Anda di halaman 1dari 9

PERHITUNGAN NILAI PGA, PGV DAN PGD BEERDASARKAN REKAMAN

ACCELEROGRAPH PADA GEMPA BUMI SELATAN MALANG


PERHITUNGAN NILAI PGA, PGV DAN PGD BERDASARKAN REKAMAN ACCELEROGRAPH
PAGA GEMPA BUMI SELATAN MALANG

Eliza Veronica Zanetta 1 dan Ari Sungkowo2


1. Teknik Geofisika, Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Institut Teknologi Sumatera, Jl.
Terusan Ryacudu, Way Hui, Kec. Jatiagung, Lampung Selatan, Lampung 35365, Indonesia
2. BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Sleman Yogyakarta, Jl. Wates Km. 8, Dusun Jitengan,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55294, Indonesia
E-mail: eliza.12117057@student.itera.ac.id

ABSTRAK

Berdasarkan letak geografis nya, Indonesia merupakan negara yang dilewati oleh cincin api (Ring of fire) yang
menyebabkan banyak terjadi bencana alam gempa bumi. Gempa bumi terjadi karena pergerakan dibawah permukaan bumi
yang dapat mengakibatkan kerusakan. Ground motion adalah parameter yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa.
Accelerograph adalah alat yang digunakan untuk menghitung nilai percepatan tanah. Salah satu gempa bumi yang terjadi
di wilayah pulau jawa terdapat di selatan Malang. Tepatnya pada koordinat 9.45o LS dan 112.83o BT dengan kedalaman
12 km. Gempa tersebut terjadi pada tanggal 18 Februari 2019 sebesar M 4.7. PGA, PGV dan PGD dihitung dengan
software Geopsy, Microsoft Excel, Seismosignal dan dilakukan plot peta kontur dengan Surfer 13. Berdasarkan komponen
horizontalnya nilai PGA terendah bernilai 0.00014 g, sedangkan nilai PGA tertinggi bernilai 0.00362 g. untuk komponen
vertical, nilai PGA terendah bernilai 0.00006 g sedangkan nilai PGA tertinggi bernilai 0.0018 g. Berdasarkan komponen
horizontalnya nilai PGV terendah bernilai 0.02359 cm/s sedangkan nilai PGV tertinggi bernilai 0.13875 cm/s.
Berdasarkan komponen vertikal, nilai PGV terendah bernilai 0.01549 cm/s sedangkan nilai PGV tertinggi bernilai 0.10134
cm/s. Berdasarkan komponen horizontalnya nilai PGD terendah bernilai 0.00616 cm sedangkan nilai PGD tertinggi
bernilai 0.04073 cm. Berdasarkan komponen vertikal, nilai PGD terendah bernilai 0.00355 cm dan nilai tertinggi 0.0385
cm. Intensitas gempa bumi selatan Malang bernilai II-III dalam skala MMI.

Kata kunci: PGA, PGV, PGD, MMI

ABSTRACT

Based on the geographic location, Indonesia is passed by a ring of fire that causes many an earthquake. Earthquakes occur
due to movements below the earth's surface which can cause damage. Ground motion is a parameter used to measure the
strength of an earthquake. Accelerograph is a tool used to calculate the value of ground acceleration. One of the
earthquakes that occurred was in south of Malang. Precisely at the coordinates of 9.45o latitude and 112.83o east longitude
with a depth of 12 km. The earthquake occurred on February 18, 2019 with M 4.7. PGA, PGV and PGD were calculated
using Geopsy, Microsoft Excel, Seismosignal software and contour map plots were performed with Surfer 13. Based on the
horizontal component, the lowest PGA value was 0.00014 g, while the highest PGA value was 0.00362 g. for the vertical
component, the lowest PGA value is 0.00006 g while the highest PGA value is 0.0018 g. Based on the horizontal
component, the lowest PGV value is 0.02359 cm / s, while the highest PGV value is 0.13875 cm / s. Based on the vertical
component, the lowest PGV value is 0.01549 cm / s while the highest PGV value is 0.10134 cm / s. Based on the horizontal
component, the lowest PGD value is 0.00616 cm, while the highest PGD value is 0.04073 cm. Based on the vertical
component, the lowest PGD value is 0.00355 cm and the highest value is 0.0385 cm. The intensity of the earthquake south
of Malang is II-III on the MMI scale.

Keywords: PGA, PGV, PGD, MMI


1. PENDAHULUAN
Peak Ground Acceleration (PGA) adalah nilai
Secara geografis, Indonesia terletak diantara percepatan getaran tanah tertinggi yang
dua samudera yaitu Samudera Hindia dan digunakan untuk mengukur tingkat resiko suatu
Samudera Pasifik serta dua benua yaitu Benua wilayah akibat bencana gempa bumi. PGA
Asia dan Benua Australia. Indonesia pun dipengaruhi oleh besar magnitudo, jarak
terletak di pertemuan 3 lempeng tektonik yang hiposenter dan periode dominan tanah. PGA
aktif di dunia yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng memiliki satuan g atau gal. alat yang biasanya
Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Lempeng digunakan untuk mengetahui nilai percepatan
Eurasia dan Lempeng Indo-Australia pada gerakan tanah adalah accelerograph. Nilai
wilayah Indonesia mengalami penunjaman intensitas dalam skala MMI akan didapatkan
sepanjang pantai barat Sumatera, pantai selatan dari konversi nilai PGA. Menurut Ari
Jawa hingga Nusa Tenggara. Sungkowo (2018), perhitungan nilai PGA:

Salah satu gempa bumi yang terjadi di Untuk formulasi faktor konversi:
Indonesia khususnya di wilayah pulau jawa
terdapat di selatan Malang. Tepatnya pada
koordinat 9.45o LS dan 112.83o BT dengan
kedalaman 12 km. Gempa tersebut terjadi pada Dimana Vpp dan sensitivitas dalam (mVolt/g)
tanggal 18 Februari 2019 sebesar M 4.7. Nilai faktor konversi akan digunakan untuk
Dinamika tektonik pada wilayah selatan perhitungan PGA yang dirumuskan sebagai
Malang didominasikan oleh tumbukan gerakan berikut:
lempeng India-Australia dan lempeng Eurasi
yang menyebabkan wilayah Malang sering Dimana nilai PGA dalam (g), Amax adalah
merasakan gempa. amplitudo maksimum dan CF adalah faktor
Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi konversi.
yang mengakibatkan getaran di permukaan
Jika nilai PGA dirubah ke satuan (gal /
bumi yang disebabkan oleh gerakan pada kerak
percepatan gravitasi), maka:
bumi. Salah satu energi yang terlepas adalah
energi gelombang seismik yang akan menjalar
ke segala arah yang nantinya akan di deteksi
oleh sensor seismik (Gunawan,2005).
Terjadinya gempa menyebabkan kerusakan PGV (Peak Ground Velocity) adalah nilai
pada wilayah yang terdampak. Perencanaan kecepatan getaran tanah tertinggi yang
bangunan tahan gempa memerlukan parameter digunakan untuk mengukur tingkat resiko suatu
gerakan tanah (ground motion). Penelitian ini wilayah akibat bencana gempa bumi. Semakin
bertujuan untuk menghitung nilai PGA, PGV besar nilai PGV maka tingkat resiko kerusakan
dan PGD berdasarkan titik gempa bumi selatan akibat getaran gempa juga semakin besar juga
Malang. (Wu, at al., 2003; Wu and Zhao, 2006).
Beberapa cerobong asap retak-retak.
Peak Ground Displacement (PGD) adalah nilai Gempa dirasakan juga oleh orang yang
perpindahan getaran tanah tertinggi yang naik kendaraan

digunakan untuk mengukur tingkat resiko suatu VIII Kerusakan ringan pada bangunan yang 245-294 gal 0,25-0,30 g
dirancang dengan struktur khusus,
wilayah akibat bencana gempa bumi. PGD
kerusakan besar pada bangunan struktur
jarang digunakan karena sulitnya akurasi yang standar dan meruntuhkan bangunan
mengakibatkan noise/error pada pemrosesan dengan struktur jelek. Dinding-dinding
dapat terlepas dari kerangka rumah.
sinyal gempa.
Cerobong asap pabrik-pabrik dan
monumen-monumen roboh. Furniture
Tabel 1. Tabel Nilai Intensitas dalam Skala MMI. (meja kursi) berat terlempar. Pasir dan
lumpur (dalam jumlah kecil) tersembur
Nilai Penjelasan intensitas Average Peak Avergae Peak
keluar
Intensitas Acceleration Acceleration
IX Kerusakan bangunan terjadi pada 490-539 gal 0,50-0,55 g
(gals) (g atau gravity
bangunan yang sangat kokoh.
2
= 9,8 m/s )
Rangkarangka bangunan biasa terlepas
I Tidak dirasakan kecuali oleh beberapa
dari pondasinya. Kerusakan besar pada
orang dalam keadaan sangat tenang
bangunan kuat dengan sebagian besar
II Dirasakan oleh beberapa orang yang
bangunan roboh. Pondasi bangunan
diam, terutama di lantai-lantai atas
bergeser. Tanah retak-retak, pipa bawah
bangunan. Benda-benda ringan yang tanah pecah
digantung bergoyang
X Bangunan dari kayu rusak, sebagian >580 gal >0,6 g
III Dengan jelas terasa didalam ruangan,
besar bangunan kayu dan bangunan
terutama dilantai-lantai atas berkerangka fondasi rusak. Retak-retak
bangunan/gedung, namun banyak yang besar ditanah. Rel melengkung. Longsor
tidak menyadari terjadi gempa.
disekitar pinggiran sungai serta lereng
Kendaraan yang sedang berdiri sedikit curam. Pasir dan lumpur bergeser.
bergoyang. Getaranya seperti truk yang Terjadi bah di pinggir sungai.
melintas. Durasi (lamanya) getaran dapat
XI Hanya sedikit bangunan yang masih
diperkirakan
berdiri. Jembatan-jembatan rusak.
IV Saat siang hari didalam ruangan, 14,7-19,6 gal 0,015g-0,02g Retakretak lebar pada tanah. Pipa bawah
terutama dirasakan oleh banyak orang,
tanah rusak total. Terjadi liquifaksi pada
sedang diluar ruangan hanya sedikit tanah yang lunak. Rel kereta
orang yang merasakan. Pada malam hari melengkung sangat parah
beberapa orang terbangun. Piring,
XII Kerusakan total. Gelombang tampak di
jendela dan pintu bergetar atau
permukaan tanah. Pemandangan menjadi
bergoyang-goyang. Dinding berderik.
gelap. Benda-benda terlempar ke udara
Terasa seperti truk yang menabrak
bangunan. Motor dan mobil yang sedang
diam dengan jelas terlihat bergoyang Sistematika penulisan penelitian ini dibagi
V Dirasakan oleh hampir semua orang, 29,4-39,2 gal 0,03-0,04g
dalam 4 bab yaitu PENDAHULUAN,
banyak yang terbangun. Piring, jendela
dan sebagainya pecah, plester bangunan
METODOLOGI, HASIL & PEMBAHASAN
retak-retak, di bagian kecil bangunan, dan KESIMPULAN.
benda-benda yang tidak stabil terbalik.
Pohon-pohon, tiang dan benda-benda
tinggi lainya terlihat bergerak-gerak.
2. METODOLOGI
Jam bandul berhenti
VI Dirasakan oleh semua orang, banyak 58,8-68,8 gal 0,06-0,07 g 2.1 Persiapan Data
yang ketakutan dan berlarian keluar.
Beberapa furniture berat bergeser,
Data yang diperoleh merupakan data yang
plester-plester dinding berjatuhan dan berasal dari Stasiun Geofisika Kelas 1
cerobong asap mengalami kerusakan Yogyakarta. Data gempa bumi yang digunakan
ringan
VII Semua orang berlarian keluar, kerusakan 98-147 gal 0,10-0,15 g
adalah data gempa bumi selatan Malang yang
ringan pada bangunan dengan struktur terjadi pada tanggal 18 Februari 2019 dengan
standar, namun kerusakan sangat besar koordinat 9.45o LS dan 112.83o BT pada
pada bangunan dengan struktur jelek.
kedalaman 12 km dan kekuatan gempanya
sebesar M 4.7. Data tersebut merupakan data
dalam bentuk signal yang berisi nama site
sensor, waktu awal dan akhir rekaman,
frekuensi, sampling rate, sinyal gempa
dengan komponen east-west, komponen
north-south dan komponen up-down. Jumlah
stasiun pada data gempa bumi tersebut adalah
enam. Kemudian dilakukan pemisahan data
gempa komponen horizontal dan vertikal. Pada
tahap ini software yang digunakan adalah
software Geopsy.

Gambar 2. Data Gempa Hasil Koreksi dan Konversi


Satuan dalam g.

2.3 Perhitungan PGA, PGV dan PGD


Setelah dilakukan baseline correction dan
konversi data. Dilakukan perhitungan PGA,
PGV dan PGD diinput ke software
Seismosignal. Data input tersebut berupa data
waktu (s) dan acceleration (g). Nilai PGA max,
Gambar 1. Raw Data Gempa. PGV max dan PGD max merupakan nilai
dengan amplitudo tertinggi dari setiap
2.2 Koreksi baseline dan konversi ke satuan g gelombangnya.
Setelah dilakukan pemisahan data gempa
komponen horizontal dan vertikal. Data
tersebut di export kedalam bentuk ascii lalu
dikonversi ke bentuk .dat. menggunakan
Microsoft Excel, data tersebut dikoreksi
baseline manual dengan tujuan menghilangkan
data noise agar sinyal tetap berisolasi pada
sumbu seimbang y = 0. Lalu dilakukan Gambar 3. Hasil Gelombang PGA.
perkalian data percepatan tanah maksimum
dengan faktor konversi agar data percepatan 2.4 Konversi nilai PGA ke MMI
tanah yang awalnya berbentuk count memiliki Nilai PGA yang telah didapatkan kemudian di
satuan yaitu g atau gal. faktor konversi untuk konversi ke intensitas dengan skala MMI
setiap stasiun akan berbeda-beda (Modify Mercally Intensity) dengan
menggunakan tabel konversi sebagai berikut:
Tabel 2. Tabel Konversi Nilai PGA ke Intensitas.
2.5 Pembuatan peta kontur persebaran PGA,
PGV dan PGD.
Nilai PGA, PGV dan PGD yang telah Berdasarkan komponen horizontalnya nilai
didapatkan, kemudian dilakukan ploting peta dengan percepatan tanah maksimum (PGA)
kontur untuk mendapat peta persebaran nilai terendah terdapat di stasiun KPJI (KARANG
PGA, PGV dan PGD menggunakan software PUCUNG) bernilai 0.00014 g, sedangkan nilai
Surfer 13. Data yang diinput adalah data dengan percepatan tanah maksimum (PGA)
koordinat titik gempa, data koordinat lokasi tiap tertinggi di stasiun GMJI (GUMUK MAS
stasiun, data hasil PGA, PGV dan PGD dengan JEMBER) bernilai 0.00362 g. Jika dikonversi
didukung oleh shp pulau jawa. nilai percepatan tanah maksimum (PGA)
tertinggi nya memiliki skala intensitas MMI
yaitu II-III. Gempa bumi dengan intensitas II-
III mempunyai keterangan dapat dirasakan oleh
beberapa orang yang diam, terutama yang
berada di lantai atas bangunan

Gambar 4. Peta Kontur Persebaran PGA.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan data gempa bumi


selatan Malang pada tanggal 18 Februari Gambar 5. Peta Persebaran PGA Secara Horizontal.
2019 yaitu 9.45 LT dan 112.83 BT. Data
yang didapatkan berasal dari alat perekam Berdasarkan komponen vertikalnya nilai
gempa di Stasiun Geofisika kelas 1 dengan percepatan tanah maksimum (PGA)
Yogyakarta. Data tersebut berisi 6 site sensor terendah terdapat di stasiun KPJI (KARANG
yang terdapat di sekitar pulau Jawa yaitu PUCUNG) bernilai 0.00006 g sedangkan nilai
Stasiun ABJI, GMJI, NGJI, GRJI dan TBJI dengan percepatan tanah maksimum (PGA)
berada di wilayah Jawa Timur sedangkan KPJI tertinggi di staiun GMJI (GUMUK MAS
berada di wilayah Jawa Tengah. JEMBER) bernilai 0.0018 g. Jika dikonversi
nilai percepatan tanah maksimum (PGA)
Tabel 3. Tabel Hasil Nilai PGA, PGV, PGD dan tertinggi nya memiliki skala intensitas MMI
intensitas.
yaitu II-III. Gempa bumi dengan intensitas II
mempunyai keterangan dapat dirasakan oleh
beberapa orang yang diam, terutama yang
berada di lantai atas bangunan.
(PGV) tertinggi di staiun NGJI (NGAWI
JATIM) bernilai 0.10134 cm/s.

Gambar 6. Peta Persebaran PGA Secara Vertikal.

Jika di amati pada peta kontur nilai percepatan


tanah maksimum (PGA) terendah memiliki Gambar 8. Peta Persebaran PGV Secara Vertikal.
jarak paling jauh dari pusat titik episenter
gempa dan nilai percepatan tanah maksimum Adapun perbedaan nilai tertinggi antara nilai
(PGA) tertinggi memiliki jarak paling dekat PGA dan PGV. Nilai PGA tertinggi berada di
dari pusat titik episenter gempa. Semakin dekat stasiun GMJI sedangkan nilai PGV tertinggi
sensor maka nilai intensitas percepatan berada di stasiun NGJI, kemungkinan terjadi
tanahnya makin besar dimana semakin rentan karena perbedaan struktur tanah di wilayah
bahaya kerusakan pada daerah tersebut. stasiun tersebut. Wilayah stasiun yang
kemungkinan memiliki jenis tanah lunak (Vs
Berdasarkan komponen horizontalnya nilai tinggi) maka akan memiliki densitas rendah dan
dengan kecepatan tanah maksimum (PGV) atenuasi tinggi yang menyebabkan getaran
terendah terdapat di stasiun KPJI (KARANG tanah akibat gempa cenderung memberikan
PUCUNG) bernilai 0.02359 cm/s sedangkan respon lebih tinggi daripada tanah yang padat.
nilai dengan kecepatan tanah maksimum Getaran lebih tinggi tersebut menimbulkan
(PGV) tertinggi di stasiun NGJI (NGAWI amplifikasi tinggi sehingga mudah mengalami
JATIM) bernilai 0.13875 cm/s. kerusakan ketika terjadi gempa, begitupun
sebaliknya. Selain itu ada juga kemungkinan
karena titik gempa yang digunakan hanya 1
yaitu gempa bumi selatan Malang
menyebabkan hasil penelitian belum
mendapatkan hasil maksimal sehingga
memerlukan data tambahan untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik

Berdasarkan komponen horizontalnya nilai


dengan perpindahan tanah maksimum (PGD)
Gambar 7. Peta Persebaran PGV Secara Horizontal.
terendah terdapat di stasiun KPJI (KARANG
PUCUNG) bernilai 0.00616 cm sedangkan nilai
Berdasarkan komponen vertikalnya nilai
dengan perpindahan tanah maksimum (PGD)
dengan kecepatan tanah maksimum (PGV)
tertinggi di stasiun NGJI (NGAWI JATIM)
terendah terdapat di stasiun KPJI (KARANG
bernilai 0.04073 cm.
PUCUNG) bernilai 0.01549 cm/s sedangkan
nilai dengan kecepatan tanah maksimum
Gambar 9. Peta Persebaran PGD Secara Horizontal.

Berdasarkan komponen vertikal nya nilai Gambar 12. Hubungan Nilai PGV dengan PGD
secara Vertikal.
dengan perpindahan tanah maksimum (PGD)
terendah terdapat di stasiun KPJI (KARANG
Jika diamati berdasarkan komponen horizontal
PUCUNG) bernilai 0.00355 cm sedangkan nilai
dan vertikalnya, nilai kecepatan tanah
dengan perpindahan tanah maksimum (PGD)
maksimum (PGV) cenderung naik terhadap
tertinggi di staiun NGJI (NGAWI JATIM)
nilai perpindahan tanah maksimum (PGD).
bernilai 0.0385 cm.
Semakin besar nilai kecepatan tanah maksimum
(PGV), nilai perpindahan tanah maksimum
(PGD) semakin besar juga.

4. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan penelitian ini yaitu nilai


dengan PGA terendah terdapat di stasiun
KPJI sedangkan nilai dengan PGA tertinggi di
stasiun GMJI. Nilai PGV dan PGD terendah
Gambar 10. Peta Persebaran PGD Secara Vertikal. terdapat di stasiun KPJI sedangkan PGV dan
PGD tertinggi di stasiun NGJI. Nilai PGD akan
Nilai perpindahan tanah maksimum (PGD) berbanding lurus dengan nilai PGV.
akan mengikuti nilai kecepatan tanah Berdasarkan nilai percepatan tanah maksimum
maksimum (PGV) yang mana dapat dilihat (PGA) tertinggi nya, nilai intensitas gempa
pada grafik dibawah ini bumi selatan Malang yang diukur pada stasiun
Gumuk Mas Jember dalam skala MMI yaitu II-
III.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada


BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Yogyakarta
yang telah memberikan ijin untuk melakukan
kerja praktik selama 2 bulan.

Gambar 11. Hubungan Nilai PGV dengan PGD


secara Horizontal. DAFTAR PUSTAKA
A. Sungkowo. (2018). Perhitungan Nilai Kirbani S.B., T.Prasetya, dan F.M. Widigdo,
Percepatan Tanah Maksimum Berdasar (2006). Percepatan Getaran Tanah
Rekaman Sinyal Accelerograph di Maksimum Daerah Istimewa
Stasiun Pengukuran UNSO Surakarta. Yogyakarta 1943 - 2006. Jurnal
Indones. J. Appl. Phys., vol. 8, no. 1, p. Geofisika 2006/1
43
Maniyar, M. M., & Khare, R. K. (2011).
David, J. W. (1999). Relationship between Peak Selection of ground motion for
Ground Acceleration and Peak Ground performing incrementaldynamic
velocity and modified Mercalli analysis of existing reinforced concrete
intensity in California. Earthquake buildings in India. Current Science,
Spectra, vol.1 no.33 701 – 713
Pawirodikromo, W., (2012), Seismologi Teknik
Elnashai, S.A. dan Sarno, D.L. (2008). dan Rekayasa Kegempaan, Pustaka
Fundamental of Earthquake Pelajar., Yogyakarta
Engineering. Wiley. Hongkong
Supriatna, J.M. Semedi, and C. Nurmala, (2010).
Fukushima Y. and T. Tanaka, (1990). A New Peak Ground Acceleration (PGA) of
Attenuation Relation for Peak Destructive Earthquake in Cimandiri
Horizontal Acceleration of Strong Fault, Sukabumi West Java.
Motion in Japan. Seismological International Symposium and
Society of America Bulletin 80 (4): Exhibition. 26 ñ 28 July 2010.
757-783 Kualalumpur

Gates, A.E., Ritchie, D., (2007), Encyclopedia of Wu, Y, M., Zhao, L. (2006). Magnitudo
Earthquake and Volcanoes, 3rd ed, estimation using the first three seconds
Fact on File Inc., New York p-wave amplitudo in earthquake early
warning. Geophysical Research
Gunawan I dan Subarjo. (2005). Pengantar Letters. 33, p. 168-178
Seismologi. Badan Meteorologi dan
Geofisika: Jakarta Wu, Y. M., Teng, T. L., Syin, T, C., Hsiao, N. C.
(2003). Relationnships between peak
Kementrian Pekerjaan Umum. (2010). Peta ground acceleration, Peak Ground
Hazard Gempa Indonesia 2010 sebagai velocity and intensity in Taiwan. Bull.
Acauan Dasar Perencanaan dan Sism. Soc. Am. 93, p. 386-396
Perancangan Infrastruktur Tahan
Gempa. Jakarta: Kementrian Pekerjaan
Umum
Pembimbing Lapangan,

Ari Sungkowo, S.Si., M.T.

NIP. 1976071020006041003

Anda mungkin juga menyukai