Anda di halaman 1dari 3

Rasnoorshiddieq

XII MIPA 2 / 26

Makanan Fungsional : Kentang

Kentang Sebagai Makanan Fungsional


Pengertian pangan fungsional menurut Badan POM adalah pangan alami atau
olahan yang mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian ilmiah
dianggap mempunyai fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan.
Dikonsumsi sebagai makanan atau minuman, memiliki ciri-ciri sensoris berupa
bentuk, warna, tekstur dan rasa yang dapat diterima oleh konsumen.
Salah satu contoh pangan fungsional yang umum ditemukan dan dikonsumsi
adalah kentang. Kentang dapat dikosumsi secara langsung maupun dibuat menjadi
bahan olahan lain. Kentang juga cukup mudah ditemukan di pasaran dengan harga
yang terjangkau, hal ini membuat kentang menjadi salah satu bahan makanan yang
umum.

Kandungan Gizi Kentang


Meski komposisinya terutama karbohidrat, kentang juga mengandung banyak
vitamin, mineral, serat dan antioksidan yang penting untuk kesehatan tubuh.
Kandungan gizi kentang sudah tidak diragukan lagi. Komposisi gizi kentang
meliputi zat gizi makro dan zat gizi mikro. Makronutrien adalah nutrisi yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak. Karbohidrat, lemak, dan protein
termasuk dalam zat gizi makro, sedangkan vitamin dan mineral tergolong zat gizi
mikro, artinya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Kentang hampir tidak
mengandung lemak. Plus, kalori dalam kentang relatif rendah. Satu kentang rebus
sedang (100 gram) hanya mengandung sekitar 90 kalori.

Manfaat Kentang
1. Mencegah penyakit kanker hati dan usus besar
Kentang mengandung banyak senyawa antioksidan seperti flavonoid,
karotenoid dan asam fenolik. Senyawa ini menetralkan molekul berbahaya
seperti radikal bebas. Akumulasi radikal bebas dalam tubuh dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Sebuah uji
laboratorium menunjukkan bahwa kandungan antioksidan dalam kentang
dapat menghambat pertumbuhan sel kanker hati dan usus besar. Studi juga
menemukan, kentang ungu kandungan antioksidannya empat kali lebih tinggi
ketimbang kentang putih. Sehingga, kentang berwarna lebih baik dalam
menetralkan radikal bebas ketimbang kentang putih.

2. Membantu mengontrol gula darah


Kentang mengandung jenis pati khusus yang dikenal dengan pati resisten. Pati
ini tidak diurai dan diserap sepenuhnya oleh tubuh. Beberapa pati mencapai
usus besar dan menjadi nutrisi bagi bakteri baik di sana. Penelitian telah
menunjukkan bahwa pati resisten memiliki banyak manfaat kesehatan,
termasuk mengurangi resistensi insulin dan mengendalikan gula darah.
Penderita diabetes tipe 2 yang diberikan pati resisten menunjukkan bahwa
kadar gula postprandial mereka tidak meningkat. Studi lain menemukan
bahwa orang yang menerima hingga 30 gram pati resisten per hari selama
minggu mengalami penurunan resistensi insulin sebesar 33%. Anda dapat
meningkatkan kandungan pati resisten dalam kentang dengan menyimpan
kentang rebus di lemari es semalaman dan memakannya di lemari es.

3. Menjaga kesehatan sistem pencernaan.


Manfaat kentang lainnya untuk kesehatan adalah menjaga kesehatan sistem
pencernaan. Tidak hanya dengan mengontrol gula darah, pati resisten yang
terdapat pada kentang juga dapat meningkatkan pencernaan. Saat mencapai
usus besar, pati resisten menjadi makanan bagi bakteri baik di usus besar.
Bakteri ini mengubah pati resisten menjadi butirat asam lemak rantai pendek.
Penelitian menunjukkan bahwa butirat dapat mengurangi peradangan di usus
besar, memperkuat usus besar, mengurangi risiko kanker usus besar,
mendukung pengobatan penyakit radang usus.

4. Mengenyangkan dalam jangka waktu yang lama.


Selain kaya akan nutrisi dan nutrisi penting bagi tubuh, kentang juga menjadi
makanan untuk membantu Anda merasa kenyang dalam waktu lama. Makanan
yang tahan lebih lama, seperti kentang, dapat membantu orang untuk tidak
makan berlebihan. Alhasil, makanan ini sangat cocok bagi mereka yang ingin
menurunkan berat badan.

Bahaya Kentang
Pada dasarnya, kentang adalah makanan yang sehat dan bergizi. Namun, jika
dimakan secara rutin, tidak semua jenis olahan kentang sehat. Salah satu jenis olahan
kentang yang perlu diperhatikan adalah kentang goreng. Meskipun kentang goreng
enak, renyah, dan renyah, namun berbahaya bagi kesehatan. Para ahli menyimpulkan
bahwa makan kentang goreng setidaknya 2-3 porsi dalam satu minggu bisa
meningkatkan risiko kematian lebih cepat hingga dua kali lipat.
Kentang merupakan salah satu makanan pokok yang mengandung banyak
krbohidrat, jadi, apabila kentang dikonsumsi sebagai camilan, asupan karbihidrat di
dalam tubuh menjadi berlebih yang akan menyebabkan naiknya berat badan dan
menumpuknya lemak.

Sejarah Makanan Olahan Kentang


Salah satu makanan olahan dari kentang adalah kentang goreng atau french
fries. Makanan ini cukup digemari oleh masyarakat luas karena lezat, praktis, serta
cukup mengenyangkan. Perlu diketahui, kentang goreng atau french fries ini juga
memiliki sejarah dan terus berkembang berbagai macam modifikasinya seiring
dengan berjalannya waktu.
Juru masak Prancis bernama Honoré Julien sering menghidangkan kentang
goreng untuk Presiden Amerika Serikat Thomas Jefferson. Menurut manuskrip tulisan
tangan Thomas Jefferson pada tahun 1801, french fries adalah "kentang segar yang
dipotong kecil-kecil dan digoreng dalam rendaman minyak."
Kentang goreng populer ke seluruh dunia berkat rumah makan siap saji seperti
McDonald's dan Burger King. Di awal tahun 1950-an, Jack Simplot yang memiliki
perusahaan bernama J.R. Simplot menciptakan bahan baku french fries berupa
potongan-potongan kentang yang sudah dikupas dan dibekukan. Sebelum perusahaan
J.R. Simplot memasok bahan baku kentang goreng, kentang perlu dikupas dan
dipotong-potong secara manual di semua cabang McDonald's. Kentang beku produksi
J.R. Simplot berhasil menyingkat waktu penyiapan makanan dan ikut mendorong
ekspansi waralaba McDonald's.
Kentang goreng juga memiliki ciri khas yang unik di setiap negara. Mulai dari
nama penyebutan hingga cara penyajiannya. Negara-negara tersebut antara lain adalah
Jerman, Belgia, dan Spanyol.

Anda mungkin juga menyukai