TUGAS I
Dosen:
Fauzan, Dr. Eng
Oleh:
Aimuthia Citra Utami
NIM. 1820921013
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Jumlah
Ketinggian
Lokasi Magnitude Korban
Waktu Gelombang
(Koordinat) (SR) Jiwa
(meter)
(orang)
17 Februari Laut Banda
6.8 100 2244
1674 (-3.75, 127.214)
27 Agustus Krakatau
41 34417
1883 (-6.102, 105.423)
12 Desember Laut Flores
7.8 26.2 1169
1992 (-8.48, 12.896)
24 Desember Pantai Barat 9.1 50.9 227899
2004 Sumatera
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
(3.316 95.854)
Kepulauan
25 Oktober
Mentawai 7.8 16.9 431
2010
(-3.487, 100.082)
28 September Sulawesi
7.5 10.67 3879
2018 (-0.178, 119.84)
Sumber: National Oceanic and Atmospheric Administrations, https://maps.ngdc.noaa.gov/ (diakses pada
15 Oktober 2019 pukul 23.32 WIB)
Pada tugas ini dilakukan analisis struktur gedung SD Negeri 23/24 Padang terhadap
beban gempa dan tsunami untuk difungsikan sebagai tempat evakuasi vertikal. Analisis
ini dilatarbelakangi oleh jarak lokasi bangunan dengan garis pinggir pantai sejauh 473.75
meter. Selain itu, SD Negeri 23/24 Padang ini memiliki total tenaga pendidik dan peserta
didik sebanyak 329 orang serta berada di tengah lingkungan ramai penduduk. Dengan
belum adanya ketersediaan shelter di lokasi tersebut, menjadikan gedung sekolah ini
untuk memiliki multifungsi sebagai shelter dinilai penting untuk mengurangi dampak
dan jumlah korban yang akan timbul apabila terjadi gempa dan tsunami.
BAB II
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
4. Beban gempa
Menurut Teori Pelat Tektonik, para ahli geologi mengasumsikan bahwa bumi
terdiri dari beberapa lempengan yang mengambang dan bergerak pada arah yang
tidak beraturan. Hal ini menyebabkan terjadinya tabrakan atau tumbukan antar
lempeng sehingga menimbulkan getaran yang bersifat menjalar dan mengakibatkan
gempa pada daerah lemah di sekitar lempengan tersebut. Menurut Widodo (2012)
dalam Seismologi Teknik dan Rekayasa Kegempaan menyatakan bahwa pergerakan
lempeng bumi dapat dikategorikan ke dalam 3 macam fault model sebagai berikut:
a. Strike Slip Fault
Lempeng tektonik atau massa batuan yang patah bergeser secara horizontal dan
berlawanan.
pasal 14 SNI 1726:2012 dengan MCE R 2 persen dalam 50 tahun. Nilai Ss dan S1 dapat
ditentukan dengan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017
(terlampir pada Lampiran-2a dan 2b).
3. Kelas Situs
Kelas situs dapat dilakukan dengan klasifikasi berdasarkan kondisi tanah di
lapangan dan kemudian diatur dalam tabel 3 pasal 5.3 SNI 1726:2012 (terlampir
pada Lampiran-3).
4. Koefisien dan Parameter Respons Spektral Percepatan MCER
Penentuan respons spektral percepatan gempa MCE R, diperlukan faktor amplifikasi
seismik pada perioda 0,2 detik (Fa) yang tercantum pada tabel 4 SNI 1726:2012 dan
1 detik (Fv) pada tabel 5 SNI 1726:2012 (terlampir pada Lampiran-4a dan 4b).
Parameter respons percepatan pada perioda pendek SMS dan perioda 1 detik SM1
disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs dan ditentukan dengan:
S MS=F a S S
S M 1=F v S1
5. Parameter Percepatan Spektral Desain
Parameter percepatan spektral desain perioda pendek (SDS) dan 1 detik (SD1)
dihitung dengan persamaan berikut:
2
S DS= S
3 MS
2
S D 1= S
3 M1
6. Spektrum Respons Desain
Spektrum Respons Desain merupakan representasi gerakan tanah akibat getaran
gempa yang terjadi pada suatu lokasi.
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
Pada Buku Gempa Bumi Edisi Populer (BMKG, 2012) menyatakan bahwa gempa
bumi tsunami (earthquakegenic tsunami) akan terjadi dengan persyaratan lingkungan
sebagai berikut:
a. Lokasi pusat gempa bumi (episenter) berada di laut;
b. Kedalaman pusat gempa bumi (hiposenter) relatif dangkal dengan kedalaman kecil
dari 60 kilometer dari dasar laut;
c. Magnitudo lebih besar dari 6,5 skala Richter;
d. Mekanisme sesar gempa bumi bertipe sesar gempa bumi vertikal naik (reverse fault)
atau vertikal turun (normal fault)
e. Terjadi pada zona subduksi lempeng tektonik;
f. Bentuk muka pantai landai.
Berdasarkan Federal Emergency Management Agency (FEMA) P646-508 2012, gaya-
gaya yang harus diperhitungkan dalam perencanaan bangunan agar mampu menahan
air tsunami, yaitu:
1. Gaya Hidrostatis
Gaya hidrostatis bekerja saat air yang bergerak perlahan mengenai struktur,
didefinisikan sebagai gaya arah horizontal akibat tekanan air terhadap suatu
permukaan yang nilainya dipengaruhi oleh kedalaman air. Gaya hidrostatik
horizontal yang bekerja dapat dihitung dengan persamaan:
F h=0,5 ρs g b hmax 2
Keterangan:
Fh = gaya hidrostatis
ρs = massa jenis air tsunami dengan sedimen (1100kg/m3)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)
b = lebar dinding
hmax = ketinggian air maksimum
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
Keterangan:
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)
R = ketinggian Run Up rencana (1,3R*)
z = elevasi dasar bangunan
4. Gaya Impuls
Gaya impuls disebabkan oleh muka limpasan air yang menabrak struktur. Menurut
penelitian yang dilakukan Ramsden (1993) dalam FEMA (2008) menunjukkan bahwa
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
lokasi yang telah terendam memiliki nilai gaya impuls dapat mencapai 1,5 kali dari
gaya hidrodinamis.
F s=1,5 F d
Sebagai tambahan untuk beban gravitasi, pada lantai ini didesain untuk tahan
terhadap gaya angkat terkait dengan gaya apung dan hidrodinamis.
f u=1/2 ρs Cu uv 2
Keterangan:
fu = gaya uplift per unit luas
ρs = massa jenis air tsunami dengan sedimen (1100kg/m3)
Cu = koefisien uplift (Cd = 3,0)
uv = estimasi kecepatan vertikal aliran
dengan
u=u tan ∝
8. Beban Gravitasi Tambahan Akibat Genangan Air
Air yang tergenang di lantai atas menyebabkan pertambahan gaya gravitasi yang
berkemungkinan melebihi kemampuan dari rencana awal bangunan. Kedalaman air
genangan tergantung kepada ketinggian air maksimum dan kekuatan lateral dinding
pada lantai tersebut.
F r=ρ s g h r
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
Keterangan:
Fr = gaya gravitasi tambahan
ρs = massa jenis air tsunami dengan sedimen (1100kg/m3)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)
hr = kedalaman potensial maksimum air yang berada pada
lantai atas
dengan
hr =h max−h1 ≤ hbw
Keterangan:
hr = ketinggian maksimum air tergenang di atas lantai
hmax = ketinggian genangan air maksimum
hbw = ketinggian air maksimum yang mampu ditahan sebelum
terjadi kegagalan signifikan tergantung pada tekanan
hidrostatik
6. Kombinasi Pembebanan
Apabila ditinjau secara realistis, beban mati, beban hidup serta beban gempa
mempunyai kemungkinan untuk bekerja terhadap struktur secara bersamaan. Agar
bangunan mampu menerima seluruh beban tersebut dengan baik, seluruh jenis beban
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
Keterangan:
Qult = daya dukung batas pondasi
qc = conus resistance ujung pondasi
Ab = luar penampang pondasi
Fs = total friction
As = keliling penampang pondasi
B. Perhitungan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Grup
Pallgroup= Ƞ n Pall (2.33)
Keterangan:
Pallgroup = daya dukung pondasi tiang grup
Ƞ = efisiensi tiang dalam grup
n = jumlah tiang dalam grup
Pall = daya dukung tanah izin (Qult/SF)
BAB III
PROSEDUR ANALISIS STRUKTUR
Kategori
Jenis Pemanfaatan
Risiko
Gedung dan non gedung yang ditunjukkan IV
sebagai fasilitas yang penting, termasuk, tetapi
tidak dibatasi untuk:
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya
yang memiliki fasilitas bedah dan unit gawat
darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans dan
kantor polisi, serta garasi kendaraan darurat
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi,
angin badai dan tempat perlindungan
darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat
operasi dan fasilitas lainnya untuk tanggap
darurat
- Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik
lainnya yang dibutuhkan pada saat
kendaraan darurat
- Struktur tambahan (termasuk menara
telekomunikasi, tangki penyimpanan bahan
bakar, menara pendingin, struktur stasiun
listrik, tangki air pemadam kebakaran atau
struktur rumah atau struktur pendukung air
atau material atau peralatan pemadam
kebakaran) yang disyaratkan untuk
beroperasi pada saat keadaan darurat.
Gedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi struktur bangunan lain
yang masuk ke dalam kategori risiko IV.
3. Ie : 1,50
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
Faktor Keutamaan
Kategori Resiko
Gempa
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
4. Jenis Tanah : Sedang
5. Ss : 1,2-1,5g (ambil Ss = 1,5g)
SD 1,0
8. Koefisien Situs, Fv : 1,5
Tabel 4.4 Koefisien Situs, Fv
T
Sa=1(0,4 +0,6 ) (Input nilai T interval)
0,14
T0 0,14
TS 0,70
Sa(0) 0,40
1. 1,4 DL
2. 1,2 DL + 1,6 LL
3. 1,460 DL + 1 LL +1,3 EQX + 0,39 EQY
4. 1,340 DL + 1 LL + 1,3 EQX – 0,39 EQY
5. 1,060 DL + 1 LL – 1,3 EQX + 0,39 EQY
6. 0,940 DL + 1 LL – 1,3 EQX - 0,39 EQY
7. 1,460 DL + 1 LL +0,39 EQX + 1,3 EQY
8. 1,060 DL + 1 LL + 0,39 EQX – 1,3 EQY
9. 1,340 DL + 1 LL – 0,39 EQX + 1,3 EQY
10. 0,940 DL + 1 LL – 0,39 EQX + 1,3 EQY
11. 0,640 DL + 1,3 EQX + 0,39 EQY
12. 0,760 DL + 1,3 EQX – 0,39 EQY
13. 1,040 DL – 1,3 EQX + 0,39 EQY
14. 1,160 DL – 1,3 EQX – 0,39 EQY
15. 0,640 DL + 0,39 EQX + 1,3 EQY
16. 1,040 DL + 0,39 EQX – 1,3 EQY
17. 0,760 DL – 0,39 EQX + 1,3 EQY
18. 1,160 DL – 0,39 EQX – 1,3 EQY
Sedangkan beban tsunami bekerja bersamaan dengan beban mati dan beban hidup,
namun akan bekerja setelah beban gempa terjadi. Kombinasi pembebanan ini diatur dalam
FEMA P646-508 2012:
1. 1.2 D + 1.0 Ts + 1.0 LREF + 0.25 L
2. 0.9 D + 1.0 Ts
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Parameter Bangunan Aman Gempa
a. Modal Partisipasi Massa
SNI 1726:2012 pasal 7.9.1 menyatakan bahwa jumlah ragam yang disyaratkan
untuk mementukan ragam getar alami pada struktur untuk memperoleh partisipasi
massa ragam terkombinasi sebesar paling sedikit 90% dari massa aktual masing-
masing arah horizontal ortogonal dari respons yang ditinjau oleh model.
Tabel 4.1 Perioda dan Modal Participating Mass Ratio dari ETABS
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
Dari analisa struktur yang dilakukan, akan diperoleh gaya dalam dari
setiap elemen struktur.
.
Gambar 4.2 Diagram Interaksi Kolom Lantai 1
Dari Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa secara umum balok masih aman
terhadap beban yang bekerja.
TUGAS I Analisis Gedung SD Negeri 23/24 Padang Terhadap Beban Gempa dan Tsunami
BAB V
KESIMPULAN