Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIT OPTIK

SIFAT BAYANGAN YANG TERBENTUK OLEH LENSA CEMBUNG

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium IPA

Dosen Pengampu: Dody Rahayu Prasetyo, M.Pd

Hafshah Azka Humaira (2010710027)

Kelompok 2

A5PAR

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


2022
SIFAT BAYANGAN YANG TERBENTUK OLEH LENSA CEMBUNG

A. Pendahuluan
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai beberapa orang yang
memanfaatkan lensa sebagai alat optik untuk melakukan aktivitasnya. Misalnya
penggunaan kaca mata, teropong, kamera, mikroskop, kaca pembesar atau lup, dan
masih banyak lagi penggunaan lensa lainnya. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui
bahwa lensa memang berpengaruh dan mempunyai peran tersendiri dalam kehidupan
kita masing-masing.
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias
paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum
keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat lengkungan kedua permukaan disebut
sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda
untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir (Sarojo,
2011).
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa
cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul atau konvergen. Pada lensa cekung
(lensa negatif) sinar dapat menyebar atau divergen. Pada lensa terdapat sinar-sinar
istimewa yang tentunya diantara kedua lensa berbeda (Purwoko, 2007).
Saat jarak benda diukur dengan menggunakan lensa cekung ataupun cembung,
hasil dari bayangan tentu akan berbeda-beda. Hal ini tidak hanya bergantung pada
angka jarak dari benda tersebut, melainkan juga dipengaruhi oleh sifat lensa cekung
atau cembung. Namun kali ini, pembahasan akan terfokus pada lensa cembung, atau
lensa positif yang mengumpulkan cahaya, dan diharapkan dengan adanya kegiatan
praktikum kali ini, muncul pemahaman mendalam terkait sifat bayangan lensa
cembung pada suatu benda.

B. Tujuan Percobaan
Menyelidiki sifat bayangan yang terbentuk oleh lensa cembung

C. Alat dan Bahan Yang Digunakan


1) Meja optik (1) 7) Lensa +200mm (1)
2) Rel presisi (1) 8) Rumah lampu bertangkai (1)
3) Pemegang slaid diafragma (1) 9) Catu daya (1)
4) Diafragma anak panah (1) 10) Kabel penghubung (2)
5) Tumpukan berpenjepit (1) 11) Kertas HVS (1)
6) Lensa +100 mm

D. Persiapan Percobaan

Keterangan
1) Lakukan langkah-langkah pengaturan sinar sejajar terlebih dahulu agar didapat
sinar-sinar sejajar keluar dari lensa +100 mm.
2) Susun alat-alat seperti Gambar 1 dengan urutan: sumber cahaya, lensa +100 mm,
diafagma, lensa +200 mm dan meja optik pada ujung rel. Diafragma anak panah
yang diterangi cahaya bertindak sebagai benda, sedangkan kertas sebagai
layarnya.
3) Potonglah kertas dengan ukuran 2 cm lebih lebar dari lebar meja optik. Lipat
kelebihan lebar ini masing-masing 1 cm dari tiap sisinya. Kemudian sisipkan
kertas tersebut ke dalam meja optik (lihat Gambar 2).

E. Langkah-Langkah Percobaan
1) Hubungkan sumber cahaya dengan catu daya, atur tegangan catu daya pada 12 V.
2) Atur benda (anak panah) mengarah ke kanan (dilihat dari sumber cahaya).
Nyalakan sumber cahaya untuk meneranginya.
3) Geser-geser lensa +200 mm mendekati/menjauhi diafragma anak panah, sampai
pada layer tampak bayangan yang paling jelas (tajam).
4) Amati arah bayangan tersebut. bandinkan dengan arah bendanya, kemudian
gambarkan pada Tabel 1. Ukurlah bayangan yang tampak pada layar, apakah
sama, lebih kecil atau lebih besar dari benda?
5) Lakukanlah kembali langkah 2 sampai dengan 4 di atas untuk melengkapi Tabel
1.
6) atur jarak benda (anak panah) ke lensa (+200 mm) seperti yg tertera dlm Tabel 2.
7) Carilah bayanga nyata pada layar dengan cara menggeser-geser (maju/mundur)
meja optik. Jika tidak terdapat bayangan nyata, carilah bayangan maya dengan
melihat ke dalam lensa dari arah sumber cahaya. Catat hasil pengamatan dan
isikan pada Tabel 2.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.

Bentuk Benda Bentuk Bayangan

Sama

Sama

Sama

Sama

Tabel 2.

Jarak Benda Sifat Bayangan


Kurang dari F 10 cm Nyata, Tegak, diperbesar
Sama dengan F 20 cm Nyata, Tegak, diperbesar
Antara F dan 2F 30 cm Nyata, Tegak, diperbesar
Sama dengan 2F 40 cm Nyata, Terbalik, diperkecil
Lebih besar dari 2F 50 cm Nyata, Terbalik, diperkecil
Jauh sekali 100 cm Nyata, Terbalik, diperkecil

G. Pembahasan
Pada praktikum “sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cembung” ini
bertujuan untuk menyelidiki sifat bayangan yang terbentuk oleh lensa cembung.
Dengan menggunakan rangkaian KIT optik, praktikan melakukan beberapa uji coba
dengan jumlah enam kali percobaan, menggunakan jarak yang berbeda-beda. Adapun
pada percobaan pertama yaitu praktikan memberi jarak antar lensa cembung (+100)
dan lensa cembung (+200), sejauh 10 cm atau kurang dari f. Setelah diamati sifat
bayangan yang terbentuk adalah nyata tegak diperbesar. Sifat bayangan dapat terlihat
jelas pada jarak 15,5 cm.
Kemudian pada percobaan kedua, praktikan memberikan jarak antar lensa
cembung (+100) dan lensa cembung (+200) yaitu sejauh 20 cm, atau sama dengan f.
Setelah diamati sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata tegak diperbesar. Adapun
sifat bayangan tersebut dapat terlihat jelas pada jarak 9 cm. Pada percobaan ketiga,
praktikan memberikan jarak antar lensa cembung (+100) dan lensa cembung (+200),
sejauh 30 cm atau antara f dan 2f. Setelah diamati, sifat bayangan yang terbentuk
adalah nyata tegak diperbesar. Adapun sifat bayangan dapat terlihat jelas pada jarak
18 cm.
Pada percobaan keempat, praktikan memberikan jarak antar lensa cembung
(+100) dan lensa cembung (+200) 40cm, atau sama dengan 2f. Setelah diamati sifat
bayangan yang terbentuk adalah nyata terbalik diperkecil. Adapun sifat bayangan
dapat terlihat jelas pada jarak 37 cm. Pada percobaan ke lima yaitu pada jarak antar
lensa cembung (+100) dan lensa cembung (+200) yaitu 10 cm atau lebih besar dari 2f.
setelah diamati sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata terbalik diperkecil.
Adapun sifat bayangan dapat terlihat jelas pada jarak 33 cm.
Pada percobaan keenam yaitu pada jarak antar lensa cembung (+100) dan
lensa cembung (+200) yaitu 100 cm atau jauh sekali. Setelah diamati, sifat bayangan
yang terbentuk adalah nyata tegak diperbesar. Adapun sifat bayangan dapat terlihat
jelas pada jarak 25 cm. Mengukur jarak bayangan adalah dengan cara menggeser
layar sampai kemudian mendapatkan bayangan yang jelas. Sehingga berdasarkan
pada tabel hasil pengamatan yang diperoleh pada percobaan “Sifat Bayangan Yang
Terbentuk Oleh Lensa Cembung” menunjukkan bahwa lensa cembung bersifat
mengumpulkan cahaya. Hal ini telah sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
lensa cembung merupakan lensa yang bersifat mengumpulkan cahaya sehingga
disebut sebagai lensa konvergen atau lensa positif.

H. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang praktikan lakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa bayangan yang dapat ditangkap layar disebut bayangan nyata. Bayangan nyata
yang dibentuk oleh lensa cembung selalu terbalik. Bayangan nyata terjadi apabila
ditangkap layar, dan bayangan maya terjadi apabila tidak bisa ditangkap layar.

I. Peran
Pada praktikum ini,saya sebagai anggota dari kelompok 2, tidak memiliki
andil atau tidak terlibat sama sekali dalam berlangsungnya uji coba menggunakan
KIT optik ini, dengan alasan pada hari percobaan, saya tidak hadir dikarenakan
sedang dalam kondisi yang tidak sehat sehingga tidak memungkinkan untuk hadir.

J. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Purwoko. 2007. Fisika. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sarojo, G. 2011. Gelombang dan Optika. Jakarta: Salemba Teknika

Anda mungkin juga menyukai