Anda di halaman 1dari 1

Jelaskan teori cuplikan dan cuplikan acak!

Teori cuplikan (sampel) adalah sebagian anggota populasi yang terpilih untuk diteliti. Sifat-sifat
cuplikan hendaknya bisa mewakili sifat-sifat populasi. Agar cuplikan memberikan hasil yang tak
bisa maka cuplikan haruslah diambil/dilakukan secara acak, setiap anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama besar untuk diambil sebagai anggota cuplikan.
Agar cuplikan memberikan hasil yang tak bisa maka cuplikan haruslah diambil/dilakukan secara
acak. Alasan penggunaan sampel adalah:
- Keterbatasan sumber daya yang ada
- Kelangkaan
- Sifat uji yang rusak
Cuplikan acak adalah cuplikan yang diambil dari sebuah populasi dengan menerapkan prinsip
ketika setiap anggota populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih. Apabila kita
sudah memiliki suatu cuplikan acak maka kita mampu membuat pernyataan deduktif; apabila
sifat-sifat populasi diketahui maka kita bisa menyatakan sifat-sifat cuplikannya.
Cuplikan acak adalah hasil pengambilan sebagian anggota populasi tempat diterapkan prinsip
bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai anggota
cuplikan.
Dalam praktek sifat acak dilakukan dengan sistem lotere. Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencatat setiap anggota populasi dalam satu kertas (kecil), digulung, dimasukan dalam satu
tempat, misalnya toples.
2. Kemudian, kita tentukan anggota cuplikanya, dengan cara mengambil satu persatu gulungan
kertas tadi sampai jumlah tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari kita lihat kejadian ini dalam
pengambilan gulungan kertas yang berisi angka, untuk menentukan siapa yang mendapat
hadiah (pertama, kedua dan seterusnya) dalam suatu lotere.
Contoh cuplikan acak, yaitu :
- Uji coba memakan buah jeruk, kesempatan yang sama untuk mendapatkan manis dan asam.
- Uji coba menaruh tanaman di dalam kotak, kesempatan yang sama untuk hidup dan mati dan
dilakukan selama X hari.

Sumber: ESPA4123

Anda mungkin juga menyukai