L Arsitektur di PTN/PTS lain dalam mahasiswa di tingkat Nasional dan bimbingan karier serta kewirausahaan
menjaring mahasiswa baru Internasional untuk meningkatkan dan dipublikasikan untuk
daya tarik meningkatkan daya Tarik Prodi
52 | P r o d i S 1 A r s i t e k t u r – F a k u l t a s T e k n i k U N P A N D
- Persaingan prodi di universitas
lain yang lebih lengkap sarana
dan prasarananya
6. Pendidikan
INTERNAL
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
● Kurikulum sesuai VMTS ● Kurangnya sumber daya untuk
● RPS ada untuk semua matakuliah memperkaya pengetahuan dan materi
● Tersedia fasilitas perkuliahan kuliah
secara daring dan luring. ● Sistem perkuliahan daring masih
● Tersedianya Buku Pedoman sederhana terbatas fitur-fiturnya
akademik hardcopy dan softcopy
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
● Berkembangnya sistem pendidikan ● Meningkatkan standar perkuliahan ● Mengundang dosen tamu dan
secara daring (dosen tamu, daring narasumber dalam kegiatan secara
webinar,dsb) ● Mengembangkan Buku Pedoman daring
● Tersedianya fitur-fitur daring tidak akademik dengan penyajian yang ● Memanfaatkan fitur-fitur tidak berbayar
berbayar. sesuai selera milenial sebagai yang dapat terjangkau secara daring
E ● Banyak tersedia fasilitas untuk sarana menarik minat, dan dimana saja
K perkuliahan daring dipublikasikan secara daring /
S ● Tersedianya kemudahan untuk medsos
T mensosialisasikan Buku Pedoman
E akademis secara daring
R
N Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
A ● Banyaknya pesaing yang memiliki ● Memanfaatkan pasar pada ● Memanfaatkan fitur-fitur tidak berbayar
L sistem akademik yang lebih kalangan berkemampuan terbatas untuk mensupport perkuliahan di luar
canggih dan mahal ● Mengadakan perkuliahan dengan sistem yang ada
● Banyak pesaing yang memiliki menambah fitur-fitur tidak berbayar ● Menciptakan strategi perkuliahan online
sistem perkuliahan olnine yang agar menciptakan suasana dengan menggunakan fitur-fitur tidak
lebih maju akademik yang menyenangkan berbayar
● Banyak pesaing yang memiliki serta terjangkau
buku pedoman yang lebih lengkap ● Meningkatkan standar penyajian
Buku Pedoman akademik
7. Penelitian
INTERNAL
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
● Roadmap Penelitian DTPS ● Minimnya publikasi internasional
● Dosen mempunyai komitmen melakukan ● Keterbatasan dana penelitian
penelitian sesuai roadmap ● Masih ada DTPS yang belum
● Dosen melakukan penelitian bersama mendapatkan hibah penelitian dari
mahasiswa kementerian (DIKTI)
● Keterbatasan kemampuan dosen
dalam penulisan naskah jurnal
sesuai persyaratan jurnal
internasional bereputasi
E Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
K ● Adanya peluang mendapatkan ● Meningkatkan intensitas pengajuan ● Meningkatkan perolehan hibah
S hibah penelitian dari kementerian hibah kementerian (DIKTI) penelitian untuk semua DTPS dari
T (DIKTI) ● Meningkatkan komunikasi dengan kementrian (DIKTI)
E
● Peluang kerjasama penelitian perguruan tinggi dan stakeholder untuk ● Meningkatkan kemampuan menulis
R
N dengan perguruan tinggi lain atau bekerjasama publikasi nasional dan internasional
A stakeholder ● Meningkatkan kualitas penelitian dan bereputasi
L ● Adanya kesempatan publikasi publikasi ● Meningkatkan jumlah publikasi
hasil penelitian baik tingkat ● Meningkatkan kualitas penelitian dosen penelitian internasional DTPS
nasionalmaupun internasional dan mahasiswa
● Meningkatkan jumlah publikasi nasional
dan internasional dosen dan mahasiswa
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
● Semakin ketatnya persaingan ● Meningkatkan kualitas dan intensitas ● Meningkatkan kemampuan dosen
dan persyaratan mendapatkan pengajuan proposal hibah penelitian dalam penulisan naskah sesuai
hibah penelitian dari kementrian DTPS dengan tuntutan jurnal
(DIKTI) internasional bereputasi yang dituju
53 | P r o d i S 1 A r s i t e k t u r – F a k u l t a s T e k n i k U N P A N D
● Persyaratan publikasi ● Meningkatkan jumlah penulisan naskah
internasional bereputasi semakin ke berbagai jurnal nasional dan
sulit dan membutuhkan waktu internasional yang bereputasi
Dari analisa SWOT tersebut diatas dapat diidentifikasi faktor pendorong dan faktor penghambat dalam
usaha untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yaitu sebagai berikut;
Dari indikasi faktor pendorong dan faktor penghambat tersebut maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut.
54 | P r o d i S 1 A r s i t e k t u r – F a k u l t a s T e k n i k U N P A N D
Bahwa Fakultas Teknik UNPAND khususnya Prodi Arsitektur memiliki faktor pendorong internal yang
cukup untuk mendukung usaha pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang dapat dilihat telah
dijalankannya sistem Tata Pamong yang telah menjalankan good governance serta adanya sistem
penjaminan mutu. Ada mahasiswa baru setiap tahun dan mahasiswa berprestasi di tingkat internasional
serta memiliki jaringan alumni yang kuat. Rasio dosen: mahasiswa memenuhi standar serta dan UPPS
memberi dukungan bagi dosen untuk studi S3. Memiliki SDM bidang IT yang memenuhi syarat untuk
mengembangkan sistem secara berkelanjutan. Sarana prasarana yang memenuhi standar pelayanan
serta tersedia lahan yang luas untuk menambah bangunan. Kurikulum yang sesuai VMTS. Didukung
sistem perkuliahan daring dan luring.
Terdapat faktor pendorong eksternal yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Fakultas Teknik
UNPAND terutama Prodi Arsitektur sebagai berikut; tersedianya peluang untuk kualitas melalui dosen
studi S3 serta pelatihan untuk peningkatan kompetensi dan jabatan fungsional dalam rangka mendukung
peningkatan akreditasi Prodi. Tersedianya hibah Dikti untuk studi lanjut, penelitian dan PkM dan untuk
mahasiswa baru serta untuk pengembangan sarana dan prasarana. Tersedianya sistem IT yang canggih
dan fitur-fitur tidak berbayar untuk merespon berkembangnya sistem pembelajaran secara daring. Masih
terbuka kesempatan untuk memperluas jaringan kerjasama dengan PT lain dan mitra DUDI untuk
peningkatan kompetensi lulusan. Semakin banyak jurnal nasional dan internasional yang terbuka untuk
publikasi.
Sedangkan faktor penghambat internal yang terindikasi adalah terbatasnya jumlah dosen untuk
mengajar dan mengisi jabatan struktural serta kebutuhan infrastruktur untuk menunjang peningkatan
penelitian dan PkM dosen dan mahasiswa ke tingkat nasional dan internasional. Prosedur dan peraturan
yang ada menyebabkan langkah pemanfaatan aset untuk pengembangan institusi berjalan lambat.
Akreditasi Prodi C sehingga mengalami kesulitan mendapatkan mitra dari PT lain untuk kerjasama Tri
Dharma.
Adapun faktor penghambat eksternal yang terindikasi adalah standar akreditasi yang semakin tinggi
sehingga memerlukan waktu untuk dapat meningkatkan akreditasi sedangkan untuk kerjasama antar
Fakultas atau Prodi dituntut untuk kesetaraan akreditasi dimana pada saat ini Fakultas Teknik UNPAND
khususnya Prodi Arsitektur memiliki akreditasi C. Untuk publikasi internasional ditemui hambatan adanya
tuntutan standar penelitian dan penulisan yang tinggi serta proses seleksi yang memakan waktu lama.
Semakin banyak pengajuan proposal hibah Dikti sehingga seleksi menjadi lebih lama dan standar
persyaratan semakin tinggi. Semakin banyak pesaing dengan bertambahnya terus pembukaan Prodi
Arsitektur baru di Semarang. Namun hal ini semakin memberi semangat untuk terus maju dan
berkompetisi dengan pesaing-pesaing tersebut.
Selanjutnya berdasarkan kondisi tersebut UPPS melakukan tindak lanjut dengan melakukan upaya
untuk memaksimalkan faktor pendorong dan meminimalisir faktor penghambat. Untuk memaksimalkan
faktor pendorong internal dilakukan hal-hal sebagai berikut. Mempertahankan sistem tata pamong tetap
melaksanakan good governance serta meningkatkan sistem penjaminan mutu. Meningkatkan sistem PMB
dan mendukung mahasiswa untuk terus berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Menjaga rasio
dosen: mahasiswa. Sedangkan untuk memaksimalkan faktor pendorong eksternal UPPS melakukan hal-
hal sebagai berikut. Memfasilitasi Prodi-Prodi untuk melakukan reakreditasi agar lebih meningkat.
Memfasilitasi dosen untuk mengajukan proposal hibah Dikti, dan mengikuti pelatihan untuk peningkatan
kompetensi dan mendapatkan sertifikat dosen. Mengembangkan sarana prasarana termasuk sistem IT.
Meningkatkan kerjasama dengan PT lain dan mitra DUDI.
Untuk meminimalisir faktor penghambat UPPS melakukan hal-hal sebagai berikut; 1) mempercepat
proses pendayagunaan aset yayasan untuk mengembangkan sarana prasarana dan infrastruktur
pendukung pelaksanaan Tri Dharma; 2) menambah jumlah SDM dan meningkatkan sistem penjaminan
mutu; 3) meningkatkan akreditasi Prodi-Prodi menjadi B; 4) memfasilitasi kerjasama penelitian dan PkM
ke tingkat nasional dan internasional; 5) melakukan pendekatan dengan PT lain yang berakreditasi lebih
tinggi untuk menjalin kerjasama.
55 | P r o d i S 1 A r s i t e k t u r – F a k u l t a s T e k n i k U N P A N D