1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit
3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,
sertifikat depisito, dana/atau tabungan pada bank lain.
5. Melakukan kegiatan kliring sesuai dengan ketentuan dan prinsip Syariah.
3. Bank Syariah
Bank Syariah adalah sistem perbankan yang dalam usahanya didasarkan pada prinsip-prinsip
hukum/syariah islam dengan mengacu Al-Qur’an dan Hadist. Prinsip yang sesuai dengan
syariah islam adalah beroperasi mengikuti ketentuan syariah islam khususnya yang
menyangkut tata cara bermuamalat. Kegiatan investasi dilakukan dengan prisip bagi hasil
yang menjauhi praktik-praktik yang mengandung unsur riba. Produk perbankan syariah
bersifat universal sehingga tidak dikhususkan untuk satu kelompok tertentu. Segala sesuatu
yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kegiatan
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara berproses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Dalam UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, kegiatan usaha Bank Umum
Syariah meliputi:
1. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan giro, tabungan atau bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah.
2. Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan, yang
dipersamakan berdasarkan akad mudharabah.
3. Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad murabahah, akad salam, akad
istishna.
4. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh.
5. Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada
nasabah berdasarkan akad ijarah dan atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya
bittamlik atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Sumber referensi:
BMP EKS14205