Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

EKSI4205

Irene W
0308xxxx

1. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI)
maka posisi Bank Indonesia adalah independen dalam hal menjalankan kebijakan moneter. Maka selaku
otoritas moneter, Bank Indonesia dapat melaksanakan tugasnya dalam merumuskan kebijakan moneter
tanpa campur tangan pihak luar. Selain itu Bank Indonesia wajib menolak dan mengabaikan setiap
bentuk campur tangan atau intervensi dari pihak manapun diluar Bank Indonesia.

2. Klasifikasi Bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998

 Berdasarkan jenis usaha:


a. Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Kegiatan Usaha Bank Umum:
- Memghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan, dan/bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
- Memberikan kredit
- Menerbitkan surat pengakuan hutang
- Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya.
- Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah
- Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik
dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana
lainnya
- Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau
antar pihak ketiga
- Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
- Melakukan kegiatan penitipan unuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak
- Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalm bentuk surat berharga
yang tidak tercacat di bursa efek
- Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat
- Menyediakan pembiayaan dana tau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
- Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan
undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
- Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia
- Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan,
seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring
penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia
- Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibta kegagalan kredit atau
kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali
penyertaan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
- Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan dan pensiun yang berlaku.

Bank Syariah, adalah bank yang mendasarkan operasionalnya pada sistem Syariah yaitu sistem
ekonomi berdasarkan pada hukum Islam
Kegiatan Usaha Bank Syariah:
- Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah
- Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan, atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah
- Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad musyarakah atau Akad lain yang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah
- Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad salam, Akad istishna’, atau
Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah
- Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad qardh, atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah
- Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada nasabah
berdasarkan Akad ijarah, dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau Akad
lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah
- Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan Akad hawalah atau Akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah
- Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah
- Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan
atas dasar transaksi nyata berdasarkan Prinsip Syariah, antara lain seperti Akad ijarah,
musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah, atau hawalah
- Membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang diterbitkan oleh pemerintah dan/ atau
Bank Indonesia
- Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan pihak
ketiga atau antarpihak ketiga berdasarkan Prinsip Syariah
- Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu Akad yang berdasarkan
Prinsip Syariah
- Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah
- Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah berdasarkan
Prinsip Syariah
- Melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan Akad wakalah
- Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan Prinsip Syariah
- Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan dan di bidang sosial
sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Dalam pengertian ini ada dua jenis BPR yaitu BPR Konvensional dan BPR Syariah.
Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat:
- Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka tabungan,
dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
- Memberikan kredit
- Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia
- Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain

 Berdasarkan kepemilikan:
a. Bank Persero, yaitu bank yang dimiliki oleh Pemerintah
b. Bank Umum Swasta Nasional, yaitu bank yang dimiliki oleh swasta domestik (warga negara
Indonesia)
c. Bank Asing, yaitu bank yang dimiliki oleh warga negara asing
d. Bank Campuran, yaitu bank yang dimiliki oleh warga negara Indonesia dan warga negara asing
e. Bank Pemerintah Daerah, yaitu bank yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah

 Berdasarkan sistem pengenaan bunga:


a. Bank Konvensional, yaitu bank yang dalam operasionalnya menggunakan sistem bunga
b. Bank Syariah, yaitu bank yang dalam operasionalnya menggunakan prinsip Syariah

 Berdasarkan transaksi devisa:


a. Bank Devisa, yaitu bank yang dalam operasionalnya melayani transaksi valuta asing
b. Bank Non devisa, yaitu bank yang dalam operasionalnya tidak melayani valuta asing

3. Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah:


Bank Konvensional dalam operasionalnya menggunakan sistem bunga
Bank Syariah,dalam operasionalnya menggunakan sistem bagi hasil

Sumber: BMP EKSI4205

Anda mungkin juga menyukai