Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Biologi Farmasi

ISSN: (Cetak) (Online) Halaman muka jurnal:https://www.tandfonline.com/loi/iphb20

Kemungkinan efek terapeutik dariNigella sativadan

thymoquinone-nya pada COVID-19

Mohammad Reza Khazdair, Shoukouh Ghafari & Mahmood Sadeghi

Untuk mengutip artikel ini:Mohammad Reza Khazdair, Shoukouh Ghafari & Mahmood Sadeghi (2021)
Kemungkinan efek terapeutik dariNigella�sativadan thymoquinone-nya pada COVID-19, Pharmaceutical
Biology, 59:1, 696-703, DOI:10.1080/13880209.2021.1931353

Untuk menautkan ke artikel ini:https://doi.org/10.1080/13880209.2021.1931353

© 2021 Penulis. Diterbitkan oleh Informa UK

Limited, diperdagangkan sebagai Taylor & Francis
Group.

Diterbitkan online: 10 Juni 2021.

Kirimkan artikel Anda ke jurnal ini

Tampilan artikel: 1096

Lihat artikel terkait

Lihat data Tanda silang

Syarat & Ketentuan lengkap akses dan penggunaan dapat ditemukan di

https://www.tandfonline.com/action/journalInformation?journalCode=iphb20
BIOLOGI FARMASI
2021, VOL. 59, TIDAK. 1, 696–703 https://doi.org/
10.1080/13880209.2021.1931353

MENGULAS ARTIKEL

Kemungkinan efek terapeutik dariNigella sativadan thymoquinone-nya pada COVID-19

Mohammad Reza Khazdairsebuah , Shoukouh Ghafaribdan Mahmood Sadeghic

sebuahIlmu Farmasi dan Fisiologi Klinis, Pusat Penelitian Penyakit Kardiovaskular, Universitas Ilmu Kedokteran Birjand, Birjand, Iran;
bPusat
Penelitian Penyakit Menular, Universitas Ilmu Kedokteran Birjand, Birjand, Iran;cPusat Penelitian Toksikologi Medis dan Penyalahgunaan Obat
(MTDRC), Universitas Ilmu Kedokteran Birjand, Birjand, Iran

ABSTRAK SEJARAH ARTIKEL

Konteks:COVID-19 adalah virus corona baru yang menyebabkan infeksi parah pada sistem pernapasan.Nigella sativaL. Diterima 31 Juli 2020
(Ranunculaceae) merupakan tanaman berbunga semusim yang digunakan secara tradisional sebagai suplemen makanan Direvisi 27 Maret 2021
alami dan obat multiguna. Diterima 11 Mei 2021
Objektif:Kemungkinan efek menguntungkan dariN.sativa,dan konstituennya, thymoquinone (TQ) pada
KATA KUNCI
COVID-19 ditinjau.
Imunomodulasi;
Metode:Kata kuncinya antara lain, COVID-19,N.sativa,thymoquinone, efek antivirus, efek anti-inflamasi dan antiinflamasi; efek
imunomodulator dalam database yang berbeda seperti Web of Science (ISI), PubMed, Scopus, dan Google antivirus; tanaman obat
Scholar dicari dari tahun 1990 hingga Februari 2021.
Hasil:Tinjauan literatur saat ini menunjukkan bahwaN. sativadan TQ mengurangi tingkat mediator pro-
inflamasi termasuk, IL-2, IL-4, IL-6, dan IL-12, sambil meningkatkan IFN-c.Nigella sativadan TQ
meningkatkan kadar serum IgG1 dan IgG2a, dan meningkatkan tes fungsi paru pada gangguan pernapasan
restriktif.
Diskusi dan kesimpulan:Data awal dari docking molekuler, hewan, dan studi klinis ini mengusulkanN.
sativadan TQ mungkin memiliki efek menguntungkan pada pengobatan atau pengendalian COVID-19
karena sifat antivirus, anti-inflamasi dan imunomodulator serta efek bronkodilatasi. Kemanjuran dari
N. sativadan TQ pada pasien yang terinfeksi COVID-19 dalam uji klinis acak akan disarankan.

pengantar sifat regulasi imun. Isolasi komponen bioaktif tumbuhan

Nigella sativaL. (Ranunculaceae), atau habbatussauda, telah
digunakan secara tradisional sebagai bahan tambahan makanan
dan rempah-rempah (Khazdair, Anaeigoudari, Hashemzehi et al.
2019). Penggunaan tanaman dan senyawa botani untuk
peningkatan kekebalan telah dilaporkan oleh beberapa penelitian
terbaru dan sumber obat tradisional (Roxas dan Jurenka2007).
Nigella sativaadalah salah satu tanaman herbal yang paling umum
digunakan dalam pengobatan tradisional Iran (Gilani et al.2004).
Nigella sativasecara tradisional digunakan untuk pengobatan
berbagai jenis gangguan termasuk diabetes, batuk, demam, eksim,
bronkitis, dan influenza (Ali dan Blunden 2003). Efek farmakologis
dariN. sativatermasuk antiinflamasi, antioksidan (Mohebbatia,
Khazdair, Karimia et al. 2017; Bordoni dkk.2019), antimikroba (Emeka
et al.2015), pelindung saraf (Mohebbatia, Khazdairb, Hedayatia et al.
2017; Khazdair, Anaeigoudari, Hashemzehi dkk.2019), dan sifat reno-
protective (Mohebbati et al.2017) dilaporkan.
COVID-19 adalah virus berselubung dengan genom RNA untai
tunggal, dan virus corona ketiga yang diketahui setelah sindrom
pernapasan akut parah (SARS) dan coronavirus sindrom pernapasan
Timur Tengah (MERS-CoV) (Malik et al.2020). Infeksi COVID-19
menyebabkan gangguan pernapasan parah dan gejala mirip
pneumonia pada manusia (Shanmugaraj et al.2020). COVID-19
memiliki penularan dan infektivitas yang tinggi dibandingkan
dengan SARS dan MERS (Liu et al.2020). Secara tradisional telah
diketahui bahwa beberapa tanaman obat dan produknya memiliki
terjadi pada abad kesembilan belas (Phillipson2001;
Khazdair, Anaeigoudari, Kianmehr dkk.2019).
Telah dilaporkan bahwa sekitar 64% dari populasi dunia
menggunakan obat herbal untuk pengobatan berbagai
gangguan (Farnsworth2008). Selain itu, hampir 50% obat sintetik
berasal dari fitokimia (Newman dan Cragg2012). Herbal
mensintesis bahan kimia sebagai bagian dari sistem pertahanan
mereka untuk memerangi patogen; dan sejumlah besar
senyawa tersebut merupakan agen antiinfeksi yang efektif.
Misalnya, fenol dan flavonoid terhidroksilasi alami efektif
melawan infeksi (Dixon et al.1983). Alkaloid, sebagai metabolit
bioaktif nabati yang paling umum, serta flavonoid memiliki efek
antifeedant dan larvasida (Levin dan York1978).
Produk alami dan minyak atsiri dikenal dengan baik karena
aktivitas antivirus, anti-inflamasi dan imunomodulatornya (Asif
et al.2020; Kumar dkk.2020). Telah dilaporkan bahwa berbagai
fenol monoterpenoid yang diperoleh dari tanaman termasuk
carvacrol berpotensi menghambat pengikatan glikoprotein
spike (S) virus ke sel inang (Kulkarni et al.2020). Juga carvacrol
dapat menghambat aktivitas ACE2 dan menyarankan bahwa itu
dapat memblokir masuknya sel inang dari SARS-CoV-2 (Abdelli et
al.2020).
Ulasan ini mencoba menjelaskan sifat farmakologis
tradisional dan baru dariN. sativadan bahan utamanya,

KONTAKMohammad Reza Khazdair khazdairMR@Bums.ac.ir;m.khazdair@yahoo.com Ilmu Farmasi dan Fisiologi Klinis, Kardiovaskular
Pusat Penelitian Penyakit, Universitas Ilmu Kedokteran Birjand, Birjand 9717853111, Iran
- 2021 Penulis. Diterbitkan oleh Informa UK Limited, diperdagangkan sebagai Taylor & Francis Group.
Ini adalah artikel Akses Terbuka yang didistribusikan di bawah persyaratan Lisensi Atribusi Creative Commons (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/), yang mengizinkan penggunaan, distribusi,
dan reproduksi tanpa batas dalam media apa pun, asalkan karya aslinya dikutip dengan benar.

thymoquinone pada infeksi yang diinduksi COVID-19 pada
sistem pernapasan berdasarkan efek anti-inflamasi dan aktivitas
antivirus.
Metode
Data penelitian saat ini diperoleh dari basis data ilmiah
terpopuler, Web of Science (ISI), PubMed, Scopus, dan Google
Scholar dengan mencari kata kunci: 'COVID-19' dan 'Nigella
sativa'atau 'thymoquinone' atau 'Efek antivirus' dalam judul dan
'penyakit paru-paru inflamasi' atau 'efek imunomodulator'
dalam judul atau abstrak. Artikel relevan yang diterbitkan dalam
bahasa Inggris hingga Februari 2021 disertakan. Semua studi
mengevaluasi efek dariN. sativaatau thymoquinone pada
penyakit virus, dan penyakit paru-paru inflamasi dimasukkan.
Artikel dengan informasi yang tidak memadai dan dalam bahasa
lain dikeluarkan dari tinjauan.
Hasil
Potensi efek imunomodulator dari tanaman obat
Imunoterapi dicirikan sebagai pendekatan manajemen
penyakit dengan menghasilkan atau meningkatkan respons
imun terhadap gangguan yang ada (Vanderlugt dan Miller
2002). Sitokin seperti, interleukin (IL), kemokin, interferon
(IFN), dan faktor nekrosis tumor (TNF) adalah protein non-
struktural kecil, yang memiliki banyak efek pada berbagai
organ (Dinarello2007). Mediator pro-inflamasi termasuk
IL-17, IL-1b,dan TNF-sebuah, dan mediator anti-inflamasi
termasuk, IL-10, dan IL-1ra (Su et al.2012). Peran patogen
sitokin termasuk; IL-6, IL-10, IL-17, IL-23, IFN-sebuahdan IFN-
cdalam penyakit inflamasi autoimun heterogen seperti lupus
eritematosus sistemik (SLE) ditunjukkan (Su et al.2012). Peran
sitokin Th2 seperti IL-4 dalam patogenesis asma juga
dilaporkan (Steinke dan Borish2001).
Deregulasi sistem kekebalan telah dikenal sebagai penyebab
utama banyak penyakit; dengan demikian, pengelolaan respon
imun bisa menjadi strategi terapi yang bermanfaat untuk
pengobatan penyakit ini. Beberapa tanaman obat dapat
mempengaruhi fungsi sistem imun melalui modulasi produksi/
pelepasan imunoglobulin dan sitokin, aktivitas sel imun, dan
ekspresi koreseptor seluler (Das et al.2004).
Respon sistem kekebalan tubuh terhadap COVID-19
Sebagai antigen, virus merangsang respon imun humoral
dan seluler. Induksi respon sistem imun terhadap virus
dimediasi oleh sel T dan B spesifik virus (Cox dan Brokstad
2020). Pola produksi antibodi, terutama produksi
imunoglobulin M dan G (IgM dan IgG), terhadap SARS-CoV-2
mirip dengan infeksi virus akut pada umumnya (Li et al.2003
). Jumlah CD4thdan CD8thSel T sebagai respons humoral
berkurang secara signifikan dalam darah tepi pasien yang
terinfeksi SARS-CoV2 (Xu et al.2020). Demikian pula,
pengurangan CD4thdan CD8thSel T pada fase akut infeksi
SARS-CoV juga dikaitkan dengan penurunan jumlah CD4 .th
dan CD8thsel T (Fan et al.2009). Selain itu, CD8thSel T juga
menunjukkan efek yang sama pada tikus yang terinfeksi
MERS-CoV (Zhao et al.2014).
Badai sitokin adalah salah satu mekanisme utama untuk
sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), respon inflamasi
sistemik yang dihasilkan dari pelepasan sejumlah besar pro-
BIOLOGI FARMASI 697
mediator inflamasi termasuk IFN-sebuah,IL-1b, IL (6 -12-18 dan 33),
TNF-sebuah,TGFb,dll. dan kemokin oleh sel efektor imun pada
infeksi SARS-CoV (Cameron et al.2008; Huang dkk. 2020). Pasien
dengan infeksi MERS-CoV menunjukkan peningkatan kadar
mediator pro-inflamasi dalam serum yang mirip dengan infeksi
SARS-CoV (Min et al.2016). Badai sitokin akan dimulai oleh sistem
kekebalan untuk menyebabkan ARDS dan berbagai organ gagal,
yang dapat menyebabkan kematian pada kasus yang parah
terinfeksi SARS-CoV-2 dan MERS-CoV (Xu et al.2020).
Efek farmakologis dariN. sativa
Nigella sativabanyak tumbuh di wilayah Mediterania, Asia
Barat, Timur Tengah, Eropa Selatan, dan Afrika Utara
(Tembhurne et al.2014).Nigella sativabiji secara tradisional
digunakan untuk pengobatan demam, infeksi, sesak dada,
peradangan, batuk, bronkitis, asma, sakit kepala kronis,
dismenorea, obesitas, diabetes, perut kembung, dan diare
(Durmuskahya dan Ozturk2013; Nasir dkk.2014). Bahan aktif
dariN. sativabiji terutama thymoquinone (TQ) yang
menunjukkan efek anti-inflamasi dengan penekanan
prostaglandin dan leukotrien sebagai mediator inflamasi
(Hajhashemi et al.2004). Antioksidan dan anti-epilepsi, serta
efek penyakit anti-Alzheimer dan anti-Parkinson dariN. sativa
dan TQ, sebelumnya dilaporkan (Khazdair2015).
Aktivitas antivirus dariN. sativadan TQ
Efek antivirus dariN. sativaminyak dalam model murine cytomegalovirus
(MCMV) diselidiki dengan pemberianN. sativa minyak (100akug/100akuL,
ip) ke tikus BALB/c. Perawatan denganN. sativaminyak secara signifikan
mengurangi beban virus di limpa dan hati 3 hari setelah infeksi
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Efek antivirus dari minyak
tumbuhan sesuai dengan peningkatan kadar serum IFN-cdan
peningkatan jumlah CD4thsel T pembantu. Selain itu, titer virus tidak
terdeteksi di hati dan limpa setelah 10 hari sementara terdeteksi pada
tikus kontrol (Salem dan Hossain2000). Efek antivirus minyak nabati
terkait dengan peningkatan respons sel CD4. Efek dariN. sativaminyak
pada patogenesis dan respon imun virus flu burung H9N2 (H9N2 AIV)
pada kalkun terinfeksi menunjukkan hasil positif. Kalkun diberi makan
dengan diet yang mengandung 2%, 4% dan 6% dariN. sativa minyak
secara signifikan menurunkan angka kematian seiring dengan
peningkatan berat badan kalkun. Kalkun diberi makan denganN.sativa (
6%) memiliki titer virus yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Lebih-lebih lagi,N. sativameningkatkan
ekspresi mRNA dari IFN-cdibandingkan dengan kelompok kontrol.
Peningkatan titer antibodi terhadap H9N2 AIV pada kalkun yang diberiN.
sativa menunjukkan efek pengaturan kekebalan tanaman. Selain itu,
pengobatan kalkun yang terinfeksi (H9N2 AIV) dengan TQ dan kurkumin
secara signifikan meningkatkan ekspresi IFN-cdan titer antibodi terhadap
H9N2 AIV pada unggas. TQ juga mengurangi pelepasan virus dan
meningkatkan respons imun pada hewan yang diobati yang mengarah
pada penekanan patogenesis virus H9N2 (Umar et al.2016).
Pengobatan pasien yang terinfeksi virus hepatitis C (HCV), yang tidak
memenuhi syarat untuk IFN-sebuahterapi, dengan kapsulN. sativa
minyak (450mg) selama 3 bulan (tiga kali sehari), secara signifikan
menurunkan viral load dan juga meningkatkan stres oksidatif karena
peningkatan aktivitas antioksidan total. Lebih-lebih lagi,N. sativaminyak
meningkatkan sel darah merah (RBC), jumlah trombosit, protein total,
dan albumin pada pasien terinfeksi HCV (Barakat et al.2013).
Efek menguntungkan dariN. sativaminyak pada kekebalan pada
infeksi mikroba dapat ditambah dengan suplemen Zinc (Zn). Itu
698 MR KHAZDAIR ET AL.

kemungkinan efek terapeutik dariN. sativadan suplemen Zn untuk (1000mg/mL) mengurangi sekresi IL-4 dalam splenosit yang
mengobati COVID-19 disarankan (Rahman2020). distimulasi phytohemagglutinin (PHA) dan concanavalin A (Con
Khasiat potensial dariN. sativaminyak (500mg kapsul gel A). Sebagai tambahan,N. sativaekstrak biji (500 dan 1000mg/mL)
lembut) satu kapsul secara oral dua kali sehari selama 10 hari penurunan IFN-csekresi di splenosit yang dirangsang dan tidak
ditambah perawatan standar pada hasil pasien dengan dirangsang (Gholamnezhad et al.2015). Efek dariN. sativa
COVID-19 ringan diselidiki (Koshak et al.2020). ekstrak air biji (1, 10, 50, dan 100mg/mL) pada proliferasi
Sifat farmakologis dariN. sativabenih dan TQ termasuk splenosit, fungsi makrofag pada tikus BALB/c, dan aktivitas
imunomodulator, antioksidan dan anti-inflamasi aktif dan natural killer (NK) C57/BL6 menunjukkan peningkatan proliferasi
strategi terapi potensial mereka terhadap COVID-19 ditinjau splenosit yang signifikan dan tergantung dosis (Majdalawieh et
(Islam et al.2020). Telah dilaporkan bahwa beberapa produk al.2010). Pola sekresi sitokin oleh splenosit diubah oleh ekstrak
alami seperti TQ memiliki afinitas pengikatan tinggi hingga tumbuhan yang mendukung Th2
sedang terhadap domain pengikatan substrat Shock Protein A5 jalan. Ekstrak air dariN. sativabenih (50 dan 100mg/mL) secara
(HSPA5)b (SBDb),yang dilaporkan sebagai situs pengenalan signifikan meningkatkan sekresi IL-4 dan IL-10 tetapi menekan
lonjakan SARS-CoV-2. Senyawa alami ini dapat digunakan untuk TNF-sebuah,IL-6, dan NO oleh makrofag primer. Selain itu,
mengurangi risiko COVID-19 atau mungkin untuk mengobati ekstrak tanaman meningkatkan aktivitas sitotoksik sel NK
penyakit, terutama pada orang yang berisiko tinggi (Elfiky2020). terhadap sel tumor YAC-1 yang menunjukkan aktivitas antitumor
Telah dilaporkan bahwa afinitas pengikatan aN. sativa untuk tanaman (Majdalawieh et al.2010).
konstituen, dithymoquinone (DTQ), lebih tinggi dari kontrol Namun demikian, produksi sitokin oleh sel mononuklear limpa
positif (chloroquine), yang memiliki potensi tinggi mengikat (MNCs) dari tikus yang peka terhadap ovalbumin (OVA) denganN.
afinitas pada SARS–CoV-2:ACE2antarmuka. Kemudian dapat sativaminyak (252mg, po) tidak berbeda secara signifikan dari
diprediksi sebagai inhibitor untuk mengganggu interaksi virus- kelompok yang tidak diobati. Hasil ini menunjukkan bahwa
host (Ahmad et al.2020). N. sativaminyak tidak memiliki efek pengaturan kekebalan pada Th1dan th2
Konstituen dariN. sativaseperti,sebuah-hederin, respon thymohydrocell terhadap stimulasi alergen (Bu€ quinone, dan€yuk€oztu TQ €rk
dkk.2005).
secara efisien mengikat ACE2dan efek terapeutik potensial dari komponen bioaktif ini untuk memerangi COVID-19 studi in-
silico disarankan (Jakhmola Mani et al. 2020). Afinitas TQ pada protein ENigella
SARS–Cov-2 dan efek
sativaminyak penghambatan
menunjukkan pada salurandan
efek anti-inflamasi
ion protein E ditunjukkan dalam studi docking molekuler (Mohideen2021). Telah
pengaturan dilaporkan
kekebalan bahwa
saluran TQ dapat
napas menghambat
yang dapat mendukung
SARS-CoV-2 dan mengganggu ikatannya dengan reseptor ACE2 dalam studi dockinguntuk
penggunaannya molekuler (Bouchentouf
pengobatan danJumlah
asma alergi. Missoumeosinofil
2020; Sekiou dkk.2020). Hal ini dapat mencegah masuknya virus dandalam replikasi
darahdi tepi,
dalam sel inang.
kadar Hasil
IgG1 dan penelitian
IgG2a, ini termasuk,
profil sitokin
menunjukkan potensi TQ pada mesin virus serta masuknya virus dan replikasi
IL-2, di seldan
IL-10, IL-12, inang. Efek antivirus
IFN-ctingkat, dariN.
dan juga sativadan
sel-sel TQdi
inflamasi
ditunjukkan padaTabel 1. jaringan paru-paru secara signifikan menurun oleh minyak
tumbuhan pada model tikus asma alergi. Tanaman menunjukkan
sifat imunomodulator sebanding dengan deksametason kecuali
efeknya pada IFN-ctingkat (Abbas et al.2004).
Nigella sativasuplementasi ekstrak etanol biji (200mg/kg/hari,
po) pada tikus kontrol, cukup terlatih, dan terlalu terlatih
mengubah profil sitokin. Segera setelah latihan, IL-6, IL-10, dan
TNF-sebuahmeningkat sementara IL-4 menurun pada serum
tikus. Selain itu, IFNc/Rasio IL-4 meningkat secara signifikan
Efek imunomodulator dan anti-inflamasi dariN. sativa pada hewan yang diobati dengan ekstrak tumbuhan
dan TQ (Gholamnezhad et al.2014).
Pra-perawatan marmot tersensitisasi OVA denganN. sativa
Nigella sativa
ekstrak hidro-etanol biji (1,25 dan 2,50 g/L, po) menurunkan kadar
Ramuan ini telah digunakan sebagai makanan herbal yang aman terhadap peradangan. IL-4, tetapi meningkatkan kadar IFN-cdan diperbaiki hampir
penyakit tory termasuk asma, alergi, dan sindrom metabolik semua perubahan histologis paru-paru pada hewan peka
karena efek imunomodulator dan sitotoksisitas rendah (Boskabady, Keyhanmanesh et al.2011). Dalam percobaan lain,
(Gholamnezhad et al.2015). Ekstrak etanol dariN. sativabenihN. sativaekstrak hidro-etanol (0,08 g, po) menurun

Tabel 1.Efek antivirus dariN. sativadan TQ.

Jenis Ekstrak tumbuhan
N. Sativaminyak
Diet makan dariN. Sativa
N. sativaminyak
Diet makan TQ
Dosis efektif Model studi Efek Referensi
100akug/100akuL MCMV Menghambat titer virus di limpa dan hati 3 dan secara signifikan mengurangi Salem dan Hossain
viral load di hati dan limpa. Menaikkan IFN-ckadar serum dan (2000)
peningkatan jumlah CD4thsel T pembantu
2%, 4% dan 6% H9N2 AIV Secara signifikan meningkatkan berat badan dan mengurangi kematian adalah Umar dkk. (2016)
diamati pada kalkun. Titer virus secara signifikan lebih rendah dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Selain itu, makan diet dariN. sativameningkatkan
tingkat ekspresi IFN-cmRNA dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Kapsul (450 mg) pasien HCV Penurunan viral load secara signifikan dan juga peningkatan Barakat dkk. (2013)
stres oksidatif karena peningkatan aktivitas antioksidan total. Minyak N. sativa
juga meningkatkan sel darah merah, jumlah trombosit, protein total dan
albumin pada pasien HCV
5 g/kg H9N2 AIV Peningkatan titer antibodi secara signifikan terhadap H9N2 dan peningkatan gen Umar dkk. (2016)
ekspresi IFN-c.TQ juga mengurangi pelepasan virus dan meningkatkan
respons imun pada hewan yang diobati yang mengarah pada penekanan
patogenesis virus H9N2

MCMV: cytomegalovirus murine; H9N2 AIV: virus flu burung H9N2; HCV: virus hepatitis C.
 BIOLOGI FARMASI 699

Meja 2.Efek anti-inflamasi dan imunomodulator dariN.sativa.

Jenis ekstrak tumbuhan Dosis efektif Model studi Efek Referensi
Ekstrak etanol 1000mg/mL Sel splenosit IL-4 dan IFN-c Gholamnezhad dkk. (2015)

Ekstrak berair 2mg/mL sel PBMC TNF-sebuah,IL-1bdan IL-4 Haq dkk. (1999)
IL-8

100mg/mL Sel splenosit IL-6, TNF-sebuah,dan TIDAK Majdalawieh dkk. (2010)

ADA IL-4 dan IL-10

0,5mg/mL Limfosit manusia IL-1bdan IL-3 Haq dkk. (1995)

Ekstrak etanol 200 mg/kg, po Tikus IL-6, IL-10 dan TNFsebuah Gholamnezhad dkk. (2014)
IL-4

Hidroetanol 2500 mg/L, po marmut IL-4, Boskabady, Keyhanmanesh

IFN-c dkk. (2011)
80 mg/L, po marmut Nomor neutrofil dan mengembalikan IL-4 dan Boskabady, Vahedi
IFN-cperubahan dkk. (2011)
Minyak yang mudah menguap 2.10mg, saya Tikus Splenosit dan neutrofil menghitung Islam dkk. (2004)
Limfosit perifer dan monosit
Ekstrak berair 2,8 g/kg, bb Tikus Ekspresi transformasi faktor Nur dkk. (2015)
pertumbuhan beta 1 (TGFb1)
Diet dariN. sativa Tambahan dari 5% Ikan trout pelangi Protein serum dan kadar Ig Dorucu dkk. (2009)
N. sativaMinyak Kapsul dariN. 10 mg/kg, po Manusia total Produksi prostaglandin E2 Salem (2005)
sativaminyak 40 mg/kg/hari, po Manusia IgE, jumlah eosinofil, kortisol endogen Kalus dkk. (2003)
dalam plasma dan urin
IL: interleukin; IFN-c:gama interferon; TNF-sebuah:faktor nekrosis tumor alfa; PBMC: sel mononuklear darah tepi; TGFb1: mengubah faktor pertumbuhan beta 1; Ig:
imunoglobulin.

jumlah neutrofil dan memulihkan IL-4 dan IFN-ckadar dalam
mustard belerang (40mg/m3) marmut yang terpapar (Boskabady,
Keyhanmanesh et al.2011; Boskabady, Vahedi dkk.2011).
Administrasi dariN. sativaminyak atsiri biji (2,5mL ffi
2.10mg, intramuskular (im), dua kali seminggu selama 30 hari) pada tikus
secara signifikan mengurangi titer antibodi (1280 versus 2560)
dibandingkan dengan hewan kontrol. Selanjutnya, jumlah splenosit dan
neutrofil menurun secara signifikan, tetapi limfosit perifer dan monosit
meningkat pada hewan percobaan yang menerimaN. sativaminyak atsiri
biji (Islam et al.2004). Protein serum dan kadar imunoglobulin total ikan
yang diberi pakan yang mengandung 1, 2,5 dan 5%N. sativaminyak
selama 21 hari meningkat secara signifikan. Selanjutnya, tingkat
hematokrit meningkat secara signifikan pada kelompok yang diberi
makan denganN.sativa (5%) dibandingkan dengan kelompok kontrol
(Dorucu et al.2009).
IL-1bdan kadar IL-4 meningkat setelah penambahanN. sativa
ekstrak air biji (1 dan 2mg/mL) ke media kultur sel mononuklear
darah perifer (PBMC) dan sel alogenik yang tidak diaktifkan.
UtuhN. sativaprotein (0,1, 1 atau 10mg/mL) menekan produksi
IL-8 dalam sel PBMC yang tidak terstimulasi serta pokeweed
yang diaktifkan mitogen. Seluruh larutN. sativaekstrak biji (2mg/
mL) juga meningkatkan TNF-sebuahproduksi. Selanjutnya,
ekstrak fraksinasiN. sativakurang efektif daripada keseluruhanN.
sativaprotein (Haq et al.1999).
EncerN. sativaekstrak biji (50mg/mL) menekan respons
limfosit terhadap semua mitogen dan sel alogenik. Juga,N. sativa
ekstrak (0,5mg/mL) merangsang respons limfosit terhadap sel
alogenik. Selain itu, fraksi di bawah 10-kDa dariN. sativa
merangsang produksi IL-1bdan IL-3 oleh limfosit manusia tanpa
memerlukan mitogen atau sel alogenik manusia lainnya.
Peningkatan paling mencolok dalam produksi IL-3 dicatat ketika
N. sativaekstrak (0,5mg/mL) ditambahkan ke kultur limfosit.
Namun,N. sativaekstrak tidak berpengaruh pada sekresi IL-2
oleh limfosit yang diaktifkan mitogen (Haq et al.1995). Dalam
ensefalomielitis autoimun (AE) yang diinduksi pada tikus Wistar,
utuhN. sativabenih (2,8 g/kg, bw) mengurangi ekspresi
transforming growth factor beta 1 (TGFb1) dan peningkatan
remielinasi di otak kecil (Noor et al.2015). Pemberian oral
ekstrak hidro-etanol dariN. sativaseed (100, 200, 400mg/kg, ip)
pada cedera paru yang diinduksi LPS (1mg/kg, ip) pada tikus,
menurunkan jumlah WBC total dan berbeda serta biomarker
stres oksidatif dalam cairan lavage bronchoalveolar (BALF) dan
serum. Selanjutnya, pengobatan denganN. sativa ekstrak TGF-
tereduksi yang bergantung pada dosisb1, IFN-c,Tingkat PGE2,
IL-4 di BALF serta perubahan patologis di paru-paru (Mokhtari-
Zaer et al.2020).
Dalam sebuah studi klinis, suplementasi makanan denganN. sativa
minyak meningkatkan respon imun pada subyek lanjut usia yang sehat
(Salem2005). Prostaglandin E2produksi berkurang secara signifikan pada
individu yang menerimaN. sativaminyak (750mg) dibandingkan dengan
kelompok perlakuan plasebo (750mg minyak kedelai) (Wu et al.1999).
Administrasi dariN. sativakapsul minyak (40–80mg/kg/hari,
po) pada pasien dengan rinitis alergi, eksim atopik dan asma secara
signifikan mengurangi kadar IgE, kortisol endogen dan jumlah
eosinofil dalam plasma dan urin dibandingkan dengan nilai sebelum
pengobatan (Kalus et al.2003).
Bersama-sama, hasil penelitian yang berbeda menunjukkan
bahwaN. sativamempengaruhi serum imunoglobulin, titer antibodi,
jumlah eosinofil, profil sitokin, dan Th .1/Th2keseimbangan. Karena
itu,N. sativadapat diterapkan untuk pengobatan penyakit inflamasi
seperti alergi dan asma. Efek imunomodulator dariN. sativadiringkas
dalamMeja 2.
Timokuinon (TQ)
Pengobatan sel mast yang diaktifkan LPS dengan TQ (10akuM) memulihkan
perubahan yang diinduksi LPS pada IL-5 dan IL-13 pada tingkat mRNA dan
protein tetapi tidak mempengaruhi produksi IL-10. Selain itu, TQ menghambat
pengikatan faktor transkripsi globin (GATA) pada IL-5
700 MR KHAZDAIR ET AL.
Tabel 3.Efek anti-inflamasi dan imuno-modulator dari TQ.
Bioaktif
menggabungkan Dosis efektif Model studi
TQ 10akuM Sel mast
20akuM Sel dendritik
dan caspase 8
25akuM sel KBM-5
75akuM (PDA) sel
3 mg/kg, ip marmut
3 mg/kg, ip tikus
3 mg/kg, ip tikus
20 mg/kg, po Tikus
5 atau 10mg/kg, ip Tikus
10, 20, dan 40mg/kg/hari, po Tikus
penurunan TNF-sebuahdan IL-1b
KBM-5: garis sel leukemia myeloid; PDA: sel adenokarsinoma duktus pankreas; NF-jB: faktor nuklir-jB; MCP-1: monosit chemoattractant protein-1; COX-2: siklooksigenase-2;
LTB4: leukotrien B4; LTC4: leukotrien C4; TIDAK: oksida nitrat.
promotor yang diinduksi oleh stimulasi LPS (El Gazzar2007). Selain
itu, pengobatan TQ (1-20akuM) secara signifikan menghambat
pelepasan IL-10, IL-12, dan TNF-sebuahdari sel dendritik (DC) yang
diinduksi LPS dan menekan fosforilasi faktor pro-survival protein
kinase B (AKT) dan protein kinase 1 dan 2 yang diatur sinyal
ekstraseluler (ERK1/2), tetapi menginduksi aktivitas caspase-3 dan
caspase-8 di DC (Xuan et al.2010). TQ (0–25akuM) juga secara tidak
langsung menghambat TNFsebuah-faktor nuklir yang diinduksijB
(NF-jB) aktivasi melalui penghambatan NF-jaktivitas B kinase (IKK),
dan selanjutnya menekan fosforilasi dan aktivasi NF-jBsebuah (SAYAj
Bsebuah) (Sethi dkk.2008).
Ekspresi gen NF-jB diatur dari faktor anti-apoptosis seperti
inhibitor protein apoptosis (IAP)-1, IAP2, XIAP Bcl-2, dan Bcl-xL,
dan produk gen angiogenik (MMP-9 dan VEGF) juga diturunkan
regulasinya pada leukemia myeloid manusia garis sel (KBM-5)
oleh TQ (Sethi et al.2008). Ekspresi gen IL-1b,TNF-sebuah,
monosit chemoattractant protein-1 (MCP-1), dan
cyclooxygenase-2 (COX-2) dalam sel adenokarsinoma duktus
pankreas (PDA) berkurang secara signifikan oleh TQ (25-75aku
M). TQ juga menunjukkan efek insisivus pada TNF-sebuah
diperantarai NF-jAktivasi B dalam sel yang diturunkan dari
plasenta (PDA) tetapi menurunkan pengangkutan NF-jB dari
sitosol ke nukleus (Chehl et al.2009).
Efek profilaksis TQ (3mg/kg, ip) pada kadar IL-4 dan IFN-c
dipelajari pada marmut yang peka dan hasilnya menunjukkan
penurunan IL-4 tetapi peningkatan IFN-ctingkat (Rana
Keyhanmanesh et al.2014).
Pemberian TQ (3mg/kg, ip) menurunkan produksi leukotrien
B4 (LTB4) dan leukotrien C4 (LTC4) pada BALF mencit.
Selanjutnya, kadar IL-4, IL-5, dan IL-13 juga menurun secara
signifikan sementara IL-10 meningkat ketika TQ diberikan
sebelum tantangan OVA (El Gazzar, El Mezayen, Nicolls et al.
2006). Demikian pula, TQ (3mg/kg, ip) secara signifikan
menurunkan peningkatan kadar serum IgE dan IgG1 dan juga
menghambat peradangan paru-paru yang diinduksi alergen dan
produksi lendir oleh sel goblet. TQ juga secara signifikan
menghambat IL-4, IL-5, dan IL-13 tetapi meningkatkan IFN-c
produksi di BALF. Selain itu, efek kecil TQ diamati pada produksi
IL-4 dalam sel paru kultur yang distimulasi OVA. Hasil ini
menunjukkan pengaruh TQ terhadap pengurangan inflamasi
saluran napas (penghambatan infiltrasi eosinofil ke saluran
napas) dan Th2produksi sitokin (El Gazzar, El Mezayen, Marecki
et al.2006). Pemberian intraperitoneal TQ (5 atau 10mg/kg) 30
menit sebelum injeksi LPS (1mg/kg ip) menurunkan kadar IL-6
Efek Referensi
Ekspresi mRNA IL-5 dan IL-13 IL-10, El Gazar (2007)
IL-12, dan TNFsebuah Caspase 3 Xuan dkk. (2010)
NF-jAktivasi B, anti-apoptosis, dan angiogenik gen IL-1b,TNF Sethi dkk. (2008)
sebuah,MCP-1, dan COX-2 IL-4 Chehl dkk. (2009)
Rana Keyhanmanesh
IFN-c dkk. (2014)
LTB4 dan LTC4, IL-4, IL-5 dan IL-13 El Gazzar, El Mezayen, Marecki
IL-10 dkk. (2006)
IgE dan IgG1, IL-4, IL-5, dan IL-13 dan IFN-c El Gazzar, El Mezayen,
Nicholls (2006)
IL-2 dan proliferasi sel T IL-6, TNF- Badr dkk. (2011) Bargi
sebuah,dan NO metabolit dkk. (2017) Abulfadl
Amiloid-b (SEBUAHb)pembentukan dan akumulasi, dan juga dkk. (2018)
dan TNF-sebuahpada tikus yang diobati (Bargi et al.2017).
Pemberian TQ secara oral (10, 20, dan 40mg/kg/hari, po) selama 14
hari setelah induksi penyakit Alzheimer (AD) pada tikus,
menurunkan amiloid-b (SEBUAHb)pembentukan dan akumulasi, dan
juga mengurangi kadar TNF-sebuahdan IL-1b.Selain itu, secara
signifikan menurunkan regulasi ekspresi NF-jB dan mRNA faktor
pengatur interferon 3 (IRF-3) (Abulfadl et al.2018).
Pada ibu tikus diabetes, suplementasi TQ (20mg/kg, po) selama masa
kehamilan dan menyusui mengembalikan kadar IL-2 dan proliferasi sel T
dan menyelamatkan sel T yang bersirkulasi dan thymus-homing pada
keturunan tikus (Badr et al.2011). Hasil ini menunjukkan efek
penghambatan untuk TQ pada eosinofilia, Th2sitokin, dan antibodi
spesifik alergen yang menghasilkan pengurangan peradangan yang
diinduksi alergen. Hasil ini menunjukkan efek modulasi imun dari TQ dan
menunjukkan nilai terapeutiknya pada gangguan yang diinduksi oleh
alergi dan defisiensi imun.
Relaksasi TQ pada otot polos trakea akibat blokade
muskarinik dan/ataub2 aktivitas agonis pada jaringan trakea
dari marmut telah dilaporkan (Bashir et al.2020). Efek anti-
inflamasi dan imunomodulator dariN. sativa dan TQ
ditampilkan diTabel 3danGambar 1.
Efek dariN. sativadan TQ pada gangguan pernapasan,
bukti klinis
Efek profilaksis dariN. sativaekstrak rebus ditunjukkan pada
pasien asma. Pemberian ekstrak hidro-etanol dariN. sativa
ekstrak biji (15mg/kg/hari) selama periode 3 bulan memperbaiki
gejala pernapasan seperti mengi dada, dan nilai uji fungsi paru
(PFT) pada pasien asma dibandingkan dengan kelompok yang
diberi plasebo. Selanjutnya, kebutuhan obat bronkodilator
menurun padaN. sativadibandingkan dengan pasien yang
diobati dengan plasebo (Boskabady et al.2007). Efek
bronkodilatasi dariN. sativaekstrak biji hidro-etanol (50 dan
100mg/kg/hari, po) pada pasien asma dibandingkan dengan
teofilin (6mg/kg/hari) meningkatkan nilai tes fungsi paru (PFT),
dan konduktansi saluran napas spesifik (sGaw) dibandingkan
dengan baseline pengukuran. Namun, efek ini pada sebagian
besar nilai PFT kurang dari teofilin (Boskabady et al.2010).
Demikian pula, pengobatan adjuvant 2 bulan denganN. sativa
ekstrak biji rebus (187mg/kg/hari, po) pada pasien keracunan
mustard belerang menunjukkan penurunan penggunaan obat
bronkodilator dibandingkan dengan baseline. Selain itu, gejala
pernapasan dan nilai PFT meningkat secara signifikan

Gambar 1.Kemungkinan efek anti-inflamasi dan imunomodulator dariN. sativadan TQ pada sindrom gangguan pernapasan akut yang diinduksi COVID-19 (ARDS).
tanpa efek samping selama penelitian (Boskabady dan
Farhadi2008).
Efek probiotik atau kombinasi denganN. sativaekstrak biji
(15mg/kg/hari) secara signifikan meningkatkan skor tes kontrol
asma (ACT) pada pasien dibandingkan sebelum intervensi
(Kardani et al.2013).
Kesimpulan
Artikel ulasan ini secara deskriptif menyoroti kemungkinan efek dari
N. sativadan konstituen utamanya dengan mekanisme aksi
yang mendasarinya pada COVID-19. Menurut survei literatur
kami,N. sativadan TQ memiliki berbagai sifat penting
termasuk, sifat antivirus, stimulasi respon imun humoral dan
seluler, modulasi respon imun, peningkatan jumlah eosinofil
dan kadar serum IgE, pengurangan sitokin pro-inflamasi
(IL-4, IL-1).b,IL-6, TGF-b, dan IL-17), dan peningkatan sitokin
anti-inflamasi, IFN-cdan FOXP3. Sebagai tambahan,N. sativa
dan TQ menunjukkan efek relaksan pada otot polos trakea (
in vitro)dan juga meningkatkan nilai PFT pada penyakit paru
obstruktif seperti asma. Sejak, ARDS bersama dengan badai
sitokin dari sitokin pro-inflamasi adalah penyebab utama
kematian di antara pasien COVID-19 dan dengan mengacu
pada efek anti-inflamasi dan imunomodulator dariN. sativa
dan TQ, serta efek perlindungan pada penyakit paru
obstruktif, ramuan ini mungkin berguna untuk pengobatan
COVID-19. Namun, studi klinis diperlukan untuk mendukung
efektivitas obat.
Pengakuan
Para penulis berterima kasih kepada dewan penelitian Universitas Ilmu
Kedokteran Birjand.
BIOLOGI FARMASI 701
Pernyataan pengungkapan
Para penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan dalam artikel ini.
Pendanaan
Para penulis tidak menerima dukungan finansial untuk penelitian,
kepenulisan, dan/atau publikasi artikel ini.
ORCID
Mohammad Reza Khazdair http://orcid.org/0000-0001-9854-6121
Referensi
Abbas AT, Abdel-Aziz MM, Zalata K, Abd AGD. 2004. Pengaruh dex-
metason danNigella sativapada jumlah eosinofil darah tepi, IgG1 dan
IgG2a, profil sitokin dan inflamasi paru pada model murine asma
alergi. Mesir J Imunol. 12:95-102.
Abdelli I, Hassani F, Bekkel Brikci S, Ghalem S. 2020. Studi in silico
penghambatan reseptor enzim pengubah angiotensin 2 dari COVID-19
oleh Ammoides verticillatakomponen dipanen dari Aljazair Barat. J Biomol
Struct Dynam. 2020:1–4.
Abulfadl Y, El-Maraghy N, Ahmed AE, Nofal S, Abdel-Mottaleb Y, Badary
O. 2018. Thymoquinone meredakan peradangan penyakit Alzheimer yang
diinduksi secara eksperimental dengan modulasi pensinyalan TLR. Hum Exp
Toksikol. 37(10)::1092–1104.
Ahmad S, Abbasi HW, Shahid S, Gul S, Abbasi SW. 2020. Dermaga molekul-
ing, simulasi dan studi MM-PBSA dariNigella sativasenyawa: pencarian komputasi
untuk mengidentifikasi potensi antivirus alami untuk pengobatan COVID-19. J
Biomol Struct Dynam. DOI:10.1080/07391102.2020.1775129. Ali B, Blunden G.
2003. Sifat farmakologi dan toksikologi dari
Nigella sativa.Phytother Res. 17:299–305.
Asif M, Saleem M, Saadullah M, Yasin HS, Al Zarzour R. 2020. COVID-19
dan terapi dengan minyak esensial yang memiliki sifat antivirus, anti-
inflamasi, dan imunomodulator. Inflammopharmacology. 28(5):1153–1159.
Badr G, Alwasel S, Ebaid H, Mohany M, Alhazza I. 2011. Suplemen perinatal
mentation dengan thymoquinone meningkatkan komplikasi diabetes dan respon
imun sel T pada keturunan tikus. Imunol Sel. 267:133-140.
702 MR KHAZDAIR ET AL.
Barakat EMF, El Wakeel LM, Hagag RS. 2013. Efek dariNigella sativapada
hasil hepatitis C di Mesir. Gastroenterol Dunia J. 19:2529–2536. Bargi
R, Asgharzadeh F, Beheshti F, Hosseini M, Sadeghnia HR, Khazaei M.
2017. Efek thymoquinone pada tingkat sitokin hipokampus, status stres
oksidatif otak dan defisit memori yang disebabkan oleh lipopolisakarida
pada tikus. Sitokin. 96:173–184.
Bashir A, Arfat Y, Rasheed M, Iftikhar S, Aziz RS, Rana M, Rasyid M. 2020.
Thymoquinone dan bronkodilatasi: mekanisme yang mungkin dan potensi
terapeutik dari obat alami yang muncul pada penyakit saluran napas reaktif. Issu
Biol Sci Pharm Res. 8:1–19.
Bordoni L, Fedeli D, Nasuti C, Maggi F, Papa F, Wabitsch M, De Caterina R,
Gabbianelli R. 2019. Sifat antioksidan dan anti-inflamasi dari Nigella
sativaminyak dalam pra-adiposit manusia. Antioksidan. 8(2):12–51.
Boskabady M, Mohsenpoor N, Takaloo L. 2010. Efek antiasma dari
Nigella sativapada saluran napas pasien asma. Fitomedika. 17(10):
707–713.
Boskabady MH, Farhadi J. 2008. Kemungkinan efek profilaksis dariNigella
sativaekstrak air biji pada gejala pernapasan dan tes fungsi paru pada
korban perang kimia: uji coba acak, double-blind, terkontrol plasebo. J
Alternatif Komplemen Med. 14(9):1137–1144.
Boskabady MH, Javan H, Sajady M, Rakhshandeh H. 2007. Kemungkinan
efek profilaksis dariNigella sativaekstrak biji pada pasien asma.
Fundam Clinic Pharmacol. 21(5):559–566.
Boskabady MH, Keyhanmanesh R, Khameneh S, Doostdar Y, Khakzad MR.
2011. Efek imunomodulasi potensial dari ekstrakNigella sativa pada
babi guinea tersensitisasi ovalbumin. J Zhejiang Univ Sci B. 12(3): 201–
209.
Boskabady MH, Vahedi N, Amery S, Khakzad MR. 2011. Efek dari
Nigella sativasendiri, dan dalam kombinasi dengan deksametason, pada respons
otot trakea dan peradangan paru-paru pada marmut yang terpapar mustard
belerang. J. Etnofarmaka. 137(2):1028–1034.
Bouchentouf S, Missoum N. 2020. Identifikasi senyawa dariNigella
sativasebagai penghambat potensial baru dari novel 2019virus corona (
COVID-19): Studi docking molekuler. Pracetak.
Bu €rk S, Gelincik A, O€zşeker F, Genç S, avran FO, Ksayaberlari B, Ysayalar G,
€k€oztu
€kamu
Erden S, Aydsayan F, olako-glu B, dkk. 2005.Nigella sativa (minyak biji
hitam) tidak mempengaruhi produksi sitokin tipe T-helper 1 dan T-helper 2
dari sel mononuklear limpa pada tikus yang peka terhadap alergen. J.
Etnofarmaka. 100:295–298.
Cameron MJ, Bermejo-Martin JF, Danesh A, Muller MP, Kelvin DJ. 2008.
Imunopatogenesis manusia dari sindrom pernafasan akut yang parah
(SARS). Res. Virus 133:13–19.
Chehl N, Chipitsyna G, Gong Q, Yeo CJ, Arafat HA. 2009. Anti-inflamasi
efek cerita dariNigella sativaekstrak biji, thymoquinone, dalam sel kanker
pankreas. HPB. 11:373–381.
Cox RJ, Brokstad KA. 2020. Bukan hanya antibodi: sel B dan sel T memediasi
kekebalan terhadap COVID-19. Nat Rev Immunol. 20:581–582.
Das I, Chakrabarty R, Das S. 2004. Saffron dapat mencegah induksi kimia
karsinogenesis kulit pada tikus albino Swiss. Kanker Asia Pac J Sebelumnya. 5: 70–
76.
Dinarello CA. 2007. Wawasan sejarah sitokin. Eur J Imunol.
37(S1):S34–S45.
Dixon R, Dey P, Lamb C. 1983. Fitoaleksin: enzimologi dan molekuler
biologi. Adv Enzymol Relat Areas Mol Biol. 55:1–69.
Dorucu M, Colak SO, Ispir U, Altinterim B, Celayir Y. 2009. Pengaruh
biji jintan hitam,Nigella sativa,pada respon imun ikan rainbow trout,
Oncorhynchus mykiss.Mediter Aquacult J. 2(1):27–33. Durmuskahya C,
Ozturk M. 2013. Survei etnobotani tanaman obat
digunakan untuk pengobatan diabetes di Manisa, Turki. Sains Malaysia. 42:
1431–1438.
El Gazzar M, El Mezayen R, Marecki JC, Nicolls MR, Canastar A, Dreskin
SC. 2006. Efek anti-inflamasi thymoquinone pada model tikus radang
paru-paru alergi. Int Imunofarmakol. 6:1135–1142.
El Gazzar M, El Mezayen R, Nicolls MR, Marecki JC, Dreskin SC. 2006.
Downregulation biosintesis leukotrien oleh thymoquinone melemahkan
peradangan saluran napas pada model tikus asma alergi. Biochim Biophys
Acta. 1760:1088–1095.
El Gazzar M. 2007. Thymoquinone menekan produksi in vitro IL-5
dan IL-13 oleh sel mast sebagai respons terhadap stimulasi lipopolisakarida.
Peradangan Res. 56(8):345–351.
Elfik AA. 2020. Produk alami dapat mengganggu penempelan SARS-CoV-2
ment ke sel inang. J Biomol Struct Dynam. 39:3194–3203. Online
sebelum cetak.
Emeka LB, Emeka PM, Khan TM. 2015. Aktivitas antimikroba dariNigella duduk-
ivaMinyak biji L. terhadap multi-obat resistenStafilokokus aureusdiisolasi
dari luka diabetes. Pak J.Pharm Sci. 28: 1985-1990.
Fan YY, Huang ZT, Li L, Wu MH, Yu T, Koup RA, Bailer RT, Wu CY.
2009. Karakterisasi sel T memori spesifik SARS-CoV dari individu yang
pulih 4 tahun setelah infeksi. Arch Virol. 154:1093–1099. Farnsworth
NF. 2008. Peran etnofarmakologi dalam pengembangan obat.
Tanaman Senyawa Bioakt. 735:2–21.
Gholamnezhad Z, Boskabady MH, Hosseini M. 2014. PengaruhNigella sativa
pada respon imun pada tikus yang dilatih treadmill. BMC Melengkapi
Alternatif Med. 14:1–11.
Gholamnezhad Z, Rafatpanah H, Sadeghnia HR, Boskabady MH. 2015.
Efek imunomodulator dan sitotoksik dariNigella sativadan thymoquinone
pada splenosit tikus. Kimia Kimia Makanan. 86:72–80.
Gilani AuH, Jabeen Q, Asad Ullah Khan M. 2004. Sebuah tinjauan obat
penggunaan dan aktivitas farmakologis dariNigella sativa.Pak J Biol Sci. 7(4): 441–
445.
Hajhashemi V, Ghannadi A, Jafarabadi H. 2004. Biji jintan hitam esensial
minyak, sebagai obat analgesik dan antiinflamasi yang kuat. Phytother Res. 18(3): 195–
199.
Haq A, Abdullatif M, Lobo PI, Khabar KS, Sheth KV, Al-Sedairy ST. 1995.
Nigella sativa:efek pada limfosit manusia dan aktivitas fagositosis
leukosit polimorfonuklear. Imunofarmakologi. 30(2):147–155.
Haq A, Lobo PI, Al-Tufail M, Rama NR, Al-Sedairy ST. 1999.
Efek imunomodulator dariNigella sativaprotein difraksinasi dengan
kromatografi pertukaran ion. Imunofarmakol Int J. 21(4):283–295.
Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Hu Y, Zhang L, Fan G, Xu J, Gu X,
dkk. 2020. Gambaran klinis pasien yang terinfeksi novel coronavirus 2019
di Wuhan. Cina. Lanset. 395(10223):497–506.
Islam MN, Hossain KS, Sarker PP, Ferdous J, Hannan MA, Rahman MM,
Chu DT, Uddin MJ. 2020. Meninjau kembali potensi farmakologis Nigella sativa
seed: pilihan yang menjanjikan untuk pencegahan dan penyembuhan COVID-19.
Phytother Res. 2020:1–16.
Islam N, Begum P, Ahsan T, Huque S, Ahsan M. 2004. Imunosupresif
dan sifat sitotoksik dariNigella sativa.Phytother Res. 18(5):395–398.
Jakhmola Mani R, Sehgal N, Dogra N, Saxena S, Pande Katare D. 2020.
Menguraikan mekanisme yang mendasari infeksi Sars-CoV-2 pada manusia
dan mengungkapkan potensi terapeutik konstituen bioaktif dari Nigella
sativauntuk memerangi COVID19:dalam silikonbelajar. J Biomol Struktur
Dinamis. DOI:10.1080/07391102.2020.1839560.
Kalus U, Pruss A, Bystron J, Jurecka M, Smekalova A, Lichius JJ, Kiesewetter
H. 2003. PengaruhNigella sativa (habbatussauda) pada perasaan subjektif pada
pasien dengan penyakit alergi. Phytother Res. 17(10):1209–1214.
Kardani AK, Fitri LE, Barlianto W, Olivianto E, Kusuma C. 2013. Efeknya
imunoterapi tungau debu rumah, probiotik danNigella sativadalam
jumlah sel Th17 dan skor tes kontrol asma. IOSR J Dent Med Sci. 6:37–
47.
Khazdair MR. 2015. Efek Protektif Nigella sativa dan Konstituennya
ents pada neurotoksisitas diinduksi. J. Toksikol. 2015:1–7. ID Artikel 841823
Khazdair MR, Anaeigoudari A, Hashemzehi M, Mohebbati R. 2019.
Potensi neuroprotektif dari beberapa ramuan rempah-rempah, tinjauan literatur. J
Tradit Pelengkap Med. 9(2):98–105.
Khazdair MR, Anaeigoudari A, Kianmehr M. 2019. Efek anti-asma dari
Portulaca oleraceadan konstituennya, ulasan. J. Farmakopunktur. 22: 122–
130.
Koshak AE, Koshak EA, Mobeireek AF, Badawi MA, Wali SO, Malibary HM,
Atwah AF, Alhamdan MM, Almalki RA, Madani TA, dkk. 2020. Suplementasi
Nigella sativa untuk mengobati COVID-19 ringan bergejala: ringkasan
terstruktur dari protokol untuk uji klinis acak, terkontrol. Percobaan.
21(1):1–2.
Kulkarni SA, Nagarajan SK, Ramesh V, Palaniyandi V, Selvam SP, Madhavan
T. 2020. Evaluasi komputasi komponen utama dari minyak atsiri tumbuhan
sebagai inhibitor ampuh protein lonjakan SARS-CoV-2. Struktur J Mol.
1221:128823.
Kumar A, Choudhir G, Shukla SK, Sharma M, Tyagi P, Bhushan A, Rathore
M. 2020. Identifikasi inhibitor fitokimia terhadap protease utama COVID-19
menggunakan pendekatan pemodelan molekul. J Biomol Struct Dynam.
10:1–11.
Levin DA, York BM. 1978. Toksisitas alkaloid tanaman: sebuah ekogeografi
perspektif. Sistem Biokimia Ekol. 6(1):61–76.
Li G, Chen X, Xu A. 2003. Profil antibodi spesifik terhadap asosiasi SARS
memakan virus corona. N Engl J Med. 349(5):508–
509. Liu Y, Gayle AA, Wilder-Smith A, Rocklo €v J. 2020. Bilangan reproduksi
COVID-19 lebih tinggi dibandingkan dengan coronavirus SARS. J Travel Med. 27:
1-4.
Majdalawieh AF, Hmaidan R, Carr RI. 2010.Nigella sativamemodulasi limpa-
proliferasi sel, profil sitokin Th1/Th2, fungsi makrofag dan aktivitas
antitumor NK. J. Etnofarmaka. 131(2):268–275.
Malik YS, Sircar S, Bhat S, Sharun K, Dhama K, Dadar M, Tiwari R,
Chaicumpa W. 2020. Munculnya novel coronavirus (2019-nCoV)—saat ini

skenario, perspektif evolusi berdasarkan analisis genom dan perkembangan
terkini. Kuartal Dokter Hewan. 40:68–76.
Min CK, Cheon S, Ha NY, Sohn KM, Kim Y, Aigerim A, Shin HM, Choi JY,
Inn KS, Kim JH, dkk. 2016. Analisis komparatif dan kinetik dari pelepasan
virus dan respons imunologis pada pasien MERS yang mewakili spektrum
keparahan penyakit yang luas. Sci Rep.6(1):1–12.
Mohebbati R, Shafei MN, Beheshti F, Soukhtanloo M, Roshan NM,
Anaeigoudari A, Parhizgar S, Hosseinian S, Khazdeir MR, Rad AK. 2017. Ekstrak
hidroalkohol campuran dariNigella sativadanCurcuma longa meningkatkan
cedera ginjal yang diinduksi adriamycin pada tikus. Transplantasi Ginjal J Saudi.
28:1270–1281.
Mohebbatia R, Khazdair MR, Karimia S, Abbasnezhadd A. 2017.
Efek hepatoprotektif dari kombinasi ekstrak hidroalkohol dariNigella sativadan
Curcuma longapada stres oksidatif yang diinduksi adriamycin pada tikus. J Rep
Pharm Sci. 6:93-102.
Mohebbatia R, Khazdairb MR, Hedayatia M. 2017. Efek neuroprotektif dari
tanaman obat dan konstituennya pada metode neurotoksisitas terinduksi yang
berbeda: ulasan. J Rep Pharm Sci. 6:34–50.
Mohammad AKS. 2021. Analisis docking molekuler fitokimia thymo-
kuinon sebagai agen terapeutik pada protein amplop SARS-Cov-2.
Biointerface Res Appl Chem. 11:8389–8401.
Mokhtari-Zaer A, Norouzi F, Askari VR, Khazdair MR, Roshan NM,
Boskabady M, Hosseini M, Boskabady MH. 2020. Efek perlindungan ekstrak
Nigella sativa pada peradangan paru-paru dan stres oksidatif yang disebabkan
oleh lipopolisakarida pada tikus. J. Etnofarmaka. 253:112653.
Nasir A, Siddiqui M, Mohsin M. 2014. Penggunaan terapi shoneez (Nigella
sativaLinn.) disebutkan dalam sistem kedokteran Unani-review. Int J Pharm
Phytopharmacol Res. 4:47–49.
Newman DJ, Cragg GM. 2012. Produk Alami Sebagai Sumber Obat Baru
selama 30 tahun dari 1981 hingga 2010. J Nat Prod. 75(3):311–335. Noor
NA, Fahmy HM, Mohammed FF, Elsayed AA, Radwan NM. 2015.
Nigella sativamemperbaiki peradangan dan demielinasi pada tikus Wistar
yang diinduksi ensefalomielitis autoimun eksperimental. Int J Clin Exp
Pathol. 8:6269.
Phillipson JD. 2001. Fitokimia dan tanaman obat. Fitokimia.
56(3):237–243.
Rahman MT. 2020. Potensi manfaat kombinasi dariNigella sativadan
Suplemen Zn untuk mengobati COVID-19. J Herbal Med. 23:10382.
Rana Keyhanmanesh LP, Omrani H, Mirzamohammadi Z, Shahbazfar AA.
2014. Pengaruh dosis tunggal thymoquinone, konstituen utama dari
Nigella sativa,dalam model kelinci percobaan asma. BioImpact: BI. 4:75–81.
Roxas M, Jurenka J. 2007. Pilek dan influenza: tinjauan diagnosis dan
konvensional, botani, dan pertimbangan nutrisi. Alternatif Med Rev. 12:25–
49.
BIOLOGI FARMASI 703
Salem ML, Hossain MS. 2000. Efek perlindungan minyak jintan hitam dariNigella
sativaterhadap infeksi cytomegalovirus murine. Imunofarmakol Int J.
22(9):729–740.
Salem ML. 2005. Sifat imunomodulator dan terapeutik dari
Nigella sativabenih L. Int Imunofarmakol. 5 (13–14):1749–1770. Sekiou
O, Bouziane I, Bouslama Z, Djemel A. 2020.in-silikoidentifikasi
inhibitor ampuh COVID-19 main protease (Mpro) dan angiotensin converting
enzyme 2 (ACE2) dari produk alami: quercetin, hispidulin, dan cirsimaritin
menunjukkan potensi penghambatan yang lebih baik daripada hidroksi-
klorokuin terhadap situs aktif protease utama COVID-19 dan ACE2. ChemRxiv.
12181404:v1
Sethi G, Ahn KS, Aggarwal BB. 2008. Menargetkan faktor nuklir-jB aktivasi
jalur oleh thymoquinone: peran dalam penekanan produk gen
antiapoptosis dan peningkatan apoptosis. Mol Kanker Res. 6:1059–1070.
Shanmugaraj B, Malla A, Phoolcharoen W. 2020. Munculnya novel cor-
onavirus 2019-nCoV: perlunya pengembangan vaksin dan biologik yang cepat.
Patogen. 9(2):110-148.
Steinke JW, Borish L. 2001. Sitokin Th2 dan asma—interleukin-4: its
peran dalam patogenesis asma, dan menargetkannya untuk pengobatan asma
dengan antagonis reseptor interleukin-4. Respirasi 2(2):66–70.
Su DL, Lu ZM, Shen MN, Li X, Sun LY. 2012. Peran pro dan anti
sitokin inflamasi dalam patogenesis SLE. BioMed Res Int. 2012: 1–15.
Tembhurne S, Feroz S, More B, Sakarkar D. 2014. Ulasan tentang terapi
potensi dariNigella sativa (kalonji) biji. J Med Tanaman Res. 8(3):167–177.
Umar S, Shah MA, Munir MT, Yaqoob M, Fiaz M, Anjum S, Kaboudi K,
Bouzouaia M, Younus M, Nisa Q, dkk. 2016. Efek sinergis timokuinon dan
kurkumin terhadap respon imun dan aktivitas antivirus terhadap virus flu
burung (H9N2) pada kalkun. Ilmu Poult. 95:1513–1520. Vanderlugt CL,
Miller SD. 2002. Epitop menyebar di penyakit yang dimediasi imun
memudahkan: implikasi untuk imunoterapi. Nat Rev Immunol. 2:85–95. Wu
D, Meydani M, Leka LS, Nightingale Z, Handelman GJ, Blumberg JB,
Meidani SN. 1999. Pengaruh suplementasi makanan dengan minyak biji
kismis hitam pada respon imun subyek lanjut usia yang sehat. Am J Clin
Nutr. 70:536–543.
Xu Z, Shi L, Wang Y, Zhang J, Huang L, Zhang C, Liu S, Zhao P, Liu H,
Zhu L, dkk. 2020. Temuan patologis COVID-19 terkait dengan sindrom
gangguan pernapasan akut. Lancet Respir Med. 8(4):420–422. Xuan NT,
Shumilina E, Qadri SM, G€otz F, Lang F. 2010. Pengaruh thymoqui-
tidak ada pada sel dendritik tikus. Biokimia Fisiol Sel. 25:307–314. Zhao J, Li
K, Wohlford-Lenane C, Agnihothram SS, Fett C, Zhao J, Gale MJ,
Baric RS, Enjuanes L, Gallagher T, dkk. 2014. Generasi cepat model
tikus untuk sindrom pernapasan Timur Tengah. Proc Natl Acad Sci.
111:4970–4975.