Anda di halaman 1dari 4

Notulensi Day 5

(Kamis, 30 April 2020)


Kajian Festival Ramadhan UKI FIKes Unsoed 1441 H
“Keutamaan dan Manfaat Bulan Ramadhan”
Ust. Dr. Edi Santoso, S.Sos., M.Si.

Materi Kajian:
Dalam khutbah menyambut bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“ Wahai manusia sesungguhnya kalian dinaungi bulan yang agung dan penuh
barokah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik disbanding seribu bulan”.

Berikut adalah pidato Nabi yang memotivasi para sahabat dan semua umatnya:
“Ramadhan bulan barokah, telah datang kepada kalian di dalamnya terdapat
kebaikan yang Allah curahkan kepada kalian ketika rahmat diturunkan dan dosa-
dosa dihapuskan, doa-doa dikabulkan, dan Allah melihat perlombaan kalian, dan
Allah membanggakan kalian dihadapan para malaikatnya maka dari itu
tunjukkanlah kepada Allah akan kebaikan diri kalian karena sesungguhnya orang
yang celaka adalah orang-orang yang terhalang dari rahmat Allah di bulan
Ramadhan.”

Berdasarkan pidato Nabi, bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa.


Keistimewaan bulan Ramadhan di antaranya:
1. Bulan Ramadhan sebagai bulan barokah
Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan Rahmat dengan dihapuskannya
dosa-dosa yang telah diperbuat. Manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa.
Nabi bersabda:
“Setiap Bani Adam adalah pendosa, tidak ada orang yang tidak berdosa.”
2. Dikabulkannya doa
Manfaatkan bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak doa karena pada
bulan Ramdhan ini Allah menjanjikan untuk mengabulkan doa-doa. Dengan
doa dalam segala kondisi diharapkan dapat menjadi sebuah solusi bagi orang-
orang yang beriman dalam segala ikhtiarnya dan diakhiri dengan
menyerahkan segalanya kepada Allah.
3. Bulan Ramadhan sebagai turunnya malam lailatul qadar
Dalam QS. Al-Qadr disebutkan bahwa malam lailatul qadar lebih baik dari
seribu bulan. Malam lailatul qadar merupakan karunia bagi umat Nabi
Muhammad SAW. Oleh karena itu umat manusia dapat berikhtiar untuk
berjumpa dengan malam lailatul qadar.
Meskipun suasana Ramadhan kali ini berbeda, ambil hikmah dalam setiap
kesempatan yang Allah beri. Di sisi lain, Allah ingin menyadarkan manusia
akan hakikat dari ibadah yang sesungguhnya bahwa kesolehan manusia ujian
utamanya adalah ketika sendiri.

Kesimpulan:
Meskipun berada di bulan Ramadhan dengan suasana yang berbeda tetapi
janji-janji Allah tetap dapat diperoleh dengan tetap berikhtiar untuk
menjauhkan diri dari wabah.

Q&A
1. Q1_Fitrani
Assalamu'alaikum ustadz, izin bertanya nggih ustadz, selama pandemi
covid 19, hampir seluruh aktivitas masyarakat dibatasi, dan hal tersebut
sangat terasa perbedaannya khususnya bagi sebagian besar mahasiswa, di
mana mahasiswa memiliki waktu luang yang lebih untuk menghabiskan hari-
harinya selain kuliah. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana ya ustadz cara
yang dapat dilakukan agar kita sebagai mahasiswa dapat memanfaatkan
waktu dengan baik sehingga kita bisa mengurangi hawa nafsu kita dalam
melakukan tindakan yang kurang berfaedah selama bulan ramadhan seperti
terus terusan rebahan, sering main hp, menonton film lbh lama, dsb ?
sehingga manfaat dan keutamana dari bulan ramadhan dapat kita peroleh
dengan maksimal ?

A1_Ust. Dr. Edi Santoso, S.Sos., M.Si.


Pada dasarnya selama pandemi ini manusia tidak sendiri, hidup dalam
sebuah keluarga di rumah ataupun di lingkungan kosan. Baiknya selama
pandemic ini berlangsung dapat membuat rancangan aktivitas yang dapat
disepakati dalam lingkungan keluarga atau kosan. Manusia sebagai makhluk
sosial, membutuhkan support dari orang lain. Misalnya dalam lingkungan
keluarga dapat dilakukan solat berjamaah di rumah dan pastikan semua
anggota keluarga ikut melaksanakan, termasuk solat terawih. Setiap pagi dan
sore dapat dilakukan doa bersama, membaca Al-Quran bersama, dzikir
bersama, dan aktivitas lain yang positif sehingga dapat mengkondisikan diri
agar tetap fokus dalam beribadah di bulan Ramadhan.
Langkah selanjutnya dapat membuat target pribadi dalam setiap harinya
yang target itu bukan hanya sekedar catatan tetapi harus diikhtiarkan dan
dilakukan evaluasi untuk mengarahkan aktivitas target itu. Misalnya ditulis
dalam sebuah catatan, target hari ini harus membaca Al-Quran minimal 1 juz,
berbagi dengan tetangga, selain dari kegiatan yang wajib dilaksanakan.
Hindari melakukan aktivitas dengan mengalir tanpa suatu rencana karena
akan banyak godaan yang dapat mengganggu. Contoh godaannya adalah
penggunaan sosial media. Dengan dibuatnya target, diikhtiarkan, dipenuhi,
dan dukung target itu dengan melibatkan orang lain yang memungkinkan.

2. Q2_Nadia
Assalamu'alaykum warahmatullah... Afwan ustadz ingin bertanya, tadi
ustadz telah menjelaskan dan memberi tips untuk agar melakukan misalnya
agenda membaca al ma'tsurat bersama teman teman kost. Nah untung
membangun pembiasaan seperti itu di lingkungan yang mungkin maaf kurang
agamis itu bagaimana ya ustadz? Terimakasih sebelumnya..

A2_ Ust. Dr. Edi Santoso, S.Sos., M.Si.


Aktivitas bersama tidak harus selalu dzikir atau hal lain yang mungkin
tidak senada dengan teman-teman dalam satu kos. Lakukan aktivitas bersama
yang positif yang dapat mengurangi kejenuhan atau bahkan untuk
mengalihkan dari energi-energi negative ketika sedang sendiri. Misalnya,
melakukan olahraga bersama, menonton youtube bareng. Ujian kesolehan
memang karena kesendirian, tetapi kesendirian itu berat. Tetap ikhtiarkan
ruang-ruang sosial meskipun terbatas. Jalinlah hubungan baik dengan teman
di kosan. Misalnya dengan buka puasa bersama. Hal ini akan membantu
untuk lebih nyaman karena itu semua adalah kebutuhan asasi nya, kebutuhan
mendasar manusia untuk bercengkrama. Langkah selanjutnya dapat dilakukan
dengan mengajak teman satu frekuensi meskipun berbeda tempat kos. Dapat
dilakukan witir bersama dengan menggunakan berbagai media. Intinya tetap
menjaga konektivitas dengan orang lain, jika memungkinkan secara langsung
dan jika tidak memungkinkan dapat menggunakan teknologi yang dapat
membantu untuk terkoneksi secara virtual.

Anda mungkin juga menyukai