ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah peran guru dalam menjalankan kegiatan
literasi dasar untuk mencapai tujuan minat membaca dan menulis siswa.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah. Ketika pembelajaran dimulai ada sebagian
anak yang belum lancar membaca dan menulis huruf dengan benar. Ketika membaca
beberapa kalimat di buku bacaan masih ada kata yang di eja , sedangkan di sekolah
siswa dituntut harus setara dengan teman yang lancar membaca dan menulisnya.
Guru sebagai pengajar dan pembimbing mempu mengajar dan membimbing siswa
mulai dari mengenaal huruf, mengeja kata demi kata, bahkan sampai bisa membaca
per kalimat dan sampai bisa lancar membaca. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk
mengetahui peran guru dalam merencanakan kegiantan literasi dasar siswa kelas II
di MIS 05 Darussalam Kepahiang, (2) Untuk mengetahui peran guru dalam
mengembangkan kegiatan literasi dasar siswa kelas II di MIS 05 Darussalam
Kepahiang.
Kegiatan literasi dasar merupakan suatu tujuan untuk memcapai minat baca
siswa dann menulis siswa. Kegiatan literasi dasar di sekolah dilaksananakan sekitar
15 menit dan memiliki waktu khusus yang dipisahkan dari kegiatan pembelajaran.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian
ini dilakukan di MIS 05 Darusslam Kepahiang selama 09 mie sampai 16 juni 2022.
Subyek penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru krlas II. Teknik pengumpulan
data dengan cara wawancara, observasi, dokumtasi, serta teknik keabsahan data
dengan dilakukan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran guru dalam perencanaan
kegiatan literasi dasar MIS 05 Darussalam Kepahiang merujuk pada tiga tahap yang
pertama tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran, kegiatan
literaasi ini dilakukan 15 menit dan meniliki waktu khusus yang dipisahkan dari
kegiatan pembelajaran. Awal kegiatan literasi dasar dikelas II dilakukan pemetaan
pengukuran tingkat kemampuan anak membaca dan menulis. (2) peran guru dalam
kegiatan literasi dasar siswa kelas II MIS 05 Darussalam Kepahiang sebagai
pengajar, guru melihat sejauh mana perkembangan pengentahuan siswa serta sikap
dan keterampilan siswa dalam kegiatan literasi dasar. Guru sebagai pembimbing guru
mampu membimbing siswa mulai dari mengenal huruf, menghafal sampai harus
menulis huruf menjadi sebuah kalimat.
PENDAHULUAN
manusia (SDM) yang bermutu juga bermartabat. Bangsa yang maju terlahir dari
sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kualitas baik. Untuk melahirkan
SDM yang bermutu bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan dan hal tersebut
sebagai suatu hal yang paling penting dalam suatu negara, karena maju dan
sadar dan terencana yang bertujuan untuk mewujudkan suasana belajar dan
potensi dalam dirinya sehingga memperoleh kekuatan baik dalam hal spiritual
dari tidak tau menjadi tau serta tujuan ke arah mana peserta didik dapat
1
2
Salah satu upaya yang yang bisa dilakukan pemerintah untuk memperbaiki
negara itu sendiri. Oleh karenanya, pendidikan bukan hanya bisa didapatkan dari
sekolah saja. Akan tetapi bisa juga didapatkan dari kalangan keluarga maupun
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini jelas tertuang dalam Sistem
proses ini melibatkan seluruh elemen masyarakat. Salah satu elemen yang
mendukung pendidikan adalah guru. Guru merupakan salah satu orang yang
upaya untuk meningkatkan kualitas guru. Karena Jika kualitas diri seorang guru
kualitas guru merupakan hal yang penting. Peran guru di sekolah sangat penting
peranan guru menurut pendapat ahli yang dikemukakan oleh Adams dan.
1
Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), h.
21-22.
3
memiliki peran penting untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang
menanamkan nilai dan berinteraksi secara langsung dengan peserta didik dalam
dimiliki oleh SDM yang handal adalah SDM yang literat. Artinya, keterampilan
siswa dari kelas awal karena merupakan dasar untuk tercapainya keberhasilan
2
Departemen Agama RI, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2015), h. 71
4
kelas rendah dapat mendukung proses belajar di jenjang yang lebih tinggi. Oleh
menumbuhkan minat membaca dan menulis siswa serta membantu siswa agar
Faktor yang menjadi penyebab kurangnya minat siswa dalam literasi membaca
dan menulis adalah karena dalam kegiatan belajar membaca dan menulis guru jarang
coretan tinta yang dituangkan dalam buku, namun harus mempunyai makna dan
informasi yang akan disampaikan. Untuk menyampaikan informasi pada pembaca, tulisan
harus disajikan dengan tata bahasa yang mudah dipahami khalayak umum. Selain itu,
Bahwa siswa membutuhkan media dalam kegiatan belajar membaca dan menulis yang
berkembang dengan baik, sehingga media visual, teks dan bahasa lisan perlu disiapkan di
dalam kelas.
3
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013), h. 248.
5
B. Fokus Masalah
masalah terlebih dahulu untuk bekerja dengan siklus eksplorasi. Titik fokus dari
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
informasi ilmiah yang dapat melengkapi teori tentang peran guru dalam
2. Manfaat Pratis
dan memiliki kebiasaan positif untuk membaca dan menulis guna untuk
LANDASAN TEORI
1. Definisi Peran
yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama. 4 Peran
adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi
sosial tertentu. Bila yang diartikan dengan peran adalah perilaku yang
Keduanya tidak dapat dipisahkan karena yang satu tergantung pada yang
yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti
4
W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka,
Jakarta, 1984, h. 735
5
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta,
2013, h. 212-213
7
8
dari status yang disandangnya. Setiap status sosial terkait dengan satu
2. Definisi Guru
Indonesia, kata-kata pendidik berasal dari kata dasar didik, yang artinya
yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar
meninggal dunia.9
9
Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 3-4.
11
3. Peran Guru
pengetahuan kepada peserta didik akan tetapi lebih dari itu, siswa harus
sebagai berikut:
0
Ramayulis, Dasar-dasar kependidikan…, h. 137.
12
pendidikan.
kurikulum.
memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Sehingga peran guru dapat
kebaikan. Masih banyak lagi peran guru karena ini merupakan landasan
kita bersama untuk kita bercermin betapa beratnya profesi guru tersebut.
sangatlah sulit dan penuh dengan tantangan kita selaku sosok seorang
melainkan ia harus bersikap sebagai orang kedua dari orang tuanya. Guru
adalah fokus yang sangat vital, sebab baik dan buruknya peserta didik itu
a. Sebagai pengajar.
b. Sebagai pendidik.
c. Sebagai teladan.
d. Memberikan motivasi.
e. Belajar.
Tugas guru tersebut merupakan bagian dari fungsi guru yang harus
banyak peran yang harus dijalankan dan dikembangkan oleh seorang guru
untuk mencerdaskan anak bangsa. Peran yang begitu berat dipikul oleh
seorang guru hendaknya tidak menjadikan guru tersebut mundur dari tugas
motivasi tersendiri bagi guru dan calon guru. Dia harus menyadari bahwa
di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka
Pendidikan dianggap sebagai suatu hal yang penting dalam suatu negara,
1. Definisi Literasi
0
Nur Azizah, Skripsi: “Peran Guru Dalam…, h. 29
16
yang secara etimologis berasal dari bahasa latin literatu, yang berarti
Dalam bahasa latin juga terdapat istilah littera (huruf) yaitu sistem
menulis.0
oleh peserta didik, karena pembelajaran akan efektif bila terjadi interaksi
dua arah, antara guru dan peserta didik. Untuk menciptakan situasi aktif
0
Muhammad Kharizmi, “Kesulitan Siswa Sekolah…, h. 13
17
berbicara dan menulis. Selain itu, literasi yang baik akan mengasah
yang lain. Hal ini tertera dalam GLS (2016) Literasi Dasar (Basic
kesimpulan pribadi.0
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari GLS adalah menumbuh
0
Aulia Akbar, Membudayakan Literasi dengan Program…, h. 45-46
0
Budiharto dkk, Literasi Sekolah Sebagai Upaya Penciptaan Masyarakat Pembelajar
yang Berdampak Pada Peningkatan kualitas Pendidikan, (Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah, Sosial,
Budaya dan Kependidikan, Vol. 5, No. 1, 2018), h. 156-157, diakses pada tanggal 13 November
2019, dari link: http://ejurnalunsam.id/index.php/jsnbl/article/download/888/712/
19
2. Komponen Literasi
yang baik di era digital dewasa ini, antara lain sebagai berikut:0
0
Pengesti Wiedarti, et all, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (jakarta : Direktorat
jendral pendidikan dasar dan menengah kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2016), h. 7
20
pribadi
Tabel 2.1
0
Pengesti Wiedarti, et all, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (jakarta : Direktorat
jendral pendidikan dasar dan menengah kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2016), h. 8-9
22
menghitung.
literasi baca tulis. Literasi baca tulis merupakan dasar literasi yang harus
pembelajaran literasi tidak kuat, maka pada tahap membaca dan menulis
membaca dan menulis yang memadai. Sepertti yang kita ketahui bersama
0
Saryono, Djoko dkk, Materi Pendukung Literasi baca tulis, (Jakarta : Tim Gerakan
Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 9
23
tersebut. Oleh karena itu, tekanan utama dari kegiatan tersebut adalah
serta dibuat haruslah tetap bermakna. Hal itu perlu ditekankan karena
makna yang dibaca serta menuliskan ide atau makna yang ingin
membaca dan menulis serta kebiasaan rapi dan bersih dalam menulis
harus diperhatikan.0
3. Tujuan Literasi
0
Dosen LPTK, Pembelajaran Literasi kelas Awal SD/MI di LPT, (USAID Indonesia,
2014), h.2
0
Dosen LPTK, Pembelajaran Literasi kelas Awal SD/MI di LPT, (USAID Indonesia,
2014), h.2
24
siswa antara lain sistem bahasa, konteks bahasa, dan variasi bahasa. Dalam
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
literat.
diperluas dan diperinci. Berdasarkan dokumen pada tahun 1996 dari the
0
Pengesti Wiedarti, et all, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (jakarta : Direktorat
jendral pendidikan dasar dan menengah kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2016), h. 22
25
secara mandiri.0
secara mandiri.
0
Pengesti Wiedarti, et all, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (jakarta : Direktorat
jendral pendidikan dasar dan menengah kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2016), h. 23
0
Pengesti Wiedarti, et all, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (jakarta : Direktorat
jendral pendidikan dasar dan menengah kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2016), h. 24
26
mengepresikan makna,
yang salah satunya adalah media digital berbasis TIK. Hal yang harus
sangat penting. Hal ini dikarenakan setiap bidang ilmu yang khas dan
masing.0
4. Prinsip-prinsip Literasi
0
Pengesti Wiedarti, et all, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (jakarta : Direktorat
jendral pendidikan dasar dan menengah kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2016), h. 26
27
sebagai berikut:
mereka.0
membaca dan jenis teks yang dibaca perlu divariasikan dan sesuai
guru dalm hal literasi perlu diberikan kepada guru mata pelajaran.0
0
Breers, et all, Desain Induk Gerakan Literasi, (Jakarta : Direktoratb Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah dan kebudayaan, 2016), h. 11
0
Breers, et all, Desain Induk Gerakan Literasi, (Jakarta : Direktoratb Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah dan kebudayaan, 2016), h. 11
28
5. Ruang Lingkup
merupakan hal yang penting bagi seorang pelajar khususnya, ketika orang
0
Breers, et all, Desain Induk Gerakan Literasi, (Jakarta : Direktoratb Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2016), h. 12
0
Ahmad Farid, at all, Media Literasi Sekolah, (Jawa Tengah : CV. Pilar Nusantara,
2018), h. 47
29
a. Keterampilan Menyimak
b. Keterampilan Berbicara
c. Keterampilan Membaca
d. Ketrampilan Menulis.0
diri siswa.
pembelajaran).0
pembelajaran.
pembelajaran.0
0
Pengesti Wiedarti, et all, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, (jakarta : Direktorat
jendral pendidikan dasar dan menengah kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2016), h.28
0
Dewi Utami Faizah, et all, Panduan Gerakan Literasi Sekolah Dasar, (Jakarta :
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian dan kebudayaan, 2016), h. 62
31
Tabel 2.2
Prasarana Pendukungnya
1. Definisi Siswa
yang tersedia pada jaulur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 0 Dengan
yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk
Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara yang baik dan
sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu.
Shafique Ali Khan (2005) pengertian siswa adalah orang yang datang ke
0
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indnesia No 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dan Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentng
Sisdiknas, (Bandung: Permana, 2006), h. 65.
33
Dalam proses berkembang itu siswa membutuhkan bantuan yang sifat dan
contohnya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam
fisik maupun psikis. Selain itu juga berubah secara kognitif dan mulai
mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa. Pada periode ini pula
remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam
salah satu faktor yang paling penting dalam dunia pendidikan dan untuk
D. Penelitian Relevan
selasa literasi yaitu penampilan atau pajangan karya siswa yang berkaitan
dari guru, tokoh, atau duta literasi. Adapun kendala dari pelaksanaan
0
Vonie Shela “Skripsi : Pelaksanaan Program Literasi di Sekolah Dasar Negeri 192
PekanBaru”, 18 Desember 2019
35
kaya literasi. Program ini belum secara maksimal di laksanakan sebab guru
orang tua yang di suka membeli buku, serta kurangnya pemanfaatan fungsi
pengambat tersebut, program ini mendapat dukungan penuh dari orang tua
0
Lulu Miftahul Huda “Skripsi : Penerapan kegaiatan Literasi Di SD Al Zahra Indonesia
Pamulang” 25 Mei 2018
36
ini berpengaruh pada semua kalangan siswa MIN Kota Semarang. Yang
mana mereka sedang memasuki masa pencarian jadi diri sehingga butuh
akibat terlalu sering dalam mengunakan telpon pintar atau yang lainnya.
Reading Morning, wajib kunjung pondok baca, layanan lambat baca tulis,
mading, pemilihan duta baca, layanan baca untuk orang tua dan cerita
wajib kunjung pondok baca, layanan lambat baca tulis, mading, pemilihan
duta baca, layanan baca untuk orang tua dan cerita bergambar, faktor
warga sekolah antusias warga tinggi, bantuan dari pihak lain, lingkungan
sekolah yang kondusif, dekungan dari orang tua siswa, dan mahasiswa
PPL. Sedangkan faktor penghambat antara lain tidak adanya ruang khusus
37
perpustakaan, kondiri buku kurang layak, serta motivasi dari anak yang
MIN Kota Semarang yaitu dengan membuat pojok baca, pengadaan buku,
penanaman motivasi terhadap anak, serta menjadi guru atau staff sebagai
bahwa ketiga penelitian ini lebih memilih fokus permasalahan yang berbeda
namun topik atau inti bahasan yang sama yaitu tentang kegiatan literasi di
fokus pada kegiatan literasi dasar, peran guru dalam merencanakan dan
0
Nelul Azmi “Skripsi : Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Di MI kota
Semarang”, 14 November 2018
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
memahami kekhasan apa yang mampu dilakukan oleh subjek ujian seperti
sebagai kata-kata dan bahasa, dalam suasana biasa yang luar biasa dengan
yang diperhatikan.0
oleh karena itu spesialis harus memiliki hipotesis yang luas dan pertemuan
0
Lexy J. Moleong, Metodelogi penelitian, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2006), h.6
0
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gp Press, 2009), h. 11
38
39
tambahan poin demi poin dan informasi yang tepat dari para narasumber.
analis dan saksi atau sumber. Eksplorasi akan membuat lebih jelas
Persada Indah.
2. Pendekatan Penelitian
disusun atau diungkapkan dari individu dan perilaku yang dapat dilihat.
eksplorasi.
40
dan atribut terkini dari suatu populasi tertentu atau upaya untuk
manifestasi yang ada, khususnya kondisi efek samping sesuai dengan apa
B. Subjek Penelitian
tertentu. Pemikiran khusus ini, misalnya orang yang dianggap paling tahu
tentang apa yang kita harapkan, akan membuat lebih mudah bagi spesialis
Indah.
C. Sumber Data
0
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: PT Asdi
Mahasatya, 2006), h.145
41
1. Data Primer, akan menjadi informasi yang bisa kita dapatkan dari sumber
utama yang unik. Dalam ulasan ini, informasi penting dapat diperoleh
Informasi penting adalah informasi yang harus diperoleh dari sumber unik
Persada Indah.0
2. Data Sekunder, Data sekunder adalah informasi kedua yang tidak langsung
orang lain atau laporan. Dalam tinjauan ini, sumber opsional adalah
0
Suharsimi Arikunto, Manajement Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta), h. 182
0
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, ( Bandung: Rosda
Karya), h. 4
42
melalui:
1. Observasi
Sugiono, persepsi adalah siklus yang rumit, interaksi yang terbentuk dari
informasi atau data secara lugas dan lugas, khususnya metode penyamaran
bagian atau terlibat langsung dengan keadaan teratur dari item yang
diteliti.0
2. Wawancara
0
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan…, h. 203
0
Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif..., h. 83
43
pada akhirnya Anda dapat menemukan dan membuat informasi data yang
ideal.
sebagai berikut :
rapat
rapat
3. Dokumentasi
0
Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset..., h. 227-231
0
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metedologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: .
Pustaka Setia, 2009), h.22
45
selesai.0
drawing/verifivation”.0
Data yang didapat dari lapangan cukup banyak, untuk itu penting
hal yang penting, mencari subjek dan desain, dan menghilangkan yang
tidak berguna. Dengan cara ini informasi yang telah dikurangi akan
0
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 43
0
Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif...,h. 91
46
lebih jelas apa yang terjadi, rencana kerja selanjutnya tergantung pada
yang ditetapkan masih bersyarat, dan akan berubah jika tidak ada bukti
ditunjukkan oleh bukti yang kuat dan dapat diandalkan ketika spesialis
tahap yang mendasarinya didukung oleh bukti yang substansial dan dapat
informasi, maka, pada saat itu, tujuan yang ditetapkan adalah tujuan yang
dapat diwakili”.0
yang maju yang tidak tetap pada tahap awal dan didukung oleh bukti
yang sah pada saat pengumpulan informasi dan akhir dapat diadvokasi.
0
Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset..., h. 345
0
Sugiono, Penelitian Kuantitatif dan ilmu pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
2004, h. 112
47
sebagai benar-benar melihat informasi dari sumber yang berbeda dengan cara
klarifikasinya:
a. Triangulasi Sumber
sumber.
b. Teknik Triangulasi
c. Triangulasi Waktu
pertama hari ketika orang yang diwawancarai masih baru, masalah yang
relatif sedikit, akan memberikan informasi yang lebih sah sehingga lebih
solid.
dan strategi, untuk membedakan persepsi dan informasi yang spesifik dari
A. Diskiripsi
49
50
perempuan ).
proses pembelajaran
51
dan masyarakat
Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Ketramplan serta Olah Raga
c. Life Skill
d. Akhlak Mulia
f. Kemandirian
a. Kompetensi Diniyah
3) Outdoor Activity
4) Matematika
c. Kompetensi Penunjang
Menyenangkan
b. Shalat Dhuha
d. Pramuka
e. Pencak Silat
f. Drumb Band
g. Muhadoroh
h. Muhadasah
i. Tadabur Alam
j. Ibadah
k. Pesantren Ramadhan
6. Identifikasi Sekolah
Kepahiang
c. NPSN : 10703644
d. Kota/Propinsi : Bengkulu
e. Kecamatan : Kepahiang
k. Daerah : Kabupaten
l. Status : Swasta
n. Tahun : 2011
a. Kepala Madrasah
2017.
Pendidikan
No Nama NIP Tugas mengajar
Nama TK. Ijazah
1 2 3 5 6 7
1 Neni Putri, S. IP FISIPOL S1 Kesenian
Bahasa Bahasa
2 Hertini, M. Pd S2
Indonesia Indonesia
3 Yayah Qomariah, S.Pd.I PBA S1 Bahasa Arab
4 Etika Sulastri, S.Pd.I PGMI S1 Fiqih
5 Dini Sartika Maryani, S.Pd.I PBI S1 Guru Kelas
6 Juniarti, S.Pd.I PGMI S1 Guru Kelas
7 Lilis Suryani, S.Pd.I PAI S1 Guru Kelas
8 Siti Muli'atur Rahmah MA S1 Proses Guru Kelas
9 Tiara Putri Mulia MA S1 Proses Guru Kelas
10 Siti Nurlaela, S.Pd Matematika S1 Matematika
11 Alhendra Maulana MA S1 Proses Penjasorkes
Bahasa Bahasa
12 Lisma Wardani, S.Pd S1
Indonesia Indonesia
13 Nur Anja Amriani, S.Pd.I PAI S1 Guru Kelas
14 Emi Wahyu Kus Tanti MA S1 Proses Guru Kelas
15 Yuli Windasari, S.E Ekonomi S1 PKn
16 Mochamad Safei, S.E Ekonomi S1 IPS
17 Rohman, S.Pd.I PGMI S1 Akidah Akhlak
18 Reni Fuspita Sari, S.Pd.I PGMI S1 Guru Kelas
19 Puji Purnama Sari, S.Pd.I PGMI S1 Guru Kelas
20 Septia Rima, S.Pd Biologi S1 IPA
55
peran guru dalam mengembangkan kegiatan literasi dasar siswa kelas II MIS
05 Darussalam Kepahiang.
dengan kegiatan membaca dan menulis khusus untuk kelas II. Kegiatan
adalah.
bahwa:
0
Septia Nengseh Guru kelas IIA, Wawancara, 19 Mei 2022
0
Yofy Harianti Guru kelas II B, Wawancara, 19 Mei 2022
57
kelass IIA, ustadzah Yofy harianti guru kelas IIB, dan ustadzah dini sartika
maryani guru kalas IIC, bahwa kegiatan literasi dasar direncanakan oleh
1) Waktu
adalah:
dasar bahwa:
guru kelass IIA, ustadzah Yofy harianti guru kelas IIB, dan ustadzah
dini sartika maryani guru kalas IIC, bahwa kegiatan literasi dasar di
siswa.
2) Metode
adalah.
S.Pd.I sebagaai guru kelas IIC mengenai metode kegiataan literasi dasar
bahwa:
guru kelass IIA, ustadzah Yofy harianti guru kelas IIB, dan ustadzah
dini sartika maryani guru kalas IIC, bahwa kegiatan literasi dasar di
3) Materi
kepahiang adalah.
0
Yofy Harianti Guru kelas II B, Wawancara, 19 Mei 2022
0
Dini Sartika Maryani Guru Kelas II C, Wawancara, 19 Mei 2022
61
sebagaai guru kelas IIB mengenai materi kegiataan literasi dasar bahwa:
S.Pd.I sebagaai guru kelas IIC mengenai meteri kegiataan literasi dasar
bahwa:
kelass IIA, ustadzah Yofy harianti guru kelas IIB, dan ustadzah dini
sartika maryani guru kalas IIC, bahwa kegiatan literasi dasar di kelas II
dan menulis. Semua buku yang disediakan di pojok baca yang ada
0
Septia Nengseh Guru kelas IIA, Wawancara, 19 Mei 2022
0
Yofy Harianti Guru kelas II B, Wawancara, 19 Mei 2022
0
Dini Sartika Maryani Guru Kelas II C, Wawancara, 19 Mei 2022
62
belajar membacaa dan menulis. Hal ini di jelaskan oleh Ustadzah Neni
bahwa:
pelajaran dan buku pelajaraan, dan ruang kelas yang nyaman untuk
siswa.
0
Neni Putri kepala MIS 05 Darussalam Kepahiang, Wawancara 16 Mei 2022.
63
rapi.
adalah membaca buku yang dibimbing oleh guru untuk membaca satu
per satu kedepan setalah membaca siswa menulis yang telah dibaca.
buku bacaan terlebih dahulu kemudian siswa maju satu persatu untuk
kalimat yang telah dibaca tadi. Jika siswa yang belum lancar membaca
apa yang ada di bukun bacaan tadi. Dalam kegiatan literasi dasar yang
kegiatan litersi dasar masih ada kesalah ustad dan ustadzah akan
bacaan yamg disediakan pada setiap kalas. Jika ada siswa yang
2. Peran guru dalam mengembangkan kegiatan literasi dasar siswa kelas II MIS
05 Darussalam Kepahiang
Peran guru dalam kegiatan literasi dasar tidak lepas dari tugasnya
berikut:
keterampilan.
0
Septia Nengseh Guru kelas IIA, Wawancara, 19 Mei 2022
66
kelass IIA dan ustadzah Yofy harianti guru kelas IIB. bahwa guru
literasi dasar.
bahwa:
0
Yofy Harianti Guru kelas II B, Wawancara, 19 Mei 2022
67
kelas IIB dan ustadzah Dini Sartika Maryani, S.Pd.I sebagaai guru kelas
IIC. Bahwa peran guru dalam kegiatan guru dalam literasi dasar guru
kalimat.
Dari hasil penyajian data dan analisis data dengan mengunakan teknik
0
Dini Sartika Maryani Guru Kelas II C, Wawancara, 19 Mei 2022
0
Yofy Harianti Guru kelas II B, Wawancara, 19 Mei 2022
68
jauh lebih baik. Materi bacaan yang berisikan nilai budi pekerti, berupa
Setelah itu siswa maju satu per satu untuk di bimbing dalam
menulis beberapa kalimat yang telah di baca olah siswa tadi. Jika ada
menulis. Tetapi jika siswa masih belum juga lancar dalam membaca guru
kelas akan konsultasi dengan wali murid agar anaknya lebih giat lagi
belajar di rumah.
yang baru belajar membaca dan menulis. Baik untuk siswa akan
yang tidak sebentar. Akan tetapi tidak semua siswa ada yang belum
maupun dengan dewan guru lainnya. Sebab disadari atau tidak sebagain
berikut:
menerus.0
ilmu yang demikian karena hal ini akan menentukan hasil belaajar
0
Sudirman A.M, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, (jakarta : PT Raja Grafindo
Persada,2014), hal. 137-138
0
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2002), hal
124
0
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Rosdakarya, 2002),hal 9
72
mempunyai metode dan strategi yang tepat agar siswa lebih mudah
membaca dan menulis, dalam kegaitan dasar siswa yang belum lancar
bentuk tulisan.
siswa.0
0
Dr. Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung :Sinar Baru
Algesindo Offset, 1989), Hal 15
73
tepat agar siswa dengan mudah membaca dan menulis. Guru mulai
dan sistem evaluasi yang sesuai. Dari semua pilihan tersebut guru
baik. Masa anak-anak adalah masa bermain, ketika belajar ada siswa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
akan adanya pojok baca pada setiap kelas untuk mnjunjang kegiatan
sebuah kalimat.
B. Saran
1. Bagi sekolah
sekolah.
2. Bagi guru
meningkat.
3. Bagi siswa
Siswa agar terus berlatih belajar membaca dirumah, sebab masih ada
siswa yang belum lancar membaca dalam kegiatan literasi dasar. Siswa terus
diharapkan lebih tekun lagi belajar dan siswa yang sudah lancar membaca