Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

PENGAUDITAN DAN JASA ATETASI LAIN


Prodi Magister Akuntansi – FE UNIGA

DOSEN: DR. BAMBANG HARYADI.,SE.,MSI.,AK.,CA.,CfrA.,ACPA

Nama : Ratna Dwi Mei Wulandari


NIM : 21024006

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jelas!

1. Tujuan teoritis dari teori audit salah satunya adalah teori perlindungan (The Insurance
and protection Theory), coba saudara jelaskan tentang makna teori tersebut, dan
hubungkan dengan realitas praktek audit yang terjadi saat ini.
Jawab : Makna teori perlindungan yaitu memastikan pertanggungjawaban dan
perlindungan terhadap aktiva berjalan secara benar. Sehingga dalam praktik audit yang
didalamnya terdapat unsur sitem pengendalian internal, professional auditor,
independent, jujur, transparan, tanggungjawab, kehandalan, dan komitmen
tidak akan menimbulkan terjadinya kecurangan audit pada elemen-elemen tersebut.
Akan tetapi pada realitas praktek audit yang saat ini terjasi, perlindungan itu tidak
diterapkan. Hal tersebut dapat diketahui dari adanya sikap kurang professional dimana
auditor tidak transparan sehingga kesalahan management tidak dilihat bahkan di
biarkan. Salah satu contohnya yaitu kasus yang terjadi pada PT Garuda Indonesia.

2. Konsep dasar audit antara lain meliputi konsep pembuktian dan independensi. Apa
makna kedua konsep tersebut? Berikan contoh penjelasan saudara.
Jawab : Konsep Pembuktian dalam audit merupakan suatu upaya untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti agar diperoleh pengertian sebagai dasar untuk memberikan
kesimpulan atas pemeriksaan yang dituangkan dalam pendapat auditor. Bukti dapat
diperoleh berdasar informasi dari pihak lain ataupun dari pengalaman yang sering
terjadi. Misalnya, perhitungan dan pengujian secara fisik .
Konsep Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh dan tidak
dikendalikan oleh pihak lain. Adanya kejujuran dalam diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan objektif tidak memihak
dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya merupakan bentuk
dari independensi

3. Creative accounting adalah bagian dari akuntansi untuk menyajikan laporan keuangan.
Namun creative accounting dapat juga menjadi bagian dari sebuah skandal bisnis atau
skandal akuntansi. Setujukah saudara dengan pernyataan tersebut? Berikan
argumentasi saudara dengan jelas.
Jawab : Setuju, menurut saya hal ini terjadi karena tekanan untuk memenuhi ekspetasi
atau target keuangan suatu perusahaan sehingga Creative Accounting melakukan
distorsi nilai informasi yang terkandung dalam laporan keuangan yang mereka
terbitkan, hal ini dapat digunakan untuk mengatur laba atau menyisihkan nilai utang
dari neraca.

4. Mengapa saudara perlu belajar atau memahami praktek creative accounting? Apa
hubungannya dengan teori audit yang saudara pelajari?
Jawab : Creative accounting adalah semua proses dimana beberapa pihak
menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya
standar, interpretasi, teknik, dan sebagainya) kemudian menggunakannya untuk
memanipulasi pelaporan keuangan guna mengubah laporan keuangan dalam
perencanaan pajak. Namun . Sebagai akuntan yang profesional, sudah seharusnya
bekerja sesuai kode etik yang berlaku. Sebisa mungkin hindari penyalahgunaan dari
creative accounting untuk menghindari conflict of interest yang berpotensi terjadi dan
berimbas kepada bangkrutnya perusahaan. Sistem akuntansi yang terintegrasi dan
pencatatan sekaligus pelaporan keuangan yang andal wajib diterapkan dalam bisnis.

5. Sisi bisnis praktik audit merupakan sebuah dilema bagi auditor dalam bisnis dan
idealismenya. Dimanakah sebenarnya dilema yang terjadi bagi seorang auditor
tersebut?
Jawab : Menurut saya yang menjadi dilemma adalah ketika terjadi konflik pada saat
auditor mengungkapkan informasi tetapi informasi tersebut oleh klien tidak ingin
dipublikasikan kepada umum.Konfik ini akan menjadi sebuah dilemma etika ketika
auditor diharuskan membuat keputusan yang menyagkut independensi dan
integritasnya dengan imbalan ekonomis yang mungkin terjadi di sisi lainnya. Karena
auditor seharusnya secara social juga bertanggung jawab kepada masyarakat dan
profesinya daripada mengutamakan kepentingan pribadi atau kepentingan ekonomis
semata, sehingga seringkali auditor dihadapkan kepada masalah dilemma etika dalam
pengambilan keputusan.

6. Sampaikan tentang analisis dan krtik anda terhadap konsep audit berupa materialitas,
opini wajar tanpa pengecualian sehingga ke depan praktek audit lebih terpercaya dimata
masyarakat.
Jawab : Konsep opini wajar tanpa pengecualian belum tentu menjadikan organisasi
maupn instansi pemerintah benar, karena tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini banyak
kasus di instansi pemerintah dimana opininya wajar tanpa pengecualian akan tetapi
menjadi salah satu tersangka dari kasus KPK. Jadi menurut saya, opini wajar tanpa
pengeculian itu tidak digunakan, sehingga opini yang timbul nantinya akan sesuai
dengan fakta audit yang ada.

+++==== Selamat Mengerjakan Semoga Sukses +++====

Anda mungkin juga menyukai