Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 10

Nama anggota : Rina Audina (I1B019043)

Rizky Nurhidayah (I1B019059)

Margaretha Dea Pricillia (I1B019062)

Jurusan : Keperawatan (2019)

Tanggal pengumpulan : 23 September 2019

Mata kuliah : Bahasa Indonesia

THE GLOBALISASION OF PLENTY

Orang Amerika menderita tentang berat badan. Hal itu mendorong penyelidikan
ilmiah yang berhubungan dengan makanan dan melakukan banyak hal untuk memajukan
globalisasi pangan di Amerika. Orang Amerika menginginkan orang asing memiliki restoran
pizza, tetapi sebagian besar daging dan kentang. Saat itu tidak ada yang menggunakan
bawang putih dan hanya minum wine anggur. Orang Amerika sangat memperhatikan lingkar
pinggang, memeriksa hati, khawatir tentang konsumsi lemak, dan menganggap makanan
orang asing sehat.

Dokumen berjudul Dietary Goals for the United States, diterbitkan oleh Komite Pilih
Senat yang dipimpin oleh George McGovern tahun 1978 menuduh bahwa bangsa itu
dikepung oleh epidemi “penyakit pembunuh”, penyakit stroke, kanker, diabetes, dan obesitas
disebabkan oleh perubahan diet di Amerika. Dokumen itu menyerukan diet yang lebih alami
dan lebih banyak penelitian nutrisi untuk melawan epidemi.

Diet mediterania sangat kontras dengan kebanyakan diet orang barat,


mengungkapkan hubungan yang jelas antara asupan lemak dan kolesterol dengan kejadian
penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Meskipun diet mediterania didasarkan
pada beberapa konsumsi ikan, tetapi diet ini juga dapat berupa sayuran, buah-buahan,
kacang-kacangan, tomat, minyak zaitun, dan minyak tak jenuh tunggal yang menyediakan
sebagian besar lemak. Diet ini tidak butuh lama untuk berubah menjadi industri karena diet
memiliki daya tarik khusus bagi mereka yang tertarik mengonsumsi alkohol. Satu atau lebih
gelas minuman anggur menjadi keharusan diet bagi banyak orang di tahun 1990-an setelah
minuman dipromosikan ke peringkat pencegahan jantung karena dapat meningkatkan
kepadatan darah yang tinggi lipoprotein, kolesterol pembersih baik.

Sejak 1950-an hingga 1970-an teknologi baru diterapkan untuk mengubah pembuatan
minuman anggur dan manajemen kebun anggur menjadi ilmu. Anggur California mulai
bersaing dengan anggur di seluruh dunia dan selama 1990-an jumlah kilang anggur melonjak.
Orang-orang dari Prancis. Jerman, Australia, dan Italia mulai berbagi ruang rak anggur
dengan spanyol dan Portugal karena ingin didesak oleh botol dunia baru dari Australia,
Selandia Baru, Argentina, dan Chili. Kemudian muncul French Paradox, yaitu anggur putih
yang dibuat seperti anggur merah untuk mendongkrak tanin kaya antioksidan. Di Tiongkok,
kesadaran kesehatan yang tumbuh telah menghasilkan pasar bagi banyak orang asing.
Meskipun kebiasaan mencampur anggur dengan minuman ringan seperti coca-cola atau sprite
menyebabkan bergidik, tetapi yang dinikmati adalah manfaat anggur dari kendi. Minyak
zaitun dianggap dapat menurunkan penyakit jantung oleh orang-orang mediterania dan
penggunaannya di amerika meningkat. Piramida panduan makanan yang meliputi pasta dan
nasi mendorong untuk mengonsumsi spageti dan penjualan saus spageti meningkat.

Restoran Tex – Mex merupakan restoran yang menjual makanan dengan lemak jenuh
yang sangat tinggi. Kemudian orang Amerika dengan hati – hati membuktikan bahwa dirinya
bisa makan makanan mentah seperti ikan mentah. Sushi menjadi salah satu makanan yang
menggila dan dapat memuaskan selera. Kemudian salah satu kritikus menyatakan bahwa
sushi merupakan makanan yang dapat menjaga berat badan tetap ideal dan stabil. Sushi
merupakan makanan pembuka khas Cina yang sangat populer.

Pada saat itu, yoghurt yang sudah banyak dikonsumsi di berbagai dunia ternyata di
Amerika Serikat belum ditemukan. Kemudian yoghurt menjadi suatu hal yang baru bagi
Amerika Serikat. Yoghurt di Amerika Serikat baru berkembang ketika tersedia dalam
berbagai macam rasa dan tekstur hingga yoghurt menjadi makanan pokok di Amerika
Serikat. Kemudian penjualan tahunan makanan halal tumbuh dari 1,25 juta dolar pada tahun
1940-an hampir menjadi 2 miliar dolar pada tahun 1993. Publik menganggap makanan halal
lebih sehat dari pada makanan non – halal.
Hawai memang merupakan negara terakhir yang memasuki negara serikat tetapi
Hawai adalah negara pertama dalam globalisasi pangan. Hawai memiliki tanaman pangan
sendiri oleh para navigator Polinesia asli yang dibuat dari thai tea ditopang oleh orang –
orang yang mereka bawa bersama dengan bahan – bahan makanan seperti talas, pisang, ubi
jalar, dan lain – lain.

Antara tahun 1950 – 1990 persentase penduduk di Eropa menurun dari 50% menjadi
15% dan di Asia menjadi loncat dari 6 sampai 30%. Tahun 1990 Amerika Serikat
menyatakan bahwa Amerika sudah mencapai titik aman. Amerika menjelajah dunia untuk
mencari makanan yang eksotis dan meninggalkan cap di makanan – makanan yang
diproduksi di rumah. Namun, pada diakhir tahun 1980 – 1990 terjadi globalisasi pangan
yang sangat pesat di Amerika sehingga orang – orang dapat berjalan luas memburu kuliner,
menikmati makanan tanpa meninggalkan kota asal.

Poster – poster etnik memberitahukan orang – orang tentang menu makanan yang ada
di suatu restoran. Banyak dari outlet sekarang ini memakai kontur Asia seperti, sushi, nori,
wasabi, dan produk kedelai. Bahan – bahan produk dari Asia sekarang dapat ditemui di
Amerika Serikat sebagai bahan penunjang untuk restoran – restoran di Amerika. Ikan nila
merupakan ikan yang dikenal Amerika beberapa tahun lalu setelah orang Amerika
membudidayakan di Asia – Afrika. Orang Amerika menjadi teratur makan ikan nila
kemudian warga Afrika berternak sendiri di daerahnya. Tak hanya ikan, garam laut yang
sudah dikenal mengglobal itu dapat diproduksi oleh warga Afrika.

Pada tahun 1995, seorang reporter staf untuk Wall Street Journal menyurvei daerah
pedalaman New York, melaporkan bahwa orang Amerika Tengah tidak makan seperti dulu
lagi yang hanya sebatas daging panggang, sayur yang di rebus, dan roti mentega. Kini orang
pedalaman Amerika lebih dominan memakan yang lebih modern seperti ayam buritto, pasta
primavera, salmon panggang dan lain sebagainya. Tak hanya itu restoran kelas atas dari Italy
seperti Olive Garden Mills yang didirikan tahun 1982 telah sukses memakmurkan pizza
sebagai makanan yang mampu berkembang pesat hingga periode ini.

Masyarakat yang mengunjungi restoran tidak hanya makan tetapi juga mereka belajar
akan berbagai hal mengenai makanan contohnya di restoran jepang, Benihana Tokyo Chan,
dengan menggunakan gaya memasak “teppanyaki” pelanggan duduk menyaksikan koki yang
lihai dalam memotong dan mengiris sayuran ataupun daging.
Globalisasi mempengaruhi dalam hal pangan. Saat ini banyak sekali makanan yang
bisa dibuat secara instan dan praktis. Makanan cepat saji kini tak hanya di restoran, di rumah
pun kini bisa membuat menu makanan dengan bahan yang lebih sederhana dan tidak
memerlukan waktu yang lama. Namun, jika terlalu sering mengonsumsi makanan instan akan
mengalami dampak buruk pada kesehatan. Untuk menangani masalah tersebut, terdapat
perusahaan – perusahaaan seperti Campbell yang mengolaborasikan obat dengan makanan
menjadi sebuah makanan yang disebut nutraceutical.atau makanan yang fungsional.
Dikatakan fungsional karena makanan ini mengandung kalori yang rendah sehingga dapat
menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolestrol, dan merangsang kekebalan tubuh.
Mendengar hal ini, warga Amerika terutama Kanada mulai ragu akan manfaat bir bagi
kesehatan. Warga Amerika terdorong untuk membuat bir dengan kalori yang rendah agar
kesehatan mereka tetap terjaga meskipun mereka mengonsumsi bir dalam jumlah skala yang
besar.

Anda mungkin juga menyukai