Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

PEDOMAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA ISNTALASI FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM TIPE D

Oleh:
Ahmad Zaky Ihnadi (13261.01.21.002)

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
ABDI PERSADA BANJARMASIN
2023
PEDOMAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA ISNTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM TIPE D

A. PERMENKES NOMOR 40 TAHUN 2022 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS


BANGUNAN, PRASARANA, DAN PERALATAN KESEHATAN RUMAH SAKIT
Berdasarkan peraturan tersebut instalasi farmasi memerlukan antara lain :
1. Lokasi ruang farmasi pusat/sentral, harus menyatu dengan sistem pelayanan rumah
sakit da memiliki akses sendiri untuk loading/unloading bahan (gas medis, B3,
reagen, obat jadi, bahan baku), dan alat kesehatan. Lokasi harus jauh dari
pencemaran lingkungan yang terdiri dari pencemaran udara, tanah dan air tanah, serta
bebas banjir.
2. Ruang farmasi satelit, akses dan letaknya harus memudahkn pengunjung rumah sakit
mendapatkan pelayanan kefarmasian secara langsung.
3. Ruang farmasi harus menyediakan utilitas bangunan yang sesuai untuk penyimpanan
dan produksi obat yang menjamin terjaganya keamanan, mutu, dan khasiat obat
tersebut.
4. Ruangan produksi ruang farmasi yang dapat mencemari lingkugan, pembuangan
udaranya harus melalui penyaring untuk menetralisir bahan yang terkandung di
dalam udara buangan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Ruangan penyimpanan obat khusus ruang farmasi harus memenuhi ketentuan standar
yang berlaku dari segi keamanan.
6. Jenis dan kebutuhan ruangan di ruang farmasi disesuaikan dengan pelayanan serta
ketersediaan sumber daya manusia di rumah sakit.
B. PERMENKES NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT KELAS D
PRATAMA
1. Disebutkan bahwa ruang farmasi rumah sakit kelas d pratama memerlukan bangunan
antara lain :
a. Ruang farmasi setidaknya terdiri dari Ruangan penyimpanan berbagai jenis
sediaan farmasi yang diperlukan, dan ruangan administrasi sekaligus berfungsi
sebagai tempat penerimaan, pendistribusian dan pemberian informasi obat.
b. Persyaratan teknis bangunan: Harus disediakan tempat penyimpanan untuk obat-
obatan khusus seperti Ruang untuk obat yang termolabil, narkotika dan obat
psikotropika.
2. Sumber daya manusia yang diperlukan minimal 1 orang apoteker dan 2 orang tenaga
teknis kefarmasian.
3. Peralatan medis dan non medis yang diperlukan meliputi :
a. Cawan + Mortir Obat
b. Timbangan gram dan milligram
c. Refrigerator Medical Grade
d. Meja peracikan obat (Work Table for Medicine)
4. Selain beberapa Hospital Furniture yang diperlukan seperti :
a. Lemari Instrumen
b. Lemari obat kaca
c. Lemari Steril
d. Penyekat ruangan
e. Meja obat
f. Instrument trolley
g. Tempat Sampah (Tutup)
h. Lemari penyimpanan narkotika
i. Lemari penyimpanan psikotropika
j. Meja Tulis
k. Kursi
C. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Umum Kelas D tahun 2014 oleh
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan R.I.
1. Kebutuhan ruang farmasi RSU kelas D meliputi :
a. Ruangan Produksi non steril (Peracikan Obat)
b. Ruangan Penyimpanan (Bahan Baku Obat, Obat Jadi, Obat Khusus dan Alat
Kesehatan)
c. Ruangan Distribusi Obat (Apotik Rawat Jalan dan Satelit Rawat Inap)
d. Ruangan Informasi Obat dan Arsip
e. Ruangan Petugas dilengkapi Kamar Mandi/WC
f. Ruangan Administrasi dan Kantor
g. Ruangan Tunggu
2. Persyaratan khusus ruangan
a. Lokasi ruang farmasi untuk rumah sakit kelas D di area publik, karena tidak
melakukan produksi steril (aseptic dispensing).
b. Harus disediakan penanganan mengenai pengelolaan limbah khusus sitotoksis
dan obat berbahaya untuk menjamin keamanan petugas, pasien dan pengunjung.
c. Harus disediakan tempat penyimpanan untuk obat-obatan khusus seperti obat
yang termolabil, narkotika dan obat psikotropika serta obat/ bahan berbahaya.
d. Gudang penyimpanan tabung gas medik (Oksigen dan Nitrogen) Rumah Sakit
diletakkan pada gudang tersendiri yang aman (di luar ruang farmasi).
e. Tersedia ruang khusus yang memadai dan aman untuk menyimpan dokumen dan
arsip resep
f. Ruang Farmasi harus mengikuti Permenkes No.58 Tahun 2014 dan Pedoman
Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Farmasi yang diterbitkan Dit. Bina
Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, DitJen. BUK
3. Kebutuhan luas lantai Ruang Farmasi untuk RSU Kelas D minimal 0,4 ~ 0,6 m 2 per
tempat tidur dari kebutuhan luas lantai untuk RSU Kelas D minimal 60 m 2 per tempat
tidur.
4. Sistem pencahayaan direkomendasikan minimal 200 lux untuk intensitas cahaya
ruangan.
5. Tabel kebutuhan ruang, fungsi dan luasan ruang serta kebutuhan fasilitas ruang
farmasi
Besaran
No Nama Ruangan Fungsi Kebutuhan Fasilitas
Ruang/ Luas

Ruangan Produksi Min. 6 m2/ Peralatan farmasi untuk


tempat melaksanakan peracikan obat
1 non steril apoteker (min.24 persediaan, peracikan dan
oral dan obat luar oleh apoteker.
(Peracikan Obat) m2) pembuatan obat non steril.

2 Ruangan Penyimpanan Perbekalan Farmasi (Bahan Baku Obat, Obat Jadi, Obat Khusus dan Alat Kesehatan)

Depo Bahan Baku


a tempat penyimpanan bahan baku obat. Min. 6 m2 Lemari/rak
Obat (*)

b Depo Obat Jadi (*) tempat penyimpanan obat jadi Min. 6 m2 Lemari/rak

Gudang Perbekalan
Tempat penyimpanan perbekalan dan
c dan Alat Kesehatan Min. 10 m2 Lemari/rak
alat kesehatan
(*)
tempat penyimpanan obat khusus seperti Lemari khusus , lemari
untuk obat yang termolabil, narkotika pendingin dan AC,
d Depo Obat Khusus Min. 10 m2
dan obat psikotropika, dan obat kontainer khusus untuk
berbahaya. limbah sitotoksis, dll

Ruangan-ruangan ini dapat dijadikan


Ket (*)
satu, tergantung kebutuhan RS

Ruangan Arsip Ruang menyimpan dokumen resep dan


3 9-20 m2 Lemari arsip, kartu arsip
Dokumen buku-buku kefarmasian.

Ruangan Kepala dan staf, serta


4 Ruangan Petugas
dilengkapi toilet

Ruangan Kepala Ruang kerja dan istirahat kepala Instalasi Tempat tidur, sofa, lemari,
a 6-9 m2
Instalasi Farmasi Farmasi. meja/kursi

Tempat tidur, sofa, lemari,


b Ruangan Staf Ruangan Staf 9-16 m2
meja/kursi

Ket (*) Ruangan-ruangan ini bisa digabung menjadi ruangan petugas

5 Ruangan Distribusi Obat

Alat tulis kantor,


Tempat distribusi obat di ruang rawat meja+kursi, loket, lemari,
a Apotik Rawat Jalan jalan Dilengkapi Depo Obat jika Min. 6 m2 telepon, faksimili,
Ruangan Penyimpanan Obat tersentral komputer, printer, dan alat
perkantoran lainnya.

Alat tulis kantor,


meja+kursi, loket, lemari,
Tempat distribusi obat di ruang rawat
b Satelit Rawat Inap Min. 6 m2 telepon, faksimili,
inap Dilengkapi Depo Obat
komputer, printer, dan alat
perkantoran lainnya.

Alat tulis kantor,


Ruangan Tempat melaksanakan kegiatan
meja+kursi, loket, lemari,
Administrasi administrasi kefarmasian RS, meliputi
6 Min. 6 m 2
telepon, faksimili,
(Penerimaan dan kegiatan pencatatan keluar masuknya
komputer, printer, dan alat
Distribusi Obat) obat, penerimaan dan distribusi obat.
perkantoran lainnya.
tempat pasien dan pengantarnya 1~1,5 m2/ Tempat duduk, televisi &
7 Ruangan Tunggu menunggu menerima pelayanan dari orang(min. 25 Telp umum (bila RS
konter apotek. m)2
mampu),

Anda mungkin juga menyukai