Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Distribusi

Menurut Oentoro (2010), distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar
dan mempermudah penyampaian barang dari produsen sampai ke tangan konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan jenis, jumlah, harga, tempat, dan waktu yang dibutuhkan.

Jenis Saluran Distribusi


Secara singkat, distribusi memiliki 3 jenis yakni distribusi langsung, distribusi semi langsung,
dan distribusi tidak langsung.

1. Distribusi Langsung
Distribusi ini dilakukan antara produsen dengan konsumen secara langsung. Misalnya petani
sayur melakukan transaksi jual beli secara langsung di pasar.

2. Distribusi Semi Langsung


Distribusi ini dilakukan melalui seorang perantara supaya produk dari produsen tetap bisa
sampai ke tangan konsumen. Misalnya, penerbit buku yang menjual bukunya melalui sales
supaya sampai ke tangan konsumen (sekolah, siswa, mahasiswa, lembaga akademik).

3. Distribusi Tidak Langsung


Jenis distribusi ini dilakukan melalui beberapa perantara, sehingga produk tersebut tidak bisa
langsung diterima dari produsennya langsung. Misalnya, pabrik minuman menjual produk
minumannya kepada konsumen melalui beberapa agen atau sales terlebih dahulu.

Tujuan Distribusi
1. Menjamin keberlangsungan produksinya suatu produk
2. Mengirimkan produk atau jasa tertentu ke tangan konsumen
3. Menjaga sistem ekonomi dan bisnis
Fungsi atau Tugas Pokok Distribusi
1. Pengangkutan (Transportasi)
Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka akan semakin bertambah pula kebutuhan atas
suatu produk. Dari adanya pernyataan tersebut, menyebabkan produk barang harus dapat
disalurkan ke berbagai tempat, sehingga pasti lah membutuhkan alat transportasi untuk
mengangkut produk-produk tersebut supaya sampai ke tangan konsumen.

2. Penjualan (Selling)
Dalam bidang pemasaran barang, kegiatan menjual suatu produk oleh produsen akan selalu
ada. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada pihak konsumen dapat dilakukan dengan
cara penjualan. Dari proses penjualan tersebut maka produk dapat sampai ke tangan
konsumen dan menggunakannya sesuai kebutuhan.
3. Pembelian (Buying)
Setiap aktivitas penjualan, pasti diiringi dengan adanya aktivitas pembelian atau biasa kita
sebut dengan transaksi jual-beli. Jika penjualan dilakukan oleh produsen, maka proses
pembelian ini dilakukan oleh konsumen yang membutuhkan produk tersebut.

4. Penyimpanan (Storing)
Sebelum produk disalurkan ke tangan konsumen, biasanya produk-produk tersebut akan
disimpan lebih dahulu dalam suatu gudang. Hal tersebut dilakukan supaya produk tetap aman
dan utuh hingga diterima oleh konsumen.

5. Pembakuan Standar Kualitas Barang


Konsumen mana pun pasti selalu menginginkan produk yang hendak dibelinya mempunyai
ketentuan mutu akan jenis dan ukuran produknya. Oleh sebab itu, diperlukan adanya
pembakuan standar baik dalam jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan
diperjualbelikan tersebut. Pembakuan atau standarisasi suatu produk dilakukan supaya
produk yang akan didistribusikan sesuai dengan harapan konsumen.

6. Penanggung Risiko
Terkadang, terdapat produk distribusi yang mengalami
jatuh atau pecah sehingga produk tersebut dapat rusak.
Hal tersebut akan menjadi risiko yang harus ditanggung
oleh seorang distributor. Namun, pada zaman sekarang
sudah terdapat lembaga atau perusahaan asuransi yang
dapat menanggung risiko tersebut. Faktor Pengaruh
Kegiatan Distribusi
1. Faktor Pasar
Dalam faktor pasar, saluran distribusi akan dipengaruhi oleh adanya pola pembelian
konsumen, yakni jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan produk, dan
kebiasaan dalam pembelian produk tersebut.

2. Faktor Barang
Dalam faktor barang, akan ada pertimbangan dari segi produk yang berkaitan dengan nilai
unit, besar dan beratnya produk, mudah rusaknya produk, standar produk hingga pengemasan
produk.

3. Faktor Perusahaan
Dalam faktor ketiga ini, yakni faktor perusahaan, akan ada pertimbangan yang berkaitan
dengan sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen, pengawasan, serta pelayanan
yang diberikan.
4. Faktor Kebiasaan dalam Pembelian
Dalam faktor terakhir, yakni faktor kebiasaan dalam pembelian, akan ada pertimbangan yang
diperlukan berupa kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen,
volume penjualan hingga ongkos kirim barang.

Strategi Distribusi
Menurut Oentoro, supaya mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka membutuhkan
strategi distribusi yang tepat supaya produk dapat sampai ke tangan konsumen. Ada beberapa
metode atau strategi distribusi supaya produk dapat tersalurkan dengan tepat, yakni:

1. Strategi Distribusi Intensif


Dalam strategi ini akan menempatkan produk pada pengecer (retailer) serta beberapa
distributor di berbagai tempat. Strategi ini cocok diterapkan dalam produk-produk kebutuhan
sehari-hari, seperti sembako, sabun, rokok, dan lain-lain.

2. Strategi Distribusi Selektif


Dalam strategi ini akan menyalurkan suatu produk ke daerah pemasaran tertentu dengan
memilih beberapa distributor atau pengecer. Sehingga akan muncul persaingan antara
distributor dengan pengecer untuk mendapatkan konsumen dengan teknik masing-masing.

Strategi ini cocok diterapkan untuk produk elektronik, sepeda, pakaian, dan lain-lain.

3. Strategi Distribusi Eksklusif


Dalam strategi ini, distributor atau pengecer akan diberikan hak istimewa atas produk yang
akan dijualnya. Strategi ini biasanya digunakan untuk produk dengan kualitas dan harga
tinggi, misalnya showroom mobil, factory outlet, dan lain-lain.
CONTOH GAMBAR DISTRIBUSI
TUGAS KLIPING MATA PELAJARAN IPS
KEGIATAN EKONOMI MANUSIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Anda mungkin juga menyukai